Anda di halaman 1dari 2

SIARAN PERS

Capaian BIAN Tahap II Jatim Tertinggi Nasional, Gubernur Khofifah: Kita Maksimalkan
Upaya Menjaga Kesehatan Anak Lewat Tindakan Preventif

Sebanyak 2.331.229 Anak Jatim Telah Imunisasi MR atau Setara 99,1 %.

SURABAYA, 27 September 2022- Capaian imunisasi dalam program Bulan Imunisasi Anak
Nasional (BIAN) Tahap II di Provinsi Jatim per 25 September 2022 telah mencapai 99,1
persen.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, mencatatkan Jawa Timur sebagai provinsi
dengan capaian imunisasi anak tertinggi secara nasional.
Hal tersebut terlihat dari update data Kementerian Kesehatan RI, yang menunjukkan per
tanggal 25 September 2022. Dimana Jawa Timur menempati posisi pertama nasional dalam
capaian vaksinasi BIAN dengan 2.331.229 anak telah melakukan imunisasi MR atau Campak-
Rubella.
"Alhamdulillah, kali ini Jatim meraih persentase capaian vaksinasi tertinggi BIAN secara
nasional. Ini adalah bukti nyata bahwa Semua elemen strategis di Provinsi Jawa Timur selalu
mengedepankan perlindungan anak dari campak dan rubella melalui upaya preventif," ujar
Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (27/9).
Hingga saat ini capaian vaksin anak di Jawa Timur telah melebihi capaian BIAN nasional yang
mencapai 89,7 persen. Oleh karena itu, Gubernur Khofifah menyampaikan terimakasih
kepada orang tua, nakes dan kepala daerah se kabupaten/kota, ormas, relawan serta kader
posyandu di Jawa Timur atas sinergitas memaksimalkan vaksin pada momen BIAN.
Apalagi untuk memberikan perlindungan preventif bagi anak, Jawa Timur tengah gencar
menggenjot Vaksin MR atau Measles and Rubella vaccine yakni vaksin untuk mencegah
measles (campak) dan rubella (campak Jerman).
"Terimakasih atas sinergi dan kolaborasi semua pihak. Meski capaian Jawa Timur tertinggi,
terus lakukan penyisiran anak-anak khususnya bagi yang kurang mampu dan difabel.
Maksimalkan 100 persen," pesan Khofifah.
"Capaian ini adalah bukti bahwa komitmen Jawa Timur mengedepankan perlindungan
anak," tegasnya.
Lebih lanjut Ketua Umum Muslimat NU tersebut menyampaikan, menyukseskan BIAN juga
upaya untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa. Untuk itu ia mendorong masyarakat
untuk menaruh perhatian penuh dalam melengkapi imunisasi anak-anaknya.
"Pemberian imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat, yang terbukti paling cost
effective serta berdampak positif," kata Khofifah.
Tidak hanya itu, upaya menyukseskan BIAN juga selaras dengan upaya gencar yang
dilakukan Pemprov Jatim menjadi bagian dalam mencegah stunting, menurunkan AKI juga
AKB yang berdampak pada penguatan kualitas SDM di Jatim.
"Saya juga berharap upaya memaksimalkan vaksin pada anak juga dilakukan pada
imunisasi kejar polio dan DPT-HEB B-HIB, yang diharapkan akan memberikan hasil
perlindungan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) pada anak-
anak," jelasnya.
Sebagai informasi, Pelaksanaan BIAN ini dilakukan dengan pemberian imunisasi tambahan
campak rubella (MR) kepada sasaran anak usia 9 bulan sampai dengan 59 bulan dengan
target sasaran sebesar 2.399.159 anak di Jawa Timur.
Program ini menyasar dan dilaksanakan di seluruh sekolah pendidikan anak usia dini
(PAUD), taman kanak-kanak, serta pos pelayanan imunisasi seperti posyandu, polindes,
poskesdes, puskesmas pembantu, puskesmas dan rumah sakit secara gratis.
Kegiatan imunisasi tambahan campak rubella (MR) diharapkan dapat memberikan hasil
perlindungan terhadap penyakit campak dan sindrom kongenital rubella (kecacatan pada
bayi dalam kandungan) kepada anak-anak tercapai target minimal ≥ 95% tinggi dan merata
di seluruh desa.
“Sekali lagi saya sampaikan terima kasih seluruh kerja keras para nakes, guru-guru di
sekolah, dan juga para orang tua, ormas, kader posyandu dan semua pihak yang menjadikan
Jatim tertinggi nasional capaian BIAN,” tegasnya.

Kepala Biro Adm. Pimpinan

TTD

Moh. Ali Kuncoro

Anda mungkin juga menyukai