Anda di halaman 1dari 8

ANATOMI DAN FISIOLOGI PADA SIROSIS HEPATIS

DISUSUN OLEH:
NURMILANDA ADAM 2120011

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2022
BAB I
ANATOMI DAN FISIOLOGI
STRUKTUR HEPAR
Hepar adalah kelenjar yang paling besar dalam tubuh manusia dengan berat 1500 gram
atau 1,5 kg. Bagian superior dari hepar cembung dan terletak di bawah kubah kanan
diafragma. Bagian inferior hepar cekung dan di bawahnya terdapat ginjal kanan, gaster,
pankreas, dan usus.
Hepar dibagi menjadi dua lobus, yaitu lobus kiri dan kanan. Ligamen falsiform
melintasi diafragma sampai ke dinding abdomen anterior. Permukaan hepar diliputi oleh
peritoneum viseralis.
Saluran-saluran hepar terdiri dari:
1. Arteria hepatikum adalah salah satu cabang dari arteria seliaka dari aorta. Arteria ini
menyuplai darah ke hepar.
2. Vena porta hepatika membawa darah vena dari seluruh traktus gastrointestal ke hepar.
Darah ini mengandung zat-zat makanan yang telah diserap oleh vili usus halus.
3. Vena hepatika membawa darah vena dari hepar ke vena inferior.
4. Saluran-saluran bilier juga disebut kanalikuli empedu, dibentuk oleh kapiler-kapiler
empedu yang menyatu dan menyalurkan empedu yang dihasilkan oleh sel-sel hepar.

