Anda di halaman 1dari 3

Tugas 5 pendidikan kewarganegaraan

Nama : Falisthatiunus Rangkuti


Nim : 22343006

1. a. ya setiap negara perlu memiliki konstitusi. Dapat dikatakan, konstitusi merupakan


sebuah fondasi agtau dasar suatu negara. Tanpa konstitusi, suatu negara hanyalah
bangunan tanpa fondasi atau dasar.
Konstitusi adalah hukum dasar undang-undang dasar yang menggambarkan
keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara. Kosntitusi diperlukan oleh setiap
negara dengan tujuan agar tidak terjadinya penyalahgunaan kekuasaan yang dapat
merugikan banyak pihak. Konstitusi juga bertujuan agar tidak terjadi pelanggaran
hak asasi manusia, mencegah tindak kejahatan dan merupakan salah satu usaha
untuk menciptakan negara yang aman, tentram dan damai.
b. tidak ada. Setiap Negara harus memiliki konstitusi. Karena konstitusi merupakan
kumpulan peraturan untuk membentuk, mengatur, atau memerintah negara.
Konstitusi mutlak harus ada dalam suatu Negara karena konstitusi yang mengatur
kehidupan bernegara, bentuk pemerintahan dan aturannya, mengatur hak-
hak/kewajiban warga negara. Konstitusi sangat berkaitan erat dengan negara,
karena konstitusi lahir untuk membangun suatu negara. Jadi tidak bisa jika suatu
negara tidak memiliki konstitusi.
c. Negara tanpa konstitusi atau dasar negara berarti negara tersebut tidak memiliki
pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, maka akibatnya negara
tersebut tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas, sehingga memudahkan
munculnya kekacauan dan kehancuran dalam negara tersebut. Konstitusi atau
dasar negara sebagai pedoman hidup bernegara juga mencakup cita-cita negara,
tujuan negara, norma-norma bernegara. Maka, sangat penting bagi Negara untuk
memiliki konstitusi.
Hal hal yang terjadi jika suatu negara tidak memiliki konstitusi adalah :
 Terjadi kekuasaan pada pihak tertentu.
 Negara tersebut akan terpecah belah karena tidak adanya
ketetapan dalam pemerintahannya
 Jika tidak ada konstitusi, negara akan kacau karena segala
sesuatu tidak terdapat Batasan atau larangan.
 Negara tidak akan berjalan sebagaimana mestinya karena
tidak memiliki aturan aturan untuk keberlangsungan
pemerintahannya.
2. a. Konstitusi berwujud UUD (Undang-Undang Dasar). Secara garis besar, konstitusi
memuat tiga hal, yaitu: pengakuan HAM,struktur ketatanegaraan yang mendasar
dan pemisahan atau pembatasan kekuasaan. Selain itu dalam konstitusi juga harus
terdapat pasal mengenai perubahan konstitusi.
• Materi muatan konstitusi, pada pokoknya ada 3 hal :
1. Ada jaminan terhadap HAM dan warga negara,
2. Ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat
fundamental,
3. Ada pembagian dan pembatasan tugas-tugas ketatanegaraan yang
bersifat fundamental, Yang lainnya:
4. Bentuk negara,
5. Bentuk pemerintahan
6. Prinsip-prinsip/asas-asas buatan rakyat dan negara hukum,
7. Hal keuangan
8. Identitas negara; bendera, bahasa lambang negara

b. Tidak. Tidak semua konstitusi selalu tertulis. Ada pula konstitusi yang tidak
tertulis. Yang biasa disebut dengan istilah konvensi, yang berupa sebuah kebiasaan
ketatanegaraan yang sering timbul. Konvensi sendiri memiliki syarat-syarat, yaitu:

1. Diakui dan dipergunakan berulang – ulang dalam praktik penyelenggaraan


negara.

2. Tidak bertentangan dengan UUD 1945.

3.Memperhatikan pelaksanaan UUD 1945.

c. Negara yang memiliki konstitusi tidak tertulis adalah Negara Inggris. Inggris tidak
mempunyai UUD, tapi pemerintahannya didasarkan pada konvensi, antara lain :

1. Piagam Magna Charta, tahun 1215.

2. Petition of Rights, tahun 1628.

3. The Habeas Corpus Act, tahun 1679.

4. Bill of Rights, tahun 1689.


5. Piagam Westminter, tahun 1931.

Namun pada dasarnya, setiap Negara memiliki konstitusi tidak tertulis. Karena
konvensi merupakan sebuah kebiasaan atau norma yang pasti dimiliki oleh setiap
Negara. Di Indonesia sendiri pun telah menerapkan konvensi pada
ketatanegaraanya. Adapun contoh-contoh konvensi di Indonesia antara lain :

1. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat. (lihat


pasal 2 ayat (3) UUD 1945).

2. Pidato Kenegaraan Presiden di depan Sidang DPR setiap tanggal 16


Agustus.

3. Pertanggung-jawaban Presiden di akhir masa jabatannya di depan Sidang


MPR serta penilaiannya dari MPR atas pertanggung-jawaban tersebut.

4. Prakarsa Presiden menyusun program pembangunan.

5. Ratifikasi perjanjian-perjanjian oleh DPR.

d. Efektif. Konstitusi demikian tersebut efektif mengatur kehidupan berbangsa dan


bernegara, dikarenakan dalam pendampingan kehidupan masyarakat Indonesia,
diatur oleh perundangan-undangan. dan perundang-undangan tersebut telah
disahkan secara konstitusional dengan berdasarkan pada Kedaulatan rakyat. dan
kedaulatan inilah yang akan mempermudah kehidupan bangsa dan Negara.

Anda mungkin juga menyukai