Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

“ ANASTESI “

DI SUSUN OLEH :

NAMA : SARIANI NORMAWATI

NIM : 2007032

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

AKADEMI FARMASI TORAJA

YAYASAN NAFIRI INDONESIA

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Anestesiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mendasari berbagai tindakanmeliputi


pemberian anestesi, penjagaan keselamatan penderita yang mengalami pembedahan, pemberian
bantuan hidup dasar, pengobatan intensif pasien gawat, terapi inhalasi dan penanggulangan nyeri
menahun. Kata anesthesia diperkenalkan oleh Oliver Wendell Holmesyang menggambarkan
keadaan tidak sadar yang bersifat sementara, karena pemberian obatdengan tujuan untuk
menghilangkan nyeri pembedahan. ada prinsipnya dalam penatalaksanaan anestesi pada suatu
operasi terdapat beberapa tahap yang harus dilaksanakanyaitu pra anestesi yang terdiri dari
persiapan mental dan fisik pasien, perencanaan anestesi,menentukan prognosis dan persiapan
pada pada hari operasi. !edangkan tahap penatalaksanaan anestesi terdiri dari premedikasi, masa
anestesi dan pemeliharaan, tahap pemulihan serta perawatan pasca anestesi. "onsilektomi yang
didefinisikan sebagai metode pengangkatan tonsil berasal dari bahasa latin tonsilia yang
mempunyai arti tiang tempat menggantungkan sepatu serta dari bahasa yunani ectomy yang
berarti eksisi.

Beragam teknik tonsilektomi terus berkembangmulai dari abad $% diantaranya iseksi


tumpul, eksisi guillotine, diatermi monopolar dan bipolar, skapel harmonik, diseksi dengan laser
dan terakhir diperkenalkan tonsilektomidengan coblation. Adapun teknik yang sering dilakukan
adalah diseksi thermal menggunakanelektrokauter.Pemilihan jenis anestesi untuk tonsilektomi
ditentukan berdasarkan usia pasien,kondisi kesehatan dan keadaan umum, sarana prasarana serta
keterampilan dokter bedah,dokter anestesi dan perawat anestesi. &i 'ndonesia, tonsilektomi
masih dilakukan di bawahanestesi umum, teknik anestesi lokal tidak digunakan lagi kecuali di
rumah sakit pendidikandengan tujuan untuk pendidikan. (engingat tonsilektomi merupakan
tindakan bedah yangdilakukan dengan anestesi umum maupun lokal, komplikasi yang
ditimbulkannya merupakangabungan komplikasi tindakan bedah dan anestesi. Adapun
komplikasi yang dapat ditemukan berupa laringospasme, gelisah pasca operasi, mual, muntah,
kematian pada saat induksi pada pasien dengan hipovolemia, hipersensitif terhadap obat anestesi
serta hipotensi
Anestesi adalah suatu tindakan untuk menghilangkan rasa sakit saat melakukan tindakan
pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Obat-
obatan anestesi tidak hanya menghilangkan rasa sakit tetapi juga menghilangkan kesadaran, dan
menimbulkan relaksasi otot yang optimal agar operasi dapat berjalan lancar. Anestesi umum
adalah tindakan menghilangkan nyeri secara sentral yang disertai dengan hilangnya kesadaran
dan bersifat pulih kembali. Komponen anestesi yang ideal adalah trias anestesi yang terdiri dari
hipnotik, analgesia, dan relaksasi otot. Anestesi umum juga termasuk mengendalikan
pernapasan, dan pemantauan fungsifungsi vital tubuh selama prosedur pembedahan. Tahapan
anestesi umum mencakup induksi, maintenance, dan recovery. Tujuan penyusunan referat ini
adalah untuk memahami anestesi umum, penggunaan anestesi umum, teknik anestesi umum,
jenis-jenis anestesi umum, dan obatobatan yang digunakan dalam anestesi umum.

B. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini yaitu untuk menganalisisagen anastesi yang paling baik dalam
memberikan efek kontrol nyeri pada saat dilakukan insesrsi anastesi
BAB II

KASUS.

Wanita 22 tahun baru saja melahirkan anak pertyamanya secara normal, ia mengalami robek
pada vaginanya sepanjang 5 cm . bidan menjahitnya dan memberikan terapi antibiotik dan
analgetik . sedangkan untuk menghilangkan rasa sakit saat proses menjahit , bidan memberikan
lidocain pada bagian vagina

Pertanyaan.

1. Tentukanlah subjektif dari kasus diatas


2. Tentukanlah objektif dari kasus diatas
3. Tentukanlah asesment dari kasus diatas
4. Tentukanlah plan dari kasus diatas
 Tentukanlah tujuan terapi
 Bahaslah apakah terapi yang di terima pasien sudah sesuai ? jika belum , berilah
saran yang sesuai
 Jelaskan terpi non farmakologi
 Jelaskan informasi obat yang diterima pasien
BAB III

PEMBAHASAN

1. Subjektif
Dijahit pada bagian vagina akibat mengalami luka sobek setelah melahirkan anak
pertama secara normal
2. Objektif
Terdapat robekan pada vagina sepanjang 5 cm
3. Asesment
 Menurut kasus seorang wanita 22 tahun baru saja melahirkan anak pertaamanya
secara normal, ia mengalami robek pada vaginanya sepanjang 5 cm. Dan pasien
tersebut di jahit/ di anastesi menggunkan lidocain karna mengalami robekan
sebanyak 5 cm. Kerobekan ini ini terjadi karena pada saat melahirkan bayinya, jalan
lahir ibu akan meregang dan mengalami tekanan yang sangat kuat ketika hendak
mendorong bayi keluar. Ketika tekanan ini sangat kuat atau ibu harus mengeluarkan
tenaga ekstra untuk melahirkan bayi, maka vagina bisa robek saat persalinan.
bidan melakukan jahitan pasca melahirkan normal untuk memperbaiki luka pada
vagina dan perineum (daerah antara vagina dan anus) akibat bersalin.
4. Plan
a. Tujuan terapi
 Tujuan Pasien di beri lidocain untuk menimbulkan efek mati rasa pada sebagian
area tubuh tertentu. Jenis sediaan ini bisa digunakan sebelum proses penjahitan
luka robek atau operasi caesar.Selain digunakan sebagai obat bius lokal, selain itu
lidocaine injeksi juga digunakan untuk mengatasi aritmia atau gangguan irama
jantung.
 Pasien di beri analgetik Untuk mengatasi nyeri berat akibat luka jahitan pasca melahirkan
normal,. Selain itu, diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi setelah luka pada vagina
dan perineum dijahit.
b. Apakah terapi pasien sudah betul ?
 Menurut saya sudah , pasien yang mengalami robekan pasca melahirkan perlu di
jahit karna untuk memperbaiki luka pada vagina dan perineum (daerah
antara vagina dan anus) akibat bersalin. Dan di berikan lidocain agar tidak terasa
sakit ketika di jahit oleh bidan. Selanjutnya Pasien di beri analgetik Untuk
mengatasi nyeri berat akibat luka jahitan pasca melahirkan normal,. Selain itu,
diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi setelah luka pada vagina dan
perineum dijahit.
 Dan saran untuk menjaga / merawat luka pada jahitan setelah melahirkan normal
agar cepat yaitu , dengan mengomptres area jahitan, jaga kebersihan luka pada
vagina ,mandi secara rutin dan hindari menggunakan tampon.
c. Terapi non farmakologi
Selain meminum obat analgetik dan antibiotik , pasien yang telah mengalami
jahitan perlu juga merawat jahitan setelah melahirkan adalah dengan menggunakan air hangat
saat mandi dan buang air. Air hangat memiliki efek yang menenangkan sehingga mampu
membantu proses penyembuhan luka. Selain itu lalu duduk dalam posisi nyaman juga merupakan
salah satu cara merawat jahitan setelah melahirkan. Hindari posisi duduk terlalu lebar atau bahkan
jongkok untuk menghindari jahitan terkoyak kembali.
Gunakan cairan anti septik pada area jahitan untuk mempercepat penyembuhan. Larutkan
cairan antiseptik ke dalam air hangat lalu siram pada area jahitan. Dalam hal ini air hangat dapat
meredakan nyeri dan antiseptik dapat menghilangkan kuman penyebab infeksi.
d. Jelaskan terapi obat yang di berikan pada pasien ?
 Lidocain
Lidocaine adalah golongan obat anastesi lokal. Lidocaine digunakan untuk
menghilangkan rasa sakit atau memberi efek mati rasa pada bagian tubuh tertentu
untuk sementara. Lidocaine injeksi (suntik) digunakan untuk membuat mati rasa
sebagian area tubuh (obat bius lokal), sebelum dilakukan proses penjahitan luka
robek atau operasi Caesar. Selain itu, Lidocaine injeksi juga digunakan untuk
mengatasi aritmia atau gangguan irama jantung. Penggunaan Obat ini harus
dengan Resep Dokter.

