The Use of Pine Tar Oil as a Softener in the Manufacture of Cushion Gum Compound
for Retread Tire
1
Santi PUSPITASARI, 1Adi CIFRIADI, 1Arief RAMADHAN, dan 2Mochamad CHALID
1
Balai Penelitian Teknologi Karet, Pusat Penelitian Karet
Jalan Salak Nomor 1 Bogor 16128 Jawa Barat Indonesia
Email: puspitasari.santi@puslitkaret.co.id
2
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia,
Kampus UI Depok 1424 Jawa Barat Indonesia
Abstract Abstrak
209
Puspitasari, Cifriadi, Ramadhan, dan Chalid
210
Penggunaan Pine Tar Oil sebagai Bahan Pelunak pada Pembuatan
Kompon Cushion Gum untuk Ban Vulkanisir
pengaruh dosis penambahan pine tar oil bentuk sodium lignosulfonat, karbon hitam
sebagai bio RPO dan kapasitas produksi CB N330, coumarone resin, N-sikloheksil-2-
kompon mutu cushion gum yang benzotiazol sulfenamida (CBS), dan sulfur
diformulasikan dengan menerapkan hybrid seluruhnya diperoleh dari PT. Multi Citra
filler campuran carbon black dan sodium Chemindo Nusa. Pine tar oil produksi PT
lignosulfat, terutama yang memiliki sifat Organik Inti Indonesia (OII) dimanfaatkan
kekuatan rekatan yang baik sehingga dapat sebagai bio RPO dalam riset ini. Tabel 1
meminimalkan cacat mutu ban vulkanisir merangkum susunan formulasi kompon
akibat terlepasnya telapak ban baru dari karet cushion gum. Dosis pine tar oil
kesing ban lama. ditetapkan sebesar 5 bsk dan 10 bsk dengan
pertimbangan bahwa pada dosis tersebut
pine tar oil memiliki performa yang optimal
BAHAN DAN METODE dalam memberikan pengaruh yang baik
terhadap sifat kuat tarik dan kuat rekat
Formulasi Bahan Kimia Kompon kompon cushion gum.
Dosis
Bagian seratus karet (bsk)
Bahan
No Dosage
Material
Per hundred rubber (phr)
RF A RF B
1 SIR 20 100 100
2 ZnO 5 5
3 Asam stearat 2 2
4 TMQ 2 2
5 6 PPD 2 2
6 Parafin wax 3,5 3,5
7 Sodium lignosulfonat 10 10
8 CB N330 50 50
9 CBS 1,6 1,6
10 Sulfur 2,2 2,2
11 Coumarone resin 5 5
12 Pine Tar Oil 5 10
Jumlah 188,3 193,3
211
Puspitasari, Cifriadi, Ramadhan, dan Chalid
pemutusan rantai molekul karet secara fisik, menggunakan Moving Die Rheometer (Alpha
yang ditandai dengan penurunan viskositas 2000R) pada suhu 150oC. Waktu vulkanisasi
karet. Pada karet yang lunak maka optimal yang diperoleh dari hasil analisis
pencampuran bahan kimia kompon karet ke karakteristik vulkanisasi digunakan sebagai
dalam matriks karet menjadi lebih mudah. dasar dalam menentukan kondisi
Penambahan bahan kimia kompon karet pencetakan kompon cushion gum menjadi
mengikuti urutan berikut coumarone resin, vulkanisat potongan sampel uji dalam mesin
ZnO, asam stearat, CB N330, pine tar oil, dan cetak hidraulik. Parameter uji sifat mekanik
lignin, TMQ, 6PPD, paraffin wax. CBS dan vulkanisat cushion gum meliputi kekerasan
sulfur ditambahkan pada urutan terakhir. diukur dengan alat Frank Durometer
Saat seluruh bahan kimia kompon karet Hardness Tester skala Shore A dengan
telah selesai ditambahkan, kemudian metode ISO 48-4, kuat tarik, perpanjangan
komposit karet cushion gum yang terbentuk putus, dan modulus 300% diuji dengan alat
dihomogenkan (remilling dan blending). MTS UTM metode ISO 37 Tipe 2, ketahanan
Tahapan pencampuran secara terperinci sobek dengan ISO 34, dan kuat rekat
disajikan pada Tabel 2. Kompon karet menggunakan alat UTM Instron dengan
cushion gum yang telah diperoleh kemudian metode ISO 813, sedangkan specific gravity
ditutup dengan lembaran plastik transparan diuji dengan metode ISO 2781.
dan didiamkan pada suhu ruang selama 24
jam agar bahan kimia karet dapat mencapai
fase conditioning dalam matriks karet, stabil HASIL DAN PEMBAHASAN
dan tidak terjadi ekses reaksi lanjutan.
Kompon karet cushion gum RF A dibuat pada Hasil Uji Karakteristik Vulkanisasi
skala laboratorium kapasitas 1 kg
kompon/batch, sedangkan cushion gum RF Uji karakteristik vulkanisasi
B dibuat pada skala semi pilot kapasitas 10 menggambarkan reaksi vulkanisasi dari
kg kompon/batch. kompon cushion gum. Dari uji karakteristik
vulkanisasi akan diperoleh informasi
Pengujian Karakteristik Vulkanisasi dan mengenai modulus torsi maksimal, modulus
Mutu Vulkanisat Cushion Gum torsi minimal, selisih modulus torsi, waktu
vulkanisasi optimal, dan waktu pra
Kompon karet cushion gum yang vulkanisasi. Setiap parameter karakteristik
telah diperam selama sekitar 24 jam lalu vulkanisasi memiliki sifat unik, dimana
dicuplik sebanyak sekitar 50 gram sebagai modulus torsi maksimal menggambarkan
sampel uji karakteristik vulkanisasi fleksibilitas kompon karet, modulus torsi
212
Penggunaan Pine Tar Oil sebagai Bahan Pelunak pada Pembuatan
Kompon Cushion Gum untuk Ban Vulkanisir
Karakteristik pemasakan
RF A RF B
Curing characteristic
1 Modulus torsi maksimal, MH (dNm) 10,28 12,96
2 Modulus torsi minimal, ML (dNm) 0,81 1,51
3 Selisih modulus torsi, MH - ML (dNm) 9,47 11,45
4 Waktu vulkanisasi opt, t90 (min:detik) 5:02 7:89
5 Waktu pravulkanisasi, ts2 (min:detik) 2:16 3:88
213
Puspitasari, Cifriadi, Ramadhan, dan Chalid
Karakteristik pemasakan
RF A RF B
Curing characteristic
1 Kekerasan (Shore A) 53 56
2 Kuat tarik (N/mm 2 ) 20,60 20,35
3 Perpanjangan putus (%) 350 520
4 Modulus 300% (N/mm 2 ) 16,60 8,97
5 Kuat sobek (kN/m) 79,5 79,9
6 Specific gravity (g/cm 3 ) 1,101 1,110
7 Kuat rekat (kN/m) 4,49 2,66
214
Penggunaan Pine Tar Oil sebagai Bahan Pelunak pada Pembuatan
Kompon Cushion Gum untuk Ban Vulkanisir
Selanjutnya ditinjau dari sifat tarik dalam riset. Bahan pengisi penguat
vulkanisat karet cushion gum yang terdiri utamanya jenis carbon black selain material
atas parameter kuat tarik, perpanjangan yang bersifat keras juga berat, sehingga
putus, dan modulus 300% terlihat bahwa penambahannya dalam jumlah yang banyak
pada vulkanisat karet cushion gum RF B akan menambah kerapatan massa (specific
memiliki kuat tarik dan modulus 300% yang gravity) dan bobot dari vulkanisat karet.
lebih rendah namun perpanjangan putus
yang lebih tinggi daripada vulkanisat karet Peningkatan dosis bahan pelunak
cushion gum RF A. Ren et al. (2015) alami pine tar oil pada skala kapasitas
menyatakan bahwa bahan pelunak produksi yang sama seharusnya dapat
berpengaruh besar terhadap pergerakan meningkatkan kekuatan rekat vulkanisat
rantai molekul karet. Dengan demikian, lembaran karet cushion gum, dikarenakan
orientasi dan kristalisasi rantai molekul secara alamiah, bahan pelunak alami pine
karet juga dipengaruhi oleh performa dari tar oil bersifat lengket (tacky and sticky
bahan pelunak. Lebih lanjut, bahan pelunak materials) sehingga penambahannya dalam
akan mengurangi kemampuan strain dosis tinggi dalam susunan formulasi
induced crystallization dari jaringan rantai kompon karet cushion gum dengan
karet alam ketika direnggangkan sehingga sendirinya akan memperbaiki kekuatan
menurunkan nilai kuat tarik dan modulus rekat dari vulkanisat lembaran karet cushion
300%. Sebaliknya keberadaan bahan gum tersebut. Hasil penelitian Kozowyk et al.
pelunak yang semakin banyak dalam (2020) mendefinisikan pine tar sebagai
komposisi komposit karet yang bekerja bahan perekat alami yang potensial
dengan memberikan pelumasan bagi (promosing natural adhesive). Namun
pergerakan rantai molekul karet sebagaimana disajikan pada Tabel 3,
mengakibatkan naiknya perpanjang putus peningkatan dosis bahan pelunak alami pine
dari vulkanisat karet tersebut. Mengacu tar oil yang diiringi dengan penambahan
pada keterkaitan antara derajat ikatan kapasitas produksi justru tampak terjadinya
silang dengan sifat tarik, vulkanisat penurunan kuat rekat vulkanisat lembaran
lembaran karet cushion gum RF B meskipun karet cushion gum dari 4,49 kN/m menjadi
memiliki susunan jaringan antar molekul 2,66 kN/m. Penurunan kuat rekat cushion
yang lebih rapat (nilai MH-ML tinggi) namun gum RF B diprediksi karena kandungan
pergerakan rantai molekul karetnya ketika material bahan pelunak alami pine tar oil
direnggangkan tidak terlalu kaku akibat banyak yang terserap oleh bahan pengisi CB
adanya pengaruh pelumasan dari bahan N330 sehingga pengaruh perekatannya
pelunak alami pine tar oil sehingga kuat tarik berkurang. Penyerapan pine tar oil oleh
dan modulus 300% lebih rendah namun carbon black mengakibatkan terbentuknya
perpanjangan putus meningkat. ikatan hidrogen antara gugus –OH dan
–COOH yang terdapat di permukaan carbon
Kuat sobek dan specific gravity black dengan gugus –OH pada senyawa fenol
vulkanisat lembaran karet cushion gum RF B yang terkandung dalam pine tar oil
sedikit meningkat dibandingkan pada (Mohapatra & Nando, 2015). Kemampuan
vulkanisat lembaran karet cushion gum RF A carbon black dalam menyerap minyak
seperti ditampilkan pada Tabel 3. Sifat kuat bergantung pada struktur molekul carbon
sobek dan specific gravity merupakan sifat black tersebut (ISO, 2012).
mekanik komposit karet yang menjadi fungsi
dari jumlah dan jenis bahan pengisi (Mostafa
et al., 2010). Poh et al. (2002) menyatakan KESIMPULAN
bahwa kuat sobek meningkat sebanding
dengan penambahan dosis bahan pengisi Kesimpulan yang dapat ditarik
dalam komposit karet, karena terjalinnya berdasarkan hasil eksperimen dan analisis
interaksi antara molekul karet dengan adalah bahwa penambahan dosis bahan
bahan pengisi yang semakin signifikan. pelunak alami pine tar oil dalam susunan
Temuan Poh et al. (2002) ini turut formulasi kompon karet cushion gum dari 5
menjelaskan peningkatan nilai kuat tarik phr menjadi 10 phr diketahui dapat
vulkanisat lembaran karet cushion gum RF B memperbaiki mutu lembaran karet cushion
215
Puspitasari, Cifriadi, Ramadhan, dan Chalid
gum terutama pada sifat perpanjangan Basak, G.C., Bandyopadhyay, A., &
putus yang menjadi 520%. Meskipun Bhowmick, A.K. (2012). The role of
demikian, kompon karet yang dibuat dengan tackifiers on the auto-adhesion
penambahan dosis pine tar oil sebesar 10 phr behavior of EPDM rubber. Journal of
pada skala semi pilot berkapasitas 10 kg Materials Science, 47, 3166-3176.
kompon/batch tersebut cenderung
memerlukan waktu vulkanisasi yang lebih [Dekarindo] Dewan Karet Indonesia. (2019).
panjang akibat adanya kandungan senyawa Data Industri Karet 2018. Jakarta,
fenol dalam pine tar oil yang berfungsi Indonesia: Dekarindo.
sebagai radical scavenger pada reaksi
vulkanisasi rantai molekul karet Fu, Q., Tan, J., Wang, F., & Zhu, X. (2020).
(poliisoprena). Pada variasi kapasitas Study on the synthesis of castor oil-
produksi, meskipun pine tar oil ditambahkan based plasticizer and the properties
pada dosis yang lebih besar pada skala semi of plasticized nitrile rubber.
pilot (RF B) dibandingkan dengan skala Polymers, 12, 2584.
laboratorium (RF A) namun pengaruh bahan
pengisi terutama CBN330 lebih dominan Gent, A.N., & Walter, J.D. (2005). The
dalam menentukan nilai kekerasan (naik 3 pneumatic tire. Washington DC, US:
poin Shore A), kuat sobek sebesar 79,9 The National Highway Traffic Safety
kN/m, dan specific gravity sebesar 1,110 Administration, U.S. Department of
g/cm3, serta kompon karet cushion gum RF B Transportation.
yang menjadi lebih sulit diproses
ditunjukkan dengan tinggi modulus torsi Han, K., Li, M., Xu, H., & Xiao, J. (2018).
minimal sebesar 1,51 dNm. Dominasi CB N Study on hot vulcanized adhesive for
330 juga tampak pada sifat kuat rekat RF B rubber and metal bonding. AIP
yang menurun akibat terserapnya pine tar oil Conference Proceedings, 1995,
oleh CB N 330. 020008.
216
Penggunaan Pine Tar Oil sebagai Bahan Pelunak pada Pembuatan
Kompon Cushion Gum untuk Ban Vulkanisir
Kozowyk, P.R.B., van Gijn, A.L., & Poh, B., Ismail, H., & Tan, K.S. (2002). Effect
Langejans, G.H.J. (2020). of filler loading on tensile and tear
Understanding preservation and properties of SMR L/ENR 25 and
identification biases of ancient SMR L/SBR blends cured via a semi-
adhesive through experimentation. efficient vulcanization system.
Archaeological and Anthropological Polymer Testing, 21(7):801-806. doi:
Science, 12, 209. 10.1016/S0142-9418(02)00014-4.
Kozowyk, P.R.B., Poulis, J.A., Langejans, G. Puspitasari, S., Cifriadi, A., Ramadhan, A., &
(2017). Laboratory strength testing of Chalid, M. (2020). Pengembangan
pine wood and birch bark adhesives: desain formulasi kompon karet alam
A first study of the material untuk cushion gum perekat pada
properties of pitch. Journal of ban vulkanisir. Laporan Penelitian.
Archaeological Science: Report, 13, Bogor, Jawa Barat: Balai Penelitian
49-59. Teknologi Karet
Lu, L., Luo, K., Yang, W., Zhang, S., Wang, Reincke, K., Grellmann, W., & Friedel, J.
W., Xu, H., & Wu, S. (2020). Insight (2009). Influence of process oil on the
into the anti-aging mechanisms of mechanical properties of elastomer.
natural phenolic antioxidants in Testing and Measuring, 506 – 514.
natural rubber composites using a
screening strategy based on Ren, Y., Zhao, S., Yao, Q., Li, Q., Zhang, X., &
molecular simulation. RSC Zhang, L. (2015). Effects of plasticizer
Advances, 10, 21318. on the strain-induced crystallization
and mechanical properties of natural
Mohamad, N., Muchtar, A., Ghazali, M.J., rubber and synthetic polyisoprene.
Mohd, D.H., & Azhari, C.H. (2008). RSC Advances, 2015(5), 11317-
The effect of filler on epoxidized 11324.
natural rubber-alumina
nanoparticles composites. European Subulan, K., Tasan, A.S., & Baykasoglu, A.
Journal of Scientific Research, 24(4), (2015). Desingning an
538-547. environmentally conscious tire
closed-loop supply chain network
Mohapatra, S., & Nando, G.B. (2015). with multiple recovery options using
Analysis of carbon black – reinforced interactive fuzzy goal programming.
cardanol – modified natural rubber Applied Mathematical Modelling,
compounds. Rubber Chemistry and 39(9), 2661-2702.
Technology, 88(2), 289-309.
Xie, T., Wang, F., Xie, C., Lei, S., Yu, S., Liu,
Mostafa, A., Abouel-Kasem, A., Bayoumi, J., & Huang, D. (2019). Mechanical
M.R., & El-Sebaie, M.G. (2010). properties of natural rubber filled
Rubber-filler interactions and its with foundry waste derived fillers.
effect in rheological and mechanical Materials, 12, 1863.
properties of filled compounds.
Journal of Testing and Evaluation, Xu, H., Fan, T., Wu, W., Huang, D., Wang, D.,
38(3), 101942. Wang, Z., & Zhang L. (2020).
Plasticization effect of bio-based
Ngamsurat, S., Boonkerd, K., Leela-adisorn, plasticizers from soybean oil for tire
U., & Potiyaraj, P. (2011). Curing tread rubber. Polymers, 12, 623.
characteristic of natural rubber filled
with gypsum. Energy Procedia, 9,
452-458.
217
Puspitasari, Cifriadi, Ramadhan, dan Chalid
Zhao, F., Bi, W., & Zhao, S. (2011). Influence Zhao, S., Shao, X., Liu, X., Jiang, L., Zhao, Z.,
of crosslink density on mechanical Xie, S., Li, L., & Xin, Z. (2018).
properties of natural rubber Lubrication and plasticization
vulcanizates. Journal of behavior of large-size micro-spherical
Macromolecular Science. Part B: structured SiO2 for natural rubber.
Physic, 50, 1460-1469. RSC Advances, 8, 31783.
218