Anda di halaman 1dari 6

1

Analisis Model Bisnis Supreme

Garry Fernando Jaya Saputra Basuki

Program Studi Kewirausahaan


Universitas Bina Nusantara
garry.basuki@binus.ac.id

Abstrak
Bisnis pakaian Supreme seperti Stussy, A Bathing Ape dan Carhartt di Amerika Serikat pada
tahun 90-an di mana-mana mengalami mengalami kenaikan (rise). Studi ini bertujuan untuk
mengetahui alasan penurunan (fall) atau kenaikan (rise) pada bisnis Supreme. Studi ini
menggunakan studi kasus tunggal pada bisnis Supreme yang bergerak di bidang pakaian dengan
analisis business model canvas, business pattern, business environment & value proposition
canvas. Bisnis pakaian pernah tren pertumbuhan dan sukses karena market segment mencakup
semua kalangan mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Namun, bisnis pakaian mengalami
penurunan karena new entrants pendatang baru menjual barang dengan harga lebih murah dan
desain yang bagus dan menarik. Studi merekomendasikan technology trend memiliki website
sendiri yang digunakan untuk memperkenalkan brand yang diproduksi sendiri.

Kata kunci: Business model canvas, model bisnis, Supreme, pakaian, value proposition canvas.

Pendahuluan
Bisnis pakaian adalah bisnis yang umum pada setiap belahan dunia. Namun dalam
setiap bisnis ini memiliki beberapa model bisnis. Salah satu model bisnis pakaian yang
cukup terkenal adalah bisnis pakaian dengan model budaya papan seluncur khas Hip Hop.
Budaya khas Hip Hop tenar saat era 90-an. Budaya ini mengangkat budaya pemuda kala itu
secara umum, dimana para pecintanya identik dengan papan seluncur, pakaian, dan
aksesoris. Awalnya, musik Hip Hop adalah sebuah gerakan atau budaya yang tumbuh sejak
1970. Pertumbuhannya kian pesat dimulai dari kota New York hingga berkembang ke
seluruh dunia. Dengan adanya ketenaran hingga irama musik, Hip Hop memiliki masa
kejayaan. Pertama Golden Age HipHop pada tahun 1986-1992, kedua disebut dengan
modern era pada tahun 1992-1998, dan Jiggy atau Bling-bling Era pada tahun 1998-
sekarang. Supreme menjadi salah satu bisnis pakaian yang didirikan pada masa moder era,
tepatnya pada tahun 1994. Merek ini kembali booming pada tahun 2020 karena brandnya
yang berkolaborasi dengan oreo dengan sebutan oreo supreme.
Pada setiap model binis pasti memiliki masa atau siklus bisnis yaitu masa naik dan
turun dalam model bisnis tersebut. Masa naik adalah masa dimana model bisnis tersebut
sedang dalam puncak kesuksesan atau sedang diminati konsumen. Masa turun adalah masa
dimana model bisnis itu mulai menjadi tidak menarik dan kurang diminati konsumen. Pada
bisnis model pakaian ini memiliki masa naik. Pada bisnis model ini, masa naiknya adalah
model pakaian sangat digemari oleh para konsumen. Dengan branding pakaian yang

OSF Preprints 2022


2

terkesan mahal membuat para konsumen terpikat dengan merek satu ini. Rumusan masalah
penelitian ini adalah bagaimana alasan penurunan dan atau kenaikan pada bisnis supreme?.
Studi ini bertujuan untuk mengetahui alasan penurunan (fall) dan kenaikan (rise) pada bisnis
supreme.

Metode Penelitian
Studi ini menggunakan studi kasus tunggal pada bisnis Supreme yang bergerak di
bidang pakaian. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni tahun 2022 di Universitas
Bina Nusantara, kampus Malang. Peneliti mengumpulkan data sekunder dengan metode
studi literatur. Peneliti melaksanakan analisis dengan pendekatan business model yakni
business model canvas, business pattern, business environment & value proposition canvas.
Tahap pertama, peneliti menganalisis mengapa dan bagaimana bisnis mengalami kejatuhan
(fall) dan kesuksesan (rise). Tahap selanjutnya, peneliti memberikan rekomendasi alternatif
solusi bisnis agar bisnis dapat terus sukses berkelanjutan (rise again/ sustainable rise).

Hasil Pembahasan
A. Business Model Canvas

Gambar 1. Business Model Canvas

Kekuatannya (Rise): yaitu bisa dipakai oleh semua kalangan dan memiliki kualitas produk
yang bagus dan gaya yang keren. Memiliki wibsite supreme sendiri sehingga dapat
dipastikan barang yang diproduksi original atau tidak palsu. Serta menjual berbagai macam

OSF Preprints 2022


3

aksesoris yang sangat banyak mulai dari botol minuman, topi, kaca mata, batu bata, koper,
hingga alat pemadam kebakaran dan banyak lainnya.

Untuk kelemahan (Fall): yang dimiliki Supreme ialah banyak kompetitor yang terkenal
lainnya dan juga menjual streetwear seperti BAPE, Off-White, Stussy. Merek tersebut tidak
kalah terkenalnya, dengan harga tidak semahal harga Supreme yang bisa sampai puluhan
juta seperti contoh Jaket Supreme x Louis Vuitton yang memiliki harga Rp 75.000.000.

B. Business Pattern
Business model pattern menggunakan The Long Tail karena brand yang dikeluarkan
oleh Supreme ini banyak menjual barang yang langka. Oleh karena itu, berperan besar
terhadap pendapatannya dan membatasi produksi agar tidak terpaku pada satu
pengeluarannya saja. Sementara untuk value proportion hanya menargetkan untuk orang
yang beruntung mendapatkan barang langka tersebut.

C. Business Model Environment


1. Market Forces
a. Market Segment: Target pasar dari supreme mencakup semua kalangan mulai dari
anak kecil hingga orang dewasa.
b. Needs and Demand: Barang yang beragam dan style yang unik.
c. Market Issue: Barang yang mahal dan limited edition.

2. Industry Forces
a. Competitor: Banyak kompetitor yang terkenal lainnya dan juga menjual streetwear
seperti A Bathing Ape atau BAPE, Off-White, Stussy yang menjual streetwear juga.
b. New Entrants: Pendatang baru menjual barang dengan harga lebih murah dan desain
yang bagus dan menarik.
c. Stakeholders: Supreme memiliki orang yang berpengaruh seperti Investor, model
atau artis terkenal sebagai brand ambassador, para pekerja serta pelanggan setia.
d. Key Trends: Tren pasar yang tidak bertahan lama karena selain harganya yang
mahal, juga melakukan persaingan yang ketat dengan kompetitor serupa.
e. Technology Trend: Memiliki website sendiri yang digunakan untuk
memperkenalkan brand yang diproduksi sendiri.
f. Social and Cultural Trends: Diperuntukkan orang yang hobi menggunakan pakaian
streetwear.
g. Macroeconomic Forces: Majunya perkembangan fashion streetwear dari Supreme
hingga sampai dikenal seluruh negara.

D. Customer Profile
1. Gains
Konsumen mendapatkan kesan yang elegan dengan merek ini dikenal mendunia. Pada
produk ini pula seorang konsumen dapat merasa nyaman karena bahannya yang

OSF Preprints 2022


4

berkulitas, serta desain yang bagus dan unik ditambah pula dengan aksesoris. Sehingga
pada pasar yang tepat, seorang konsumen dapat merasakan stylish dan keren.

2. Pains
Pada brand Supreme, harga yang ditawarkan sangat mahal bagi sekmen di luar pasarnya.
Selain itu, Supreme didominasi dengan produksi barang limited edition. Dimana
menyediakan stok produk yang terbatas sehingga terijadi adanya kelangkaan barang.
Meskipun dirasa stylish, Supreme kurang menawarkan desain yang beragam, sehingga
terlalu monoton dengan desain yang itu-itu saja, terkesan kurang melakukan inovasi.
3. Customer Jobs
Pelanggan atau konsumen dari bisnis pakaian ini dibuat untuk menarik dan memikat
hati pasar dengan harga yang cukup fantastis. Sehingga dapat memiliki brand image
yang terlihat mewah pada pelanggan yang memiliki produknya. Dengan begitu,
Supreme mampu meyakinkan pelanggan akan brand yang diproduksinya.

