Anda di halaman 1dari 13
‘Teknolooi @ _JANUARI 1988 if ~_INFORMASI ERA INFORMASIERA BARU ——_NO. _NO 15 TAHUN un Rp. 2.000,- TEROBOSAN | | ' : si MENGATAS!H % | oe RAWAN PANGAN. #- i ™ NO. 15 TAHUN II JANUARI 1988 | 4 Gat) OE) 35. LAPUT : Ada Harapen Ekspor Teknologi Petrokimia 44. PETRO KIMIA GRESIK : Alin Teknologi Rencang Bangun dan Rekayasa Petrokimia Gresi 48. PETROKIMIA I & Il : Kemajuan Pengembangan Produk Pupuk Kujang. | sear 7. ULAS EDITORIAL : Hanya Jika Kita Tahu Apa yang Ingin Kita Ketahui | | 8. SURAT PEMBACA : Informasi Pertambangan. 12. KAJIAN TEKNOLOGI : Cara Menghemat Energi Alternatif. 58. TEKSIKLOPEDIA : Koagulasi, 10. TEKNOLOGI TERAPAN : Meningkatkan Kualitas Benda Kerja 15. KIMIA : Penggunaen dan Pengembangan Radiomunoassay di Indonesia. i 19, TEKNO PERTANIAN : Di Dataran Rendah pun Lengkeng Berbuah. { 24. BIOTEKNOLOG! : Terobosan untuk Mengetasi Kerawanan Pangan. | 27. TELEKOMUNIKASI : Sistem-sistem Antena Stasiun Bumi. j 32. EKONOMI : Teknologi Menciptakan Loncatan Produktivitas. 4. ANTARIKSA : Pesawat Terbang Antariksa Masa Depan. 59. KAMI PERKENALKAN : — Penerapan Teknologi Canggih ci Pertamina. | — Pengolahan Data Seismik PT. Einusa — Planetarium Sarana Pendidikan Astronomi. | — Pengencangan Cara Hidra = Videotex Memudahkan Manusia Berkomunikasi | 72. KELAUTAN : Energi Gelombang Dirubah Jadi Listrik. 78. DIRGANTARA : Pesawat Swayasa Buatan Bengkel Sendiri RAL A T Paiva Otiober 1987, hlaman 260 aah jul: Alt Uli Calon Fe ye bie iheapton dengan derapkanayaperalaan in. mesipun pod eemoiterdapat Keen yang menesanrs,Dikolom dun ales edua dary keclage 2a haa in can raya tran Bers tors Helin Rngge sla chris berbany seagal ect = ase marsoiany it seni Kepten Poll Wabi yon membiong masa ni merztan, Barak Reda mohon rij dan dengan in eran dowbat. ‘Surat Redakst. Tanpe terasa, tahun 1987 telah lowat. Kin terbentang tanyaan yang akan dapat diperoleh jawabnya dalam laporan utama, ‘guhaetapan sr eabin 1S te iget “Tulisan-tulsan lain tamil untuk memperkaya informasi, bak berupa arti- dang dan harus ditananap Berg ke Kelpendsang ume sentra maupurartel bebe yang dlesieon dls | masa Ialu, ada baiknye kita songsong tahun 1988 ini dengan kepala yghgeq mudah diceme untuk memperluas cakrewala pembac tengadah, Semoge kabathasilan menyertal kita semua. Seiring dengan terbitnya matahari tahun 198 di uful mur, mari kita ‘Sebagaimana biasa, nomor penerbitan kallmenampiken laporan utara _elusut tahun ini dengan semboyan "hor il lebih Balk dar kemerin, don dengan thema sentral sektar Petrokimia, Apskan ade herapan untuk esck akan lebih bak lagi dar arin. tu hakekat kemajuan yang pers Inengekspor hesil yang diperoleh deri industn petrokimia ? Suatu per- kite rih, Semoga, (1 TEKNOLOGI JANUAR 1988-3 : [ "Teknologi _| [__ULAS EDITORIAL informasl ere Bar — . Penasehat Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie Dr. Ir- Suyono Sosrodarsono Ir. Hartario Ir. Hasjrul Harahap Pemimpin Umum Dr. Ir. GM. Tampuboton Pemimpin Usaha lr, Elfiwadri Chaidir Pemimpin Redaksi Prof, Wiranto Arismunandar Redukiur Petuksans Drs. Kunio Wibisono ‘Amat Midjan BSé. Ir. Ismu Wahyono Staf Redakst Drs. Cholik Wahab Drs, Susetyo Mulyodrono Ir, Prasetyo Sunaryo Drs, Rosyid Haryadi ‘Taterupa Dra. Kharmasiswani R, Hadinoto Hustrator Eki Thadan Tata Usaha Drs. A. Tamudii Titan Dra, Zulmi Savitey Dra, Ragil Suripti Sirkulasi Bambang Setyo SJachlani ‘Alamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan Jl, Majapahit No, 28/L_ ‘Telepon 357473, 357481, 352157 PO Box 2673/JKT Telex 45802 TINEL | 14 Jakarta Pusat, Indonesia Rekening Bank No. 015010 - 09239 Bank Bumi Daya, Cabang Duta Merlin Jalan Gajah Mada 3 Jakaria Pusat SIUPP. ‘No. 190/SK/MENPEN/SIUPP/D.1/1986, ‘Tanggal 3 Mei 1986 Diterbickan oleh PT. Dharma Yasamas Teknindo Dicetak oleh PT. Saksama Fedalsl_menerina sumbungan tulsan dal beak Seite) Sau festure lenges FOO HME Teesoog Rega beak mempunting tampa ‘mera art, Bagh makab yang dimasl alan ibe ‘tal seul Setenuan”yane beh Nasish yang ‘Mak simoat hanya ciemblkan apabla sets pangko uml bay pengemballans=ukupoy, Hanya Jika Kita Tahu Apa yang Ingin Kita Ketahui Kebutuhan senantia- |] sa merupakan awal dari setiap kegiatan dan setiap | masalah yang timbul di permukaan sesungguhnya mencerminkan adanya kebutuhan itu. Maka orang baru dapat mengetahui apa yang seharusnya dilaku- kan setelah ia dapat me- rumuskan dengan jelas apa yang sebenarnya ia perlukan dan masalah- nya. Dalam usaha me- manfaatkan sumber daya /\ alam, terlebih dahulu orang harus mengetahui hukum-hukum yang ber- | laku. Selanjutnya dengan daya imajinasi dan kreatifitas- nya, insinyur menciptakan barang dan hal-hal baru, tidak terbatas pada barang yang pernah dibuat ataupun hal yang pernah ada sebelumnya. Demikian pula dalam pengembangan industri dan usaha patungan, alih teknologi hanya terjadi secasa efek- tif hanya jika kita tahu apa yang ingin kita ketahui, serta kesanggupan kita untuk menyerapnya. Kemudian baru kita dapat memberikan penilaian atas tingkat kecanggihan teknologi yang diterapkan. Lalu kita tidak akan berhenti di situ, karena hal ter- sebut akan membiarkan kita puas pada posisi ikut-ikutan saja. Sekali-sekali kita memberanikan diri menciptakan mode sendiri dan tidak sekadar mengikuti mode yang ada. Sesungguhnya, inilah salah satu ciri bangsa yang membangun.0) Poca TEKNOLOGI JANUAR! 1988 berbeda menggeser letak titik api reflektor utama. Pada hakekatnya didapati reflektor utama dengan Jarak titip api yang berbeda-beda, dengan memanipulasi profil sub- reflektor. Namun_dibandingkan dengan sistem penyinaran di muka ppenutupan reflektor utama menja- di lebih besar. Karakteristik ante- na cassegrain dapat diperbaiki bi- Ja diadakan perubahan-perubahan pada profil reflektor tama dan profil subreflektor. Desain dasar parabola-hyper- bola menghasilkan pembagian me- dan yang berkutang ke arah tepi reflektor dan pelimpahan pe- nyinaran di luar permukaan reflek- tor. Pembagian medan yang ideal adalah yang merata dipermukaan reflektor dengan pelimpahan Kec. Antena reflektor ganda yang pro- fil reflektor-reflektornya dioptimi sasi berdasarkan teori optika geo- metris dengan pertolongan kompu- ter digital dapat mendekati syarat di atas, dan mencapaiefisiensi pe- nyinaran hingga 90%. Cukup be- sar bila dibandingkan dengan 60% yang biasa didapat pada antena dengan penyinaran di muka 65 10%» pada cassegrain standar. Konsep cassegrain dapat di perluas dengan menambabikan be- berapa reflektor. Cara ini banyak digunakan pada sistem-sistem an- tena stasiun besar yang baru dan Gambar 5. Antena reflektor corong: muka gelombang; titip api. Gembar 6. Antena Stasiun Bumi dengan sistem penyinaran di muka. Gambar 7. Antena jambar 8. Si Gambar 9. Antena cassegrain dengan periskop. dikenal ‘dengan konsep beam offset mengarahkan sinyal dari waveguide atau periskop. Ke- titik api ke suatu titik tetap di ba- untungannya adalah penempatan wah antena, Karena itu ruangan feed yang jauh dari kedudukan yang ditinggikan untuk peralatan reflektor, sehingga mudah dicapaipenerima dan pemancar serta struktur penghantar yang rumit be- sangat berkurang, karena diganti rupa bumbung gelombang tidak dengan sistem periskop bereflektor diperlukan, ganda, Gambar 9 menunjukkan Jenis ketiga, antena offset, prinsip cara ini dan bentuk nyata yang kurang banyak digunakan ka- dari antena. Empat reflektor _ rena sistem ini mempunyai bebera- Car) TEKNOLOGI JANUAR! 1988 27 Gambar 10. Antena Offset. ‘Sistem Offset Dabal a kekurangan pada penggunaan tertentu. Penutupan reflektor ‘mengurangi penguatan antena di samping menyebabkan rugi-rugi lain. Lobe-lobe tambahan dan po- larisasi silang bertambah tinggi, ka- rena sinar-sinar yang terhalang di pancarkan kembali secara baur. Polarisasi silang ini menentukan pada sistem-sistem dengan fre- kuensi ulang. Kemampuan isolasi polarisasi silang yang kecil berarti interaksi cukup besar antara suatu. sinyal dengan komplemen ortho- gonalnya, Pada antena yang diren- canakan dengan baik, pengaruh Penutupan ini terutama berasal dari penopang-penopang sub- reflektor dan feed. Akan tetapi dengan menggunakan sistem ante- na offset, kuat lobe tambahan dan polarisasi silang di bawah -40 dB dapat dicapai, Sistem offset ini juga mempu- nyai keuntungan, yaitu pada reak- siteflektor tethadap feed, Reaksi ini menjadi sangat Kecil. Oleh ka- rena itu bila digunakan feed gan- da atau feed dengan polarisasi kembar kopling diantaranya mela- luireflektor, tidak ada artinya. Di samping itu pada sistem ini dapat pula digunakan feed-feed dengan imensi besar yanig dapat mengu- rangi kopling. Kekurangan lainnya pada sistem ini, harganya lebih ma- hal. Kemudian reflektornya bers fat depolarisasi yang kurang men- guntungkan bila disinari dengan feed berpolarisasi linear. Sistem keempat, antena TVRO atau Television Receive Only, yang banyak dipergunakan terutama pada frekuensi 4 GHz, Antena. ini mempunyai garis ‘tengah antara tiga hingga empat ‘meter dan tidak memerlukan pen- jejakan arena pengarahannya tidak setajam antena-antena yang lebih besar. Konstruksi mekanisnya menjadi lebih sederhana. Antena- antena ini kelak akan lebih kecil lagi, bila digunakan pada fre- kuensi 11,7- 12,5 GHz seperti hal- nya di USA dan Eropa, Ukurannya ‘akan sekitar satu meter hingga mu- dah ditempatkan di rumah-rumah. Antena ini harus murah dan dipro- duksi dalam jumlah besar sekaligus. Beberapa_Pertimbangan. ‘Untuk memilih antena harus diper- timbangkan matang-matang, ber- dasarkan tawar menawar antara kemampuan clektris, kesederha- naan Konstruksi dan biaya-biaya pengetesan, penyempurnaan serta instalasi. Untuk antena kecil, se- baiknya dipitih dari jenis pe- nyinaran di muka atau offset. Jenis penyinaran di muka, sesuai untuk antena kecil karena penu- tupannya kurang dibanding de- nngan jenis cassegrain. Lobe-lobe tambahannya tidak terlalu tinggi. Sedangkan feed jenis corong mo- de hybrid dengan efisiensi penyi- naran besar kini mudah didapat se- hhingga temperatur derau dapat tekan, dan G/T antena terpenuhi. Untuk sistem offset, bila disinari dengan corong-corong ber- mode hybrid, mempunyai karakte- ristik elektrs sangat baik, Dengan ukurannya yang kecil, dapat mene- kan kekurangan mekanisnya, An- tara lain bentuk reflektor dant pe- nunjang feed yang tidak simetris. Perlu diperhitungkan juga bahwa cfek toleransi mekanis, merupakan faktor yang penting pada produk- si antena-antena dbs (direct broad- ‘cast satelite) dalam jumlah besar. Perhitungan dengan komputer me- nunjukkan bahwa tinggi /obe-lobe tambahan yang cukup didapat, bila