Anda di halaman 1dari 2

Sophie Alivia Syaharani

5017201009
Geofisika Lingkungan B
Peta Aliran Muka Air Tanah di Wilayah Bojonegoro

Gambar 1. Peta Aliran Muka Air Tanah

Gambar diatas merupakan peta aliran muka air tanah di wilayah kabupaten Bojonegoro.
Kabupaten Bojonegoro merupakan daerah yang berada di Provinsi Jawa Timur, dimana terletak di 6°
59’ sampai 7° 37’ Lintang Selatan dan 112° 25’ sampai 112° 09’ Bujur Timur dengan jarak ± 110 km
dari ibu kota provinsi. Kabupaten Bojonegoro memiliki luas wilayah sekitar 230.706 ha. Topografi
Kabupaten Bojonegoro didominasi oleh tanah yang berbukit yaitu yang berada di sebelah Selatan
(Pegunungan Kapur Selatan) dan Utara (pegunungan Kapur Utara) yang mengapit dataran rendah
disepanjang aliran Bengawan Solo. Permukaan tanah di Kabupaten Bojonegoro rata-rata relative
rendah, yaitu pada ketinggian antara 25m – 500 m dari permukaan laut dengan kemiringan rata-rata
mencapai kurang dari 2%.

Kondisi hidrologis Kabupaten Bojonegoro adalah memiliki 42 sumber air, berupa sumber
daya yang bervariasi dari musim ke musim, dan pada musim hujan, jumlah airnya sangat tinggi serta
dapat menyebabkan banjir. Sementara pada musim kemarau mengalami penurunan yang signifikan.

Dari peta aliran muka air tanah diatas dapat dianalisis bahwa air mengalir dari kontur yang
bernilai tinggi ke rendah (dapat dilihat dari panah-panah yang ada). Selain itu untuk warna merah
diduga memiliki kemungkinan pencemaran yang kecil, dikarenakan daerah tersebut merupakan
daerah dataran tinggi yang mana pemukiman dan industry tidak banyak. Sedangkan untuk kontur
Sophie Alivia Syaharani
5017201009
Geofisika Lingkungan B
berwarna ungu merupakan dataran rendah dengan banyak penduduk dan industry, sehingga diduga
pencemaran dapat terjadi akibat dari pembuangan limbah seperti deterjen, pestisida, dll.

Selain pencemaran karena limbah, di daerah Bojonegoro juga terdapat penambangan sumur
tua yang merupakan pengelolaan tambang mintak dan gas. Sumur tua ini masih memiliki potensi
khususnya minyak mentah dan memiliki dampak positif dan negative. Dampak positif apabila
dikelola dengan unit usaha masyarakat masih memberikan keuntungan dan mampu memenuhi
kehidupan sehari-hari disekitarnya. Sedangkan dampak negatifnya dapat mencemari lingkungan
terhadap kualitas air ketika ada aktivitas dalam pembangunan maupun pengeboran secara
tradisional dan limbahnya tidak dikelola oleh masyarakat (Jati dkk., 2017)

Anda mungkin juga menyukai