Dalam UU No.12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dalam pasal 18 ayat (1) dan
(2) menyebutkan :
1. Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukan bagi lulusan
pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan ilmu pengetahuan
dan teknologi melalui penalaran ilmiah.
2. program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan mahasiswa menjadi
intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan
lapangan kerja serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional
Jenjang 6 KKNI memiliki standar yang harus dimiliki lulusan diploma 4 atau sarjana
terapan atau sarjana antara lain :
a. mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan/atau seni pada bidangnyadalam penyelesaian masalah serta mampu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
b. menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis
bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam.
c. mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural, mampu mengambil keputusan
yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, serta mampu memberikan petunjuk
dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok
d. bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas
pencapaian hasil kerja organisasi.
Mata kuliah hukum acara pidana merupakan salah satu mata kuliah yang memiliki
learning outcome:
a. mampu menyusun konsep penyelesaian masalah atau kasus hukum melalui penerapan
metode berfikir yuridis berdasarkan pengetahuan teoritik tentang sumber, asas, prinsip dan
norma hukum dari berbagai bidang hukum positif indonesia, yang merupakan keahlian
dasar untuk menjalankan profesi hukum.
b. mampu mengambil keputusan secara akademik, mandiri dan bertanggung jawab dalam
menyelesaikan kasus atau masalah hukum, serta mampu berkerja sama dengan sejawat
c. mengetahui pengetahuan tentang prinsip dan langkah penyelesaian masalah atau kasus
hukum melalui penerapan metode penemuan hukum, sehingga dapat merumuskannya
dalam bentuk dokumen elementar hukum, sekurang-kurangnya berupa memorandum
hukum, dokumen hukum untuk beracara, dokumen kontrak dan dokumen hukum yang
bersifat regulatif seperti peraturan perusahaan dan beschiking