toleransi reflektor dijaga pada + 1 mm. Besar toleransi ini tidak mempengaruhi penguatan, namun ikut menentukan tinggi /o. betambahan bersama- sama de - ngan Ketidak-tepatan penempatan feed. Dengan menggunakan metode cptik fisika, hasil perhitungan di alas, sesuai dengan hasil pengu- kuran pada reflektor-reflektor yang tolerasinya sama. Toleransi sangat menentukan sekali, apabi- Ja antena yang kini digunakan di frekuensi 4 GHz kelak diperguna- kan juga untuk frekuensi 12 GHz.O/s. Penulis adalah Staf Peneliti TEL- KOMA (Ex-LEN), LIPI TEKNOLOGI JANUAR! 1988 oe EREEEEREERERREEEREEEE Eee Terobosan untuk Mengatasi Kerawanan Pangan ntuk mengimbangi laju kenaikan jumlah pen- U duduk yang pesat, Indonesia berupaya ke- rasmeningkatkan peng- adaan pangan, dengan memanfaat- kan teknologi yang tersedia. Tapi, di Jain pihak, Iahan pertanian makin menyusut akibat berkembangnya kegiatan non-pertanian yang meng- gunakan lahan tersebut. Hal ini akan memaksa bangsa Indonesia untuk ‘mencari terobosan baru dalam peng- adaan pangan. Berkembangnya teknik biologi ‘molekuler yang antara lain metahir- kan apa yang dikenal sebagai rekayasagenetik, _kiranya merupakan terosobosan baru yang tersedia. ‘Terobosan ini berupa peningkatan produktivitas tanaman dengan cara "membuat” varietas yang super, dan pengadaan lahan pertanian dengan ekosistem buatan Pengembangan Varietas Baru. Teknik pemuliaan tanaman yang berkembang dewasa ini, ber- mula dari hasil observasi oleh Mendel pada tahun 1860-an. Dengan pemuliaan tanaman, para ilmuwan mampu memenipulasi sifat-sifat ‘genetik tanaman unggul/baik dalam varietas tanaman baru. Sejak itu teknik pemuliaan tanaman secara konvensional, telah ikut mengantar manusia mengadakan *revolusi hijau’. Teknik tersebut masih akan igunakan dalam abad bioteknolo- i ini, Namun pemuliaan secara Konvensional mempunyai beberapa kelemahan, misalnya: adanya gene linkage antara gen yang dikehendaki Indonesia akan terpaksa mencari terobosan baru, untuk mengatasi meningkatnya kebutuhan pangan akibat kenaikan jumlah penduduk dan ber- di angnya lahan. Terobosan baru ini telah tersedia Jang teknologi. Tinggal bag manfaatkannya. dengan gen yang tak dikehendaki; sukarnya memindahkan gen terpil secara hibridisasi (sexual incompa- tible) antar species; dan sulitnya memanfaatkan gen terpilih yang berasal dari sumber gen kerabat jauh. Rekayasa genetik serta teknik pendukungnya, ternyata/ mampu membantu memecahkan_ masalah tersebut. Bebetapa teknik biologi ‘molekuler dapat mempercepat pem- bentukan galur-galur pemulia yang ‘mengandung informasi gen tertentu. Galur-galur_ pemulia ini lalu digunakan sebagai bahan pengem- ‘bang dan pembentuk varietas tanam- an baru, * Tetapi, walau rekayasa genetik mampu merubah kodrat (genom, dalam usaha memperoleh varietas baru), namun teknologi ini tetap tak akan menggantikan kedudukan teknik pemuliaan yang konven- sional. Rekayasa genetik beserta teknik-teknik pendukungnya, dapat dianggap hanya sebagai “mitra” saja, dalam menciptakan varietas baru, Rekayasa genetik merupakan teknik yang memberi kemudahan dalam memotong dan menyambung ‘genom. Memberi kemudahan dalam memindahkan gen cunggal maupun gen kombinasi yang dikehendaki. Cy Se io} U Memberi kemudahan untuk men- transfer kimer genom ke dalam sel inang suatu species atau kerabat yang jauh berbeda. Dalam hal ini, apa yang dinamakan teknologi rekombinan-DNA memegang peran- an sangat penting. Teknik kloning gen, merupakan sarana sangat penting dalam mem- pelajari struktur dan sikuen gen