OSF Preprints 2022


5

E. Value Map
F. Fit

Gambar 2. Value Proposition Canvas

G. Keadaan Rise atau Fall dan Saran


Supreme terus mengeluarkan brand – brand yang unik dan bagus dan juga memiliki
harga yang fantastis seperti contoh memproduksi brand kolaborasi supreme dan oreo yang
mempunyai harga yang cukup tinggi yaitu 500.000 dan banyak orang yang penasaran lalu
membeli karena ingin mencoba produk yang terbilang cukup langkah tersebut. Hal tersebut
yang menyebabkan supreme ini dapat dikatakan rise karena selalu memproduksi barang
yang langka sehingga nilai jualnya cukup tinggi.
Menurut saya solusi yang perlu mengembangkan produk yang baru dan berguna bagi
masyarakat sekitar seperti memproduksi tong sampah, kotak pensil, jas hujan agar produk
terus bertambah banyak dan menciptakan nilai jual tinggi.

Kesimpulan
Supreme selalu memproduksi produk unik dan inovatif yang cukup langkah dan
harga yang terbilang mahal itu membuat produk Supreme menjadi incaran dari fansnya.
Maka dari itu Supreme selalu membuat produk yang unik serta langkah agar menjadi
incaran para konsumen untuk memilikinya dan menjual dengan tinggi agar nilai jual yang
didapatkan Supreme bernilai tinggi.

OSF Preprints 2022


6

Informasi Suplemen
Video studi ini tersedia pada pranala https://youtu.be/NvU76nA4z3E

Ucapan Terima kasih


Penulis mengucapkan terima kasih kepada program studi kewirausahaan, Universitas
Bina Nusantara, kampus Malang untuk dukungan studi dan ekosistem wirausaha. Studi ini
bagian dari mata kuliah business model tahun 2022.

References
Afia, N. et al. (2022) ‘Memahami Apa Makna Model Bisnis’, OSF Preprints. doi:
10.31219/osf.io/2c7bm.
Azizah, W. (2022) ‘Mengenal Business Model Canvas Retail Kecantikan Sociolla’, OSF
Preprints. doi: 10.31219/osf.io/tp2be.
Company Man. (2020) Supreme - Why They're Successful, Youtube. Available at:
https://www.youtube.com/watch?v=EMhqygoYObw.
Firdausi, N. et al. (2022) ‘Apa yang Dimaksud dengan Inovasi Model Bisnis?’, OSF
Preprints. doi: 10.31219/osf.io/xnyb7.
Nathaniela, T. C. et al. (2022) ‘Inovasi Model Bisnis Berkelanjutan: Teknologi, Gaya Hidup
& Keberlanjutan’, OSF Preprints. 10.31219/osf.io/pv9w7.
Osterwalder, A. et al. (2014) Value proposition design: How to create products and services
customers want. New Jersey: John Wiley and Sons.
Osterwalder, A. and Pigneur, Y. (2010) Business Model Generation: A Handbook for
Visionaries, Game Changers, and Challengers. New Jersey: John Wiley and Sons.
Purnomo, A., et al. (2021) ‘A Study of m-Business Research Using Bibliometric Review’,
in Proceedings of the International Conference on Industrial Engineering and Operations
Management. Monterrey: IEOM Society International.
Santoso, J. (2022) ‘Implementasi Business Model Canvas pada Bisnis Kecantikan
Secondate’, OSF Preprints. doi: 10.31219/osf.io/k5phy.
Simarmata, J. et al. (2020) Panduan Belajar Manajemen Referensi dengan Mendeley.
Medan: Yayasan Kita Menulis.
Wikipedia. (2021) Supreme, Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Supreme_(merek).

OSF Preprints 2022

Anda mungkin juga menyukai