DI KABUPATEN BANYUMAS
Disusun Oleh :
1. Alvin Eka Rahmawati (K5419006)
2. Anggun Luthfiani (K5419007)
3. Anita Purnamaningrum (K5419008)
4. Donny Offianda Hermawan (K5419017)
5. Evrina Rakhmanita (K5419023)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tugas Mata Kuliah
Evaluasi Sumberdaya Lahan dengan judul ” ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN PADA SUB DAS
LOGAWA DI KABUPATEN BANYUMAS”, yang diampu oleh Bapak Setya Nugraha, S.Si.,M.Si.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen dan teman-teman yang telah membantu
memberikan pemikiran terhadap proses penulisan makalah ini.
Penulis berharap semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan
yang baru bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan tugas ini.
Surakarta, 4 Oktober 2021
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan ............................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kemiringan Lereng ........................................................................... 3
B. Kepekaan Erosi (K) ............................................................................ 4
C. Kepekaan Erosi (K) ............................................................................ 4
D. Kedalaman Tanah (k) ........................................................................ 5
E. Tekstur Tanah (t) ............................................................................... 5
F. Permeabilitas (P) ............................................................................... 5
G. Drainase (d)....................................................................................... 6
H. Batu-batuan dan Kerikil (b)............................................................... 6
I. Ancaman Banjir/ Genangan (O) ........................................................ 8
J. Salinitas (g) ........................................................................................ 8
K. Kerangka Berpikir .............................................................................. 9
1. Latar Belakang
Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum adalah suatu hamparan wilayah/kawasan
yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) yang berfungsi untuk menerima,
mengumpulkan air hujan, sedimen, dan unsur hara serta mengalirkannya melalui anak-
anak sungai dan keluar pada satu titik. DAS terbagi menjadi tiga bagian, yaitu hulu, tengah
dan hilir.
Wilayah yang digunakan untuk penelitian yaitu Sub Daerah Aliran Sungai (Sub DAS)
Logawa. Sungai Logawa mengalir dari lereng Gunungapi Slamet hingga bermuara di
Sungai Serayu. Wilayah penelitian meliputi sebagian dari Kecamatan Kedungbanteng,
Karanglewas, dan Cilongok. Penggunaan lahan di wilayah terdiri dari hutan, sawah,
permukiman, hutan, dan lahan terbuka. Dari penelitian sebelumnya dijumpai bahwa
penggunaan lahan yang ada tidak sesuai dengan fungsi kawasan penyangga sebesar
2.801,36 ha.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana klasifikasi kelas kemampuan lahan di Sub Daerah Aliran Sungai (Sub DAS)
Logawa?
1
3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari peneliti sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui klasifikasi kelas kemampuan lahan di Sub Daerah Aliran Sungai (Sub
DAS) Logawa?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
seperti: bencana banjir, kekeringan, turunnya produktivitas tanah dan lain-lain. Berikut
merupakan pengelompokan erosi yang telah terjadi :
e0 : tidak erosi
e1 : ringan, kurang dari 25% lapisan atas hilang
e2 : sedang, 25 sampai 75% lapisan atas hilang
e3 : agak berat, lebih dari 75% lapisan atas sampai <25% lapisan bawah hilang
e4 : berat, lebih dari 25% lapisan bawah hilang
e5 : sangat berat, erosi parit
D. Kedalaman Tanah (k)
Kedalaman tanah efektif adalah kedalaman tanah yang baik bagi pertumbuhan
akar tanaman, yaitu kedalaman sampai pada lapisan yang tidak dapat ditembus oleh
akar tanaman. Lapisan tersebut dapat berupa lapisan padas keras (hard pan), padas
liat (clay pan), padas rapuh (fragi-pan) atau lapisan phlintite. Kedalaman efektif tanah
diklasifikasikan sebagai berikut :
k 0 : >90 cm (dalam)
k1 : 90-50 cm (sedang)
k 2 : 50-25 cm (dangkal)
k 3 : <25 cm (sangat dangkal)
E. Tekstur Tanah (t)
Tekstur tanah adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi kapasitas
tanah untuk menahan air dan permeabilitas tanah serta berbagai sifat fisik dan kimia
tanah lainnya. Untuk mennetukan klasifikasi kemampuan lahan, tekstur lapisan atas
tanah (0-30 cm) dan lapisan bawah (30-60 cm) dikelompokkan sebagai berikut :
t1 : tanah bertekstur halus, meliputi tektur liat berpasir, liat berdebu, dan liat.
t 2 : tanah bertekstur agak halus, meliputi tekstur lempung liat berpasir, lempung
berliat, dan lempung liat berdebu.
t 3 : tanah bertekstur sedang, meliputi tekstur lempung, lempung berdebu, dan
debu.
t 4 : tanah bertekstur agak kasar,meliputi tekstur lempung berpasir, lempung
berpasir halus, dan lempung berpasir sangat halus.
t 5 : tanah bertektur kasar, meliputi tekstur pasir berlempung dan pasir.
F. Permeabilitas (P)
5
Permeabilitas tanah dikelompokkan sebagai berikut :
P1 : lambat, <0,5 cm/jam
P2 : agak lambat, 0,5-2,0 cm/jam
P3 : sedang, 2,0-6,25 cm/jam
P4 : agak cepat, 6,25-12,5 cm/jam
P5 : >12,5 cm/jam
G. Drainase (d)
Drainase tanah diklasifikasikan sebagai berikut :
𝑑0 : berlebihan (excessively drained), air lebih segera keluar dari tanah dan sangat
sedikit air yang ditahan oleh tanah sehingga tanaman akan segera mengalami
kekurangan air.
𝑑1 : baik, tanah mempunyai peredaran udara baik. Seluruh profil tanah dari atas
sampai ke bawah (150cm) berwarna terang yang seragam dan tidak terdapat
bercak-bercak kuning, coklat atau kelabu.
𝑑2 : agak baik, tanah mempunyai peredaran udara baik di daerah perakaran. Tidak
terdapat bercak-bercak berwarna kuning, coklat, atau kelabu pada lapisan atas
dan bagian atas lapisan bawah (sampai sekitar 60cm dari permukaan tanah).
𝑑3 : agak buruk, lapisan atas tanah mempunyai peredaran udara baik. Tidak
terdapat bercak-bercak berwarna kuning, kelabu atau coklat. Bercak-bercak
ditemukan pada seluruh lapisan bagian bawah (sekitar 40cm dari permukaan
tanah).
𝑑4 : buruk, bagian bawah lapisan atas (dekat dengan permukaan) terdapat warna
atau bercak-bercak berwarna kelabu, coklat dan kekuningan.
𝑑5 : sangat buruk, seluruh lapisan sampai permukaan tanah berwarna kelabi dan
tanah lapisan bawah berwarna kelabu atau terdapat bercak-bercak berwarna
kebiruan, atau terdapat air yang menggenang di permukaan tanah dalam waktu
yang lama sehingga menghambat pertumbuhan akar.
H. Batu-batuan dan Kerikil (b)
Bahan kasar dapat berada di dalam lapisan tanah atau di atas permukaan tanah.
Bahan kasar yang terdapat di dalam lapisan 20 cm atau di bagain atas tanah yang
berukuran lebih dari 2 mm dibedakan sebagai berikut :
6
• Kerikil : adalah bahan kasar yang berdiameter lebih besar dari 12 mm – 7,5 cm
jika berbentuk bulat atau sampai 15 cm sumbu panjang, jika berbentuk gepeng.
Kerikil di dalam lapisan 20 cm permukaan tanah dikelompokkan sebagai berikut :
𝑏0 : tidak ada atau sedikit, 0% - 15% volume tanah
𝑏1 : sedang, 15% - 50% volume tanah
𝑏2 : banyak, 50% - 90% volume tanah
𝑏3 : sangar banyak, >90% volume tanah
• Batuan Kecil : merupakan bataun kasar berdiameter 7,5 cm – 25 cm jika berbentuk
bulat, atau sumbu panjangnya berukuran 15 cm – 40 cm jika berbentuk gepeng.
Banyaknya batuan kecil dikelompokkan sebagai berikut :
𝑏0 : tidak ada atau sedikit, 0% - 15% volume tanah
𝑏1 : sedang, 15% - 50% volume tanah, pengolahan tanah mulai agak sulit dan
pertumbuhan tanaman agak terganggu.
𝑏2 : banyak, 50% - 90% volume tanah, pengolahan tanah sangat sulit dan
pertumbuhan tanaman terganggu.
𝑏3 : sangat banyak, > 90% volume tanah, pengolahan tanah tidak mungkin
dilakukan dan pertumbuhan tanaman terganggu.
Batuan batuan besar di atas permukaan tanah ada dua macam, yaitu (1) batuan
lepas yang terletak di atas permukaan tanah (stone), dan (2) batuan yang terungkap
atau tersingkap di atas permukaan tanah yang merupakan bagian dari batuan besar
yang terbenam di dalam tanah (rock). Pengelompokan batuan di atas permukaan
tanah adalah sebagai berikut :
• Batuan lepas : batuan yang tersebar di atas permukaan tanah dan berdiameter
>25 cm (berbentuk bulat) atau bersumbu memanjang lebih dari 40 cm (berbentuk
gepeng). Penyebaran batuan lepas di atas permukaan tanah dikelompokkan
sebagai berikut :
𝑏0 : tidak ada, < 0,01% luas areal.
𝑏1 : sedikit, < 0,01% - 3% permukaan tanah tertutup, pengolahan tanah dengan
mesin agak terganggu tetapi tidak mengganggu pertumbuhan tanaman.
𝑏2 : sedang, 3% - 15% permukaan tanah tertutup, pengolahan tanah mulai agak
sulit dan luas areal produktif berkurang.
7
𝑏3 : banyak, 15% - 90% permukaan tanah tertutup, pengolahan tanah dan
penanaman menjadi sangat sulit.
𝑏4 : sangat banyak, > 90% permukaan tanah tertutup, tanah sama sekali tidak
dapat digunakan untuk produksi pertanian.
• Batuan tersingkap (rock) : penyebaran batuan tersingkap dikelompokkan sebagai
berikut :
𝑏0 : tidak ada, <2% permukaan tanah tertutup.
𝑏1 : sedikit, 2%-19% permukaan tanah tertutup, pengolahan tanah dan
penanaman agak terganggu.
𝑏2 : sedang, 10%-50% permukaan tanah tertutup, pengolahan tanah dan
penanaman terganggu.
𝑏3 : banyak, 50%-90% permukaan tanah tertutup, pengolahan tanah dan
penanaman sangat terganggu.
𝑏4 : sangat banyak >90% permukaan tanah tertutup, tanah sama sekali tidak dapat
digarap.
I. Ancaman Banjir/Genangan (O)
Ancaman banjir atau penggenangan air dikelompokkan sebagai berikut :
𝑂0 : tidak pernah, dalam periode satu tahun tanah tidak pernah tertutup banjir
untuk waktu lebih dari 24 jam.
𝑂1 : kadang-kadang, banjir yang menutupi tanah lebih dari 24 jam, terjadinya tidak
teratur dalam periode kurang dari satu bulan.
𝑂2 : selama waktu satu bulan dalam setahun, tanah secara teratur tertutup banjir
untuk jangka waktu lebih dari 24 jam.
𝑂3 : selama waktu 2-5 bulan dalam setahun, secara teratur selalu dilanda banjir
yang lamanya lebih dari 24 jam.
𝑂4 : selama waktu 6 bulan atau lebih tanah selalu dilanda banjir secara teratur
yang lamanya lebih dari 24 jam.
J. Salinitas (g)
Salinitas tanah dinyatakan dalam kandungan garam larut atau hambatan listrik
ekstrak tanah sebagai berikut :
𝑔0 : bebas, 0-0,15% garam larut, 0-4 (EC x 103 mmhos cm-1 pada suhu 25°C).
8
𝑔1 : terpengaruh sedikit, 0,15 – 0,35% garam laut, 4-8 (ECx103) mmhos cm-1 pada
suhu 25°C.
𝑔2 : terpengaruh sedang, 0,35-0,65% garam laut, 8-15 (ECx103) mmhos cm-1 pada
suhu 25°C.
𝑔3 : terpengaruh hebat, >0,65% garam laut, >15 (ECx103) mmhos cm-1 pada suhu
25°C.
K. Kerangka Berpikir
Memasukkan ke
dalam tabel kriteria,
menentukan faktor Menentukan Sub- Peta Kemampuan
penghambat dan Kelas Lahan
menentukan kelas
terendah
Keterangan :
Proses
Hasil
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
10
Tabel 1. Kriteria Klasifikasi Kemampuan Lahan (Arsyad, 2010)
Sumber : https://media.neliti.com/media/publications/123918-ID-none.pdf
11
BAB IV
12
Tabel 2. Faktor Penghambat Yang Merupakan Karakteristik Lahan
Faktor Satuan Lahan
No
Penghambat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Lereng
1 C B C B C B A B B A A B
Permukaan
2 Kepekaan Erosi 𝐾𝐸3 𝐾𝐸4 𝐾𝐸5 𝐾𝐸3 𝐾𝐸4 𝐾𝐸5 𝐾𝐸3 𝐾𝐸3 𝐾𝐸3 𝐾𝐸4 𝐾𝐸5 𝐾𝐸3 𝐾𝐸1 𝐾𝐸2 𝐾𝐸3 𝐾𝐸3
3 Tingkat Erosi 𝑒3 𝑒3 𝑒3 𝑒3 𝑒3 𝑒1 𝑒2 𝑒3 𝑒1 𝑒2 𝑒3 𝑒3
Kedalaman
4 𝑘0 𝑘0 𝑘1 𝑘2 𝑘0 𝑘0 𝑘2 𝑘0 𝑘2 𝑘2 𝑘1 𝑘1
Tanah
Tekstur
5 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡4 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡4 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡4 𝑡1 𝑡2 𝑡3
Lapisan Atas
Tekstur
6 sda sda sda sda sda sda sda sda sda sda sda sda
Lapisan Bawah
7 Permeabilitas 𝑃2 𝑃3 𝑃2 𝑃3 𝑃4 𝑃2 𝑃3 𝑃4 𝑃2 𝑃3 𝑃4 𝑃2 𝑃3 𝑃2 𝑃3 𝑃2 𝑃3 𝑃2 𝑃3 𝑃4 𝑃2 𝑃3 𝑃2 𝑃3 𝑃4 𝑃2 𝑃3 𝑃4 𝑃2 𝑃3
8 Drainase 𝑑1 𝑑3 𝑑1 𝑑3 𝑑3 𝑑2 𝑑1 𝑑4 𝑑3 𝑑1 𝑑3 𝑑4
9 Krikil/Batuan 𝑏0 𝑏0 𝑏0 𝑏0 𝑏0 𝑏0 𝑏0 𝑏0 𝑏0 𝑏0 𝑏0 𝑏1
Ancaman
10 𝑂0 𝑂0 𝑂1 𝑂0 𝑂1 𝑂1 𝑂1 𝑂0 𝑂0 𝑂0 𝑂0 𝑂0
Banjir
11 Garam/Sanitasi 𝑔0 𝑔1 𝑔1 𝑔0 𝑔1 𝑔0 𝑔0 𝑔1 𝑔1 𝑔0 𝑔0 𝑔1
13
Faktor Satuan Lahan
No
Penghambat 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Lereng
1 A A B A C C A B C C D E
Permukaan
2 Kepekaan Erosi KE1 KE1 KE2 KE1 KE2 KE3 KE1 KE2 KE3 KE2 KE3 KE4
3 Tingkat Erosi e1 e1 e1 e1 e2 e2 e1 e1 e3 e2 e3 e4
Kedalaman
4 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k1 k1 k0 k1 k0 k0
Tanah
Tekstur
5 t4 t4 t4 t4 t4 t4 t4 t4 t4 t4 t4 t4
Lapisan Atas
Tekstur
6 sda sda sda sda sda sda Sda sda Sda sda sda sda
Lapisan Bawah
7 Permeabilitas P3 P3 P3 P3 P3 P3 P2 P2 P2 P4 P4 P4
8 Drainase d1 d1 d1 d1 d1 d1 d1 d1 d1 d1 d1 d1
9 Krikil/Batuan b0 b0 b0 b0 b0 b0 b0 b0 b0 b0 b0 b0
Ancaman
10 O0 O0 O0 O0 O0 O0 O1 O1 O1 O0 O0 O0
Banjir
11 Garam/Sanitasi g0 g0 g0 g0 g0 g1 g0 g1 g1 g1 g1 g1
No Satuan Lahan
14
Faktor
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Penghambat
Lereng
1 B B A A C B B A A B C B
Permukaan
2 Kepekaan Erosi KE3 KE3 KE3 KE1 KE2 KE1 KE2 KE3 KE3 KE3 KE3 KE3 KE1 KE2 KE3
3 Tingkat Erosi e2 e2 e2 e2 e0 e2 e2 e3 e2 e2 e3 e2
Kedalaman
4 k1 K0 k1 k2 K2 k0 k2 K1 K2 k1 K2 k1
Tanah
Tekstur
5 t1 t2 t3 t1 t2 t3 t1 t2 t3 t1 t2 t3 t1 t2 t3 t1 t2 t3 t1 t2 t3 t1 t2 t3 t4 t1 t2 t3 t1 t2 t3 t1 t2 t3 t4 t1 t2 t3
Lapisan Atas
Tekstur
6 sda sda sda sda sda sda Sda sda sda sda sda sda
Lapisan Bawah
7 Permeabilitas P2 P3 P2 P3 P2 P3 P2 P3 P2 P3 P2 P3 P2 P3 P2 P3P4 P2 P3 P2 P3 P2 P3P4 P2 P3
8 Drainase d1 d3 d2 d1 d4 d1 d0 d1 d4 d3 d1 d2
9 Krikil/Batuan b0 b0 b0 b0 b0 b0 b0 b1 b0 b0 b0 b0
Ancaman
10 o0 o0 o0 o0 o0 o0 O0 o0 o1 o0 o0 o0
Banjir
11 Garam/Sanitasi g0 g0 g0 g0 g0 g0 g0 g0 g0z g0 g0 g0
15
Table 3. Sub Kelas Kemampuan Lahan
Faktor Satuan Lahan
No
Penghambat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Lereng C B C B C B A B B A A B
1
Permukaan III II III II III II I II II I I II
𝐾𝐸3 𝐾𝐸4 𝐾𝐸5 𝐾𝐸3 𝐾𝐸4 𝐾𝐸5 𝐾𝐸3 𝐾𝐸3 𝐾𝐸3 𝐾𝐸4 𝐾𝐸5 𝐾𝐸3 𝐾𝐸1 𝐾𝐸2 𝐾𝐸3 𝐾𝐸3
2 Kepekaan Erosi
II III II III II II II III II I II II
𝑒3 𝑒3 𝑒3 𝑒3 𝑒3 𝑒1 𝑒2 𝑒3 𝑒1 𝑒2 𝑒3 𝑒3
3 Tingkat Erosi
IV IV IV IV IV II III IV II III IV IV
Kedalaman 𝑘0 𝑘0 𝑘1 𝑘2 𝑘0 𝑘0 𝑘2 𝑘0 𝑘2 𝑘2 𝑘1 𝑘1
4
Tanah I I II III I I III I III III II II
Tekstur 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡4 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡4 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡4 𝑡1 𝑡2 𝑡3
5
Lapisan Atas I I I I III I I III I I III I
Tekstur sda sda sda sda sda sda sda sda sda sda sda sda
6
Lapisan Bawah I I I I III I I III I I III I
𝑃2 𝑃3 𝑃2 𝑃3 𝑃4 𝑃2 𝑃3 𝑃4 𝑃2 𝑃3 𝑃4 𝑃2 𝑃3 𝑃2 𝑃3 𝑃2 𝑃3 𝑃2 𝑃3 𝑃4 𝑃2 𝑃3 𝑃2 𝑃3 𝑃4 𝑃2 𝑃3 𝑃4 𝑃2 𝑃3
7 Permeabilitas
I IV IV IV I I I IV I IV IV I
𝑑1 𝑑3 𝑑1 𝑑3 𝑑3 𝑑2 𝑑1 𝑑4 𝑑3 𝑑1 𝑑3 𝑑4
8 Drainase
I III I III III II I IV III I III IV
𝑏0 𝑏0 𝑏0 𝑏0 𝑏0 𝑏0 𝑏0 𝑏0 𝑏0 𝑏0 𝑏0 𝑏1
16
9 Krikil/Batuan I I I I I I I I I I I III
Ancaman 𝑂0 𝑂0 𝑂1 𝑂0 𝑂1 𝑂1 𝑂1 𝑂0 𝑂0 𝑂0 𝑂0 𝑂0
10
Banjir I I I I I I I I I I I I
𝑔0 𝑔1 𝑔1 𝑔0 𝑔1 𝑔0 𝑔0 𝑔1 𝑔1 𝑔0 𝑔0 𝑔1
11 Garam/Sanitasi
I II II I II I I II II I I II
Sub Kelas IV e IV e IV e IV es IV e III s III es IV ew III ws III es IVe IV ws
17
Tekstur
5 t4 t4 t4 t4 t4 t4 t4 t4 t4 t4 t4 t4
Lapisan Atas
III III III III III III III III III III III III
Tekstur
6 sda Sda sda sda sda sda sda sda Sda sda sda sda
Lapisan Bawah
I I I I I I I I I I I I
7 Permeabilitas P3 P3 P3 P3 P3 P3 P2 P2 P2 P4 P4 P4
I I I I I I I I I III III III
8 Drainase d1 d1 d1 d1 d1 d1 d1 d1 d1 d1 d1 d1
I I I I I I I I I I I I
9 Krikil/Batuan b0 b0 b0 b0 b0 b0 b0 b0 b0 b0 b0 b0
I I I I I I I I I I I I
Ancaman
10 O0 O0 O0 O0 O0 O0 O1 O1 O1 O0 O0 O0
Banjir
I I I I I I I I I I I I
11 Garam/Sanitasi g0 g0 g0 g0 g0 g1 g0 g1 g1 g1 g1 g1
I I I I I II II II II II II II
III s III s III s III s III es III es III s III s IV e III ws IV e VI e
18
Satuan Lahan
Faktor
Penghambat
No 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Lereng
1 B B A A C B B A A B C B
Permukaan
II II I I III II II I I II III II
2 Kepekaan Erosi KE3 KE3 KE3 KE1 KE2 KE1 KE2 KE3 KE3 KE3 KE3 KE3 KE1 KE2 KE3
II II II I I II II II II II I II
3 Tingkat Erosi e2 e2 e2 e2 e0 e2 e2 e3 e2 e2 e3 e2
Kedalaman
4 k1 K0 k1 k2 K2 k0 k2 K1 K2 k1 K2 k1
Tanah
II I II III III I III I II I II I
Tekstur
5 t1 t2 t3 t1 t2 t3 t1 t2 t3 t1 t2 t3 t1 t2 t3 t1 t2 t3 t1 t2 t3 t1 t2 t3 t4 t1 t2 t3 t1 t2 t3 t1 t2 t3 t4 t1 t2 t3
Lapisan Atas
I I I I I I I III I I III I
Tekstur
6 sda Sda sda sda sda sda Sda sda sda sda sda sda
Lapisan Bawah
I I I I I I I I I I I I
19
I I I I I I I III I I III I
8 Drainase d1 d3 d2 d1 d4 d1 d0 d1 d4 d3 d1 d2
9 Krikil/Batuan b0 b0 b0 b0 b0 b0 b0 b1 b0 b0 b0 b0
I I I I I I I III I I I I
Ancaman
10 o0 o0 o0 o0 o0 o0 O0 o0 o1 o0 o0 o0
Banjir
I I I I I I I I I I I I
11 Garam/Sanitasi g0 g0 g0 g0 g0 g0 g0 g0 g0z g0 g0 g0
I I I I I I I I I I I I
III e III ew III e III es IV ws III e III es IV e IV ws III ew IV es III e
20
B. Analisis Kemampuan Lahan di Sub-DAS Logawa
Hasil evaluasi lahan menunjukkan bahwa sebaran kelas kemampuan lahan di Sub-
DAS Logawa terdiri atas kelas kemampuan lahan III seluas 5.586 ha, kelas kemampuan
lahan IV seluas 6.984 ha dan kelas kemampuan lahan VI seluas 749 ha.
22
34 dengan luas 1.664 ha. Salah satu sifat tanah yang berpengaruh terhadap erosi
adalah faktor kepekaan tanah (erodibilitas tanah). Semakin besar nilai erodibilitas
tanah suatu tanah, semakin peka tanah tersebut terhadap erosi. Erodibilitas tanah
sangat tergantung pada dua karakteristik tanah, yaitu stabilitas agregat tanah dan
kapasitas infiltrasi. Selain sifat tanah, faktor pengelolaan/perlakuan terhadap tanah
juga sangat berpengaruh terhadap tingkat erodibilitas tanah (Nezami, 2013).
Wischmeier dan Mannering (1969), menyatakan bahwa tanah dengan kandungan
debu tinggi adalah tanah yang paling mudah tererosi. Usaha yang perlu dilakukan pada
faktor pembatas erodibilitas tanah adalah dengan pemberian bahan organik. Hal ini
dimaksudkan agar terjaga stabilitas agregat tanah. Beberapa hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa tanah dengan kandungan bahan organik tinggi mempunyai
erodibilitas yang tinggi (Ping LY et al., 2012).
Lahan kelas III s dengan faktor penghambat kedalaman tanah terdapat pada
satuan lahan 6, 13, 14, 15, 16, 19, dan 20 seluas 172 ha. Kedalaman tanah ini sangat
berpengaruh terhadap proses perkembangan tumbuhan terutama pada sistem
perakaran tanaman. Lahan kelas III ws dengan faktor penghambat drainase dan
kedalaman tanah tersebar pada satuan lahan 9, dan 22 dengan luas 2.122 ha.
Lahan kelas IV e dengan faktor penghambat pada erosi yang terdapat pada
satuan lahan 1,2,3,4,5,11,21,23,24, dan 32 dengan luas 6.456 ha. Pada satuan lahan
tersebut memiliki erosi yang cukup tinggi yang mana erosi akan menyebabkan
berkurangnya keseuburan tanah. Lahan kelas IV es dengan factor penghambat yaitu
erosi dan kedalaman tanah yang terdapat pada satuan lahan 4 dan 35 dengan luas 63
Ha.
Lahan kelas IV ew dengan faktor penghambat berupa erosi dan drainase yang
terdapat pada satuan lahan nomor 8 dengan luas 18 ha. Lahan IV ws dengan faktor
penghambat pada drainase dan kedalaman tanah yang terdapat pada satuan lahan
nomor 12,29,dan 33 dengan luas 447 ha. Lahan VI e dengan faktor penghambat yaitu
erosi yang terdapat pada satuan lahan nomor 24 dengan luas 749 ha. Pada satuan
lahan ini memiliki erosi yang sangat tinggi.
23
BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil analisis kelas kemampuan lahan di Sub DAS Logawa dapat disimpulkan
bahwa :
1. Pada Sub DAS Logawa terdapat 10 kelas kemampuan lahan yaitu III e yang berada di
satuan lahan nomor 25, 27, 30, dan 36 dengan luas 1.337 ha. Kelas kemampuan lahan III
es yang berada di satuan lahan nomor 7, 10, 17, 18, dan 28 dengan luas 291 ha. Kelas
kemampuan lahan III ew yang terdapat pada satuan lahan nomor 26 dan 34 dengan luas
1.664 ha. Kelas kemampuan lahan III s yang terdapat di satuan lahan nomor 6, 13, 14, 15,
16, 19, dan 20 dengan luas 172 ha. Kelas kemampuan lahan III ws yang terdapat pada
satuan lahan nomor 9 dan 22 dengan luas 2.122 ha. Kelas kemampuan lahan IV e yang
terdapat pada satuan lahan nomor 1,2,3,5,11,21,23,24,dan 32 dengan luas 6.456 ha.
Kelas kemampuan lahan IV es yang terdapat pada satuan lahan nomor 4 dan 35 dengan
luas 63 ha. Kelas kemampuan lahan IV ew yang terdapat pada satuan lahan nomor 8
dengan luas 18 ha. Kelas kemampuan lahan IV ws yang terdapat pada satuan lahan nomor
12,29,dan 33 dengan luas 447 ha. Dan kelas kemampuan lahan VI e yang terdapat pada
satuan lahan nomor 24 dengan luas 749 ha.
2. Mayoritas kelas kemampuan lahan pada Sub DAS Logawa yaitu kelas kemampuan lahan
IV e yang berarti pas Sub DAS Logawa ini masih sangat tinggi erosinya, sehingga butuh
penanganan atau Tindakan yang tepat dan pengelolaan lahan yang tapat sesuai dengan
kemampuan lahan sehingga tidak terjadi adanya lahan yang kritis.
24
DAFTAR PUSTAKA
https://tirto.id/pengertian-daerah-aliran-sungai-dan-tujuan-pengelolaan-das-gbl9
25