Anda di halaman 1dari 4

BAB III

TINJAUAN TEORI

A. Definisi

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arteri sistemik yang menetap


dimana tekanan darah diastolik >130 mmHg atau tekanan darah sistolik
>80mmHg (American College of Cardiology (ACC) dan American Heart
Association (AHA), 2017).

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis ketika tekanan
darahpada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat, kondisi ini dikenal
sebagai “pembunuh diam-diam” karena jarang memiliki gejala yang jelas. Satu-
satunya cara mengetahui apakah seseorang memiliki hipertensi adalah dengan
mengukur tekanan darah (Prof.Dr.dr.Anie,M.Kes,PKK, 2018).

Diabetes Melitus adalah lifestyle disease yang dipicu oleh pola hidup yang
tidak sehat, malas berolahraga, dan merokok yang dapat terjadi komplikasi ke
masalah mata, liver, jantung, ginjal, otak dan semua organ tubuh (Prof. Dr. Hans
Tandra, PhD, SpPD-KEMD, FINASIM, FACE, 2016).

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang terjadi akibat pankreas
tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin
yang diproduksi secara efektif (World Healt Organitation, 2017).

B. Etiologi
1. Hipertensi
a. Hipertensi Primer (Esensial)
Belum ada penyebab yang pasti namun sebanyak 95% orang yang
mempunyai tekanan darah yang tinggi (Hipertensi) termasuk dalam
kategori ini. Penyebabnya antara lain :
a) Faktor Genetik
Para ahli menduga bahwa factor genetik merupakan salah satu
penyebab utama hipertensi primer.

b) Gaya Hidup
Gaya hidup yang tidak sehat juga dapat meningkatkan risiko
hipertensi ini diantaranya :
1) Terlalu banyak mengkonsumsi garam.
Terlalu banyak mengkonsumsi garam dapat
menyebabkan penumpukan natrium alami dalam tubuh
dan akan memberatkan kerja ginjal untuk membuang sisa
cairan limbah dalam tubuh. Akibatnya, terjadilah retensi
cairan yang dapat meningkatkan tekanan darah dalam
pembuluh.
2) Stres
Saat stress otak melepaskan hormone kortisol, adrenalin,
dan norepinefrin yang dapat menyebabkan peningkatan
denyut jantung, hormon-hormonini juga menyempitkan
diameter pembuluh darah.
3) Malas atau kurang beraktivitas
Detak jantung disaat kurang beraktivitas cenderung lebih
cepat dan menyebabkan jantung harus berkerja keras
untuk memompa darah yang pada akhirnya
mempengaruhi pada peningkatan tekanan darah.
4) Obesitas
Semakin berat massa tubuh maka semakin banyak darah
yang diperlukan untuk mengantar oksigen dan nutrisi
keseluruh jaringan tubuh. Hal ini tentu membutuhkan
kerja jantung yang lebih keras dari biasanya sehingga
menyebabkan hipertensi.
5) Merokok
Merokok dapat menyebabkan hipertensi karena
kandungan nikotin memicu syaraf otak untuk
menyempitkan pembuluh darah sekaligus meningkatkan
tekanan darah.
6) Minum-minuman keras
Alkohol dapat menyempitkan pembuluh darah jika
dikonsumsi secara berulang dalam dosis yang tinggi,
semakin lama terlalu banyak meminum-minuman keras
dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan organ vital lain
yang mempengaruhi tekanan darah.
b. Hipertensi sekunder
Berikut beberapa kondisi dan obat-obatan yang bisa menjadi
penyebab hipertensi sekunder
a) Obstruksi Sleep Apnea
b) Masalah Ginjal
c) Tumor kelenjar adrenal
d) Masalah tiroid
e) Kecacatan bawaan di pembuluh darah
f) Obat-obatan tertentu seperti pil KB, flu, dekogestan, pereda nyeri
dan beberapa obat resep
g) Obat-obatan Illegal seperti kokain dan amfatamin
h) Kehamilan
c. Faktor pemicu hipertensi
a) Usia
Semakin bertambah usia, pembuluh darah kita semakin kaku
akibatnya dapat mempengaruhi tekanan darah semakin meningkat.
Hipertensi pada anak juga dapat terjadi yang disebabkan oleh
masalah ginjal atau jantung dan juga gaya hidup yang tidak
sehat.
b) Riwayat Hipertensi dalam keluarga
c) Jenis kelamin
Hingga mencapai usia 64 tahun, pria lebih rentan terkena
hipertensi daripada wanita. Sedangkan pada usia 65 tahun
katas, wanita yang lebih rentan mengalami tekanan darah
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai