i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan tugas makalah dengan judul “Sistem Informasi Manajemen
Keperawatan Yang Menjaga Kualitas Asuhan Keperawatan, Dan Pasien
Safety”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen Keperawatan di Magister Keperawatan Universitas Jenderal
Achmad Yani Cimahi. Kelompok menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini
masih belum sempurna, hal ini dikarenakan keterbatasan dan kemampuan yang
kami miliki, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna untuk kesempurnaan tugas ini, tidak lupa juga kami ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Murtiningsih, Ns., MKep., Sp., Mat., selaku dosen pengampu mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen Keperawatan.
2. Seluruh Rekan-rekan angkatan 2021/2022, Program Magister
Keperawatan Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi.
3. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan Tugas Mata Kuliah
Sistem Informasi Manajemen Keperawatan.
Harapan kami semoga tugas makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan dan wawasan serta pengalaman bagi para pembaca. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa membalas budi kebaikan dan menjadikan pahala bagi semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini hingga selesai.
Cimahi,
17 Maret 2023
Kelompok II A
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
rumah sakit saat ini menjadi isu yang sangat penting dalam memberikan
awareness.
sakit, dimana menurut laporan tersebut, lebih banyak orang meninggal pada
bermotor, kanker payudara, atau AIDS (Kohn et al., 1999 dalam McBride,
1
Memanfaatkan data klinis dari sistem electronic health record
akibat perawatan medis yang tidak aman. The Institute of Medicine (IOM)
penting lagi, kita memiliki bukti yang sangat sedikit tentang beban
transfuse darah yang tidak aman. Transfusi darah yang tidak aman,
2
Medicine dalam Miller, 2011). Penelitian yang dilakukan oleh WHO
seluruh dunia bahwa pemberian injeksi dilakukan tanpa alat yang streril,
obat yang merugikan di estimasi 10% terjadi pada pasien dengan perawatan
akut. Meskipun kesalahan hampir tidak dapat dihindari, akan tetapi patient
pelayanan keperawatan.
keputusan
dan struktur organisasi dan standar alat dilengkapi dengan standar prosedur.
3
B. Tujuan Makalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
keperawatan
C. Manfaat Makalah
4
BAB II
TINJUAN TEORI
A. Sistem Informasi
kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian yang
1995).
5
Gambar 2.2 Close loop System (Sistem tertutup)
Informasi menurut Budi Sutedjo dalam Eli (2011), yaitu merupakan hasil
pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen system tersebut menjadi
bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan dan
6
mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan
organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat
(misalnya integrasi antara perawat dan dokter dalam rencana perawatan pasien).
1. Lebih banyak waktu dengan pasien dan lebih sedikit waktu di nurse
station
5. Mengurangi biaya
7
Frank Dobson dalam Iwan (2008) mendefinisikan clinical governance
sebagai "the best care for all patients eνerywhere" atau pelayanan yang
Oleh sebab itu setiap unit pelayanan kesehatan harus memiliki berbagai
klinik yang sempurna (excelence clinical care). Dalam konteks ini maka
8
pelayanan kesehatan yang ada mampu memfasilitasi setiap upaya pelayanan
pasien.
C. Asuhan Keperawatan
pencatatan dan pendokumentasian atau dalam istilah rumah sakit lebih dikenal
9
3. Merupakan sumber data dalam penyusunan nursing care plan
meliputi:
1. Data kesehatan pasien harus dituliskan secara lengkap, jelas dan tidak
3. Adanya inform consent untuk tindakan yang akan dilakukan baik itu
secara hukum.
Sistem ini diadakan untuk merekam data yang bersifat sangat pribadi dan
kepentingan dasar seorang pasien dan tidak boleh dirahasiakan dari seorang
10
adalah hak pribadi pasien. EHR ini merupakan sistem komputerisasi yang
terdapat atau yang dilakukan oleh dokter dan yang terakhir adalah electronic
Hasting G dalam Pabuti (2011) ada delapan langkah yang bisa dilakukan
yang terbaik dan teraman untuk pasien. Tetapi supaya keselamatan pasien
patient safety ini harus menjadi prioritas strategis dari rumah sakit atau
unit pelayanan kesehatan lainnya. Empat CEO rumah sakit yang terlibat
11
jawab untuk keselamatan pasien tidak bisa didelegasikan dan mereka
dari tahun ke tahun, klinisi dan manajer bisa melihat bagaimana manfaat
12
5. Use systems-wide approaches
yang adekuat. Staf juga harus dilatih dan didorong untuk melakukan
sistem yang berlaku di rumah sakit, maka peningkatan yang terjadi hanya
dan keperawatan, sehingga diharapkan sesudah lulus kedua hal ini sudah
13
masalahnya? Apa yang bisa kubantu? Apa yang tidak boleh kukerjakan?
lingkungan kerja bukanlah sesuatu hal yang bisa tercapai dalam semalam.
Diperlukan kepemimpinan yang kuat, tim yang kompak, serta dedikasi dan
tim dengan berbagai peran yang berbeda bisa saling melengkapi dengan
Patient Safety: Building Safer Systems for Better Care (IOM, 2011).
14
2. Pengaruh pengguna akhir mengenai konfigurasi EHRs dan
pelatihan dokter
2. Tingkat Pelaporan
.ahrq.gov :
15
menggabungkan, dan menganalisis data untuk "mengurangi risiko
www.pso.ahrq.gov/statute/pl109-41.htm.
kejadian pasien.
HIT.
16
dibuat tentang kesalahan dalam penggunaan HIT. Baik informasi
peran HIT
17
BAB III
membantu patient safety dan mempermudah proses pemesanan tes dan obat-
memilih obat yang salah atau urutan lab dari daftar atau menyebabkan
EHR pada satu waktu. Survei Montefiore Medical Center baru-baru ini
sistem CPOE yang memungkinkan lebih banyak dari satu catatan pasien
18
untuk EHR termasuk menampilkan dasar-dasar seperti nama belakang,
nama depan, tanggal kelahiran (dengan usia yang dihitung), jenis kelamin,
dan nomor rekam medis, tetapi memiliki foto pasien terbaru juga
B. Alert Fatigue
keputusan (Shah et al., 2006). Hal yang dipelajari adalah bahwa peringatan
dan in-efisiensi sistem, dan pertimbangan yang cermat harus diberikan pada
19
jenis dan frekuensi peringatan yang termasuk dalam sistem pendukung
ekstensif. Telah dicatat bahwa mereka dapat terjadi karena alasan seperti:
3. Tidak cukup data pada satu layar (mis., Ruang untuk hanya lima obat
obat atau diagnosis dengan nama yang berbeda dalam sistem yang
20
BAB IV
PEMBAHASAN
terjadi bisa disebabkan control yang kurang terhadap suatu system pelayanan
terutama yang terjadi di rumah sakit. Hal ini dapat dihindari sebagai upaya
patient safety yang dapat menyebabkan keadaan pasien yang merugikan baik
A. Asuhan Keperawatan
Asuhan Keperawatan
Rumah Sakit. Pada penelitian ini disebutkan mengapa rumah sakit mulai
21
kemungkinan kesalahan komunikasi dalam tim kesehatan saat
merawat pasien.
mutu pelayanan
22
pertumbuhan anak.
B. Patient Safety
23
tahun 2009. Dengan menggunakan alat ini, diperkirakan 5.246
merawat pasien yang salah dengan besaran yang lebih besar (rasio odds
ada dan bahwa penelitian dapat mengarah pada hasil yang lebih baik
kontraindikasi.
24
memberikan obat yang berbeda sehingga dengan penggunaan
25
Gambar 4.1
26
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
27
B. Saran
based practice)
28
DAFTAR PUSTAKA
29