Anda di halaman 1dari 2

HUKUM PENGANGKUTAN

Para Pihak Dalam Pengangkutan


Dimaksud dengan pihak-pihak dalam pengangkutan adalah para subjek hukum
sebagai pendukung hak dan kewajiban dalam hubungan hukum pengangkutan. Mengenai
siapa saja yang menjadi pihak-pihak dalam pengangkutan ada beberapa pendapat yang
dikemukakan para ahli antara lain; menjelaskan bahwa di dalam pengangkutan di laut
terutama mengenai
pengangkutan di laut terutama mengenai pengangkutan barang, maka perlu diperhatikan
adanya tiga unsur yaitu pihak pengirim barang, pihak penerima barang dan barangnya itu
sendiri.

PENGIRIM PENGANGKUT PENERIMA

Sifat Perjanjian Pengangkutan Darat


1. Bersifat konsensuil
2. Pengangkut tidak mempunyai hak retensi
3. Pihak-pihak dalam perjanjian pengangkutan adalah pengangkut dan pengirim
4. Istilah “selamat” mengandung arti jika pengangkutan berjalan dengan selamat maka akan
menjadi tanggung jawab pengangkut
5. Barang rusak atau rusak sebagian, maka barang tidak dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
6. Hubungan hukum antara pengangkut darat, barang dan penumpang mempunyai kedudukan
hukum yang sama
7. Untuk terjadinya suatu perjanjian pengangkutan darat, maka tidak perlu dilakukan secara
tertulis, atau dengan kata lain perjanjian pengangkutan darat dilakukan secara lisan saja.

Prinsip Tanggung Jawab Hukum Dalam Pengangkutan


1. Fault Liability atau Liability Based on Fault (Prinsip tanggung jawab berdasarkan unsur
kesalahan)
2. Presumtion of Liability Prinsiple (Prinsip praduga untuk selalu bertanggung jawab)
3. Presumtion of Non Liability Principle (Prinsip praduga untuk tidak selalu bertanggung
jawab)
3. Strict Liability (prinsip tanggung jawab mutlak)
4. Limitation of Liability Principle (prinsip dengan pembatasan)

Tanggung Jawab Pengirim


Mengenai tangung jawab pengirim tidak secara tegas diatur dalam pasal KUHD, namun
hal ini dijumpai dalam beberapa pasal dari buku KUHD, yaitu :
1. Adanya kewajiban dari pihak pengirim barang untuk menyerahkan barang yang dikirim
dalam keadaan baik dan memenuhi syarat untuk diangkut.
2. Pengirim barang wajib menyerahkan surat-surat atau dokumen yang diperlukan untuk
pengangkutan tersebut.
3. Pengirim barang wajib memberikan keterangan yang benar dan lengkap tentang sifat atau
macamnya barang yang diangkut.

Proses Pelaksanaan Ganti Rugi


Proses pelaksanaan ganti rugi dapat dilakukan apabila terjadi kehilangan, kerusakan
atau keterlambatan barang yang sangat urgen. Pelaksanaan ganti rugi dilakukan atas dasar
kesepakatan.

KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI (KADIN)

Pengertian KADIN
KADIN merupakan wadah bagi para pengusaha-pengusaha Indonesia, dimana
mereka saling membantu satu sama lain agar dunia usaha di Indonesia memiliki daya saing
yang tinggi dan juga mendukung tercapainya kesejahteraan rakyat. KADIN juga menjadi
tempat bagi para pengusaha untuk memberikan suara mereka terkait kebijakan-kebijakan
ekonomi yang nantinya akan berpengaruh terhadap mereka dan juga ekonomi Indonesia.

Latar Belakang KADIN

Kamar Dagang dan Industri atau disingkat KADIN adalah suatu badan atau
organisasi yang anggotanya terdiri atas para pengusaha atau gabungan usaha nasional dari
berbagai sektor, baik itu badan usaha milik swasta, koperasi maupun badan usaha milik
pemerintah. Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia sebagai badan tingkat nasional
dibentuk pada tanggal 29 September 1968.Kadin Indonesia ini berfungsi sebagai Wadah
Koordinato, Konsultasi dan Kerjasama Kadin Daerah seluruh Indonesia.

Pada tanggal 26 Desember 1973 Pemerintah Republik Indonesia mengakui


keberadaan Kadin Indonesia sesuai isi Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 49
Tahun 1973 tentang Kamar Dagang Dan Industri (KADIN), Kamar Dagang dan Industri
(KADIN) yang dibentuk berdasarkan Anggaran Dasarnya merupakan organisasi dari para
pengusaha/gabungan usaha nasional, baik ditingkat nasional maupun daerah yang bertujuan
untuk mempersatukan dan mengerahkan kemampuan dan usahanya dalam rangka
meningkatkan prestasinya dalam pembangunan.

Selanjutnya, pada tanggal 28 Januari 1987 lahir Undang-undang Nomor 1 Tahun


1987 tentang KADIN, yang berisi ketentuan-ketentuan Dagang dan Industri. Berdasarkan
Undang-undang Nomor 1 tahun 1987 tersebut disebutkan , bahwa KADIN adalah wadah
Bagi perusahaan Indonesia dan bergerak dalam bidang perekonomian.

Anda mungkin juga menyukai