Anda di halaman 1dari 7

Popy Marlina Komposit Karet Alam dan Grafena terhadap Karakteristik Mekanik Vulkanisat Velg Ban

Hari Adi Prasetya Busa Padat

KOMPOSIT KARET ALAM DAN GRAFENA TERHADAP


KARAKTERISTIK MEKANIK VULKANISAT VELG BAN BUSA PADAT
Natural Rubber and Graphene Composites on Mechanical Characteristics
of Vulcanized Solid Foam Tire Velg

Popy Marlina1*, Hari Adi Prasetya1


1
Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang
1
Jalan Perindustrian II No. 12 Sukarami KM. 09 Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia 30152
* main contributor and coresponding author
1
e-mail: popymarlina16@gmail.com

Diterima: 19 April 2019; Direvisi: 27 April 2021 – 06 Juni 2021; Disetujui: 27 juni 2021

Abstrak
Penelitian ini fokus pada penggunaan graphena sebagai filler karet alam. Tujuan penggunaan grafena untuk
meningkatkan sifat mekanik vulkanisat velg ban busa padat. Grafena adalah bahan pengisi yang penting bagi
polimer untuk meningkatkan sifat listrik, mekanik atau barrier karena sifat mekaniknya yang baik. Grafena
dengan muatan berbeda (10, 20 dan 30 phr) divariasikan dengan sulfur (10 dan 20 phr), kemudian
dikompositkan dengan karet alam. Pengaruh variasi muatan pengisi grafena dan sulfur pada pampatan tetap
dan ketahanan usang untuk kekerasan, tegangan putus dan perpanjangan putus vulkanisat velg ban busa padat
dipelajari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan pengisi dan sulfur dengan muatan paling efektif dalam
karet alam pada 30 dan 20 phr. Perlakuan H6 (grafena 30 phr dan sulfur 20 phr), menunjukkan sifat mekanik
yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan H7 menggunakan bahan pengisi carbon black. Grafena dalam
penelitian ini dengan muatan 30 phr, dapat digunakan sebagai bahan pengisi produk karet, khususnya velg ban
busa padat, dan alternatif bahan pengisi komersil seperti carbon black.

Kata kunci: Grafena, karet alam, karakteristik mekanik, velg ban busa padat

Abstract
This research focuses on the use of graphene as natural rubber filler. The purpose of using graphene is to
improve the mechanical properties of vulcanized solid foam tire rims. Graphene is an important filler material for
polymers to strengthen electrical, mechanical, or barrier properties due to its good mechanical properties.
Graphene with different charges (10, 20, and 30 phr) was varied with sulfur (10 and 20 phr), then composited
with natural rubber. The effect of load variation of graphene and sulfur fillers on fixed compression set and aging
resistance to hardness, tensile strength, and elongation at break of vulcanized solid foam tire velg were studied.
The results showed that the filler and sulfur were the most effective in natural rubber at 30 and 20 phr.
Furthermore, the H6 treatment (graphene 30 phr and sulfur 20 phr) showed better mechanical properties than the
H7 treatment using carbon black as filler. Therefore, graphene in this study with a 30 phr can be used as filler in
rubber products, excellent foam tire wheels, and as an alternative to commercial fillers such as carbon black.

Key words: Graphene, Natural Rubber, Mechanical Characteristic, Solid Foam Tire Velg.

PENDAHULUAN fisikomekanis seperti sifat tarik,


Karet alam jarang digunakan kekerasan, ketahanan retak lentur,
secara langsung dalam bentuk aslinya ketahanan sobek dan abrasi, dan dapat
menjadi produk karet. Pembuatan produk menurunkan harga produk akhir. Bahan
karet banyak melibatkan bahan aditif. yang dapat digunakan sebagai filler dalam
Bahan aditif dalam pembuatan produk pembuatan produk karet adalah
karet seperti vulkanisator, akselerator, graphene. Graphene adalah bahan
aktivator, antidegradan, filler, pelunak dan pengisi yang penting bagi polimer untuk
bahan tambahan lainnya. Aditif yang meningkatkan sifat listrik, mekanik atau
berperan besar dalam pembuatan produk barrier karena sifat mekaniknya yang baik,
karet adalah filler. Filler berperan dalam densitas rendah, konduktivitas termal
meningkatkan kemampuan proses, sifat tinggi dan mobilitas elektrik yang tinggi

37
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 32 Nomor 1 Tahun 2021 Hal. 37 - 43

(Stankovich et al., 2006; Novoselov et al., BAHAN DAN METODA


2012). Graphene dapat tersebar dengan
baik di kutub karet karena mengandung Bahan
oksigen, sehingga interaksi dengan Penelitian ini menggunakan bahan-
molekul karet akan lebih kuat. bahan, antara lain SIR 20, graphene
Penggunaan graphene telah (ukuran partikel 20 nm), carbon black
banyak dilakukan dalam penelitian, seperti (ukuran partikel 32 nm), ZnO, Asam
Azira et al., 2016; Hernández et al., 2012, Stearat, kaolin, Minyak Minarek,
penggunaan graphene sebagai nanofiller Tetrmetiltiuram disulfide (MBTS),
multi fungsi untuk karet alam (NR), sifat Tetramethyl Thiuram Disulfide (TMTD),
mekanik karet alam mengalami Sulfur, N-isopropyl-N'-phenyl-p-
peningkatan berdasarkan hasil penelitian phenylenediamine (IPPD), Trimetyl
tersebut. Penelitian komposit graphene Quinon (TMQ), dibeli dari supplier PT.
dan Natural Rubber Latex (NRL), Bratachem.
menghasilkan ketahanan abrasi, kekutan
mekanik, sifat konduktifitas listrik, Peralatan
konduktivitas thermal dan barrier gas yang Peralatan yang digunakan meliputi,
sangat baik (Xin Liu et al., 2016). Two roll mill L 40 cm D18 cm kapasitas
Penelitian (Sayed et al., 2019), substitusi 2 kg, hot press apparatus, timbangan
graphene sebagai pengganti carbon black analitik (Mettler p1210, 1200 g capacity),
dalam pembuatan produk karet pengujian sifat fisik mekanik
memberikan kekerasan, modulus dan menggunakan Durometer Frank Shore D
ketahanan usang produk karet yang lebih untuk pengujian kekerasan, pengujian
tinggi dibandingkan dengan penggunaan tegangan putus dan perpanjangan putus
filler carbon black. Penelitian komposit dilakukan menggunakan tensometer Lloyd
karet silicon-graphene digunakan sebagai 2000R). Pengujian pampatan tetap
sensor regangan untuk mendeteksi menggunakan oven.
kondisi operasi karet seal (Yang et al.,
2018). Penelitian (Zhan et al., 2011), Metoda Penelitian
membuat komposit karet alam dengan
graphene menghasilkan kristalinitas yang Rancangan Percobaan
lebih ditinggi dibandingkan dengan Pelaksanaan penelitian skala
komposit karet alam dan carbon black. laboratorium dengan desain Rancangan
Penelitian ini merupakan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor
diversifikasi produk dari karet alam. Velg perlakuan variasi penggunaan graphena
ban busa padat yang ada pada saat ini dan Sulfur, sebagai pembanding
terbuat dari bahan plastik, belum pernah digunakan juga penelitian dengan
dilakukan penelitian pembuatan velg ban penambahan carbon black. Formulasi
busa padat dengan bahan baku karet vulkanisat velg ban busa padat dapat
alam dari sumber daya alam lokal dan dilihat pada Tabel 1.
graphena sebagai filler. Diharapkan
penggunaan karet alam untuk pembuatan Tabel 1. Formula vulkanisat velg ban busa padat
velg dapat bertahan lebih lama, tidak
Bahan- Formula (part hundred rubber (phr))
korosif, bengkok dan patah, dapat bahan H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7
memberikan keamanan dan kenyamanan
SIR 20 100 100 100 100 100 100 100
bagi pemakainya. Variasi percobaan Grapene 10 20 30 10 20 30 -
dilakukan adalah variasi jumlah graphene Kaolin 20 20 20 20 20 20 20
dan sulfur dan sifat fisik mekanik ZnO 5 5 5 5 5 5 5
As. Stearat 2 2 2 2 2 2 2
dilakukan pengamatan meliputi, pampatan C. Black - - - - - - 40
tetap, ketahanan usang untuk kekerasan, IPPD 2 2 2 2 2 2 2
tegangan putus, dan perpanjangan putus. TMQ 1 1 1 1 1 1 1
Komposit grafena dan karet alam MBTS 2 2 2 2 2 2 2
TMTD 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
diharapkan dapat meningkatkan sifat Sulfur 10 10 10 20 20 20 20
mekanik vulkanisat velg ban busa padat. PVI 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

38
Popy Marlina Komposit Karet Alam dab Grafena terhadap Karakteristik Mekanik Vulkanisat Velg Ban
Hari Adi Prasetya Busa Padat

Tahapan Penelitian 60
48
Pencampuran 50 42

Pampatan tetap (%)


Pencampuran dalam gilingan 37
40
terbuka (open mill), dengan tahapan 30
sebagai berikut : Mastikasi SIR 20 sampai 30 26 25
23
tekstur plastis. Pencampuran bahan
20
pengisi grapheme, anti oksidan IPPD dan
TMQ, aktivator ZnO dan asam stearat, 10
bahan pencepat TMTD dan MBTS dan
vulkanisator sulfur, masing-masing digiling 0
H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7
sampai pencampuran homogen dengan
waktu 2 hingga 3 menit. Kemudian Variasi perlakuan
ukuran ketebalan lembaran kompon
Gambar 1. Pampatan tetap vulkanisat velg
ditentukan 2 mm, selanjutnya diletakkan
ban busa padat
diatas plastik transparan. Kompon dibuat
menjadi vulkanisat, di masukkan dalam
Nilai pampatan tetap yang semakin
cetakan, dipress pada suhu 145 oC selama
rendah, menunjukkan vulkanisat karet
5 menit.
tahan terhadap pampatan setelah
penekanan tertentu. Nilai pampatan tetap
Pengukuran sifat fisik vulkanisat
pada kondisi suhu 75 oC selama 48 jam,
Pengujian sifat mekanik
menunjukkan penurunan dengan semakin
menggunakan Durometer Frank Shore D
meningkatnya muatan pengisi. semakin
untuk pengujian kekerasan, mengacu
tinggi muatan grapfena, nilai pampatan
pada ASTM.2240-15, pengujian tegangan
tetap menurun, ini mengindikasikan
putus dan perpanjangan putus dilakukan
vulkanisat velg ban busa padat memiliki
menggunakan tensometer Lloyd 2000R
ketahanan pampat baik. Graphene
menurut ASTM D 412-16). Pengujian
adalah alotrop karbon, memiliki kinerja
pampatan tetap berdasarkan ASTM D
luar biasa karena strukturnya yang unik,
395-03 pada suhu 70°C selama 48 jam.
memiliki luas permukaan tinggi (2600m 2/g)
Ketahanan usang dilakukan pada oven (Lee et al., 2008; Soldano et al., 2010).
pengusangan suhu 72 oC dan waktu 3
Luas permukaan ini mengakibatkan
(tiga) hari mengacu ASTM D 573-04.
kapasitas yang diperluas untuk terhubung
dengan partikel elastis lebih baik,
meskipun ikatan silang antarmuka lebih
HASIL DAN PEMBAHASAN
banyak, sehingga vulkanisat tidak mudah
berubah bentuk (Maridass & Gupta, 2006,
Karakteristik Mekanik Vulkanisat Velg
Xian et al., 2015).
Ban Busa Padat
Nilai pampatan tetap vulkanisat velg
Pampatan tetap ban busa padat untuk perlakuan H6 lebih
kecil dibandingkan perlakuan lainnya. Hal
Pampatan tetap pada penelitian
ini menunjukkan bahwa Vulkanisat karet
ini diuji pada suhu 75 oC, selama 48
H6 memiliki ketahanan terhadap
jam. Suhu 75 oC bertujuan untuk
pampatan yang cukup baik
membuat kondisi yang ekstrim untuk
dibandingkan dengan vulkanisat lainnya.
mengatasi penggunaan barang karet
Semakin tinggi muatan graphena
dalam jangka panjang. Perubahan bentuk
ketahanan pampatnya semakin
karena kompresi akibat pemanasan karet
meningkat disebabkan bertambah luasnya
dilakukan pengujian pampatan tetap
permukaan bahan pengisi, banyaknya
(Hasan et al., 2019). Nilai pampatan tetap
ikatan silang dan tingginya interaksi
vulkanisat karet untuk semua perlakuan
intramolekuler dari carbon graphena.
ditunjukkan pada Gambar 1.
Pegaruh jumlah pengisi dimasukkan
kedalam matriks, tingkat disperse pengisi
dan ukuran partikel yang menyebabkan

39
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 32 Nomor 1 Tahun 2021 Hal. 37 - 43

perbedaan nilai pampatan tetap yang untuk berinteraksi dengan partikel dengan
cukup signifikan antar perlakuan. lebih baik, sehingga vulkanisat menjadi
Pampatan tetap yang memenuhi nilai lebih kaku dan keras (Marlina et al.,
pampatan tetap velg ban busa padat yang 2014). Tegangan putus dan perpanjangan
menggunakan carbon black sebagai putus vulkanisat velg ban busa padat
pengisi pembanding (Perlakuan H7), setelah pengusangan (Gambar 2(b) dan
diperoleh pada perlakuan H6 dengan 2(c)), meningkat dengan meningkatnya
muatan graphena 30 phr, yaitu 23%. muatan grafena (10 phr hingga 30 phr).
Grafena memiliki sifat mekanik yang
Ketahanan Usang sangat baik dan luas daerah permukaan
Sifat mekanik vulkanisat velg ban yang tinggi, sehingga secara signifikan
busa padat sebelum dan setelah karakteristik komposit dengan pengisi
pengusangan dapat dilihat pada Gambar grafena dapat meningkat. Karakteristik
2. Kekerasan adalah sifat yang sangat mekanik vulkanisat karet yang disi grafena
mempengaruhi penampilan dan kekuatan sangat tinggi dan tergantung pada
produk karet. Kekerasan vulkanisat velg dispersi pengisi dan interaksi antar muka
ban busa padat pada Gambar 2(a) antara pengisi dan karet (Tang et al.,
menunjukkan penurunan seiring dengan 2015).
muatan graphena yang meningkat. Panas Nilai tegangan putus setelah
akan mengakibatkan proses oksidasi dan pengusangan pada perlakuan H5 dan H6
degradasi lebih cepat selama meningkat tidak terlalu bermakna, hal ini
pengusangan. Berdasarkan Gambar 2(a), mengindikasikan kestabilan interaksi
penurunan nilai kekerasan pada antarmuka antara bahan pengisi dan
perlakuan H5 dan H6 tidak jauh berbeda matriks. Susunan ikatan membuat karet
dibandingkan sebelum pengusangan, menjadi kaku dan kuat, akibatnya
dimana nilai kekerasan sebelum tegangan putusnya tetap tinggi setelah
pengusangan perlakuan H5 dan H6 pengusangan. Selain itu, pengaruh ukuran
masing- masing sebesar 82 Shore A dan partikel dan luas permukaan,
85 Shore, nilai kekerasan setelah memungkinkan semakin mudah untuk
pengusangan, masing- masing sebesar berinteraksi dengan matriks karet,
80 Shore A dan 83 Shore A. Ini dapat sehingga meningkatkan ketahanannya
terjadi bahwa fleksibilitas dari vulkanisat terhadap pengusangan (Prasetya et al.,
setelah pengusangan umumnya stabil, 2020). Perubahan nilai tegangan putus
dalam pandangan pengisi graphene yang setelah pengusangan perlakuan H5 dan
dapat menjaga vulkanisat tetap elastis. H6, masing- masing sebesar 3, 2 MPa
dan adanya demobilisasi rantai polimer dan 3 MPa tidak terlalu tinggi
dari permukaan grafena yang terdispersi dibandingkan dengan perlakuan H7
dengan baik (Mustafa, 2016). Perubahan (perlakuan menggunakan bahan pengisi
nilai kekerasan velg ban busa padat carbon black), sebesar 3,8 MPa.
perlakuan H5 dan H6 setelah Peningkatan perpanjangan putus
pengusangan lebih rendah dari kekerasan setelah pengusangan dapat disebabkan
vulkanisat velg ban busa padat dengan meningkatnya rapat ikatan silang antar
bahan pengisi carbon black (Perlakuan molekul karet. Meningkatnya rapat ikatan
H7, sebesar 78 Shore A). Sifat grafena silang molekul karet karena adanya
yang akan meningkatkan kekerasan kandungan sulfur bebas yang
apabila muatan yang ditambahkan menyebabkan ikatan silang lebih lanjut
kedalam molekul karet semakin banyak, selama proses pengusangan. Semakin
selain itu luas permukaan graphene yang lama waktu pengusangan rapat ikatan
jauh lebih besar dari carbon black (luas silang meningkat.
permukaan carbon black 900 m2/g) (Xin
Liu et al, 2016). Nilai kekerasan juga
dipengaruhi oleh ukuran bahan pengisi,
ukuran molekul dan luas permukaan.
Peningkatan area permukaan ini
menghasilkan kapasitas yang diperluas

40
Popy Marlina Komposit Karet Alam dab Grafena terhadap Karakteristik Mekanik Vulkanisat Velg Ban
Hari Adi Prasetya Busa Padat

82 85
90 78 80
80 69 70
65 83

Kekerasan (Shore A)
70 80
75 78
60 67
65
50 60
40
30
20
10
0
H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7
Variasi perlakuan
Sebelum Setelah
(a)

8 180
6,8 150
160
7 Perpanjangan putus (%)
140
Tegangan putus (MPa)

5,5 120
6 157
6,4 4,7 120
5 4,1 90 87
3,8 100 125 84
5,1 3,2 75
4 80 65
3
4,3 93
3 3,8 60 96 80
80
3,2 62
2 2,9 40
2,7
1 20

0 0
H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7
Variasi perlakuan Variasi perlakuan
Sebelum Setelah Sebelum Setelah

(b) (c)

Gambar 2. Ketahanan usang vulkanisat velg ban busa padat: (a) Kekerasan, (b) Tegangan putus,
(c) Perpanjangan putus

Adanya partikel bahan pengisi yang adalah pengisi penguat yang sangat baik
semakin kecil maka makin luas (Prasetya & Marlina, 2019). Graphena
permukaan, menunjukkan makin banyak memiliki kandungan atom- atom karbon
gugus fungsional bahan pengisi yang yang memiliki ikatan karbon- karbon dan
berikatan dengan molekul karet, sehingga ukuran partikel yang kecil (Das & Heinrich,
interaksi yang terjadi baik secara fisika 2020; Process, 2020). Ukuran partikel
dan kimia akan semakin baik. Semakin bahan pengisi mempengaruhi karakteristik
tinggi muatan graphena semakin kecil nilai tegangan putus vulkanisat karet. Ukuran
perpanjangan putus vulkanisat velg ban partikel bahan pengisi semakin kecil maka
busa padat dan mencapai optimum pada luas permukaan akan semakin besar,
perlakuan H5 sebelum pengusangan, sehingga meningkatkan luas permukaan
yaitu 62% dan setelah pengusangan 65% interface (antar muka) karet dengan
Efektivitas bahan pengisi dapat diukur graphena (Wu et al., 2015). Interaksi
dengan kandungan karbonnya. antarmuka yang baik menyebabkan
Kandungan karbon lebih tinggi pada pengisi lebih mudah terdispersi di
bahan pengisi, memberikan penguatan dalam karet alam. Hal ini menyebabkan
lebih besar karena karbon itu sendiri vulkanisat karet dapat mentransfer panas

41
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 32 Nomor 1 Tahun 2021 Hal. 37 - 43

dengan baik dan mengurangi efek DAFTAR PUSTAKA


penurunan sifat akibat pengusangan. Azira, A. A., Kamal, M. M., & Rusop, M.
Selain itu, adanya bahan pengisi karet (2016). Reinforcement of graphene in
dapat mempertahankan sifat elastisitas natural rubber nanocomposite. AIP
setelah pengusangan karena adanya Conference Proceedings, 1733.
https://doi.org/10.1063/1.4948821
interaksi karet dan filler yang kuat.
Das, A., & Heinrich, G. (2020). Encyclopedia
Nilai perpanjangan putus sebelum of Polymeric Nanomaterials.
dan sesudah pengusangan perlakuan H6 Encyclopedia of Polymeric
(62 dan 65%) lebih rendah dari perlakuan Nanomaterials, 1–5.
H7 (Sampel pembanding menggunakan https://doi.org/10.1007/978-3-642-36199-
bahan pengisi carbon black), yaitu 9
masing- masing sebesar 80% dan 84%. Hasan, A., Dewi, E., Purnamasari, I., Irawan,
D., & S, P. Y. A. (2019). Variasi Tanah
KESIMPULAN DAN SARAN Liat Di Berbagai Lapisan Area Tambang
Pt . Bukit Asam ( Persero ) Tbk . The
Physical Properties Of Rubber Vulcanize
Kesimpulan With Filling Materials Of Clay Soils In
Grafena dapat digunakan sebagai Various Mine Area Layers Bukit Asam (
bahan pengisi reinforcing substitusi Persero ) Tbk . 10(01), 31–37.
carbon black. Sifat mekanik vulkanisat ban Hernández, M., Bernal, M. del M., Verdejo, R.,
busa padat seperti pampatan tetap, Ezquerra, T. A., & López-Manchado, M.
ketahanan usang untuk tegangan putus A. (2012). Overall performance of natural
dan perpanjangan putus menunjukkan rubber/graphene nanocomposites.
trend menurun sedangkan Ketahanan Composites Science and Technology,
usang untuk kekerasan meningkat. 73(1), 40–46.
https://doi.org/10.1016/j.compscitech.201
Perlakuan H6 memberikan karakteristik
2.08.012
vulkanisat velg ban busa padat dengan Lee, C., Wei, X., Kysar, J. W., & Hone, J.
nilai terbaik (pampatan tetap 23%, (2008). Measurement of the elastic
perubahan tegangan putus 3 Mpa, properties and intrinsic strength of
perpanjangan putus 65% kekerasana 83 monolayer graphene. Science,
Shore A), dibandingkan dengan sampel 321(5887), 385–388.
pembanding H7 (pampatan tetap 25%, https://doi.org/10.1126/science.1157996
perubahan tegangan putus 3,8 Mpa, Maridass, B., & Gupta, B. R. (2006). Effect of
perpanjangan putus 84% kekerasana 78 carbon black on devulcanized ground
Shore A) menggunakan bahan pengisi rubber tire-natural rubber vulcanizates:
Cure characteristics and mechanical
carbon black.
properties. Journal of Elastomers and
Plastics, 38(3), 211–229.
Saran https://doi.org/10.1177/00952443060634
Penelitian lanjutan perlu dilakukan 80
untuk aplikasi formula kompon pada Marlina, P., Pratama, F., Hamzah, B., &
produk karet dengan pengujian berdasar Pambayun, R. (2014). Karakteristik
pada kondisi lingkungan yang Kompon Karet Dengan Bahan Pengisi
sebenarnya. Arang Aktif Tempurung Kelapa Dan
Nano Silika Sekam Padi Characteristics
UCAPAN TERIMA KASIH of Rubber Compound With the Fillers of
Activated Coconut Shell Carbon and
Penulis mengucapkan terima kasih
Nano-Sized Silica From Rice Husks.
kepada Kepala Baristand Industri Rindit Pambayun J Tek Ind Pert, 25(1),
Palembang, yang telah memberikan 85–93.
fasilitas yang diperlukan, Analis dan Mustafa, J.I. (2016). Natural Rubber/ Reduced
Operator di Laboratorium Proses karet Graphene Oxide (rGO) Composite
atas bantuannya dalam melakukan Development. Thesys. January, 2016.
kegiatan praktek lapangan, dan pengujian Novoselov, K. S., Fal’Ko, V. I., Colombo, L.,
di laboratorium hingga terselesaikannya Gellert, P. R., Schwab, M. G., & Kim, K.
penelitian ini. (2012). A roadmap for graphene. Nature,
490(7419), 192–200.
https://doi.org/10.1038/nature11458

42
Popy Marlina Komposit Karet Alam dab Grafena terhadap Karakteristik Mekanik Vulkanisat Velg Ban
Hari Adi Prasetya Busa Padat

Prasetya, H. A., & Marlina, P. M. (2019). Xin Liu, Le-Ying Wang, Li-Fen Zhao, Hai-Feng
Pengaruh Bahan Pengisi Arang Tandan He, Xiao-Yu Shao, Guan-Biao Fang,
Kosong Kelapa Sawit Terhadap Swelling Zhen-Gao Wan, Rong-Chang Zeng.
Dan Ketahanan Usang Karet Kopling 2016. Research Progress of Graphene-
Kendaraan Bermotor Roda Dua. Jurnal Based Rubber Nanocomposites. Polymer
Dinamika Penelitian Industri, 30(1), 38. Composite. Pp. 1 – 17. https
https://doi.org/10.28959/jdpi.v30i1.5137 ://doi,org/10.1002/pc.24072
Prasetya, H. A., Marlina, P., & Widjajanti, R. Yang, H., Yao, X. F., Zheng, Z., Gong, L. H.,
(2020). Aging resistance and functional Yuan, L., Yuan, Y. N., & Liu, Y. H.
group analysis of natural rubber/oil palm (2018). Highly sensitive and stretchable
empty fruit bunch charcoal composites. graphene-silicone rubber composites for
AIP Conference Proceedings, strain sensing. Composites Science and
2237(June). Technology, 167(August), 371–378.
https://doi.org/10.1063/5.0005338. https://doi.org/10.1016/j.compscitech.201
Process, L. M. (2020). High Silica Content 8.08.022
Graphene / Natural Rubber Composites Zhan, Y., Wu, J., Xia, H., Yan, N., Fei, G., &
Prepared by a Wet Compounding. Yuan, G. (2011). Dispersion and
Sayed, F., Parmar, M., & Auti, S. (2019). A exfoliation of graphene in rubber by an
review on graphene. Lecture Notes in ultrasonically- assisted latex mixing and
Mechanical Engineering, 8(09), 323–331. in situ reduction process.
https://doi.org/10.1007/978-981-13-2490- Macromolecular Materials and
1_29 Engineering, 296(7), 590–602.
Soldano, C., Mahmood, A., & Dujardin, E. https://doi.org/10.1002/mame.20100035
(2010). Production, properties and 8
potential of graphene. Carbon, 48(8),
2127–2150.
https://doi.org/10.1016/j.carbon.2010.01.
058
Stankovich, S., Dikin, D. A., Dommett, G. H.
B., Kohlhaas, K. M., Zimney, E. J., Stach,
E. A., Piner, R. D., Nguyen, S. B. T., &
Ruoff, R. S. (2006). Graphene-based
composite materials. Nature, 442(7100),
282–286.
https://doi.org/10.1038/nature04969
Tang, B., Hu, G., Gao, H., & Hai, L. (2015).
Application of graphene as filler to
improve thermal transport property of
epoxy resin for thermal interface
materials. International Journal of Heat
and Mass Transfer, 85, 420–429.
https://doi.org/10.1016/j.ijheatmasstransf
er.2015.01.141.
Wu, X., Lin, T. F., Tang, Z. H., Guo, B. C., &
Huang, G. S. (2015). Natural
rubber/graphene oxide composites:
Effect of sheet size on mechanical
properties and straininduced
crystallization behavior. Express Polymer
Letters, 9(8), 672–685.
https://doi.org/10.3144/expresspolymlett.
2015.63.
Xian, H., Peng, T.J., & Sun, H.J. (2015).
Effect of Particle Size of Natural Flake
Graphite on the Size and Structure of
Graphene Oxide Prepared by the
Modified Hummers Method. Materials
Science, 814 pp 185-190.

43

Anda mungkin juga menyukai