Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

I. PRAKTIK PERADILAN PIDANA DALAM STRUKTUR


KURIKULUM BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL
INDONESIA (KKNI).

Dalam UU No.12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dalam pasal 18 ayat (1) dan
(2) menyebutkan :
1. Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukan bagi lulusan
pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan ilmu pengetahuan
dan teknologi melalui penalaran ilmiah.
2. program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan mahasiswa menjadi
intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan
lapangan kerja serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional

Penantuan penjenjangan capaian pembelajaran ditetapkan dalam perpres nomor 8


tahun 2012 tentang KKNI pasal 5 yang menyebutkan bahwa penyetaraan capaian
pembelajaran yang dihasilkan melalui pendidikan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI
terdiri dari :
1. lulusan pendidikan dasar setara dengan jenjang 1
2. lulusan pendidikan menengah paling rendah setara dengan jenjang 2
3. lulusan diploma 1 paling rendah setara dengan jenjang 3
4. lulusan diploma 2 paling rendah setara dengan jenjang 4
5. lulusan diploma 3 paling rendah setara dengan jenjang 5
6. lulusan diploma 4 atau sarjana terapan dan sarjana paling rendah setara dengan jenjang 6
7. lulusan magister dan magister terapan paling rendah setara dengan jenjang 8
8. lulusan doktor terapan dan doktor setara dengan jenjang 9
9. lulusan pendidikan profesi setara dengan jenjang 7 atau 8
10. lulusan pendidikan spesialis setara jenjang 8 atau 9

Jenjang 6 KKNI memiliki standar yang harus dimiliki lulusan diploma 4 atau sarjana
terapan atau sarjana antara lain :
a. mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan/atau seni pada bidangnyadalam penyelesaian masalah serta mampu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
b. menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis
bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam.
c. mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural, mampu mengambil keputusan
yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, serta mampu memberikan petunjuk
dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok
d. bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas
pencapaian hasil kerja organisasi.

Mata kuliah hukum acara pidana merupakan salah satu mata kuliah yang memiliki
learning outcome:
a. mampu menyusun konsep penyelesaian masalah atau kasus hukum melalui penerapan
metode berfikir yuridis berdasarkan pengetahuan teoritik tentang sumber, asas, prinsip dan
norma hukum dari berbagai bidang hukum positif indonesia, yang merupakan keahlian
dasar untuk menjalankan profesi hukum.
b. mampu mengambil keputusan secara akademik, mandiri dan bertanggung jawab dalam
menyelesaikan kasus atau masalah hukum, serta mampu berkerja sama dengan sejawat
c. mengetahui pengetahuan tentang prinsip dan langkah penyelesaian masalah atau kasus
hukum melalui penerapan metode penemuan hukum, sehingga dapat merumuskannya
dalam bentuk dokumen elementar hukum, sekurang-kurangnya berupa memorandum
hukum, dokumen hukum untuk beracara, dokumen kontrak dan dokumen hukum yang
bersifat regulatif seperti peraturan perusahaan dan beschiking

II. RUANG LINGKUP PRAKTIK PERADILAN PIDANA


Ruang lingkup dari mata kuliah ini secara garis besar adalah :
1. menganalisis perkara dan menyusun skenario perkara.
2. menyusun berkas perkara, baik berkas perkara dan berkas perkara pendukung maupun
persidangan .
3. simulasi persidangan dari tahap membuka persidangan, memimpppin jalannya persidangan
sampai dengan menutup persidangan.

III. PRAKTIK PERADILAN DAN KOMPETISI PERADILAN SEMU


Beberapa kompetisi peradilan semu tingkat nasional yang secara rutin digelar 2
tahun sekali adalah :
a. kompetisi peradilan semu nasional piala sudarto yang diselenggarakan oleh fakultas hukum
universitas diponegoro berkerjasama dengan KPK.
b. kompetisi peradilan semu nasional piala kejagung yang diselenggarakan oleh fakultas
hukum universitas pancasila berkerjasama dengan kejagung RI
c. kompetisi peradilan semu nasional piala mutiara djokosoetono yang diselenggarakan oleh
fakultas hukum universitas indonesia
d. kompetisi peradilan semu nasional piala tjokorda raka dherana yang diselenggarakan oleh
fakultas hukum universitas udayana
e. kompetisi peradilan semu nasional piala A.G. Pringgodigdo yang diselenggarakan oleh
fakultas hukum universitas airlangga
f. kompetisi peradilan semu nasional HAM yang diselenggarakan oleh fakultas hukum
universitas padjadjaran berkerjasama dengan komnas HAM
g. kompetisi peradilan semu mahkamah konstitusi yang diselenggarakan oleh mahkamah
konstitusi RI
h. kompetisi peradilan semu lainnya yang diselenggarakan oleh Asean Law Student
Association (ALSA) dan kompetisi-kompetisi peradilan semu internal lainnya.

Anda mungkin juga menyukai