Anda di halaman 1dari 5

Awan Kelinci

Perkenalkan Namaku adalah raisa,umurku 10


tahun, aku sangat suka melihat awan kelici,dulu aku dan
adikku deisy selalu melihat awan kelinci, ia meninggal
karna penyakit leukimia.
Suatu hari saat aku sedang melihat awan
kelinci tiba tiba ibuku datang membawa anak
perempuan yag seumuran dengan diriku ia berkulit
hitam dan ia sangat kotor,lalu ibu berkata bolehkah ibu
mengangkat anak ini,lalu dengan cepat aku menjawab
tidak boleh. Lalu aku pergi kekamarku sambil menangis
aku teringat akan adikku deisy yang masih berumur 3
tahun saat itu. aku masih mengingat wajahnya yang
sangat imut,beberapa saat kemudian aku pergi ke
halaman untuk mencari udara segar, tiba tiba saja anak
yang tidak kusukai itu datang ia sudah sangat rapi ia
sudah tidak kotor lagi, ia berkata kepadaku boleh aku
duduk disini kak lalu aku mengangguk,entah apa
yangku pikirkan aku membolehkan anak itu duduk
disampingku, lalu anak itu bertanya kenapa tadi kakak
berkata ‘’tidak’’ lalu pergi sambil menangis,lalu aku
menjawab dengan pelan tidak perlu hawatir aku
menangis karna saat aku melihatmu aku jadi sedih
karna mengingat adikku jawabku denggan nada sedih,
aku juga sedih saat melihat keluargamu kak, karna aku
mengingat keluargaku,keluargaku telah meninggal
akibat sunami didesaku rumah kami dekat pantai ayah
dan ibuku meninggal saat mencoba menyelamatkanku
dan adikku,ayah berteriak menyuruh kami berlindung
ketempat yang aman, tetapi mereka malah yang
tenggelam dan saat itu aku suah pernah melihat orang
tuaku lagi,dan saat itu aku menuruti kata kata ayahku
untuk pergi mencari tempat aman,dan disana tidak ada
tempat mengungsi,dan mungkin meraka tidak tau
bahwa masih ada orang yang selamat, lalu aku dan
adikku pergi meninggalkan desa ku. lalu kami berjalan
berhari hari, dan adikku selalu merengek lelah dan
kelaparan, kadang aku menggendongnya dan ia kadang
sampai tertidur digendonganku, dan kalau ia merengek
kelaparan aku hanya bisa menjawab sabarlah dulu nanti
kakak carikan untukmu makanan yang lezat,dan aku
menyuruh adiku duduk sebentar. lalu aku mencari
makanan sisa ditempat sampah, tapi aku memilihnya
yang masih agak layak dimakan. aku tidak ingin
menunjukan padanya bahwa aku menemukan makanan
itu dari tong sampah, makanya aku menyuruh adikku
menunggu sambil duduk. dan saat itu aku sudah tak
punya apa apa, yangku punya saat itu hanyalah adikku
yang sangatku sayangi, walau saat itu kami sangat susah
aku tidak berpikir untuk meninggalkan adikku sendiri
karna ia merepotkan, menurutku adiku itu tidak
membuatku repot,menurutku ia malah membuatku
gembira walau aku sedang sedih, dan kami berjanji
bahwa kami tidak akan meninggalkan stu sama lain.lalu
adikku meninggal akibat sakit dan kelelahan dan
yangku bisa hanya duduk di sebelah adikku yang sudah
tak bernyawa.lalu ada mobil yang menghampiri kami
dan ternyata itu ibumu ia membawaku dan jenazah
adikku ke mobilnya ,dan setelah itu kami mengubur
jenazah adikku dan ibumu mengajakku kerumahnya
begitulah ceritaku kak dan seandainya ia masih hidup
pasti ia sangat gembira. Lalu aku bertanya, siapa
namamu ,lalu ia menjawab namaku adalah windi dan
berapa umurmu, umurku 8 tahun jawabnya lalu aku
memeluknya dengan erat, dan lalu aku berlari
menghampiri ibuku, lalu aku berkata ibu boleh
mengangkatnya sebagai adikku lalu ibuku membalas
dengan senyuman dan kata terima kasih. lalu aku
kembali menghampiri windi dan ia sedang meloncat
girang sabbil berkata kak ada awan kelinci sambil
menunjuk nunjuk awan dan ternyata benar itu adalah
awan kelinci’dan rasa sedih dan marah yang tadi
kurasakan perlahan lahan mulai hilang dan sekarang
aku menganggapnya sebagai adikku dan sekarang aku
sangat menyukainya dan menyayanginya bagaikan aku
menyayangi adik kandungku sendiri . tamat...

Anda mungkin juga menyukai