Anda di halaman 1dari 11

Makalah Teori Kontekstual dan Teori Umum

Dibuat Oleh
Andika Siburian (CG211120200)

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak dosen
teori Komunikasi bapak Almini

1
Daftar Isi
Daftar Isi……………………………………..……….…………………………...…..………2
Latar belakang ………………………..…….……………………………...…..…………….2
Rumusan Masalah……………………….…………………………………...…..…….…….2
Tujuan Makalah……………………….…………………………………...…..…………….3
Bab 1……………………….…………………………………...…..…………………………3
Pembahasan……………………….…………………………………...…..…………………3
Pengertian Teori Umum……………………….…………………………………....…..……..4
Pengertian Teori Kontekstual……………………….…………………………………....……4
Ciri Teori……………………….…………………………………...…..……………………..4
Fungsi Teori……………………….…………………………………...…..………………….4
Komponen Teori……………………….…………………………………...…..……………...5
Teori umum didalam ilmu Komunikasi………….……………………………...…..…….……6
Teori Kontekstual didalam Ilmu Komunikasi………….……………………………...…..……7
Bab 2……………………………………..……….…………………………...…..…………..8
Kesimpulan ……………………….…………………………………...…..…………………..9
Penutup……………………….…………………………………...…..……………….……..10

Latar Belakang
Teori adalah rangkaian makna ilmu dari berbagai bidang keahlian, tak ayal adanya teori
membantu permasalahan setiap individu maupun kelompok manusia , namun pada ilmu teori
komunikasi teori diklasifikasikan menjadi 2 yaitu teori umum dan teori kontekstual , sejauh ini
teori umum dan teori kontekstual hubungannya sangat erat satu dengan yang lain , hal ini akan
sangat membantu dalam tahap pembelajaran ilmu teori komunikasi , adapun hal terkait fungsi
Dan setiap teori adalah suatu pedoman untuk mempelajari dan membedakan antara teori umum
dan teori kontekstual . Teori umum pada dasar adalah teori yang mempelajari tentang
bagaimana individu mencakup objek serta pengamatannya dalam bidang komunikasi ,
sementara teori kontektual adalah penjabaran dari jenis jenis komunikasi yang diantaranya
komunikasi intrapersonal, Interpersonal, Antarpersonal, kelompok, dan Massa .

2
Rumusan Masalah
1. Apa itu teori umum
2. Apa itu teori kontekstual
3. Apa yang dimaksud dengan Teori Umum pada Komunikasi
4. Apa yang dimaksud dengan Teori Kontekstual pada Komunikasi
Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui apa itu teori umum
2. Untuk mengetahui apa itu teori kontekstual
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teori umum pada komunikasi
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teori Kontekstual pada komunikasi

BAB 1
PEMBAHASAN
BAB.1.1 Pengertian Teori Umum
Teori umum dalam kajian kepustakaan adalah bentuk pernyataan yang dikemukakan oleh
peneliti terdahulu yang bisa diterima kebenarannya secara universal. Artinya tidak dipengaruhi
adanya lokasi, waktu, dan bagian realitas yang ada.
Contoh teori Umum : Harold Lasswell, Teoritikus ternama yang banyak menyumbangkan ide
dan fikirannya terkait cabang ilmu sosial dan komunikasi. Di tahun 1948, Ia mengemukakan
model komunikasi yang sederhana dan hingga kini masih diterapkan sebagai model
komunikasi dasar. Model tersebut yakni :
[box title=”” align=”centerSiapa (Who) – Berbicara apa (Says What) – Dengan media apa (In
Which Channel) – Kepada Siapa (To Whom) – Dan dengan Efek apa (With What Effect)[/box]

Pengertian Teori Kontekstual


Teori khusus aanya sejumlah landasan teori yang berupa fakta dengan bersifat mikro artinya
setiap bentuk telaahnya dijelaskan dalam hubungan realitas sosial yang terjadi pada saat
penulisnya ada, sehingga akhirnya mampu memberikan identifikasi beberapa identifikasi.
Contoh Teori Kontekstual pada teori komuninakasi: Setiap manusia sebagai makhluk sosial
dapat berkomunikasi satu dengan yang lain ,

