Disusun oleh :
Ade Fitria
Hamzah
180601024
Puji syukur kehadirat ALLAH Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
taufiq, hidayah serta rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul ‘' Evidence Based Dalam Kehamilan “
saya menyadari bahwa Makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan, harapan dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita.
penulis
İİ
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV PEMBAHASAN
İİİ
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................................. 14
5.2 Saran.......................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................ 15
İV
BAB I
PENDAHULUAN
tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam rahim). Kehamilan pada
manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan dihitung dari awal periode menstruasi terakhir
sampai melahirkan.
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus, agar
dapat berlangsung dengan baik, kehamilan mengandung kehidupan ibu maupun janin.
Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal,
secara tiba — tiba dapat menjadi beresiko tinggi.
Setiap kehamilan merupakan proses alamiah, bila tidak dikelola dengan baik akan
memberikan komplikasi pada ibu dan janin dalam keadaan sehat dan aman. untuk itu
dibutuhkanavidancebaseddalampraktekkehamilanyaknidenganpenggunaan
kebijakan dari bukti terbaik, yang tersedia sehingga tenaga kesehatan (bidan) dan pasien
mencapai keputusan yang terbaik, mengambil data yang diperlukan dan pada akhirnya
dapat menilai pasien secara menyeluruh dalam memberikan pelayanan kehamilan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian evidence based practice.
2. Untuk mengetahui informasi evidence based pada asuhan kehamilan terkini.
1.4 Manfaat
1. Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang evidence based practice
kebidanan.
2. Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang informasi evidence based
pada kehamilan terkini.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Evidence Based Practice
Evidence based ditinjau dari pemenggalan kata (inggris) dapat diartikan evidence
adalah bukti atau fakta, based adalah dasar. Jadi evidence based adalah praktik
berdasarkan bukti. Evidence based adalah proses sistematis untuk mencari, menilai, dan
menggunakan hasil penelitian sebagai dasar untuk pengambilan keputusan klinis.
Evidence based — midwifery dapat disimpulkan sebagai asuhan kebidanan berdasarkan
bukti penelitian yang telah teruju menurut metodelogi ilmiah yang sistematis.
2.2 Manfaat Evidence Based
Manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan evidence based antara lain :
1. Keamanan bagi tenaga kesehatan
2. Meningkatkan kompetensi (kognitif)
3. Memenuhi tuntutan dan jewajiban sebagai profesional dalam memberikan asuhan
yang bermutu
4. Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien
mengharapkan asuhan yang benar, sesuai dengan bukti dan teori serta
pengembangan ilmu pengetahuan dan teori.
2.3 Pengertian Kehamilan
Menurut federasi obstetri ginekologi internasional, kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan berlangsung dalm waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan
bidan juga harus paham bahwa setiap individu mempunyai kebutuhan yang berbeda dan
2
setiap perkembangan dalam tiap trimester harus bidan perhatikan. Setiap tahapan
trimester tentunya kebutuhan layanan akan berbeda.
1. Ruang Lingkup Asuhan Kehamilan
Ruang lingkup asuhan kemhamilan meliputi asuhan kehamilan normal dan
identifikasi kehamilan dalam rangka penapisan untuk menjaring keadaan
3
c) Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bayi dalam rangka
mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional, dan logis
untuk menghadapi kelahiran serta kemungkinan adanya komplikasi.
6
BAB III
LANDASAN TELRI
terbukti bermanfaat serta merupakan penerapan yang sistematik, ilmiah dan eksplisit
dari penelitian terbaik saat ini dalam pengambilan keputusan asuhan kebidanan. Hal
ini menghasilkan asuhan yang efektif. Asuhan yang tidak selalu melakukan intervensi.
Kajian ulang memunculkan asumsi bahwa sebagian besar komplikasi obstetri yang
mengancam jiwa sebenarnya bisa diprediksi atau dicegah. Menurut MNH (Maternal
Neonatal Health) asuhan antenatal atau yang dikenal antenatal care merupakan
prosedur rutin yang dilakukan oleh bidan dalam membina suatu hubungan dalam
proses pelayanan pada ibu hamil hingga persiapan persalinannya. Dengan
memberikan asuhan antenatal yang baik akan menjadi salah satu tiang penyangga
dalam safe motherhood dalam usaha menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu
dan perinatal. Anda perlu memahami bahwa dengan adanya evidence based practice
maka praktik asuhan antenatal menjadi lebih terfokus padapilihan praktik yang
terbukti menguntungkan klien (refocusing antenatal).Hal-hal yang mendorong
efektifitas Antenatal Care adalah hal-halsebagai berikut:
a. Asuhan diberikan oleh bidan yang terampil dan berkesinambungan.
b. Asuhan yang diberikan berdasarkan evidence based practice.
c. Persiapan menghadapi persalinan yang baik dengan memperkirakan serta
komplikasi.
