Anda di halaman 1dari 14

IDK

Agen - agen
Virus
infeksius
Anggota Kelompok 5
Kelas A
Karen Vanessa
Cindy
Pengertian Agen infeksius merupakan segala sesuatu yang

Agen Infeksius dapat menularkan dan menyebabkan terjadinya


infeksi pada makhluk hidup.
Infeksi ini dapat terjadi karena ditularkan dari
suatu orang ke orang lain atau dari hewan
kemanusia yang di sebabkan oleh berbagai
mikroorganisme seperti bakteri, virus,riketsia,
jamur, dan protozoa yang menyerang seluruh
atau sebagian dari tubuh manusia .
Secara umum virus merupakan partikel tersusun
atas elemen genetik (genom) yang mengandung
salah satu asam nukleat yaitu asam
deoksiribonukleat (DNA) atau asam
ribonukleat(RNA)Yang dapat berada dalam dua
kondisi yang berbeda, yaitu secara intraseluler
tubuh inang dan ekstrseluler di luar tubuh inang.

Virus memiliki sifat hidup dan mati. sifat hidup


(seluler) yaitu memiliki asam nukleat namun tidak
Virus
keduanya ( hanya DNA atau RNA), dapat
berproduksi dengan replikasi dan hanya dapat
dilakukan didalam sel inang( parasit obligat
intraseluler). Sifat mati (seluler) yaitu dapat di
kristalkan dan dicairkan. Struktur berbeda dengan sel
dan tidak melakukan metabolisme sel.
(1) Virus influenza menyebabkan influenza,hal ini dapat
terjadi karena .menghirup udara yang telah tercampur dengan
Terinfeksi
air liur penderita contohnya saat bersin,batuk atau kontak
langsung dengan penderita.
melalui saluran
(2) Virus rebiola menyebabkan campak
(3) Coronavairus menyebabkan SARS
pernapasan
(4) Virus variola menyebakan penyakit cacar,sama seperti
virus lainnya cara penyebarannya melalui kontak langsung
dengan penderita,yang membedakan cairan pada luka cacar
yang menempel pada benda juga dapat berpotensi
menularkan virus yang sama.
Terinfeksi melalui saluran
pencernaan
(1) Virus hepatitis A,B,poliomyelitis penyebab polio (2) Rotavirus penyebab diare
Ketika rendahnya cakupan imunisasi polio,kondisi kebersihan Rotavirus adalah virus yang menginfeksi usus dan
lingkungan yang kurang baik serta adanya individu yang tidak menjadi penyebab dari penyakit diare. Proses
bertanggung jawab dengan membuang air besar di sungai yang
terjangkitnya rotavirus ini melalui kontak dengan
aktif,besar sekali kemungkinan terjangkitnya polio,penyebaran ini
tangan atau benda lain yang terkontaminasi dengan
terjadi ketika lingkungan yang ditinggali tidak layak dan kurangnya
perhatian terhadap pencegahan penyebaran polio dengan feses yang mengandung rotavirus yang tidak
membekali diri untuk diimunisasi sejak dini. sengaja masuk ke mulut.
Terinfeksi melalui kulit dan
mukosa genitalia
(1) Virus herpes simplex 1 penyebab stomatitis.
Stomatitis atau peradangan mulut terjadi karena luka yang tidak disengajai seperti luka di
lidah,pipi bagian dalam (dinding mulut),gusi ataupun bibir yang mengakibatkan infeksi
di dalam mulut.
(2) Flavivirus penyebab penyakit demam berdarah.
Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang sudah
terinfeksi,ketika nyamuk menggigit manusia virus yang tadinya dinyamuk berpindah
ke manusia melalui aliran darah.
(3) Rabies penyebab rabies.
Penyebaran penyakit rabies adalah melalui saliva (anjing,kucing,kera) yang terinfeksi
kemudian menggigit manusia atau melalui luka yang terbuka.
(4) Cytomegalovirus menyebabkan
hepatitis.
Penularan hepatitis dapat ditularkan
melalui cairan pada tubuh manusia
yang terinfeksi seperti darah,air
liur,cairan pada vagita,cairan sperma
dan cairan tubuh lainnya.
Terinfeksi melalui
plasenta
(1) Virus rubella
Penyakit rubella dapat menyebar
melalui air liur pasien yang terinfeksi
seperti bersin atau batuk.
(2) Cytomegalovirus
Penyebaran penyakit ini dapat melalui
cairan tubuh,berhubungan
badan,transplantasi organ dan donor
darah.
Pencegahan yang harus dilakukan

Pencegahan paling dasar yang harus kita


pahami adalah mencuci tangan dengan air
yang mengalir,hindari kontak fisik
dengan orang yang telah terinfeksi tanpa
melakukan prosedur yang
tepat,melakukan vaksin sesuai kebutuhan
dan ajuran,serta rutin mengecek
kesehatan.
KESIMPULAN
Virus adalah agen infeksius mikroskopis yang tidak bisa berkembang biak secara
independen, dan harus masuk ke dalam sel inang untuk melakukan replikasi dan hidup.

Virus menyebabkan banyak penyakit pada organisme baik itu manusia, hewan, dan
tanaman. Virus menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, tetesan
udara, air, makanan, atau melalui gigitan serangga atau hewan.

Dalam mengatasi infeksi virus, kita dapat melakukan pencegahan dengan cara vaksinasi,
menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh, menghindari kontak dengan orang yang
terinfeksi, dan sebagainya.
Pertanyaan ( 1 )
Apakah pemberian antibiotik yang berlebihan dapat meningkatkan resistensi antibiotik
terhadap virus?

Faktanya adalah antibiotik hanya bekerja mengatasi infeksi bakteri dan bukan infeksi
virus. Oleh karenanya, ketika kita mengonsumsi antibiotik tanpa indikasi yang tepat,
maka hal ini dapat menyebabkan resistensi terhadap antibiotik tertentu.
Makin sering kita menggunakan antibiotik, makin besar kemungkinan bakteri akan
menjadi resisten atau kebal terhadap antibiotik tersebut. Meskipun antibiotik tidak
merespon terhadap virus, ketika antibiotik diberikan secara berlebihan untuk mengobati
infeksi virus, hal ini dapat menekan sistem imun, sehingga tubuh menjadi lebih rentan
terhadap infeksi bakteri resisten antibiotik di kemudian hari.
Pertanyaan ( 2 )
Bagaimana mendukung pengembangan antivirus yang lebih efektif

Mendukung penelitian
Mematuhi tindakan pencegahan
Menghindari obat antivirus berlebihan
Mempromosikan vaksinasi
Meningkatkan kesadaran publik
Tingkatkan sistem kekebalan tubuh
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai