Anda di halaman 1dari 2

PENGELOLAAN SPESIMEN PENYAKIT MENULAR POTENSI KLB

Pengelolaan spesimen bertujuan  mendapatkan spesimen dengan kualitas baik dan kuantitas cukup
Pengelolaan spesimen yang baik akan mencegah spesimen rusak selama proses pengiriman dan
memberikan hasil pemeriksaan yang akurat
Pemeriksaan spesimen diperlukan untuk penetapan diagnosa.
Persiapan Pengambila Spesimen
PRINSIP BIOSAFETY DAN BIOSECURITY DALAM PENANGANAN SPESIMEN
Biosafety (WHO) :
Prinsip penyimpanan, teknologi dan praktek yang dilaksanakan dalam rangka melindungi pekerja
laboratorium dari paparan bahan- bahan berbahaya potensial (patogen & toxin) serta tidak mencemari
lingkungan sekitarnya
Biosecurity :
Upaya perlindungan perorangan dan institusi (laboratorium) terhadap usaha pencurian, penyalahgunaan,
pengalihan, pelepasan dengan sengaja dari bahan biologi berbahaya (patogen & toxin) dan sabotage
Kewaspadaan Universal : Tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan
untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi dan didasarkan pada prinsip bahwa darah dan cairan tubuh
dapat berpotensi menularkan penyakit, baik berasal dari pasien maupun petugas kesehatan kegiatan
pokoknya, mencuci tangan penggunaan APD, Pengelolaan alat kesehatan; sterilisasi alat, dekomentasi,
Pengelolaan Benda Tajam, Jarum Suntik.
Konsep Dasar Pengelolaan Spesimen  Pengambilan , Penangan , Penyimpanan dan Pengiriman
PENENTUAN BAHAN PENGAMBILAN DAN JENIS SPESIMEN; Identifikasi jenis pemeriksaan dan
bahan yang akan digunakan , Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengambilan spesimen harus
sesuai dengan parameter pemeriksaanSpesimen untuk pemeriksaan bakteriologi dan virologi harus
diambil secara aseptis : wadah dan alat yang digunakan harus steril; Waktu dan teknik pengambilan harus
menjadi hal yang diperhatikan., Tipe spesimen harus sesuai dengan Medium Transport yang digunakan.,
Kecukupan jumlah atau volume spesimen juga menjadi pertimbangan.
Jenis Spesimen Untuk Pemeriksaan ; Spesimen Darah, Spesimen luka, jaringan, abses,, Spesimen Tinja/,
Rectal swab Spesimen Cerebrospinal fluid, Spesimen Saluran pernapasan, Spesimen dahak / sputum,
Spesimen urin, Spesimen lingkungan, Makanan, Minuman.
4 Unsur Yang Harus di patuhi terkait penggunaan APD
1) Tetapkan Indikasi Penggunaan
2) Cara memakai yang benar
3) Cara melepas yang benar
4) Cara mengumpulkan (disposal) setelah di pakai.
Persiapan Pengamilan Spesimen SDM : Petugas yang terlatih dan kompeten inkompeten hasil tidak
valid, Dokumen : Formulir Pemeriksaan/ Permintaan Pemeriksaan, Alat dan Bahan yang dibutuhkan, Alat
Pelindung Diri (gunakan sesuai kebutuhan).

SPESIEMN KERACUNAN MAKANAN  Selain isolasi bakteri pathogen dari makanan/air , sampel
lainnya yang diperiksa adalah faeses untuk mengetahui korelasi bakteri patogen yang ditimbulkannya 
Rectal Swab, ika memungkinkan pemeriksaan dilakukan sesegera mungkin. Jika pemeriksaan ditunda
harus disimpan pada suhu - 20°C sampai dengan diperiksa. Penyimpanan sampel yang mudah rusak
disimpan pada 0-4°C tidak boleh lebih dari 36 jam.
REGULASI PENGIRIMAN
Transportasi Agen menular (Infectious Substances) tunduk pada peraturan nasional dan internasional :
1) Penggunaan yang tepat dari bahan kemasan
2) Label yang tepat,
Kepatuhan:
1) Mengurangi kemungkinan paket pengiriman rusak
2) Meminimalkan paparan
3) Meningkatkan efisiensi operator dan meningkatkan kepercayaan dalam pengiriman paket

Kriteria Pengiriman
1) Pengiriman spesimen kasus COVID-19 dilakukan dengan menyertakan surat pengantar dan
formulir penyelidikan epidemiologi terlampir.
2) Pengiriman spesimen ditujukan ke laboratorium pemeriksa yang telah memenuhi persyaratan
yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan atau pejabat yang ditunjuk
3) Pengiriman spesimen ke laboratorium pemeriksa dapat dilakukan menggunakan jasa kurir door to
door.
4) Pada kondisi yang memerlukan pengiriman port to port, petugas Dinas Kesehatan dapat
berkoordinasi dengan petugas KKP setempat dan laboratorium pemeriksa.
5) Spesimen segera kirimkan ke Laboratorium pemeriksa paling lama 1 x 24 jam
6) Spesimen harus tiba di laboratorium segera setelah pengambilan.
7) Penanganan spesimen dengan tepat saat pengiriman adalah hal yang sangat penting.
8) Sangat disarankan agar pada saat pengiriman spesimen tersebut ditempatkan di dalam cool box
dengan kondisi suhu 2-8 °C atau bila diperkirakan lama pengiriman lebih dari tiga hari spesimen
dikirim dengan menggunakan es kering (dry ice).
9) Label Box Pengirim dan Tanggal Kirim. Pada Box pengirim harus benar-benar diberikan label,
tidak dibenarkan kosong saja. Berikan label dari dinas kesehatan mana, dan tanggal berapa
dikirimnya spesimen tersebut.
10) Pada saat pengiriman harus diberikan notifikasi kepada Laboratorium Rujukan (contact person
laboratorium)
.

Anda mungkin juga menyukai