Oleh
Abdurrohim Hanif
Skripsi
Pada
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2014
ABSTRAK
Oleh
ABDURROHIM HANIF
Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Karo Sumatera Utara adalah salah
satu gunung api aktif yang berada dekat dengan sesar sumatera. Penelitian
gayaberat di daerah Gunung Sinabung telah dilakukan untuk mengetahui struktur
bawah permukaan daerah Gunung Sinabung dan sekitarnya, dengan tujuan untuk
mengetahui: anomali Bouguer, struktur bawah permukaan daerah Gunung
Sinabung dan sekitarnya, serta mengetahui letak dan volume dapur magma
Gunung Sinabung. Data anomali gayaberat daerah penelitian didapatkan dari
pengukuran satelit altimetri Topex/Posseidon.
Daerah penelitian memiliki anomali Bouguer antara -100 mGal hingga 260 mGal
dimana daerah Gunung Sinabung memiliki anomali Bouguer tinggi yaitu 120
mGal sampai 140 mGal. Analisis SVD menunjukkan keberadaan struktur Sesar
Sumatera berarah Baratlaut-Tenggara, dan patahan di sebelah Selatan Gunung
Sinabung berarah hampir Utara-Selatan. Pemodelan inversi 3D anomali Bouguer
menunjukkan keberadaan dapur magma Gunung Sinabung dengan nilai densitas
tinggi dibandingkan daerah di sekitarnya. Dapur magma Gunung Sinabung berada
pada kedalaman 8000 meter sampai 23000 meter dengan volume dapur magma
diperkirakan sebesar 3240 km3.
By
ABDURROHIM HANIF
Sinabung volcano located in Karo district of North Sumatra is one of the active
volcanoes are located close to the Sumatra fault. Gravity research in the area of
Mount Sinabung has been done to determine the subsurface structure Sinabung
and surrounding areas, with the aim to determine: Bouguer anomaly, subsurface
structures in surrounding Sinabung, and determine the location and volume of
magma Sinabung. Gravity anomaly data obtained from the study area satellite
altimetry measurements Topex/ Posseidon.
Data processing was performed in this study include: Bouguer anomaly data
spectrum analysis to determine the window width and depth of the anomaly, SVD
analysis to determine the fault structure in the area of research, and 3D inversion
modeling to reveal the subsurface structure and magma Sinabung.
Area of research has Bouguer anomaly between -100 to 260 mgal where Sinabung
area has high Bouguer anomaly 120-140 mgal. SVD analysis showed the presence
of Sumatra Fault structure Northwest-Southeast trending , and faulting in southern
Sinabung nearly north - south trend. 3D inversion modeling of Bouguer anomalies
indicate the presence of magma Sinabung with density values higher than the
surrounding area. Mount Sinabung magma chamber located at a depth of 8000
meters to 23,000 meters with an estimated volume of 3240 km3.
tahun 2009 penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Teknik Geofisika Fakultas
Penulis juga pernah mengikuti Workshop Geofisika pada Tahun 2010 yang
Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Lampung Barat. Salain itu penulis juga
melaksanakan Kerja Praktek (KP) di PT. Bukit Asam Tbk di Sumatera Selatan.
MOTTO
All,,,,,,,,, is,,,,,,,,,, well,,,,,,,,,,,
ALLAH
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
2010”. Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak
terkait.
Dalam skripsi ini penulis menyadari terdapat banyak kekurangan, sehingga penulis
selanjutnya dapat lebih baik. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya.
Abdurrohim Hanif
SANWACANA
Alhamdulillah, atas rahmat dan karunia Allah SWT, skripsi yang berjudul “Studi
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih baik
ini.
1. Kedua Orang Tua (Bapak Fatchurrachman dan ibu Istijabah) yang selalu
2. Kedua Orang tuaku yang lain, Bapak Tugino Prayitno dan Ibu Supriyati dan
segenap keluarga yang selalu memberikan doa dan nasehat kepada penulis.
3. Istriku yang tercinta Eci Linda Sari yang telah memberikan perhatian, doa dan
semangat untuk selalu berusaha dan berdoa demi terselesaikannya sekripsi ini.
penyusunan skripsi.
5. Bapak Dr. Muh. Sarkowi, S.Si, M.Si. sebagai pembimbing pertama yang selslu
6. Bapak Bagus Sapto Mulyatno, S.Si, M.T. sebagai Ketua Jurusan Teknik
ilmu dan nasehat yang berharga dari awal perkuliahan sampai tersusunnya
skripsi ini.
7. Bapak Prof. Drs. Suharno, M.S., M.Sc., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas Teknik
sekaligus sebagai penguji yang banyak memberikan saran dan masukan kepada
Rustadi, S.Si., M.T., Alimuddin, S.Si, M.Si., Ordas Dewanto, S.Si., M.Si.,
Karyanto, S.Si., M.T. dan Nandi Haerudin, S.Si., M.Si. yang telah memberikan
Geofisika.
9. Teman-teman satu angkatan 2009: Dian, Meilisa, Frengki, Hamid, Adi, Intan,
Davit, Deka, Hendra, Imam, Marikson, Noval, Maruly, Tanjung, Satria, Aji
dan Tri yang selalu memberikan warna dan cerita selama penulis kuliah di
10. Keluarga besar Teknik Geofisika Universitas Lampung, angkatan 2007, 2008
(khususnya kak Irfan Prasetyo), 2010 (khususnya satria), 2011, 2012, 2013,
11. Semua pihak yang selalu membantu. Terima kasih atas semuanya.
Semoga Allah SWT mencatat dan membalas semua kebaikan kalian semua. Amin
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT ...................................................................................................... i
ABSTRAK ........................................................................................................ ii
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v
PERNYATAAN ................................................................................................vi
RIWAYAT HIDUP ..........................................................................................vii
MOTTO ............................................................................................................viii
KATAPENGANTAR ....................................................................................... ix
SANWACANA ................................................................................................. x
DAFTAR ISI .....................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................xiv
I. PENDAHULUAN .....................................................................................1
5.1. Topografi...............................................................................................36
5.2. Anomali Bouguer ..................................................................................38
5.3. Analisis Spektrum .................................................................................40
5.4. Anomali Regional .................................................................................44
5.5. Anomali Residual..................................................................................46
5.6. Second Vertical Derivative (SVD)........................................................47
5.7. Pemodelan Inversi 3D Anomali Bouguer .............................................57
5.8. Analisis Struktur Patahan Berdasarkan Model 3D dan Peta SVD ........59
5.9. Analisis Dapur Magma Berdasarkan Model 3D Anomali Bouguer .....62
VI. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................67
Gambar 2. Peta geologi regional daerah Gunung Sinabung dan sekitarnya ....... 6
Gambar 12. Lintasan analisis spektrum dari peta anomali Bouguer ................... 40
Gambar 22. Korelasi peta kontur SVD dengan peta geologi daerah
penelitian untuk identifikasi patahan ............................................... 53
Gambar 24. Peta SVD anomali Bouguer dengan indikasi patahan ..................... 55
Gambar 25. Korelasi peta kontur SVD dengan peta geologi daerah
penelitian .......................................................................................... 56
Gambar 27. Model 3D daerah penelitian dengan plot gunung dan sesar ............ 58
Gambar 29. Struktur patahan dan dapur magma pada peta SVD dan
model 3D anomali Bouguer ............................................................. 61
Gambar 31. Slice pada peta anomali Bouguer daerah penelitian ........................ 63
Gambar 33. Model bawah permukaan dapur magma Gunung Sinabung ............ 64
Gambar 34. Model dapur magma Gunung Sinabung dengan batas-batasnya ..... 65
Posisi geologis Indonesia yang berada pada pertemuan tiga lempeng aktif
di utara, dan Lempeng Pasifik di sebelah timur. Oleh karena hal itu, wilayah
Gunung Sinabung adalah salah satu dari 30 gunungapi yang ada di atas
Sesar Besar Sumatera. Bila dilihat letaknya, Gunung Sinabung yang aktif
kembali sejak 2010 posisinya lebih dekat dengan Sesar Besar Sumatera.
Desember 2004, disusul kemudian dengan gempa Nias Maret 2005 dan Juli
2006, diikuti Gempa Padang pada Maret 2007 yang berulang pada
September 2009 yang diikuti Gempa Nias lagi pada Oktober 2009. Setahun
dari sisi geologi maupun ilmu kebumian lainnya. Hal ini dikarena
gunungapi tipe B atau setelah tahun 1600 belum pernah meletus. Hal
gayaberat yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis SVD dan
massa batuan yang bervariasi mencirikan adanya suatu struktur geologi atau
patahan, dan dapur magma daerah sekitar Gunung Sinabung dengan data
tahun 2010.
penelitian terdapat pula dua buah danau yang cukup luas dan terkenal yaitu
sebagian Danau Toba (Tongging) dan Danau Lau Kawar yang memiliki luas
Penunjaman yang terjadi pada masa Tersier sampai Resen di bawah Pulau
dilepaskan melalui sesar transform yang sejajar dengan tepian lempeng dan
Sumatera.
6
Sesar mendatar ini terbentuk sebagai akibat dari sifat interaksi lempeng
Hindia Australia dengan lempeng Mikro Sunda yang menyerong. Sesar ini
Mikro Sunda.
sepanjang Sesar Sumatera ini dapat ditemukan juga danau-danau besar yang
Utara merupakan danau yang terbentuk dari letusan gunung berapi purba.
daerah lepas pantai sebelah timur laut, dan pegunungan barisan yang
waktu Tersier Awal. Lapisan lapisan Tersier Bawah terutama terdiri dari
pasir kuarsa mika berikut beberapa lapisan lapisan karbonat asal genang laut
yang terletak pada lapisan atas batuan Pra-Tersier. Selama kala Miosen
Tengah sebagian besar dari daerah ini digenangi lautan yang mengakibatkan
sebagian besar litologinya terdiri dari batupasir dan serpih hasil susut laut.
Julu Rayeu yang terdiri dari lapisan lapisan terrestrial dan asal danau.
sebelah timur. Batas barat dari cekungan ini dibentuk oleh kaki Pegunungan
Formasi ini diendapkan secara tidak selaras pada block faulting pada
juga literatur yang menyatakan bahwa formasi ini berasal dari Formasi
Formasi ini terbentuk pada miosen tengah pada saat tektonika yang
intensif. Ciri khas dari formasi ini adalah litologi batupasir yang
Bukit Barisan tersebut. Pada formasi ini juga berkembang shale yang
kaki Gunung Sinabung terdapat sebuah danau, yaitu Danau Lau kawar
dengan luas kurang lebih 200 ha ini terletak di Desa Kuta Gugung. Lau
Kawar ini pun merupakan salah satu dari dua danau di kawasan ekosistem
Leuser.
alam ini pun masih merupakan bagian dari Pegunungan Bukit Barisan
Timur.
dan kemunculan gunungapi ini mempunyai kaitan erat dengan Danau Toba
2.4.1. Fisiografi
2.4.2. Morfologi
lerengnya.
2.4.5. Stratigrafi
2.4.6. Petrografi
2010, gunung ini mengeluarkan asap dan abu vulkanis. Pada tanggal
29 Agustus 2010 dini hari sekitar pukul 00.15 WIB (28 Agustus 2010,
17.15 UTC).
gunung ini menjadi aktif pada tanggal 27 Agustus 2010. Suara letusan
letusan pada siang dan sore hari. Letusan ini melepaskan awan panas
panas sampai 1,5 km. Pada tanggal 20 November 2013 terjadi enam
kali letusan sejak dini hari. Erupsi (letusan) terjadi lagi empat kali
Guguran lava pijar dan semburan awan panas masih terus terjadi
Metode gayaberat adalah salah satu metode geofisika yang didasarkan pada
bumi, di kapal maupun di udara. Dalam metode ini yang dipelajari adalah
perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
minyak (oil trap). Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam
metode ini dibutuhkan minimal dua alat gravitasi, alat gravitasi yang
pertama berada di base sebagai alat yang digunakan untuk mengukur pasang
surut gravitasi, alat yang kedua dibawa pergi ke setiap titik pada stasiun
17
Pada dasarnya gravitasi adalah gaya tarik menarik antara dua benda yang
memiliki rapat massa yang berbeda, hal ini dapat diekspresikan oleh rumus
F12 F21
m1 m2
dimana:
tentu saja metode ini memiliki koreksi. Koreksi dalam metode gaya berat
di luar bumi seperti bulan dan matahari, yang berubah terhadap lintang dan
[ ( ) ]
tidal. Nilai koreksi tidal ini selalu ditambahkan pada pembacaan gayaberat.
dimana:
stasiun yang sama pada waktu yang berbeda, yang disebabkan karena
adalah:
dimana:
Koreksi ini dilakukan karena bentuk bumi yang tidak sepenuhnya bulat
berikut :
20
memperhatikan efek dari massa batuan. Dengan kata lain koreksi udara
bebas merupakan perbedaan gayaberat yang diukur pada mean sea level
(geoid) dengan gayaberat yang diukur pada ketinggian h meter dengan tidak
Nilai gaya berat pada mean sea level dengan menganggap bentuk bumi yang
yaitu:
Nilai gayaberat pada stasiun pengukuran dengan elevasi h (meter) dari mean
Perbedaan nilai gayaberat antara yang terletak pada mean sea level dengan
titik yang terletak pada elevasi h (meter) adalah koreksi udara bebas (FAC)
( )
adanya efek dari massa batuan yang berada di antara bidang datum (geoid)
dan titik amat dengan asumsi memiliki jari-jari tak terhingga dengan tebal h
(meter) dan densitas (gr/cm3). Sehingga koreksi ini dapat ditulis sebagai
berikut:
Anomali gaya berat setelah diaplikasikan koreksi udara bebas dan koreksi
Bouguer yaitu:
√ √
dengan:
1995):
| |
dan
| |
, maka persamaannya
| |
menjadi
| |
.
dimana :
: potensial gayaberat
: konstanta gayaberat
: jarak
23
| |
( ) ( )
Dimana:
: bilangan gelombang
Jika distribusi rapat massa bersifat random dan tidak ada korelasi antara
| |
Dengan: A = amplitudo
C = konstanta
Estimasi lebar jendela dilakukan untuk menentukan lebar jendela yang akan
| |
24
Dari persamaan garis lurus di atas, melalui regresi linier diperoleh batas
antara orde satu (zona regional) dan orde dua (zona residual), sehingga nilai
dimana
Untuk estimasi kedalaman diperoleh dari nilai gradien persamaan garis lurus
kedalaman regional dan nilai hasil regresi linier zona residual menunjukkan
kedalaman residual.
Ln A
Zona regional
Zona residual
Zona noise
anomali regional, residual dan noise. Metode ini dilakukan dengan merata-
dalam sebuah kotak persegi dengan titik pusat adalah titik yang akan
dihitung harga .
dimana
Untuk data penampang 1D, dimana y mempunyai nilai yang tetap, maka
persamaannya adalah:
negatif dari derivative dapat melalui derivative orde dua horizontalnya yang
Dalam filter SVD terdapat beberapa operator yang digunakan yaitu yang
dihitung oleh Henderson dan Zeits (1949), Elkins (1951) dan Rosenbach
dengan berbagai macam operator filter 2-D ditunjukkan pada tabel berikut.
27
model benda didekati dengan benda berbentuk susunan prisma tegak dengan
∑ ∑ ∑ ( ) ( )
dimana : √
29
Data satelit gravity adalah, data anomali gaya berat yang diperoleh dari
informasi yang cukup akurat dari model gravity field bumi untuk jangka
waktu proyek selama 5 tahun. Estimasi secara temporal berkala dari gravity
adalah satelit Topex/ Poseidon dan Jason. Konsep dasar dari satelit
pada orbitnya. Kedua satelit ini saling melaju pada track orbit dengan jarak
satelit satu ke satelit kedua sekitar 220 kilometer. Kedua satelit ini
lebih baik dari 1um/s. Untuk melihat precise attitude dan pergerakan akibat
gaya non gravitasi dari satelit, untuk itu kedua satelit dilengkapi dengan star
ditentukan dari sistem GPS yang ikut terpasang di kedua pasangan satelit
geoid, dan 1 mGal untuk gravity anomali, pada spasial grid 100 kilometer
memberikan data terakhirnya pada 4 Oktober 2005 pada cycle ke-481. Misi
Karakteristik Utama
Setengah sumbu panjang 7714.4278 km
Eksentrisitas 0.000095
Inklinasi bidang orbit 66.04o
Argumen of perigee 90o
Asensiorekta ascending 116.56o
Anomali rerata 253.13o
Data Tambahan
Tinggi referensi (ekuatorial) 1336 km
Periode satu lintasan orbit 6745.72 detik
Resolusi temporal (cycle) 9.9156 hari
Jumlah revolusi dalam satu cycle 127
Jarak antar lintasan pada ekuator 315 km
Sudut lintasan terhadap ekuator 39.5o
Kecepatan orbit 7.2 km/detik
Kecepatan permukaan (ground track speed) 5.8 km/detik
IV. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober 2014
JADWAL PENELITIAN
Bulan
Kegiatan 1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi
literatur
Pengambila
n data
Pengolahan
data
Pemodelan
3d
Analisis
SVD
Analisis
model 3D
Penyusunan
skripsi
Presentasi
usul
Presentasi
hasil
33
sekitarnya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan studi pustaka
pengamatan bukan pada bidang referensi, baik elipsoid maupun muka laut
secara umum seperti basement, lipatan dan patahan yang dicirikan dengan
kondisi geologi setempat seperti reservoar, intrusi batuan, jenis dan bentuk
34
Karyanto, 2007).
software Numeri untuk mengetahui lebar jendela yang akan digunakan pada
filter moving average dan mengetahui kedalaman target yang akan dicari.
peta anomai Bouguer, peta anomali regional dan peta anomali residual.
Nilai anomali SVD yang bernilai nol diindikasikan sebagai struktur patahan.
topogravi (*.dat) dan mesh (*.txt) sehingga didapatkan output berupa model
Studi Pustaka
Pengambilan
data dari topex
Filtering Tidak
moving average
Inversi
Informasi
Modelling
geologi
3D
Anomali Anomali
Regional Residual Ya
Model 3D
SVD
Model bawah
permukaan
Analisis
Kesimpulan
Selesai
6.1. Simpulan
4. Hasil analisis peta SVD menunjukkan pola struktur patahan naik berarah
6.2. Saran
Haerudin, N., dan Karyanto. 2007. Aplikasi Metode Polinomial Least Square
Berbasis Matlab untuk memisahkan Efek Anomali Residual Anomali
Regional Pada Data Gravitasi. Jurnal Sains MIPA. Vol. 13 No.1. Hal 32.
Henderson, R.G., dan Zeitz, I., 1949. The Computation of Second Vertical
Derivative of Geomagnetic Field. Geophysics. V.14. Hal. 508-516.
Kearey, P., Brooks, M., dan Hill, I., 2002. An Introduction to Geophysical
exploration. Blackwell Science.
Logman, I.M., 1959. Formulas for Computing the Tidal Accelerations due to The
Moon and the Sun. Journal of Geophysical Research 64: 2351-2355.
Plouff, D., 1976. Gravity and Magnetic Field of Polygonal prims and application
to Magnetic Terrain Corrections. Geophysics, 41. 727-741.
Supriyadi, 2009. Studi Gaya Berat Relatif di Semarang. Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia. Vol.5, No.1.
Telford, W.M., Geldart, L.P., dan Sherriff, R.E., 1990. Aplied Geophysics Second