Anda di halaman 1dari 2

NAMA : HENDRA

NPM : 202101374
MK : HUKUM DAGANG
DOSEN PENGAMPU : ENDI SUHANDI, SH., MH

JAWABAN UAS MK. ILMU PERUNDANG-UNDANGAN

1. APA YANG DIMAKSUD HUKUM PENGANGKUTAN ?


JAWABAN :
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, Hukum pengangkutan adalah hukum
yang mengatur perjanjian timbal balik antara pengangkut dan pengirim , dimana
pengangkut mengikatkan diri untuk untuk pengangkutan tersebut. menyelenggarakan
pengangkutan barang dan/atau orang ke tempat tujuan tertentu, sedangkan pihak lain
nya (Pengirim-Penerima atau PengirimPenumpang) berkeharusan untuk menunaikan
pembayaran biaya tertentu.
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, hukum pengangkutan adalah hukum
yang mengatur perjanjian timbal balik antara pengangkut dan pengirim , dimana
pengangkut mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan barang dan/atau
orang dari suatu tempat ke tempat tujuan tertentu dengan selamat.

2. APA FUNGSI ASURANSI DALAM PENGANGKUTAN?


JAWABAN :
Fungsi Asuransi Dalam Pengangkutan adalah Menanggung kerugian/kerusakan pada
barang yang diakibatkan: Kebakaran/Peledakan. Kapal pengangkut kandas, terdampar
atau tenggelam. Kendaraan pengangkut tergelincir, keluar dari rel, terbalik.

3. SIAPA SAJA PIHAK-PIHAK TERKAIT DALAM PENGANGKUTAN !


JAWABAN :
Pihak-Pihak terkait dalam pengangkutan, Menurut Wihoho Soedjono menjelaskan bahwa
dalam pengangkutan di laut terutama mengenai transportasi di laut terutama mengenai
pengangkutan barang, maka perlu diperhatikan adanya tiga unsur yaitu pihak pengirim
barang, pihak penerima barang dan barangnya itu sendiri.
pihak dalam perjanjian pengangkutan. Mereka itu adalah pengangkut, pengirim,
penumpang, penerima, ekspeditur, agen perjalanan, pengusaha muat bongkar, dan
pengusaha pergudangan. Subjek hukum pengangkutan dapat berstatus badan hukum,
persekutuan bukan badan hukum, dan perseorangan.
4. HAL-HAL APA YANG TIMBUL DARI AKTIFITAS PERJANJIAN ?
JAWABAN :
Menurut Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, akibat dari suatu perjanjian
adalah:
1. Perjanjian mengikat para pihak;
Maksudnya, perjanjian yang dibuat secara sah oleh para pihak akan mengikat para pihak
yang dibuat dan berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak yang dibuat (Miru dan
Pati, 2011:78)
2. Perjanjian tidak dapat ditarik kembali secara sepihak karena merupakan kesepakatan
di antara kedua belah pihak dan alasan-alasan yang oleh undang-undang
dinyatakan cukup untuk itu (Pasal 1338 ayat 2 KUHPerdata)
Maksudnya, perjanjian yang sudah dibuat, tidak bisa dibatalkan secara sepihak tanpa
persetujuan dari pihak lain. Hal ini sangat wajar, agar kepentingan pihak lain terlindungi
karena perjanjian itu dibuat atas kesepakatan kedua belah pihak, maka harus atas
kesepakatan kedua belah pihak.
Selain itu, tersedia secara sepihak dimungkinkan jika ada alasan yang cukup oleh undang-
undang.
3. Perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik (Pasal 1338 ayat 3 KUHPerdata).
Menurut Subekti, itikad baik berarti kejujuran atau bersih (Subekti, 2001: 42) . Dengan kata
lain, setiap perjanjian harus dilaksanakan dengan penuh kejujuran.

4. SEBUTKAN TIGA CONTOH KREDIT MACET YANG TERGOLONG WANPRESTASI !


JAWABAN :
Tiga Contoh Kredit Macet Yang Tergolong Wanprestasi, Yaitu:

1. Tidak memenuhi prestasi sama sekali. Sehubungan dengan dengan debitur yang tidak
memenuhi prestasinya maka dikatakan debitur tidak memenuhi prestasi sama sekali.
2. Memenuhi prestasi tetapi tidak tepat waktunya. Apabila prestasi debitur masih dapat
diharapkan pemenuhannya, maka debitur dianggap memenuhi prestasi tetapi tidak
tepat waktunya.
3. Memenuhi prestasi tetapi tidak sesuai atau keliru. Debitur yang memenuhi prestasi tapi
keliru, apabila prestasi yang keliru tersebut tidak dapat diperbaiki lagi maka debitur
dikatakan tidak memenuhi prestasi sama sekali.

Anda mungkin juga menyukai