3
Asuhan kebidanan yang berkembang saat ini berasal dari model yang
dikembangkan di Eropa pada awal dekade abad ini. Lebih mengarah ke ritual dan
rutinitas dari pada rasional. Biasanya asuhan ini lebih mengarah ke frekuensi dan
jumlahdari pada terhadap unsur yang mengarah kepada tujuan yang esensial perlu
diketahui pentingnya deteksi penyakit dan bukan penilaian/pendekatan risiko
risiko rendah mengalami komplikasi, namun mereka tidak pernah mendapat informasi
mengenai komplikasi kehamilan dan cara penangananya. Bila Anda terpaku pada ibu
risiko tinggi maka pelayanan pada wanita hamil yang sebetulnya bisa berisiko akan
terabaikan. Dapat dikatakan bahwa setiap wanita hamil mempunyai risiko untuk
mengalami komplikasi dan harus mempunyai akses terhadap asuhan yang berkualitas.
Bahkan wanita yang digolongkan dalam risiko rendah bisa saja mengalami
komplikasi. Maka Anda perlu memahami dan mengingat bahwa pendekatan risiko
bukan merupakan strategi yang efisien ataupun efektif untuk menurunkan angka
mortalitas ibu karena:
sebagian besar ibu yang dianggap berisiko rendah melahirkan bayinya tanpa
komplikasi.
6
e. setiap wanita hamil berisiko yang mengalami komplikasi, harus mempunyai
akses terhadap asuhan ibu bersalin yang berkualitas, sehingga pendekatan
risiko tidak efektif.
f. Bahkan wanita berisiko rendah pun bisa mengalami komplikasi.
g. Tidak ada jenis penapisan yang bisa membedakan wanita mana yang akan
readiness).
2
BAB IZ
PEMBAHASAN
Pemberian selama 90 hari ( 3 bulan ). Ibu hamil harus dinasehati agar tidak
meminumnya bersama dengan teh/ kopi agar tidak mengganggu penyerapannya
>
berdasarkan penelitian yang ada, suplemen mikronutrien berguna untuk mengurangi
angka kesakitan ( morbiditas ) dan kematian ( mortalitas ) ibu hamil secara langsung yakni dengan meng
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin adalah untuk membangun cadangan
pitat yang menghambat penyerapan zat besi(ika pantiawati,2010).
TT 2
TT 4 10 tahun 99%
1 Tahun setelah
TT 3
TT 5 25 tahun / seumur 99%
1 Tahun setelah
TT 4 hidup
8. Temu wicara
5
9. Tes PMS
10. Tes Laboratorium
Bidan juga harus melakukan konseling pada saat kehamilan atau mengadakan
penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya 4 terlalu, yaitu:
1. Terlalu muda
Dimana ibu hamil dengan usia terlalu tua atau kurang dari 20 tahun
2. Terlalu sering hamil
Ibu yang hamil dengan jarak tiap anak kurang dari 2 tahun.
3. Terlalu banyak anak
Ibu hamil dengan jumlah anak lebih dari 4 anak,
4. Terlalu tua hamil
Ibu hamil dengan usia saat kehamilan lebih dari 35 tahun.
5. terlalu dapat mengakibatkan komplikasi pada kehamilan, seperti cacat pada
janin, perdarahan, bahkan sampai kematian ibu dan janin (Manuaba, 2010).
48
memiliki ukuran jari yang berbeda.TFU lebih baik diukur menggunakan metylen dengan
satuan cm, ujung metylen ditempelkan padasimfisis pubis sedangkan ujung lain
ditempelkan di puncak rahim.
a. TFU untuk mengetahui tafsiran usia kehamilan (UK).
Jika Fundus belum melewati pusat : UK (minggu) = Hasil ukur + 4
Jika Fundus sudah melewati pusat : UK (minggu ) = hasil ukur + 6
Terdapat variasi yang lebar antara operator yang melakukan pengukuran TFU
dengan cara tradisional ( jari tangan ).
Menggunakan pita ukur untuk mengukur jarak antara tepi atas simpisis pubis dengan
fundus uteri dalam centimeter adalah metoda yang dapat diandalkan untuk
memperkirakan TFU.
Jarak tersebut ( dalam cm ) sesuai dengan umur kehamilan ( dalam minggu ) setelah
umur kehamilan 24 minggu.
44
4.9 Pentingnya Deteksi Penyakit Bukan Penilaian/Pendekatan Risiko.
Pendekatan risiko yang mempunyai rasionalisasi bahwa asuhan antenatal adalah
melakukan screening untuk memprediksi faktor-faktor resiko untuk memprediksi
suatu penyakit, tetapi berdasarkan hasil study di Zaire membuktikan bahwa 71%
persalinan macet tidak bisa diprediksi , 90% ibu yang diidentifikasi beresiko tidak
pernah mengalami komplikasi dan 88% dari wanita yang mengalami perdarahan
pasca persalinan tidak memiliki riwayat yang prediktif.
Pendekatan risiko mempunyai nila prediksi lebih buruk, oleh karena itu tidak dapat
membedakan mereka yang akan mengalami dan yang mengalami komplikasi, juga
keamanan palsu oleh karena banyak ibu yang dimasukan dalam risiko rendah
mengalami komplikasi, namun mereka tidak pernah mendapat informasi mengenai
komplikasi kehamilan dan cara penanganannya. Bila terpaku pada ibu rrisiko tinggi
makan pelayanan kehamilan ( pada wanita hamil ) yang sebetulnya bisa berisiko
akan terabaikan.
Dapat dikatakan bahwa wanita hamil mempunyai risiko untuk mengalami
komplikasi dan haruus mempunyai akses terhadap asuhan ibu bersalin yang
berkualitas. Bahkan wanita yang digolongkan dalam risiko rendah bisa saja
mengalami komplikasi.
Jadi pendekatan risiko bukan merupakan strategi yang efisien ataupun efektif untuk
menurunkan angka mortalitas ibu karena:
1. Faktor risiko tidak dapat memperkirakan komplikasi, biasanya bukan penyebab
langsung terjadinya komplikasi.
2. Apa yang akan anda lakukan bila megidentifikasi pasien beresiko tinggi dan apa
yang harus dilakukan pada pasien dengan risiko rendah?
3. Mortalitas ibu relatif rendah pada populasi yang beresiko ( semua wanita usia
subur ). Faktir risiko secara relatif adalah umum pada populasi yang sama, faktir
risiko tersebut bukan merupakan indikator yang baik dimana para ibu mungkin akan
mengalami komplikasi.
4. Mayoritas ibu yang mengalami komplikasi dianggap berisiko rendah, sebagian besar
ibu yang dianggap berisiko rendah melahirkan bayinya tanpa komplikasi.
5. Setiap wanita hamil berisiko mengalami komplikasi dan harus mempunyai akses
terhadap asuhan ibu bersalin yang berkualitas , sehingga pendekatan risiko tidak
efektif.
6. Bahkan wanita berisiko rendah pun bisa mengalami komplikasi.
7. Tidak ada jumlah penapisan yang bisa membedakan wanita mana yang akan
12
Atas dasar itu dianjurkan untuk memberikan intervensi yang berorientasi pada tujuan yang akan memberikan ker
Deteksi dini penyakit
Konseling dan promosi kesehatan
Persiapan persalinan
Kesiagaan menghadapi komplikasi Permasalahan dengan pendekatan risiko meliputi:
Mempunyai nilai prediksi yang buruk dan tidak bisa membedakan ibu yang akan mengalami komplikasi dan man
Memakai sumber daya yang jarang didapat-anyak ibu yang dimasukan dalam kelompok “risiko tinggi” tidak perna
Keamanan palsu, banyak ibu yang dimasukan dalam kelompok “risiko rendah “ mengalami komplikasi tapi tidak
Sumber daya dialihkan jauh dari perbaikan pelayanan untuk semua ibu.
BAB Z
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Evidence based merupakan cara untuk membantu tenaga kesehatan dalam
membuat keputusan saat merawat pasien sesuai dengan Kebutuhan pasien dan keahlian klinis tenaga
13
Setiap wanita hamil, melahirkan atau nifas mengalami resiko komplikasi yang serius dan mengancam jiwa
Kadang kala wanita hamil yang beresiko rendah sering terabaikan sehingga
mengembangkan komplikasi dan banyak yang lainnya yang memiliki RESTI malah
melahirkan tanpa masalah sama sekali.
5.2 Saran
1. Hendak nya ibu dan keluarga tidak mudah mengikuti mitos yang sudah menjadi
ada-istiadat seteat,ada baik nya ibu hamil dan keluarga bertanya langsung kepada Bidan dan te
ibu hamil yang sejatinya sangat diperlukan untuk perkembangan janin yang
dikandungnya.
DAFTAR PUSTAKA
16
Christina, Y. 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi, Edisi 2, Jakarta : EGC.
Cunningham,Mc Donald, Gant, Wiliam(. ..)Obstetric, Edisi 22, Jakarta. EGC.
DeCherney, H. Alan.2003, Current Obstetric & Gynecologic, Edisi 9, India
Appleton and Lange
Enkin M, Keirse M, Neilson J dkk, 2000, A Guide To Effectiνe Care in
13