yang mengatur ekspresi gen. Di samping itu, Kloning gen tanaman dapat digunakan untuk mendapatkan informasi dasar biokimia pada aras molekuler dari suatu sel tumbuhan. Teknik transfer gen tanaman, ‘menggunakan vektor gen yang dapat dikendalikan. Vektor yang memberi harapan besar untuk berhasil, adalah plasmid yang berasal dari bakteri tanah Agrobacterium tumefaciens. Plasmid ini adalah plasmid Tionkogenik (Ti). Sebagai contoh, DNA-T plasmid Ti dapat ditransfer ke dalam nukleus sel tanaman inang, dan berintegrasi ke dalam genom. Selanjutnya, DNA-T ini akan men- transkripsi_ apa yang disebut m-RNA. (DNA = deoxyribonucleic acid; RNA = ribonucleic acid). Keuntungan dalam meng- sunakan plasmid Ti sebagai vektor gen tanaman ialah karena frekuensi transformasinya yang tinggi. Selain itu, vektor ini memasukkan DNA ke TEKNOLOGI JANUARI 198829 30 dalam bermacam-macam_ species tanaman, baik diketiledon maupun mionokotiledon, Beberapa kendala yang ada, sudah dapat diatasi dengan vektor ini, Misalnya, integrasi gen yang tidak stabil, tidak diekspresikan, Sukarnya sel tumor untuk diregene- rasikan menjadi tanaman normal, mulai dapat dipecahkan, yaitu dengan apa yang dinamakan mutasi delisi, Suatu plasmid yang diberi nama plasmid pTi 15955, mampu membawa gen penyandi faseolin masuk ke dalam sel inang, dan ‘mengekspresikannya. Vektor-vektor gen lain yang kini giat dikembang- kan oleh pusat-pusat bioteknologi dunia, adalah virus CaMY (cauti - Slower mosaic virus),virus RNA, dan. transposon tanaman. Kultur Jaringan dan Kultur i penting lainnya yang digunakan untuk memperoleh varie- tas tanaman baru adalah kultur Jaringan dan kuteur set. Pengembangan kedua teknik tersebut, telah memungkinkan para ilmuwan melakukan perbanyakan Klonal, memperoleh sumber enzim, dan memperbanyak produk meta- bolit sekunder secara in vitro (dalam laboratorium). Teknik tersebut juga sangat berguna bagi studi model sistem ekspresi gen, pada tumbuhan. Per- Iu juga dicatat, studi mengenai kul- ‘tur jaringan yang dewasa ini banyak dikembangkan, adalah untuk mem- pelajari proses perkembangan per- tumbuhan sel/jaringan, serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya, Teknologi kultur jaringan juga digunakan untuk mengendalikan pembuahan ovule, dan perkembang- an embrio yang terjadi, secara in vitro. Tujuannya untuk mengatasi terjadinya berbagai_macam mekanisme inkompatibilitas, Perhatian pusat-pusat biotek- nologi dunia dewasa ini lebil dicurahkan kepada berbagai usaha yang berkaitan langsung dengan ‘masalah pangan. Usaha itu antara lain: memperbaiki komposisi asam amino penyusun protein nabati tanaman_ sarcalia;, meningkatkan TEKNOLOGI JANUAR! 1988. ‘Kultur akar Akar ‘SKEMA : MANIPULAS! KULTURAL kapasitas penambatan nitrogen be- bas secara biologi; mengurangi kegiatan fotorespirasi_tanaman; ‘memperbaiki daya tahan (resistensi) terhadap hama dan penyakit; dan ketahanan terhadap herbicida. Bioteknologi Tanah. Faktor tanah sebagai tempat tumbuh ta- naman, merupakan faktor yang acapkali "disalahkan". bila terjadi kegagalan dalam suatu usaha tani. Terutama’ bila terjadi_ketidak- wajaran pada faktor di luar fisika dan kimia tanah. Adanya anasir biologi yang belum diketahui, yang menyebabkan tanah tidak produktif, biasanya sebut saja itu "tanah sakit”. Se- benarnya masalah ini mirip dengan masalah pengendalian pencemaran tanah, Maka pemecahannya dideka- ti dengan cara manipulasi mikro- organisme tanah dan proses metabolismenya. Penelitian mengenai faktor bi Jogi yang mempengaruhi kesuburan tanah di Indonesia, relatif kurang bila dibandingkan dengan peneliti- LEWAT TEKNIK KULTUR JARINGAN. an tentang faktor kimia dan fisikanya, Studi manipulasi_mikro- organisme tanah dan proses kegiatan ‘metabolismenya, terutama ditujukan untuk membuat tanah menjadi ekosistem buatan yang cocok bagi peningkatan produktivitas tanaman, baik varietas alami maupun varietas baru hasil pemuliaan. Salah satu mikro-organisme tanah yang sejak lama diketahui ‘menguntungkan bagi tanaman, ialah bakteri nodul akar (Rhizobium sp.), Bakteri ini berasosiasi simbiotik dengan tumbuhan legum, karena si bakteri mampu menambat nitrogen bebas dari udara, Dari hasil penelitian yang men- dalam terungkap, hubungan saling menguntungkan antara_bakteri dengan tanaman legum tersebut bisa terjalin karena adanya "bahasa” tertentu. Sarana "bahasa" yang dimaksud berupa gen-gen, seperti ‘gen Fix, gen Nod, dan gen kompeti- tif yang dimiliki si bakteri. Sedang- kan gen yang berasal dari tanaman ialah gen leghomoglobin dan gen Embriogenesis sekunder Fragmen yang mengandung DNA yang dikehendaki Potongan DNA bbaru produk: endonuklese p-|4—Ligase Hibrida DNA Organel Organel tenaman ‘tenaman mitokondria protoplas Fusi protoplas Protoplas dengan DNA beru Regener ‘menjadi tanaman ‘normal ‘SKEMA ; REKOMBINAAN DNA. sintese glutamin. Pengetahuan ten- tang asosiasi simbiotik ini, digunakan untuk mengembangkan strain baru Rhizobium, yang dapat menambat nitrogen lebih. efisien pada varietas tanaman yang sesuai Mikro-organisme tanah lain yang berasosiasi simbiotik dengan banyak tanaman pertanian adalah Mikorhiza-arbuskular (Mikorhiza ‘V-A). Fungi tersebut berperan meng- angkut hara fosfor dari tanah ke akar tanaman. Mikorhiza nam- paknya memberi kemungkinan untuk dimanfaatkan sebagai pupuk hayati pada tanah-tanah masam yang kahat akan hara fosfor. Tapi para peneliti menghadapi kendala tersukar atas fungi ini, karena sifat- nya yang obligat simbion, schingga belum dapat ditemukan cara mem- perbanyak fungi ini in vitro. Studi atas asosiasi simbiotik antara sianobakteri dengan tumbuh- an paku air (Azolla) menunjukkan, asosiasi ini dapat memberi unsur hhara nitrogen ke dalam tanah. Hasil penelitian menyatakan, Azolla dapat menambat nitrogen sebanyak 100-700 kg N/ha/tahun. Diketahui pula, sianobakteri bebas dapat ‘menghasilkan substansi pembentuk agregat tanah. Kegiatan mikro- organisme ini menggunakan cahaya ‘matahari sebagai sumber energinya. Karena itu, sianobakteri sebagai soil conditioner akan bersaing harganya dibanding dengan penggunaan bahan kimia untuk menyuburkan tanah, is Bakteri Pseudomonas yang fluoresan, juga mendapat perhatian para peneliti, Bakteri ini menghasil- kan siderofor (siderophore). Side- rofor merupakan agen khelasi yang dapat mengikat ion besi, sehingga menekan berkembangnya patogen yang berasal dari tanah. Karena letak bakteri ini pada permukaan akar, maka ion besi yang terkhelasi dapat langsung diserap oleh tanam- an, Jadi patogen kalah bersaing dengan tanaman dalam hal men- dapatkan hara besi. Teknik biokonversi untuk mengubah bahan organik limbah Pertanian, merupakan bagian tak terpisahkan dalam bioteknologi tanah, Produknya yang berupa kompos dan soil conditioner, dapat meningkatkan kesuburan tanah. Limbah pertanian, banyak sekali yang belum dimanfaatkan. Sebagai contoh, jerami yang mengandung selulose dan hemiselulose tinggi, dapat dikonversi menjadi kompos, sekaligus berperan sebagai pensuplai nitrogen yang ditambatnya dari udara, Perlu Urutan Prioritas. Se- bagai regara yang sedang berkem- bang, Indonesia perlu menetapkan urutan prioritas pengembangan tanaman yang berproduksi dan ber- kualitas tinggi. Urutan prioritas ini perlu, mengingat keterbatasan dana dan pakar bioteknologi saat ini. Kegiatan bioteknologi hendak- nya diutamakan untuk: 1. Menerap- kan teknologi Kultur jaringan, dan 2. Mengembangkan pupuk hayati ‘Teknologi kultur jaringan yang iperolzh oleh negara maju, hen- daknya diterapkan untuk mening- -katkan pertanaman pangan maupun komoditi ekspor. Teknologi ini digunakan untuk memperbanyak Klonal, memperoleh varietas yang tahan terhadap hama dan penyakit, taban terhadap tanah masam, tahan terhadep kekeringan, dan untuk memperoleh varietas yang dapat beradaptasi.terhadap ekosistem buatan. Pupuk hayati (biofertilizer) yang dikembangkan, dipilih teruta- ma Rhizobium dan beberapa mikro- organisme tanah lainnya, yang dapat memberikan soil conditioner. Juga penggunaan dekompositor lembah pertanian, dan pupuk hijau tanaman tingkat rendab. Kedua butir plihan tersebut di atas merupakan jalan pintas yang sifatnya simultan, yaitu mengadap- tai teknologi negara maju sekaligus ‘melatih usaha merancang yang baru. O/am. Disariken deri_makalah JOEDORO SOEDARSONO, Direktur PAU Biotek- nologi UGM, pada Seminar Strateg! Nasional Bioteknologi di Yogyakarta, berjudul “PENINGKATAN MUTU TANAMAN dan LATIHAN PERTANIAN di MASA yang AKAN DATANG". TEKNOLOGI JANUAR! 1988 TEKSIKLOPEDIA Disusun oleh : Rosyid Hariyadi Anemometer, anemometer Suatu instrumen yang dipergunakan untuk mengukur kece- patan dan arah angin, dalam satuan mil/jam atau meter/detik. Aerator, aerator ‘Alat yang dipergunakan untuk menimbulkan gelembung udara ke dalam air sehingga menambah jumlah kandungan oksigen di dalam badan air tersebut. Gasifikasi, gasification Suatu cara untuk menghasilkan gas bahan bakar dengan mereaksikan bahan bakar padat melalui proses gasifikasi Inceneration inceneration Suatu cara pemusnahan sampai dengan menggunakan insta- lasi yang khusus dibangun untuk membakar sampah. Ada- kalanya energi yang dihasilkan melalui sistem pembakaran sampah ini dapat dimanfaatkan pula sebagai sumber tenaga listrik, Karbonasi carbonisation Pemanasan bahan bakar padat dalam kondisi terkendali tanpa udara untuk menghasilkan produk gas, cair dan padat. Koagulasi atau penggumpalan adalah peristiwa penggumpalan suatu sistem koloid, misainya emulsi pada-penambahan suatu zat tertentu (koagulan). Kompos compost Pupuk yang diperoleh dari penghancuran sampah organik dengan jalan dimasukkan ke dalam lubang untuk kemudian ditimbun dengan tanah. Pengolahan sampah organik menjadi kompos dalam skala pabrik disebut Composting Plant. Noisimeter, noisimeter Alat atau instrumen yang dipergunakan untuk mengukur tingkat kebisingan suara dan alat ini sering pula disebut Sound Level Meter. Pengeringan, drying Penurunan kadar air dari padatan yang diproduksi dengan cara penguapan. Penyaringan filtration Suatu proses pemisahan bahan-bahan dalam air melalui bahan berpori-pori atau filter, sehingga menghasilkan kualitas air yang lebih baik. TEKNOLOGI JANUAR! 1988 Siapa saja yang mempunyai minat sungguh- sungguh, mungkin saja bisa membuat pesawat terbang sendiri. Pesawat pribadi buatan sendiril! Jenis ini dikategorikan sebagai PESAWAT SWAYASA. enurut Djubair O.D. xyang berpengalaman da. lam membuat pesawat sendiri, apa yang diarti- kan dengan pesawat swayasa ialah bila lebih dari 51% bagian pesawat itu dikerjakan sen- iri. Umumnya, bagian yang tak

Anda mungkin juga menyukai