ADlilasi lrlodcl-lrlodd numit Dalom Penelitian UnU[ Iesis ilagistfi dan 0iseilasi D0tt0r
att!rq,"($
^9"
we
BAB 1
DASAR.DASAR PEMODELAN
STRUKTURAJ. DALAM MANAJEMEN
Setelah menyelesaikan bab ini, pembaca diharapkan
mampu:
r Memahami konsep dasar dalam pengembangan
model struktural
r Memahami tehnik dasar SEM - Structural Equation
Model dengan menggunaka program AMOS
r Memahami tehnik aljabar kovarians yang digunakan
untuk parameterisasi model
produk itu, tentu saja perhatian tidak hanya diarahkan
pada jumlah variasi produk yang dikembangkan, tetapi
lebih dari itu adalah pada diferensiasi fungsi,
STRATEGI DERAJAD
PENGELOLAAN POPULABITAS
PRODUK PRODUK
/ STRATEGI \
PENGELOLAAN VOLUME
SALESFORCE PENJUALAN
ADAPTABILITAS
ANCAMAN
LINGKUNGAN
Simultaneous 1q !!r
Equation Modeling, Sering kali SEM juga disebut sebagai Path Analysis
Analisis Struktur
Kovarians, Path
Analysis,
atau Confirmatory Factor Analysis, karena
Confirmatory Factor sesungguhnya kedua nama ini adalah JglE19!ls
Analysis
SEMJglg Llpur.
Permodelan penelitian melalui SEM
memungkinkan seorang peneliti dapat menjawab
pertanyaan penelitian yang bgqfe!_Iggre:if maupun
(yaitu penguku,r apa dimgtlsi-dimensi {eri
tlg5glgf
:gbq_ah_konsgp). Pada saat seorang peneliti
menghadapi pertanyaan penelitian berupa identifikasi
dimensi-dimensi sebuah konsep atau konstruk (seperti
yang lazim dilakukan dalam analisis faktor) dan pada
saat yang sama peneliti ingin mengukuqpengaruh atau
derajad hubungan antar faktor yang telah
diidentifikasikan dimensi-dimensinya itu, SEM akan
merupakan alternatif jawaban yang layak
dipertimbangkan. ltulah sebabnya dapat dikatakan
bahwa pada dasarnya 9EM adalah lgqglelallara
analisis faktor dan analisis reqresi berqanda.
Sebagai contoh, seorang peneliti berdasarkan
justifikasi teoritis yang cukup dapat mengembangkan
hubungan antara satu variabel dependen terukur
(misalnya Kinerja Pemasaran) dengan variabel-variabel
independen terukur lainnya (misalnya, jumlah varian
prod u k, trlglet
_dlfele!9lq9r ej!!!! !Iqd! k, s.g_{a Jnqtlj
rulqkl sebagai sebuah model regresi berganda seperti
yang disajikan dalam gambar berikut ini :
GAMBAR 1.2
PATH DIAGRAM UNTUK REGRESSI BERGANDA
VARIAN
PRODUK
SEM dapat
digu.ng.kan untuk
anarsrs regrest ATRIBUT KINERJA
konvensional.
PRODUK
PEMASARAN
MUTU
PRODUK
RAJAD
ORIENTASI
SEM dapat PASAR
digunakan bai*
untuh rrrenbual
anal*is regresi,
analisicfa*tor d.an Superioritas
terutrms kombinasi \ BERSAING; Citra Produk
analisis fa*tor d.an
anulisis regresi Suoerioritas i,
rj- uengirat Emosi]4{"0)
^
Pelanqgan
dJ
v -
lntensitas .
Falespromq
lntensitas
Publisitas
I
@.f ,H,iJlH:I,
1...tta
1 3. Pertumbuhan Penjualan
Gambar 1.7
ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI
MEASUREMENT MODEL UNTUK
VARIABEL LATEN INDEPENDEN
//\ \\
\
'ARIABEL lareM
rruoeeeuoeru r f*
/
\,/
\,
L LATEM
Hoptt 2z
INDEPENDEN /
VARIABEL
LATEN
INDEPENDEN
3
VARIABEL
LATEN
INDEPENDEN
2
MEASUREMEN MODEL
DERAJAD ORIENTASI PASAR
Modcl Specification
Gambar 1.10
MEASUREMEN MODEL
KINERJA PEMASARAN
I Volume
,t '\
I Penjualan
'/
/'
,/
/\,
rl
KINERJA - PertumbuhanL!.;
\ PEMASARAN, Pelanooan \---l
\/
\./
\ \/\ I
.]Pertumbuhan! r..,",
I Penjualan
I
Kedua model itu digunakan untuk mengkonfirmasi
sebuah dimensi berdasarkan indikator-indikator yang
digunakan. Karena itu dalam analisisnya, measurement
model ini akan dikonfirmasi melalui Confirmatory Factor
Analysis yang tidak lain merupakan sebuah analisis
faktor yang ditujukan untuk mengkonfirmasi apakah
variabel-variabel yang diobservasi ini mempunyai ciri
yang sama antara satu dan lainnya, karena itu kesemua
variabel observasi itu adalah unidimensi. Variabel-
variabel yang unidimensi itu tidak lain adalah faktor
yang sedang diamati. Dengan perkataan lain faktor
diamati melalui variabel-variabel indikator yang
berdimensi sama, seperti yang dilakukan dalam
exploratory factor analysis.
Dalam merancang model perlu diperhatikan bahwa
indikator yang sebaiknya digunakan r untuk
menggambarkan sebuah faktor adalah paling sedikit
tiga atau empat variabel. Walaupun terdapat contoh
hasil penelitian hanya dengan dua variabel, tetapi
sangat disarankan, berdasarkan pertimbangan "problem
identifikasi" (akan dibahas dibagian belakang),
sebaiknya digunakan paling sedikit 3 variabel observasi
untuk mengkonstruk sebuah faktor atau variabel laten.
zg .lDurabilitasf. ec,
71
.84 t- l
'rl4taqinTf- r0
.83 .69
{emudahaq -,"
,tlenyamai
!
3.2.2.1 Pengujian hipotesis kEusalitas tt
*
Pengujian hipotesis ini dilakukan persis sama dengan t
uji hipotesis regresi umumnya yaitu dengan dengan k
k
melakukan ujit
untuk melihat signifikasi koefisien
regressi yang dihasilkan oleh berbagai hubungan
kausalitas dalam model. fi
1t
L
!
Model dasar pengujian ini adalah t
l
Ho=8.=g I
F
H,=8,+o F
-
4. PERTANYAAN PENELITIAN
:Eutidak
I iDalam pemodelan sEM, ggq_Jglq digunakan
-epgunakan skor
E2 individuatyang sebagai input adalah matriks kovarians dari data
*-rnpulkan, tetapi
-esgunakan matriks
c,aians
s_@), kemudian qt$s_!ov1ria1s
atau matriks
t ut. qglg-lg mpg!_jL,
+ :re a s i se b as a i i n p
_99g,! a Kan__ gllqf p g n g_[a
_ 9!
l_f g n
s39!g!rs!!rcIq{p_opqlqli9.Ir_c-o_v_{!ancela_t!x.
Pertanyaan utama yang diajukan oleh SEM adalah:
*nanyaan Penelitian:
tphah terdapat apakah model menghasilkan sebuah estimated
bLungan enpirik
yrludap model yang population covariance matrix yang konsisten dengan
8*cmbangkan?;
krapa besar/ "the sample (observed) convariance matrix?.
bgaimana kuatnya
xtgarah antar variabel
nng dibangun dalam
*tdel itu? Oleh karena itu pertanyaan penelitian yang paling
mendasar adalah gpq!4 d?tg yplg_dtqbse4gsi
W_ delsa tppr! 9!g!_ rngdet
yang akan diuji. Dengan kata lain -apakah mod-el