Gambar 1. Hepar dalam sistem pencernaan


Setiap lobus dari hepar dibagi dalam struktur-struktur yang disebut lobulus. Lobulus ini
adalah mikroskopik yang merupakan unit fungsional dari hepar yang bersegi enam atau
heksagonal. Di dalam lobulus terdapat sel-sel hepar (hepatosit) yang tersusun seperti lapisan-
lapisan plat dan berbentuk sinar dan mengelilingi hepatikum. Pada setiap segi dari lobulus
terdapat cabang-cabang vena porta, arteria hepatika, dan kanalikuli empedu.
Di antara deretan sel-sel hepar yang berbentuk seperti sinar, terdapat sinusoid yang
membawa darah dari cabang-cabang vena porta dan arteria hepatika ke vena hepatika. Pada
dinding sinusoid terdapat sel-sel fagosit yang disebut sel Kupffer. Sel-sel Kupffer ini menelan
eritrosit dan leukosit yang mati, mikroorganisme, dan benda asing yang masuk ke dalam
hepar.
Sel-sel hepar menghasilkan empedu yang kemudian dialirkan lewat kanalikuli.
Kanalikuli (saluran-saluran yang halus) bergabung dan menjadi saluran yang besar, yaitu
duktus heptikus kiri dan kanan. Duktus hepatikus kiri dan kanan bergabung dan menjadi
duktus hepatikus komunis. Duktus hepatikus komunis bergabung dan menjadi duktus
sistikus. Melalui duktus sistikus ini, empedu masuk ke dalam vesika felea. Empedu juga
keluar dari vesika felea melalui duktus sistikus kemudian ke duktus koledukus (common
bileduct). Duktus koledukus ini bermuara ke dalam duodenum. Sebelum memasuki
duodenum, duktus koledukus bersatu dengan duktus pankreatikus dan membentuk ampula
hepatopankreatik. Ampula hepatopankreatik mempunyai katup yang disebut sfingter Oddi.
Kira-kira 30 menit setelah makan dan setiap kimus masuk ke dalam duodenum, katup Oddi
berrelaksasi, sedangkan vesika felea berkontraksi dan empedu masuk ke dalam duodenum.
Hepar menerima dua macam darah yaitu darah yang kaya dengan oksigen melalui
arteria hepatika dan darah yang mengandung lebih banyak karbondioksida melalui vena
porta. Darah dalam vena
Gambar 2. Struktur dasar lobulus hati memperlihatkan lempeng sel hati, pembuluh darah,
sistem saluran empedu, dan sistem aliran limfe yang terdiri dari ruang Disse dan saluran
limfe interlobularis
porta juga mengandung zat-zat makanan yang telah diabsorpsi vili dari usus halus. Cabang-
cabang dari arteria hepatika dan vena porta membawa dua macam darah ini ke dalam sinusid.
Zat-zat makanan yang tidak diperlukan tubuh disimpan oleh hepar dan dikeluarkan jika
diperlukan.
Hepar adalah tempat penyimpanan utama dari tubuh. Hepar menyimpan glukosa dalam
bentuk glikogen dengan bantuan enzim-enzim glikogen yang dapat diubah menjadi glukosa
ketika tubuh memerlukannya. Oleh karena glukosa merupakan sumber energi utama,
penyimpanannya sangat penting.
Hepar juga menyimpan Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak seperti A, D, E dan K,
serta mineral-mineral seperti zat besi. Hepar juga dapat menyimpan lemak dan asam amino
yang dapat diubah menjadi glukosa jika tubuh memerlukannya.
Salah satu fungsi utama hepar sebagai alat pencernaan adalah menyekresi empedu.
Empedu adalah cairan yang basa; mengandung natrium bikarbonat, garam-garam empedu,
pigmen empedu, kolestrol, mucin, lesitin, dan bilirubin.
Hepar menyekresi sebanyak 1 liter empedu setiap hari. Pigmen empedu memeberi
warna pada empedu dan feses. Pigmen-pigmen ini berasal dari hemoglobin yang rusak atau
yang mari, kemudian dibawa menuju hepar.
Empedu masuk ke duodenum serta membantu dalam pencernaan dan absorpsi lemak.
Bagian terminal dari ileum, garam-garam empedu ini direabsorpsi ke dalam darah kemudian
dialirkan ke dalam hepar melalui vena porta. Di dalam hepar, garam-garam empedu ini
digunakan kembali untuk menyekresi empedu.
Vesika felea adalah suatu kantong yang terletak di bawah lobus kanan dari hepar.
Bentuknya seperti buah pir. Lapisan dalamnya terdiri dari selaput lendir yang tersusun
berlipat-lipat (rugae) seperti rugae dari gaster. Oleh karena itu, vesiak felea dapat membesar
jika penuh empedu. Lapisan vesika felea terdiri dari otot-otot polos. Kontraksi otot-otot ini
dapat menyebabkan empedu keluar dan masuk ke duodenum melalui duktus sistikus
komunis. Lapisan luar vesika felea adalah sebagian dari peritoneum (peritoneum viseralis).
Gambar 3. Sekresi hati dan pengosongan kandung empedu
FUNGSI HEPAR
Hepar melaksanakan fungsi yang vital, sehingga manusia tidak dapat hidup tanpa
hepar. Hepar mempunyai peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, protein, dan
lemak, yang dibawa ke dalam hepar melalui vena porta setelah diabsorpsi oleh vili usus
halus.
METABOLISME KARBOHIDRAT
Segera setelah makan, hepar mengambil glukosa, fruktosa, dan galaktosa dari makanan.
Ketiga gula ini diubah menjadi glikogen (melalui proses glikogenesis) dan disimpan di dalam
hepar. Jika makan yang dimakan mengandung rendah karbohidrat, hepar mengubah protein
menjadi glukosa untuk mengganti simpanan glikogen yang telah digunakan. Jika makanan
yang dimakan mengandung karbohidrat tinggi dan berlebih, kelebihan ini akan diubah
menjadi lemak (lipogenesis). Ketika tidak makan, hepar juga membantu mempertahankan
konsentrasi glukosa darah (kadar gula dalam darah), yaitu dengan memecah glikogen
(glikogenolisis) atau dengan membentuk glukosa baru (glukoneogenesis) dari asam amino,
gliserol, dan asam laktat. Melalui proses glikogenesis, lipogenesis, glikogenolisis, dan
glukoneogenesis, hepar membantu mempertahankan kadar gula dalam darah yang normal;
mencegah hiperglikemia setelah makan dan hipoglikemia ketika tidak makan.
METABOLISME PROTEIN
Hepar sangat penting untuk metabolisme protein. Melalui proses transaminase, hepar
dapat menghasilkan asam amino. Hepar merupakan satu-satunya sumber plasma protein
utama. Albumin merupakan salah satu protein plasma utama yang hanya dapat dihasilkan
oleh hepar. Albumin ini yang mempertahankan tekanan osmotik koloid, sehingga distribusi
yang normal dari cairan antara kompartemen interstisial dan intrasel dapat dipertahankan.
Hepar merupakan sumber faktor-faktor pembekukan darah. Hepar menghasilkan
fibrinogen (faktor I), protrombin (faktor II), proaselarin (faktor V), akselerator konversi
protrombin serum (faktor VII), faktor christmas (faktor IX), faktor Stuart (faktor X). produksi
faktor-faktor II, VII, IX, dan X memerlukan vitamin K. karena vitamin K ini dapat larut
hanya dalam lemak, vitamin ini memerlukan empedu agar dapat diabsorpsi.
METABOLISME LEMAK
Hepar mengubah trigliserida menjadi asam lemak, asam lemak dapat digunakan untuk
energi. Hepar juga menggunakan asam lemak dari jaringan adiposa untuk membentuk energi.
METABOLISME BILIRUBIN
Bilirubin adalah produk dari eritrosit yang rusak. Kerusakan eritrosit akan
menyebabkan keluarnya bilirubin. Bilirubin ini adalah bilirubin tak-terkonjugasi yang tidak
dapat larut dalam air. Bilirubin tak-terkonjugasi ini diikat oleh albumin dan protein yang lain,
kemudian beredar melalui peredaran darah. Setibanya di dalam hepar, bilirubin tak
terkonjugasi dilepas oleh hepar dari albumin, kemudian digabung dengan glukoronid
sehingga dapat melarut dalam air dan disebut bilirubin terkonjugasi. Melalui kanalikuli,
bilirubin terkonjugasi ikut dengan empedu dan masuk ke vesika felea dan duodenum. Dalam
duodenum, bilirubin terkonjugasi diubah menjadi urobilinogen, sebagian urobilinogen ini
dikeluarkan melalui feses dalam bentuk sterkobilin, yang memberi warna pada feses
(kecokelatan), dan sebagian direabsorpsi. Setelah itu, direabsorpsi, setibanya di dalam hepar,
hepar melepasnya ke dalam darah untuk digunakan kembali, yang lain dikeluarkan melalui
urine.
DETOKSIFIKASI
Hepar memiliki peranan yang sangat penting dalam detoksifikasi zat-zat endogen dan
eksogen. Salah satu zat yang sangat toksik yang ditangani hepar adalah amonia. Amonia ini
dihasilkan dalam usus besar, kerja bakteri pada protein menghasilkan amonia. Melalui
sirkulasi

Gambar 4. Pembentukan dan ekskresi bilirubin


enterohepatik, hepar melepas amonia dari darah dan mengubahnya menjadi urea sehingga
tidak beracun.
Di dalam hepar, proses deaminasi terjadi ketika sekelompok amino diambil dari asam
amino yang mengakibatkan pembentukan amonia. Selanjutnya, hepar mengubah amonia
menjadi urea. Melalui urine, urea dapat dikeluarkan oleh ginjal.
Hepar dapat pula membuat hormon-hormon steroid (estrogen, progeston, testosteron,
kortikosteron, aldosteron) menjadi tidak aktif. Oleh karena itu, penyakit hepar dapat
mengakibatkan kadar hormon dalam darah menjadi patologis.
Hepar dapat mendetoksifikasi zat-zat eksogen, seperti obat-obat barbiturat dan
beberapa sedatif. Hepar yang sakit tidak dapat mengatasi efek toksik dari obat-obat tersebut.
PENYIMPANAN MINERAL DAN VITAMIN
Hepar sebagai penyimpanan cadangan macam-macam mineral dan vitamin. Vitamin A,
D, E, K dan B12 disimpan dan dapat digunakan jika diperlukan. Selain itu, mineral seperti zat
besi disimpan dan digunakan untuk membentuk hemoglobin.
Hepar kaya dengan pembuluh darah dan sistem sinusoid. Hal ini dapat membuatnya
dijadikan sebagai tempat penyimpanan darah. Jika volume darah vena meningkat melebihi
kemampuan jantung kanan, kelebihan darah vena ini dapat disimpan di dalam hepar.

Anda mungkin juga menyukai