Keterangan Lidocain Injeksi

 Golongan: Obat Keras


 Kelas Terapi: Anastesi Lokal
 Kandungan: Lidocaine HCl 20 mg/mL
 Bentuk: Cairan Injeksi
 Satuan Penjualan: Ampul
 Kemasan: Ampul @ 2 mL
 Antibiotik
Antibiotik yang di berikan pasien pasca melahirkan yaitu amoxicilin 500 mg,
ciprofloxacin 500 mg bahkan cefadroxyl 500 mg
1. Amoksisilin merupakan salah satu golongan penicillin yang
mempunyai spectrum luas. Mekanisme kerja amoksisilin adalah
dengan menghambat sintesis dinding sel. Semua obat B-laktamase
menghambat sintesis dinding sel bakteri dan oleh karena itu aktif
melawan pertumbuhan bakteri. Amoksisilin merupakan antibiotik
yang digunakan dalam pengobatan berbagai infeksi bakteri. Obat ini
merupakan lini pertama untuk pengobatan infeksi telinga tengah.
Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati faringitis
streptokokus, pneumonia, infeksi kulit, dan infeksi saluran kemih
2. Cefadroxil adalah obat untuk mengatasi infeksi bakteri di
tenggorokan, saluran kencing, kulit, atau jantung. Antibiotik ini
tersedia dalam bentuk tablet berisi cefadroxil monohydrate 500
mg. Cefadroxil merupakan antibiotik yang akan menghambat
perkembangan bakteri. Cefadroxil bekerja dengan cara
menghambat pembentukan dinding sel bakteri sehingga bakteri tidak
dapat bertahan hidup. Karena cefadroxil merupakan golongan
antibiotik yang hanya diperuntukan bagi infeksi bakteri,. 
3. Siproloksasin adalah antibiotik untuk pengobatan beberapa infeksi
bakteri. Antibiotik ini termasuk fluorokuinolon generasi . Cara
Kerja. Obat ciprofloxacin yang termasuk ke dalam golongan
antibiotik fluoroquinolone merupakan antibiotik bakterisidal.
Artinya, ciprofloxacin dapat membunuh bakteri secara langsung
dengan menghambat replikasi DNA bakteri tersebut.
 Analgetik
Pasien yang telah melahirkan atau mengalami jahitan , biasanya analgetik
yang di berikan adalah parasetamol. Untuk mengatasi deman dan
mengilangkan nyeri. Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik
dan antipiretik yang banyak dipakai untuk meredakan sakit kepala ringan
akut, nyeri ringan hingga sedang, serta demam. Manfaatnya dalam
penanganan demam kurang tepercay
BAB V

KESIMPULAN

 Pasien di beri lidocain untuk menimbulkan efek mati rasa pada sebagian area
tubuh tertentu. Jenis sediaan ini bisa digunakan sebelum proses penjahitan luka
robek atau operasi caesar.Selain digunakan sebagai obat bius lokal, selain itu
lidocaine injeksi juga digunakan untuk mengatasi aritmia atau gangguan irama
jantung.
 Pasien di beri analgetik Untuk mengatasi nyeri berat akibat luka jahitan pasca melahirkan
normal,. Selain itu, diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi setelah luka pada vagina
dan perineum dijahit.
 Selain meminum obat analgetik dan antibiotik , pasien yang telah mengalami
jahitan perlu juga merawat jahitan setelah melahirkan adalah dengan menggunakan air
hangat saat mandi dan buang air. Air hangat memiliki efek yang menenangkan sehingga
mampu membantu proses penyembuhan luka. Selain itu lalu duduk dalam posisi nyaman
juga merupakan salah satu cara merawat jahitan setelah melahirkan. Hindari posisi duduk
terlalu lebar atau bahkan jongkok untuk menghindari jahitan terkoyak kembali.
 Gunakan cairan anti septik pada area jahitan untuk mempercepat penyembuhan. Larutkan
cairan antiseptik ke dalam air hangat lalu siram pada area jahitan. Dalam hal ini air
hangat dapat meredakan nyeri dan antiseptik dapat menghilangkan kuman penyebab
infeksi
DAFTAR PUSTAKA

Betram G. Katzung. 1997. Farmakologi Dasar Klinik. Jakarta .EGC

Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk Terapi Antibiotik. 2011;1

Saputra WB. Perbandingan Antara Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pasien Anak Rawat Inap
Dengan Rawat Jalan di Puskesmas Halmahera Semarang. 2015

Utami ER. Antibiotika, dan Anastesi. El-Hayah. 2011;1(4):191–8.

Anda mungkin juga menyukai