Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Dalam sejarah bangsa Indonesia, peradaban Melayu
menempati posisi yang penting. Berbagai bentuk
kebudayaan bangsa saat ini tidak bisa dilepaskan begitu
saja dari sejarah peradaban Melayu. Meskipun begitu,
sangat sedikit hasil penelitian yang dilakukan terhadap
kebudayaan Melayu di Indonesia. 
B.TUJUAN
Untuk mengetahui sejarah masa awal melayu berkembang dan
beserta peradabanya.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. awal peradaban melayu di asia


riwijaya (Çrivijaya) adalah kedatuan bahari historis
yang berasal dari Pulau Sumatra sekitar abad ke-6
sampai abad ke-12. Kehadirannya banyak memberi
pengaruh pada perkembangan sejarah Asia
Tenggara (terutama dalam kawasan Nusantara barat)
dengan daerah kekuasaan yang membentang
dari Sumatra, Kepulauan Riau, Bangka
Belitung, Singapura, Semenanjung
Kra (kini Thailand dan Malaysia), Kamboja, Vietnam
Selatan, Kalimantan, Jawa Barat dan Jawa Tengah.[4]
[5]
 Dalam bahasa Sanskerta, çri berarti "bercahaya" atau
"gemilang", dan vijaya berarti "kemenangan" atau
"kejayaan";[5] dengan demikian, nama Sriwijaya
bermakna "kemenangan yang gilang-gemilang". Lokasi
ibukota Sriwijaya dalam rentang waktu enam abad
berpindah-pindah, tetapi pada awalnya diketahui dekat
dengan Kota Palembang, tepatnya di muara Sungai
Musi. Sriwijaya terdiri dari sejumlah pelabuhan yang
saling berhubungan di sekitar Selat Malaka.[6]
Bukti awal mengenai keberadaan kerajaan ini berasal
dari abad ke-7; seorang pendeta Tiongkok dari Dinasti
Tang, I Tsing, menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya
tahun 671 dan tinggal selama 6 bulan.[7][8] Selanjutnya
prasasti yang paling tua mengenai Sriwijaya juga
berada pada abad ke-7,

sebelum abad ke-12, Sriwijaya merupakan negara


berbasis darat daripada kekuatan maritim, armada laut
memang tersedia tetapi bertindak sebagai dukungan
logistik untuk memfasilitasi proyeksi kekuatan darat.
Menanggapi perubahan ekonomi maritim Asia, dan
terancam oleh hilangnya negara bawahannya, Sriwijaya
mengembangkan strategi angkatan laut untuk menunda
kemerosotannya. Strategi angkatan laut Sriwijaya bersifat
menghukum untuk memaksa kapal-kapal dagang datang
ke pelabuhan mereka. Kemudian, strategi angkatan laut Sriwijaya merosot
menjadi armada perompak.

B.PROTO-MELAYU DAN DEUTRO-MELAYU

Mulai dari 2500sm sampai tahun 300sm , terjadi 2 gelombang


kedatangan manusia yg disebut Proto –Melayu dan Deutro – Melayu .

Proto – melayu berarti melayu muda . Deutro – melayu berarti


melayu muda.

-PROTO MELAYU
Bangsa Proto Melayu tiba di Indonesia pada sekitar 2000
SM dengan membawa kebudayaan Neolitikum, utamanya
kapak lonjong dan kapak persegi. Mereka masuk ke
Indonesia melalui dua jalur, yaitu jalur barat dan timur.
Jalur barat melalui Semenanjung Melayu, kemudian
masuk ke Sumatera, dan menyebar ke seluruh Indonesia.
Sementara jalur timur melalui Kepulauan Filipina,
kemudian masuk ke Sulawesi, dan menyebar ke seluruh
Indonesia. Bangsa Proto Melayu memiliki ciri fisik rambut
lurus, kulit kuning kecoklatan, dan bermata sipit.
Persebaran ras Proto Melayu di Indonesia kemudian
mendesak keberadaan penduduk asli. Adapun suku
keturunan Proto Melayu di Indonesia tercermin pada Suku
Sasak, Toraja, Dayak, dan Nias.

