Abstract
The health dimension on the Human Development Index (HDI) is long life and healthy life
which can be described by Life Expectancy at Birth (UHH), ie the number of years that a
newborn is expected to achieve to survive, assuming that the pattern of mortality according
to age at birth the same throughout the baby's age. Basic immunization coverage is one
indicator in the success of health development in a province or district. Based on the health
profile of West Java Province in 2016, the Infant Mortality Rate (IMR) in Indramayu
Regency is quite high, which is ranked 3rd out of 28 Regencies / Cities in West Java
Province. Immunization is one form of effective public health intervention to prevent
disease and death. Immunization can protect children from several preventable diseases
such as diphtheria, hepatitis B, tuberculosis, measles, inflammation of the lining of the
brain, pneumonia and pertussis. The development of an Android-based infant immunization
e-reminder aims to support the basic immunization program in Indramayu Regency. The
application can also assist the Health Office in monitoring and evaluating basic
immunization participation in each health facility, in increasing the coverage of basic
immunization participation in Indramayu Regency.
Abstrak
Dimensi kesehatan pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah umur panjang dan
hidup sehat yang dapat digambarkan oleh Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH), yaitu
jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk bertahan
hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama
sepanjang usia bayi. Cakupan imunisasi dasar menjadi salah satu indikator dalam
keberhasilan pembangunan kesehatan di suatu Provinsi atau Kabupaten. Berdasarkan profil
kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2016, Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten
Indramayu cukup tinggi yaitu menduduki peringkat ke-3 dari 28 Kabupaten/Kota di
Provinsi Jawa Barat. Imunisasi merupakan salah satu bentuk intervensi kesehatan
masyarakat yang efektif untuk mencegah penyakit dan kematian. Imunisasi dapat
melindungi anak dari beberapa penyakit yang dapat dicegah seperti difteri, hepatitis B,
tuberculosis, campak, radang selaput otak, radang paru-paru dan pertussis. Pengembangan
e-reminder imunisasi bayi berbasis android bertujuan untuk untuk mendukung program
imunisasi dasar di Kabupaten Indramayu. Aplikasi juga dapat membantu Dinas Kesehatan
dalam melakukan monitoring dan evaluasi partisipasi imunisasi dasar di setiap fasilitas
kesehatan, dalam meningkatkan cakupan partisipasi imunisasi dasar di Kabupaten
Indramayu.
1296
PENDAHULUAN
Dimensi kesehatan pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah umur panjang
dan hidup sehat yang dapat digambarkan oleh Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH),
yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk
bertahan hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat
kelahiran sama sepanjang usia bayi. Salah satu indikator mutlak dan mempunyai bobot
yang tinggi dalam keberhasilan pembangunan kesehatan adalah cakupan imunisasi dasar
di suatu daerah (Badan Litbang Kesehatan RI, 2010). Indramayu adalah salah satu
daerah dengan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Indramayu cukup tinggi.
Berdasarkan profil kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2016, AKB Kabupaten
Indramayu menduduki peringkat ke-3 dari 28 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat.
Imunisasi merupakan suatu upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost
effective dan perlu untuk terus ditingkatkan untuk mencapai tingkat population
immunity (kekebalan masyarakat). Imunisasi juga merupakan salah satu bentuk
intervensi kesehatan masyarakat yang efektif untuk mencegah penyakit dan kematian
(Prevention, 2001). Hal ini sesuai dengam peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia no. 42 tahun 2013, program imunisasi dasar wajib diberikan pada bayi
sebelum berusia satu tahun.
Partisipasi orang tua sangat penting dalam keberhasilan program imunisasi dasar.
Orang tua harus memiliki pemahaman dan kesadaran dalam melakukan imunisasi dasar
bayi sesuai jadwal pemberian imunisasi dasar yang telah ditentukan. Namun dalam
kenyataannya, banyak orang tua yang lalai dengan jadwal imunisasi bayi mereka. Hal
ini menyebabkan orang tua sering datang terlambat bahkan melewatkan pelaksanaan
imunisasi. Dari permasalahan tersebut dibutuhkan sebuah pengingat imunisasi untuk
orang tua yang dapat diakses secara mandiri.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Dustin G.Gibson, menunjukkan bahwa
penggunaan Short Message Service (SMS) untuk pengingat imunisasi secara signifikan
dapat meningkatkan partisipasi peserta imunisasi di Kenya Afrika Selatan (G. Dustin,
O.Benard, K. Wangeci, W.Joyce, H. Kyla, M.Lawrence, L. Orin, O. Frank, O.
