Anda di halaman 1dari 11

Kisah ini dimulai dari seorang gadis kaya raya yang mendadak jatuh miskin dan hampir frustasi

bernama Auxelya Batresya pratama. Dia


bersekolah di SMA GARUDA salah satu sekolah favorit di kota itu.
Auxelya memiliki seorang sahabat yang berkehidupan sederhana bernama Aira celine calista. Dua gadis itu sangat menyukai sesuatu yang bernilai
jual tinggi. Queen adalah panggilan sayang Aira untuk Auxelya. Dua sahabat itu terlihat suka membully seorang cowok bodoh bernama Andre.
Di sisi lain, seorang cowok muda dan tampan bernama Ardhan lebih menyukai kesederhanaan. Walaupun dia nampaknya dari keluarga berada.
Cowok itu tinggal besama kakaknya Eirene.

Suatu ketika, Ardhan terlambat ke sekolah sehingga membuatnya harus memilih nongkrong di kantin sekolah. Ardhan menelepon sahabatnya
Aiden sekedar memberitahu.
Ardhan: (menelepon) halo, Aiden..iya nih aku terlambat
Palingan nanti les ke dua baru masuk, lagi di kantin soalnya
Apa? Kamu ga usah datang, pagi pagi udah bolos aja
pelajaran Di saat bersamaan, Auxelya dan Aira bolos untuk menghindari matematika yang sangat tidak disukai oleh Auxelya.
Auxelya: malas banget masih pagi otakku udah dipaksa berhitung. Untung tadi kita bisa cabut.
Aira : kok kau bisa sih semudah itu membodohi Andre. ‘kan kasihan nanti malah dia yang kena
Auxelya: ‘kan dari sononya dia emang bodoh, gimana sih ( tertawa terbahak-bahak)
Aira: brtul juga

Suara tawa Auxelya dan Aira mengganggu ketenangan Ardhan dan Aiden. Disana terjadi perselisihan
Ardhan: kalian bisa diam nggak, udah bolos pakek ribut lagi. Gak takut ketahuan atau gimana?
Auxelya: niatnya juga udah bolos, guru-guru juga udah pada ngajar. Ya kali ketahuan ( tanpa melihat kea rah Ardhan)
Aiden : tapi kalo misalnya guru datang dan lihat ada anak murid bolos ke kantin, gak cuman kalian yang kena kita juga.
Auxelya: ribut amat sih, papi aku penyumbang dana terbesar disekolah ini. Guru- guru juga udah pada kenal Auxelya batresya pratama.( sambil
memegang handphonenya tanpa melirik Ardhan atupun Aiden.)
Ardhan: ooo ini yang namanya Auxelya, siswi kaya raya dan semena_mena di sekolah. ( Ardhan menghampiri Auxelya dan mengambil
handphonenya) kalau ngomong sama orang itu, lihat orangnya jangan malah sibuk main handphone. Itu namanya siswi kaya raya yang
tau sopan santun.
Auxelya: Apaan sih..yang nggak tau sopan santun itu kamu ( menarik kembali handphonenya). Ngambil handphone orang sembarangan. Gak
pernah diajarin sama orang tua yah buat sopan sama anak pejabat Negara. ( sambil menunjuk_nunjuk Ardhan)

Auxelya terlihat menyombongkan diri dan membuat Ardhan marah. Auxelya semakin membuat Ardhan tersinggung ketika membawa-bawa orang
tua.
Ardhan: anak sultan mana? Sombong amat. Makan harta orang tua aja bangga.
Auxelya: lah kalau aku makan dan menikmati harta orang tuaku emang kenapa, masalah? Bilang ajah orang tuamu gak mampu membiayai
kebutuhanmu seperti yang dilakukan orang tuaku. Kasihan bangat sih
Ardhan: kehidupan kamu gak akan selalu diatas, dan kalau benar kamu anak orang berpendidikan tinggi seharusnya kamu tahu cara menghargai
orang. ( memukul meja dan membentak Auxelya)
Aira dan Aiden sama-sama menarik sahabatnya supaya menghindari pertengkaran itu.
Aira: udah dong xel, biarin ajah ngapain buang-buang waktu mengurusi orang-orang seperti mereka.
Aiden: mending kalian berdua cabut dari sini.
Auxelya: kok kita? Kalian aja sono, belajar yang bener biar bisa kaya raya kek papi aku
Ardhan : kok bisa yah cowok-cowok disekolah ini ngejar cewek tiggi hati kayak kamu?
Kemudian Ardhan dan Aiden pergi meninggalkan kantin sekolah. Sedangkan Auxelya, gadis itu masih mengoceh.

Aira: kau gak kenal dia siapa Xel?


Auxelya: ya gak taulah, yang ada orang-orang yang ngenal kita.
Babak 2
Bel sekolah berbunyi, menandakan jam pelajaran telah usai. Seperti biasa Auxelya dan Aira pergi ke mall, seperti kata mereka menghabiskan
uang yang tak akan pernah habis. Aira yang tengah sibuk memilih baju-baju, berbeda dengan Auxelya yang sedang bingung memegang beberapa
kartu kredit kepunyaannya.
Aira: kamu kenapa, Xel? Kok bingung gitu. Kamu jadi kan belanjaian aku semua ini
Auxelya: iyah jadi kok Ra, tapi aku bingung masa semua kartu kredit aku gak bisa digunain? Tapi tenang aja aku punya uang cash kok
Aira: kok bisa? Tapi gak apa-apa, aku bisa bayar sendiri kok. Lagian, kamu selalu bayarin aku
Auxelya: apaan sih, papi aku lebih kaya dari papi kamu, masa kamu yang bayarin?
Aira: bagus deh kalau begitu.
setelah Auxelya membayar belanjaan mereka, kedua gadis itu pulang. Diperjalanan pulang mengantar Aira, Auxelya mendapat telepon dari
mama nya bahwa ada anggota kepolisian datang kerumahnya mencari papinya, Pratama.sesampai di rumah, Auxelya terkejut melihat mamanya
tengah menangis sesegukan.mamanya kemudian menjelaskan apa yang terjadi. Papi Auxelya dikabarkan telah korupsi. Pihak kepolisian sedang
melakukan pemeriksaan. Semua aset kepunyaaan Pratama disita oleh pihak kepolisian. Bahkan rumah kesayangan Auxelya. Sore itu juga,
Auxelya dan mamanya pindah ke kontrakan milik asisten rumah tangganya dulu.

*besok harinya
Untuk pertama kalinya Auxelya naik angkot ke sekolah. Setelah tiga hari menangis meratapi nasibnya yang malang, ia kembali ke sekolah. Tidak
biasa untuk Auxelya yang biasanya setiap pagi gadis itu mendapat sapaan pagi dari para siswa/I malah memandangnya dengan tatapan miris.
Kabar tentang papanya yang korupsi telah menyebar luar ke telinga orang-orang yang dulu mengaguminya.
Auxelya: pada kenapa sih, papaku masih tahap pemeriksaan. Belum tentu bersalah. Kau juga cupu, udah bodoh sok-sok ngehina lagi. Kau itu gak
bakalan ada yang nemenin tau gak sih.
Aiden: Auxel, kau gak boleh terus-terusan ngehina Ardhan. Dia itu teman sekelasmu.
Auxelya: bodoh amat. Mau dia itu teman sekelas kek, dia tetap siswa bodoh di sekolah SMA Garuda ini.
Aiden:lalu kamu apa? Udah jelas-jelas semua hartamu disita masih aja bersikap sombong.
Auxelya termenung, benar apa yang dikatakan Aiden. Semua harta yang dulu ia bangga-banggakan kini tidak dimilikinya lagi. Lalu gadis itu
menghampiri Aira yang sedang berjalan menuju kelas.
Auxelya: Aira..
Aira nampak menghiraukan Auxelya, gadis itu tetap berjalan menuju kelas. Sesampai dikelas, gadis itu mendapat kejutan yang luar biasa. Semua
anggota kelas menyorakinya dengan menyebutnya anak koruptor. Mejanya dipenuhi coretan bahkan sampah-sampah.
Aira: maaf Auxelya,tapi sepertinya kita tidak bisa berteman seperti dulu lagi. Kamu tau ‘kan, ayahku lagi membangun perusahaan baru. Aku
takut nanti status mu yang sekarang punya pengaruh bagi bisnis ayahku.
Auxelya jelas tidak terima dengan keadaan yang menimpanya sekarang. Sudah kehilangan harta, sahabatnya juga tidak mau lagi berteman
dengannya. Tidak banyak yang dapat dilakukan oleh Auxelya selain berharap kehidupannya yang dulu kembali lagi.

Jam istirahat berbunyi, Aira pergi ke kantin sendirian. Sekarang ia baru ia sadar bahwa banyak yang tidak menyukainya karena suka semena-
mena bersama sahabatnya dulu Auxelya.
Aira: ternyata, banyak dampak yang diberikan Auxelya kepadaku. Karena dia, orang-orang juga membenciku. (berbicara dengan dirinya sendiri)
Andre: tumben gak sama Auxelya. (duduk dikursi sebelah Aira)
Aira: kamu tau kan, satu sekolahan lagi musuhin dia gara-gara dia anak koruptor. Ya kali aku juga ikut imbasnya. Udah terlalu banyak dampak
yang diberikan Auxelya kepadaku. Lihat aja, orang-orang juga membenciku padahal yang semena-mena itu Auxelya.
Andre: emang kamu terkenal disekolah ini juga kan karena Auxelya. Kamu punya barang-barang bagus karena ditraktir Auxelya kan? Mungkin
juga kamu sekolah disini dibayarin papa Auxelya.
Aira: jadi selama ini kalian berpikir aku sekolah dibayarin papa Auxelya? Apa karena aku dari keluarga tidak berada. Aku mendapat beasiswa
sekolah disini. Kalian tidak boleh terlalu memuja-muja Auxelya, lihat sekarang dia itu anak koruptor.
Andre: tapi tetap saja, dia itu anak pintar. Makanya aku selalu terima diejek olehnya.
Aira: Dasar bodoh, kamu diejek dan malah terima? Seharusnya kamu udah bisa melawan. Lihat, tidak ada lagi yang akan membelanya. Dan satu
hal yang perlu kamu tahu, Auxelya bukan anak pintar. Dia mendapat nilai A karena aku selalu memberinya jawaban. (pergi
meninggalkan Andre)
Aiden: udah berteman baik yah sama Aira? Dulu aja kamu diejek-ejek (menduduki kursi yang tdaid didududki Aira.
Andre: Auxelya yang selalu mengejek-ejekku, ternyata selain anak koruptor dia juga bukan siswa yang pintar.
Aiden: bukannya dia juara kelasmu?
Ardhan: wess..lagi ngompongin apa?
Andre: rencana balas dendam sama Auxelya (mengepal tangannya)
Aiden : kamu mau balas dendam? Wajar sih, secara dia ‘kan udah gak sehebat dulu lagi. Aku pasti bantu.
Ardhan: sedendam itu kamu sama Auxelya?
Andre: kamu gak tau ‘kan gimana terhinanya aku dikelas .kalian berdua itu teman SMP ku dulu, wajar gak sih aku minta bantuan?
Aiden: tenang bro, aku selalu dibelakangmu. Aku tahu kamu cuman bodoh bukan cupu. ( merangkul pundak Andre)
Ardhan: terserah kalian, aku gak ikutan.

Dari arah pintu masuk kantin, Auxelya datang dengan botol minum ditangannya. Ia berniat ingin membeli makanan dengan uang recehan
dikantongnya. Andre berencana mengerjai Auxelya dengan memesan makanan atas nama Auxelya. Auxelya terkejut setelah banyak makanan
dihadapannya.
Auxelya : lho, aku ‘kan gak mesan apa-apa, kenapa makanannya ditaro disini?
Andre: tidak apa-apa, Aira yang memesannya, katanya dia ingin minta maaf.
Aira : kamu masih temanan sama anak koruptor ini?
Andre: aku mau mengerjai anak ini. (bisiknya kepada Aira)

Berharap yang dilakukan Aira adalah niat baik, Auxelya memakannya dengan lahap. Sudah lama ia tidak pernah memakan makanan kantin yang
sering ia pesan dulu. setelah selesai memakannya, bu Alice pemilik kantin menagih bayaran kepada Auxelya. Ia terkejut karena pasalnya ia tak
akan bisa membayarnya.Ternyata dirinya salah, Aira dan Andre mengerjainya. Lagi lagi ia mendapat perlakuan tidak baik dari teman-temannya.
Seluruh pengunjung kantin melempari dan menyorakinya. Tak banyak yang dapat ia lakukan selain menundukkan kepalanya dan menerima
semua bullyan itu.
Andre: dasar anak koruptor, udah tahu gak punya apa-apa lagi malah sok-sok an makan dikantin.
Aira: sorry yah Auxelya, tapi kayaknya kamu pantas mendapatkan semua itu.
Aiden: miris bangat yah, yang dulunya dipuji-puji satu sekolah, sekarang malah dipandang jijik.
Ardhan: stop… semua, kalian gak punya hati yah, yang korupsi itu ayahnya bukan dia. Seharusnya kalian memberi motivasi bukan malah
memperlakukannya semena-mena.
Aiden: apa yang ditanam itu yang dituai, lagian kamu gak ingat gimana perlakuan dia dulu waktu kita bolos sekolah. Sombongnya minta ampun.
Lihat sekarang, dia cuman seperti anak burung yang minta dilepaskan dari sangkarnya.
Ardhan: kita harus belajar dari apa yang terjadi, emang kamu gak pernah melakukan kesalahan?
Auxelya: udah berhenti, kamu juga gak usah sok-sok membelaku. Aku gak butuh dikasihani. (menunjuk Ardhan)
Dan kamu (menunjuk kearah Aira) apa sedikit pun perbuatan baikku gak bisa menutupi pandanganmu aku sebagai anak koruptor?
Aira: tidak Auxelya, kamu terlalu membawa dampak buruk bagiku, kamu punya semuanya sedangkan aku tidak. Orang-orang juga menganggap
kamu pintar berbakat yang sebenarnya semua bersumber dariku. Semua karna apa? Karena kamu anak pejabat negara. Lihat, aku apa?
Aku malah seperti dayang-dayangmu saja
Auxelya: Kamu, kamu salah paham raa,
aku itu nganggap kamu udah seperti saudara ku sendiri, aku ngak pernah nganggap kamu seperti dayang dayang ku
Aira: Tapi sekarang udah ngak ada gunanya lagi, papa kamu itu koruptor kalau aku dekat dekat sama kamu bisa bisa usaha yang baru ayahku
rintis bisa kacau xell
Auxelya: Kamu tenang aja raa, aku itu ngak ada sangkut pautnya sama perbuatan papa aku, yang koruptor itu papa aku bukan aku.
maafin aku juga jika sikap aku selama ini yang sampe membuat kamu merasa kamu dayang dayang ku, maafin aku raa, Cuma kamu sama
mama yang saat ini aku punya aku sangat butuh kamu sekarang raa
Aira: (sambil metitikkan air mata dan teringat kembali semua kebaikan kebaikan auxelya ketika ekonomi mereka setang buruk dulu)
udah xell aku yang harusnya minta maaf aku yang salah, aku yang egois, aku yang ngak tau trimakasih, udah xell ngak usah ngucappin
kata kata itu lagi.
Setelah beberapa menit mereka berdua saling memaafkan tiba tiba bel tanda masuk bergema, mereka semua masuk kekelas setelah sampai
dikelas auxelya sangat kaget dia mendapat kan sepuncuk surat yang berisi “kamu yang kuat ya aku tahu kamu itu gadis yang hebat” dengan
tertera dibawah bahwa yang mengirim surat itu adalah Ardhan orang yang membelanya dikantin.
Auxelya: Ra, ra lihat deh ada yang kasih aku surat, kata katanya sih biiasa aja tapi berkesan banget.
Airaa: Hah???
Surat...?
cie, ciie dari kak ardhan ya...
Auxelya: iya (pipi memerah)
Airaa: Kayaknya kak ardhan suka deh sama kamu xell, dia itu ngebela kamu bukan karna rasa kasihan aja tapi karna ada cinta 
Auxelya: Udah deh kamu ngak usah ngejek aku lagi.(sambil kembali memerhatikan pelajaran)

skip,
besok paginya saat auxelya hendak pergi kesekolah titiba tiba ardhan udah ada di depan rumahnya, auxelya kaget serta gembira, dia juga ngak
tau kenapa dia bisa segembira itu melihat sosok ardhan tiba tiba didepa rumahnya, apakah dia udah mulai suka?
Ardhan: cepat naik, mulai hari aku yang akan jemput dan ngantar kamu.
Auxelya: (sontak kaget dengan kata kata ardhan barusan) kenapa kok bisa tiba tiba gini emang aku ada nyuruh kamu buat jemput aku?
Ardhan: Udah ngak usah bawel, tinggal naik aja kok susah banget sih
Auxelya: iya tunggu.

sesampainya disekolah ardhan dan auxell menjadi pusat perhatian satu sekolah lantasnya ardah yang terkenal sanagt cuek kepada cewek bisa
bisanya ngebonceng auxelya.
Airaa: xell..
aku ngak salah lihat kan barusan kamu sama kak ardhan..?
kamu udah jadian ya sama kak ardhan?
Auxelya: Belum jadian sih tapi aku berharap semoga secepatnya..(sambil tersenyum)
tanpa ia sadari ternyata ardhan mendengar semua kata kata yang baru diucapkan auxelya, tapi ardhan tidak bereaksi apa apa dia malah
melewati auxelya dan aira begitu saja.
Auxelya: oh my god kak ardhan apa mungkin dia dengar semua?
Airaa: Udah santai aja kali xell.
Auxelya: Enak ya tinggal ngomong santai, malu banget aku

skip,
saat istirahan semua orang menyuruh auxelya untuk ke balkon sekolah katanya ardhan pigsan.
Auxelya: (panik) cepat ra kak ardhan
Airaa: iya xell, tapi kamu ngak usah sampe sepanik ini.
skip,
setelah sampai ke balkon auxelya sangat terkejut melihat ardhan dan aiden baik baik aja, dan yang paling membuatnya terkejut ada spanduk
yang bertuliskan “ Auxelya maukah kamu jadi pacar ku”
semua orang yang ada di balkon hendak histeris termasuk aiden dan airaa.
aira mendorong auxelya untuk lebih dekat dengan ardhan....
Airaa: Sana katanya suka
Auxelya: Aku gugup ra..
Aira: Udah gak papa
sambil mendekati ardhan dia juga berterimakasih kepada tuhan telah mengirimkan orang sebaik ardhan.
Ardhan: Kamu mau kan xell?
Auxelya: iya (jawabnya sambil menitikkan air mata)

semua sontak bahagia dengan jawaban yang dilontarkan auxelya dan semua berjalan lancar dan hari hari auxelya beritnya kan lebih baik karna
ada banyak orang orang baik yang mengelilinginya.

TAMAT
PEMERAN:
AUXELYA : ELISA PURBA
AIRAA : FINDY GINTING
ARDHAN : JO STEVAN HUTA GAOL
AIDEN : JOY ALDO PURBA
ANDRE : DANDI SIHITE
Babak akhir

Setelah aira meminta maaf kepada auxelya, hari hari auxelya mulai membaik walaupun dengan keadaan ekonomi yang sudah tidak seperti dulu
lagi. Apalagi saat ini ardhan sudah berpihak membelanya.

Ardhan: (menghampiri sambil membawa bekal) hi..masih ingat aku?

Auxelya: (sontak berdiri) eh iya, aku ingat. Kamu yang waktu itu bela aku dikantin yah

Kalau boleh tau apa alasan kamu bela aku, padahal boong

Anda mungkin juga menyukai