Lakukanlah Analisa terhadap kasus diatas mengikuti format Lembar Belajar Mahasiswa
(LBM) serta jawablan dua pertanyaan kuci berikut ini :
1. Bagaimana tes edrophonium membantu dalam diagnosis miastenia gravis?
2. Bagaimana mekanisme kerja edrophonium dan mestinon?
Terminologi
ISTILAH PENJELASAN
Penglihatan Kondisi dimana mata seperti melihat dua gambar yang sama dari satu objek.
ganda Kedua gambar biasanya terlihat saling tumpang tindih atau berdampingan satu
sama lain.
Fluktuasi Fluktuasi penglihatan artinya kondisi dimana penglihatan tampak buram
tetapi setelah di kedipkan beberapa kali penglihatan menjadi normal.
Brainstorming
Sistem saraf parasimpatis adalah salah satu dari dua divisi sistem saraf otonom atau autonomic
nervous system (ANS) yang bertolak belakang dengan sistem saraf simpatis.
Parasimpatomimetik adalah obat yang merangsang sistem saraf parasimpatis (PSNS). Bahan
kimia ini juga disebut obat kolinergik karena asetilkolin (ACh) adalah neurotransmitter yang
digunakan oleh PSNS. Bahan kimia dalam keluarga ini dapat bertindak baik secara langsung
dengan merangsang reseptor nikotinik atau muskarinik (sehingga meniru asetilkolin), atau secara
tidak langsung dengan menghambat kolinesterase, mempromosikan pelepasan asetilkolin, atau
mekanisme lainnya.
Parasimpatolitik adalah obat yang melawan efek perangsang saraf parasimpatik.
Simpatomimetik adalah obat yang merangsang sistem saraf simpatis
Adrenolitik (simpatolitik) adalah zat-zat yang melawan efek perangsangan saraf-saraf simpatis.
Muskarinik adalah kumpulan reseptor kolinergik atau reseptor asetilkolin yang kompleks dengan
protein G pada membran neuron tertentu dan sel lain dari sistem saraf. Terbagi menjadi 5 yaitu M1,
M2, M3,M4 dan M5.
Analisis kasus
Seorang wanita berumur 25 tahun dengan diagnosa Miastenia gravis melakukan tes edrophonium
(Tensilon) menerima pengobatan dengan mestinon.
1. Korelasi Klinis
Miastenia gravis adalah penyakit sambungan neuromuskular jangka panjang yang menyebabkan
berbagai tingkat kelemahan otot rangka. Otot yang paling sering terkena adalah otot mata, wajah,
dan menelan. Hal ini dapat mengakibatkan penglihatan ganda, fluktuasi penglihatan dan ptosis.
Miastenia gravis adalah penyakit autoimun pada sambungan neuromuscular yang dihasilkan dari
antibodi menghambat reseptor asetilkolin nikotinat (AChR) dimana mencegah impuls saraf
memicu kontraksi otot. Mestinon adalah obat pilihan yang digunakan untuk mengobati kondisi ini
karena mengandung zat aktif Pyridostigmine bromide yang efeknya berguna dalam mencegah
kerusakan dan memperpanjang umur asetilkolin yaitu melalui inhibisi terhadap AChE yang
memecah ACh. Puncak inhibisi bervariasi dari memecah ACh. Puncak inhibisi bervariasi dari 20
– 40% sejak aktivitas baseline dengan periode inhibisi 1, periode inhibisi 1,5 – 5 jam. Mestinon
memiliki komponen kolinergik yang komponen kolinergik yang melakukan melakukan inhibisi
kompetitif terhadap enzim AChE yang secara normal normal menghidrolisis Ach pada
menghidrolisis Ach pada sinaps kolinergik dan neuro-effector junctions. Sehingga obat ini dapat
menyebabkan respon kolinergik general meliputi peningkatan tonus otot skeletal melalui reseptor
nikotinik dan otot polos melalui reseptor muskarinik.
2. Penggolongan obat
Antikolinergik adalah obat-obatan yang diresepkan dokter untuk menghambat aktivitas
neurotransmitter asetilkolin. Obat Antikolinesterase adalah inhibitor aseltikolinesterase sebagai
antagonis nondepolarisasi peng- hambat neuromuskuler yang digunakan mengem- balikan efek
dari pelumpuh otot nondepolarisasi. Anti Kolinesterase bekerja dengan meningkatkan jumlah
asetilkolin pada neuro- muskuler junction dan juga akan meningkatlan tonus otot. Asetilkolin
memiliki efek muskarinik dan nikotinik.
8. Kontradiksi Obat
Tidak boleh di berikan pada pasien yang hipersensitif terhadap bromida.
Tidak boleh di berikan pada penderita saluran cerna (Gastrointestinal) atau obstruksi
saluran kemih.
Tidak boleh di berikan pada penderita asma bronkial.
Pertanyaan Kunci
1. Bagaimana tes edrophonium membantu dalam diagnosis miastenia gravis? Dengan memberi
pasien edrophonium kemudian memperhatikan otot-otot yang lemah seperti misalnya kelopak
mata yang memperlihatkan adanya ptosis. Bila kelemahan itu benar disebabkan oleh Miastenia
gravis, maka ptosis itu akan segera lenyap.
2. Bagaimana mekanisme kerja edrophonium dan mestinon? Antikolinesterase, mencegah
kerusakan dan memperpanjang umur asetilkolin yaitu melalui inhibisi terhadap AChE yang
memecah ACh.
Permasalahan
1. Bagaimana terapi pada pasien yang mengidap asma bronkial?
2. Selain atropin obat apa yang bisa mengatasi efek samping dari edrophonium?
Referensi
1. Whalen, K. 2019. Lippincott Illustrated Reviewa : Pharmacology 7th Ed : Wolters
Kluwer.
2. Katzung BG. 2018. Basic and Clinical Pharmacology (14th ed). Departement of
Cellular & Molecular Pharmacology University of California, San Francisco : Mc
Graw Hill Education.
3. Indijah, S. W. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Farmasi : Farmakologi. Jakarta :
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
4. Anthony AA, James AR. 2008.Neuromuscular Disorders. New York: The
McGraw Hill Companies, Inc
5. Katzung, B. G, Salmon, S, E, Sartorelli, A.C , 2004 , Kemoterapi Kanker:Farmakologi
Dasar dan Klinik , Jakarta:Salemba Medika.