Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian dan Fungsi Manajemen


Secara etimologi, kata manajemen berasal dari bahasa Perancis Kuno, yaitu
ménagement, yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Secara terminologi, para ahli
mendefinisikan manajemen secara bervariasi dari berbagai persfektif. Menurut Follet,
manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi yang
berbeda dengan Follet diformulasi oleh Stoner. Menurutnya, manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya manusia organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Definisi ini menjelaskan fungsi-fungsi
manajemen. Sementara itu, Gulick memahami manajemen dari persfektif ilmu. Baginya,
manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara
sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama-sama
untuk mencapai tujuan dan membuat sistem ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan. 1
Schein, menformulasi manajemen sebagai suatu profesi yang dituntut untuk
bekerja secara profesional. Lebih lanjut ia menyebutkan karakteristik manajemen sebagai
berikut: 1) para profesional membuat keputusan berdasarkan prinsip-prinsip umum, 2)
para profesional mendapatkan status mereka karena mereka mencapai standar prestasi
kerja tertentu, 3) para profesional harus ditentukan suatu kode etik yang kuat.2
Adapun Fungsi manajemen antara lain :
1. Perencanaan (Planning)
Planning (perencanaan) merupakan penetapan pekerjaan yang harus
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah diformulasi. Perencanaan sangat
signifikan diformulasi untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun
karyawan non-manajerial, mengurangi ketidakpastian, meminimalisasi pemborosan,
menetapkan tujuan dan standar yang digunakan.
Planning meliputi kegiatan pengambilan keputusan, mengadakan visualisasi,
dan merumuskan suatu pola dari himpunan tindakan untuk masa mendatan. Hal-hal
yang harus direncanakan terdiri dari: tindakan yang harus dilaksnakan, waktu dan
tempat pelaksanaan tindakan, pelaku yang melaksanakan tindakan, dan metode
pelaksanaan tindakan. Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk
menformulasi perencanaan adalah :
1. Menentukan tujuan perencanaan;
1
Iriene Diana Sari Wijayanti, Manajemen, Editor : Ari Setiawan (Yogyakarta: Mitra Cendikia, 2008),
1.
2
Edgar H. Schein, Organizational Culture and Leadership (John Wiley & Sons, 2010), 2.
2. Menentukan tindakan untuk mencapai tujuan;
3. Mengembangkan dasar pemikiran kondisi mendatang;
4. Mengidentifikasi cara untuk mncapai tujuan;
5. Mengimplementasikan rencana tindakan dan mengevaluasi hasilnya.3
Dalam membuat perencanaan, ada dua unsur penting yang harus diakomodir,
yaitu: pertama, sasaran (goals) yaitu tujuan atau hal yang ingin dicapai oleh
organisasi. Pada tahap selanjutnya, sasaran menjadi acuan bagi manajemen dalam
membuat keputusan dan menjadi indikator dalam mengukur hasil dan keberhasilan
pekerjaan.
Kedua, rencana (plan). Rencana berfungsi sebagai skema untuk mencapai
tujuan. Hal-hal yang perlu direncanakan oleh sebuah organisasi adalah alokasi sumber
daya, biaya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting lainnya.
Dalam menformulasi rencana, sebuah organisasi dapat menentukan jenis
rencana yang akan diformulasi. Sebab, rencana dapat diklasifikasikan kepada
beberapa jenis, yaitu: pertama, berdasarkan jangka waktu, perencanaan terdiri dari
perencanaan jangka panjang (short range plans) untuk jangka waktu 5 tahun atau
lebih, perencanaan jangka pendek (long range plans) untuk jangka waktu 1 sampai 2
tahun. Kedua, berdasarkan cakupannnya, perencanaan terdiri dari perencanaan
pengembangan, perencanaan laba, perencanaan pemakai, dan perencanaan yang
dirumuskan untuk mengembangkan anggota-anggota manajemen menjadi lebih
unggul. Berdasarkan kekhususan, perencanaan terdiri dari: perencanaan strategi,
perencanaan operasional, perencanaan tetap, perencanaan sekali pakai.4
2. Pengorganisasian (Organizing)
Organizing adalah proses pengelompokan kegiatan- kegiatan untuk mencapai
tujuan-tujuan dan penugasan setiap kelompok kepada seorang manajer.
Pengorganisasian bertujuan untuk menghimpun dan mengatur semua sumber-sumber
yang diperlukan sehingga pekerjaan yang terlaksana secara efektif dan efisien,
mempertegas hubungan antara anggota satu dengan yang lain, mengarahkan setiap
anggota untuk bertanggung jawab terhadap tugas dan tanggung jawab masing-masing
sesuai dengan posisinya dalam struktur organisasi, memberikan peluang kepada setiap
anggota untuk berkembang, menciptakan pola hubungan yang baik antar anggota
organisasi.

3
George Terry, Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), 1.
4
George Terry, Prinsip-prinsip Manajemen (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), 60.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Actuating adalah usaha untuk memotivasi anggota-anggota suatu organisasi,
sehingga termotivasi untuk melaksanakan program-program yang telah diformulasi
demi tercapainya tujuan yang telah direncanakan bersama.5
4. Pengawasan (Controlling)
Controlling atau pengawasan adalah proses pengamatan terhadap pelaksanaan
seluruh kegiatan organisasi. Controlling bertujuan untuk menjamin agar supaya semua
pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan sebelumnya.6
Dalam prakteknya, pengawasan terdiri dari empat (4) tahap-tahap, yaitu:
penentuan standar, penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan, pengukuran
pelaksanaan kegiatan, pembanding pelaksanaan dengan standar dan analisa
penyimpangan, dan pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan.7
B. Pengertian Pelayanan dan Manajemen Pelayanan
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi
langsung antara seseorang dengan orang lain dan menyediakan kepuasan pada pelanggan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani
kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu meniapkan atau mengurus
apa yang diperlukan seseorang. Menurut Philip Kotler pelayanan didefinisikan sebagai
berikut: “ pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu
pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengekibatkan kepemilikian
apapun, produksinya dapat dikaitan atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik”.
Sedangkan pengertian pelayanan menurut Rambat Lupiyoadi “pelayanan
merupakan semua aktivitas semua akatifitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan
produk dalam bentuk kontruksi atau fisik, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama
dengan waktu yang dihasilkan dan memberi nilai tambahan (seperti kenyamanan,
hiburan, kesenangan atau kesehatan)”.8
Manajemen pelayanan bisa dimaksud selaku sesuatu proses pelaksanaan ilmu serta
seni buat menyusun rencana, mengimplementasikan rencana, mengoordinasikan serta
menuntaskan aktivitas- aktivitas pelayanan demi tercapainya tujuan pelayanan. Jadi yang

5
Terry, 60.
6
Sondang P Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: PT. Bumi Aksara, t.t.), 107.
7
Terry, Dasar-Dasar Manajemen, 63.
8
Eka Suhartini, Kualitas Pelayanan Kaitannya dengan Kepuasan Konsumen (Makassar: Alauddin
University Pers, 2012), 11.
diartikan dengan manajemen pelayanan disini merupakan sesuatu proses perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan serta pengawasan sesuatu organisasi buat membagikan
pelayanan kepada jamaah haji secara efisien serta efektif guna menggapai tujuan yang
sudah di tetapkan. Sebaliknya manajemen pelayanan ibadah haji bisa dimaksud selaku
seluruh aktivitas dalam rangka kenaikan kinerja dalam pemenuhan kebutuhan bawah
jamaah haji sesuai hak-hak dasarnya atas suatu barang, jasa dan pelayanan administrasi
yag disediakan oleh lembaga bimbingan haji Indonesia. Manajemen pelayanan ibadah
haji adalah tanggung jawab pemerintah yaitu Kementerian Agama baik pusat maupun
daerah.
Pelayanan dalam penyelenggaraan ibadah haji Kementerian Agama meliputi
kegiatan di Tanah Air hingga tiba di Tanah Suci dan pemulangan ke Tanah Air lagi.
Pelayanan dalam penyelenggaraan ibadah haji oleh Kementerian Agama setiap tahunnya
dimulai dari :9
a. Pendaftaran
Registrasi ibadah haji bisa dicoba di Kantor Departemen Agama Kabupaten/
Kota tempat domisili jamaah yang dilaksanakan tiap hari kerja. Berikut ini merupakan
alur registrasi haji reguler: Calon jamaah haji membuka tabungan haji serta
melaksanakan setoran dini Bayaran Penyelenggaraan Ibadah Haji( BPIH) Rp. 25. 000.
000,- pada bank berbasis syariah dengan bawa KTP yang masih berlaku serta gambar
dimensi 3 x 4 sebanyak 5 lembar. Berikutnya, calon jamaah haji hendak memperoleh
novel tabungan serta fakta setoran dini Bayaran Penyelenggaraan Ibadah Haji( BPIH)
yang mencantumkan no validasi yang ditandatangani serta dibubuhkan stempel bank.
Calon jamaah haji melaksanakan registrasi haji di Kantor Departemen Agama
Kab/Kota setempat sangat lelet 5 hari sehabis setoran dini Bayaran Penyelenggaraan
Ibadah Haji (BPIH) dengan bawa persyaratan selaku berikut: Berikutnya mengisi
Pesan Registrasi Berangkat Haji (SPPH) serta menyerahkan kembali kepada pertugas
Departemen Agama. Setelah itu, calon jamaah haji difoto serta diambil sidik jari,
didaftarkan kedalam Sistem Komputerisasi Haji Terpadu( SISKOHAT). Sehabis
berakhir, calon jamaah haji memperoleh lembar fakta registrasi haji yang tertera No
Jatah ditandatangani serta dibubuhi stempel dinas oleh petugas Kantor Departemen
Agama Kota Medan. Proses registrasi berakhir, calon jamaah haji menunggu data