Ciri Teori
1. Semua teori adalah “ Abstraksi” atas suatu hal dengan demikian Teori bersifat terbatas
contoh halnya teori tentang radia tidak dapat menjelaskan tentang radio

3
2. Semua teori adalah ciptaan kontruksi individual manusia maka dari itu sifatnya relatif
, bergantung pada pencipta teori tersebut

Fungsi Teori
1. Mengorganisir
2. Menyimpulkan
3. Mengamati
4. Menjelaskan
5. Membuat Prediksi
6. Heuristik
7. Komunikasi
8. Pengawasan
9. Generatif

KOMPONEN KONSEPTUAL DAN JENIS-JENIS TEORI KOMUNIKASI


1. Simbol-simbol / verbal / ujaran • Komunikasi adalah pertukaran pikiran atau gagasan secara
verbal (Hoben, 1954)
2. Pengertian / pemahaman Komunikasi adalah suatu proses dengan mana kita bisa memahami
dan dipahami oleh orang lain. Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan secara konstan
berubah sesuai dengan situasi yang berlaku (Anderson, 1959)
3. Interaksi / hubungan / proses sosial Interaksi, juga dalam tingkatan biologis, adalah salah
satu perwujudan komunikasi, karena tanpa komunikasi tindakan-tindakan kebersamaan tidak
akan terjadi (Mead, 1963)
4. Pengurangan rasa ketidakpastian Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-
kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, beertindak secara efektif, mempertahankan
atau memperkuat ego (Brandlund, 1964)
5. Proses Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan,emosi, keahlian, dan
lain-lain, melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka
danlain-laian (Berelson dan Steiner, 1964)
6. Pengalihan/penyampaian/pertukaran Penggunaan kata komunikasi tampaknya menunjuk
kepada adanya sesuatu yang dialihkan dari suatu benda atau orang ke benda atau orang lainnya.
Kata komunikasi kadang-kadang menunjuk kepada apa yang dialihkan, alat apa yang dipakai
sebagai saluran pengalihan, atau menunjuk kepada keseluruhan proses upaya pengalihan.

4
Dalam banyak kasus, apa yang dialihkan itu kemudian menjadi milik atau bagian bersama.
Oleh karena itu komunikasi juga menuntut adanya partisipasi (Ayer, 1955)
8. Kebersamaan
Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari semula dimiliki oleh
sesorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih (Gode, 1959)
9.Saluran/alat/jalur Komunikasi adalah alat pengiriman pesan-pesan kemiliteran/order, dan
lain-lain seperti telegraf, telepon, radio,, kurir, dan lain-lain
10. Replikasi/memori
Komunikasi adalah proses yang mengarahkan perhatian seseorang dengan tujuan mereplikasi
memori (Cartier dan Harwood, 1953)
11. Tanggapan diskriminatif Komunikasi adalah tanggapan diskriminatif dari suatu organisme
terhadap suatu stimulus (Stevens, 1950)
12. Stimuli
Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai penyampaian informasi yang berisikan stimuli
diskriminatif, dari suatu sumber terhadap penerima (Newcomb, 1966)
• 13. Tujuan / kesengajaan
•Komunikasi pada dasarnya, penyampaian yang disengaja dari sumber terhadap penerima
dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku pihak penerima (Miller 1966)
• 14. Waktu / situasi
Proses komunikasi merupakan suatu transisi dari suatu keseluruhan struktur situasi ke situasi
yang lain sesuai pola yang diinginkan (Sondel, 1956)
15. Kekuasaan / kekuatan
Komunikasi adalah suatu mekanisme yang menimbulkan kekuatan/kekuasaan (Schacter, 1951)
Kelimabelas komponen diatas merupakan kerangka acuan yang dapat dijadikan sebagai dasar
dalam menganalisis fenomena peristiwa komunikasi. Komponen-komponen tersebut, baik
secara tersendiri, secaa gabungan (kombinasi dari beberapa komponen) ataupun secara
keseluruhan, dapat dijadikan sebagai fokus perhatian dalam penelitian

Teori Umum didalam Teori Komunikasi


Menurut Littlejohn (1989), berdasarkan metode penjelasan serta cakupan objek
pengamatannya. Secara umum teori komunikasi dapat dibagi dalam dua kelompok.
Kelompok pertama disebut “Teori-teori umum” (general theories). Kelompok kedua adalah
kelompok “Teori-teori kontekstual” (contextual theories).

5
Teori umum dibagi menjadi 4 :
1. Teori – teori fungsional dan structural
2. Teori – teori behavioral dan kognitif
3. Teori – teori konvensional dan interaksional
4. Teori – teori kritis dan interpretif

Teori-teori Fungsional dan Struktural


Teori Fungsional dan Struktural adalah Salah satu teori komunikasi yang masuk dalam
kelompok teori umum atau general theories (Littlejohn, 1999), ciri utama teori ini adalah
adanya kepercayaan pandangan tentang berfungsinya secara nyata struktur yang berada di luar
diri pengamat. Fungsionalisme struktural atau lebih popular dengan ‘struktural fungsional’
merupakan hasil pengaruh yang sangat kuat dari teori sistem umum di mana pendekatan
fungsionalisme yang diadopsi dari ilmu alam khususnya ilmu biologi, menekankan
pengkajiannya tentang cara-cara mengorganisasikan dan mempertahankan sistem. Dan
pendekatan strukturalisme yang berasal dari linguistik, menekankan pengkajiannya pada hal-
hal yang menyangkut pengorganisasian bahasa dan sistem sosial. Fungsionalisme struktural
atau ‘analisa sistem’ pada prinsipnya berkisar pada beberapa konsep, namun yang paling
penting adalah konsep fungsi dan konsep struktur.
Dalam konsep fungsionalisme struktural yang dijelaskan oleh Tallcot Parsons, masyarakat
dilihat sebagai sebuah hal yang terdiri dari sistem maupun unsur dalam sistem (sub-sistem)
yang akan menentukan bagaimana kehidupan sosial dalam suatu masyarakat dapat berjalan
dengan baik. Menurut teori fungsionalisme struktural, maka ketika salah satu sistem maupun
sub-sistem dalam masyarakat tidak berfungsi sebagaimana mestinya dapat menyebabkan
terciptanya penyimpangan dalam diri seorang individu yang terkait dengan sistem maupun sub-
sistem tersebut. Dalam sudut pandang sosiologi, penyimpangan dimungkinkan terjadi karena
seseorang menerapkan peranan sosial yang menunjukan perilaku menyimpang. Bagaimana
seseorang dapat memainkan peran sosial yang menyimpang sangat terkait dengan sosialisasi
yang ia dapat dalam sistem masyarakat tempat ia berada.

Teori Behavioral dan Kognitif

Teori komunikasi selanjutnya yaitu Teori Behaviorisme. Definisi Teori Behaviorisme


adalah sebuah teori yang mendasari munculnya teori jarum hipodermik.Teori ini menjelaskan
bahwa perilaku manusia dipengaruhi atau dikendalikan oleh lingkungan dan alam sekitar. Teori

6
Behaviorisme juga menganalisis perilaku yang terlihat saja, yang bisa diukur dan diramalkan.
Menurut teori ini, pengalaman adalah satu-satunya dasar kepemilikan ilmu pengetahuan. Teori
Behaviorsme Komunikasi juga disebut sebagai teori belajar dalam psikologi, menurut teori ini
seluruh perilaku manusia kecuali insting ialah hasil belajar. Dimana, definisi belajar merupakan
sebuah langkah perubahan perilaku manusia akibat pengaruh lingkungan sekitar dalam
kehidupan sehari-hari.

Teori psikologi kognitif yang dicetuskan oleh George Miller memiliki konsep dasar bahwa
manusia merupakan makhluk yang aktif dalam mengelompokkan atau mengorganisasikan dan
mengolah informasi yang diterima (homo sapiens). Teori Komunikasi Kognitif adalah reaksi
terhadap teori Behaviorisme yang menganggap manusia hanya bersifat pasif terhadap
lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Decrates, Teori Kognitif
menjelaskan bahwa manusia selalu berusaha belajar, memahami dan berpikir tentang
lingkungannya, jiwanya yang menjadi alat utama sebagai pusat pengetahuan, bukan indera.
Teori Kognitif juga termasuk ke dalam dua cabang ilmu besar, yaitu psikologi dan komunikasi.
Kemudian teori ini menekankan terhadap proses pembelajaran yang diterapkan kepada anak.

Teori Konvensional dan Interaksional

teori ini berpandangan bahwa kehidupan sosial merupakan proses berinteraksi yang
membangun, memelihara, mengubah kebiasaan yang tertentu, termasuk hal ini bahasa dan
simbol-simbol komuniasi, teori ini dianggap sebagai alat perekat atau menyatukan
masyarakat. Bagi kalangan pendukung teori-teori ini, pengetahuan dapat ditemukan melalui
metode interpretasi.Interpensi adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
dengan cara lisan atau gerakan, interpensi biasanya di lakukan saat persentasi, menjelaskan
hal-hal tertentu, dll.

Menurut teori-teori interaksional dan konvensional, makna pada dasarnya merupakan


kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh melalui interaksi. Oleh karena itu, makna dapat berubah
dari waktu ke waktu, dari konteks ke konteks, serta dari satu kelompok sosial ke kelompok
lainya. Dengan demikian sifat objektivitas dari makna adalah relatif dan temporer.

Teori kritis dan interpretif

Kelompok teori yang keempat adalah kelompok teori-teori kritis dan interprentif. Gagasan-
gagasanya banyak berasal dari berbagai tradisi, seperti:

7
Phenomenologyadalah, Tradisi fenomenologi berkonsentrasi pada pengalaman pribadi
termasuk bagian dari individu – individu yang ada saling memberikan pengalaman satu sama
lainnya. Komunikasi di pandang sebagai proses berbagi pengalaman atau informasi antar
individu melalui dialog. Hubungan baik antar individu mendapat kedudukan yang tinggi dalam
tradisi ini. Dalam tradisi ini mengatakan bahwa bahasa adalah mewakili suatu pemaknaan
terhadap benda. Jadi, satu kata saja sudah dapat memberikan pemaknaan pada suatu hal yang
ingin di maknai.Sebagai makhluk sosial tentu kita tidak pernah bisa hidup sendiri, orang lain
sangatlah berperan dan ikut andil dalam setiap hal yang kita lakukan.

Hermeneuticsadalah, Hermeneutics merupakan aliran filsafat yang menggunakan teori


interpretasi atau penafsiran. Secara sederhana penafsiran sama halnya dengan terjemah dan
menterjemahkan. Lebih sederhana lagi terjemah dan menterjemahkan sama halnya dengan
adanya interaksi.

BAB 1.2 Pengertian Teori Kontekstual didalam Ilmu Komunikasi

Berdasarkan konteks atau tingkatan analisisnya, teori-teori komunikasi secara umum dapat
dibagi dalam lima konteks atau tingkatan sebagai berikut.

1.Intrapersonal communication (komunikasi intra pribadi),

Intrapersonal communication adalah proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Hal
yang jadi pusat perhatian adalah jalannya proses pengolahan informasi yang dialami seseorang
melalui sistem syaraf dan indranya. Teori-teori komunikasi intrapribadi umumnya membahas
mengenai proses pemahaman, ingatan, dan interpretasi terhadap simbol-simbol yang ditangkap
melalui panca indra.

2.Interpersonalcommunication (komunikasi antarpribadi)

Interpersonal communication atau komunikasi antarpribadi adalah komunikasi


antarperorangan dan bersifat pribadi, baik yang terjadi secara langsung (tanpa medium)
ataupun tidak langsung (melalui medium). Kegiatan-kegiatan seperti percakapan tatap muka

8
(face to face communication), percakapan melalui telepon, surat menyurat pribadi, merupakan
contoh-contoh komunikasi antarpribadi.
Teori-teori komunikasi antarpribadi umumnya memfokuskan pengamatannya pada bentuk-
bentuk dan sifat hubungan (relationships), percakapan (discourse), interaksi, dan karakteristik
komunikator.

3.Group communication (komunikasi kelompok)

Komunikasi kelompok (group communication) memfokuskan pembahasannya pada interaksi


di antara orang-orang dalam kelompok- kelompok kecil. Komunikasi kelompok juga
melibatkan komunikasi antarpribadi.
Teori-teori komunikasi kelompok antara lain membahas dinamika kelompok, efisiensi, dan
efektivitas penyampaian informasi dalam kelompok, pola, dan bentuk interaksi, serta
pembuatan keputusan.

