Anda di halaman 1dari 4

Nama : Farina Artanti

No : 10
Kelas : X-5

Tugas Geografi Pendekatan Geografi

Bencana Tanah Longsor di Kabupaten Boyolali

Keruangan: Apa yang harus diperhatikan agar tidak terjadi tanah longsor?
Tanam tanaman yang kuat yang dapat menahan tanah agar tidak longsor, jangan
melakukan kegiatan bertanam maupun pengerukan tanah sembarangan
terutama di tempat terjal maupun dekat tebing.

Ekologi: Apa yang menjadi penyebab terjadi tanah longsor?


Tanah Longsor dapat terjadi akibat kondisi tanah yang kurang padat dan tebal,
batuan yang kurang kuat, tata lahan, lereng yang terjal, curah hujan yang tinggi,
dan juga bisa disebabkan oleh penggundulan hutan atau kurangnya vegetasi atau
tumbuhan yang dapat menyokong tanah agar tidak longsor.

Kewilayahan: Sebutkan dampak longsor bagi wilayah tersebut!


Akses jalan untuk transportasi di wilayah Boyolali terutama Selo dan Cepogo
menjadi terputus, masyarakat kesusahan dalam melakukan kegiatan ekonomi
maupun sosial, rumah maupun benda milik warga menjadi rusak, lahan seperti
kebun juga mengalami kerusakan.

Tugas Geografi : Konsep Geografi

Keberadaan Industri (Pabrik) Di Kecamatan Klego


Kecamatan Klego merupakan salah satu Kecamatan yang berada di
Wilayah Kabupaten Boyolali. Dimana Kabupaten Boyolali ini secara astronomis
terletak antara 110° 22’ − 110° 50’ Bujur Timur dan antara 7° 7’ − 7° 36’ Lintang
Selatan dengan ketinggian antara 75 – 1500 meter di atas permukaan laut. Dan
letak geografisnya, berada di wilayah Pulau Jawa dan tidak berbatasan langsung
dengan wilayah laut. Sedangkan letak industri atau pabrik ini, berada di Desa
Blumbang, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali yang secara astronomis
terletak antara 110° 70’ Bujur Timur dan 7° 37’ Lintang Selatan. Jarak industri ini
terhadap Ibukota Kabupaten Boyolali berkisar 35 Km dengan waktu tempuh
sekitae 50-60 menit menggunakan transportasi umum. Keberadaan pabrik ini
sangat dekat dengan pemukiman warga dan sumber air yaitu dekat dengan Waduk
Bade tepatnya disebelah barat Waduk Bade.
Untuk keterjaungkauannya, industri ini dapat dijangkau menggunakan
transportasi umum maupun pribadi karena jalan yang ada sudah beraspal dan
tentunya industri ini terletak di pinggir jalan raya sehingga memudahkan untuk
transportasi masyarakatnya baik untuk kegiatan ekonomi maupun sosialnya. Pola
pemukiman penduduk didaerah ini juga berubah seiring dengan adanya
keberadaan pabrik, jika dahulu pemukiman didaerah tersebut memusat ke sumber
air atau mengikuti jalan raya, sekarang pola pemukiman didaerah ini memamjang
sepanjang jalan raya dan berkelompok memusat di indsutri ini. Pengelompokan
(aglomerasi) pemukiman ini disebabkan banyak masyarakat yang mulai
membangun tempat untuk meningkatkan perekonomian mereka karena adanya
industri tersebut. Sedangkan nilai guna keberadaan industri ini bagi masyarakat
ialah menambahkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar dan interaksi
antar masyarakat desa ke kota menjadi lebih mudah seperti memudahkan proses
komunikasi, transportasi dan juga pendidikan. Dan Diferensiasi area di
Kecamatan Klego ini tentunya berbeda dengan Kecamatan lain yang tidak
memiliki industri didalamnya, contohnya perbedaan kondisi wilayah Kecamatan
Klego dan Kemusu, dimana Kemusu belum memiliki industri besar di wilayahnya
sehingga akan berbeda kondisi seperti kondisi jalan raya yang berbeda dengan
Kecamatan Klego dimana sarana dan prasarana di Kecamatan Klego lebih
berkembang lebih banyak dibandingkan dengan Kecamatan Kemusu. Sehingga
banyak pendatang baru di wilayah Klego salah satunya dari Kemusu yang bekerja
di di indsutri Kecamatan Klego baik karena masalah perekonomian, sosial
maupun aksesbilitas sarana dan prasarana yang lebih baik.
Kesimpulannya, dilihat dari konsep dasar Geografi, wilayah Kecamatan
Klego mengalami perbaikan sarana dan prasarana akibat dari keberadaan Industri
diwilayahnya baik itu dari aspek ekonomi dan sosial maupun aksesbilitas wilayah
tersebut dengan wilayah lain maupun dengan ibukota kabupaten.

Anda mungkin juga menyukai