Anda di halaman 1dari 2

HUKUM ASURANSI

Kepemilikan Perusahaan Perasuransian


Diterangkan dalam Pasal 7 ayat (1) UU Perasuransian, perusahaan perasuransian
dapat dimiliki oleh warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia; dan warga negara
Indonesia atau badan hukum Indonesia bersama dengan warga negara asing atau badan
hukum asing.

Syarat Sahnya Perjanjian Asuransi


1. Sepakat
2. Cakap
3. Hal tertentu
4. Sebab yang halal
5. Mengandung legal form

Klausula Dan Polis


Jenis-jenis polis meliputi :
1. Polis Maskapai
2. Polis Bursa
3. Polis Lloyds
4. Polis Perjalanan
5. Polis Waktu

Klusula dalam polis meliputi :


1. Klausula Premier Risque
2. Klausula All Risk
3. Klausula Sudah Mengetahui
4. Klausula Renuntiatie
5. Klausula From Particular Average
6. Klausula Withparticular Average

Asuransi Untuk Pihak Ketiga


1. Harus dinyatakan dengan tegas dalam polis, jika tidak tertanggung dianggap telah diadakan
untuk dirinya sendiri
2. Cara mengadakan asuransi pihak ke-3
a. Pemberian kuasa umum
b. Pemberian kuasa khusus
c. Tanpa kuasa

Kewajiban Pemberitahuan Dari Tertanggung


1. Syarat syahnya pertanggungan/asuransi
2. Setiap pemberitahuan yang keliru atau tidak benar, atau setiap tidak memberitahukan hal-
hal yang diketahui oleh tertanggung walaupun dengan itikad baik, sehingga seandainya
penangung setelah dia mengetahui keadaan sebenarnya benda itu, dia tidak akan
mengadakan asuransi, atau dengan syarat-syarat yang mengakibatkan batalnya asuransi.
3. Adanya pembatasan tanggung jawab penanggung yang berupa :
a. Cacat sendiri pada benda pertanggungan
b. kesalahan tertanggung sendiri
c. eksonerasi karena pemberatan risiko

Objek asuransi meliputi :


1. Benda dan jasa
2. Jiwa dan raga
3. Kesehatan manusia
4. Tangung jawab hukum
5. Semua kepentingan yang dapat hilang,rusak, rugi dan/atau berkurang nilainya

HUKUM PENGANGKUTAN

Pengertian Hukum Pengangkutan


Hukum Pengangkutan bila ditinjau dari segi keperdataan, dapat dikatakan sebagai
keseluruhannya peraturan-peraturan, di dalam dan di luar kodifikasi (KUHD dan KUH
Perdata) yang berdasarkan atas dan bertujuan untuk mengatur hubungan-hubungan hukum
yang terbit karena keperluan pemindahan barang-barang dan/atau orang-orang dari suatu
tempat ke lain tempat untuk memenuhi perikatan-perikatan yang lahir dari perjanjian-
perjanjian tertentu, termasuk juga perjanjian-perjanjian untuk memberikan perantaraan
mendapatkan pengangkutan/ekspedisi.

Fungsi Dan Ruang Lingkup Hukum Pengangkutan


Fungsi pengangkutan adalah memindahkan barang atau orang dari suatu tempat ke
tempat yang lain dengan maksud meningkatkan daya guna dan nilai.

Dasar hukum :
a. Angkutan Darat
1. Buku 1 bab V pasal 90 s/d 98 KUHD
2. UU No.22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.
b. Angkutan Udara
1. UU NO.1 tahun 2009 tentang penerbangan
2. PP NO.3 tahun 2000 tentang angkutan udara
c. Angkutan Laut
1. Buku II bab V-VB tentang perjanjian carter kapal, pengangkutan barang, pengangkutan
orang.
2. UU No.17 tahun 2008 tentang pelayaran
3. PP No.82 tahun 1999 tentang angkutan diperairan
4. Kepmen No.33 tahun 2001 tentang penyelenggraan angkatan laut

Anda mungkin juga menyukai