Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam kehidupan manusia, kesehatan merupakan hal yang sangat penting,
karena menjadi salah satu penentu dan pendukung bagi manusia dalam
melakukan segala kegiatan. Bahkan ada pernyataan yang sering kali dikatakan
bahwa hidup ini yang penting sehat, ketika sehat maka kamu akan bisa
melakukan segala hal, tapi jika kamu sakit maka semua akan terbengkalai, ini
menggambarkan betapa pentingnya kesehatan. Seseorang dikatakan sehat ketika
tidak ada gangguan yang ia rasakan pada dirinya, ketika gangguan itu dirasa ada
maka bisa dikatakan ia tengah sakit. Terkait penyakit, pada mulanya manusia
hanya menemukan penyakit yang berkaitan dengan fisik saja karena memang
mudah dikenali, misalnya luka cacar, batuk, demam, dan sebagainya. Namun,
sejalan dengan perkembangan hidup manusia, telah ditemukan pula
penyakitpenyakit yang berkaitan atau disebabkan oleh aspek kejiwaan yang
akrab disebut dengan kesehatan mental mulai dari gangguan ringan sampai yang
berat seperti depresi bahkan hilang ingatan yang akan membahayakan diri
sendiri dan orang lain hingga dapat berujung pada tindak pidana, kekerasan,
bahkan bunuh diri. Kesehatan mental merupakan keharmonisan dalam
kehidupan yang terwujud antara fungsi-fungsi jiwa, kemampuan menghadapi
problematika yang dihadapi, serta mampu merasakan kebahagiaan dan
kemampuan dirinya secara positif. Kesehatan mental adalah kondisi dimana
seseorang terhindar dari gejala-gejala gangguan jiwa (neurose) dan gejala
penyakit jiwa (Psychose). Pada mulanya kesehatan mental hanya terbatas pada
seseorang yang mempunyai gangguan kejiwaan dan tidak diperuntukkan bagi
setiap seseorang pada umumnya. Namun, pandangan tersebut bergeser,
kesehatan mental tidak terbatas pada seseorang yang memiliki gangguan
kejiwaan tetapi juga diperuntukkan bagi seseorang yang mentalnya sehat yakni
bagaimana seseorang tersebut mampu mengeksplor dirinya sendiri kaitannya
dengan bagaimana ia berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Agama mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat penting dan strategis,
utamanya sebagai landasan spiritual, moral, dan etika dalam hidup dan
kehidupan umat manusia. Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang
selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan
dakwah yakni mengajak manusia untuk berubah dari satu situasi yang
mengandung nilai kehidupan yang bukan islami kepada nilai kehidupan yang
islami serta mengatasi segala kesulitan, baik lahiriyah maupun batiniyah yang
menyangkut kehidupan masa kini dan masa datang melalui nasehat, petuah, dan
bimbingan keagamaan dibidang mental spiritual (Munir, 2009: 4). Mental
manusia pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi dua, pertama adalah
mental yang sehat, yaitu terhindar dari segala gangguan dan penyakit jiwa
(mental). Kedua adalah mental yang tidak sehat; yaitu mental yang telah
mengalami gangguan, seperti: “sering cemas tanpa diketahui sebabnya, malas,
tidak ada gairah untuk bekerja, rasa badan lesu, dan sebagainya” (Darajat, 1983:
11). Jika manusia memiliki mental yang pertama, maka segala sikap dan
tindakannya akan mengarah kepada kebaikan (positif). Akan tetapi bila manusia
memiliki mental yang kedua, maka segala sikap dan perbuatannya akan
cenderung pada hal-hal yang buruk (negatif). Untuk membentuk mental yang
sehat, diperlukan adanya bimbingan (pembinaan) mental yang baik dan dapat
dipertanggung jawabkan, ini tidak dapat dilepaskan dengan keberadaan manusia
sebagai makhluk yang mempunyai keterikatan pada dirinya, Tuhan, dan
masyarakat social.

Anda mungkin juga menyukai