Anda di halaman 1dari 5

UKBM PAI : 1.7/2.7/3.7/4.

7/2/7-7

AYO KITA GIAT MENCARI ILMU UNTUK KEBAHAGIAAN DUNIA AKHIRAT !

1. IDENTITAS
A. Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
B. Kelas / Semester : X / Genap
C. Kompetensi Dasar :

1.7 Meyakini bahwa menuntut ilmu adalah perintah Allah dan Rasul-Nya
2.7 Memiliki sikap semangat keilmuan sebagai implementasi pemahaman Q.S
At-Taubah, 9:122 dan hadis terkait.
3.7 Menganalisis semangat menuntut ilmu, menerapkan, dan menyampaikan kepada
sesama.
4.7 Menyajikan keterkaitan antara kewajiban menuntut ilmu dengan kewajiban
membela agama sesuai perintah Q.S At-Taubah, 9:122 dan hadis terkait.

D. Indikator Pencapaian Kompetensi ( IPK )


3.7.1. Mengidentifikasi 1 dalil naqli terkait semangat menuntut ilmu dengan baik.
3.7.2. Mengidentifikasi 1 dalil akli terkait semangat menuntut ilmu dengan benar.
3.7.3. Menjelaskan pengertian semangat menuntut ilmu dengan percaya diri.
3.7.4. Mengklasifikasi ilmu dilihat dari hukum mempelajarinya dengan santun.
3.7.5. Menganalisis keutamaan menuntut ilmu dengan benar.
3.7.6. Menganalisis etika dalam menuntut ilmu dengan percaya diri.
3.7.7. Menganalisis kiat-kiat dalam menuntut ilmu dengan benar.
3.7.8. Menganalisis hikmah terkait semangat menuntut ilmu dengan benar.

2. Materi Pokok : Semangat Menuntut Ilmu


3. Alokasi Waktu : 9 X 45 Menit ( 3 Pertemuan )
4. Tujuan Pembelajaran :

Melalui model pembelajaran active learning dan problem based learning


peserta didik menganalisis semangat menuntut ilmu, menerapkan, dan
menyampaikannya kepada sesama,menyajikan kaitan antara kewajiban
menuntut ilmu, dengan kewajiban membelaagama sesuai perintah Q.S. at-
Taubah/9: 122 dan Hadis terkait, memiliki sikapsemangat keilmuan sebagai
implementasi pemahaman Q.S. at-Taubah/9: 122 dan Hadis terkait dan
meyakini bahwa menuntut ilmu adalah perintah Allah dan Rasululloh.
sehingga peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya, mengembangkan sikap jujur, peduli, dan
bertanggungjawab, serta dapat mengembangankan kemampuan
berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi(4C).
UKBM PAI : 1.7/2.7/3.7/4.7/2/7-7

5. Materi Pembelajaran :
Faktual : Menuntut ilmu
Konseptual : Al-Qur’an Q.S at-Taubah ayat 122, serta Hadits terkait
Prosedural : Penerapan ilmu agama dalam kehidupan sehari-hari

6. Peta Konsep :

7. Kegiatan Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Sebelum mempelajari materi lebih lanjut, silahkan baca artikel berikut ini !

Bagi seorang muslim, tidaklah cukup hanya dengan menyatakan keislamannya saja tanpa berusaha
untuk memahami Islam dan mengamalkannya. Keislaman seorang muslim harus dibuktikan dengan
perbuatan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, solusi untuk memahami Islam adalah
dengan menuntut ilmu. Semangat menuntut ilmu ini harus terus digelorakan dalam kehidupan
sehari-hari karena semua aspek kehidupan manusia membutuhkan ilmupengetahuan yang memadai.
Seseorang yang akan memasak tentu butuh bahan-bahan makanan. Bahan tersebut harus dibeli
dengan uang. Uang didapatkan dengan cara bekerja. Suatu pekerjaan harus ditopang dengan ilmu
pengetahuan. Itulah rangkaian kehidupan manusia terkait kebutuhannya pada ilmu. Dari sini bisa
disimpulkan bahwa ilmu merupakan sarana untuk meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

KATA KUNCI : ILMU – AGAMA – PENGAMALAN – KEHIDUPAN DUNIA AKHIRAT


UKBM PAI : 1.7/2.7/3.7/4.7/2/7-7

B. KEGIATAN BELAJAR 1

Setelah mempelajari materi dan mengerjakan penugasan diharapkan anda dapat :


3.7.1. Mengidentifikasi 1 dalil naqli terkait semangat menuntut ilmu dengan baik.
3.7.3. Menjelaskan pengertian semangat menuntut ilmu dengan percaya diri.
3.7.4. Mengklasifikasi ilmu dilihat dari hukum mempelajarinya dengan santun.

A. DALIL NAQLI TENTANG KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU

Dalam Islam ada landasan hukum untuk memperkuat sebuah perintah atau larangan yang dinamakan
dengan dalil. Dalil terbagi menjadi dua macam yaitu dalil naqli dan dalil aqli.
Dalil Naqli adalah dalil ( penguat ) yang bersumber dari Al Qur’an dan Hadits serta pendapat para
ulama yang ahli dibidangnya sedangkan Dalil Aqli adalah dalil yang berasal dari akal pikiran
manusia tetapi dalam menempatkan dalil aqlin tidak boleh bertentangan dengan dalil naqli yang ada.

Agama Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan masalah ilmu. Ini dapat dibuktikan
dengan banyaknya teks-teks dalil yang berasal baik dari al-Qur’an maupun hadis tentang hal
tersebut. Konteks dalilnya pun beraneka ragam. Ada yang sifatnya memberi dan menjelaskan
anjuran, ada juga yang menyebutkan keutamaan-keutamaan ilmu dan menuntut ilmu serta celaan
terhadap orang-orang yang tidak berilmu. Salah satunya adalah tentang anjuran menuntut ilmu yaitu
Q.S. at-Taubah/9: 122 yang berbunyi:

YUK BACA AYAT


BERIKUT

Artinya : Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang).
Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam
pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka
telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.” ( Q.S At – Taubah/9:22)

Dalil yang lainnya berisi tentang dengan ilmu menjadikan manusia lebih unggul dibandingkan dengan
makhluk yang lainnya. Hal tersebut tercermin dari kisah kejadian manusia pertama dalam al-Qur’an
surat al-Baqarah/2:31-32.

PAHAMI YAH

DALIL BERIKUT
UKBM PAI : 1.7/2.7/3.7/4.7/2/7-7

B. PENGERTIAN ILMU DAN KLASIFIKASI ILMU

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ilmu diartikan Sebagai pengetahuan tentang
suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) atau kepandaian tentang soal duniawi, akhirat,
lahir, batin dan sebagainya. Kata ilmu itu sendiri berasal dari bahasa Arab, yang berasal dari kata
‘alima-ya’lamu-‘ilman. ‘Alima merupakan kata kerja yang artinya mengetahui.

Oleh karena itu, yang dimaksud dengan ilmu adalah kumpulan dari pengetahuan tentang sesuatu.
Sementara yang dimaksud dengan menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar
untuk memperoleh pengetahuan dengan tujuan untuk mengubah seseorangdari tidak tahu menjadi
tahu,; mengubah perilaku ke arah yang lebih baik sehingga seseorang tersebut memiliki kecakapan
bukan hanya bersifat intelektual, melainkan juga yang bersifat sosial dan religius karena pada
dasarnya dengan memiliki ilmu menjadikan seseorang mendapatkan jalan untuk mendapatkan
kebenaran.

Klasifikasi Ilmu Dilihat dari Hukum Mempelajarinya

Ilmu dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Ilmu Fardu ‘ain

Ilmu Fardu ‘ain merupakan ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap muslim. Biasanya disebut dengan
ilmu agama. Ada tiga unsur utama dari agama, yaitu akidah, syariah, dan akhlak.

Seorang muslim wajib mengetahui ilmu yang berkaitan dengan rukun iman, rukun Islam sehingga
seorang muslim mampu memahami dan melaksanakan amalan yang benar dalam kehidupan sehari-
hari, baik yang terkait dengan Allah Swt. maupun yang terkait dengan manusia dan lingkungan.

b. Ilmu Fardu Kifayah

Jenis ilmu yang fardu kifayah adalah ilmu yang apabila sudah ada dari sebagian muslim
mempelajarinya, maka sudah gugur kewajiban muslim lainnya tetapi apabila tidak ada yang
mempelajarinya maka akan terjadi kekacauan.

Di antaranya, ilmu yang dibutuhkan manusia untuk urusan dunia, yaitu ilmu yang merujuk kepada
ilmu-ilmu sains yang diperoleh melalui pengalaman, pengamatan dan penelitian seperti kedokteran,
fisika, kimia, biologi, astronomi, geografi, antropologi, sosiologi, matematika, pertanian, ekonomi,
dan lain sebagainya.

Dari sudut pandang manusia, dua jenis ilmu tersebut, baik yang fardu ‘ain maupun fardu kifayah
harus diperoleh melalui perbuatan secara sadar karena tidak ada ilmu yang bermanfaat tanpa amal
yang lahir dari ilmu tersebut. Tidak ada amal yang bermakna tanpa ilmu. Ilmu-ilmu yang bersifat
fardu ‘ain menjadi dasar dan asas utama untuk ilmu-ilmu yang bersifat fardu kifayah. Karena tugas
ilmu-ilmu yang bersifat fardu ain adalah menuntun manusia yang menuntut ilmu yang bersifat fardu
kifayah agar tetap menjadi seorang muslim yang baik.
UKBM PAI : 1.7/2.7/3.7/4.7/2/7-7

PENUGASAN 1

Setelah membaca dan mempelajari materi pada Kegiatan Belajar 1, Sebagai bahan evaluasi harian
silahkan kerjakan soal dibawah ini pada buku tugasmu

1. Uraikan kedalam huruf hijaiyah beserta harokat Q.S At Taubah ayat 122

2. Carilah ayat Al Qur’an atau hadits yang isinya mengenai tema berikut :

A. Ilmu dapat mengangkat derajat manusia

B. Orang yang menuntut ilmu agama dikatakan sebagai pewaris para nabi

C. Kewajiban menuntut ilmu mulai dari buaian (masa kecil) sampai ke liang lahat ( datangnya
kematian)

3. Carilah informasi mengenai mengenai pengertian Ilmu, Agma, dan Ilmu Agama serta Urgensinya
mempelajari ilmu agama

4. Klasifikasi ilmu dilihat dari hukum mempelajarinya terbagi menjadi dua yaitu Ilmu yang bersifat
fardhu a’in dan fardhu kifayah tentukanlah :

A. Masing-masing 2 contoh ilmu yang bersifat fardhu ain dan Fardhu Kifayah

B. Uraikanlah pendapatmu jika ada seseorang yang pandai akan ilmu pengetahuan tanpa
dibarengi dengan ilmu agama apakah yang akan terjadi.

Apabila kamu telah mampu mengerjakan latihan soal diatas, maka mintalah
gurumu untuk menilainya dan kamu lanjutkan ke kegiatan belajar selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai