Oktober 2010

Berbagi Informasi, Merajut Komunikasi

Terang Sejuta Pelanggan

ISSN: 1907-1469
 Penerbit
FOKUS Edisi Oktober 2010 PT PLN (Persero)

Susunan Redaksi

03
Pembina:
Gardu - Sekretaris Perusahaan
“Out of The Box” - Ario Subijoko

04
Pemimpin Redaksi:
Teroka Bambang Dwiyanto
Listrik untuk Sejuta
Pelanggan
Redaktur Pelaksana:
G. Wisnu Yulianto

07 REI Tak Ragu PLN

Redaksi:

20 Gaji Besar, Korupsi - Denny Wachjono

08
(Harusnya) Bubar - Ida Wardani
Garda - Ahmad Hidayat
PLTA Cisokan

21
- Anita Widyastuti
Pahe Dalang Pertama PLN Bakal Unjuk Gigi di Senayan - Tutang Wien
di Indonesia

10 PLN Wilayah Aceh

“Burung Phoenix” yang
Bangkit dari Keterpurukan 22 Akibat Tambang Tak Kunjung
Berkembang
Redaksi Foto:
- Agus Trimukti
- Irwanto Sumadi

12 PLTD Kotololo - Ranting Sungai

Penuh “Pisah Rumah”
Sekretaris Redaksi:
Novita Ida Yanti

23
Sosok
Agus Lukito

13 Menjaga Gardu di Atas Awan Administrasi:

P2APST: Tingkatkan
Pelayanan – Amankan Luciana Nallley
Pendapatan Alamat Redaksi:

24 Inovasi PT PLN (Persero) Gedung Utama Lt. 2

14 Sarling Rutenda Jl. Trunojoyo Blok M I/135

Pangkas Pelayanan Berbelit Dampak Besar Aplikasi “Toolbar” Telp. (021) 7261122, 7251234
PLN Nasional Ext. 4126, Faks. (021) 7227059
e-mail: novita@pln.co.id

26 Mozaik Konsultan Media:

www.dinamikakomunika.com

16 Kabar Mendidik Tanpa Menghardik

Isi diluar tanggung jawab percetakan
“Live Chat with” DIS ISSN: 1907-1469

17 PLTU Unit #1 Indramayu

Siap Sumbang Pasokan Daya 27 Gaya
Ariyanto
Menggowes Ontel

18
Duh…
Enaknya Mudik Gratis Yulia Ismaganti
Energik Bersama “PLN Elektrik”

19
• PLTMG Petung Mulai
Beroperasi
• Listrik Prabayar Kian Bersinar Horison
28 Di Jawa, PLN Perlu 5.000
Pasukan Berani Mati

30 Lensa

“Out of The Box”
Albert Einstein dan Leonardo da
Vinci. Kedua nama itu pastinya sudah
mengerak dalam benak setiap orang.
Yang satu penemu teori relativitas
dan satunya lagi seniman yang telah
menghasilkan karya seni yang hingga
sekarang masih dikenang; lukisan
Mona Lisa.
Itu hanyalah sedikit dari seabreg
karya mereka yang hingga kini masih
jadi perbincangan hangat. Tak heran,
LiveScience.com, memasukkan me-
reka dalam 10 ilmuwan sangat berpe-
ngaruh di dunia. Kepopuleran mereka
bukan hanya karena kepintaran dan
kepakaran di bidangnya masing-
masing, tapi juga karena nyentrik,
agak “gila”, dan penuh kontroversi.
Nun jauh dari belahan bumi tem-
pat kedua tokoh itu dilahirkan, di bumi
yang kita pijak sekarang pun pernah
ada seorang perempuan yang mem-
punyai ide gila. Dia adalah Ma Eroh.
Pada 1988, namanya mengharumkan
Jawa Barat, khususnya Tasikmalaya.
Perempuan yang saat itu berusia
50 tahun berhasil menaklukkan tebing
cadas di lereng timur laut Gunung
Galunggung, Tasikmalaya. Padahal,
banyak orang yang menuduhnya gila
alias sinting, karena bersikeras ingin
membuat saluran air dengan meme-
cah tebing cadas. Apalagi peralatan
yang digunakannya sangat sederha-
na, yaitu tali areuy -sejenis rotan- se-
bagai penahan ketika bergelantungan,
serta cangkul dan balincong -serupa
linggis pendek.
Anjing menggonggong kafilah ber-
lalu. Mungkin itu yang menjadi salah
satu rumus yang menjadi penyema-
ngat Ma Eroh. Perempuan yang hanya
mengecap pendidikan hingga kelas III
SD, itu sedikit demi sedikit memahat
tebing cadas untuk dibuat saluran air.
Alhasil, saluran air sepanjang 4,5 ki-
lometer yang mengitari delapan bukit
dengan kemiringan 60-90 derajat, ber-
hasil ia buat. Hasilnya itu tentu bukan
untuk dirinya sendiri, tetapi dimanfaat-
kan juga oleh mereka yang menuduh-
nya gila. Ma Eroh pun mendapat peng-
hargaan Upakarti Lingkungan Hidup
dari pemerintah RI.
Purdi E. Chandra, pemilik Pri-
magama, dalam satu kesempatan per-
nah bercerita tentang seorang peda-
gang bakso yang mempunyai ide gila.
Ceritanya, karena kesal dagangannya
tak laku-laku, dalam benak si peda-
gang meletuplah sebuah ide gila; keli-
ling dengan mendorong gerobak yang
tak ada basksonya.
Tiap kali ada yang mau pesan, ia
selalu bilang baksonya sudah habis.
Hari berikutnya juga begitu. Meski
banyak yang penasaran dan ingin
membeli baksonya, ia selalu bilang
habis. Itu dilakukannya hingga dua
pekan. Walhasil, kali ini baksonya laris
manis setelah “menipu” dengan pura-
pura habis.
Direksi PLN pun belakangan ini
terus mencari terobosan baru, bahkan
yang sedikit nyeleneh alias out of the
box. Setelah mendeklarasikan pro-
3
Gardu
gram “Indonesia Bebas Pemadaman
Bergilir” yang bagi sebagian orang
adalah mimpi disiang bolong, kini di-
reksi menggulirkan lagi ide serupa,
yaitu program penyambungan baru
bagi satu juta pelanggan di seantero
nusantara yang penyalaannya akan
dilakukan bertepatan dengan peri-
ngatan Hari Listrik Nasional ke-65, 27
Oktober 2010.
Direksi yakin tak ada yang tak
mungkin. Program “One million in one
day” itu mungkin nyeleneh, tapi bukan
berarti harus meleleh sebelum bertem-
pur. Dirut PLN Dahlan Iskan telah me-
minta kepada para General Manager
dan jajarannya di seluruh Indonesia
melakukan pemetaan sistem jaringan
dan distribusi, juga mengenai kesia-
pan SDM/petugas penyambungan dan
semua kebutuhan material yang diper-
lukan untuk program penyambungan
tersebut.
Saat melakukan perjalanan dinas
ke Sulawesi, Dahlan Iskan sumringah
saat mendengar ide gila --dalam baha-
sa Dahlan ide brillian-- yang keluar dari
mulut Kepala Cabang Gorontalo yang
mengusulkan memakai MCB khusus
untuk mengendalikan pemakaian daya
pada jam-jam tertentu. “Ide seperti ini-
lah, seperti juga ide-ide lain yang jum-
lahnya ratusan dari seluruh insan PLN
se-Indonesia yang membuat saya se-
lalu bersemangat,” tulis Dahlan dalam
CEO’s Note edisi 10. (*)
 teroka
Setelah sukses menaklukkan byar pet alias mengakhiri
pemadaman bergilir akhir Juni lalu, direksi PLN
kembali melakukan gebrakan gila-gilaan. Tepat pada
peringatan Hari Listrik Nasional ke-65, 27 Oktober 2010,
PLN menggulirkan program penyambungan baru
bagi satu juta pelanggan di seantero nusantara yang
penyalaannya akan dilakukan dalam satu hari. Program
“One million in one day” ini untuk melanjutkan komitmen
perusahaan dalam meningkatkan pelayanan pada
masyarakat.

Listrik untuk
Sejuta Pelanggan
Krisis daya yang melanda banyak
daerah di seluruh Indonesia selama
ini, memang membuat layanan PLN
kepada masyarakat menjadi ketar-ke-
tir. Bukan hanya pemadaman bergilir
yang terjadi dimana-mana, tapi dere-
tan daftar tunggu calon pelanggan
kian hari menjadi semakin panjang.
Kondisi yang berlangsung bertahun-
tahun ini, makin mempertebal stigma
jelek masyarakat kepada PLN.
Melihat kondisi yang sungguh
memprihatinkan itu, direksi yang diko-
mandoi Dahlan Iskan membulatkan
tekad untuk memperbaiki pelayanan.
Komitmen itu bukan sekadar omong
kosong. Ketika memulai kiprahnya
akhir 2009 lalu, direksi langsung
melakukan gebrakan dengan meng-
gulirkan program “Indonesia Bebas
Pemadaman Bergilir”.
Semula, program itu dinilai banyak
pihak sebagai upaya yang mustahil.
Pasalnya, program bebas byar pet itu
harus tuntas pada akhir 2010, semen-
tara banyak daerah yang terbelenggu
krisis daya, dan daerahnya tersebar.
Tapi, kenyataan berkata lain. Ber-
kat kesungguhan direksi dan kerja
keras jajaran PLN yang luar biasa,
sesuatu yang dianggap mustahil itu
dapat terbantahkan. Bahkan, sejak
30 Juni lalu priode byar pet itu sudah
teratasi, lebih cepat dari yang ditarget-
kan.
Setelah berhasil menuntaskan
persoalan byar pet yang bikin mumet
itu, di bulan Oktober ini direksi kem-
bali menggelar program yang juga
spektakuler, yakni penyambungan
baru bagi sejuta pelanggan di seluruh
wilayah Indonesia.
Untuk menyukseskan rencana
akbar ini, Dahlan Iskan telah me-
minta kepada para General Manager
dan jajarannya di seluruh Indonesia
melakukan pemetaan sistem jaringan
dan distribusi untuk penyambungan
dimaksud. Dahlan juga meminta untuk
menginventarisasi calon pelanggan
baru yang akan dinyalakan pada 27
Oktober nanti. Calon pelanggan baru
yang diutamakan dalam program ini
adalah mereka yang telah menahun
tercatat dalam daftar tunggu, khusus-
nya rumah tangga kecil dan rumah

4

Petugas sedang melayani
penyambungan baru di rumah
pelanggan
sederhana sehat. “Program penyam-
bungan baru bagi sejuta pelanggan
ini untuk melanjutkan komitmen kami
dalam meningkatkan pelayanan,” ka-
tanya.
Menurut Kepala Divisi Niaga PLN
Benny Marbun, sebenarnya jumlah
daftar tunggu seluruh Indonesia saat
ini mencapai 2,5 juta. Berdasarkan
hasil laporan seluruh unit pelayanan,
dari jumlah daftar tunggu tersebut ada
sekitar 600 ribu daftar tunggu yang
dapat segera dinyalakan. “Kami akhir-
Perumahan yang menanti penyambungan listrik
nya menargetkan 1 juta pelangggan
untuk segera disambung,” ujar Benny
selaku koordinator pelaksana teknis
5
pada program sejuta pelanggan ini.
Sebenarnya, kata Benny, jumlah
daftar tunggu sebagian besar ada di
luar Jawa Bali. Tapi, karena kondisi
sistem kelistrikan di luar Jawa Bali
umumnya masih pas-pasan, semen-
tara di Jawa Bali relatif lebih baik,
maka target sejuta sambungan baru
lebih banyak di Jawa Bali, yakni seba-
nyak 602.000. Sementara di Indone-
sia Barat dan Indonesia Timur masing-
masing 244.000 dan 154.000.
Kadiv. Distribusi dan Pelayanan
Pelanggan Jawa Bali, Haryanto WS
mengatakan, sampai saat ini jumlah
daftar tunggu di wilayah Jawa Bali
hanya sekitar 400.000. “Tapi, teman-
teman di Jawa-Bali sudah menyang-
gupi untuk menyambung sebanyak
602.000 pelanggan baru pada pro-
gram sejuta pelanggan ini. Kami akan
berupaya mencari calon-calon pelang-
gan di luar daftar tunggu,” ujarnya.
Meski tenggang waktunya cukup
sempit, Benny dan Haryanto opti-
mistis program penyambungan baru
sejuta pelanggan ini dapat mencapai
target. Semua Manajer Niaga seluruh
Indonesia sudah bertemu untuk me-
matangkan rencana program ini pada
pertengahan September lalu. Selain
membahas kesiapan sistem distri-
busi di masing-masing wilayah, juga
mengenai kesiapan SDM/petugas pe-
nyambungan dan semua kebutuhan
material yang diperlukan untuk pro-
gram penyambungan tersebut.
Pada akhir September lalu, juga
telah dilakukan pertemuan dengan
para pabrikan peralatan listrik, pe-
ngurus AKLI, dan Konsuil. “Kami telah
sampaikan latar belakang dan tu-
juan program penyambungan sejuta
pelanggan ini. Mereka mendukung pelanggan rumah tangga kecil. Pola mengalami kerugian meski harga jual
dan mau ikut menyukseskannya,” tu- pemikiran seperti itu sudah berkem- listrik masih lebih rendah dari harga
tur Haryanto. bang sejak lama. Akibatnya, tumbuh pokok produksinya. Kenapa? Karena
Untuk memastikan lancarnya sikap ‘enggan’ untuk melayani, atau selisihnya tersebut ditutup oleh pemerin-
pelaksanaan program sejuta pelang- mempersulit calon pelanggan yang tah melalui pemberian subsidi listrik tadi.
gan ini, direksi juga telah membentuk meminta layanan sambungan baru. Apalagi, PLN sekarang sudah mendapat
tim pemantau. Tim ini diantaranya Ujung-ujungnya, jumlah daftar tunggu margin, sehingga perusahaan mampu
bertugas untuk memonitor kebutuhan, semakin membengkak. untuk meng-cover kebutuhan penamba-
ketersediaan, dan kekurangan materi- Lantas, bagaimana memperbaiki han kapasitas produksi baru.
al di masing-masing distribusi/wilayah kondisi layanan seperti itu? Menurut Mindset di kalangan PLN, terutama
dan berkoordinasi mencari solusi. Murtaqi, yang jelas harus diawali de- di unit-unit pelayanan, memang ha-
Tim ini juga akan memonitor kendala ngan perubahan mindset di kalangan rus berubah. Mindset itulah yang ingin
atau kesulitan pelaksanaan di lapang- internal PLN sendiri. Pegawai PLN itu dibangun direksi melalui program sam-
an, terkait dengan kecukupan tenaga harus benar-benar memahami, bahwa bungan baru sejuta pelanggan. Mudah-
kontraktor listrik, penertiban sertifikasi PLN adalah perusahaan BUMN yang mudahan, program sejuta pelanggan
laik operasi, proses administrasi dan mengemban tugas pemerintah untuk yang menjadi kegiatan utama peri-
tata uasaha langganan, dan kesiapan melayani listrik bagi seluruh lapisan ngatan HLN ke-65 ini menjadi titik awal
SDM yang tersedia untuk penyalaan. masyarakat. Maka, wajib hukumnya bagi insan-insan pelayanan PLN un-
Setelah proses penyambungan se- melayani semua pelanggan, tanpa tuk terus memberikan kualitas layanan
lesai, lalu siapa yang akan menyalakan pandang bulu. PLN yang lebih baik, lebih mudah, lebih
sejuta pelanggan baru itu pada hari H Kedua, pegawai PLN harus me- cepat, dan murah.
nanti? Benny Marbun mengatakan, miliki pemahaman yang benar bahwa Jika spirit pelayanan pelanggan
rencananya semua pegawai PLN yang pendapatan PLN itu selain diperoleh tersebut dapat terus berkobar di kala-
jumlahnya kini sekitar 50.000 pegawai dari penjualan listrik, juga dari peneri- ngan internal PLN, diharapkan tak ada
akan dilibatkan. “Maka, pada 27 Okto- maan subsidi listrik. Oleh karena itu, lagi praktik-praktik penyimpangan, pe-
ber nanti setiap pegawai PLN di selu- pola pikir tentang bertambah besarnya luang bagi mafia percaloan untuk “ber-
ruh Indonesia akan menyalakan rata- kerugian PLN bila makin banyak main” juga akan makin tertutup. Pada
rata 20 pelanggan baru,” ujarnya. menjual listrik kepada pelanggan, itu gilirannya, citra layanan PLN pun di
adalah pemahaman yang “salah be- mata publik akan berangsur berubah
Mengubah Mindset sar”. menjadi postif. (*)
Program bebas pemadaman Padahal, PLN sama sekali tidak
bergilir dan penyambungan sejuta
pelanggan, keduanya memang meru-
pakan program yang cukup spektaku-
ler. Tujuannya tentu bukan untuk men-
cari sensasi, melainkan benar-benar
diniatkan direksi untuk memenuhi ke-
butuhan listrik bagi masyarakat deng-
an kualitas layanan yang semaksimal
mungkin.
Sejatinya, program penyambung-
an sejuta pelanggan bukan sekadar
untuk mengatasi masalah daftar tung-
gu. Direktur Bisnis dan Manajemen
Resiko PLN, Murtaqi Syamsuddin,
mengatakan, ada tiga tujuan lain yang
ingin dicapai melalui program terse-
but. Pertama, mengubah mindset di
kalangan internal PLN tentang model
bisnis dan pelayanan PLN. Kedua,
memperbaiki citra buruk layanan sam-
bungan baru PLN. Ketiga, memproleh
revenue untuk pengembalian modal
pembangkit.
Sudah menjadi rahasia umum
bahwa selama ini tumbuh pemikiran di
kalangan internal PLN, “Semakin ba-
nyak sambungan baru, semakin ba-
nyak PLN akan mengalami kerugian.”
Apalagi, jika yang disambung adalah

6
 teroka

REI
Tak Ragu PLN
Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Teguh Satria, menyambut baik
program penyambungan listrik untuk sejuta pelanggan. “Kami sangat
berterima kasih dan menyambut baik kebijakan direksi PLN dan berharap
kebijakan itu bisa segera direalisasikan. Kami memang tidak meragukan
komitmen direksi. Dari beberapa kali pertemuan kami dengan direksi, terlihat
adanya kesungguhan untuk bekerja sama,” ujar Teguh.

Selama ini, kata Teguh, kurangnya
ketersediaan pasokan listrik cukup
menghambat proses pengembangan
perumahan, khususnya rumah seder-
hana sehat di berbagai daerah. Pada-
hal, REI dan para pengembang lain
berupaya keras memenuhi program
pemerintah yang mencanangkan pro-
gram pembangunan perumahan.
Para pengembang umumnya ti-
dak berani membangun sebelum ada
kepastian mengenai pasokan listrik.
Jika tetap memaksa membangun,
dikhawatirkan rumah yang sudah se-
lesai tidak akan terserap pasar akibat
belum mendapat aliran listrik. “Selama
ini pengembang mendapat komplain
dari konsumen,” tandasnya.
Teguh berharap, setelah adanya
kebijakan dari pusat ini dapat diimple-
mentasikan dengan baik di lapangan.
Pasalnya, sering terjadi kebijakan
pusat tidak sinkron dengan kondisi
di daerah. Hal ini terjadi karena tidak
adanya pendukung untuk merealisa-
sikan program. “Kebijakan dari pusat
sudah digulirkan sementara daerah
belum siap. Jangan sampai ketika
akan melakukan penyambungan baru,
ternyata kabel atau meterannya tidak
tersedia,” ujarnya lagi.
Menurut Teguh, jumlah penyam-
bungan untuk satu juta pelanggan ter-
bilang cukup, mengingat berdasarkan
catatan REI, saat ini backlog (daftar
tunggu) rumah yang belum teraliri lis-
trik mencapai sekitar 100 ribu unit.
Tentunya, di luar 100 ribu ada lagi
penambahan karena anggota REI te-
rus membangun perumahan baru. “Se-
lain itu, jumlah 1 juta kan bukan buat
anggota REI saja. Tapi saya kira cukup
membantu untuk mengatasi kekurang-
an pasokan listrik selama ini, dengan
asumsi pelaksanaan di lapangan tidak
mengalami kendala,” papar Teguh. Dia
berharap, adanya kebijakan PLN ini
bisa menggairahkan kembali industri
properti di Indonesia.
Teguh menambahkan, REI sudah
menyampaikan data-data rinci kepada
pihak PLN mengenai lokasi mana saja
yang memerlukan pasokan, beserta
jumlahnya. Secara umum, kata Teguh,
wilayah yang banyak kekurangan pa-
sokan adalah Jawa. Namun, dilihat
dari penanganannya, di Jawa biasa-
nya lebih cepat dibanding luar Jawa.
Untuk luar Jawa, ada beberapa
daerah yang sudah menunggu paso-
kan lebih dari 2 tahun lamanya, se-
perti di Jambi, Kepulauan Riau (Kepri),
NTB, dan Sulawesi Selatan. “Pelaksa-
naan penyambungan pada program
ini kami serahkan kepada PLN untuk
menentukan alokasi mana beserta
jumlahnya, sesuai dengan kebijakan
yang ada di PLN. Kami hanya serah-
kan data-data yang dibutuhkan,” ujar
Teguh.
Bertepatan dengan Hari Listrik Na-
sional (HLN) yang akan jatuh pada 27
Oktober mendatang, pihaknya atas
nama seluruh pengembang mengu-
capkan selamat. Ia berharap, ke de-
pan kinerja PLN, baik pusat maupun di
daerah, bisa lebih baik lagi, sehingga
akan lebih banyak rakyat yang bisa
menikmati pasokan listrik. (*)

7
garda
PLTA Cisokan

Judul di atas sama sekali tidak ada kaitannya dengan dunia

pewayangan. Pahe Dalang adalah akronim dari Paket Hemat
Daur Ulang, yang merupakan sistem pertama di Indonesia
yang akan diterapkan dalam pembangunan PLTA Cisokan.
Jika berjalan sesuai rencana, lima tahun lagi PLN akan
mempunyai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang lain General Manager PLN
Pembangkitan Hidro
dari PLTA sebelumnya. Jawa, Indra Pribadi

