Anda di halaman 1dari 4

NASKAH DRAMA UMAR BIN KHOTTOB

Pemain : Umar bin Khottob, Fatimah, Sa’id, Nu’aim, Kawan 1, kawan


2, Kawan 3, Kawan 4, Kawan 5, Malaikat 1, Malaikat 2

Kisah ini menceritakan tentang umar bin khattab yang awalnya menentang
ajaran agama yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW . ia selalu berusaha
menghalang-halangi Nab Muhammad Saw dalam berdakwah. Suatu saat
kebencian Umar Umar terhadap Islam dan Rasulullah Saw sudah sangat
memuncak. Umar berniat mendatangi Rasulullah sekaligus membunuhnya.
Diperjalanan menuju rumah Rasulullah, Umar bertemu dengan Nu’aim bin
Abdullah.

Nu’aim : Hendak kemana kamu wahai umar ?

Umar : Aku akan membunuh Muhammad

Nu’aim : kamu akan membunuh Muhammad, maka Bani Hasyim akan


menuntut balas, tapi kalau kamu memadamkan ajarannya,
bereskan dulu keluargamu.

Umar : Mengapa dengan keluargaku?

Nu’aim : Adikmu Fatimah dan suaminya . Sa’id bin Zaid telah mengikuti
ajaran Muhammad.

(mendengar hal itu, amarah Umar meledak dan langsung menuju rumah
Fatimah. Sementara fatimah, Sa’id, dan dua orang kawannya sedang
mengaji, tiba-tiba umar muncul)

Umar : Fatimah..!!! apa yang kau lakukan disini? Bukankah sudah ku


katakan, tak perlu kau mengikuti ajaran Muhammad, terkutuklah
kau Fatimah karena telah meninggalkan ajaran Latta dan Uzza.

Fatimah : sadarlah, Umar tak perlu kau marah seperti itu, tidakah kau lihat
kami sedang mengaji. Jangan kau berkata seperti itu. Ajaran
Muhammad adalah ajaran yang paling benar.
Umar : tidak, cukup..cukup aku tak mau mendengar semua itu.

( Lalu meninggalkan tempat tersebut)

Fatimah : Ya Allah, yang maha pengampun dan maha penyayang ampunilah


dosa kakakku Umar. Bukakan pintu hatinya, agar ia memilihjalan
yang benar yaitu agama yang di ridhoi.

Said : Sudahlah, Fatimah serahkan semuanya pada Allah sekarang, lebih


baik kita mencari tempat lain yang aman untuk beribadah.

Kawan 1 dan kawan 2 : (serempak) benar Fatimah

(Keluar, tak lama kemudian masuk kembali) (Fatimah, Said dan dua orang
kawan wanitanya sedang mengaji , umar muncul lagi)

Umar : kenapa kalian berada disini? Buku apa yang kau baca itu
Fatimah?

Fatimah : Ini bukan buku umar, tapi ini adalah kitab suci al-Qur’an
merupakan kalamullah dari Allah dan jika kau ingin
membacanya, maka kau harus membersihkan diri terlebih
dahulu yaitu berwudhu.

Umar : Demi Latta dan Uzz, Tuhan dan nenek moyangku. Aku tak tertarik
dengan semua itu, buat apa membersihkan bdiri hanya untuk
membaca sebuah buku.

( Sementara itu Fatimah dan kawan-kawannya masih mengaji, mereka tak


memperdulikan Umar)

Umar : Fatimah hentikan..!!! dasar orang-orang bodoh yang merlampaui


batas

Kawan 1 : Astagfirullahaladzim, sadar umar. kau yang telah melampaui


batas kau tersesat umar, tersesat!

Umar : Apa..? Berani kau ya!!! (menampar)


(Said berusaha menahan tapi terlambat)

Said : Umar sadar..sadar!! Dia adalah kawan adikmu, tak sepantasnya


kau berbuat seperti itu kepadanya.

Kawan 3 : Ya Allah Umar minta ampunlah kepada Allah (sambil menangis)

Kawan 4 : iya benar, Allah akan memberikan ampun kepadamu jika kamu
bertaubat Umar

Kawan 5 : Semoga engkau segera dibukakan pintu hidayah Umar !!!

Fatimah : Umar kakakku ingat..!! meskipun kau bunuh aku sekalipun, aku
ikhlas. Aku akan melepaskan keyakinanku. Aku akan terus
mengikuti ajaran Muhammad. Mudah-mudahan kau segera
mendapatkan hidayah Umar

Kawan 2 : benar Umar, kami takkan mengikuti ajaran nenek moyangmu itu,
hanya hidayah Allah yang akan menolongmu.

Fatimah : (Fatimah mengaji surat Tooha :1-8)

(Terdengar suara dari langit menggema)

Malaikat 1 : Wahai Umar, sadarlah engkau !

Umar : Fatimah..! Zaid..! suara apa itu? Apakah kalian mendengarnya?

Malaikat 2 : Umar, Segeralah bertaubat. Bukankah telah datang peringatan


padamu untuk tidak menyekutukan-Nya, tapi mengapa
engkau menyia-nyiakan peringatan itu. Allah itu maha esa, ia
tidak beranak dan tidak pula diperanakan dan tak ada
satupun yang menyamainya. Janganlah kau berpaling,
sesungguhnya Allah Maha penyayang lagi maha pengampun.

(Umar ketakutan dan tertunduk lemas sambil berdoa dan menangis)


Umar : Ya Allah, ampunilah aku hamba yang hina dan sombong ini hamba
melampaui batas. Selama ini hamba telah menyekutukanmu.

(Umar seketika itu langsung berlari menemui Rasulullah dan menyatakan


keislamannya di hadapan Rasulullah di rumah Al-Arqam bin Abil Arqam).
Seorang sahabat Nabi yang dulunya akan membunuh siapapun yang
mengikuti ajaran Rasulullah, kini berbalik menjadi pelindung dan perisai
Rasulullah, dan siapapun yang menentang ajaran dan mengganggu
Rasulullah akan berhadapan dengan seorang Umar bin khottob.

Anda mungkin juga menyukai