Anda di halaman 1dari 33

 

REFLEKSI KASUS

VARICELLA
OLEH :
NELY MASRUROH
NELY MASR UROH
142011101061

PEMBIMBING:
dr. Anselma Dyah Kartikahadi, Sp.KK
 

OUTLINE

2
1
TINJAUAN
3
PUSTAKA
PENDAHULUAN REFLEKSI
KASUS
 

BAB 1. PENDAHULUAN
 

BAB 1. PENDAHULUAN
- Varicella Zoster merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi primer virus Varicella
Zoster yang polimorf serta menyerang kulit dan mukosa.

-VZV adalah virus DNA yang termasuk dalam famili virus herpes. Seperti virus herpes
lainnya.

- VZV memiliki kapasitas untuk bertahan dalam tubuh setelah infeksi (pertama) primer
sebagai infeksi laten

-(cacar
VZV tetap dalam ganglia
air), sementara saraf
herpes sensorik.
zoster Infeksi
(shingles) primer
adalah menyebabkan
akibat terjadinya
dari infeksi berulang.varicella

- Varicella umumnya terjadi pada umur 3-6 tahun. Pada daerah dengan iklim tropis, Varicella
sering terjadi pada usia yang lebih tua. Tidak ada predileksi jenis kelamin, suku, ras terhadap
terjadinya.
 

BAB 2. TINJAUAN
PUSTAKA
 

DEFINISI

VARICELLA (CHICKEN POX)


Infeksi akut primer oleh virus
varicella zoster yang menyerang kulit
dan mukosa, klinis terdapat gejala
konstitusi, kelainan kulit polimorf,
terutama berlokasi di bagian sentral
tubuh
 

Epidemiologi

Usia Insiden Tranmisi Musim


90% kasus terjadi adanya vaksin
pada anak-anak Aerogen, kontak musim musim
dibawah 10 tahun, varicella pada langsung, kntak dingin dan musim
tidak langsung
5% terjadi
orang pada
yang berusia tahun 1995 semi.
lebih dari 15 tahun
 

PATOGENESIS

Pathogenesis and spread of varice


Pathogenesis varicella-z
lla-zoster
oster virus (VZV) withi
within
n the body. VZV initi
initially
ally establishes
establishes lytic infection
infection in mucoepi
mucoepitheli
thelial
al cells of the
respiratory tract. Spread of virions by the reticuloendothelial (RE) system and bloodstream to other parts of the body causes flu-like symptoms (fever,
malaise, and headache), followed by the appearance of the characteristic skin lesions of chickenpox. Reactivation of latent infection in neurons later 
in life causes herpes zoster (shingles). The spread of virions can be blocked by various components of the immune response at the indicated stages

https://clinicalgate.com/enveloped-dna-viruses/
 

PATOGENESIS

https://www.researchgate.net/figure/VZV-life-cycle-and-replication-a-Model-of-the-varicella-
zoster-virus-VZV-life-cycle_fig1_260130850
 

PATOGENESIS
 

Gambaran Klinis

Kelelahan
o Nyeri kepala, Nyeri sendi
o
dimulai dari daerah badan,
o o
Pusing Anorexia menyebar
wajah dan secara sentrifugal
ektremitas, serta ke
oDemam Malaise
o
Menggigil
o bisa selaput lendir,mata, mulut.
 

PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG

TZANK SMEAR
Sedi
Sediaa
aann de
deng
ngan
an pe
pewa
warn
rnaa
aann Gi
Giem
emsa
sa,, HE
HE,,   Wright’s,
TZANK Toluidine
 yang blue.
masih Bahan
baru. diambil dari
Pemeriksaan kerokan dasar
mikroskopik vesikel
didapatkan
DFA
DFA
SMEAR sel dat
datia
ia ber
berint
intii ban
banyak
yak,, gia
giant
nt cel
celll mul
multin
tinukl
uklear
ear dan
badan inklusi eosinofilik intranuklear.

LA (Uji
Aglutina PCR
si Latex)
 

PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Direct Fluorescence Assay (DFA)

Tes ini menemukan antigen VZV dan dapat


TZANK membedakan dengan herpes simplex virus.
DFA
DFA SMEAR Preparat didapatkan dari scraping dasar
vesikel dibawah mikroskop fluorescence.

LA (Uji Polymerase Chain Reaction (PCR)


Aglutina Tes ini menemukan nucleic acid dari VZV.
PCR
si Latex) Preparat dapat dari berbagai jenis seperti
vesikel maupun krusta. Sensitivitas 97-
100%.
 

PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN

LA

Suatu uji untuk mengetahui ikatan


DFA
DFA
TZANK antigen – antibodi spesifik melalui
SMEAR sensitisasi partikel lateks.
Mendeteksi adanya ikatan antigen –
LA (Uji antibody spesifik melalui partikel
Aglutina
PCR lateks yang dilapisi antigen yang
si Latex) tersuspensi, sehingga akan
berikatan dengan antibodi spesifik
dalam serum dan terbentuk
agglutinasi.
 

DIAGNOSA BANDING
 

PENATALAKSANAAN
(MEDIKAMENTOSA)

TOPIKAL
• Lesi ves
vesikul
ikular:
ar: dib
diberi
eri bed
bedak
ak agar ves
vesike
ikell tid
tidak
ak pec
pecah,
ah, dap
dapat
at
ditambahkan
ditamba hkan mento
mentoll 2% atau antipruritus
antipruritus lain
lain
•  Vesikel yang sudah pecah/krusta: salep antibiotik
SISTEMIK
•   Asiklovi
Asiklovir:
r: dosis bayi/anak
bayi/anak 4x10-
4x10-20
20 mg/kg (maksimal 800 mg/ha
mg/hari)
ri)
selama 7 hari, dewasa: 5x800 mg/hari selama 7 hari
•   Valasiklovir: untuk dewasa 3x1 gram/hari
gram/hari selama 7 harI
•   Famsiklovir : 3x500 mg/hari selama minimal 10 hari
SIMPTOMATIK

  Antipi
Antipiretik:
retik: diber
diberikan
ikan bila demam
•   Antipruritus: antihistamin yang mempunyai efek sedatif
 

PENATALAKSANAAN
(NON MEDIKAMENTOSA)

Istirahat cukup

Makan makanan bergizi


Menjaga kebersihan tubuh

Tidak memecahkan vesikel


 

KOMPLIKASI
- Pada anak-anak, varicella jarang disertai komplikasi. Komplikasi tersering
umumnya disebabkan oleh infeksi sekunder bakterial pada lesi kulit, yang
biasanya disebabkan oleh stafilokokus atau streptokokus, sehingga terjadi
impetigo, furunkel, selulitis, atau erisipelas, tetapi jarang terjadi gangren.

- Pne
Pneumo
umonia
nia,, oti
otitis
tis med
media,
ia, dan men
mening
ingiti
itiss sup
supurat
urativa
iva jara
jarang
ng ter
terjadi
jadi dan
responsif terhadap antibiotik yang tepat.

-pasien
Morbiditas
dengan dan mortalitas
defisiensi imun. pada varicella secara nyata meningkat pada

- Kom
Kompli
plikasi
kasi yan
yangg jara
jarang
ng terj
terjadi
adi anta
antara
ra lain
lain myo
myocar
cardit
ditis,
is, pan
pancre
creati
atitis,
tis,
gastriti
gastritiss dan les
lesii uls
ulseras
erasii pad
padaa sal
saluran
uran pen
pencer
cernaan
naan,, artr
artritis
itis,, vas
vascul
culitis
itis
Henoch-Schonlein, neuritis, keratitis, dan iritis.
 

PENCEGAHAN

Vaksinasi
•   Vaksin varicella (Varivax, Merck) merupakan vaksin virus hidup yang
dilemahkan,
oleh Takahashiyang berasal
pada awal dari
tahunstrain
1970Oka
dariVZV. Virus
cairan vaksinyang
vesikular diisolasi
berasal
dari anak sehat dengan penyakit varicella.
• Pemberian secara subkutan sebesar 0,5 ml pada anak berusia 12 bulan
sampai 12 tahun. Pada usia diatas 12 tahun, juga diberikan 0,5 ml dan
setelah 4-6 minggu diulangi dengan dosis yang sama.
•   Bila terpajan kurang dari 3 hari, perlindungan
perlindungan vaksin yang diberikan
masih terjadi, sedangkan antibodi yang cukup sudah timbul antara 3-6
hari setelah vaksinasi.
 

PROGNOSIS

QUO AD VITAM
BONAM

QUO AD FUNCTIONAM
BONAM

QUO AD
SANACTIONAM
BONAM
QUO AD COSMETICAM DUBIA ad BONAM
 

REFLEKSI
KASUS
 

IDENTITAS

Nama : An. P
Usia : 7 tahun
Jenis Kelami
Kelaminn : Perem
Perempuan
puan
Status : Belum Menikah
Alamat : Sukowono, Jember

Pekerjaan : Siswi SD
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
BB : 35 kg
 

ANAMNESIS
Keluhan utama :
Bintil  –  bintil berisi cairan jernih yang tersebar di seluruh tubuh.

Riw
iwaaya
yatt pe pennya
yak kit se
sek
kar
araang :
Pasien datang ke Poli Kulit RSD dr. Soebandi Jember dengan keluhan timbul
bintil   –   bintil berisi cairan sejak 3 hari yang lalu. Bintil berisi air tersebut
awalnya muncul pada daerah punggung, kemudian menyebar ke dada, lengan,
serta belakang telinga. Bintil tersebut terasa gatal serta dan awalnya timbul di
bagian badan dan kemudian mulai muncul di muka dan tangan.
Menurut ibu pasien, pasien juga mengalami demam sejak 3 hari yang lalu. Demam
dirasakan terus menerus sepanjang hari, namun membaik dengan pemberian obat
Paracetamol. Keluhan tersebut disertai penurunan nafsu makan, sehingga berat
badan
bad an sedsediki
ikitt men
menuru
urun.
n. Pas
Pasien
ien men
mengat
gataka
akann bah
bahwa
wa tem
teman
an sat
satuu ban
bangku
gkunya
nya di
sekolah juga menderita sakit seperti yang dialami pasien sejak beberapa hari
 yang lalu dan tidak masuk sekolah. Pasien menyangkal adanya riwayat alergi.
 

Riwaya
Riwayatt pe
peny
nyak
akit
it da
dahu
hulu
lu::
Riwayat penyakit serupa disangkal

Riw
iwa
aya
yatt penya
yak
kit kel
eluuarga :
Riwayat penyakit serupa disangkal

Riwaya
Riwa yatt So
Sosi
sial
al Ek
Ekon
onom
omi:
i:
Pasien mandi 2 kali sehari, memakai sabun cair, handuk dipakai sendiri, air
 yang digunakan berasal dari air sumur dan pakaian dalam diganti 2 kali
sehar
sehari.
i. Pas
Pasie
ienn me
meru
rupa
paka
kann si
sisw
swaa SD yan
yangg se
semp
mpat
at ko
kont
ntak
ak de
deng
ngan
an tem
temanan
sebangkunya yang sebelumnya memiliki keluhan yang sama.
 

PEMERIKSAAN FISIK
Status
Status genera
generalis
lisat
ata:
a:
Keadaa
Keadaann umu
umumm : Cuk
Cukup
up ; kes
kesada
adaran
ran : Kom
Kompos
pos men
mentis
tis
Nadi : 84  x /menit, Respirasi : 22 x /menit, SB: 36,8  0 C
Respirasi

Kepala : M ata : K
Sclera onjungt(-/-)
Ikterus iva anemis (-/-)
Mulut: lesi (-)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (–)
Thoraks : Pergerakan napas kiri = kanan
Suara pernapasan vesikuler
Wheezing (–), rhonki (–)
Stem fremitus kiri = kanan
Abdo
dom
men : Dat
ataar, lemas, nyeri te
tekkan (–), bising usus (+) normal,
Hati dan limpa tidak teraba
Ektr
Ektre
emi
mita
tass : Ak
Akra
rall ha
hang
ngat
at,, ede
dema
ma (–)
 

Stat
Status
us de
derm
rma
ato
tolo
logi
giss :

1. Lokasi : dada bagian depan dan punggung tengah


UKK : tam
tampak
pak vesikel
vesikel diatas dasar
dasar yan
yangg eri
eritema
tematou
tous,
s, berukuran
berukuran miliar,
miliar,
susunan tidak beraturan, berbentuk  tear drop. Tampak papula eritematosa
eritematosa
tanpa pustula dan erosi.
2. Lokasi : belakang telinga kanan dan kiri
UKK : tampak vesikel diatas dasar yang eritematous, berukuran miliar,
berbentuk  tear drop.
 

DIAG
DIAGNO
NOSI
SISS BA
BAND
NDIN
ING
G
Varisella

Herpes Zoster
Variola

DIAG
DIAGNO
NOSI
SISS KE
KERJ
RJA
A
Varicella
 

PENATALAKSANAAN

Non-medikamentosa
• Istirahat yang cukup.

 Makan makanan yang bergizi


•   Menja
Menjaga
ga ke
kebe
bers
rsiha
ihann di
diri
ri de
deng
ngan
an teteta
tapp man
mandi
di wa
wala
laup
upun
un
masih banyak terlihat bintik-bintik.
•  Tidak menggaruk dan memecahkan lepuh-lepuh tersebut
karena dapat menimbulkan bekas luka garukan dikulit.
 

. Medi
Medika
kame
ment
ntososa
a
•   An
Anti
tivi
viru
russ : Asi
sikl
klov
ovir
ir 4 x 40
400
0 mg se
sela
lama
ma 7 ha
hari
ri

  Analge
Ana
bila lgesik
sik/an
demam/antip
tipire
iretik
tik : Para
Paraset
setamo
amoll 3 x 500 mg/h
mg/hari,
ari,
•   Topikal : Caladryl lotion
 

PROGNOSIS

Quo ad vitam : Ad bonam


Quo ad fun
fungsi
gsiona
onam
m : Ad bon
bonam
am
Quo ad sa
Quo sana
nati
tion
onam
am : Ad bobona
nam
m
Quo ad cosmet
cosmeticam
icam : d
dubia
ubia
 

THANK
 YOU

Anda mungkin juga menyukai