Anda di halaman 1dari 4

A.

Intervensi Asuhan Gizi dan Implementasi


a. Intervensi Asuhan Gizi
1. Intervensi Diet
Kebutuhan energi dan zat gizi pasien dihitung dengan
menggunakan rumus Konsensus PERKENI 2015. Pasien berusia
51 tahun dengan berat badan 66 kg dengan tinggi badan 160 cm.
Perhitungan kebutuhan zat gizi pasien sebagai berikut :
BBI = TB – 100
= 160 -100 = 60 Kg

KEB = 60 x 25 = 1500 Kkal


AF = 20% x 1500 = 300 Kkal
KU = 5% x 1500 = 75 Kkal
KS = 10 % x 1500 = 150 Kkal
IMT = 25.7 kg/cm2
KBB = 20% x 1500 = 300 Kkal

TK = KEB + AF – KU + KS – KBB
= 1500 + 300 – 75 + 150 – 300
= 1575 Kkal
= 1500 Kkal

Kebutuhan :
50 % x 1500
Karbohidrat ¿ =187.5 kkal
4

25 % x 1500
Protein ¿ =93.7 gr
4

25 % x 1500
Lemak ¿ =41.6 gr
4

2. Jenis Diet
Jenis diet yang diberikan adalah diet MII DM RG
a. Tujuan diet

29
 Memberikan cukup energi sesuai dengan kalori yang telah
ditetapkan dan sesuai dengan prinsip diet 3J untuk
membantu menurunkan kadar gula darah
 Memberikan makanan rendah natrium untuk
mempertahankan tekanan darah normal
 Memberikan makanan adekuat untuk meningkatkan intake
makanan dan minuman secara oral dan memenuhi
kebutuhan gizi pasien dan mempertahankan status gizi
 Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang
anjuran pola makan sesuai dengan keadaan dan penyakit
pasien
3. Prinsip diet
 Energi cukup sesuai kebutuhan
 Cukup protein dan lemak
 Cukup karbohidrat
 Rendah garam
4. Syarat Diet
 Energi sesuai kebutuhan 1500 Kkal
 Protein cukup sebesar 93.7 gr atau 25% dari total kalori
 Lemak cukup sebesar 41.6 gr atau 25% dari total kalori
 Karbohidrat cukup sebesar187.5 gr atau 50% dari total kalori
 Rendah garam III maksimal 1-1.5sdt (1000-1200 na)
5. Jadwal Pemberian
Jadwal pemberian diet 5x sehari berupa 3 x makanan utama, 2x
makanan selingan.
6. Bentuk makanan
Konsistensi makanan diberikan sesuai dengan kemampuandan
kondisi pasien. Bentuk makanan yang diberikan adalah makanan
lunak atau MII sampai pasien mampu mengkonsumsi makanan
biasa.
7. Cara Pemberian
Pemberian diet dilakukan secara oral

30
b. Intervensi Edukasi
1. Terapi Edukasi
Tujuan :
 Agar pasien dan keluarga dapat menjalankan diet yang
dianjurkan dengan baik dan benar
 Memberikan tentang kebutuhan zat gizi pasien
 Memberikan edukasi tentang diet 3j dan tentang makanan
sumber karbohidrat kompleks
 Memberikan edukasi tentang makananyang dianjurkan dan
yang tidak dianjurkan
 Memberikan pemahaman betapa pentingnya mengontrol
kadar gula darah dan tekanan darah
Sasaran :
 Pasien dan keluarga
Tempat
 Ruang Mutiara II VIP B
Metode
 Konsultasi dan tanya jawab
Alat bantu
 Leaflet DM Dan diet Rendah Garam
Materi
 Makanan seimbang meliputi energi, karbohidrat, protein ,
lemak
 Menu sehari dan makananyang dianjurkan dan yang
dibatasi
 Bahan makanan penukar nasi
2. Implementasi Gizi
a. Terapi Diet
Pemberian terapi diet menggambarkan anjuran mengenai
kebutuhan energi dan zat gizi secara individual, jenis diet, bentuk
makanan, dan cara pemberian diet kepada pasien. Pemebrian
terapi diet dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mencegah

31
tingginya kadar gula darah dengan cara pemberian jus kombinasi
jus jambu biji merah + pare.
b. Terapi Edukasi
Pemberian terapi edukasi berjalan dengan lancar dengan
materi mengenai diet DM dan rendah garam dengan menggunakan
media leaflet dengan metode konsultasi dan tanya jawab langsung
kepada pasien serta keluarga pasien.

32

Anda mungkin juga menyukai