Dikatakan begitu karena pembang-
kit yang satu ini memiliki perbedaan
dengan pembangkit serupa, misal-
nya pada pembangkit sebelumnya air
yang terkumpul di reservoir dijatuhkan
dengan ketinggian tertentu untuk me-
mutar turbin langsung mengalir ke hilir
sungai dan terbuang ke laut.
Pembangkit yang satu ini namanya
adalah PLTA dengan sistem Pumped
Storage. Dengan sistem ini ada 2 re-
servoir, yaitu reservoir atas dan reser-
voir bawah dengan power house terle-
tak diantara 2 reservoir, sehingga me-
miliki tinggi jatuh (head) ± 300 m, 10
juta m3 air yang telah digunakan meng-
gerakkan turbin pada pukul 17.00 s.d.
22.00 ini langsung ditampung di reser-
voir bawah.
Antara pukul 01.00 s.d. 09.00,
pada saat hotel-hotel, rumah-rumah,
pertokoan-pertokoan memadamkan
lampunya, berarti saat itu terdapat
energi listrik yang sangat besar yang
tidak dipakai. Nah, PLTA ini meman-
faatkan listrik tersebut untuk dipakai
memompakan 10 juta m3 air dari reser-
voir bawah ke reservoir atas. Demikian
seterusnya berlangsung, jadi keterse-
diaan air 10 juta m3 itu terjamin.
General Manager PLN Pem-
bangkitan Hidro Jawa, Indra Pribadi,
mengatakan, pembangunan PLTA
Cisokan yang merupakan salah satu
proyek pembangunan pembangkit 10
ribu MW tahap II, itu adalah jawaban
dari Peraturan Presiden nomor 04 ta-
hun 2010 yang menitahkan agar PLN
membangun energi terbarukan, ba-
tubara, dan gas.
Menurut Indra, pembangunan
PLTA Cisokan direncanakan akan
di-mulai tahap konstruksi pada 2011
dan bisa beroperasi masuk sistem
Jawa akhir 2015. “Sekarang harusnya
sudah beres untuk pembebasan ta-
nah. Ini adalah tantangan awal kami,
karena sampai sekarang masalah itu
belum tuntas, sehingga kemungki-
nannya akan berakibat mundur dari
rencana. Untuk itu, kami harapkan
agar izin-izin dari pemerintah daerah
dan BPN segera diterbitkan sehingga
pembangunan tepat waktu dan tidak
mundur,” tuturnya.
Pembangunan PLTA ini akan dapat
diselesaikan sesuai jadwalnya apa-
bila pembebasan tanah berjalan lan-
car. Namun, sampai September 2010
pembebasan belum berjalan dan bah-
kan surat keputusan penetapan lokasi
pembangunan belum terbit.
Sesuai namanya, dalam pemba-

8

ngunannya PLTA Cisokan akan meng-
gunakan teknologi pumped storage.
Tentunya, kata Indra, dengan melihat
kondisi topografi dan geologis yang
memungkinkan, teknologi ini akan
menguntungkan. “Karena air yang
tersedia bisa kami jamin jumlahnya,
sehingga mampu menggerakkan
turbin yang kami miliki,” ujarnya.
Sebenarnya, lanjut Indra, listrik
yang dipakai untuk menggerakkan
pompa itu lebih besar dari listrik yang
dihasilkan. Tapi, “Untuk menggerakkan
pompa ini, kami menggunakan energi
listrik yang murah yaitu dari PLTU ba-
tubara yang tidak banyak digunakan
pada jam-jam tertentu. Mungkin di
tahun 1980, sistem kelistrikan kita ti-
dak punya kelebihan energi pada jam
tertentu. Namun sekarang kondisinya
berbeda, banyak energi listrik dari
PLTU batubara yang sebaiknya diope-
rasikan terus menerus yang tidak di-
manfaatkan pada jam tertentu. Sebab
kalau PLTU batubara dimatikan, butuh
waktu 5 – 6 jam untuk bisa menghasil-
kan listrik lagi,” katanya menegaskan.
Kelebihan lain dari PLTA Cisokan
adalah menggunakan sistem pahe
dalang alias paket hemat daur ulang.
Salah seorang pensiunan PLN yang
turut merumuskan PLTA Cisokan,
Bachtiar, mengatakan, dikatakan
paket hemat karena PLTA Cisokan
hanya membutuhkan 340 ha lahan
untuk menghasilkan 1040 MW. “Jauh
berbeda dengan PLTA Saguling yang
membutuhkan lahan 5600 ha untuk
700 MW, atau PLTA Cirata yang meng-
gunakan 6300 Ha lahan untuk 1000
MW. Inilah yang dikatakan paket he-
mat, yaitu membebaskan lahan yang
sedikit tapi bisa menghasilkan banyak
listrik,” sebutnya.
Sedangkan yang dimaksud daur
ulang adalah PLTA Cisokan meman-
faatkan energi listrik yang murah dari
PLTU batubara pada saat beban ren-
dah di sistem Jawa Bali untuk meng-
gerakkan pompa. “Kalau melihat grafik
pada pukul 01.00 sampai 09.00, PLN
mempunyai kelebihan listrik sekian
ribu MW dari sistem Jawa-Bali yang
bisa dimanfaatkan. Maka ada gagas-
an, kenapa tidak kita pakai sendiri
sebagian listrik yang relatif murah
tersebut itu untuk menghasilkan listrik
kembali, yaitu memompakan air dari
waduk bawah ke waduk atas. Sedang-
kan pada pukul 17.00 sampai 22.00,
sistem Jawa-Bali mengalami beban
puncak yang perlu didorong dengan
pasokan listrik dari PLTA Cisokan. Un-
tuk itu PLTA Cisokan memproduksi lis-
trik untuk meminimalkan kekurangan
serta sebagai pengganti Bahan Bakar
Minyak (BBM),” paparnya.
Pembangunan PLTA Cisokan di-
tujukan untuk mengatasi kekurangan
daya akibat peningkatan kebutuhan
energi listrik saat beban puncak pada
sistem kelistrikan Jawa-Bali, sehingga
keandalan (reliability) sistem kelis-
trikan Jawa-Bali dapat ditingkatkan.
PLTA Cisokan diharapkan dapat me-
nambah pasokan energi pada saat
9
beban puncak, sebagai fasilitas pem-
bangkitan cadangan (stand by) jika
terjadi penurunan kapasitas pada
jaringan dan membantu mengatur
frekuensi sistem keseluruhan antara
49 dan 51 Hz.
Secara teknis, PLTA UCPS memi-
liki dua buah reservoir di bagian bawah
dan atas. Dengan cara membendung
sungai Cisokan menggunakan dam
beton tipe RCC (Rolled Compacted
Concrete/ beton yang dipadatkan) se-
tinggi 98 m, akan terbentuk reservoir
bawah.
Sedangkan dam yang memben-
dung Sungai Cirumamis setinggi 75
m dengan tipe RCC, akan memben-
tuk reservoir atas. Air dari reservoir
bawah dipompa ke resevoir yang ter-
letak di atas dengan memanfaatkan
sisa energi thermal (base load) yang
diambil dari sistem interkoneksi Jawa
Bali saat beban rendah pada tengah
malam atau pagi hari.
Kemudian, pada saat beban pun-
cak (peak load) antara pukul 17.00 s.d.
22.00, air dialirkan melalui dua buah
terowongan (headrace tunnel) dan
pipa pesat (penstock) menuju power
house yang terletak di bawah tanah
dengan ketinggian jatuh rata-rata (ra-
ted net head ) sekitar 276 m. Kapasitas
efektif masing-masing reservoir sekitar
10 juta m3 yang dapat digunakan un-
tuk memenuhi kebutuhan listrik pada
saat beban puncak selama 6,5 jam.
Untuk menyalurkan listrik yang di-
hasilkan, akan dibangun interkoneksi
ke jaringan transmisi Jawa-Bali. Inter-
koneksi yang akan dibangun adalah
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET) 500 kV. Jaringan tersebut
akan dibangun dua jalur SUTET ke
arah utara yang terhubung dengan
jalur SUTET Cibinong-Saguling (jarak
masing-masing 15,5 km dan 15,9 km)
dan diperlukan sebanyak 82 tower
dengan tinggi minimal 30,5 m. Pem-
bangunan PLTA UCPS ini diperkirakan
akan menggunakan lahan di Kabupa-
ten Bandung Barat seluas 624,99 ha
dan lahan seluas 216,36 ha di Kabu-
paten Cianjur. (*)
garda Dan, terakhir fase percaya diri.
Keempat fase itu jelas amat mem-
pengaruhi kinerja PLN Aceh. