ABSTRACT
Land is a limited and non-renewable resource, while the number of people who need
land for their activities continues to increase over time. Concentration of human activities for
various activities in an area because most of human life depends on land that can be used as
a source of livelihood. One of them is the use of land as an industrial area. Industrial
development in urban areas raises new problems for urban areas, especially for land use,
namely the occurrence of land use changes that are not in accordance with the allotment.
Therefore, to anticipate future land use deviations, the existing conditions of land use need to
be identified and analyze the suitability of industrial land in the PPS Kendari Area. The
research method used in this research is descriptive method with a qualitative approach. The
data analysis method used is the Overlay analysis technique by utilizing ArcGis software.
From the results of the analysis of the suitability of industrial land based on the Existing
Condition, it was found that land of 7.82 Ha was said to be appropriate as an industrial
estate development.
ABSTRAK
Lahan merupakan sumber daya yang terbatas dan tidak dapat diperbaharui, sedangkan
jumlah manusia yang membutuhkan lahan untuk aktivitasnya terus meningkat dari waktu ke waktu.
Terkonsentrasinya aktivitas manusia untuk berbagai kegiatan pada suatu kawasan dikarenakan
sebagian besar kehidupan manusia tergantung pada lahan yang dapat dipakai sebagai sumber
penghidupan. Salah satunya dengan pemanfaatan lahan sebagai kawasan industri. Pembangunan
industri didaerah perkotaan menimbulkan permasalahan baru bagi daerah perkotaan terutama untuk
penggunaan lahan yakni terjadinya perubahan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan
peruntukan. Oleh karena itu untuk mengantisipasi terjadinya penyimpangan penggunaan lahan
kedepannya maka perlu diidentifkasi kondisi eksisting penggunaan lahan dan menganalisis
kesesuaian lahan industri yang ada di Kawasan PPS Kendari. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode analisis data
yang digunakan adalah teknik analisis Overlay dengan memanfaatkan software ArcGis. Dari hasil
analisis kesesuaian lahan industri berdasarkan Kondisi Eksisting diperoleh lahan sebesar 7,82 Ha
dikatakan sangat sesuai sebagai pengembangan kawasan industri.
3
No Kemiringan Keterangan Luas Persen Banjir
Lereng Lahan (%) Kurang
2 Rawan Banjir 0 0
(Ha) Baik
1 0–2% Datar 40,40 99,67 Jumlah 40,53 100
2 2–5% Landai 0,13 0,33 Data Hasil Analisis Peta PPS Kendari 2019
Jumlah 40,53 100
Data Hasil Dari Analisis Peta PPS Kendari 2019
Jaringan Jalan
Gambar 4. Peta Kemiringan Lereng PPS Kendari 2019
Jalan utama PPS Kendari
Gerakan tanah yang terdapat di menghubungkan antara Kelurahan Poasia
kawasan PPS Kendari terdiri dari kategori dengan Kelurahan Lapulu. Dibagian timur PPS
gerakan tanah rendah dan gerakan tanah Kendari jalan alteri kelurahan puday
sedang. Luas Lahan 40,50 Ha dikategorikan
menghubungkan transportasi darat menuju
gerakan tanah Rendah sedangkan 0,03 Ha luas
lahan dikategorian gerakan tanah sedang Moramo Kabupaten Konawe Selatan,
sedangkan bagian barat PPS Kendari
Tabel 3. Gerakan Tanah PPS kendari
No. Gerakan Tanah Luas Lahan Persen (%) menghubungan akses menuju wilayah
1. Rendah 40,50 99,93 Perkotaan Kendari.
2. Sedang 0,03 0,07
Jumlah 40,53 100%
Data Hasil Dari Analisis Peta PPS Kendari 2019 ‘
Jenis Tanah
Gambar 5. Peta Gerakan Tanah PPS Kendari
Jenis tanah di kawasan PPS Kendari
Kerawanan Banjir yaitu jenis tanah organosol Hemik dan Jenis
Tanah Gleysol Vertid. Jenis tanah Organosol
Kawasan PPS Kendari merupakan Hemik tersebar hampir diseluruh kawasan
kawasan tidak rawan banjir. Hampir seluruh sekitar PPS Kendari dan jenis tanah Gleysol
wilayah Kecamatan Puday bukan merupakan Vertid sebarannya hanya diluar dari kawasan
kawasan banjir. PPS Kendari sebagai kawasan PPS kendari. Luas jenis tanah organosol hemik
industri merupakan kawasan datar dengan adalah 40.53 Ha
ketinggian 51 -100 Mdpl.
4
fasilitas-fasilitas pendukung lainnya seperti;
tempat pengolahan ikan (filleting room),
gudang penyimpanan ikan beku (cold storage),
sumber air bersih, pagar pengamanan, armada
angkutan, fork lift serta daya listrik
Gambar 8. Peta Jenis Tanh PPS Kendari
menggunakan PLN dan atau genset.
Kawasan Industri PPS Kendari Tabel 5. Biaya Investasi Konstruksi Pengembangan
memiliki karakteristik bentukan lahan yang Industri Perikanan PPS Kendari.
datar, jenis tanah organosol hemik, berada Kompone Jumlah Total
Umu
Penyusuta
No r
pada daerah dengan kemiringan 0 – 2 %. PPS n Unit Harga
(Thn)
n/Tahun
Kendari terletak 100 meter dari jalan alteri 120.000.00
1. R. Kantor 60 M2 5 912.261
masuk kategori sangat dekat, penggunaan 0
3
lahan berupa semak belukar, dari segi 2.
R. 1.800
.600.000.0
1
27.367.829
Procesing M2 5
kerawanan bencana gerakan tanah sangat 00
220.000.00 1
rendah, geologi ambelesan sangat rendah, dari 3. R. Genset 110 M2
0 5
1.672.478
segi kerawanan banjir daerah ini tergolong 1
4. R. Sicurity 28 M2 56.000.000 425.722
sangat baik, karena merupakan daerah yang 5
tidak pernah tergenang oleh banjir maupun air 5. Pagar 120 M2 72.000.000 5 547.357
rob. Satuan medan ini masuk dalam kategori Total
4.068.000.
sesuai. Pada satuan medan ini tidak terdapat Jumlah Biaya Investasi
000
Penyu 30.925.647
sutan
faktor pembatas Sumber : Data Hasil Penelitian 2019
6
Tabel 9. Masukan dan asumsi dasar penilaian manfaat kerja 312 hari dan rata-rata
penerimaan Rp. 150 000/hari
langsung di PPS Kendari. - Penjual makanan dan minuman 32
No. Jenis Manfaat Asumsi Dasar Penilaian Manfaat orang, waktu kerja 300 hari dan rata-
rata penerimaan Rp. 50 000/hari
Jasa Tambat Rata-rata penerimaan dari tambat - Penjaga toko (waserda) 14 orang,
1. waktu kerja 358 hari dan rata-rata
Labuh Kapal labuh Rp. 260.000.000/Tahun
Kapasitas produksi air tawar 12 penerimaan Rp. 65 000/hari
- Karyawan perusahan perikanan
KL/detik/unit, tarif Rp. 3000/M3, rata-
(pengumpulan dan pengolahan ikan)
Jasa Pengadaan rata pendapatan dari air tawar PPS 9.000 orang, waktu kerja 312 hari dan
2.
Air Kendari mencapai Rp. rata-rata penerimaan Rp. 50
2.880.000.000/Tahun 000.00/hari
- Bakul ikan 72 orang, waktu kerja 360
Jasa penggunaan sarana prasarna PPS hari dan rata-rata penerimaan Rp. 55
Kendari mencapai 720.000.000/Tahun 000.00/hari
Jasa Penggunaan
3.
Sarana Prasarana
dengan tarif dasar Crane truk sebesar Sumber : Data Hasil Penelitian 2019
100.000/Jam dan Forklift sebesar
60.000/Jam
Tarif pas masuk pelabuhan (mobil Rp. Berdasarkan hasil prediksi nilai
2000, bus atau truk Rp. 4 000.00, truk manfaat ekonomi PPS Kendari, diketahui
gandeng Rp. 5000.00, rata-rata
4. Jasa Pas Masuk
penerimaan dari jasa pas masuk bahwa total nilai manfaat ekonomi Rp.
sebesar Rp. 230.000.000/Tahun 1.736.845.995.000/tahun, terbagi atas nilai
Pendapatan dari jasa kebersihan
manfaat langsung yaitu Rp. 8.182.000.000/
Jasa Kebersihan
mencapai 140.000.000/tahun tahun dan manfaat tidak langsung sebesar Rp.
5. diantaranya tarif tempat pengepakan
Pelabuhan
15.000/unit, kendaraan truk 5.000/unit
1.728.663.995.000/ tahun.
dan pickup 2.000/unit Hal ini menunjukan bahwa manfaat
Tarif bangunan permanen Rp. 8
Jasa Penggunaan 000/m2/tahun; penerimaan sewa tidak langsung yang diberikan oleh PPS
6. Tanah dan
Bangunan
bangunan Rp. 1 152 000.00. Kendari lebih besar dibandingkan dengan
Penerimaan Jasa Penerimaan dari jasa eksloitasi listrik manfaat langsung dari fasilitas PPS Kendari,
7. Listrik PPS Kendari mencapai
2.800.000.000/Tahun dan hal tersebut membuktikan keberadaan PPS
Sumber : Data Hasil Penelitian 2019 Kendari sangat penting, untuk itu pemerintah
perlu lebih meningkatkan peran tersebut
Tabel 9. Masukan dan asumsi dasar penilaian manfaat
tidak langsung di PPS Kendari. melalui pengembangan kawasan industri PPS
No. Jenis Manfaat Asumsi Dasar Penilaian Manfaat Kendari.
- Peningkatan harga ikan.
- Pembeli (bakul ikan) banyak
- Lokasi dermaga bongkar dan TPI Kesimpulan
dekat
Pemasaran hasil (±10 m)
perikanan oleh - Akses ke pasar ikan dan ke industri Berdasarkan hasil analisis dan
nelayan dan pengolahan dekat
1. sebagai sarana - Produksi ikan segar meningkat pemabahasan yang telah diuraikan
dalam - Penanganan ikan yang baik seperti
mempertahankan cara pengangkutan dengan sebelumnya, maka kesimpulan terhadap
mutu ikan memperhatikan kualitas ikan yang
akan dipasarkan
kelayakan pengembangan kawasan industri
- Tersedianya sarana dan prasarana perikanan PPS Kendari sebagai berikut :
transportasi agar distribusi ikan secara
cepat sampai ke konsumen
- Ketersediaan kebutuhan operasional a. Hasil analisis kesesuaian lahan untuk
Memudahkan nelayan (es, solar, air tawar, serta
dalam memenuhi perbekalan melaut lainnya) pengembangan industri perikanan di PPS
2. kebutuhan
operasional
- Harga
terjangkau
kebutuhan operasional Kendari adalah sangat sesuai 7,82 Ha,
nelayan - Dekat dengan kapal nelayan (adanya Bangunan 31,49 Ha, Mangrove 0,40 Ha
dermaga muat)
Adanya multiplier - Bertambahnya usaha di luar kawasan
dan Kebun Campuran 0,82 Ha.
effect seperti PPS Kendari (warung makan dan b. Laju pertumbuhan ekonomi menunjukkan
3. peningkatan minum 19 buah), tingkat kebutuhan
pendapatan pada nelayan yang berhubungan dengan
kontribusi produk domestik Regional
sektor lain kegiatan penangkapan ikan Bruto sektor perikanan terhadap
Adanya economic - Peningkatan usaha skala kecil 55
of scale seperti pengepakan, 2 perbengkelan, 9 pembentukan PDRB Kota Kendari adalah
4.
peningkatan skala
usaha
logistik). 6,51% (berdasarkan harga konstan)
5. Adanya dynamic - Waktu kerja, motivasi kerja, atau 9.217 Milyar dengan laju 10,5%
secondary effect kemampuan kerja
seperti terbukanya - Jumlah nelayan 5.646 orang, rata-rata (berdasarkan harga berlaku).
kesempatan kerja waktu kerja 3-5 hari, rata-rata ukuran c. Industri perikanan PPS Kendari secara
bagi masyarakat kapal 10-30 GT, rata-rata penerimaan
dan peningkatan Rp. 2.700. 000/bulan ekonomi layak dilakukan pengembangan
produktivitas
tenaga kerja
- Pegawai pelabuhan (koperasi) 15
orang, 6 hari kerja dalam 1 minggu
memberikan pendapatan sebesar Rp.
dan rata-rata penerimaan Rp. 2.329.864.488,-/industri setiap bulannya
2.500.000/bulan
- Pedagang eceran atau kaki lima 30 dengan R/C = 2,35 dan profitabilitas =
orang, waktu kerja 300 hari dan rata- 135,44.
rata penerimaan Rp. 125 000/hari
- Karyawan bengkel 5 orang, waktu Daftar Pustaka
7
Adawyah R. 2007. Pengolahan dan La Ola O. 2016. Kajian Kelayakan Industri
Pengawetan Ikan. Jakarta: PT. Bumi Perikanan PP Sampolawa Kab Buton
Aksara. Selatan. LPPM UHO.
Akib, Narilla, Novi. 2002. Studi Keterkaitan La Ola O. 2018. Pembinaan Pelaku Usaha
Antara Nilai Manfaat Lahan (Land Perikanan Skala Mikro Menuju
Rent) dan Konversi Lahan Pertanian Usaha Inovatif Dan Produktif Di
di Kecamatan Pancoran Mas Kota Kawasan Maritim Wilayah Belakang
Depok. Tesis. Program Pasca Pelabuhan Perikanan Samudra
Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Sampolawa Kabupaten Buton
Arsyad. 1989. Bogor (ID). Selatan. LPPM UHO.
Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Lubis, E. 2012. Pelabuhan Perikanan. IPB
Ayesa Pitra Andina, 2014. Evaluasi Press. Bogor
Kesesuaian Lahan Peruntukan Manurrung .1995. Urgensi PP di Jawa Tengah.
Kawasan Permukiman, Industri, IPB Press. Bogor
Mangrove Wilayah Pesisir Utara Mangantar Maryam. 2015, Kelayakan
Surabaya Tahun 2014. Vol. II Usaha Pengolahan Ikan Cakalang.
Nomor III Vol. II Nomor II
Bank Indonesia. 2015. Produk Domestik Mallingreau and Rosalia, 1981. Land use/Land
Regional Bruto (PDRB). Cover Classification in Indonesia.
Departemen Statistik Ekonomi dan Yogyakarta (ID). Fakultas Geografi.
Moneter, Bank Indonesia UGM.Pane AB. 2002.
Badan Pusat Statistik Kota Kendari (2009) PPS Kendari. 2018, Profil Pelabuhan
PDRB Kota Kendari Tahun 2009. Perikanan Samudera Kendari. Sidiq,
Kendari: Badan Pusat Statistik Machfud. 2002.
Diktat “Industri Kepelabuhan Perikanan”. Nitrawati Bahir. 2017, Pemetaan Risiko
Bogor: Lab. Pelabuhan Perikanan. Kerentanan Wilayah Terhadap Banjir
Jurusan PSP FPIK IPB Di Pesisir Teluk Kendari. Vol.I
Giyatmi (2005) Sistem Pengembangan Nomor I
Agroindustri Perikanan Laut. IPB Nofrendy J. 2015, Analisis Kesesuaian Lahan
Press. Bogor Permukiman Di Kawasan Sekitar
Hasibuan, N. 1993. Ekonomi Industri: Koridor Ringroad I Manado.
Persaingan, Monopolidan Regulasi. Vol.VII, Nomor 1
LP3ES, Jakarta. Optimalisasi Pajak Daerah dan Retribusi
Ibrahim B. 2004. Pendekatan Penerapan Daerah dalam Rangka Meningkatkan
Produksi Bersih pada Industri Kemampuan Keuangan Daerah.
Pengolahan Hasil Perikanan. Buletin Makalah disampaikan Acara Orasi
Teknologi Hasil Perikanan. Vol VII Ilmiah. Bandung. 10 April 2002
Nomor 1. Rusdi Andika Amry. 2017, Analisa Kelayakan
Indrianto J. 2006. Pengelolaan Aktivitas dan Usaha Penangkapan Ikan
Pengembangan Pelabuhan Perikanan Menggunakan Alat Tangkap Payang
Pantai Muara Ciasem, Kabupaten (Seine Net) Di Pantai Malabero
Subang Ditinjau dari Aspek Fasilitas Kota Bengkulu. Vol II Nomor II
dan Kualitas Pemasaran Hasil Septia Ningsih R. 2013, Analisis Kelayakan
Tangkapan. Finansial Usaha Perikanan Payang
Ismail, Indradi. 2013, Analisis Kelayakan Jabur. Vol. II Nomor III
Usaha Perikanan Laut Kabupaten Saefulhakim, R.S. 1999. Pengembangan
Kendal. Volume VIII Nomor II Model Sistem Interaksi Antar
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Aktivitas Sosial Ekonomi dengan
Indonesia.. 2012. Perubahan Penggunaan Lahan.
PER.18/MEN/2006. Jakarta (ID). Lokakarya HDPLUCC.
http://dfw.or.id/wp- Rustiadi (2003)
content/uploads/2011/10/referensi Tomasina SU. 2010. Kajian Tingkat
/PERMEN-2006-18.pdf. [6 Juni Pemenuhan Bahan Baku Industri
2012] Pengolahan Ikan di Pelabuhan
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2017. Perikanan Samudera Kendari,
Profil Pelabuhan Perikanan Sulawesi Tenggara (Studi Kasus PT.
Samudera Kendari. Kelola Mina Laut)
8
Wendi Adityas. 2012. Analisis Spasial Untuk Yusuf Risna. 2017, Strategi Pengembangan
Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Usaha Perikanan Tangkap Di
Apel Di Kota Batu - Jawa Timur. Vol Kabupaten Kayong Utara. Volume
VII. Nomor II VII Nomor II