Katherine, 2017). Demikian halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Frank J.
Schwebel, hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan SMS untuk pengingat
1297
dalam layanan perawatan kesehatan dapat meningkatkan kehadiran pasien rawat jalan
(Schwebel & Larimer, 2018). Namun demikian, saat ini penggunaan SMS semakin
ditinggalkan dengan adanya perangkat mobile yang terkoneksi dengan internet. Hal ini
merupakan sebuah potensi untuk mengembangkan aplikasi pengingat jadwal imunisasi.
Dengan penerapan aplikasi e-reminder, orang tua dapat mengetahui jadwal
imunisasi secara akurat, serta dapat memantau perkembangan cakupan imunisasi dasar
bayi. Aplikasi juga dapat membantu Dinas Kesehatan dalam melakukan monitoring dan
evaluasi partisipasi imunisasi dasar di setiap fasilitas kesehatan, dalam meningkatkan
cakupan partisipasi imunisasi dasar di Kabupaten Indramayu.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini secara umum memiliki 2 metode dalam pelaksanaannya, meliputi:
metode pengumpulan data dan metode pengembangan perangkat lunak.
1. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer dilakukan dengan pengamatan secara langsung ke
Puskesmas dan Dinas Kesehatan. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan
membaca buku-buku dan jurnal/penelitian terkait.
2. Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode SDLC (System Development Life Cycle) (Pressman, 2010) dengan
menggunakan model waterfall. Berikut tahapannya:
a. Requirment (Kebutuhan)
Dalam tahap ini dikumpulkan kebutuhan yang diperlukan pada aplikasi e-
reminder sesuai dengan hasil survey dari lingkungan masyarakat dan fasilitas
kesehatan mengenai imunisasi
b. Design (Desain)
1) Desain Sistem
Use case diagram dari aplikasi e-reminder ini terdapat empat aktor seperti
pada Gambar 3.
1298
Login
Faskes
Dokter
Jadwal
Faskes
Peserta
Administrator
Imunisasi
Notifikasi Ibu
Laporan
Perkembangan
kepala_faskes 1
id_dinas id_profile 1 jenis_kelamin
1
memiliki nama
M imunisasi_terakhir
memiliki
id_dinas
memiliki jadwal-imunisasi pelaksanaan id_profile id_jenisimunisasi
M
tgl_lahir
id_dokter nama_dokter
M jenis-imunisasi 1 memiliki 1 peserta-imuniasi id_pesertaimunisasi
id_dinas id_dinas
id_dokter
1 pelaksanaan
dokter
usia_imunisasi
ket_jenisimunisasi
Memiliki M transaksi-imunisasi id_transaksiimunisasi
id_jenisimunisasi
1
id_pesertaimunisasi
id_jenisimunisasi
Memiliki M
1299
Pemeliharaan dilakukan dengan menambah fitur baru untuk sistem sesuai
dengan kebutuhan pengguna.
1300
Informasi terkait perkembangan imunisasi dan pengingat jadwal imunisasi dapat
dilihat pada aplikasi e-reminder yang telah ter-install pada smart phone android
orang tua bayi peserta imunisasi. Terdapat 6 halaman utama pada aplikasi e-
reminder, yaitu:
a. Halaman Login dan Dashboard
Halaman Login digunakan untuk proses login orang tua. Selanjutnya akan muncul
halaman dashboard setelah pengguna melakukan login. Tampilan halaman login
dan dashboard dapat dilihat pada Gambar 8.
n
Gambar 8. Halaman Login dan Dashboard Aplikasi e-reminder
b. Halaman Perkembangan dan Jadwal Imunisasi
Halaman Perkembangan menampilkan perkembangan bayi selama melakukan
imunisasi dalam bentuk timeline. Sedangkan halaman jadwal menampilkan jadwal
imunisasi sesuai fasilitas kesehatan yang telah terdaftar, seperti pada Gambar 9
berikut:
1301
Gambar 9. Halaman Perkembangan dan Jadwal Aplikasi e-reminder
c. Halaman Informasi dan Panduan
Halaman Informasi menampilkan informasi singkat mengenai imunisasi dasar.
Sedangkan halaman panduan berisi panduan tentang aplikasi e-reminder.
Halaman profil dan informasi dan panduan dapat dilihat pada Gambar 10.
n
Gambar 10. Halaman Informasi dan Panduan Aplikasi e-reminder
Pengujian aplikasi e-reminder dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada 30
orang penguji atau responden. Berikut adalah hasil perhitungan kuesioner yang didapat:
Tabel 1. Hasil Perhitungan Kuisioner
No Pertanyaan A B C D
1. Bagaimana tampilan halaman pengunjung pada aplikasi? 14 11 5 0
2. Bagaimana tampilan halaman administrator pada aplikasi? 13 12 5 0
3. Bagaimana tampilan halaman faskes pada aplikasi? 13 13 4 0
4 Bagaimana tampilan halaman ibu pada aplikasi? 23 7 0 0
5. Apakah aplikasi ini mudah di digunakan? 28 2 0 0
6. Apakah aplikasi ini berjalan lancar dengan lancar? 26 4 0 0
7. Apakah proses imunisasi berjalan dengan baik? 14 15 1 0
8. Apakah penjadwalan imunisasi berjalan dengan baik? 13 17 0 0
9. Apakah aplikasi ini membantu petugas imunisasi dalam pelaporan 9 20 1 0
kegiatan imunisasi?
10. Apakah aplikasi ini membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi 25 5 0 0
jadwal pelaksanaan imunisasi?
11. Apakah aplikasi ini membantu masyarakat dalam memantau 18 12 0 0
perkembangan bayi?
12. Apakah semua fungsi di aplikasi ini berjalan dengan baik? 28 2 0 0
13. Bagaimana pendapat anda tentang keseluruhan aplikasi ini? 28 2 0 0
Total 252 122 11 0
Dari hasil perhitungan kuisioner tersebut dapat disimpulkan dengan
persamaan 1 menggunakan ketentuan skala sebagai berikut.
Dimana skala nilai maksimal adalah 4 yaitu amat baik.
1302
Hasil Pengujian = ∑𝑖=4
𝑖=1 𝐻𝑖 𝑥 100%
Keterangan :
j = Index soal ke j
𝑋𝑗 = Nilai atau skor pertanyaan ke j untuk index i
n = Maksimal soal = 20 Np = Total Poin = 1560, didapatkan dari persamaan
3.
Np = Jumlah soal x 4 (skala maksimal) x jumlah responden
Dengan menggunakan persamaan 1 maka akan dapat dihitung hasil
pengujian sebagai berikut:
D (Kurang) (0*1/1560)*100% = 0%
C (Cukup) (11*2/1560)*100% = 1,41%
B (Baik) (122*3/1560)*100% = 23,46%
A (Sangat Baik) (252*4/1560)*100% = 64,61%
Hasil = 89.48%
SIMPULAN
Berdasarkan Perolehan hasil prosentase pengujian dengan menggunakan kuisioner
yang dilakukan oleh 30 orang penguji atau responden diperoleh prosentase sebesar
89,48%. Dari hasil prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa aplikasi dapat berjalan
dengan sangat baik pada perangkat android dan website. Aplikasi e-reminder dapat
digunakan sebagai media informasi dan pengingat masyarakat mengenai imunisassi
dasar bayi, selain itu diharapkan dengan penerapan aplikasi e-reminder dapat
mendukung program imunisasi dasar dalam upaya meningkatkan partisipasi peserta
imunisasi dasar bayi pada setiap fasilitas kesehatan di Kabupaten Indramayu.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Litbang Kesehatan RI. (2010). Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat
2010. Ipkm, 1(2), 236.
G. Dustin, O.Benard, K. Wangeci, W.Joyce, H. Kyla, M.Lawrence, L. Orin, O. Frank,
O. Katherine, F. D. (2017). Mobile phone-delivered reminders and incentives to
improve childhood immunisation coverage and timeliness in Kenya (M-SIMU): a
cluster randomised controlled trial. Archiv Für Ohrenheilkunde, 18(4), 297–300.
1303
https://doi.org/10.1016/S2214-109X(17)30072-4
Pressman, R. S. (2010). Software Engineering A Practitioner’s Approach Sevent
Edition (p. 895). New York, NY: McGraw-Hill Companies, Inc.
Prevention, C. for D. C. and. (2001). National Immunization Survey, Guide to Quality
Control Procedures, (November), 76.
Schwebel, F. J., & Larimer, M. E. (2018). Using text message reminders in health care
services: A narrative literature review. Internet Interventions, 13(June), 82–104.
https://doi.org/10.1016/j.invent.2018.06.002
Statistik, B. P. (2018). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2017, (33), 1–8.
1304