Anda di halaman 1dari 2

Menurut Al Bahar dan Crandall (1990), analisis risiko didefinisikan sebagai sebuah

proses yang menggabungkan ketidakpastian dalam bentuk kuantitatif, menggunakan


teori probabilitas, untuk mengevaluasi dampak potensial suatu risiko. Al-Bahar, J.F.
& Crandall, K.C. 1990. Systematic risk management approach for construction
projects. Journal of Management and Engineering ASCE 3: 533-546.
berdasarkan teori di atas maka analisis resiko dalam melakukan proses evaluasi tersebut,
dibutuhkan suatu parameter yang jelas untuk dapat mengukur dampak dari suatu risiko dengan
tepat.

Menurut Sondang P. Siagian (2016). proses pengawasan adalah proses


pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin
agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang
telah ditentukan. Sondang P. Siagian. 2016. Sistem Informasi Manajemen, Bumi
Aksara. Jakarta.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa pengawasan adalah proses untuk menjaga
agar kegiatan terarah menuju pencapaian tujuan seperti yang direncanakan dan bila ditemukan
penyimpangan-penyimpangan diambil tindakan koreksi.

Robert J. Mockler(2013) berpendapat bahwa sistem pengawasan manajemen


adalah suatu usaha sitematik untuk menetapkan standart pelaksanaan dengan
tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi, umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standard yang telah ditetapkan
sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpanganpenyimpangan serta
mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber
daya perusahaan dipergunakan dengan cara efektif dan efisien dalam pencapaian
tujuan-tujuan perusahaan. Mockler, Robert J. 2013. Reading in management
control. New York: Appleton
Century Crofts.

Menurut Handoko (2016: 374), metode pengawasan di dalam manajemen yang


paling dikenal adalah metode pengawasan dengan dua pendekatan, yaitu:
Pendekatan Pengawasan Non-Kuntitatif Metode pengawasan non-kuantitatif adalah
metode-metode pengawasan yang digunakan manajer dalam pelaksanaan fungsi-
fungsi manajemen. Pendekatan Pengawasan Kuantitatif Sebagian besar teknik-
teknik pengawasan kuantitatif cenderung untuk menggunakan data khusus dan
metode-metode kuantitatif untuk mengukur dan memeriksa kuantitas dan kualitas
keluaran (output). Handoko, T. Hani. 2016. Manajemen. Yogyakarta : BPFE
Dengan adanya pengawasan ini maka usaha untuk menentukan apa yang sedang dilakukan berupa
penilaian atas kinerja yang dihasilkan berdasarkan atas rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Oleh sebab itu, kegiatan pengawasan tersebut tidak dapat dipisahkan dengan segala usaha
membandingkan hasil yang telah dicapai dengan standar yang sudah direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai