Anda di halaman 1dari 139

No. 20/SKRIPSI/S.

Tr-TKG/2022
SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR DOMINAN YANG


MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PADA
PROYEK APARTEMEN TOD PONDOK CINA

Disusun untuk melengkapi salah satu syarat kelulusan Program D-IV


Politeknik Negeri Jakarta

Disusun Oleh :
Harits Adli Nugroho
NIM 4017010045

Pembimbing :
Iwan Supriyadi, BSCE, M.T.
NIP. 196401041996031001

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

DEPOK

2022
HALAMAN PERSETUJUAN

i
HALAMAN PENGESAHAN

ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:


Nama : Harits Adli Nugroho
NIM : 4017010045
Program Studi : D4 – Teknik Konstruksi Gedung
Alamat e-mail : harits.adlinugroho.ts17@mhsw.pnj.ac.id
Judul naskah : Analisis Faktor – Faktor Dominan Yang Mempengaruhi
Keterlambatan pada Proyek Apartemen TOD Pondok Cina
Dengan ini menyatakan bahwa tulisan yang saya sertakan dalam skripsi
Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta Tahun Akademik 2021/2022 adalah
benar – benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan orang lain dan belum
pernah dilakukan dalam segala bentuk kegiatan akademis.

Apabila di kemudian hari ternyata tulisan/naskah saya tidak sesuai dengan


pernyataan ini, maka secara otomatis tulisan/naskah saya dianggap gugur dan
bersedia menerima sanksi yang ada. Demikian pernyataan ini dibuat dengan
sebenarnya

iii
ABSTRAK

Proyek konstruksi adalah suatu usaha untuk memenuhi dan menunjang aspek
kehidupan manusia, maka dalam pelaksanaannya proyek konstruksi sangatlah penting
dan riskan pada saat yang bersamaan. Pada pelaksanaannya, proyek konstruksi tidak
luput dari kendala yang dialami, baik kendala yang dapat diperhitungkan maupun
terjadi di luar dugaan. Kendala tersebut menjadi faktor utama terjadinya keterlambatan
proyek konstruksi yang sedang berlangsung. Banyak faktor yang menjadi penyebab
keterlambatan tersebut diantaranya faktor tenaga kerja, perubahan desain, dan
manajemen yang kurang baik. Berdasarkan latar belakang ini, penelitian ini bertujuan
untuk mencari faktor dominan apa saja yang berpengaruh pada proyek konstruksi
dengan studi kasus pada proyek Apartemen TOD Pondok Cina. Berdasarkan kurva S
yang ada proyek ini sudah mengalami keterlambatan sebesar 27, 275% per bulan Mei
2020. Dalam pengumpulan data menggunakan penyebaran kuesioner dan diolah
menggunakan Uji Statistik dengan bantuan software SPSS V. 20. Dari hasil penelitian
yang telah dilakukan faktor yang paling dominan adalah Faktor Keuangan dengan
nilai T hitung sebesar 3,809. Dari hasil pengujian regresi linear berganda didapat nilai
Adjusted R Square sebesar 0,581 atau sebesar 58% yang berarti variabel
keterlambatan yang terdapat pada penelitian ini berpengaruh sebesar 58% pada proyek
ini dan 42% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat pada penelitian
ini.

Kata Kunci : Proyek Apartemen, Faktor – Faktor Penyebab Keterlambatan


Proyek, Kuesioner, Uji Statistik, SPSS

A construction project is an attempt to fulfill and support aspects of human


life, so in it’s implementation, a construction project is very important and risky at the
same time. Construction project did not escape from constraints experienced, both
constraints that can be calculated and occur unexpectedly. These constraints are a
major factor in the ongoing construction project delays. Many factors cause the delay
including labor, design changes, and poor management. Based on this background,
this study aims to find out what dominant factors influence construction projects with
case studies on the Pondok Cina TOD Rusunami project. Based on the existing S curve
this project has experienced a delay of 27, 275% as of May 2020. In collecting data
using questionnaires and processed using Statistical Tests with the help of SPSS
software V. 20. From the results of research that has been done the most dominant
factor is financial factor with a calculated T value of 3,809. From the results of
multiple linear regression testing obtained Adjusted R Square value of 0.581 or 58%,
which means that the delay variable contained in this study affects 58% of this project
and the remaining 42% is influenced by other variables not included in this study.

Keywords: Apartment Project, Factors Causing Project Delay, Questionnaire,


Statistical Test, SPSS

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini yang
berjudul “Analisis Faktor - Faktor Dominan yang Mempengaruhi Keterlambatan pada
Proyek Apartemen TOD Pondok Cina”.
Tujuan dari penulisan Skripsi ini adalah untuk melengkapi salah satu syarat
kelulusan Program Diploma Empat (D4) Politeknik Negeri Jakarta. Skripsi ini tidak
akan selesai dengan baik tanpa doa serta dukungan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan, doa, inspirasi dan
semangat selama proses penyusunan Skripsi ini;
2. Bapak Iwan Supriyadi, BSCE, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan Tugas Akhir ini;
3. Ibu Dr. Dyah Nurwidyaninggrum, S.T., M.M., M.Ars., selaku Ketua Jurusan
Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta;
4. Teman-teman seperjuangan kelas 4 TKG 2 yang selalu memberikan dukungan
dan semangat kepada penulis;
5. Pihak lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut
berperan dalam penyusunan tugas akhir ini. Terima kasih.
Dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga Allah membalas
kebaikan yang telah dilakukan oleh semua pihak. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan pada Tugas Akhir ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
untuk penyempurnaan isi Tugas Akhir ini. Akhir kata semoga Skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Depok, Juli 2022

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii
ABSTRAK .................................................................................................................iiv
KATA PENGANTAR ................................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................... viii
DAFTAR RUMUS....................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.4 Tujuan Penelitian.............................................................................................. 3
1.5 Manfaat Penelitian............................................................................................ 3
1.6 Batasan Masalah ............................................................................................... 3
1.7 Sistematika Penulisan ....................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 6
2.1 Pendahuluan ...................................................................................................... 6
2.2 Dasar Teori ........................................................................................................ 6
2.2.1 Manajemen Proyek ..................................................................................... 6
2.2.2 Keterlambatan Proyek (Project Delay)....................................................... 9
2.2.3 Jenis Keterlambatan Proyek ..................................................................... 10
2.2.4 Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek .................................................. 11
2.2.5 Dampak Keterlambatan Proyek ............................................................... 13
2.2.6 Mengatasi Keterlambatan Proyek ............................................................ 17
2.3 Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 19
2.4 Kerangka Berpikir ........................................................................................... 19
2.5 Hipotesis Penelitian......................................................................................... 20
2.6 Program dan Cara Kerja SPSS (Statistical Product and Service Solution) .... 22
2.7 Analisa Data Statistik ...................................................................................... 22
2.7.1 Uji Validitas ............................................................................................. 23
2.7.2 Uji Reliabilitas ......................................................................................... 23
2.7.3 Uji Normalitas .......................................................................................... 24
2.7.4 Analisis Koefisien Korelasi...................................................................... 25

vi
2.7.5 Analisis Koefisien Determinasi................................................................ 26
2.7.6 Uji Hipotesis............................................................................................. 26
2.7 Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 26
BAB III METODE PENELETIAN ........................................................................... 29
3.1 Lokasi dan Objek Penelitian ........................................................................... 28
3.2 Pengumpulan data ........................................................................................... 28
3.2.1 Jenis data .................................................................................................. 29
3.2.2 Metode Pengumpulan data ....................................................................... 29
3.2.3 Alat Pengumpulan Data............................................................................ 34
3.3 Teknik Analisa Data ........................................................................................ 39
3.3.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .............................................................. 39
3.3.2 Uji Normalitas .......................................................................................... 39
3.3.3 Analisis Uji Korelasi ................................................................................ 39
3.3.4 Analsis Koefisien Determinasi ................................................................. 39
3.3.5 Uji Hipotesis............................................................................................. 40
3.4 Tahapan Penelitian .......................................................................................... 40
BAB IV PENGOLAHAN DATA .............................................................................. 42
4.1 Gambaran Umum Proyek ................................................................................ 42
4.2 Data Umum Proyek ......................................................................................... 42
4.3 Struktur Organisasi Proyek ............................................................................. 43
4.4 Struktur Organisasi Proyek ............................................................................. 43
4.5 Pengumpulan Data Kuesioner Tahap 1 .......................................................... 43
4.6 Pengumpulan Kuesioner Tahap 2 ................................................................... 52
4.7 Analisa Data Statistik ...................................................................................... 54
4.8 Analisis Data Penyebab Keterlambatan .......................................................... 55
4.8.1 Uji Validitas dan Uji Realibilitas ............................................................. 55
4.8.2 Uji Normalitas .......................................................................................... 58
4.8.3 Uji Korelasi .............................................................................................. 59
4.8.4 Uji Determinasi (R²) ................................................................................. 61
4.8.5 Uji F .......................................................................................................... 62
4.8.6 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T) ............................................ 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 71
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 71
5.2 Saran................................................................................................................ 72
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 73

vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Faktor Penyebab Keterlambatan ................................................................ 13
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 18
Tabel 2.3 Tingkat Reliabilitas .................................................................................... 24
Tabel 2.4 Penafsiran terhadap Koefisien Korelasi ..................................................... 25
Tabel 3.1Tabel Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan ........................................... 32
Tabel 3.2 Format Kuesioner Faktor Keterlambatan Tahap 1 ..................................... 36
Tabel 3.3 Format Kuesioner Tindakan Pencegahan & Solusi Tahap 1 ..................... 36
Tabel 3.3 Format Kuesioner Faktor Keterlambatan Tahap 2 ..................................... 37
Tabel 3.4 Format Kuesioner Persepsi Keterlambatan Proyek ................................... 37
Tabel 3.5 Format Kuesioner Tindakan Pencegahan & Solusi Tahap 2 ..................... 38
Tabel 3.6 Skala Pengukuran Linkert Tindakan Pencegahahan dan Solusi
Keterlambatan Proyek ................................................................................................ 38
Tabel 3.7 Skala Pengukuran Linkert Penyebab Keterlambatan Proyek .................... 39
Tabel 3.8 Skala Pengukuran Linkert Persepsi Keterlambatan Proyek ....................... 39
Tabel 4.1 Data Umum Proyek .................................................................................... 43
Tabel 4.2 Profil Pakar Kuesioner Tahap 1 ................................................................. 45
Tabel 4.3 Tabulasi Kuesioner Tahap 1 “Faktor Penyebab Keterlambatan”............... 45
Tabel 4.4 Penghapusan Parameter Penelitian ............................................................ 47
Tabel 4.5 Tabulasi Kuesioner Tahap 1 “Tindakan Pencegahan dan Solusi
Keterlambatan” .......................................................................................................... 48
Tabel 4.6 Kuesioner Tahap 2 Faktor Penyebab Keterlambatan ................................. 49
Tabel 4.7 Kuesioner Tahap 2 Persepsi Keterlambatan Proyek .................................. 52
Tabel 4.8 Kuesioner Tahap 2 Tindakan Pencegahan dan Solusi Keterlambatan ....... 52
Tabel 4.9 Profil Responden Kuesioner Tahap 2 ........................................................ 53
Tabel 4.10 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Tahap 2 ..................................................... 55
Tabel 4.11 Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel X ........................................ 57
Tabel 4.12 Hasil Uji Realibilitas ................................................................................ 57
Tabel 4.13 Hasil Uji Realibilitas ................................................................................ 58
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov – Smirnov ...................... 59
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas dengan Uji shapiro – wilk ...................................... 59
Tabel 4.16 Hasil Uji Korelasi..................................................................................... 60
Tabel 4.17 Tabulasi Uji Rank Spearman ................................................................... 61
Tabel 4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²) ...................................................... 62
Tabel 4.19 Hasil Output Uji F .................................................................................... 63
Tabel 4.20 Hasil Rekapan Uji t .................................................................................. 65
Tabel 4.21 Tabel Peringkat Faktor Penyebab Keterlambatan .................................... 66

viii
Tabel 4.22 Output Variabel X3 terhadap Variabel Y ................................................ 67
Tabel 4.23 Output Variabel X6 terhadap Variabel Y ................................................ 67
Tabel 4.24 Output Variabel X8 terhadap Variabel Y ................................................ 68
Tabel 4.25 Output Variabel X4 terhadap Variabel Y ................................................ 68
Tabel 4.26 Output Variabel X5 terhadap Variaebel Y ............................................... 68
Tabel 4.27 Tabel Variabel Bebas yang Memiliki Faktor Dominan ........................... 69

ix
DAFTAR RUMUS
Rumus validitas .......................................................................................................... 23
Rumus Reliabilitas ..................................................................................................... 24
Rumus Koefisien Korelasi ......................................................................................... 25
Rumus Koefisien Determinasi ................................................................................... 26

x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Fungsi dari Manajemen ............................................................................ 7
Gambar 2.2 Diagram Tulang Ikan Dampak Keterlambatan Penyelesaian Proyek .... 16
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir Variabel X terhadap Variabel Y .............................. 19
Gambar 2.4 Cara Kerja Proses Perhitungan dengan SPSS ........................................ 21
Gambar 3.1 Lokasi Proyek ......................................................................................... 29
Gambar 3.2 Lokasi Proyek Konstruksi ...................................................................... 30
Gambar 3.3 Diagram alir metodologi penelitian........................................................ 42
Gambar 4.1 Tampak Perspektif TOD Pondok Cina................................................... 43
Gambar 4.2 Rekapitulasi Bobot Pekerjaan ................................................................ 44
Gambar 4.3 Diagram Peringkat Faktor Dominan Penyebab Keterlambatan ............. 67

xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Validasi Kuesioner Penelitian................................................................. 76
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ............................................................................... 89
Lampiran 3 Tabulasi Hasil Kuesioner...................................................................... 100
Lampiran 4 Data Sekunder ( Kurva S ) .................................................................... 102
Lampiran 5 Struktur Organisasi ............................................................................... 104
Lampiran 5 Tabel r ................................................................................................... 106
Lampiran 6 Tabel f ................................................................................................... 108
Lampiran 7 Tabel t ................................................................................................... 110
Lampiran 8 Hasil Running SPSS ............................................................................. 112
Lampiran 9 Formulir Pendaftaran Skripsi................................................................ 121

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proyek konstruksi sering mengalami kinerja yang buruk dalam hal
keterlambatan waktu, pembengkakan biaya dan rendahnya kualitas. Ketiga hal
tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan. Ketika keterlambatan dan
rendahnya kualitas terjadi pada proyek, akan ada tambahan biaya yang harus
dikeluarkan di luar kontrak dan dapat menyebabkan kerugian bagi pihak-pihak yang
terkait khususnya pelaksana konstruksi. Oleh karena itu diperlukan perhatian lebih
terhadap keterlambatan dan rendahnya kualitas. (Pradipta, 2016).
Keterlambatan dalam konstruksi merupakan masalah fenomena global. Di
Indonesia keterlambatan ini sudah menjadi masalah yang sering sekali terjadi di tiap
proyek konstruksi. Keterlambatan dapat didefinisikan sebagai kondisi dimana
memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
berdasarkan kontrak. (LA SUHARTO, 2019)
Seiring dengan adanya pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia yang
sangat besar sekitar 3 juta per tahunnya, menyebabkan semakin tingginya kebutuhan
masyarakat akan tempat tinggal sementara itu jumlah lahan yang tersedia semakin
lama semakin berkurang khususnya di kota – kota besar. Dengan adanya permasalahan
ini, sekarang banyak terjadi pembangunan apartemen dan rumah susun untuk
mengatasinya. Akhir – akhir ini banyak proyek yang memiliki konsep TOD (Transit
Oriented Development) dimana pembangunan gedung tersebut langsung terkoneksi
kepada sara transportasi seperti Commuter Line, LRT, MRT, dan sebagainya yang
memungkinkan banyak hal diluar rencana pembangunan terjadi yang dapat
memungkinkan kerugian dari sisi owner maupun kontraktor. Selain itu faktor dari
manajemen proyek yang kurang baik, sumber daya, hubungan antara kontraktor dan
owner, juga force majeur yang terjadi dapat mengakibatkan waktu pekerjaan yang
sudah direncanakan sejak awal dapat berubah.
Proyek yang akan dijadikan sebagai lokasi penelitian ini adalah proyek
Rancang Bangun Transit Oriented Development (TOD) Apartemen Stasiun Pondok
Cina dimana pemberi tugas proyek ini adalah Perum Perumnas salah satu BUMN dan
dikerjakan oleh salah satu BUMN yaitu PT. PP Persero. Proyek ini memiliki nilai
lebih, yakni akses langsung ke transportasi umum KRL Commuter Line sehingga
1
memudahkan para penghuninya dalam mengakses transportasi umum. Selain itu
Rusunami ini sangat cocok bagi para mahasiswa karena letaknya yang sangat strategis
dan dekat dengan beberapa kampus di Depok yaitu Politeknik Negeri Jakarta,
Universitas Indonesia, dan Universitas Gunadarma.
Secara kontraktual proyek ini dimulai pada tanggal 18 Mei 2019 dan akan
selesai pada tanggal 6 Mei 2019 dengan durasi pelaksanaan proyek 720 hari (24
bulan). Namun, dalam pelaksanaannya proyek ini terjadi keterlambatan yang cukup
besar dan sudah melakukan amandemen kontrak sebanyak tiga kali. Maka dari itu
perlu adanya analisis keterlambatan pada proyek ini sehingga dapat mengetahui apa
saja penyebab keterlambatan yang terjadi juga dapat melakukan tindakan pencegahan
atau penanggulangan terhadap keterlambatan yang terjadi.
Oleh karena latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk menjadikan
permasalahan keterlambatan proyek ini sebagai batasan masalah dan mengambil judul
“Analisis Faktor – Faktor Dominan yang Mempengaruhi Keterlambatan pada Proyek
Apartemen TOD Pondok Cina”. Penulis tertarik untuk menganalisa faktor-faktor
tersebut dengan melihat penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari masing faktor-
faktor tersebut serta mengambil sebuah tindakan pencegahan untuk menanggulangi
dampak yang terjadi. Dengan pengerjaan Tugas Akhir ini, penulis akan mengetahui
faktor keterlambatan yang berpengaruh besar pada proyek tersebut serta mengetahui
tindakan pencegahan yang dapat dilakukan dalam menanggapi dampak yang terjadi.

1.2 Identifikasi Masalah


Kegiatan yang berada di dalam proyek termasuk dalam kegiatan yang dinamis
sehingga dapat berubah dari waktu ke waktu karena menyesuaikan dengan keadaan
lingkungan atau semua komponen proyek konstruksi yang terlibat dan dapat
mempengaruhi komponen proyek konstruksi. Suatu proyek yang telah dirancang tidak
boleh melebihi jadwal asli pengerjaan proyek tersebut, kita dapat mencegah atau
membuat rancangan baru agar proyek tersebut dapat kembali sesuai jadwal awal.
Salah satu cara agar mengetahui faktor – faktor yang menyebabkan keterlambatan
pada proyek adalah dengan melakukan analisis risiko.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:

2
1. Faktor – Faktor dominan apa saja yang menyebabkan terjadinya
keterlambatan pada proyek pembangunan Apartemen TOD Pondok Cina?
2. Bagaimana Tindakan pencegahan yang perlu diambil terhadap faktor –
faktor risiko yang mempengaruhi keterlambatan proyek pembangunan
Apartemen TOD Pondok Cina?

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :
1. Untuk menganalisa faktor - faktor dominan penyebab yang mempengaruhi
keterlambatan proyek pembangunan Apartemen TOD Pondok Cina.
2. Untuk mendapatkan tindakan pencegahan yang perlu diambil terhadap
faktor-faktor risiko yang mempengaruhi keterlambatan proyek
pembangunan Apartemen TOD Pondok Cina.

1.5 Manfaat Penelitian


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Manfaat Teoritis
Memberikan Pengetahuan informasi mengenai faktor-faktor penyebab
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi serta pengaruhnya.
Dengan demikian diharapkan dapat memberikan peluang bagi
pengembangan penelitian berikutnya.
2. Manfaat Praktis
Memberikan pengetahuan dan informasi mengenai faktor-faktor yang
menyebabkan keterlambatan pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi yang
terjadi berulang kali dan berefek pada penambahan biaya. Dengan demikian
diharapkan para praktisi jasa konstruksi dalam hal ini kontraktor menyadari
pentingnya mengetahui faktor-faktor tersebut agar dapat menemukan solusi
yang tepat sehingga pelaksanaan proyek selanjutnya tidak mengalami
keterlambatan.

1.6 Batasan Masalah


Dalam penulisan Skripsi ini diperlukan batasan masalah agar penelitian dan
permasalahan yang dikaji lebih mendetail dan sesuai dengan judul dan tujuan

3
penulisan Skripsi, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas sebagai
berikut:
1. Penelitian ini mengkaji tentang faktor – faktor dominan yang terjadi pada
proyek pembangunan Apartemen TOD Pondok Cina pada struktur atas.
2. Metode pengumpulan data dengan cara kuisioner dan tanya jawab
3. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini terbatas hanya untuk mengkaji
pengaruh variabel independen (X) yakni: Faktor material dan Faktor non
material terhadap variabel dependen (Y): Keterlambatan Proyek.
4. Tidak membahas Rancangan Anggaran Biaya (RAB).

1.7 Sistematika Penulisan


Penulisan Tugas Akhir ini disusun dalam beberapa bab dan setiap bab dibagi
laporan Tugas Akhir ini. Secara garis besar Tugas Akhir ini disusun sebagai
berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang pemilihan judul dan permasalahan yang terjadi yaitu
mengenai bahasan faktor-faktor keterlambatan yang berpengaruh pada proyek, tujuan
dari penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah penelitian, dan sistematika
penelitian.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan dasar - dasar teori mengenai proyek konstruksi, perencanaan proyek
konstruksi, keterlambatan proyek konstruksi, jenis keterlambatan proyek, faktor
penyebab keterlambatan proyek, dampak keterlambatan proyek, mengatasi
keterlambatan proyek dan pertanggungjawaban keterlambatan proyek. Bab 2 juga
berisikan kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, cara kerja software SPSS, dan
Analisis Data Statistik yang digunakan.
BAB III. METODOLOGI PENILITIAN
Menjelaskan mengenai lokasi penelitian, waktu dan objek penelitian, diagram
alir, metode yang digunakan dalam mengumpulkan maupun menganalisis data untuk
menyelesaikan permasalahan yang telah ditentukan. Metode pengumpulan data
terbagi menjadi pengumpulan data primer dan sekunder. Dalam bab ini juga dijelaskan
rancangan kuesioner dan teknik analisa data mengenai pengolahan data yang
diperoleh, uji validitas, reliabilitas dan normalitas.
BAB IV. PENGOLAHAN DATA
4
Menjelaskan mengenai gambaran umum proyek pembangunan Apartemen
TOD Pondok Cina, Margonda, struktur organisasi di proyek, data mengenai
perencanaan waktu pelaksanaan proyek, data mengenai waktu pelaksanaan proyek
yang terlambat, pemantauan dan evaluasi kinerja proyek, data pendukung mengenai
faktor-faktor keterlambatan yang dibahas, data penyebab dari faktor-faktor tersebut
bisa terjadi, serta data mengenai dampak yang timbul dari masing-masing pekerjaan
yang terkait lalu menjelaskan tentang pembahasan dan analisis pada proyek TOD
Pondok Cina, Margonda terkait faktor-faktor yang menyebabkan proyek tersebut
terlambat. Analisis dan pembahasan akan diolah dengan data-data yang diperoleh.
BAB V. KESIMPULAN
Menjelaskan tentang kesimpulan dari jawaban atas permasalahan yang sudah
penulis ajukan pada Tugas Akhir ini dengan judul “Analisis Faktor-Faktor dominan
yang Mempengaruhi Keterlambatan pada Proyek Apartemen TOD Pondok Cina”.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendahuluan
Proyek konstruksi sering mendapati masalah poor performance, yaitu
keterlambatan waktu, kecacatan kualitas dan, cost overruns. Ketiga hal tersebut
merupakan dampak akibat dari pengelolaan manajemen proyek yang kurang baik pada
saat pelaksanaan konstruksi yang menyebabkan ketidakberhasilan proyek.

Keberhasilan suatu proyek dapat dinilai dari ketepatan waktu penyelesaian dan
kesesuaian kualitas dengan standar yang ditetapkan. Untuk mencapai hal tersebut,
diperlukan ilmu mengenai manajemen waktu dan kualitas agar dapat mengidentifikasi
penyebab-penyebab yang dapat menyebabkan keterlambatan dan ketidaksesuaian
kualitas hasil pekerjaan sehingga penyebab tersebut dapat dihindari.

Menurut sebuah survey yang dilakukan oleh Mezher et al, mengenai faktor
penyebab keterlambatan proyek kosntruksi di Lebanon dari persepsi owner,
kontraktor, dan perusahaan konsultan/arsitektur menemukan bahwa owner lebih
berfokus pada persoalan keuangan, sedangkan kontraktor dengan permasalahan
kesepakatan kontrak dan konsultan menjadikan manajemen proyek sebagai persoalan
paling penting. (MEZHER, 1998)

Menurut Widhiawati, keterlambatan proyek seringkali menjadi sumber


perselisihan dan tuntutan antara pemilik dan kontraktor, sehingga akan menjadi sangat
mahal nilainya baik ditinjau dari sisi kontraktor maupun pemilik. Kontraktor akan
terkena denda penalti sesuai dengan kontrak, disamping itu kontraktor juga akan
mengalami tambahan biaya overhead selama proyek masih berlangsung. Dari sisi
pemilik, keterlambatan proyek akan membawa dampak pengurangan pemasukkan
karena penundaan pengoperasian fasilitasnya (Widhiawati, 2009).

2.2 Dasar Teori


2.2.1 Manajemen Proyek
Manajemen secara umum adalah proses merencanakan, mengorganisasikan,
memimpin, mengendalikan usaha-usaha anggota organisasi dan proses penggunaan
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang ditetapkan.

6
Gambar 2.1 Fungsi dari Manajemen

Sumber: (Nicholas. M, 2001) Project Management for Business,


Engineering, and Technology.
(Morris, 2013) menguraikan bahwa manajemen proyek adalah proses untuk
mengintegrasikan semua hal yang harus dilakukan (secara khusus menggunakan
sejumlah teknik-teknik manajemen proyek) agar proyek berkembang melalui siklus
kehidupannya (dari konsep sampai penyerahan) dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
proyek. Dengan demikian dapat diselesaikan dengan baik sesuai rencana yang telah
ditentukan.

Dalam PMBOK, manajemen proyek didefinisikan sebagai penerapan


pengetahuan, keterampilan, alat, dan teknik untuk proyek kegiatan untuk memenuhi
persyaratan proyek. PMBOK juga mengkategorikan proses dari manajemen proyek
menjadi 5 grup, antara lain

 Inisiasi,
• Pemilihan cara terbaik dengan keterbatasan sumber daya
• Mengenali benefit dari proyek
• Persiapan dokumen proyek
• Penentuan manajer proyek
 Perencanaan

• Mendefinisikan kebutuhan kerja


• Mendefinisikan kualitas dan kuantitas dari kerja
• Mendefinisikan sumber daya yang dibutuhkan
• Menjadwalkan pekerjaan
• Mengevaluasi resiko yang dapat terjadi

7
 Pelaksanaan,
• Negosiasi untuk tim anggota proyek
• Mengarahkan dan memngatur pekerjaan
• Bekerja dengan anggota tim untuk menaikkan skill mereka
 Pemantauan dan Pengendalian, dan
• Mangamati kemajuan
• Membandingkan hasil aktual dengan prediksi hasil
• Menganalisa perbedaan dan dampaknya
• Membuat penyesuaian
 Penutup.
• Menverifikasi bahwa semua pekerjaan selesai
• Penutupan kontrak
• Penutupan finansial
• Penutupan administrasi
Seperti halnya proyek pada umumnya, manajemen proyekpun memiliki
kriteria dan tujuan untuk mencapai kesuksesan dalam manajemennya. Kesuksesan
suatu manajemen proyek dapat didefinisikan sebagaimana mencapai tujuan proyek:

• Dalam ketepatan waktu


• Dalam ketepatan biaya
• Pada performa dan tingkatan teknologi yang tepat
• Minimum perubahan lingkup pekerjaan
• Pemanfaatan sumber daya yang efektif dan efisien
• Diterima oleh pelanggan (kesesuaian kualitas)
Namun kenyataanya banyak kendala yang dihadapi dalam mencapai
keberhasilan manajemen proyek. Semakin besar proyek yang ditangani, semakin besar
kendala yang akan timbul. Kendala eksternal dan internal yang sering terjadi pada
proyek antara lain:
1. Ketidakstabilan ekonomi
2. Biaya saing
3. Peningkatan kompleksitas
4. Semakin tingginya persaingan
5. Perubahan teknologi
6. Kekhawatiran masyarakat

8
7. Konsumerisme
8. Ekologi
9. Kualitas pekerjaan
Apabila kendala-kendala tersebut tidak dapat diselesaikan, tidak hanya
kesuksesan yang tertunda tetapi juga bisa berupa kerugian. Oleh karena itu harus ada
pengaturan sumber daya yang benar dalam manajemen proyek melalui pendalaman
ilmu pengetahuan mengenai manajemen proyek. Sumber daya di sini terdiri dari, uang,
tenaga kerja, peralatan, fasilitas, material, dan informasi teknologi.

2.2.2 Keterlambatan Proyek (Project Delay)


Pada proyek Konstruksi waktu merupakan besaran yang paling tidak fleksibel,
waktu akan berjalan berlalu apapun yang terjadi pada proyek. Pada setiap pekerjaan
konstruksi memiliki satuan waktu tertentu yang disebut durasi proyek.
Durasi Proyek adalah waktu yang diperlukan untuk melengkapi atau
menyudahi suatu aktivitas atau tugas yang telah ditetapkan. Dalam definisi lain, durasi
proyek adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan
proyek (Dannyanti, 2010). Mereka menjelaskan bahwa faktor yang berpengaruh
dalam menentukan durasi pekerjaan adalah volume pekerjaan, metode kerja
(construction method), keadaan lapangan, serta keterampilan tenaga kerja yang
melaksanakan pekerjaan proyek. Dalam hal ini, waktu merupakan suatu besaran yang
paling berkaitan langsung dengan keterlambatan pada sebuah proyek pembangunan.

Keterlambatan proyek konstruksi sering kali mahal, karena biasanya ada


pinjaman konstruksi yang terlibat dengan biaya bunga, staf manajemen didedikasikan
untuk proyek dengan pembiayaan sendiri, dan inflasi yang sedang berlangsung yang
berdampak kenaikan harga upah dan harga material dan bahan. Keterlambatan dalam
konstruksi merupakan fenomena global yang tidak hanya mempengaruhi industri
konstruksi, namun ekonomi suatu negara secara keseluruhan juga (Sambasivan, Soon,
2007). Keterlambatan menurut Ervianto adalah sebagian waktu pelaksanaan yang
tidak dimanfaatkan sesuai dengan rencana kegiatan sehingga menyebabkan satu atau
beberapa kegiatan mengikuti menjadi tertunda atau tidak dapat diselesaikan tepat
sesuai jadwal yang telah direncanakan (Ervianto, 2006).

Menurut Langford et. Al., jika suatu pekerjaan sudah ditargetkan harus selesai
pada waktu yang telah ditentukan namun karena suatu alasan tertentu tidak dapat

9
dipenuhi maka dapat dikatakan pekerjaan itu mengalami keterlambatan. Hal ini akan
berdampak pada perencanaan semula serta pada masalah keuangan. Keterlambatan
yang terjadi dalam suatu proyek akan memperpanjang durasi proyek atau
meningkatnya biaya maupun keduanya (D. A. Langford, 2010).

2.2.3 Jenis Keterlambatan Proyek


Menurut Jervis, 1998 (dalam Suyatno, 2010), mengklasifikasikan
keterlambatan menjadi 4 tipe yaitu :

Compensable Delays
Compensable delays pada umumnya disebabkan oleh owner dan perwakilannya.
Penyebab yang paling utama dari compensable delays yaitu ketidaksesuaian gambar
dan spesifikasi, compensable delay dapat juga timbul karena kegagalam owner dalam
memberikan gambar kerja secara tepat, perubahan desain dan material oleh owner.
Kontraktor berhak mendapatkan tambahan biaya dan waktu sebagai akibat dari
compensable delay oleh owner.

Non-Excusable Delays
Keterlambatan yang disebabkan oleh kontraktor, subkontraktor dan supplier bukan
owner. Kontraktor berhak mendapat kompensasi ganti rugi dari subkontraktor dan
supplier bukan dari owner. Oleh kerna itu, non-excusable delays tidak mendapat biaya
dan waktu tambahan dari pihak owner.

Excusable Delays
Excusable delays dikenal juga sebagai “force majeure” delays yang merupakan jenis
keterlambatan yang ketiga. Keterlambatan ini juga sering disebut “act of God”.Pada
kontrak sering dinyatakan bahwa kontraktor berhak mendapatkan tambahan waktu
dalam penyelesaian proyek jika keterlambatan disebabkan oleh excusable delays tapi
tidak mendapat tambahan biaya.

Concurrent Delays
Yaitu keterlambatan yang disebabkan oleh beberapa penyebab secara bersamaan dan
faktor keterlambatan ini identik. Oleh karena keterlambatan ini terjadi bersamaan
dalam suatu periode waktu maka menyebabkan kesulitan untuk menghitung jumlah
waktu dan biaya yang dibutuhkan sebagai dampak dari keterlambatan ini.

10
2.2.4 Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek
Menurut Kraiem dan Dickmann (dalam Praboyo, 1999), penyebab-penyebab
keterlambatan waktu pelaksanaan proyek dapat dikategorikan dalam 3 kelompok
besar yakni:
1. Keterlambatan yang layak mendapatkan ganti rugi (Compensable Delay),
yakni keterlambatan yang disebabkan oleh tindakan, kelalaian atau kesalahan
pemilik proyek.
2. Keterlambatan yang tidak dapat dimaafkan (Non-Excusable Delay), yakni
keterlambatan yang disebabkan oleh tindakan, kelalaian atau kesalahan
pemilik proyek.
3. Keterlambatan yang dapat dimaafkan (Excusable Delay), yakni keterlambatan
yang disebabkan oleh kejadian-kejadian diluar kendali baik pemilk maupun
kontraktor.
Sedangkan menurut Ahmed et al, 2003 penyebab keterlambatan dibagi
menjadi dua kategori, yaitu ;
1. Faktor Eksternal
2. Faktor Internal
Faktor keterlambatan internal timbul dari empat pihak yang terlibat dalam
proyek pengadaan jasa konstruksi. Pihak-pihak tersebut yaitu owner, kontraktor,
konsultan perencana, dan konsultan pengawas sedangkan faktor keterlambatan
eksternal disebabkan pihak diluar keempat pihak tadi antara lain pemerintah, supplier,
dan cuaca.
1. Faktor yang disebabkan oleh kontraktor
a) Keterlambatan pengiriman material ke lokasi proyek
b) Kekurangan material di lapangan
c) Kesalahan dan cacat dalam pekerjaan
d) Kurangnya area kerja di lapangan
e) Produktivitas rendah
f) Masalah keuangan
g) Kurangnya koordinasi
h) Subkontraktor yang kurang ahli
i) Kekurangan peralatan di lapangan
j) Sistem manajemen yang lemah

11
2. Faktor yang disebabkan oleh konsultan
a) Kurangnya tenaga ahli profesional
b) Kurangnya pengalaman konsultan
c) Kurangnya pengalaman dan keahlian di bidang manajemen dan
pengawasan
d) Lambat dalam pengawasan dan pengambilan keputusan
e) Dokumen yang tidak lengkap
f) Lambat dalam memberikan perintah

3. Faktor yang disebkan oleh owner


a) Belum menguasai bidang pekerjaan
b) Lambat dalam membuat keputusan
c) Kurangnya koordinasi dengan kontraktor
d) Perubahan kontrak (adanya pruabahan rencana dan spesifikasi)
e) Masalah keuangan (keterlambatan pembayaran, kesulitan keuangan, dan
masalah ekonomi)

4. Faktor Eksternal
a) Tidak tersedianya material/bahan di pasar
b) Tidak tersedianya peralatan
c) Kondisi cuaca yang buruk
d) Lokasi/area proyek yang buruk
e) Keadaan ekonomi yang buruk (inflasi, nilai mata uang melemah, dll)
f) Perubahan peraturan dari pemerintah
g) Mobilisasi yang lambat

Perbedaan pendapat oleh para pihak-pihak tersebut, disebabkan karena proyek


konstruksi yang masing-masing mereka kebijakan berbeda, baik dari segi waktu,
lokasi, dana, tipe bangunan dan keadaan proyek tersebut, sehingga semuanya itu
dalam studi yang dibahas masing-masing pihak memiliki kesulitan yang berbeda.

Widhiawati mengklasifikasi penyebab keterlambatan menjadi 10 kategori dan


dari hasil studinya didapat faktor yang paling mempengaruhi keterlambatan

12
berdasarkan 10 kategori tersebut (Widhiawati, 2009), seperti yang dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 2.1 Faktor Penyebab Keterlambatan

No Kategori Faktor Faktor yang Paling


Keterlambatan Mempengaruhi Keterlambatan

1 Tenaga Kerja Keahlian Tenaga Kerja

2 Lingkup dan Perubahan Desain/Detail


Kontrak/Dokumen Pekerjaan Pekerjaan pada Waktu
Pelaksanaan

3 Bahan Keterlambatan Pengiriman Bahan

4 Perencanaan dan Tidak Lengkapnya Identifikasi


Penjadwalan Jenis Pekerjaan

5 Sistem Inspeksi, Control, dan Lamanya Waktu Proses


Evaluasi Pekerjaan Persetujuan

6 Peralatan Keterlambatan Penyediaan


Peralatan

7 Karateristik Tempat Akses ke Lokasi proyek

8 Manajerial Komunikasi antara Perencana dan


Kontraktor

9 Keuangan Keterlambatan Pembayaran oleh


Pemilik

10 Lain-lainya Intensitas Curah Hujan

Sumber: (Widhiawati, 2009)

2.2.5 Dampak Keterlambatan Proyek


Menurut Levis dan Atherley, 1996 keterlambatan akan berdampak pada
perencanaan semula serta pada masalah keuangan. Keterlambatan dalam suatu proyek
konstruksi akan memperpanjang durasi proyek atau meningkatnya biaya maupun
keduanya. Adapun dampak keterlambatan pada owner adalah hilangnya potensial

13
income dari fasilitas yang dibangun tidak sesuai waktu yang ditetapkan, sedangkan
pada kontraktor adalah hilangnya kesempatan untuk mendapatkan sumber dayanya ke
proyek lain, meningkatnya biaya tidak langsung (indirect cost) karena bertambahnya
pengeluaran untuk gaji karyawan, sewa peralatan serta mengurangi keuntungan.
Obrien JJ, 1976 (dalam Suyatno, 2010), menyimpulkan bahwa dampak keterlambatan
menimbulkan kerugian :
1. Bagi pemilik, keterlambatan menyebabkan kehilangan penghasilan dari
bangunan yang seharusnya sudah bisa digunakan atau disewakan.
2. Bagi kontraktor, keterlambatan penyelesaian proyek berarti naiknya overhead
kerena bertambah panjang wcoamktmu itpteolaukssearnaan, sehingga
merugikan akibat kemungkinan naiknya harga karena inflasi dan naiknya upah
buruh, juga akan tertahannya modal kontraktor yang kemungkinan besar dapat
dipakai untuk proyek lain.
3. Bagi konsultan, keterlambatan akan mengalami kerugian waktu, karena
dengan adanya keterlambatan tersebut konsultan yang bersangkutan akan
terhambat dalam mengagendakan proyek lainnya.
Berdasarkan hasil laporan (proceeding) konferensi sains mengenai
keterlambatan Peyelesaian proyek konstruksi menyimpulkan bahwa terdapat enam
dampak/efek utama yang diakibatkan dari keterlambatan penyelesaian proyek
tersebut. Keenam dampak/efek itu antara lain:
1. Tambahan Waktu (Time Overrun)
2. Tambahan Biayan (Cost Overrun)
3. Perselisihan (Dispute),
4. Arbitrasi (Arbitration),
5. Proses Pengadilan (Litigation),
6. Keadaan tertinggal (Abandonment)
(Mohammad Abedi, PhD., Professor. Dr. Mohammad Fadhil Mohamad., Dr.
Mohammad Syazli Fathi).
1. Time Overrun
Murali et al (2007) mengungkapkan bahwa faktor keterlambatan yang
berhubungan dengan kontraktor dan owner seperti kurangnya pengalaman kerja
kontraktor dan banyaknya campur tangan owner sehingga menimbulkan peningkatan
durasi/waktu pengerjaan proyek. Di samping itu, Aibinu dan Jagboro (2002)

14
mempelajari dan menyimpulkan bahwa dampak utama dari keterlambatan proyek
adalah bertambahnya durasi.
2. Cost Overrun
Mengenai cost overrun Koushki et al.,(2005) mengidentifikasi tiga peyebab
utama keterlambatan proyek, yaitu masalah intern kontraktor, masalah material,
masalah keuangan oleh owner sedangkan Wiguna dan Scott (2005) mengidentifikasi
faktor utama yang menyebabkan keterlambatan, yaitu inflasi/kenaikan harga material,
perubahan desain oleh owner, cuaca buruk, keterlambatan pembayaran oleh owner.

3. Disputes
Perselisihan atau sengketa merupakan dampak utama dari keterlambatan
penyelesaian proyek konstruksi yang bisa disebabkan oleh berbagai pihak seperti
kontraktor, konsultan, owner, maupun pihak luar. Kurangnya komunikasi
menyebabkan perbedaan persepsi, konflik,dan perselisihan. Oleh karena itu sebagai
seorang mamajer proyek harus memiliki kemempuan komunikasi yang baik dalam
menjalankan sebuah proyek. Menurut Murali et al.,(2007) factor kurangnya
komunikasi yang baik antara berbagai pihak, kondisi lapangan yang tak terduga,
keterlambatan pembayaran untuk penyelesaian pekerjaan, metode konstruksi yang
kurang tepat, keterlambatan yang disebabkan oleh subkontraktor dan ketidak sesuaian
dengan isi dokumen kontrak akan menimbulkan perselisihan antar berbagai pihak.
Selanjutnya apabila perselisihan tidak dapat diselesaiakan secara damai dapat
menyebabkan arbitrasi dan penyelesaian melalui proses pengadilan.

4. Arbitration
Menurut Murali et al., (2007) keterlambatan yang disebabkan oleh pihak
kontraktor maupun owner yang meliputi perubahan rencana, kesalahan atau ketidak
sesuaian dengan isi dokumen kontrak dan kurangnya komunikasi antara berbagai
pihak dapat menimbulkan perselisihan yang akan diselesaiakan melalui proses
arbitrasi. Untuk keadaan ini dibutuhkan pihak ketiga yang dapat menyelasaiakan
perselisihan secara damai tanpa harus proses pengadilan.

5. Litigation
Menurut Murali et al., (2007) ketika keterlambatan yang disebabkan oleh
owner, kontraktor, pekerja, eksternal, dan hubungan kontrak misalnya keterlambatan
15
dalam pembayaran penyelesaian pekerjaan, masalah kondisi lapangan, dan kurangnya
tenaga kerja yang menimbulkan perselisihan dan harus diselesaikan melalui proses
pengadilan. Pihak-pihak yang terlibat pada proyek konstruksi menggunakan proses
pengadilan sebagai alternatif terakhir dalam penyelesaian perselisihcaonm. mit to user

6. Abandonment
Dampak yang paling merugikan dari keterlambatan penyelesaian proyek
adalah abondement yang dapat terjadi sementara atau bila kondisi proyek memburuk
bisa terjadi selama proses konstruksi. Penyebab utamanya adalah berbagai pihak yang
terlibat dalam proyek dan menjadi dampak utama dari keterlambatan proyek.
Kesimpulan (Finding)
Dari semua ulasan literature di atas didapat enam dampak dari keterlambatan
penyelesaian proyek yang digambarkan dalam diagram tulang ikan di bawah ini.

Cost
Dispute
Time Overrun Overrun

Effect of
Delays

Arbitration Litigation Abandonmen


t
Fish-Bone Diagram of six effect of the construction delays
Gambar 2.2 Diagram Tulang Ikan Dampak Keterlambatan Penyelesaian Proyek

Sumber : Aibinu and Jagboro (2002)

16
2.2.6 Mengatasi Keterlambatan Proyek
Menurut Suyatno, selama proses kontruksi selalu saja muncul gejala
kelangkaan periodik atas material-material yang diperlakukan, berupa material dasar
atau barang jadi baik lokal maupun import. Cara penanganannya sangat bervariasi
tergantung pada kondisi proyek, sejak yang ditangani langsung oleh staf khusus dalam
organisasi sampai bentuk pambagian porsi taggung jawab diantara pemberi tugas,
kontraktor, dan sub-kontraktor, pemasok atau agen, importir, produsen atau industri,
yang kesemuanya yang mengacu pada dokumen perencanaan dan spesifikasi teknis
yang telah ditetapkan (Suyatno, 2010). Cara mengendalikan keterlambatan adalah :
1. Mengerahkan sumber daya tambahan.
2. Melepas rintangan-rintangan ataupun upaya-upaya lain untuk menjamin agar
pekerjaan meningkat dan membawa kembali ke garis rencana.
Jika tidak mungkin tetap pada garis rencana semula mungkin sebagai dasar penilaian
kemajuan pekerjaan pada saat berikutnya.

Menurut Suyatno, untuk mengatasi keterlambatan bahan yang terjadi karena pemasok
mengalami suatu hal, maka perlu adanya pemasok cadangan. Dalam penyusunan
daftar prioritas pemasok, tidak cukup sekali disusun dan digunakan selanjutnya. Daftar
tersebut setiap periode tertentu harus diadakan evaluasi mengenai pemasok bisa
dilakukan berdasarkan hubungan pada waktu yang lalu. Untuk mengetahui kualitas
pemasok bisa dilihat dari karateristik pola kebiasaan, pola pengiriman, cara
penggantian atas barang yang rusak.

Keterlambatan lain mungkin timbul dari pihak pemasok atau kontraktor, atau
pada proses pengiriman dan lain-lain. Tugas dari ekspeditur profesional yang
berpengalaman adalah menentukan cara yang efektif dalam menjaga agar pengadaan
barang tetap sesuai jadwal yang telah diterapkan dengan pengaruh kerugian sekecil
mungkin. Bila suatu material tidak dapat diperoleh lagi atau menjadi sangat mahal,
maka spesialis pengadaan harus mengetahui tempat memperoleh material pengganti
(substitusi) yang akan dapat memenuhi atau melamapaui persyaratan aslinya.

17
2.3 Penelitian Terdahulu
Analisis faktor – faktor penyebab keterlambatan proyek konstruksi telah
banyak dijadikan penelitian sebelumnya oleh beberapa peneliti. Banyak metode yang
digunakan diantaranya adalah kuesioner, uji statistik, wawancara, sedangkan aplikasi
yang digunakan adalah SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Pada
penelitian pertama dapat dilihat apa saja yang menjadi faktor – faktor penyebab
keterlambatan pada proyek konstruksi, pada penelitian kedua didapatkan faktor
dominan penyebab keterlambatan dan tindakan pencegahan yang digunakan, dan pada
penelitian ketiga dapat dilihat cara pengolahan data yang didapat dari kuesioner diolah
menggunakan aplikasi uji statistik yaitu SPSS. Penelitian terdahulu dapat dilihat pada
Tabel 2.2 berikut ini:

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu


Kesimpulan
No. Penulis Judul Penelitian Sumber Penelitian
Penelitian

1 (Ni Luh Yuli - Keterlambatan yang terjadi dalam 3 tahap yaitu Jurnal Spektran Vol. 3,
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR No. 2
Ekawati, GAP tahap pengadaan, pelaksanaa, dan pada tahap
YANG MEMPENGARUHI
Candra pasca konstruksi. Setiap tahapan konstruksi
KETERLAMBATAN PROYEK
Dharmayanti , I W. memiliki faktor – faktor penyebab keterlambatan
JALAN LINGKUNGAN
Yansen 2015) proyek.
PERMUKIMAN DI KABUPATEN
- Faktor – faktor yang sangat mempengaruhi
BADUNG
keterlambatan proyek pada penelitian ini adalah
ketidaksiapan tenaga kontraktor, faktor material
dan waktu pelaksanaa, serta sangsi terhadap
kontraktor.
- Faktor dominan penyebab keterlambatan adalah
Jurnal Momentum
2 (Idzurnida Ismael, IDENTIFIKASI FAKTOR – FAKTOR kurang tersedianya material yang akan Vol.16 No.1
Junaidi 2014) YANG MEMPENGARUHI digunakan, mutu material yang tidak sesuai
KETERLAMBATAN dengan spesifikasi, dan seringnya melakukan
PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA perubahan spesifikasi.
PROYEK PEMBANGUNAN - Tindakan penanganan terhadap keterlambatan
GEDUNG DI KOTA BUKITTINGGI ini dilakukan pemantauan dan pelaporan hasil
pelaksanaan pekerjaan, mengkaji dan
menganalisis hasil pekerjaan, mengadakan
tindakan pembetulan, mengubah metode kerja,
dan menempatkan pekerja sesuai dengan
bidangnya.
- Dari data kuesioner yang telah didapatkan,
3 (Deden Matri Jurnal Konstruksia
STUDI FAKTOR-FAKTOR selanjutnya data dianalisa menggunakan metode Volume 6 Nomer 1
Wirabakti, Rahman
PENYEBAB KETERLAMBATAN kuantitatif menggunakan SPSS untuk mencari
Abdullah, Andi
PROYEK KONSTRUKSI seberapa besar pengaruh faktor – faktor yang
Maddeppungeng
BANGUNAN GEDUNG diberikan terhadap keterlambatan proyek
2014)
kontruksi bangunan gedung, serta faktor – faktor
yang paling dominan.
- Dari hasil pembahasan diperoleh urutan
4 (Haekal Hassan Jurnal Sipil Statik
FAKTOR–FAKTOR PENYEBAB rangking-rangking tiap faktor yang menjadi Vol.4 No.11
Jantje B. Mangare, November 2016 (657-
KETERLAMBATAN PADA PROYEK penyebab keterlambatan penyelesaian proyek 664) ISSN: 2337-6732
Pingkan A. K.
KONSTRUKSI DAN ALTERNATIF pembangunan proyek (Manado Town Square III).
Pratasis 2016)

18
PENYELESAIANNYA (STUDI - Faktor yang menjadi penyebab utama yang
KASUS : DI MANADO TOWN mempengaruhi keterlambatan penyelesaian
SQUARE III) proyek pembangungan (Manado Town Square
III) adalah Kekurangan bahan konstruksi maka
dari itu untuk mengatasi masalah kekurangan
bahan konstruksi sebaiknya menghitung kembali
volume pekerjaan dan memesan kembali
bahanbahan mana yang kurang agar supaya tidak
terjadi lagi kekurangan bahan konstruksi.

2.4 Kerangka Berpikir


Berdasarkan teori – teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis
menjabarkan kerangka pemikiran yang kemudian akan dijadikan dasar dalam
penelitian ini, yaitu:

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir Variabel X terhadap Variabel Y

Sumber: Hasil Olahan Sendiri

19
2.5 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian merupakan jawaban atau dugaan sementara, terhadap
suatu masalah yang diteliti dan harus diuji kebenarannya lebih lanjut melalui analisa
data yang relevan dengan masalah yang diteliti. Berdasarkan teori penunjang dan
tinjauan dari project manager.

Hipotesis akan diuji melalui Uji t dengan cara pengambilan keputusan:

1. X² hitung < X² tabel maka Ho diterima ; X² hitung > X² tabel maka Ha


diterima.
2. Probabilitas > 0.05 maka Ho diterima ; probabilitas < 0.05 maka Ha diterima.
Ho ( Hipotesis nol ) : Variabel bebas tidak berpengaruh terhadap
keterlambatan proyek TOD Pondok Cina.

Ha ( Hipotesis alternatif ) : Variabel bebas berpengaruh terhadap keterlambatan


proyek TOD Pondok Cina.

1. Faktor Perencanaan dan Penjadwalan (X1)


2. Faktor Tenaga Kerja labors (X2)
3. Faktor Keuangan (X3)
4. Faktor Peralatan (X4)
5. Faktor Situasi (X5)
6. Faktor Perubaham (X6)
7. Faktor Pengawasan dan Pengendalian (X7)
8. Faktor Lingkup dan Kontrak / Dokumen Pekerjaan (X8)

Dikatakan dugaan dari faktor – faktor dominan penyebab keterlambatan yang


terjadi pada proyek Apartemen TOD Pondok Cina dalam penelitian ini adalah
perencanaan dan penjadwalan, tenaga kerja, keuangan, peralatan, situasi, perubahan,
pengawasan dan pengendalian, lingkup dan kontrak dokumen pekerjaan.

20
2.6 Program dan Cara Kerja SPSS (Statistical Product and Service Solution)
Statistik adalah ilmu yang berhubungan dengan angka, oleh karena itu statistik
sering dikaitkan dengan data – data yang bersifat kuantitatif (angka) yang salah
satunya adalah program SPSS.
Untuk dapat memahami cara kerja SPSS, berikut dikemukakan kaitan antara
cara kerja komputer dengan SPSS dalam mengolah data. Cara kerja proses pehitungan
dengan SPSS adalah sebagai berikut:

Input data dengan Proses dengan Output Data


Data Editor Data Editor dengan Viewer

Gambar 2.4 Cara Kerja Proses Perhitungan dengan SPSS

Sumber: Singgih Santoso, 2001


Data hasil penelitian atau data yang akan diproses dimasukkan lewat menu DATA
EDITOR yang secara otomatis muncul di layar komputer.
1. Data yang telah diinput kemudian diproses, juga lewat menut DATA EDITOR
2. Memilih menu yang akan digunakan pada SPSS 20, statistik dan lain-lain
3. Hasil pengolahan data muncul di layar windows yang lain dari SPSS yaitu
VIEWER, output SPSS bisa berupa teks, tulisan, tabel atau grafik.
Pada VIEWER, informasi atau output statistik dapat ditampilkan secara:
1. Teks atau tulisan
Pengerjaan (perubahan bentuk huruf f, penambahan, pengurangan dan lainnya)
yang berhubungan dengan output berbentuk tabel bisa dilakukan lewat menu
text output editor.
2. Tabel
Pengerjaan (pivotting tabel, penambahan, pengurangan, dan lainnya) yang
berhubungan dengan output data yang berbentuk tabel dilakukan lewat menu
pivot table editor.
3. Chart atau grafik
Pengerjaan (perubahan tipe grafik dan lainnya) yang berhubungan dengan
output data yang berbentuk grafis dapat dilakukan lewat menu chart editor.

21
2.7 Analisa Data Statistik
Menurut Sugiyono dalam arti sempit statistik dapat diartikan sebagai data,
tetapi dalam arti luas statistik dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk
analisis dan membuat keputusan (Sugiyono, 2017). Analisis data dilakukan untuk
membuktikkan atau mencari jawaban terhadap rumusan dan dugaan penelitian tentang
variabel yang dipelajari.

Analisis data dalam penelitian yaitu analisis kuantitatif. Pada penelitian ini
menggunakan metode dengan mengumpulkan data wawancara dan disajikan dengan
data kuantitatif, karena peneliti melakukan pengukuran dengan menggunakan angka.
Melakukan analisis data bermaksudkan untuk menguji hipotesis. Hipotesis penelitian
sebagai jawaban sementara atas rumusan masalah dalam penelitian.

2.7.1 Uji Validitas


(Azwar, 1994) aliditas adalah seberapa cermat suatu kuisioner melakukan
fungsi ukurnya. Sebuah kuisioner bisa dikatakan valid jika kuisioner tersebut benar-
benar mengukur apa yang harus diukur. Pengukuran validitas ini dilakukan dengan
menghitung korelasi antara total jawaban responden terhadap setiap pertanyaan.
Pengujiannya dilakukan secara statistik, dengan menggunakan bantuan program IBM
Stastical for Product and Service Solution (SPSS) versi 20.
Teknik untuk mengukur Validitas kuesioner adalah dengan menghitung
kolerasi antara data pada masing-masing pernyataan dengan skor total. Item
Instrument dianggap valid jika lebih dari 0,361 atau bisa dengan membandingkan
dengan rtabel jika rhitung > rtabel, maka dapat dikatakan valid.

22
Rumus validitas:
𝑛(Ʃ𝑋𝑌)−(Ʃ𝑋).(Ʃ𝑌)
rhitung = (𝑛.Ʃ𝑋 2−(Ʃ𝑋)2 ).(𝑛.Ʃ𝑌2 −(Ʃ𝑌)2 ) ...... (Rumus 2.1)

Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi suatu item
n : Jumlah Subyek
X : Skor suatu item
Y : Skor total
ƩX : Jumlah skor variabel X
ƩY : Jumlah skor variabel Y
(ƩX2) : Jumlah skor dalam variabel X
(ƩY2) : Jumlah skor dalam variabel Y
Kriteria pengujian validitas kuesioner penelitian adalah:
1. Dalam pengujian validitas ini akan dilakukan dengan membandingkan nilai r
hitung dengan dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal
ini n adalah jumlah sampel dan nilai taraf signifikansi (α) = 5%
2. Apabila r hitung lebih besar dari r tabel product momment (dengan taraf
signifikansi 5%), maka pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid.
3. Apabila r hitung lebih kecil dari r tabel product momment (dengan taraf
signifikansi 5%), maka pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan tidak valid.

2.7.2 Uji Reliabilitas


Yang dimaksud dengan reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau
keakuratan yang ditunjukkan oleh instrument pengukuran. Selain itu, juga untuk
memastikan bahwa responden cukup konsisten dalam memberikan jawaban
(reliabilitas). Analisis keandalan butir bertujuan untuk menguji konsistensi butir- butir
pertanyaan dalam mengungkap indicator. Reliabilitas test dapat diestimasikan dengan
menggunakan analasis Alpha Cronbach, dengan rumus (Husein, 2003 : 96)

23
Jika Cronbach’s Alpha atau Alpha > 0,90 maka reliabilitasnya sempurna, jika
alpha diantara 0,70 – 0,90 maka reliabilitasnya tinggi, jika alpha < 0,50 maka
reliabilitas rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu berupa item tidak reliable.
Maka perlu segera diidentifikasi dengan prosedur analisis per item. Item analisis
adalah kelanjutan dari tes alpha sebelumnya guna melihat item-item tertentu yang
tidak reliable. Lewat item analisis ini maka satu atau beberapa item yang tidak reliable
dapat dibuang sehingga alpha dapat lebih tinggi lagi nilainya.
Rumus Reliabilitas
𝑛 Ʃ𝑆i
r11 = ( ) x (1 − ) ...... (Rumus 2.2)
𝑛−1 𝑆t

Keterangan
r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan
n : jumlah item pertanyaan yang diuji
ƩSi : jumlah varian skor tiap-tiap item
St : varian total

Berikut tabel tingkat Reliabilitas :


Tabel 2.3 Tingkat Reliabilitas

Cronbach’s Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 s/d 0,20 Kurang Reliabel

0,20 s/d 0,40 Agak Reliabel

0,40 s/d 0,60 Cukup Reliabel

0,60 s/d 0,80 Reliabel

0,80 s/d 1,00 Sangat Reliabel

Sumber: Riset Statistik Parametrik (Triton, 2006)


2.7.3 Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji yang mendasar sebelum melakukan analisis
lebih lanjut. Data yang berdistribusi normal sering dijadikan landasan dalam beberapa
uji statistik, walaupun tidak semua data dituntut harus berdistribusi normal.

24
Kriteria keputusan dalam uji normalitas adalah jika nilai signifikansi lebih
besar dari 0,05, data tersebut berdistribusi normal, sedangkan jika kurang dari 0,05
maka data tersebut tidak berdistribusi normal (Arifin, 2017).

2.7.4 Analisis Koefisien Korelasi


Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara
variabel – variabel X dengan variabel Y. Hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat dinyatakan dalam bilangan. Bilangan yang menyatakan besar kecil
hubungan itu disebut koefisien korelasi. Koefisien korelasi terletak antara -1 < r < 1
dengan interpretasi sebagai berikut:

1. Koefisien korelasi = 1 maka hubungan linier positif sempurna.


2. Koefisien korelasi = -1 maka hubungan linier negatif sempurna.
3. Koefisien korelasi = 0 maka tidak ada hubungan linier.

Menurut Sugiyono (2009) untuk dapat memberikan penafsiran terhadap


koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat pula
berpedoman pada ketentuan yang tertera pada Tabel 2.3.

Tabel 2.4 Penafsiran terhadap Koefisien Korelasi

Cronbach’s Alpha Tingkat Hubungan

0,00 s/d 0,20 Sangat Rendah

0,21 s/d 0,40 Rendah

0,41 s/d 0,60 Sedang

0,61 s/d 0,80 Kuat

0,81 s/d 1,00 Sangat Kuat

Sumber: Statistik untuk Penelitian (Sugiyono, 2017)


Untuk mencari korelasi antara variabel dengan dapat dirumuskan sebagai berikut:
Rumus Koefisien Korelasi

25
𝑁(Ʃ𝑋𝑌)−(Ʃ𝑋).(Ʃ𝑌)
r= ...... (2.3)
√(𝑁.Ʃ𝑋 2 −(Ʃ𝑋)2 ).(𝑁.Ʃ𝑌2 −(Ʃ𝑌)2 )

Keterangan:
r : Koefisien korelasi suatu item
N : Jumlah Subyek
X : Skor suatu item
Y : Skor total
ƩX : Jumlah skor variabel X
ƩY : Jumlah skor variabel Y
(ƩX2) : Jumlah skor dalam variabel X
(ƩY2) : Jumlah skor dalam variabel Y

2.7.5 Analisis Koefisien Determinasi


Koefisien determinasi dengan simbol r2 merupakan proporsi variabilitas suatu
data yang dihitung didasarkan pada model statistik. Definisi berikutnya menyebutkan
bahwa r2 merupakan variabilitas nilai-nilai yang dibuat model dengan variabilitas nilai
data asli. Secara umum r2 digunakan sebagai informasi mengenal kecocokan suatu
model. Dalam regresi r2 ini dijadikan sebagai pengukuran seberapa baik garis regresi
mendekati nilai data asli yang dibuat model. Jika r2 sama dengan 1, maka angka
tersebut menunjukkan garis regresi cocok dengan data secara sempurna. Besar
kecilnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat ditemukan dengan rumus
koefisien determinasi sebagai berikut:

Rumus Koefisien Determinasi


K D = r2 x 100% ...... (2.4)

Keterangan:

KD = Nilai koefisien determinasi

r2 = Nilai koefisien korelasi

2.7.6 Uji Hipotesis


Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang penting kedudukannya dalam
penelitian. Pada umumnya hipotesis adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan-
pertanyaan yang dikemukakan dalam perumusan masalah. Hipotesis menurut tata

26
bahasa berarti suatu pernyataan yang kedudukannya belum sekuat seperti proporsi
atau dalil (Arifin, 2017).
Menurut pola umum metode ilmiah, setiap penelitian terhadap suatu objek
hendaknya dibawah suatu tuntutan suatu hipotesis yang berfungsi sebagai pegangan
sementara atau jawaban sementara yang masih harus dibuktikkan kebenerannya di
dalam kenyataan percobaan atau praktek. Setiap hipotesis mempunyai paling tidak
salah satu beberapa fungsi berikut:
1. Sebagai jawaban sementara yang masih perlu diuji kebenerannya.
2. Petunjuk ke arah penyelidikan lebih lanjut.
3. Sebagai suatu hipotesis kerja.
4. Suatu ramalan atau dugaan tentang sesuatu yang akan datang atau bakal
ditemukan.
5. Sebagai konsep yang dikembangkan.
6. Sebagai bahan suatu bangunan suatu teori.
Adapun uji hipotesis yang akan dilakukan adalah:
1. Uji F (F Test)
Uji F ini digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel yang ada secara
simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap kinerja sumber daya
manusia dalam pekerjaan pasangan bata, yaitu membandingkan antara nilai tingkat
signifikan (ɑ) = 5% (0,05) yang ditetapkan dengan nilai sig F hitung. Jika F hitung
kurang daripada nilai ɑ yang ditetapkan maka dapat disumpalkan bahwa semua
variabel bebas secara simultan dapat mempengaruhi variabel terikat. Sebaliknya jika
Fhitung lebih daripada nilai ɑ. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara
simultan tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).
2. Uji T (T Test)
Uji T ini digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel yang ada secara
parsial (sendiri-sendiri) benar-benar mempunyai pengaruh signifikan atau tidak
signifikan, terhadap kinerja sumber manusia dalam pekerjaan pasangan bata, yaitu
membandingkan antara thitung masing-masing variabel dan sig t dengan nilai tingkat
signifikan 5 = 5% (0,05) yang telah ditetapkan.

Jika sig t hitung variabel bebas kurang daripada nilai sig t yang telah ditetapkan
maka dapat disimpulkan bahwa berada didalam daerah penolakkan Ho maka hipotesis
Ha dapat diterima atau variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

27
Sebaliknya jika sig t variabel bebas lebih daripada sig t yang telah ditetapkan berarti
bahwa variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

28
BAB III
METODE PENELETIAN
3.1 Lokasi dan Objek Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian dilakukan. Lokasi tersebut
memiliki batasan agar penelitian yang dilakukan terfokus dan terarah pada tujuan yang
akan dicapai. Sedangkan objek penelitian memiliki arti yaitu objek penelitian adalah
himpunan elemen yang dapat berupa orang, organisasi atau barang yang akan diteliti.
(Supranto, 2000).

Pada penelitian ini diambil proyek TOD Pondok Cina sebagai objek penelitian, dan
yang berlokasi pada alamat di Jl. Margonda Raya No.367, Kemiri Muka, Kecamatan
Beji, Kota Depok, Jawa Barat. Untuk lokasi proyek selengkapnya dapat dilihat pada
Gambar 3.1 berikut

Gambar 3.1 Lokasi Proyek

Sumber : Data Proyek


Dari data yang didapat, terdapat Batasan – batasan wilayah sekitar proyek yaitu:
a. Utara : Jalan Margonda
b. Selatan : Stasiun Pondok Cina
c. Timur : Showroom Suzuki Margonda
d. Barat : Depok Town Square

29
Gambar 3.2 Lokasi Proyek Konstruksi

Objek yang digunakan dalam peneltian ini adalah Tower 1 dan 2 yang saat ini
masih dalam pengerjaan Konstruksi.
3.2 Pengumpulan data
3.2.1 Jenis data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data primer dan data
sekunder, yaitu berupa kurva S, Data organisasi proyek dan langsung berhubungan
dengan responden dengan cara memberikan beberapa pertanyaan yang berupa
kuesioner. Dalam penelitian ini penentuan responden dilakukan berdasarkan metode
purposive sampling.
3.2.1 Metode Pengumpulan data
Metode yang digunakan dalam memperoleh data untuk skripsi ini adalah
sebagai berikut :
1. Metode Observasi
Penulis melaukan tinjauan langsung ke lapangan untuk melihat dan meneliti
serta mengamati faktor penyebab keterlambatan pelaksanaan pekerjaan pada Proyek
Pembangunan Apartemen TOD Pondok CIna. Selain itu, observasi lapangan
dilakukan guna mengambil bukti data sekunder dalam mendukung Tugas Akhir ini.
2. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan terhadap Pembimbing Proyek dari pihak PT. PP Persero
sebagai kontraktor, PT. ARKONIN sebagai Konsultan Pengawas, dan Perum
Perumnas sebagai pemilik atau owner. Wawancara dilakukan dengan menggunakan
refrensi jurnal faktor-faktor penyebab keterlambatan.

30
3. Metode Kuesioner
Metode pengumpulan data dengan cara membagikan daftar pertanyaan sesuai
dengan yang diteliti kepada responden yang dianggap kompeten dalam
keberlangsungann penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto
dalam bukunya yang berjudul “Prosedur Peneletian Suatu Pendekatan Praktek”,
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia
ketahui. Kuesioner dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
Dipandang dari cara menjawab
1. Kuisioner terbuka, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang memberikan
kesempatan pada responden untuk menjawab dalam kalimatnya sendiri.
2. Kuisioner tertutup, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang sudah
disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
Dipandang dari jawaban
1. Kuisioner langsung, yaitu jika daftar pertanyaanya diserahkan pada
responden agar menjawab tentang dirinya.
2. Kuisioner tak langsung, yaitu jika daftar pertanyaan diserahkan kepada
responden agar menjawab tentang orang lain.
Dipandang dari bentuknya
1. Kuisioner pilihan ganda yaitu sama dengan kuisioner tertutup, responden
tinggal memilih jawaban yang tersedia.
2. Kuisioner isian yaitu sama dengan kuisioner terbuka, responden diberi
kesempatan untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
3. Check list yaitu sebuah daftar pertanyaan dimana responden tinggal
menghubungkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai.
4. Rating Scale yaitu sebuah perta√nyaan yang diikuti oleh kolom-kolom yang
menunjukkan tingkatan, misalnya mulai sangat baik sampai sangat kurang
baik.
Tabel 3.1 ini merupakan kumpulan faktor-faktor penyebab keterlambatan
yang diperoleh dari hasil tinjauan pustaka yang mengacu pada teori Widhiawati
(2009). Tabel ini akan digunakan sebagai bahan pertanyaan dalam melakukan
pengumpulan data primer melalui kuesioner, hal ini dilakukan sebagai tahap awal

31
guna mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keterlambatan pada proyek
Pembangunan Apartemen TOD Pondok Cina.
Setelah diketahui faktor-faktor penyebab keterlambatan apa saja yang terjadi
di proyek tersebut, maka untuk selanjutnya menganalisa untuk menemukan faktor
yang memiliki bukti data paling lengkap terhadap keterlambatan proyek tersebut.
Setelah itu, penulis akan melanjutkan tahap analisa dengan mencari faktor utama,
dampak, dan tindakan pencegahan pada keterlambatan proyek dilihat pada tabel
berikut :

Tabel 3.1Tabel Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan

Indikator
No Parameter Keterlambatan Refrensi
Keterlambatan

I Tenaga Kerja 1. Keahlian Tenaga Kerja (Widhiawati, 2009)

2. Rendahnya (Proboyo, 1999)


Produktivitas Kerja

3. Kurangnya Pengalaman (Sambasivan, Soon,


Kerja 2007)

4. Kurangnya Program (Sambasivan, Soon,


Pelatihan Untuk Tenaga 2007)
Kerja

II Lingkup dan 1. Perubahan (Leuhery, 2014)


Kontrak/Dokumen Desain/Detail Pekerjaan
Pekerjaan pada Waktu Pelaksanaan
(Kontrak)
2. Perubahan Lingkup (Proboyo, 1999)
Pekerjaan Pada Waktu
Pelaksanaan

3. Kurangnya Pemahaman (Proboyo, 1999)


isi Kontrak

4. Ketidaksepakatan (Proboyo, 1999)


Pasal-Pasal Kontrak

32
Indikator
No Parameter Keterlambatan Refrensi
Keterlambatan

III Perencanaan dan 1. Tidak Lengkapnya (Leuhery, 2014)


Penjadwalan Identifikasi Jenis
Pekerjaan

2. Jadwal Tidak Realistis (Proboyo, 1999)

3. Kesalahan Perencanaan (Proboyo, 1999)

4. Perubahan/Pergantian (D. A. Langford,


Rencana Kerja atau 2010)
Spesifikasi

IV Sistem Inspeksi, 1. Lamanya Waktu Proses (Widhiawati, 2009)


Control, dan Persetujuan
Evaluasi
2. Persetujuan izin kerja (Leuhery, 2014)
Pekerjaan
3. Kegagalan Kontraktor (Leuhery, 2014)
Melaksanakan Pekerjaan

4. Cara Inspeksi Oleh (Widhiawati, 2009)


Pemilik

V Peralatan 1. Keterlambatan (Proboyo, 1999)


Penyediaan Peralatan

2. Rendahnya (Proboyo, 1999)


produktivitas alat

3. Rendahnya kapasitas (Sambasivan, Soon,


peralatan 2007)

4. Penggunaan Peralatan (Sambasivan, Soon,


yang Tidak Efisien 2007)

VI Karateristik 1. Akses ke Lokasi (Leuhery, 2014)


Tempat proyek

33
Indikator
No Parameter Keterlambatan Refrensi
Keterlambatan

2. Keadaan Permukaan (Andi, et. Al, 2003)


dan dibawah Permukaan
Tanah

3. Tempat Penyimpanan (Andi, et. Al, 2003)


Bahan/Material

4. Kebutuhan akan Ruang (Andi, et. Al, 2003)


Kerja yang memadai

VII Manajerial 1. Komunikasi antara (Leuhery, 2014)


Perencana dan Kontraktor

2. Kurangnya Koordinasi (Andi et al., 2003)


Yang Baik Antar Divisi

3. Kurangnya Pengalaman (Sambasivan, Soon,


dari Personil dan 2007)
Manajemen Proyek

4. Kualifikasi Teknis dan (Proboyo, 1999)


Manajerial yang Buruk

VIII Keuangan 1. Keterlambatan (D. A. Langford,


Pembayaran oleh Pemilik 2010)

2. Harga Material (Andi, et. Al, 2003)


cenderung Meningkat

IX Faktor Lain 1. Intensitas Curah Hujan (Widhiawati, 2009)

2. Terjadi kecelakaan (Leuhery, 2014)


kerja

3. Bencana Alam (Proboyo, 1999)

34
Indikator
No Parameter Keterlambatan Refrensi
Keterlambatan

4. Perubahan situasi atau (Leuhery, 2014)


kebijaksanaan politik /
ekonomi

Sumber : (Widhiawati, 2009) dan refrensi indikator keterlambatan

4. Kurva S

Kurva S digunakan untuk menggambarkan data kumulatif sebuah proyek.


Seperti biaya atau durasi waktu kerja yang telah digunakan, ataupun persentase (%)
waktu pekerjaan diselesaikan.
Dalam manajemen proyek, kurva satu ini berfungsi melacak perkembangan
atau kemajuan sebuah proyek. Di mana, dalam iklim bisnis yang mengedepankan nilai
kecepatan, pengerjaan proyek haruslah berjalan dan diselesaikan sesuai jadwal dan
anggaran yang telah ditetapkan.
Dalam penggunaannya secara umum, kurva ini digunakan untuk mengukur
kemajuan pengerjaan proyek, mengevaluasi kinerja, hingga sebagai bahan
pertimbangan untuk membuat perkiraan arus kas. Kurva S banyak digunakan karena
mampu menampilkan data kumulatif real-time dari berbagai elemen proyek dan
membandingkannya dengan data yang diproyeksikan.(Aprlliani, 2022).

3.2.3 Alat Pengumpulan Data


1. Rancangan Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian ini dibuat untuk mendapatkan data primer yang
yang mendukung dalam penelitian ini. Kuesioner ini diajukan kepada responden di 3
perusahaan yang bersangkutan dalam proyek ini yakni, PP Persero selaku kontraktor,
Perum Perumnas selaku pemilik, dan ARKONIN selaku konsultan pengawas.
Kuesioner dibuat dalam 2 tahap yakni:

Kuesioner Tahap 1
Kuesioner ini bertujuan untuk menetapkan variabel yang benar – benar
mempengaruhi keterlambatan. Penyebaran kuesioner tahap 1 ini merupakan tahapan
memvalidasi variabel – variabel yang terdapat dalam kuesioner oleh pakar di bidang

35
konstruksi dalam bidang akademik maupun bidang praktisi yang memiliki pegalaman
dan pengetahuan luas. Pakar yang dihubungi berjumlah 3 orang yang tediri dari 2
akademisi dan 1 praktisi. Jumlah tenaga ahli/pakar yang digunakan minimal tiga orang
(Sugiyono, 2009). Hasil dari validasi tahap pertama ini akan digunakan sebagai
pertanyaan penelitian untuk pengumpulan data kuesioner tahap 2. Formulir kuesioner
tahap 1 dapat dilihat pada Lampiran 1.
Tabel 3.2 Format Kuesioner Faktor Keterlambatan Tahap 1
Tidak
Indikator Parameter Sumber Setuju Perbaikan
Setuju

X1.1 Keahlian Tenaga Widhiawati


Kerja (2009)

X1.2 Rendahnya Praboyo (1999)


Produktivitas Kerja
Tenaga
X1.3 Kurangnya Sambasivan dan
Kerja
Pengalaman Kerja Soon (2007)

X1.4 Kurangnya Sambasivan dan


Program Pelatihan Soon (2007)
untuk Tenaga Kerja

X..... X..... .................. ..........

Sumber: Olahan sendiri

Tabel 3.3 Format Kuesioner Tindakan Pencegahan & Solusi Tahap 1

Tidak
No Indikator Sumber Setuju Perbaikan
Setuju

Menggunakan Metode kerja


1 yang efisien terhadap biaya Suyatno (2010)
pelaksanaan

Menambah Jumlah Tenaga


2 Suyatno (2010)
Kerja

36
3 Menambah Jumlah Alat Kerja Suyatno (2010)

Jika tidak mungkin dengan


4 rencana awal, diperlukan revisi Suyatno (2010)
jadwal pelaksanaan yang efisien

5 ....................... .............

Sumber: Olahan sendiri


Kuesioner Tahap 2
Setelah didapat hasil dari validasi pakar terkait penyebab keterlambatan
proyek, dilakukan survey dan kuesioner yang diberikan kepada pihak yang terlibat
pada proyek, yakni kontraktor pelaksana, pemilik/owner, dan konsultan pengawas.
Formulir kuesioner tahap 2 dapat dilihat pada Lampiran 2.

Tabel 3.3 Format Kuesioner Faktor Keterlambatan Tahap 2

Penilaian Faktor penyebab

Indikator Parameter keterlambatan

1 2 3 4 5

X1.1 Keahlian Tenaga Kerja

X1.2 Rendahnya Produktivitas Kerja


Tenaga
Kerja X1.3 Kurangnya Pengalaman Kerja

X1.4 Kurangnya Program Pelatihan


untuk Tenaga Kerja

X......... X... ...............................

Sumber: Olahan sendiri

Tabel 3.4 Format Kuesioner Persepsi Keterlambatan Proyek

1 2 3 4 5

Buruk Sedikit Terlambat Rata – rata Agak Baik Baik


(Lebih Cepat

37
(Terlambat ≥ (Terlambat antara (Terlambat < antara 0% s/d (Lebih
-16 %) -8% s/d -16%) -8% 4%) Cepat > 4%)

Sumber: Olahan sendiri


Tabel 3.5 Format Kuesioner Tindakan Pencegahan & Solusi Tahap 2

Penilaian Tindakan

No Indikator Pencegahan & Solusi

1 2 3 4 5

1 Menggunakan Metode kerja yang efektif terhadap


waktu pelaksanaan

2 Menggunakan Metode kerja yang efisien terhadap


biaya pelaksanaan

3 Menambah Jumlah Tenaga Kerja

4 Menambah Jumlah Alat Kerja

5 ............................................

Sumber: Olahan sendiri


2. Skala Pengukuran
Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data-data yang berkaitan tentang
penyebab keterlambatan dan dampak keterlambatan digunakan berupa kuesioner
dengan pengukuran menggunakan skala Linkert. Dalam skala linkert ini memiliki
tingkat skala jenis ordinal, skala yang digunakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.6 Skala Pengukuran Linkert Tindakan Pencegahahan dan Solusi
Keterlambatan Proyek

RESPON NILAI

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Cukup Setuju (CS) 3

38
Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: (Prasetyo, 2012)


Tabel 3.7 Skala Pengukuran Linkert Penyebab Keterlambatan Proyek

Skala Keterangan

1 Tidak berpengaruh menyebabkan Keterlambatan Proyek

2 Agak berpengaruh menyebabkan Keterlambatan Proyek

3 Cukup berpengaruh menyebabkan Keterlambatan Proyek

4 Berberpengaruh menyebabkan Keterlambatan Proyek

5 Sangat berpengaruh menyebabkan Keterlambatan Proyek

Sumber: (Prasetyo, 2012)


Tabel 3.8 Skala Pengukuran Linkert Persepsi Keterlambatan Proyek

Skala Keterangan

1 Terlambat ≥ -16% atau terlambat lebih dari 8


Buruk
minggu dari jadwal

2 Terlambat antara -8% sampai -16% atau terlambat


Sedikit Terlambat
antara 4 sampai 8 minggu dari jadwal

3 Terlambat < -8% atau terlambat 4 minggu atau


Rata – rata
kurang dari 4 minggu dari jadwal

4 Lebih cepat antara 0% - 4% atau tepat waktu


Agak Baik
sampai lebih cepat 2 minggu dari jadwal

5 Lebih cepat > 4% atau lebih cepat dari 2 minggu


Baik
dari jadwal

Sumber: (Prasetyo, 2012)


3. Populasi dan responden
Penyebaran kuesioner ini dilakukan kepada instansi yang terlibat pada Proyek
Apartemen TOD Pondok Cina yaitu :

39
1. Perum Perumnas selaku owner / pemilik proyek konstruksi yang berjumlah
± 5 orang.

2. PT. PP Persero selaku kontraktor utama proyek konstruksi yang berjumlah


± 23 orang.

3. PT. ARKONIN selaku QS dan Konsultan Proyek yang berjumlah ± 8 orang

Kuesioner ini berisikan pertanyaan – pertanyaan yang mempengaruhi keterlambatan


proyek yang terjadi. Pengukuran dalam pemberian skor terhadap suatu objek
menggunakan skala likert. Kuesioner berisikan dari beberapa pertanyaan dan memiliki
rentang skor dari 1 sampai 5, dari tidak setuju sampai setuju.

3.3 Teknik Analisa Data


Data yang dikumpulkan dari kuesioner dapat menghasilkan suatu analisis yang
tepat terhadap faktor penyebab keterlambatan sehingga hasil yang diperoleh sesuai
dengan tujuannya. Untuk membantu proses analisis data digunakan program
Statistical Product and Service Solution (SPSS). Setelah semua data terkumpul,
dilakukan analisis data dengan metode analisis statistik diantaranya sebagai berikut:
3.3.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah pertanyaan – pertanyaan
dalam kuesioner penelitian ini yang harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak
relevan. Untuk mengukur validitas, digunakan teknik correlation product momment
dengan cara mengkorelasi skor butir dengan skor total.
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen penelitian
ini dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen
tersebut sudah baik. Reliabel artinya dapat dipercaya jadi dapat diandalkan. Pada
penelitian ini menggunakan pengujian dengan metode cronbach’s alpha.
3.3.2 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Syarat untuk mengetahui data kuesioner
penelitian ini terdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat nilai signifikansi
dan nilai probabilitas. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka data kuesioner terdistribusi
normal.

40
3.3.3 Analisis Uji Korelasi
Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara
variabel – variabel X dengan variabel Y. Hubungan antara faktor – faktor penyebab
keterlambatan dengan keterlambatan pelaksanaan proyek dinyatakan dalam bilangan.
Bilangan yang menyatakan besar kecil hubungan itu disebut koefisien korelasi.
Koefisien korelasi terletak antara -1 < r < 1 dengan interprestasi sebagai berikut:
1. Koefisien korelasi = 1 maka hubungan linier positif sempurna.
2. Koefisien korelasi = -1 maka hubungan linier negatif sempurna.
3. Koefisien korelasi = 0 maka tidak ada hubungan linier.
3.3.4 Analsis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dengan simbol r2 digunakan sebagai informasi mengenal
kecocokan suatu model. Dalam regresi r 2 ini dijadikan sebagai pengukuran seberapa
baik garis regresi mendekati nilai data asli yang dibuat model. Jika r 2 sama dengan 1,
maka angka tersebut menunjukkan garis regresi cocok dengan data secara sempurna.
3.3.5 Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan sebagai pegangan sementara atau jawaban sementara
yang masih harus dibuktikkan kebenerannya di dalam kenyataan percobaan atau
praktek yang di uji melalui F Test yang digunakan untuk menguji apakah variabel-
variabel yang ada secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan, dan T Test
yang digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel yang ada secara parsial
(sendiri-sendiri) benar-benar mempunyai pengaruh signifikan atau tidak signifikan.

41
3.4 Tahapan Penelitian

MULAI

Mengedintifikasi Masalah Keterlambatan pada Proyek TOD


Pondok cina

Studi Literatur Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka

Pengumpulan data secara observasi lapangan maupun data yang


diperoleh dari Proyek TOD Pondok Cina

Pengolahan Data

Data Primer: Data Sekunder:


Kuesioner Penelitian Kurva S & Data Proyek

Tidak
Data Cukup

Iya
Validasi Kuesioner oleh Pakar yang
ahli dibidangnya (2 Pakar dari
akademisi dan 1 pakar dari Praktisi)

Pengujian Data Kuesioner Pembahasan

Uji Validitas, Uji Analisa faktor yang


Reliabilitas, Uji Normalitas, mempengaruhi kinerja waktu
Uji Korelasi, Uji Koefisien proyek
Determinasi, dan Uji Analisa Strategi yang diperlukan
Hipotesis untuk meningkatkan kinerja waktu
proyek.

Kesimpulan & Saran

Gambar 3.3 Diagram alir metodologi penelitian


Sumber : Olahan Sendiri

42
BAB IV
PENGOLAHAN DATA

4.1 Gambaran Umum Proyek

Gambar 4.1 Tampak Perspektif TOD Pondok Cina

Sumber : Website Mahata Margonda


Pembangunan proyek yang diamati adalah Proyek TOD Pondok Cina yang
nantinya akan terhubung dengan stasiun KRL Pondok Cina. Bangunan ini nantinya
kaan beroperasi sebagai hunian apartemen yang berkonsep Transit Oriented
Development yang terintegrasi dengan moda transportasi KRL sehingga memberikan
kemudahan bagi para penghuninya untuk mengakses transportasi.

4.2 Data Umum Proyek


Untuk lebih lengkap mengenai informasi proyek dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:

Tabel 4.1 Data Umum Proyek

Data Keterangan
Nama Proyek Rancang Bangun TOD Pondok Cina
Lokasi Proyek Jl. Margonda Raya No.367, Kemiri Muka,
Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424
Jenis Proyek Apartemen
Lingkup Pekerjaan Struktur, ME, Arsiktektur
Owner Perum Perumnas
MK & QS PT. ARKONIN

43
Jumlah Tower 2
Jumlah Lantai 28 Lantai
Luas Tapak 5.185,84 m²
Luas Bangunan ± 76.653,13 m²
Nilai Kontrak Rp. 415.181.818.181
Jadwal Pelaksanaan 18 Mei 2017 s.d 7 Mei 2019
Sumber : Dokumen Proyek

4.3 Struktur Organisasi Proyek


Terlampir
4.4 Struktur Organisasi Proyek
Gambar 4.2 Rekapitulasi Bobot Pekerjaan

Sumber : Data Proyek

4.5 Pengumpulan Data Kuesioner Tahap 1


Pengumpulan data pertama adalah validasi awal yang dilakukan oleh tiga
pakar yang terdiri dari 2 akademisi dan 1 praktisi yang sudah bekerja dalam bidangnya
lebih dari 10 tahun terakhir. Tujuan dari pengumpulan data kuesioner tahap 1 adalah
meminta persetujuan mengenai variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian
sehingga lebih terarah dan sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.

Hasil yang didapatkan dari validasi pakar ini berupa penghapusan/penambahan


variabel yang sesuai dengan tujuan penelitian dan keadaan lapangan yang ada.
Penambahan/pengurangan yang terjadi nantinya akan digunakan untuk tahapan
selanjutnya, yaitu pengumpulan data kuesioner tahap 2 dimana akan disebarkan ke
beberapa responden.
44
Tabel 4.2 Profil Pakar Kuesioner Tahap 1

Pengalaman Pendidikan
No Nama Instansi Pakar
Kerja (thn) Terakhir

1. I Ketut Sucita PNJ Akademisi 20 S2

2. Agung Budi PNJ Akademisi 37 S2


Broto

PT.
3. Odhi Attabik Praktisi 10 S1
Illiyyim PP
Sumber : Hasil Olahan Sendiri

Dari ketiga pakar tersebut, ada beberapa variabel yang mengalami reduksi
karena dinilai tidak seusai dengan topik dan keadaan lapangan yang ada. Beberapa
variabel juga mengalami penambahan kalimat karena dinilai menimbulkan kerancuan
pada responden. Tanggapan dengan menunjukkan setuju atau tidak setuju ditandai
dengan tanda (√) checklist pada kolom yang sudah disediakan.

Tabel 4.3 Tabulasi Kuesioner Tahap 1 “Faktor Penyebab Keterlambatan”

Tidak
Faktor Sub - Faktor Setuju
Setuju

X1 Kesulitan dalam pengadaan material √

Spesifikasi material kurang


X2 √
Perencanaan jelas/lengkap
dan Kesalahan dalam memprediksi
X3 √
Penjadwalan kondisi lapangan, cuaca, dan kejadian
yang akan datang
Kurang akurat dan teliti dalam
X4 √
pembuatan material schedule

45
Kurangnya perencanaan untuk akses
X5 √
dan rute material
X6 Kurangnya kedisiplinan tenaga kerja √
Tenaga X7 Rendahnya produktivitas tenaga kerja √
Kerja Kurang baiknya komunikasi antara
X8 √
Perencana & Kontraktor
(labors)
Jumlah pekerja yang kurang
X9 √
memadai
X10 Harga material terus meningkat √
X11 Terbatasnya sumber pendanaan √
Keuangan
Sistem komunikasi yang kurang baik
X12 √
dengan pihak owner
Sistem prosedur dan birokrasi yang
X13 √
berbelit – belit
Keterlambatan
X14 √
pengiriman/penyediaan peralatan
Peralatan
Kemampuan operator yang kurang
X15 √
dalam mengoperasikan peralatan
X16 Produktivitas peralatan √
Intensitas curah hujan yang sangat
X17 √
tinggi

Situasi Terjadinya hal – hal yang tidak


X18 √
terduga seperti kebakaran, banjir,
cuaca buruk, angin rebut, dan gempa
Terbatasnya lahan untuk bekerja dan
X19 √
material

X20 Terjadi perubahan desain oleh owner √


Kesalahan desain yang dibuat oleh
Perubahan X21 √
perencana
Terjadi perbedaan antara perencanaan
X22 √
dan hasil pekerjaan yang
dilaksanakan

46
X23 Kesalahan dalam penyelidikan tanah √
Sedikitnya penyelenggaraan rapat –
X24 √
rapat koordinasi di lapangan
X25 Sistem laporan yang kurang baik √
Lemahnya administrasi dan sistem
Pengawasan X26 √
dokumentasi perusahaan
dan
Pengendalian X27 Rendahnya sistem evaluasi dan

pengambilan keputusan
Kurang baiknya inventory control
X28 √
terhadap persediaan material
Perubahan lingkup pekerjaan pada
X29 √
waktu pelaksanaan
Adanya permintaan perubahaan atas
X30 √
Lingkup dan pekerjaan yang telah selesai

Kontrak / Perencanaan yang salah/tidak


X31 √
Dokumen lengkap

Pekerjaan Ketidaksepahaman pembuatan


X32 √
gambar kerja antara perencana dan
kontraktor
Sumber: Hasil Olahan Sendiri
Dari hasil validasi pakar, terdapat usulan yang diajukan oleh pakar
dengan menghapus beberapa parameter, dapat dilihat pada Tabel 4.4
Tabel 4.4 Penghapusan Parameter Penelitian

Faktor Sub-Faktor Setuju Tidak


Setuju
Tenaga Kerja X8 Kurang baiknya komunikasi antara √
(labors) Perencana & Kontraktor

Situasi X19 Terbatasnya lahan untuk bekerja √


dan material
Sumber: Hasil Olahan Sendiri

47
Setelah proses validasi dari 3 pakar tersebut, didapatkan variabel yang semula
berjumlah 32 buah menjadi 30 buah yang bisa dilihat pada Tabel 4.5

Tabel 4.5 Tabulasi Kuesioner Tahap 1 “Tindakan Pencegahan dan Solusi


Keterlambatan”

Tidak
No. Indikator Sumber Setuju
Setuju
Menggunakan Metode kerja yang
1 efektif terhadap waktu Ismael (2013) √
pelaksanaan
Menggunakan Metode kerja yang
2 Ismael (2013) √
efisien terhadap biaya
3 Menambah Jumlah Tenaga Kerja Suyatno (2010) √
4 Menambah Jumlah Alat Kerja Suyatno (2010) √
Jika tidak mungkin dengan
5 rencana awal, diperlukan revisi Suyatno (2010) √
jadwal pelaksanaan yang efisien
Diperlukan pengawasan yang
6 Ismael (2013) √
ketat oleh konsultan pengawas
Diperlukan pemasok cadangan
7 Suyatno (2010) √
untuk tindakan pencegahan
Memastikan ketersediaan dana
8 dan mengusahakan dana Suyatno (2010) √
pendamping
9 Menambah jam kerja Ismael (2013) √
10 Menjaga kedisiplinan tim proyek Ismael (2013) √
Memprioritaskan pekerjaan yang
masuk dalam pekerjaan kritis dan
11 Suyatno (2010) √
mengurangi jumlah pekerjaan
Kritis
Selalu memberikan motivasi yang
12 terbaik kepada seluruh karyawan Azmeri (2017) √
dan pekerja
Sumber: Hasil Olahan Sendiri

48
Dari hasil validasi oleh pakar akan dilanjutkan dengan pengumpulan kuesioner
tahap 2. Total parameter yang digunakan pada pengumpulan kuesioner tahap 2 adalah
sebanyak 30 variabel untuk “Faktor – Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek”, 1
pertanyaan mengenai persepsi responden mengenai “Keterlambatan Proyek”, dan 12
indikator untuk “Tindakan Pencegahan dan Solusi Keterlambatan” yang dapat dilihat
pada Tabel 4.6, Tabel 4.7, Tabel 4.8.
Tabel 4.6 Kuesioner Tahap 2 Faktor Penyebab Keterlambatan

Pengaruh Keterlambatan
Faktor Sub - Faktor Terhadap Pelaksanaan
Proyek
1 2 3 4 5
Perencanaan X1 Kesulitan dalam
dan pengadaan material
Penjadwalan X2 Spesifikasi material
kurang jelas/lengkap
X3 Kesalahan dalam
memprediksi kondisi
lapangan, cuaca, dan
kejadian yang akan datang
Kurang akurat dan teliti
dalam
X4 pembuatan jadwal
pengadaan material
X5 Kurangnya perencanaan
untuk akses dan rute
material
Tenaga X6 Kurangnya kedisiplinan
Kerja tenaga kerja
(labors) X7 Rendahnya produktivitas
tenaga kerja
X8 Jumlah pekerja yang
kurang memadai

49
Keuangan X9 Harga material terus
meningkat
X10 Sistem prosedur dan
birokrasi yang berbelit –
Belit
X11 Sistem komunikasi yang
kurang baik dengan pihak
owner
X12 Terbatasnya sumber
pendanaan
Peralatan X13 Keterlambatan
pengiriman/penyediaan
peralatan
X14 Kemampuan operator
yangkurang kompeten
dalam mengoperasikan
alat
X15 Produktivitas peralatan
Situasi X16 Keadaan cuaca yang
kurangbaik
X17 Terjadinya hal – hal yang
tidak terduga seperti
kebakaran, banjir, cuaca
buruk, angin ribut, dan
gempa
Perubahan X18 Terjadi perubahan desain
oleh owner
X19 Kesalahan desain yang
dibuat olehperencana
X20 Terjadi perbedaan antara
perencanaandan hasil
pekerjaan yang
dilaksanakan

50
X21 Kesalahan dalam
penyelidikan tanah
Pengawasan X22 Kurangnya rapat
dan koordinasi dilapangan
Pengendalian X23 Sistem laporan yang
kurang baik
X24 Lemahnya administrasi
dan sistemdokumentasi
perusahaan
X25 Rendahnya sistem
evaluasi danpengambilan
keputusan
X26 Kurang baiknya inventory
control
terhadap persediaan
material
X27 Perubahan lingkup
pekerjaan padawaktu
pelaksanaan
Lingkup dan X28 Adanya permintaan
Kontrak / perubahaan ataspekerjaan
Dokumen yang telah selesai
Pekerjaan X29 Perencanaan yang
salah/tidak lengkap
X30 Ketidaksepahaman
pembuatan gambar kerja
antara perencana dan
kontraktor
Sumber: Hasil Olahan Sendiri

51
Tabel 4.7 Kuesioner Tahap 2 Persepsi Keterlambatan Proyek

5 4 3 2 1
Sedikit
Agak Baik
Baik Rata – Rata Terlambat Buruk
(Lebih Cepat
(Lebih Cepat (Terlambat < (Terlambat (Terlambat
antar 0% s/d
>4%) -8%) antar -8% s/d >-16%)
4%)
-16%)
Sumber: Hasil Olahan Sendiri
Tabel 4.8 Kuesioner Tahap 2 Tindakan Pencegahan dan Solusi Keterlambatan

Penilaian Tindakan
No. Indikator Pencegahan dan Solusi
1 2 3 4 5
1 Menggunakan Metode kerja yang efektif
terhadap waktu pelaksanaan
2 Menggunakan Metode kerja yang efisien
terhadap biaya
3 Menambah Jumlah Tenaga Kerja
4 Menambah Jumlah Alat Kerja
5 Jika tidak mungkin dengan rencana
awal, diperlukan revisi jadwal
pelaksanaan yangefisien
6 Diperlukan pengawasan yang ketat oleh
konsultan pengawas
7 Diperlukan pemasok cadangan untuk
tindakan Pencegahan
8 Memastikan ketersediaan dana dan
mengusahakan dana pendamping
9 Menambah jam kerja
10 Menjaga kedisiplinan tim proyek
11 Memprioritaskan pekerjaan yang masuk
dalampekerjaan kritis dan mengurangi
jumlah pekerjaan kritis

52
12 Selalu memberikan motivasi yang
terbaik kepadaseluruh karyawan dan
pekerja
Sumber: Hasil Olahan Sendiri

4.6 Pengumpulan Kuesioner Tahap 2


Hasil dari validasi pakar diatas kemudian diolah kembali dan digunakan untuk
pengumpulan data tahap kedua, dimana responden adalah orang – orang dari pihak
owner (Perum Perumnas), kontraktor (PT.PP Persero), dan MK (PT. ARKONIN) yang
terjun langsung ke lapangan untuk memantai jalannya proyek tersebut. Untuk jumlah
sampel minimal yang dibutuhkan adalah 30 responden dibawah ini merupakan profil
responden pada Tabel 4.9 dan hasil rekapitulasi kuesioner tahap 2 pada Tabel 4.10.

Tabel 4.9 Profil Responden Kuesioner Tahap 2

Kode Instansi Jabatan Pengalaman Pendidikan


Kerja Terakhir
(Tahun)
R1 PT. ARKONIN Supervisor 29 S1
(MK)
R2 PT. ARKONIN Supervisor 20 S1
(MK)
R3 PT. ARKONIN Engineer 18 S1
(MK) Arsitek
R4 PT. ARKONIN Site Manager >10 S1
(MK)
R5 PT. ARKONIN Struktur Eng. 35 S1
(MK) Senior
R6 PT. PP SP ME 4 S1
(Kontraktor)
R7 PT. PP GSP ME 10 D3
(Kontraktor)
R8 PT. PP Asisten 25 D3
(Kontraktor) Peralatan
R9 PT. PP Kep. Peralatan 24 D3
(Kontraktor)
R10 PT. PP Penbar 8 D3
(Kontraktor)
R11 PT. PP SEM 8 S1
(Kontraktor)
R12 PT. PP Logistik 22 S1
(Kontraktor)
R13 PT. PP QS 5 S1
(Kontraktor)

53
R14 PT. PP Metode 5 S1
(Kontraktor)
R15 PT. PP DPC 6 S1
(Kontraktor)
R16 PT. PP QC 8 S1
(Kontraktor)
R17 PT. PP SS 8 D3
(Kontraktor)
R18 PT. PP QCO 12 S1
(Kontraktor)
R19 PT. PP SHEO 15 S1
(Kontraktor)
R20 PT. PP SP STR T2 15 S1
(Kontraktor)
R21 PT. PP SP ARS T1 6 S1
(Kontraktor)
R22 PT. PP SP STR T2 6 S1
(Kontraktor)
R23 PT. PP GSP Tower 2 26 S1
(Kontraktor)
R24 PT. PP GSP Tower 1 25 S1
(Kontraktor)
R25 Perum Perumnas Site 16 S1
(owner) Manager
R26 Perum Perumnas Engineering 10 S1
(owner) Manager
R27 Perum Perumnas SOM 8 S1
(owner)
R28 Perum Perumnas SEM 9 S1
(owner)
R29 Perum Perumnas Staff 7 S1
(owner)
R30 Perum Perumnas Staff 8 S1
(owner)
Sumber: Hasil Olahan Sendiri

54
Tabel 4.10 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Tahap 2

Kode
Total X1 Total X2 Total X3 Total X4 Total X5 Total X6 Total X7 Total X8 Y
Responden
R1 13 8 12 7 5 11 16 8 1
R2 25 13 20 13 8 18 25 13 1
R3 17 7 15 11 8 12 19 7 1
R4 19 8 14 10 6 11 17 11 1
R5 20 11 15 11 8 16 23 12 1
R6 21 10 18 10 8 17 21 12 1
R7 22 8 16 10 7 14 21 8 1
R8 13 7 12 7 5 12 16 9 1
R9 13 9 14 11 7 12 18 9 1
R10 18 10 14 11 5 14 23 12 1
R11 17 10 14 8 7 12 16 7 1
R12 19 9 15 11 7 14 21 9 1
R13 20 9 15 11 6 13 20 9 1
R14 12 7 10 10 6 10 13 8 1
R15 17 14 12 9 6 12 22 9 1
R16 17 11 18 9 6 15 17 10 1
R17 19 8 17 10 7 12 18 8 1
R18 16 10 15 10 6 12 20 11 1
R19 14 8 14 10 5 11 16 7 1
R20 17 10 14 8 7 13 19 10 1
R21 15 12 14 12 7 14 19 12 1
R22 14 10 14 11 7 15 20 10 1
R23 15 8 15 8 6 12 14 9 1
R24 17 9 15 11 7 13 18 10 1
R25 15 10 15 9 7 14 21 11 1
R26 11 9 12 7 5 10 13 8 1
R27 19 10 15 12 8 14 23 10 1
R28 17 11 14 7 7 14 19 12 1
R29 17 11 18 12 8 14 17 10 1
R30 13 12 17 11 7 13 19 13 1

Sumber: Hasil Olahan Sendiri


4.7 Analisa Data Statistik
Selanjutnya akan dijelaskan mengenai analisis dan pembahasan dari faktor –
faktor keterlambatan yang terjadi dari hasil kuesioner. Pada penelitian kali ini,
digunakan beberapa metode pengolahan data statistik sebagai berikut:

1. Uji Validitas
2. Uji Realibilitas
3. Uji Normalitas
4. Uji Korelasi
5. Uji Koefisien Determinasi
6. Uji Hipotesis (Uji F dan Uji T)

55
Dari tahapan – tahapan analisa statistik digunakan agar dapat menjawab
permasalahan dari penelitian ini. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan pada sub –bab
berikutnya.

4.8 Analisis Data Penyebab Keterlambatan


4.8.1 Uji Validitas dan Uji Realibilitas
Pada Uji Validitas untuk jumlah responden 30 orang dengan ketentuan df =
jumlah responden – 2= 28, maka didapat rtabel = 0,361. Maka, variabel X (faktor –
faktor penyebab keterlambatan) mempunyai nilai rhitung > 0,361 dinyatakan valid.
Kriteria yang ditetapkan untuk uji validitas data menggunakan nilai r dari tabel r
(Koefisien Korelasi Sederhana) untuk uji 2 arah (two – tailed) pada taraf signifikansi
0,1 atau tingkat kepercayaan 90% dapat dilihat pada Lampiran.

Untuk uji realibilitas, jika nilai cronbach’s alpha berada diantara 0,7 – 0,9 maka
dapat dikatakan tingkat realibilitas instrumen tinggi. Jika nilai cronbach’s alpha > 0,9
maka tingkat realibilitas instrumen dapat dikatakan sangat tinggi. Berikut hasil uji
validitas dan uji realibilitas terhadap variabel – variabel yang menjadi instrumen
penelitian ini dengan menggunakan program IBM SPSS Statistic 20.

56
Tabel 4.11 Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel X
Pearson
Correlation
X1_1 .523**
X1_2 .484**
X1_3 .658**
X1_4 .658**
X1_5 .590**
X2_1 .536**
X2_2 .392**
X2_3 .375**
X3_1 .430**
X3_2 .444**
X3_3 .421**
X3_4 .575**
X4_1 .462**
X4_2 .506**
X4_3 .432**
X5_1 .459**
X5_2 .532**
X6_1 .621**
X6_2 .567**
X6_3 .442**
X6_4 .433**
X7_1 .551**
X7_2 .568**
X7_3 .533**
X7_4 .479**
X7_5 .683**
X7_6 .461**
X8_1 .440**
X8_2 .489**
X8_3 .520**
Sumber: Hasil Olahan SPSS

Berdasarkan Tabel 4.11, diketahui variabel bebas pada penelitian ini


menunjukkan bahwa nilai validitas dari indikator X1_1 sampai X8_3 terhadap X Total
masing – masing lebih besar dibandingkan nilai rtabel = 0,361. Ini menunjukkan
bahwa variabel penelitian memiliki nilai validitas yang cukup tinggi yang menyatakan
bahwa pernyataan di kuesioner ini valid. Selanjutnya, dapat dilihat hasil Uji
Reliabilitas pada Tabel 4.12 dan Tabel 4.13

Tabel 4.12 Hasil Uji Realibilitas

57
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Corrected Cronbach's
Item Deleted Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Correlation Deleted
X1_1 96.1667 148.006 .463 .896
X1_2 96.1000 149.541 .425 .896
X1_3 96.0000 147.034 .619 .893
X1_4 95.9333 147.582 .622 .893
X1_5 96.0667 146.064 .535 .894
X2_1 96.5333 149.982 .490 .895
X2_2 95.9667 151.206 .325 .898
X2_3 96.0667 152.616 .315 .898
X3_1 96.1000 151.886 .377 .897
X3_2 95.1333 151.292 .389 .897
X3_3 95.7333 150.616 .356 .898
X3_4 95.8667 147.637 .524 .894
X4_1 96.0333 151.551 .412 .896
X4_2 96.3333 151.540 .463 .896
X4_3 95.9333 150.547 .369 .897
X5_1 95.8667 152.464 .414 .896
X5_2 96.3000 150.838 .489 .895
X6_1 95.8000 147.200 .577 .893
X6_2 96.2667 149.375 .523 .894
X6_3 96.3333 150.230 .379 .897
X6_4 96.0667 152.616 .386 .897
X7_1 96.1667 149.178 .504 .895
X7_2 96.0667 149.582 .526 .894
X7_3 96.5000 150.259 .487 .895
X7_4 96.4000 150.524 .426 .896
X7_5 96.2000 147.338 .649 .892
X7_6 96.2667 150.616 .405 .897
X8_1 95.8000 152.372 .392 .897
X8_2 96.1333 148.395 .424 .896
X8_3 96.4667 150.189 .473 .895
Sumber: Hasil Olahan SPSS
Tabel 4.13 Hasil Uji Realibilitas
Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha N of Items

.899 30

58
Sumber: Hasil Olahan SPSS
Dari Tabel 4.13 didapat hasil nilai cronbach’s alpha dengan jumlah indikator
dari variabel adalah 31 buah sebesar 0,899 dan termasuk dalam tingkat realibilitas
instrumen sangat tinggi yang sudah dijelaskan pada Tabel 2.1.

4.8.2 Uji Normalitas


Uji Normalitas dilakukan untuk megetahui apakah data yang ada terdistribusi
secara normal atau tidak. Jika, nilai dari hasil Uji Kolmogorov – Smirnov > 0,05 maka
data yang ada terdistribusi secara normal. Berikut adalah hasil dari uji normalitas
menggunakan Uji Kolmogorov – Smirnov untuk kuesioner tahap 2 yang dapat dilihat
pada Tabel 4.14:

Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov – Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


X_TOTAL
N 30
Mean QE-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation .21867479
Absolute .218
Most Extreme
Positive .218
Differences
Negative -.144
Kolmogorov-Smirnov Z 1.196
Asymp. Sig. (2-tailed) .114
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Olahan SPSS

Dari uji Kolmogorov – Smirnov didapat nilai signifikansi yang ada > 0,05 maka
dapat dikatakan bahwa data yang ada terdistribusi secara normal.

Selanjutnya, dilakukan Uji Normalitas kembali menggunakan uji yang berbeda


yaitu uji shapiro – wilk untuk memastikan bahwa data yang ada benar – benar normal,
yang dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut:

Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas dengan Uji shapiro – wilk

59
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.

X_TOTAL .141 30 .135* .947 30 .142

Y .537 30
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: Hasil Olahan SPSS
Dari uji normalitas shapiro – wilk yang telah dilakukan, didapat bahwa nilai
dari signifikansi (nilai probabilitas) yang ada > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data
terdistribusi dengan normal.

Berdasarkan uji Kolmogorov – Smirnov dan uji shapiro – wilk, kedua nilai Sig
> 0,05 sehingga dapat dikatakan data yang ada terdistribusi secara normal.

4.8.3 Uji Korelasi


Berikut adalah hasil analisis dari uji korelasi menggunakan uji korelasi Rank
Spearman, uji ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen
X (faktor – faktor penyebab keterlambatan) terhadap variabel Y (keterlambatan
proyek), berikut hasil uji korelasi dapat dilihat pada Tabel 4.16:

Tabel 4.16 Hasil Uji Korelasi

60
Sumber: Hasil Olahan SPSS
Pada uji korelasi Rank Spearman dalam pengambilan keputusan statistik, dapat
menggunakan 2 cara yaitu dengan melihat nilai rhitung yang harus lebih besar rtabel
= 0,361 atau melihat dari nilai signifikansi yang harus < 0,05. Pada uji ini hanya
melihat pada hasil dari hasil signifikasi dimana hasil tersebut < 0,05. maka terjadi
korelasi antara faktor – faktor penyebab keterlambatan (X) dengan keterlambatan yang
terjadi (Y). Selain itu juga terjadi hubungan antara variabel X dan Y sesuai dengan
ketentuan yang berlaku yang terdapat pada Tabel 2.3. Berikut hasil tabulasi dari uji
korelasi Rank Spearman:

Tabel 4.17 Tabulasi Uji Rank Spearman

No. Kode Sig (2 – tailed) Rank Spearman Tingkat


Correlation(rhitung) Hubungan
1 X1 0.043 -.376 Rendah
2 X2 0.001 -.578 Sedang
3 X3 0.046 .441 Sedang

61
4 X4 0.038 .466 Sedang
5 X5 0.033 .345 Rendah
6 X6 0.048 -.334 Rendah
7 X7 0.018 -.395 Rendah
8 X8 0.022 .430 Sedang
Sumber: Hasil Olahan SPSS
Dari hasil rekapitulasi uji korelasi dapat dilihat dari 8 variabel independen (X)
memiliki tingkat hubungan korelasi rata – rata sedang dengan nilai Rank Spearman
lebih kecil dari < 0,05. yang berati bahwa variabel independen memiliki tingkat
korelasi yang signifikan dengan variabel dependen (Y).

4.8.4 Uji Determinasi (R²)


Menurut Nawari (2010), Nilai koefisien determinasi menyatakan proporsi
keragaman pada variabel bergantung yang mampu dijelaskan oleh variabel
penduganya. Uji determinasi dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh secara
bersama – sama pada variabel X ( Faktor – Faktor Penyebab Keterlambatan) terhadap
variabel Y (Keterlambatan Proyek). Semakin besar hasil dari R2 makan semakin besar
juga variabel independen tersebut mempengaruhi variabel dependen yang ada. Hasil
dari uji determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.18:

Tabel 4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate
1 .835a .697 .581 .508
a. Predictors: (Constant), X8_Total, X3_Total, X5_Total, X2_Total, X6_Total,
X1_Total, X7_Total, X4_Total
Sumber: Hasil Olahan SPSS

Berdasarkan hasil dari Tabel 4.18 di atas, diperoleh hasil dengan interpretasi
sebagai berikut:

1. R dalam regresi linier berganda menunjukkan nilai korelasi berganda, yaitu


korelasi antara variabel independen X (Faktor – Faktor Penyebab
Keterlambatan) dan variabel dependen Y (Keterlambatan Proyek). Jika nilai R
mendekati 1 maka hubungan korelasi antara variabel X dan Y semakin kuat,
sebaliknya jika nilai R mendekati 0 maka hubungan korelasi antara X dan Y

62
lemah. Dari Tabel 4.19 didapatkan nilai R sebesar 0,835 yang artinya korelasi
antara variabel X dan Y pada penelitian ini erat.
2. R Square (R²), menunjukkan koefisien determinasi yang mendefinisikan
pengaruh variabel independen X terhadap variabel dependen Y. Dari Tabel
4.19 didapat nilai koefisien sebesar 0,581 yang artinya pengaruh variabel –
variabel X terhadap variabel Y sebesar 58%, sedangkan sisanya variabel Y
dipengaruhi oleh variabel lain sebesar 42% yang tidak dimasukkan dalam
penelitian ini.

4.8.5 Uji F
Pada uji F dilakukan bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel
– variabel independen secara bersamaan terhadap variabel dependen. Hasil dari Uji F
dapat dilihat pada output ANOVA dari hasil analisis regresi berganda, menggunakan
tingkat signifikansi 0,05 dengan 8 variabel Fhitung > Ftabel. Berikut analisis uji F:

Tabel 4.19 Hasil Output Uji F

ANOVAa
Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
1 Regression 12.444 8 1.556 6.025 .000b

Residual 5.422 21 .258

Total 17,867 29
a. Dependent Variable: Y_Total
b. Predictors: (Constant), X8_Total, X3_Total, X5_Total, X2_Total,
X6_Total, X1_Total, X7_Total, X4_Total
Sumber: Hasil Olahan SPSS

Dalam pengujian kali ini yang pertama kali dilakukan adalah menentukan F
Tabel dengan menggunakan tingkat keyakinan 90%, α = 5%, df1 adalah jumlah
variabel dikurangi 1 atau 8-1=7, dan df2 adalah n-k-1 (n adalah jumlah responden dan
k adalah jumlah variabel independen) atau 30 – 8 – 1 = 21, dan dari hasil tersebut
diperoleh F Tabel sebesar 2.42.

Berdasarkan Tabel 4.19 hasil Uji F, diperoleh nilai F – hitung sebesar 6,025 dimana
F – hitung > F – tabel sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel – variabel X

63
secara bersama – sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel Y keterlambatan
proyek.

4.8.6 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T)


Uji T bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas X (Faktor – Faktor
Penyebab Keterlambatan) secara parsial atau sendiri – sendiri berpengaruh terhadap
variabel dependen Y (Keterlambatan Proyek). Pengujian ini menggunakan tingkat
signifikansi 0,05 dan uji 2 sisi (Sig 2 – tailed). Pengujian koefisien secara parsial
diawali dengan menentukan hipotesis. Pengujian koefisien regresi secara parsial
diawali dengan menentukan hipotesis. Berikut analisis Uji T:

Tahapan Pengujian koefisien variabel (X1 – X8)

 Menentukan Hipotesis
Faktor – Faktor Penyebab Keterlambatan Ptroyek

Ho ( Hipotesis nol ) : Variabel bebas tidak berpengaruh terhadap


keterlambatan proyek TOD Pondok Cina

Ha ( Hipotesis alternatif ) : Variabel bebas berpengaruh terhadap keterlambatan


proyek TOD Pondok Cina

 Menentukan T tabel

Tingkat signifikansi (α) = 0,05; uji dua sisi (sig 2 – tailed)

Derajat kebebasan df = (n – k – 1 ) = (30 – 8 – 1 ) = 21 ; n adalah jumlah responden,


sedangkan k adalah jumlah variabel bebas

T tabel = 2,080

 Kriteria Pengujian

Jika – t hitung ≥ – t tabel atau t hitung ≤ t tabel, Ho diterima, Ha ditolak. Jika t hitung
≤ t tabel atau t hitung ≥ t tabel, Ho ditolak, Ha diterima.

Jika signifikansi ≤ 0,05 Ho ditolak, Ha diterima Jika signifikansi > 0,05 Ho diterima,
Ha ditolak.

64
Tabel 4.20 Hasil Rekapan Uji t

Variabel Nilai t Signifikasi Hasil


t t Output Tingkat Nilai t Sig.
hitung tabel sig. sig.
(X1) Faktor 2,066 2,080 0,053 0,05 Tidak Tidak
Perencanaan Berpengaruh Signifikan
dan
Penjadwalan
(X2) Faktor 1,773 2,080 0,097 0,05 Tidak Tidak
Tenaga Berpengaruh Signifikan
Kerja (labors)
(X3) Faktor 4,078 2,080 0,000 0,05 Berpengaruh Signifikan
Keuangan
(X4) Faktor 2,342 2,080 0,021 0,05 Berpengaruh Signifikan
Peralatan
(X5) Faktor 2,106 2,080 0,049 0,05 Berpengaruh Signifikan
Situasi
(X6) Faktor 3,099 2,080 0,007 0,05 Berpengaruh Signifikan
Perubahan
(X7) Faktor 1,138 2,080 0,178 0,05 Tidak Tidak
Pengawasan dan Berpengaruh Signifikan
Pengendalian
(X8) Faktor 2,761 2,080 0,033 0,05 Berpengaruh Signifikan
Lingkup dan
Kontrak /
Dokumen
Pekerjaan
Sumber: Hasil Olahan Sendiri

Dari Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa ada beberapa variabel bebas yang
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel terikat Ho ditolak dan Ha
diterima, yakni:

1. Faktor Keuangan (X3)

65
2. Faktor Peralatan (X4)
3. Faktor Situasi (X5)
4. Faktor Perubaham (X6)
5. Faktor Lingkup dan Kontrak / Dokumen Pekerjaan (X8)

Dari 5 variabel bebas yang berpengaruh secara parsial terhadap variabel


terikat, dibuat peringkat berdasarkan nilai t hitung untuk mengetahui variabel bebas
yang memiliki faktor dominan terhadap variabel terikat. Berikut tabel peringkat faktor
dominan penyebab keterlambatan:

Tabel 4.21 Tabel Peringkat Faktor Penyebab Keterlambatan

Variabel Kode Nilai t hitung Peringkat


Faktor Keuangan X1 4,078 1
Faktor Peralatan X4 2,342 4
Faktor Situasi X5 2,106 5
Faktor Perubahan X6 3,099 2
Faktor Lingkup
dan Kontrak /
X8 2,761 3
Dokumen
Pekerjaan
Sumber: Hasil Olahan Sendiri

4.5
4.078
4

3.5
3.099
3 2.761
2.5 2.342
2.106
2

Faktor Faktor Faktor Faktor Faktor Lingkup


Keuangan Peralatan Situasi Perubahan dan Kontrak /
Dokumen Kerja

66
Gambar 4.3 Diagram Peringkat Faktor Dominan Penyebab Keterlambatan

Sumber: Hasil Olahan Sendri

Dari hasil Tabel 4. 21 didapatkan peringkat 1, 2, 3, 4 dan 5 variabel bebas yang


memiliki faktor dominan terhadap variabel terikat, yakni faktor keuangan, faktor
perubahan, faktor lingkup dan kontrak / dokumen pekerjaan, faktor peralatan dan
faktor situasi. Kemudian dari variabel – variabel bebas tersebut dicari indikator apa
yang menyebabkan variabel – variabel tersebut menjadi faktor dominan terhadap
variabel terikat. Berikut analisis dari variabel bebas terhadap variabel menggunakan
uji regresi dan dilihat berdasarkan uji t dan signifikansi dari masing – masing
indikator:

1. Faktor Keuangan (X3)

Tabel 4.22 Output Variabel X3 terhadap Variabel Y

Sumber: Hasil Olahan SPSS

2. Faktor Perubahan (X6)

Tabel 4.23 Output Variabel X6 terhadap Variabel Y

Sumber: Hasil Olahan SPSS

3. Faktor Lingkup dan Kontrak / Dokumen Pekerjaan (X8)

67
Tabel 4.24 Output Variabel X8 terhadap Variabel Y

Sumber: Hasil Olahan SPSS

4. Faktor Peralatan (X4)

Tabel 4.25 Output Variabel X4 terhadap Variabel Y

Sumber: Hasil Olahan SPSS

5. Faktor Situasi (X5)

Tabel 4.26 Output Variabel X5 terhadap Variaebel Y

Sumber: Hasil Olahan SPSS

Dari hasil regresi, indikator dari variabel bebas yang memiliki faktor dominan
terhadap variabel terikat dapat dilihat berdasarkan nilai t hitung dan signifikansi,
berikut hasil t hitung dan signifikansi dari uji regresi mengetahui indikator dari
variabel bebas tersebut:

68
Tabel 4.27 Tabel Variabel Bebas yang Memiliki Faktor Dominan

Variabel Kode Indikator Nilai t Nilai Sig.


hitung
Keuangan X3_4 Terbatasnya sumber 1.833 0.079
pendanaan

Perubahan X6_3 Terjadi perbedaan 1.732 0.096


antara perencanaan
dan hasil pekerjaan
yang dilaksanakan
Lingkup dan X8_3 Ketidaksepahaman 0.891 0.381
Kontrak / pembuatan gambar
Dokumen kerja antara perencana
Pekerjaan dan kontraktor
Peralatan X4_1 Keterlambatan 0.302 0.765
pengiriman/penyediaan
peralatan
Situasi X5_2 Terjadinya hal – hal 0.805 0.428
yangtidak terduga
seperti kebakaran,
banjir, cuaca buruk,
angin ribut, dan gempa
Sumber: Hasil Olahan Sendiri

4.8.7 Uji Hipotesis


Pada uji Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah,
yaitu yang menanyakan hubungan antara variabel x yaitu faktor material dan non
material terhadap variabel y yaitu keterlambatan proyek. Pengujian dilakukan diawali
dengan menentukan hipotesis. Pengujian secara parsial diawali dengan menentukan
hipotesis sebagai berikut :

Ho ( Hipotesis nol ) : Variabel bebas tidak berpengaruh terhadap


keterlambatan proyek TOD Pondok Cina.

Ha ( Hipotesis alternatif ) : Variabel bebas berpengaruh terhadap keterlambatan


proyek TOD Pondok Cina.

Dari Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa ada beberapa variabel bebas yang
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel terikat Ho ditolak dan Ha
diterima, yakni:

69
Ha :

1. Faktor Keuangan (X3)


2. Faktor Peralatan (X4)
3. Faktor Situasi (X5)
4. Faktor Perubaham (X6)
5. Faktor Lingkup dan Kontrak / Dokumen Pekerjaan (X8)

Ho :

1. Faktor Perencanaan dan Penjadwalan (X1)


2. Faktor Tenaga Kerja labors (X2)
3. Faktor Pengawasan dan Pengendalian (X7)

Kesimpulan berdasarkan hasil uji statistik, maka terdapat 5 faktor dominan


keterlambatan yang dimana variabel diterima berpengaruh terhadap variabel y.
Adapun 3 faktor yang ditolak dikarenakan t hitung < t tabel.

70
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan dari bab sebelumnya dan untuk menjawab
permasalahan yang merupakan tujuan dari penelitian ini, maka didapatkan hasil
sebagai berikut:

1. Faktor – faktor dominan penyebab keterlambatan yang berpengaruh secara


signifikan terhadap keterlambatan proyek Rusunami TOD Pondok Cina
adalah sebagai berikut:

a) Keuangan, yakni terbatasnya sumber pendanaan oleh owner.Tidak


tersedianya peralatan
b) Perubahan, Terjadi perbedaan antara perencanaan dan hasil pekerjaan
yang dilaksanakan.Lokasi/area proyek yang buruk
c) Lingkup dan Kontrak / Dokumen Pekerjaan, Terdapat
Ketidaksepahaman pembuatan gambar kerja antara perencana dan
kontraktor Perubahan peraturan dari pemerintah
d) Peralatan, Terdapat keterlambatan pengiriman/penyediaan peralatan.
e) Situasi, Terjadinya hal – hal yang tidak terduga seperti kebakaran,
banjir, cuaca buruk, angin ribut, dan gempa.

2. Untuk solusi atau tindakan pencegahan terhadap faktor – faktor dominan


tersebut adalah:

a) Memprioritaskan pekerjaan yang masuk dalam pekerjaan kritis.


b) Jika tidak mungkin dengan rencana awal, diperlukan revisi jadwal
pelaksanaan yang efisien.
c) Menambah jumlah tenaga kerja agar peralatan dapat digunakan secara
maksimal.
d) Menambah jam kerja.
e) Menggunakan metode kerja yang efektif terhadap waktu pelaksanaan.

71
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran yang dapat
diberikan adalah:

1. Lebih diperbanyak lagi faktor – faktor penyebab keterlambatan agar hasil


penelitian yang dilakukan lebih detail.
2. Bagi semua pihak – pihak terkait di Proyek Apartemen TOD Pondok Cina
agar menindaklanjuti faktor – faktor penyebab keterlambatan yang ada
sehingga dapat memperkecil atau menghilangkan keterlambatan waktu
yang terjadi.
3. Sebaiknya untuk kegiatan konstruksi dalam menangani kasus
keterlambatan dilakukan secepat mungkin, dengan pengendalian analisis
yang dilakukan sejak awal perencanaan kegiatan konstruksi sehingga
keterlambatan dapat dihindari

72
DAFTAR PUSTAKA

Andi, Susandi, & Wijaya, H. (2003). on Representing Factors Influencing Time


Performance of Shop-House Constructions in Surabaya. Civil Engineering
Dimension, 5(1), 7–13.
Aprlliani, M. (2022). Apa Itu Kurva S dalam Dunia Manajemen Proyek Konstruksi?
Tomps. https://tomps.id/apa-itu-kurva-s-dalam-dunia-konstruksi/
Arifin, J. (2017). SPSS 24 untuk Penelitian dan Skripsi. PT. ELEX MEDIA
KOMPUTINDO.
Azwar. (1994). Realibilitas dan Validitas (4th ed.). Pustaka Pelajar.
D. A. Langford, B. S. & S. M. R. (2010). Organizational structures in the
construction industry.
Dannyanti, E. (2010). Optimalisasi Pelaksanaan Proyek Dengan Metode PERT dan
CPM (Studi Kasus Twin Tower Building Pasca Sarjana Undip). Skripsi.
Ervianto, W. I. (2006). MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI-EDISI REVISI
(Edisi Revi). Yogyakata: Andi.
LA SUHARTO. (2019). Analisis faktorKeterlambatan Proyek Rekonstruksi
DanPelebaran Jalan di Madura (Studi Kasus: Proyek Rekonstruksi dan
Pelebaran Jalan Batas Kota Sumenep -Pantai Lombang Link 233). Project
Management Journal. http://eprints.itn.ac.id/4312/
Leuhery, L. (2014). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA
KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PEKERJAAN FISIK PADA
PROYEK PNPM MANDIRI DI KOTA AMBON. Teknik Sipil Vol., III(1), 89–
102.
MEZHER, T. M. (1998). Causes of delays in the construction industry in Lebanon.
Engineering, Construction and Architectural Management, 5(3), 252–260.
Morris, P. (2013). Reconstructing Project Management Reprised: A Knowledge
Perspective. Project Management Journal, 44(5), 6–23.
Nicholas. M, J. (2001). Project Management for Business, Engineering, and
Technology. Routledge.
Prasetyo, I. P. (2012). Analisis Keterlambatan dan Kualitas Hasil Pekerjaan pada
Proyek Konstruksi. Sripsi UI, Analisis keterlambatan dan kualitas hasil
pekerjaan pada proyek konstruksi, 1–2.

73
Proboyo, B. (1999). Budiman, Keterlambatan Waktu Konstruksi : Klasifikasi dan
Peringkat dari Penyebab-Penyebabnya. Jurnal Teknik Sipil, 1(1), 49–58.
Sambasivan, Soon, Y. W. (2007). Causes and effects of delays in Malaysian
construction industry. 25(5), 517–526.
Sugiyono, P. D. (2017). METODE PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF,
dan R&D. In Statistik. ALFABETA.
Suyatno. (2010). Analisis faktor penyebab keterlambatan penyelesaian proyek
gedung. Tesis.
Triton. (2006). SPSS 13.0 Terapan: Riset Statistik Parametrik. ANDI.
Widhiawati, I. A. R. (2009). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan
Pelaksanaan Proyek Konstruksi. Jurnal Teknologi Elektro, 8(2), 109–114.

74
LAMPIRAN - LAMPIRAN

75
Lampiran 1 Validasi Kuesioner Penelitian

76
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR DOMINAN YANG
MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PADA
PROYEK APARTEMEN TOD PONDOK CINA

VALIDASI KUESIONER PENELITIAN

Harits Adli Nugroho

NIM 4017010045

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2022

77
Kepada Yang Terhormat,
Dewan Pakar
Di Tempat

Dengan Hormat,
Dalam rangka memenuhi skripsi saya pada Program Sarjana Terapan Teknik
Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil di Politeknik Negeri Jakarta, maka dengan
kerendahan hari saya memohon kepada Bapak/Ibu untuk memvalidasi dan
memberikan masukan terhadap beberapa indikator dan pertanyaan yang tersedia
dalam kuesioner ini mengenai “Analisis Faktor – Faktor Dominan yang
Mempengaruhi Keterlambatan Pada Proyek Apartemen TOD Pondok Cina”.
Pengumpulan data ini semata – mata hanya akan digunakan untuk penyusunan skripsi
dan akan dijamin kerahasiaannya.

Ketersediaan dan kerja sama yang Bapak/Ibu berikan dalam bentuk


persetujuan dan perbaikan pada kuesioner ini sangat mendukung keberhasilan
penelitian ini. Selain itu komentar, tanggapan, dan perbaikan yang Bapak/Ibu berika
juga merupakan masukan yang sangat berharga bagi saya.

Semoga, Bapak/Ibu bersedia untuk memvalidasi kuesioner ini agar penelitian


saya menjadi lebih baik. Atas kesediaan dan perhatian Bapak/Ibu saya ucapkan terima
kasih.

Hormat Saya,

Harits Adli Nugroho

78
Latar Belakang

Tujuan Kuesioner

Tujuan dari kuesioner ini adalah untuk menetapkan variabel serta pertanyaan
yang mengukur variabel yang benar – benar mempengaruhi keterlambatan proyek
TOD Pondok Cina.

Kerahasiaan Informasi

Seluruh informasi yang Bapak/Ibu berikan dalam penelitian ini akan dijaga
kerahasiaannya.

Informasi Dari Hasil Penelitian

Setelah seluruh informasi telah didapatkan dan dianalisis, maka hasilnya akan
disampaikan kepada Bapak/Ibu dan apabila ada pertanyaan mengenai penelitian ini,
maka Bapak/Ibu dapat menghubungi:

Penulis/Mahasiswa : Harits Adli Nugroho; HP: 081293623762;

e-mail : hadlinugroho@gmail.com

Dosen Pembimbing : Iwan Supriyadi, BSCE, M.T.

Hp : 081219060000

79
A .PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Jawaban merupakan persepsi Bapak/Ibu terhadap faktor yang


mempengaruhi keterlambatan yang langsung Bapak/Ibu alami dan rasakan
pada proyek TOD Pondok Cina yang sedang dikerjakan.

2. Pengisian kuesioner dilakukan dengan memberi tanda √ atau X pada kolom


yang telah disediakan.

3. Jika Bapak/Ibu tidak memahami pertanyaan agar melingkari nomor


pertanyaan.

B. KETERANGAN UNTUK PENILAIAN VALIDITAS


Setuju : Beri tanda √ atau X apabila indikator sesuai dengan variabel

Tidak Setuju : Beri tanda √ atau X apabila indikator tidak sesuai dengan variabel

Apabila ada indikator tambahan atau tidak sesuai, dapat menuliskan indikator yang
lain pada baris selanjutnya.

80
C. DATA PAKAR

Mohon dilengkapi data pakar pada isian dibawah ini untuk memudahkan peneliti
untuk memudahkan peneliti menghubungi kembali bila klasifikasi data diperlukan.

NO URAIAN KETERANGAN
1 Nama
2 Jenis Kelamin Pria / Wanita ( Jawaban Dilingkari )
3 Umur …… Tahun
4 Perusahaan / Instansi
5 Jabatan
6 Pengalaman Kerja …… Tahun
7 Pendidikan Terakhir S1 / S2 / S3 ( Jawaban Dilingkari )
8 No. Telepon / HP
9 E-mail

……….. , ……………………. 2022

Pakar

…………………………………….

81
Berikut Kuesioner “Faktor Penyebab Keterlambatan”
Faktor Sub – Faktor Sumber Setuju Tidak Perbaikan

X1 Kesulitan dalam Kerzner


pengadaan 1995; Alin
material 2002

X2 Spesifikasi Neil 1982;


material kurang Clough
jelas/lengkap 1986;
Febrizal
2002

X3 Kesalahan dalam Russel dan


memprediksi Fayek1994
kondisi lapangan,
cuaca, dan
kejadian yang
Peralatan akandatang

X4 Kurang akurat dan Ahuja 1976


teliti dalam
pembuatan
material schedule

X5 Kurangnya Faniran et al
perencanaan 1998
untuk akses dan
rute material

X6 Kurangnya Andi, 2003


kedisiplinan
tenaga kerja

X7 Rendahnya Praboyo
produktivitas 1999
tenaga kerja

Tenaga Kerja
(labors)

82
X8 Kurang baiknya Leuhery
komunikasi antara 2014
Perencana &
Kontraktor

X9 Jumlah pekerja Andi, 2003


yang kurang
memadai

X10 Harga material Andi, 2003


terus meningkat

X11 Sistem prosedur Barrie 1993;


dan birokrasi yang Soeharo
berbelit 1995
– belit

Keuangan X12 Sistem Kerzner


komunikasi yang 1995;
kurang baik Soeharto
dengan pihak 1995
owner

X13 Terbatasnya Barrie 1993;


sumber pendanaan Soeharo
1995

83
X14 Keterlambatan Praboyo
pengiriman/penye 1999
diaanperalatan

X15 Kemampuan Sambasivan


Peralatan operator yang dan Soon
kurang dalam 2007
mengoperasikan
peralatan

X16 Produktivitas Praboyo


peralatan 1999

X17 Intensitas curah Widhiawati


hujan yang sangat 2009
tinggi

X18 Terjadinya hal –


hal yang tidak Praboyo
terdugaseperti 1999
kebakaran, banjir,
cuaca buruk,
angin rebut, dan
gempa

X19 Terbatasnya lahan Andi 2003


untuk bekerja dan
material
Situasi

84
X20 Terjadi perubahan Leuhery
desain oleh owner 2014

X21 Kesalahan desain Saleh, 2005


yang dibuat oleh
perencana

Perubahan
X22 Terjadi perbedaan
antara Alaghbari,
perencanaan dan 2007
hasil pekerjaan
yang dilaksanakan

X23 Kesalahan dalam Langford,


penyelidikan 2010
tanah

X24 Sedikitnya Kerzner


penyelenggaraan 1995;
rapat – rapat Soeharto
koordinasi di 1995
lapangan

85
Pengawasan X25 Sistem laporan Alin 2002
dan yang kurang baik

Pengendalian

X26 Lemahnya Kerzner


administrasi dan 1995;
sistem Soeharto
dokumentasi 1995; Rowe
perusahaan 1975

X27 Rendahnya sistem Hamzah


evaluasi dan 1994
pengambilan
keputusan

X28 Kurang baiknya Hamzah


inventory control 1994
terhadap
persediaan
material

X29 Perubahan Praboyo


lingkup pekerjaan 1999
pada waktu
pelaksanaan

86
X30 Adanya Leuhery
permintaan 2014
perubahaan atas
pekerjaan yang
telah selesai

Lingkup dan
Kontrak / X31 Perencanaan yang Saleh, 2005
salah/tidak
Dokumen lengkap
Kerja

X32 Ketidaksepahama Praboyo


n pembuatan 1999
gambarkerja
antara perencana
dan kontraktor

87
Berikut Kuesioner “Tindakan Pencegahan dan Solusi Keterlambatan”

No. Indikator Sumber Setuju Tidak Perbaikan


Setuju
1 Menggunakan Metode kerja Ismael
yang efektif terhadap waktu (2013)
pelaksanaan
2 Menggunakan Metode kerja Ismael
yang efisien terhadap biaya (2013)
3 Menambah Jumlah Tenaga Suyatno
Kerja (2010)
4 Menambah Jumlah Alat Kerja Suyatno
(2010)
Jika tidak mungkin dengan Suyatno
rencana awal, diperlukan (2010)
5 revisijadwal pelaksanaan
yang efisien
6 Diperlukan pengawasan yang Ismael
ketat oleh konsultan (2013)
pengawas
7 Diperlukan pemasok Suyatno
cadangan untuk tindakan (2010)
pencegahan
8 Memastikan ketersediaan Suyatno
dana dan mengusahakan dana (2010)
pendamping
9 Menambah jam kerja Ismael
(2013)
10 Menjaga kedisiplinan tim Ismael
proyek (2013)
Memprioritaskan pekerjaan Suyatno
yang masuk dalam pekerjaan (2010)
11 kritisdan mengurangi jumlah
pekerjaan kritis
12 Selalu memberikan motivasi Azmeri
yang terbaik kepada seluruh (2017)
karyawan dan pekerja

88
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian

89
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR DOMINAN YANG
MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PADA
PROYEK APARTEMEN TOD PONDOK CINA

KUESIONER PENELITIAN

Harits Adli Nugroho

NIM 4017010045

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2022

90
DATA RESPONDEN

Mohon data ini diisi dengan lengkap sebagai arsip peneliti untuk memudahkan
proses konfirmasi apabila ada bagian dari kuesioner yang belum terisi. Data ini
dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.

Nama :

No. Telp / HP :

Nama Perusahaan :

Alamat Perusahaan :

Nama Proyek :

Alamat Proyek :

Jabatan :

Pendidikan Terakhir : SLTA / D3 / S1 / S2 / S3 (jawaban dilingkari)

Pengalaman kerja :

Depok , …………………….. 2022

( )

91
DATA CONTACT PERSON
Berikut ini adalah data contact person yang dapat dihubungi jika narasumber ingin
mengajukan pertanyaan seputar kuesioner yang sedang diberikan

1. Nama : Harits Adli Nugroho

Alamat : Graha Raya Bintaro Bougenvillea Loka, Blok M7/32

No. HP : 081293623762

E-mail : hadlinugroho@gmail.com

2. Dosen Pembimbing : Iwan Supriyadi, BSCE, M.T.

No. HP : 081219060000

92
LATAR BELAKANG

TUJUAN KUESIONER

Tujuan dari kuesioner ini adalah untuk menetapkan variabel yang benar-
benar mempengaruhi keterlambatan proyek TOD Pondok Cina

KERAHASIAAN INFORMASI

Seluruh informasi yang Bapak/Ibu berikan dalam penelitian ini akan dijaga
kerahasiaannya.

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

a. Petunjuk Singkat Pengisian Kuesioner


1. Jawaban merupakan persepsi Bapak/Ibu terhadap variabel dan indikator
yang mempengaruhi keterlambatan pelaksanaan pada proyek TOD
Pondok Cina
2. Pengisian kuesioner dilakukan dengan memberikan tanda (√) pada kolom
yang telah disediakan sesuai dengan keterangan skala yangberada di atas
tabel.
3. Jika Bapak/Ibu tidak memahami pertanyaan agar melingkari kode indikator

b. Keterangan Penilaian Kuesioner

Skala Keterangan
1 Tidak berpengaruh menyebabkan Keterlambatan Proyek TOD Pondok Cina
2 Agak berpengaruh menyebabkan Keterlambatan Proyek TOD Pondok Cina
3 Cukup berpengaruh menyebabkan Keterlambatan Proyek TOD Pondok Cina
4 Berpengaruh menyebabkan Keterlambatan Proyek TOD Pondok Cina
5 Sangat Berpengaruh menyebabkan Keterlambatan Proyek TOD Pondok Cina

93
c. Contoh Pengisian Kuesioner
Bagaimana persepsi Bapak/Ibu terhadap variabel dan indikator yang
mempengaruhi keterlambatan pelaksanaan Proyek TOD Pondok Cina yang saat ini
sedang dikerjakan. Berikan tanda (√) atau (X) pada kolom yang sudah disediakan.

Pengaruh Keterlambatan
Faktor Sub - Faktor Terhadap Pelaksaan Proyek

1 2 3 4 5
X1 Kesulitan dalam pengadaan

material
Perencanaan X2 Spesifikasi material kurang
dan √
jelas/lengkap
Penjadwalan
X3 Kesalahan dalam memprediksi
kondisi lapangan, cuaca,dan

kejadian yang akan datang

94
Kuesioner Faktor Resiko Pada Proyek TOD Pondok Cina yang berpengaruh
pada Kinerja Waktu Proyek

Skala Pengukuran : ( Tidak Berpengaruh ) 1 2 3 4 5 ( Sangat Berpengaruh )

Pengaruh Keterlambatan
Faktor Sub - Faktor Terhadap Pelaksanaan
Proyek
1 2 3 4 5
Perencanaan X1 Kesulitan dalam
dan pengadaan material
Penjadwalan X2 Spesifikasi material
kurang jelas/lengkap
X3 Kesalahan dalam
memprediksi kondisi
lapangan, cuaca, dan
kejadian yang akan datang
Kurang akurat dan teliti
dalam
X4 pembuatan jadwal
pengadaan material
X5 Kurangnya perencanaan
untuk akses dan rute
material
Tenaga X6 Kurangnya kedisiplinan
Kerja tenaga kerja
(labors) X7 Rendahnya produktivitas
tenaga kerja
X8 Jumlah pekerja yang
kurang memadai
Keuangan X9 Harga material terus
meningkat
X10 Sistem prosedur dan
birokrasi yang berbelit –

95
belit
X11 Sistem komunikasi yang
kurang baik dengan pihak
owner
X12 Terbatasnya sumber
pendanaan
Peralatan X13 Keterlambatan
pengiriman/penyediaan
peralatan
X14 Kemampuan operator
yangkurang kompeten
dalam mengoperasikan
alat
X15 Produktivitas peralatan
Situasi X16 Keadaan cuaca yang
kurangbaik
X17 Terjadinya hal – hal yang
tidak terduga seperti
kebakaran, banjir, cuaca
buruk, angin ribut, dan
gempa
Perubahan X18 Terjadi perubahan desain
oleh owner
X19 Kesalahan desain yang
dibuat olehperencana
X20 Terjadi perbedaan antara
perencanaan dan hasil
pekerjaan yang
dilaksanakan
X21 Kesalahan dalam
penyelidikan tanah
X22 Kurangnya rapat
koordinasi dilapangan

96
Pengawasan X23 Sistem laporan yang
dan kurang baik
Pengendalian X24 Lemahnya administrasi
dan sistemdokumentasi
perusahaan
X25 Rendahnya sistem
evaluasi danpengambilan
keputusan
X26 Kurang baiknya inventory
control
terhadap persediaan
material
X27 Perubahan lingkup
pekerjaan padawaktu
pelaksanaan
Lingkup dan X28 Adanya permintaan
Kontrak / perubahaan ataspekerjaan
Dokumen yang telah selesai
Pekerjaan X29 Perencanaan yang
salah/tidak lengkap
X30 Ketidaksepahaman
pembuatan gambar kerja
antara perencana dan
kontraktor

Keterangan penilaian kuesioner untuk kode Y1 :

Baik Agak Baik Rata – Rata Sedikit Buruk


Terlambat
(Lebih Cepat (Lebih Cepat (Terlambat < - (Terlambat antar (Terlambat
antar 0% s/d 8%)
>4%) -8% s/d -16%) >-16%)
4%)
5 4 3 2 1

97
Variabel Kode Indikator Pilihan Jawaban
1 2 3 4 5
Keterlambatan Y1 Keterlambatan pelaksanaan proyek
konstruksi

98
SARAN DAN KOMENTAR

I. Saran dan komentar terhadap kuesioner ini :


________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

II. Catatan :
1. Peneliti berharap responden berkenan untuk memeriksa kembali jawaban
sehingga tidak ada yang kosong / belum terisi.
2. Kuesioner yang tidak lengkap tidak dapat diolah dengan sebagaimana
harusnya dan akan kehilangan masukkan dari partisipasi Bapak / Ibu sebagai
responden dalam penelitian ini.

Terima Kasih atas kesediaan Bapak / Ibu untuk mengisi kuesioner penelitian ini.

Hormat Saya,

Harits Adli Nugroho

99
Lampiran 3 Tabulasi Hasil Kuesioner

100
Tabulasi Hasil Kuesioner
Kode
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30 Total X1 Total X2 Total X3 Total X4 Total X5 Total X6 Total X7 Total X8 Y TOTAL
Responden
R1 2 2 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 4 2 3 3 2 2 4 3 2 4 2 2 13 8 12 7 5 11 16 8 1 80
R2 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 3 4 5 4 5 4 4 4 5 5 3 5 4 4 25 13 20 13 8 18 25 13 1 135
R3 4 4 3 3 3 2 2 3 5 3 4 3 5 3 3 4 4 3 3 2 4 2 3 3 3 4 4 3 2 2 17 7 15 11 8 12 19 7 1 96
R4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 2 5 3 3 3 2 4 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 19 8 14 10 6 11 17 11 1 96
R5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 20 11 15 11 8 16 23 12 1 116
R6 3 3 5 5 5 2 4 4 4 5 4 5 3 3 4 4 4 5 4 5 3 5 5 2 2 4 3 5 5 2 21 10 18 10 8 17 21 12 1 117
R7 3 4 5 5 5 2 3 3 3 5 3 5 3 3 4 4 3 5 3 3 3 5 5 2 2 3 4 3 3 2 22 8 16 10 7 14 21 8 1 106
R8 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 13 7 12 7 5 12 16 9 1 81
R9 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 13 9 14 11 7 12 18 9 1 93
R10 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 18 10 14 11 5 14 23 12 1 107
R11 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3 2 2 4 2 3 2 2 17 10 14 8 7 12 16 7 2 91
R12 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 19 9 15 11 7 14 21 9 1 105
R13 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 20 9 15 11 6 13 20 9 1 103
R14 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 4 4 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 4 2 2 12 7 10 10 6 10 13 8 1 76
R15 2 5 3 3 4 4 5 5 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 4 3 4 3 2 4 17 14 12 9 6 12 22 9 1 101
R16 5 4 3 3 2 3 4 4 3 5 5 5 3 3 3 3 3 5 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 17 11 18 9 6 15 17 10 1 103
R17 4 4 4 3 4 3 3 2 4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 3 4 2 3 2 3 19 8 17 10 7 12 18 8 1 99
R18 3 4 3 4 2 3 3 4 4 5 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 2 5 4 4 3 16 10 15 10 6 12 20 11 1 100
R19 3 3 2 4 2 2 3 3 3 5 3 3 2 4 4 3 2 3 2 3 3 2 4 2 2 2 4 3 2 2 14 8 14 10 5 11 16 7 1 85
R20 3 3 3 3 5 2 5 3 3 5 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 17 10 14 8 7 13 19 10 1 98
R21 2 2 4 3 4 3 5 4 2 5 5 2 4 3 5 4 3 5 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 5 3 15 12 14 12 7 14 19 12 2 105
R22 2 2 3 4 3 3 4 3 3 4 5 2 3 4 4 3 4 5 4 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 14 10 14 11 7 15 20 10 1 101
R23 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 4 2 15 8 15 8 6 12 14 9 1 87
R24 3 4 4 3 3 3 3 3 4 5 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 17 9 15 11 7 13 18 10 1 100
R25 3 4 3 3 2 4 2 4 4 5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 15 10 15 9 7 14 21 11 1 102
R26 2 3 2 2 2 2 4 3 3 5 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 11 9 12 7 5 10 13 8 1 75
R27 4 4 3 4 4 4 3 3 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 19 10 15 12 8 14 23 10 1 111
R28 3 4 3 4 3 4 5 2 4 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 4 17 11 14 7 7 14 19 12 1 101
R29 5 2 4 3 3 2 5 4 3 5 5 5 4 3 5 5 3 4 3 4 3 4 3 2 2 3 3 5 3 2 17 11 18 12 8 14 17 10 1 107
R30 3 3 2 3 2 3 4 5 4 5 5 3 5 3 3 3 4 4 4 2 3 2 3 3 3 4 4 5 5 3 13 12 17 11 7 13 19 13 1 105

101
Lampiran 4 Data Sekunder ( Kurva S )

102
Kurva S (Amandemen III)

Sumber : Data Proyek

103
Lampiran 5 Struktur Organisasi

104
Struktur Organisasi Kontraktor

Struktur Konsultan Manajemen Konstruksi

105
Lampiran 5 Tabel r

106
107
Lampiran 6 Tabel f

108
109
Lampiran 7 Tabel t

110
111
Lampiran 8 Hasil Running SPSS

112
1. Output Uji Validitas menggunakan SPSS
 Output Variabel X1

 Output Variabel X2

113
 Output Variabel X3

 Output Variabel X4

114
 Output Variabel X5

 Output Variabel X6

115
 Output Variabel X7

 Output Variabel X8

116
2. Output Uji Realibilitas menggunakan SPSS

3. Output Uji Normalitas menggunakan SPSS

117
4. Output Uji Korelasi menggunakan SPSS

5. Output Uji Determinasi R²

118
6. Ouput Uji F menggunakan SPSS

7. Output Uji T menggunakan SPSS

119
120
Lampiran 9 Formulir Pendaftaran Skripsi

121
122
123
124
125
126

Anda mungkin juga menyukai