4.Organizational communication (komunikasi organisasi)

Komunikasi organisasi (organizational communication) menunjuk pada pola dan


bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi. Komunikasi organisasi
melibatkan bentuk-bentuk komunikasi formal dan informal, serta bentuk-bentuk komunikasi
antarpribadi dan komunikasi kelompok.
Pembahasan teori-teori komunikasi organisasi antara lain menyangkut struktur dan fungsi
organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi, dan proses pengorganisasian, serta
kebudayaan organisasi.

5.Mass communication (komunikasi massa)


Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi melalui media massa yang
ditujukan kepada sejumlah khalayak yang besar. Proses komunikasi massa melibatkan aspek-
aspek komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, dan
komunikasi organisasi.
Teori-teori komunikasi massa umumnya memfokuskan perhatiannya pada hal-hal yang
menyangkut struktur media, hubungan media, dan masyarakat, hubungan antara media dan

9
khalayak, aspek-aspek budaya dari komunikasi massa, serta dampak atau hasil komunikasi
massa terhadap individu.

BAB 2
Kesimpulan dan Penutup
2.1 Kesimpulan
Teori dapat dibagi pada dua macam. Pertama, teori umum dan yang kedua teori khusus. Teori
umum adalah suatu pernyataan apabila ia benar maka ia benar secara universal. Ia berlaku bagi
semua waktu, semua tempat dan semua keadaan serta semua permasalahan dalam kelas yang
dinyatakan. Seperti pernyataan, perjalanan kebudayaan itu melalui beberapa tahapan tumbuh,
berkembang, mencapai puncak kejayaan, mundur dan akhirnya runtuh; Semua yang kita dapati
sekarang merupakan perkembangan yang lebih sempurna dari keadaan yang memdahuluinya;
Bertambahnya permintaan akan menaikkan harga barang. Sedangkan teori khusus adalah teori
yang berkaitan dengan sejumlah fakta-fakta yang bersifat partikular. Ia berusaha untuk
menjelaskan fakta-fakta itu dalam hubungannya yang satu dengan yang lainnya. Ia harus sesuai
dengan fakta-fakta yang diketahuinya, tetapi harus berhasil mengidentifikasi beberapa fakta
atau sejumlah fakta yang selama ini belum diketahui. Contoh: seorang dokter setelah
memeriksa tubuh pasiennya menetapkan bahwa pasiennya menderita sakit ini dan untuk
mengobatinya menawarkan cara tertentu. Maka sebenarnya ia telah membuat sebuah teori yang
bersifat khusus. Setiap teori selalu bermula dari hipotesis. Keduanya tidak ada perbedaan
prinsip kecuali hanya graduasi saja. Hipotesis juga merupakan interpretasi dari fakta, ia
disusun berdasarkan fakta tetapi kebenarannya belum diuji sedang teori kebenarannya telah
teruji. Oleh karena itu dalam arti kasar, teori juga mencakup hipotesis.

Penutup
Terimakasih atas kesediaan bapak Dosen teori komunikasi dalam menelaah atas makalah yang
penulis buat , penulis berharap rekan rekan mahasiswa dapat menambah sedikit banyaknya ilmi
tentang teori teori pada komunikasi. Terimakasih

Daftar Pustaka

Ayyara Nuan Nisaka, jakarta , 2017, Dictio


https://www.dictio.id/t/apakah-yang-dimaksud-dengan-teori-komunikasi/8960
Sofia Aunul, M.si

10
https://adoc.pub/teori-komunikasi-komponen-konseptual-dan-jenisjenis-teori-ko.html
Isra Wahyuni
https://123dok.com/article/teori-teori-kontekstual-teori-komunikasi.yde3owlq
Muslihin, S.pdi, M.pdi, jakarta 2020
https://www.referensimakalah.com/2012/08/teori-umum-dan-teori-khusus.html?m=1
ALMINI, SH.,M.I.Kom
https://sso.stiami.ac.id/

11

Anda mungkin juga menyukai