NO.
DOKUMEN :
NO. REVISI :
S P O TGL. TERBIT :
HALAMAN :
PUSKESMAS
SILOAM TAMAKO
Ditetapkan Oleh :
Kepala Puskesmas Siloam Tanda Tangan :
Tamako dr. KRISTIAN PARERA
Pengertian Pemberian anestesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa sakit atau
nyeri secara lokal tanpa disertai hlangnya kesadaran.
Pemberian anestesi lokal dapat dengan tekhnik:
Anestesi permukaan adalah pengolesan atau penyemprotan
analgetik lokal diatas selaput mukosa seperti mata,hidung,faring.
Anestesi infiltrasi adalah penyuntikan larutan analgetik lokal
langsung diarahkan disekitar tempat lesi,luka atau insisi.cara
infiltrasi yang serng digunakan adalah blokade lingkar dan larutan
obat disuntikan intradermal atau subcutan.
Anestesi blok adalah penyuntikan analgetik lokal langsung ke
saraf utama atau pleksus saraf.
Anestesi regional intravena adalah penyuntikan larutan analgetik
lokal intravena.
Obat anestesi lokal/regional adalah obat yang menghambat hantaran saraf
bila dikenakan secara lokal.anestesi lokal idealnya adalah yang tidak
mengiritasi atau merusak jaringan secara permanen,batas keamanan
lebar,mula kerja singkat,masa kerja cukup lama,larut dalam air,stabil
dalam larutan,dapat disterilkan tanpa mengalami perubahan dan efeknya
reversibel.
Contoh obat anestesi lokal
Lidokain (liqnikaon,xylocain) adalah anestesi lokal kuat yang
digunakan secara topikal dan suntikan.Efek anestesi lebih
kuat,cepat,ekstensif dibanding prokain
Bupivakain adalah anestetik golongan amida dengan mula kerja lambat
dan masa kerja panjang.
Tujuan Untuk menghilangkan rasa sakit sementara ketika melakukan tindakan
bedah minor dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit
pada tubuh.
Pasien menerima segala resiko dari pengobatannya sehingga tidak
terjadi penuntutan di kemudian hari.
Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Siloam Tamako Nomor Tahun
tentang Jenis Pembedahan Minor Yang Dapat Dilakukan Di Puskesmas
2. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Siloam Tamako Nomor Tahun
tentang Monitoring Status Fisiologi Pasien Selama Pemberian Anestesi
Lokal dan Sedasi
Referensi 1. Chris Tanto et all. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Keempat, Jilid
Kedua. Penerbit Media Aesculapius. FKUI. Jakarta. 20145
2. Siregar M. B. Bachsinar B. Atals Berwarna dan Dasar-Dasar Bedah
Minor. Edisi I (Revisi). Widys Medika. Jakarta. 1995
3. William De Jong et all. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 3. EGC. Jakarta.
2005
Langkah- langkah Anestesi lokal dengan menggunakan lidokain
A. Petugas mempersiapkan alat dan bahan :
a. Lidocaine 2 % atau lidocaine compositum (lidocaine dan
epinephrine)
b. Spuit jarum suntik 1 ml atau 3 ml
c. Kapas alcohol 70 %
d. Larutan Iodin povidone 10 %
B. Jika menggunakan lidokain compositum (kombinasi
epinephrine) petugas memastikan bukan merupakan
kontraindikasi, meliputi :
a. Organ akral (end organ), misalnya telinga, jari tangan dan kai,
cuping hidung dan penis
b. Penderita lanjut usia (geriatric)
c. Penderita hipertensi
d. Penderita penyakit kardiovaskular
e. Penderita diabetes mellitus
f. Penderita tirotoksikosis
g. Infiltrasi, blok saraf spinal pada pesalinan spontan dengan bayi
yang belum lahir
C. Petugas mempersiapkan pasien
a. Mencocokkan identitas pasien
b. Memberitahukan pasien/ keluarga atas tindakan yang akan
dilakukan dengan pengisian lembar persetujuan tindakan medis
(informed consent)
c. Mempersilahkan pasien untuk posisi berbaring yang nyaman
D. Petugas memilih teknik anestesi
Tiga teknik dalam enestesi lokal dengan lidokain :
1. Teknik Infiltrasi : penyuntikan lidokain langsung diarahkan
disekitar tempat lesi, luka atau insisi. Cara yang sering digunakan
adalah blockade lingkar dan obat disuntikkan intradermal atau
subkutan.
2. Teknik Field Block : obat ditempatkan pada cabang-cabang
saraf yang lebih besar mengelilingi daerah tindakan.
3. Teknik Block Saraf : obat ditempatkan pada batang saraf yang
besar, sehingga daerah yang dilayani (distal) saraf yang
bersangkutan akan teranestesi.
Bagan Alir
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan