Anda di halaman 1dari 9

Dapus Ditulis berurutan mulai dari

NAMA PENULIS, TAHUN PENERBITAN BUKU, JUDUL


BUKU, TEMPAT PENERBITAN, DAN NAMA PENERBITAN.
Contoh daftar pustaka satu nama: Keraf,Gorys. 2005. Komposisi. Flores:
Nusa Indah.

MANAJEMEN

1. Teori sdm/kemampuan/kompetensi

Menurut (H. Suparyadi 2015, 2) menyatakan bahwa : “Manajemen sumber daya


manusia merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk mempengaruhi, sikap,
perilaku, dan kinerja karyawan agar mampu memberikan kontribusi yang optimal
dalam rangka memcapai sasaran-sasaran perusahaan”.

KONSEP :

Sumber : Suparyadi. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi.


2. Teori anggaran

M. Nafarin (2007:11) “Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (suatu jumlah)


periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget)
merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan
secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan dinyatakan dalam satuan uang,
tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa.

KONSEP :
Dalam penyusunan anggaran perlu dipertimbangkan faktor-faktor
sebagai berikut :
 Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan.
 Data masa lalu
 Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.
 Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing dan gerak-gerik pesaing.
 Kemungkinan adanya perubahaan kebijakan pemerintah.
 Penelitian untuk pengembangan perusahaan. (M.Nafarin,2007:11)
Dalam penyusunan anggaran, perlu diperhatikan perilaku para pelaksana
anggaran dengan cara mempertimbangkan hal-hal berikut :
a. Anggaran harus dibuat serealistis dan secermat mungkin sehingga tidak
terlalu rendah atau terlalu tinggi. Anggaran yang dibuat terlalu
b. rendah tidak menggambarkan kedinamisan, sedangkan anggaran
c. yang dibuat terlulu tinggi hanyalah angan-angan.
d. Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan pratisipasi manajemen
puncak (direksi).
e. Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan, sehingga pelaksana
tidak merasa tertekan tetapi justru termotivasi.
f. Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang akurat
dan tepat waktu, sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan
dapat segera diantisipasi. (M.Nafarin,2007:12).
Anggaran yang dibuat mengalami kegagalan bila tidak
memperhatikan hal-hal berikut ini :
 Pembuat anggatan tidak cukup, tidak mampu berpikir kedepan
dantidak memiliki wawasan yang luas.
 Wewenang dalam membuat anggaran tidak tegas.
 Tidak didukung oleh masyarakat.
 d. Dana tidak cukup.(M.Nafarin,2007:12).
Anggaran perusahan dapat dikelompokan dari beberapa sudut
pandang,yaitu :
a. Menurut dasar penyusunan anggaran terdiri dari :
1) Anggaran variabel (variable budget) anggaran yang disusun
berdasarkan interval (kisar) kapasitas (Aktivitas) tertentu dan
ada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat
disesuaikan
pada tingkat aktifitas atau kegiatan yang berbeda.
2) Anggaran tetap (Fixed budget) adalah anggaran yang disusun
berdasarkan suatu tingkat kapasitas ertentu.
(M.Nafarin,2007:31).
b. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari :
1) Anggaran periodik (periodic budget) adalah anggaran yang
disusun untuk suatu periode tertentu, pada umumnya
periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode
anggaran.
2) Anggaran kontinu (continuous budget) adalah anggaran yang
dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah
dibuat, sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun
mengalami perubahan.(M.Nafarin,2007:32).

c. Menurut jangka waktu, anggaran terdiri :

1) Anggaran jangka pendek adalah anggaran yang dibuat dengan


jangka waktu paling lama sampai satu tahun.
2) Anggran jangka panjang adalah anggaran yang dibuat dengan
jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran keperluan
investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang
yang disebut anggaran modal (capital budget). Anggaran jangka
panjang tidak mesti berupa anggaran modal. Anggaran jangka
panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka
panjang. (M.Nafarin,2007:32).
Sumber : M. Nafarin, (2007). Penganggaran Perusahaan. Jakarta :
Salemba Empat
3. Teori sarpras

Menurut Barnawi dan Arifin (2012:47), telah membedakan antara sarana pendidikan
dan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan,
bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di
sekolah. Berkaitan dengan ini prasarana pendidikan adalah semua perangkat
kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses
pendidikan di sekolah.
KONSEP :

Sumber : Barnawi, Manajemen Sarana Dan Prasarana Sekolah. Jogjakarta: Ar-


Ruzz Media, 2012.
4. Metode/fungsi manajemen/manajerial
1. Menurut James A.F Stoner yang diterjemahkan oleh T. Hani Handoko
(2013:8), mendefinisikan Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya
agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
KONSEP :
a. Perencanaan (planning) menunjukan bahwa para manajer memikirkan tujuan
dan kegiatannya sebelum melaksanakannya. Kegiatan mereka biasanya
berdasar suatu cara, rencana, atau logika, bukan asal tebak saja.
b. Pengorganisasian (organization) berarti para manajer itu mengkoordinir
sumber daya manusia dan sumber daya bahan yang dimiliki organisasi.
Sejauh mana efektifnya suatu organisasi tergantung pada kemampuannya
untuk mengerahkan sumber daya yang ada dalam mencapai tujuannya.
Tentu saja, dengan makin terpadu dan makin terarahnya pekerjaan akan
menghasilkan makin efektifnya organisasi. Mendapatkan koordinasi yang
sedemikian itu adalah salah satu tugas manajer.
c. Memimpin (to lead) menunjukan bagaimana para manajer mengarahkan dan
mempengaruhi bawahannya, menggunakan orang lain untuk melaksanakan
tugas tertentu, Dengan menciptakan suasana tepat, mereka membantu
bawahannya bekerja sebaik mungkin.
d. Pengendalian (controlling) berarti para manajer berusaha untuk meyakinkan
bahwa organisasi bergerak dalam arah tujuan. Apabila salah satu bagian dari
organisasi menuju arah yang salah, para manajer berusaha untuk mencari
sebabnya dan kemudian mengarahkannya kembali ke tujuan yang benar.

Sumber : James A.F. Stoner, 1982 Management, Prentice / Hall International, Inc.,
Englewood Cliffs, New York,
2. Menurut G.R. Terry (2010;16)
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan
perencanaan,pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian untuk
menentukan serta mencapai tujuan melalui pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya.

KONSEP :
a. Perencanaan adalah pemilih fakta dan penghubungan fakta-fakta serta
pembuatan dan penggunaan perkiraan-perkiraan atau asumsi-asumsi untuk
masa yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
b. Pengorganisasian ialah penentuan, pengelompokkan, dan penyusunan
macam-macam kegiatan yang dipeelukan untuk mencapai tujuan,
penempatan orang-orang (pegawai), terhadap kegiatan-kegiatan ini,
penyediaan faktor-faktor physik yang cocok bagi keperluan kerja dan
penunjukkan hubungan wewenang, yang dilimpahkan terhadap setiap orang
dalam hubungannya dengan pelaksanaan setiap kegiatan yang diharapkan.
Terry juga mengemukakan tentang azas-azas organizing, sebagai berikut,
yaitu :
 The objective atau tujuan.
 Departementation atau pembagian kerja.
 Assign the personel atau penempatan tenaga kerja.
 Authority and Responsibility atau wewenang dan tanggung jawab.
 Delegation of authority atau pelimpahan wewenang.

c. Penggerakan adalah membangkitkan dan mendorong semua anggota


kelompok agar supaya berkehendak dan berusaha dengan keras untuk
mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha-
usaha pengorganisasian dari pihak pimpinan.
Faktor-faktor yang dierlukan untuk penggerakan yaitu:
 Leadership (Kepemimpinan)
 Attitude and morale (Sikap dan moril)
 Communication (Tatahubungan)
 Incentive (Perangsang)
 Supervision (Supervisi)
 Discipline (Disiplin).
d. Pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus
dicapai yaitu standard, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai
pelaksanaan, dan bilaman perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga
pelaksanaan sesuai dengan rencana, yaitu selaras dengan standard (ukuran).
a. Terry mengemukakan proses pengawasan sebagai berikut, yaitu:
b. Determining the standard or basis for control (menentukan standard
atau dasar bagi pengawasan)
c. Measuring the performance (ukuran pelaksanaan)
d. Comparing performance with the standard and ascerting the difference,
it any (bandingkan pelaksanaan dengan standard dan temukan jika ada
perbedaan)
e. Correcting the deviation by means of remedial action (perbaiki
penyimpangan dengan cara-cara tindakan yang tepat).

Sumber : Terry, George R., 1968, Principles of Management,


Illionis,Richards D. Irwin.
TEORY PELAKSANAAN TUGAS

Teory sikap mental dan perilaku

Teory karakter personel

Anda mungkin juga menyukai