Anda di halaman 1dari 3

REVIEW JURNAL

“Analysis Levels Of Vitamin C In Fruit Fresh Pineapple (Ananas comosus(L.) Merr) And
Fruit Canned Pineapple With UV-Vis Spectrophotometry Method”

Mata Kuliah Analisis Zat Gizi

Dosen Pengampu : Siti Wahyuningsih, S. Gz., M.Sc

Disusun Oleh :

Yudi Saosa Pranata Surapati (21120071)

Program Studi Ilmu Gizi


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Respati Yogyakarta
2022
REVIEW JURNAL 2
Judul Analysis Levels Of Vitamin C In Fruit Fresh Pineapple (Ananas
comosus(L.) Merr) And Fruit Canned Pineapple With UV-Vis
Spectrophotometry Method
Jurnal Jurnal Wiyata
Volume & Halaman Vol. 2 No. 1. hh.
Keyword Vitamin C, buah nanas segar, buah nanas kaleng
Tahun 2015
Penulis Mardiana Prasetyani Putri & Yunita Herwidiani Setiawati
Reviewer Yudi Saosa P.S (21120071)
Tanggal Review 11 Juli 2022

Abstrak Vitamin C adalah golongan vitamin yang rawan dan mudah untuk terlarut
didalam air, sehngga penurunan kadar sangat sering terjadi, banyak contoh
proses yang bisa menurunkan kadar dari Vitamin C yakni Pemanasan,
Perebusan, Penggorengan serta Pembersihan dengan air, terlebih mudah untuk
teroksidasi pada suhu tinggi dan udara luar. Tujuan dari penelitian ini yakni
untuk mengetahui perbedaan jumlah atau kadar vitamin C pada buah nanas
yang dibandingkan dengan produk olahan dari nanas yakni buah nanas kaleng.
Metode yang digunakan yakni metode analitik eksperimen dengan memeriksa
kadar vitamin pada kedua sampel yakni buah segar dan produk nanas kaleng.
Hasil dari pengujian dan pemeriksaan menunjukan vitamin C pada bauh segar
lebih tinggi dibandingkan kadar vitamin C pada produk buah kaleng. Diambil
kesimpulan jika terdapat perbedaan kadar vitamib C pada produk asli yakni
buah nanas segar dengan nanas produk olahan kaleng.
Pembahasan Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan berbagai bahan alam, hal ini
tidak asing lagi melihat cuaca dan iklim yang monoton yakni musim panas, hal
tersebut menjadi keunggulan tersendiri sebab sangat lah mudah untuk dapat
menumbuhkan berbagai jenis tanaman dan sayuran contoh nya seperti buah
nanas. Buah nanas mengandung Vitamin C yang baik pada kulit, isi dan
bijinya. Vitamin C atau dikenal sebagai asam askorbat dipercaya mengandung
kandungan antioksidan tinggi yang berfungsi dalam menangkal radikal bebas
yang bisa merusak sel dan jaringan dalam tubuh, namun dibalik manfaat yang
baik vitamin cukup mudah rusak atau berkurang kadarnya, hal ini disebabkan
karena sifatnya yang sensitif pada berbagai kondisi dan suasana seperti
pencucian, pemanasan, penggorengan, perebusan dan suasana basa. Nanas
adalah buah yang sudah umum dan dikenal masyarakat. bentuk nya yang
lonjong, berduri dan bermahkota dengan rasa yang asam manis. Kebutuhan
akan kandungan vitamin C yang umum dan dianjurkan hanylah 50 mg/hari
dengan sumber makanan dari buah dan sayur.

Terdapat pengembangan metode dalam menganalisis dan menentukan kadar


vitamin C, salah satunya adalah metode Spektrofotometri UV-Vis yang bisa
digunakan bagi informasi baik analisis secara kualitatif dan kuantitatif. Alat ini
memberikan hasil data berupa panjang gelombang maksimal, inensitas, efek pH
dan pelarut. Dan untuk analisis kuantitif sebuah berkas radiasi dikenakan pada
larutan sampel dan intensitas sinar radiasi diteruskan dan diukur besarnya.

Pada penelitian ini alat yang digunakan spetrofotometri UV-Vis, peralatan


gelas, kertas saring, timbangan analitik, mortar dan stemper. Bahan yakni
nanasdan nanas kaleng sedangkan reagen nya adalah aquades bebas CO2 dan
asam askorbaat p.a dengan penelitian analitik eksperimen dengan sampel
random dengan lokasi penelitian di Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata.

Dilakukan pengukuran nilai absorbansi larutan asam askorbat 7 ppm pada


rentang panjang gelombang 200-300 nm. Pengujian dengan hasil tertinggi
adalah pada gelombang 270 nm dan absorbansi 0,644. Dilakukan pengukuran
asam askorbat sebanyak 5 kali pengulangan dengan rerata buah nanas segar
0,2326 dan untuk kaleng 0,1083 dan nilai T 28,880 dan niali t 2,776. Dari
perhitungan dan hasil yang didapat disimpulkan terdapat perbedaan antara
sampel 1 dan sampel 2. Panjang gelombang 270 nm mampu menyerap
absorbansi dengan maksimal pada asam askorbat. adanya korelasi positif dan
kurva standar yang diperoleh mempunyai keakuratan dalam menetukan
konsentrasi. Berdasarkan penelitian terdapat perbedaan antara nanas yang
disimpan pada kondisi suhu dingin dan suhu ruang, dimana kandungan vitamin
C ditemukan lebih banyak pada nanas suhu dingin. Begitu pula vitamin C akan
rusak ketika mengalami proses oksidasi terutama jika dipanaskan.
Penelitian juga menunjukan jika kadar vitamin C pada buah nanas kaleng lebih
kecil daripada buah nanas segar. hal ini dikarenakan vitamin C memiliki sifat
yang mudah untuk larut dalam air dan teroksidasi oleh udara maupun panas.
Adanya faktor lain juga menjadi pemicu seperti pemanasan pada proses
pengolahan dan bergantung pula pada lama penyimpanan nanas kaleng.
Metode penelitian vitamin C menggunakan 3 metode yaitu volumetric,
iodometri, dan spektrofotometri UV-Vis dikarena kan harga yang relative
murah dan mudah dilakukan dengan ketelitian dan akurasi tinggi.

Hasil penelitian penentuan kadar vitamin C antara Buah nanas segar dan
Produk nanas kaleng menggunakan metode spektofotometri menunjukan hasil
yang berarti dengan pengulangan sebanyak 3 kali didapatkan hasil 3,427 ppm
dan 1,4225 ppm.
Penelitian kedepannya diharapkan dilakukan penentuan dan pengujian
terhadap bentuk jenis produk nnas lainnya seperti : keripik nanas, selai nanas,
sari jus nanas dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai