Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan
(37 – 42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Sarwono,2002).
Post Partum adalah masa yang dimulai dari persalinan dan berakhir kira-kira setelah 6
minggu, tetapi seluruh alat genital baru pulih kembali sepertisebelum ada kehamilan
dalam waktu tiga bulan (Wiknjosastro,2002). Nifas dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan
2. Puerperium Intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genital yang
lamanya 6-8minggu.
3. Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna (Mochtar,R 2015 ).
Episiotomi adalah insisi pada perineum untuk memperbesar mulut vagina (Bobak,
2016). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa postpartum dengan episiotomi
adalah suatu masa yang dimulai setelah partus selesai dan berakhirkira-kira 6 minggu
dimana pada waktu persalinan dilakukan tindakan insisi pada perineum yang
bertujuan untuk melebarkan jalan lahir dan memudahkan kelahiran.
Klasifikasi menurut Mansjoer, dkk tahun 2021 macam-macam episiotomy adalah :
1. Episiotomi mediana, merupakan insisi yang paling mudah
diperbaiki, penyembuhan lebih baik, dan jarang menimbulkan dispareuni.
Episiotomi jenis ini dapat menyebabkan ruptur perinei totalis.
2. Episiotomi mediolateral, merupakan jenis insisi yang banyak digunakankarena
lebih aman.
3. Episiotomi lateral, tidak dianjurkan karena hanya dapat menimbulkan sedikit
relaksasi introitus, pendarahan lebih banyak, dan sukar direparasi.
B. Etiologi
Faktor dilakukan episiotomi menurut Depkes RI adalah
1. Persalinan yang lama karena perinium yang kaku
2. Gawat janin
3. Gawat ibu
4. Pada tindakan operatif (ekstraksi cunam, vakum)
C. Patofisiologi
Ibu dengan persalinan episiotomi disebabkan adanya persalinan yanglama: gawat
janin (janin prematur, letak sungsang, janin besar), tindakanoperatif dan gawat ibu
(perineum kaku, riwayat robekan perineum lalu arkus pubis sempit). Persalinan
dengan episiotomy mengakibatkan terputusnya jaringan yang dapat menyebabkan
menekan pembuluh syaraf sehingga timbulrasa nyeri dimana ibu akan merasa cemas
sehingga takut BAB dan in imenyebabkan Resti konstipasi.Terputusnya jaringan juga
merusak pembuluhdarah dan menyebabkan resiko defisit volume cairan. Terputusnya
jaringanmenyebabkan resti infeksi apabila tidak dirawat dengan baik kuman mudah
berkembang karena semakin besar mikroorganisme masuk ke dalam tubuhsemakin
besar resiko terjadi infeksi.Ibu dengan persalinan dengan episiotomi setelah 6 minggu
persalinan ibu berada dalam masa nifas. Pada saat masa nifas ibu mengalami
perubahan fisiologis dan psikologis. Perubahan fisiologis pada ibu yaitu :
1. Keluarnya lokhea
2. Terjadi peningkatan hormone prolactin  yang menghasilkan pembentukan ASI
dimana ASI keluar untuk pemenuhan gizi pada bayi
3. Infulasi uterus
D. Pathways
E. Penatalaksanaan
1. Perbaikan Episiotomi
Jika terdapat hematoma, darah dikeluarkan, jika tidak ada tanda infeksidan
pendarahan sudah berhenti, lakukan penjahitan
2. Jika infeksi, buka dan drain luka.
ika infeksi mencapai otot dan terdapat nekrosis, lakukan debridemen
dan berikan antibiotic secara kombinasi sampai pasien bebas demam dalam 48
jam .
F. Komplikasi
1. Pendarahan
Karena proses episiotomi dapat mengakibatkan terputusnya jaringansehingga
merusak pembuluh darah terjadilah pendarahan.
2. Infeksi terkait dengan jalannya tindakan episiotomi berhubungan dengan
ketidaksterilan alat-alat yang digunakan.
G. Fokus Intervensi dan Rasional
1. Nyeri akut b.d agen pencedra fisik ( D0077) yang di buktikan dengan :
1) Mengeluh nyeri
2) Pasien terlihat meringis
3) Bersikap protektif untuk menghindari nyeri
4) Gelisah
5) Sulit tidur
Intervensi :

Manajemen nyeri :

1) Edukasi teknik nafas dalam


2) Latihan pernafasan
3) Pemberian analgetik
2. Ansietas b.d krisis situasional ( D0080) yang di buktikan dengan
1) Merasa khawatir dengan akibat yang di lakkukan
2) Terlihat gelisah
Intervensi :

Reduksi ansietas :

1) Dukungan keyakinan
3. Resiko infeksi b.d efek prosedur invasive ( D0142)
Intervensi :
1) Pencegahan infeksi
2) Perawaan pasca persalinan
3) Perawatan perenium
4) Manajemen nutrisi
DAFTAR PUSTAKA

Wiknjosastro H. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4 Cetakan ke-2. Jakarta: Yayasan

Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2009; 523 - 529.

Mochtar, Rustam. 2015. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.

Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2016. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta:

EGC

Mansjoer, Arif, dkk. 2001. ”Kapita Selekta Kedokteran”. Jakarta: Media

Aesculapius.

Anda mungkin juga menyukai