-DEUTRO MELAYU

Proses kedatangan Deutro Melayu ke Indonesia dimulai


pada sekitar 500 SM. Deutro Melayu adalah ras yang
datang dari Indocina bagian utara dan masuk Indonesia
melalui jalur barat, yaitu melalui Semenanjung Melayu,
terus ke Sumatera, dan kemudian tersebar ke wilayah
Indonesia yang lain.
Kedatangan mereka disertai kebudayaan logam yang
berasal dari Dongson (Vietnam Utara). Oleh karena itu,
kebudayaan bangsa Deutro Melayu dikatakan lebih maju
dari bangsa Proto Melayu. Mereka umumnya hidup secara
berkelompok, dan kedatangannya berhasil mendesak
penduduk Proto Melayu ke pedalaman.

Keturunan Deutro Melayu adalah masyarakat Jawa,


Minang, Bali, dan Bugis.

Adapun ciri-ciri dari bangsa Deutro Melayu yang sampai


ke Indonesia adalah: Rambut lurus berwarna hitam Bola
mata berwarna coklat Mata sipit Kulit putih cenderung
kuning dan sawo matang Tulang rahang lebih kecil dari
Proto Melayu Tubuh yang cenderung kecil

1.MELANESOID
Melanesoid Ras lain yang terdapat di Kepulauan
Indonesia adalah Melanesoid, yang kedatangannya lebih
dulu daripada bangsa Proto Melayu. Melanesoid
merupakan suku bangsa berkulit hitam yang berasal dari
Teluk Tonkin. Suku bangsa Melanesoid membawa
kebudayaan Bacson-Hoabinh, yang setingkat lebih tinggi
dibandingkan dengan kebudayaan penduduk asli
Indonesia saat itu. Kedatangan suku bangsa ini sekaligus
menandai dimulainya Zaman Mesolitikum (batu tengah) di
Indonesia. Dalam perkembangannya, mereka terus
terdesak ke arah timur oleh bangsa Melayu. Di Kepulauan
Indonesia, mereka tinggal di Papua Barat, Ambon, Maluku
Utara, dan Nusa Tenggara Timur.

2.PERBEDAAN PROTO- MELAYU DAN DEUTRO –


MELAYU

Manusia pra aksara Ras Proto Melayu dan Deutro


Melayu merupakan nenek moyang bangsa Indonesia.
Mereka adalah orang-orang Austronesia yang datang dari
Asia. Kedatangan mereka terpisah diperkirakan lebih dari
2000 tahun yanyg lau. Keduanya memiliki perbedaan, yaitu
sebagai berikut.
 Asal Kedatangan. Proto Melayu atau Melayu Tua
datang lebih dahulu daripada Deutro Melayu atau
Melayu Muda. Proto Melayu datang pertama kali ke
Nusantara sekitar 1.500 tahun SM dengan dua jalur,
yaitu jalur barat (dari Malaysia sampai ke Sumatera)
dan jalur timur (dari Filipina sampai Sulawesi),
sedangkan Deutro Melayu datang diperkirakan sejak
500 SM dengan jalur barat (dari Indocina ke
Nusantara).
 Peninggalan. Proto Melayu datang dengan membawa
persebaran kapak persegi dan kapak lonjong,
sedangkan Deutro Melayu membawa kapak corong,
nekara, dan bejana perunggu.
 Sebaran Suku di Indonesia. Proto Melayu merupakan
nenek moyang dari Suku Dayak, Toraja, Batak, dan
suku-suku lain di Papua. Sedangkan Deutro Melayu
merupakan nenek moyang dari Suku Bugis, Aceh,
Jawa, Sunda, Minang, dan lain-lain.

Dengan demikian 3 perbedaan dari Proto Melayu dan


Deutro Melayu dapat dipahami dari kedatangan dengan
waktu dan jalur yang berbeda. Hal tersebut berpengaruh
kepada perbedaan peninggalan yang dibawa keduanya
serta persebaran suku di Indonesia saat ini.
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kita menjadi tahu bahwa

Bangsa melayu terbagi 2 yaitu proto melayu dan


Deutro melayu.
Bangsa proto melayu termasuk rumpun ras
mongoloid yang berasal dari Yunan.’
Banga Deutro melayu /melayu myda merupakan
percampuran dari prito melayu dan arya dan bangsa
melanesiod dianggap bangsa yang pertama kali
bemigrasi ke kepulauan Indonesia.
DAFTAR PURTAKA

Referensi:

Suheri, Duwi Rahmadi. (2017). Mari Mengenal


Masa Prasejarah. Sukoharjo: Sindunata.

Sugiarti, Etty. (2010). Ensiklopedia Zaman


Prasejarah. Semarang: ALPRIN

Anda mungkin juga menyukai