DISUSUN OLEH:
PRODI S1 KEBIDANAN
2023/2024
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat limpahan rahmat dan
hidayah-Nyalah makalah ini yang berjudul “Praktek Kebidanan Berdasarkan Bukti (Evidence
Based Midwifery)” dapat selesai dengan baik. Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai
bahan pengisian nilai mata kulia praktek profesional bidan. Bahan dan sumber makalan ini
berasal dari buku online dan segala sesuatu yang bisa dijadikan sumber informasi dan
berhubungan dengan topik yang dibahas.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung sehingga makalan ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu. Kami berharap pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
kesempurnaan dan masih banyak yang diperbaiki, Akhirnya tiada gading yang retak, kami
berharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai bahan pertimbangan pada
pembuatan makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan
keilmuan bagi pembaca dan menjadi amal baik bagi penulis. Semoga Allah SWT membalas
segala kebaikan yang telah kita perbuat. Amin.
Penyusun
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................II
DAFTAR ISI............................................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
I.I Latar Belakang...............................................................................................................................1
I.2 Tujuan..........................................................................................................................................1
I.3 Manfaat........................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
2.1 Evidence Based Midwifery (Practice)...........................................................................................2
2.2 Asuhan Persalinan Normal...........................................................................................................2
2.3 Contoh EBM Pada Asuhan Persalinan..........................................................................................3
2.4 Asuhan Sayang Ibu dan Bayi Sebagai Kebutuhan Dasar Persalinan............................................6
2.5 Contoh Evidence Based Posisi Meneran Saat Persalinan.............................................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................12
3.2 Saran..........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
III
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam beberapa tahun terakhir atau tepatnya beberapa bulan terakhir kita sering mendengar
tentang evidence based. Evidence based artinya berdasarkan bukti, tidak lagi berdasarkan pengalaman
atau kebiasaan semata. Semua harus berdasarkan bukti dan bukti inipun tidak sekedar bukti. Tapi
bukti ilmiah terkini yang bisa dipertanggungjawabkan. Hal ini terjadi karena ilmu kedokteran dan
kebidanan berkembang sangat pesat.
Temuan dan hipotesis yang diajukan pada waktu yang lalu secara cepat digantikan dengan
temuan yang baru yang segera menggugurkan teori yang sebelumnya. Sementara hipotesis yang
diujikan sebelumnya bisa saja segera ditinggalkan karena muncul pengujian - pengujian hipotesis baru
yang lebih sempurna. Misalnya saja pada dunia kebidanan adalah jika sebelumnya diyakini bahwa
posisi meneran secara telentang/litotomi merupakan posisi yang biasanya atau rutin dipakai pada saat
proses persalinan, namun saat ini hal tersebut telah digugurkan oleh temuan yang menunjukkan
bahwa meneran dengan posisi telentang/litotomi dapat mengakibatkan sindrome supine dan
kurangnya oksigenisasi pada bayi yang menyebabkan hipoksia. Itulah evidence based, melalui
paradigma baru ini maka pedekatan medik barulah dianggap accountable apabila didasarkan pada
temuan terkini yang secara medic, ilmiah dan metodologi dapat diterima.
Atau dengan kata lain Evidence Based Midwifery atau yang lebih dikenal dengan EBM
adalah penggunaan mutakhir terbaik yang ada secara bersungguh sungguh, eksplisit dan bijaksana
untuk pengambilan keputusan dalam penanganan pasien perseorangan (Sackett et al,1997). Evidenced
Based Midwifery (EBM) ini sangat penting peranannya pada dunia kebidanan karena dengan adanya
EBM maka dapat mencegah tindakan tindakan yang tidak diperlukan/tidak bermanfaat bahkan
merugikan bagi pasien,terutama pada proses persalinan yang diharapkan berjalan dengan lancar dan
aman sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
I.2 Tujuan
I.3 Manfaat
2. Untuk meningkatkan pengetahuan pada mahasiswa tentang evidence based pada asuhan
persalinan terkini
IV
BAB II
PEMBAHASAN
EBM didirikan oleh RCM dalam rangka untuk membantu mengembangkan kuat
profesional dan ilmiah dasar untuk pertumbuhan tubuh bidan berorientasi akademis.
RCM Bidan Jurnal telah dipublikasikan dalam satu bentuk sejak 1887 (Rivers, 1987),
dan telah lama berisi bukti yang telah menyumbang untuk kebidanan pengetahuan dan
praktek. Pada awal abad ini, peningkatan jumlah bidan terlibat dalam penelitian, dan
dalam membuka kedua atas dan mengeksploitasi baru kesempatan untuk kemajuan
akademik. Sebuah kebutuhan yang berkembang diakui untuk platform yang paling
ketat dilakukan dan melaporkan penelitian. Ada juga keinginan untuk ini ditulis oleh
dan untuk bidan. EBM secara resmi diluncurkan sebagai sebuah jurnal mandiri untuk
penelitian murni bukti pada konferensi tahunan di RCM Harrogate, Inggris pada tahun
2003 (Hemmings et al, 2003). Itu dirancang 'untuk membantu bidan dalam
mendorong maju yang terikat pengetahuan kebidanan dengan tujuan utama
meningkatkan perawatan untuk ibu dan bayi '(Silverton, 2003).
EBM mengakui nilai yang berbeda jenis bukti harus berkontribusi pada praktek dan
profesi kebidanan. Jurnal kualitatif mencakup aktif serta sebagai penelitian kuantitatif,
analisis filosofis dan konsep serta tinjauan pustaka terstruktur, tinjauan sistematis,
kohort studi, terstruktur, logis dan transparan, sehingga bidan benar dapat menilai arti
dan implikasi untuk praktek, pendidikan dan penelitian lebih lanjut.
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin (Saifuddin, 10) Sedangkan persalinan normal menurut WHO
adalah persalinan yang dimulai secara spontan, beresiko rendah pada awal persalinan
dan tetap demikian selama proses persalinan. Bayi dilahirkan secara spontan dalam
presentasi belakang kepala pada usia kehamilan antara 37 hingga 42 minggu lengkap.
Setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi sehat.
V
Di dalam asuhan Persalinan terdapat 5 (lima) aspek disebut juga sebagai 5 (lima)
benang merah yang perlu mendapatkan perhatian, ke 5 aspek tersebut yaitu:
5. Aspek Rujukan
a) Keluarga Berencana
VI
Membantu para ibu dan suaminya merencanakan kehamilan yang diinginkan
c) Asuhan Pascakeguguran
Kajian dan bukti ilmiah menunjukkan bahwa asuhan persalinan bersih, aman dan
tepat waktu merupakan salah satu upaya efektif untuk mencegah terjadinya kesakitan
dan kematian
Dalam upaya menurunkan kesakitan dan kematian ibu, perlu diantisipasi adanya
keterbatasan kemampuan untuk menatalaksana komplikasi pada jenjang pelayanan
tertentu. Kompetensi petugas, pengenalan jenis komplikasi, dan ketersediaan sarana
pertolongan menjadi penentu bagi keberhasilan penatalaksanaan komplikasi yang
umumnya akan selalu berbeda menurut derajat, keadaan dan tempat terjadinya Fokus
asuhan persalinan normal adalah persalinan bersih dan aman serta mencegah
terjadinya komplikasi. Hal ini merupakan pergeseran paradigma dari menunggu
terjadinya dan kemudian menangani komplikasi, menjadi pencegahan komplikasi.
Persalinan bersih dan aman serta pencegahan komplikasi selama dan pascapersalinan
terbukti mampu mengurangi kesakitan atau kematian ibu dan bayi baru lahir.
Beberapa contoh dibawah ini, menunjukkan adanya pergeseran paradigma tersebut
diatas:
VII
obstetrik dimulai dari pengenalan dini terhadap persalinan patologis dan dilakukan
saat ibu masih dalam kondisi yang optimal.
2. Laserasi/episiotomi
3. Retensio plasenta
4. Partus Lama
VIII
2.4 Asuhan Sayang Ibu dan Bayi Sebagai Kebutuhan Dasar Persalinan
Asuhan sayang ibu adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya,
kepercayaan dan keinginan sang ibu. Salah satu prinsip dasarnya adalah
mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi.
Perhatian dan dukungan kepada ibu selama proses persalinan akan mendapatkan rasa
aman dan keluaran yang lebih baik. Juga mengurangi jumlah persalinan dengan
tindakan (ekstraksi vakum, cunam dan seksio sesar) dan persalinan akan berlangsung
lebih cepat.
IX
Menganjurkan ibu untuk memeluk bayinya segera setelah lahir.
Membantu memulai pemberian ASI dalam 1 jam pertama setelah kelahiran bayi.
Menyiapkan rencana rujukan (bila perlu).
Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan baik, bahan-bahan,
perlengkapan dan obat-obatan yang diperlukan. Siap melakukan resusitasi
bayi baru lahir pada setiap kelahiran bayi.
a.) Tujuan
b.) Keuntungan dan manfaat posisi meneran bagi ibu bersalin dan bayi
X
pendek, suplai oksigen dari ibu ke janin berlangsung optimal, dan gaya
grafitasi membantu ibu melahirkan bayinya.
Kekurangan : Posisi ini bisa menyebabkan keluhan pegal di
punggung dan kelelahan, palagi kalau proses persalinannya lama.
2) Lateral (miring)
XI
dalam pengosongan kandung kemih, dan mengurangi rasa nyeri. Pada
posisi jongkok berdasarkan bukti radiologis dapat menyebabkan
terjadinya peregangan bagian bawah simfisis pubis akibat berat badan
sehingga mengakibatkan 28% terjadinya perluasan pintu panggul.
4) Merangkak
5) Menungging
6) Berjalan-jalan
Posisi ini hanya dapat dilakukan bila ketuban belum pecah dan
bila ibunya masih mampu untuk melakukannya. Posisi ini dapat
menyebabkan ibu cepat menjadi lelah. Keuntungan Menyebabkan
terjadinya perubah sendi panggul, dapat mmempercepat turunnya
kepala janin
XII
Pada saat proses persalinan akan berlangsung, ibu biasanya di
anjurkan untuk mulai mengatur posisi telentang / litotomi. Tetapi
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ternyata posisi telentang
ini tidak boleh dilakukan lagi secara rutin pada proses persalinan, hal
ini dikarenankan :
Patofisiologi
XIII
4. Memperagakan tekhnik dan metode berbagai posisi kepada ibu
sebelum memasuki kala II.
5. Mendukung ibu tentang posisi yang dipilihnya.
6. Mengajak semua petugas untuk meninggalkan posisi litotomi.
7. Menyediakan meja bersalin/tempat tidur yang memberi
kebebasan menggunakan berbagai posisi dan mudah
dibersihkan.
XIV
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Adapun saran dalam pembuatan makalah ini sebagai berikut: Bidan sebagai
tenaga medis terlatih yang ditempatkan ditengah masyarakat seyogyanya bertindak
konservatif artinya tidak terlalu banyak intervensi. Selain itu diharapkan bidan mengikuti
perkembangan yang ada, sehingga bidan dapat memberikan asuhan sesuai dengan
perkembangan yang ada dan bidan dapat melakukan asuhan sayang ibu saat persalinan.
XV
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2001, Catatan Perkembangan Dalam Praktek Kebidanan, EGC : Jakarta..
Depkes RI, 2004, Asuhan Persalinan Normal. Edisi Baru Dengan Resusitasi, Jakarta.
www.google.com
Sumber: : http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/05/makalah-evidence-based-kebidanan-
dalam.html#ixzz2JHRI1r1B
http://blogdiahcungir.blogspot.com/2012/10/evidence-based-posisi-meneran-saat.html
XVI