9
Nisya Nainita Simbolon, “Manajemen Pelayanan Haji dan Umroh di Kantor Kementerian Agama
Sumatera Utara” 5 (2021): 8935.
penetapan besaran Bayaran Penyelenggaraan Ibadah Haji( BPIH) serta penerapan
pelunasan.
b. Pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH)
Besaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) ditetapkan oleh Presiden
atau usul Menteri Agama setelah mendapat persetujuan DPR RI. Waktu pelunasan
BPIH dilaksanakan setelah ditetapkan peraturan presiden tentang BPIH dan tempat
pelunasan dilakukan pada Bank Penerima Setoran BPIH tempat setoran awal.
c. Pembuatan Paspor Haji
Biaya penerbitan paspor calon jamaah haji menjadi tanggung jawab
Kementerian Agama atau beban dana BPIH yang pelaksanaan pembuatannya
dikolektif oleh petugas Kementerian Agama Kabupaten/Kota setempat. Calon jamaah
haji yang berhak mendapatkan paspor haji adalah calon jamaah haji yang dinyatakan
berangkat pada tahun berjalan.
d. Bimbingan Manasik Haji
Bimbingan manasik haji yang dilaksanakan di Kantor Urusan Agama setempat
sebanyak 7 kali pertemuan dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
sebanyak 3 kali pertemuan.
e. Calon Jamaah Haji menunggu Surat Panggilan Masuk Asrama Haji (SPMA) dari
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota domisili
f. Pemberangkatan dan Pemulangan.
Waktu pemberangkatan serta pemulangan dipecah jadi 2 gelombang ialah
gelombang I serta gelombang II. Pemberangkatan dicoba lewat 2 metode, ialah
terbang dari Indonesia langsung mendarat ke Madinah ataupun terbang dari Indonesia
mendarat di Jeddah serta meneruskan ekspedisi ke Madinah dengan transportasi darat.
Begitu pula pada waktu pemulangan, sebagian jamaah diterbangkan dari Madinah
serta sebagian lagi diterbangkan lewat Jeddah. Masa tinggal jamaah haji di Arab
Saudi sepanjang 39 s. d 41 hari.
Dalam mewujudkan penerapan penyelenggaraan ibadah haji hingga diresmikan
sasaran kualitas selaku penanda yang dijadikan barometer dalam keberhasilan
penyelenggaraan ibadah haji, merupakan selaku berikut:
1. Seluruh jamaah haji yang terdaftar dan memenuhi syarat keberangkatan dapat
diberangkatkan ke Arab Saudi.
2. Seluruh jamaah haji yang telah berada di Arab Saudi, memperoleh layanan
akomodasi, katerin dan transportasi.
3. Seluruh jamaah haji dapat melaksanakan wukuf di Arafah.
4. Seluruh jamaah haji yang telah menunaikan ibadah haji dapat dipulangkan kembali
ke Tanah Air (Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh : 2018)

DAFTAR PUSTAKA

Schein, Edgar H. Organizational Culture and Leadership. John Wiley & Sons, 2010.
Siagian, Sondang P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara, t.t.
Simbolon, Nisya Nainita. “Manajemen Pelayanan Haji dan Umroh di Kantor Kementerian
Agama Sumatera Utara” 5 (2021).
Suhartini, Eka. Kualitas Pelayanan Kaitannya dengan Kepuasan Konsumen. Makassar:
Alauddin University Pers, 2012.
Terry, George. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005.
———. Prinsip-prinsip Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara, 1993.
Wijayanti, Iriene Diana Sari. Manajemen. Editor : Ari Setiawan. Yogyakarta: Mitra Cendikia,
2008.

Anda mungkin juga menyukai