tahun, aku sangat suka melihat awan kelici,dulu aku dan adikku deisy selalu melihat awan kelinci, ia meninggal karna penyakit leukimia. Suatu hari saat aku sedang melihat awan kelinci tiba tiba ibuku datang membawa anak perempuan yag seumuran dengan diriku ia berkulit hitam dan ia sangat kotor,lalu ibu berkata bolehkah ibu mengangkat anak ini,lalu dengan cepat aku menjawab tidak boleh. Lalu aku pergi kekamarku sambil menangis aku teringat akan adikku deisy yang masih berumur 3 tahun saat itu. aku masih mengingat wajahnya yang sangat imut,beberapa saat kemudian aku pergi ke halaman untuk mencari udara segar, tiba tiba saja anak yang tidak kusukai itu datang ia sudah sangat rapi ia sudah tidak kotor lagi, ia berkata kepadaku boleh aku duduk disini kak lalu aku mengangguk,entah apa yangku pikirkan aku membolehkan anak itu duduk disampingku, lalu anak itu bertanya kenapa tadi kakak berkata ‘’tidak’’ lalu pergi sambil menangis,lalu aku menjawab dengan pelan tidak perlu hawatir aku menangis karna saat aku melihatmu aku jadi sedih karna mengingat adikku jawabku denggan nada sedih, aku juga sedih saat melihat keluargamu kak, karna aku mengingat keluargaku,keluargaku telah meninggal akibat sunami didesaku rumah kami dekat pantai ayah dan ibuku meninggal saat mencoba menyelamatkanku dan adikku,ayah berteriak menyuruh kami berlindung ketempat yang aman, tetapi mereka malah yang tenggelam dan saat itu aku suah pernah melihat orang tuaku lagi,dan saat itu aku menuruti kata kata ayahku untuk pergi mencari tempat aman,dan disana tidak ada tempat mengungsi,dan mungkin meraka tidak tau bahwa masih ada orang yang selamat, lalu aku dan adikku pergi meninggalkan desa ku. lalu kami berjalan berhari hari, dan adikku selalu merengek lelah dan kelaparan, kadang aku menggendongnya dan ia kadang sampai tertidur digendonganku, dan kalau ia merengek kelaparan aku hanya bisa menjawab sabarlah dulu nanti kakak carikan untukmu makanan yang lezat,dan aku menyuruh adiku duduk sebentar. lalu aku mencari makanan sisa ditempat sampah, tapi aku memilihnya yang masih agak layak dimakan. aku tidak ingin menunjukan padanya bahwa aku menemukan makanan itu dari tong sampah, makanya aku menyuruh adikku menunggu sambil duduk. dan saat itu aku sudah tak punya apa apa, yangku punya saat itu hanyalah adikku yang sangatku sayangi, walau saat itu kami sangat susah aku tidak berpikir untuk meninggalkan adikku sendiri karna ia merepotkan, menurutku adiku itu tidak membuatku repot,menurutku ia malah membuatku gembira walau aku sedang sedih, dan kami berjanji bahwa kami tidak akan meninggalkan stu sama lain.lalu adikku meninggal akibat sakit dan kelelahan dan yangku bisa hanya duduk di sebelah adikku yang sudah tak bernyawa.lalu ada mobil yang menghampiri kami dan ternyata itu ibumu ia membawaku dan jenazah adikku ke mobilnya ,dan setelah itu kami mengubur jenazah adikku dan ibumu mengajakku kerumahnya begitulah ceritaku kak dan seandainya ia masih hidup pasti ia sangat gembira. Lalu aku bertanya, siapa namamu ,lalu ia menjawab namaku adalah windi dan berapa umurmu, umurku 8 tahun jawabnya lalu aku memeluknya dengan erat, dan lalu aku berlari menghampiri ibuku, lalu aku berkata ibu boleh mengangkatnya sebagai adikku lalu ibuku membalas dengan senyuman dan kata terima kasih. lalu aku kembali menghampiri windi dan ia sedang meloncat girang sabbil berkata kak ada awan kelinci sambil menunjuk nunjuk awan dan ternyata benar itu adalah awan kelinci’dan rasa sedih dan marah yang tadi kurasakan perlahan lahan mulai hilang dan sekarang aku menganggapnya sebagai adikku dan sekarang aku sangat menyukainya dan menyayanginya bagaikan aku menyayangi adik kandungku sendiri . tamat...