Anda di halaman 1dari 3

Kronik : Journal of History Education and Historiography E-ISSN : 2580-653X

Publisher of History Education Department, Vol. 1, No.1, 2017


Law and Social Sciences Faculty
Universitas Negeri Surabaya Indonesia

EKSISTENSI TARI TOPENG MALANGAN DI PADEPOKAN


SENI TARI ASMARABANGUN PAKISAJI MALANG
2010 – 2019

Mei Puspita Sari, Rully Nirmala Puji


Program Studi Pendidikan Sejarah , Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Jember
meipuspita543@gmail.com

ABSTRACT
Malangan Mask Dance is a culture that needs to be observed as time goes by, fewer people are
willing to preserve this culture, moreover the influx of foreign cultures makes the younger generation
increasingly consider Malang mask dance an ancient and outdated culture. Here it is necessary to review further
its existence from the Age after the maestro died until his grandson is managing. Malangan mask dance is a
culture that deserves to be maintained and maintained its existence as a cultural heritage from the ancestors for
us and posterity in the future. This study aims to (1). Knowing the development of the existence of Malangan
Mask Dance (2). knowing the preservation of unfortunate mask dance
Keywords: Unfortunate Mask Dance, existence, the role of the younger generation

A. PENDAHULUAN menyimpan berbagai makna dan cerita.


Kota Malang merupakan kota dengan Banyak sekali jenis tari di dalam Tari Topeng
bermacam – macam jenis kebudayaan salah Malangan yang mengandung cerita dan filosofi
satunya Tari Topeng Malangan. Tari adalah tersendiri dan menceritakan kehidupan
gerak cerita dalam cerita dan nada sedangkan manusia. Misalnya Tari Grebeg Jowo, tarian
Topeng adalah hasil dari kerajinan tangan atau ini menggambarkan semangat dari semua
kriya. Tari Topeng Malangan diciptakan oleh satria di cerita Panji dan mempunyai nilai
Airlangga (putra dari Darmawangsa Beguh) kerukunan, keluhuran dan kebersamaan. Lalu
dari Kerajaan Kediri. Penyebaran seni tari ini ada Tari Topeng Bapang yang
hingga ke Kerajaan Singosari yang dipimpin menggambarkan sosok satria yang ugal-ugalan
oleh Ken Arok. Raja Singosari itu kemudian dan pujangga yang selalu mengekspresikan
menggunakan Tari Topeng Malangan untuk dirinya yang unik. Tari Bapang ini termasuk
upacara adat menggunakan setting drama tari tari yang sulit dan mempunyai gerakan yang
yang terdiri dari kisah Ramayana, Mahabarata, menggoda wanita sebagai tanda hawa nafsu
dan Panji. Selain itu, Tari Topeng Malangan pemuda.
juga digunakan untuk penghormatan pada para Adapun keragaman karakter topeng
tamu pada acara-acara pemerintahan resmi Malangan sangat menarik karena mewakili
lainnya. Dan hingga kini, setiap hari Senin watak manusia pada umumnya di kehidupan
Legi dalam kalender Jawa, Sanggar nyata. Sebagai contoh, dari warna yang
Asmorobangun selalu mengadakan digunakan, jenis jenis warna pada wajah yang
pertunjukan Tari Topeng Malangan untuk digunakan memiliki makna sendiri.Seperti
memuja leluhur dan menyediakan sesajen. warna merah yang berarti hawa nafsu, putih
Ritual ini masih terus dilaksanakan untuk yang mewakili kesucian dan hijau yang
mempertahankan tradisi dan merupakan pesan mewakili kehidupan. Model bentuk wajah
dari Mbah Karimun, sang maestro tari dan topeng juga menyiratkan banyak makna,
Topeng Malangan yang sudah wafat. seperti contoh hidung beberapa topeng.
Tari Topeng Malangan adalah Misalnya Topeng Bapang yang berhidung
gabungan dari teater dan seni pertunjukan yang panjang, sebagai perlambang nafsu yang masih

Kronik: Journal of History Education and Historiography Vol. 1, No. 1 | 27


membara. Taring yang terdapat pada beberapa dokumen dan data kebudayaan maupun seni
topeng wanara (monyet) dan beberapa karakter tari topeng malangan
khusus menyimbolkan angkara dan berbagai
macam jenis bunga yang punya makna D. HASIL DAN PEMBAHASAN
tersendiri. Ada kurang lebih sekitar 62 karakter Terdapat beberapa perbedaan dalam
Topeng Malangan menurut cerita panji yang cara pengelolaan seni tari maupun dari topeng,
masih terus dipelihara hingga saat ini. Begitu saat zaman Mbah Karimun latihan tari tidak
kayanya setiap elemen dari Topeng Malangan terarah dan tidak rutin pementasan tari
dan banyaknya hal menarik mengenai Tari diadakan setiap satu tahun sekali dalam
Topeng Malangan sehingga membuat Tari penjualan topeng saat hari puasa mbah
Topeng Malangan layak untuk dipertahankan karimun dulu tidak menerima pesanan.
sebagai kesenian tradisional Malang dan Sedangkan pada zaman sekarang dengan
Indonesia dapat diselamatkan dari kepunahan pengelolanya Pak Tri Handoyo Topeng
budaya tradisional. Malangan semakin berkembang pesat. hal itu
Masalah yang dikaji yaitu bermula bisa dilihat dari banyaknya anak – anak yang
pada berkurangnya minat generasi muda pada berlatih tari topeng dibanding dahulu minat
Tari Topeng Malangan dan berkurangnya masyarakat lebih banyak sekarang yang ingin
minat masyarakat pada kebudayaan seni tari mengenal lebih jauh mengenai tari topeng
ini adalah masalah pokok yang diangkat dalam malangan latihan juga diadakan rutin tiap
penelitian ini . termasuk sumber daya manusia minggu , pementasan juga dilakukan setiap
yang terbatas (pengrajin maupun penari) serta satu bulan sekali dengan durasi yang pendek.
kurangnya dana bantuan dari pemerintah untuk Dalam penjualan topeng saat puasa juga tidak
pengembangan padepokan seni tari dibatasi dan masih menerima pesanan hingga
Asmarabangun. ke luar negeri, padepokan seni tari
Asmarabangun ini juga dijadikan tempat
B. TUJUAN & MANFAAT wisata budaya yang kerap dikunjungi
a. Untuk melestarikan kebudayaan seni wisatawan lokal maupun mancanegara yang
tari topeng malangan agar tetap dikenal ingin belajar mengenai Topeng Malangan ini.
untuk generasi mendatang Terdapat suka duka dalam pelestarian
b. Membuat masyarakat paham bahwa Topeng Malangan dukanya yaitu banyak yang
kesenian tari topeng malangan ini perlu menganggap kesenian ini sesuatu yang kuno
perhatian dari segala aspek masyarakat dan tidak layak untuk dilestarikan, tapi pak Tri
c. Agar generasi muda mau mempelajari Handoyo tetap melestarikannya untuk
lebih dalam mengenai seluk beluk tari meneruskan perjuangan kakek nya selain itu
ini tour guide yang membawa wisatawan kemari
d. Mengetahui perkembangan seni tari belum menguasai mengenai budaya seni tari
topeng malangan setelah dan sebelum topeng malangan dalam penjelasannya
ditinggalkan sang maestro Mbah terhadap wisatawan terkadang ada ketidak
Karimun benaran sehingga saya harus mengklarifikasi
kebenarannya, wisatawan pun menjadi lebih
C. METODOLOGI banyak bertanya pada saya daripada tour guide
Penelitian ini menggunakan 4 tahap nya. Harapan saya tour guide mau belajar
Kajian penelitian yaitu Heuristik, Verifikasi, terlebih dahulu mengenai seluk beluk tari
Interprestasi, Historiografi pemgumpulan maupun topeng terlebih dahulu agar mereka
sumber dilakukan melalui wawancara secara lebih paham dan mengerti yang sebenarnya
langsung pada pengelola sanggar seni tari yaitu ada. Sukanya semakin banyaknya wisatawan
Pak Tri Handoyo cucu dari mbah karimun, dari yang datang ke sanggar seni tari asmara
wawancara ini menghasilkan Data-data seperti bangun untuk mempelajari tari maupun
data primer dan data sekunder. Data-data pembuatan topengnya utamanya wisatawan
penelitian diperoleh melalui observasi, dari mancanegara. Harapan untuk seni tari
pencatatan, pemotretan, dan kajian berbagai topeng malangan ini kedepannya pak tri
handoyo ingin membuat desa wisata tentang

Kronik: Journal of History Education and Historiography Vol. 1, No. 1 | 28


topeng untuk memperkenalkan topeng dan tari Melihat potensi Tari Topeng Malangan
topeng, jika dia berhasil mengangkat yang semakin berkembang diperlukan
perjuangan kakek nenek nya. Generasi muda kerjasama yang lebih lagi dalam berbagai
mempunyai peran dalam perkembangan tari pihak. Tari Topeng Malangan telah menarik
Topeng Malangan yaitu melalui festival masal banyak wisatawan lokal maupun mancanegara
seperti di nganteb itu siswa diwajibkan untuk untuk mempelajarinya. Sebagai generasi muda
mempelajari tari Topeng Malangan, hal juga harus berperan dalam mempertahankan
tersebut akan menarik teman – teman lain kebudayaan yang tidak dimiliki negara lain ini.
untuk belajar tari topeng sehingga generasi Sejak tahun 2010 – 2019 Tari Topeng ini
muda akan ikut berperan dalam perkembangan mengalami perkembangan yang sangat pesat
tari topeng kedepan. dalam hal pengelolaan.
Alasan yang mendasari mengapa pak
tri handoyo masih mau melestarikan topeng ini
yaitu ia punya tanggung jawab moral melihat DAFTAR PUSTAKA
dari perjuangan kakeknya jatuh bangun dalam Melany. 2012. Eksistensi dan Strategi
melestarikan dan merintis Sanggar Pertahanan Tari dan Topeng Malang di
Asmarabangun. Ia sudah melihat dari kecil, Malang raya.Malang
kakeknya benar benar menekuni topeng Hidajat, Robby. 2005, Struktur, Simbol, dan
sehingga pak Tri Handoyo mempunyai Makna Wayang Topeng Malang, dalam Jurnal
tantangan bagaimana supaya ia bisa Bahasa dan Seni, No.2 Agustus 2005.
megenalkan kesenian topeng ini ke banyak Handoyo. 2019. “Eksistensi Tari Topeng
orang dan tetap melestarikannya. Malangan Di Padepokan Seni Tari
Asmarabangun Pakisaji Malang 2010 – 2019”.
E. SIMPULAN Hasil Wawancara Pribadi. 11 Mei 2019.
Pakisaji, Malang.

Kronik: Journal of History Education and Historiography Vol. 1, No. 1 | 29

Anda mungkin juga menyukai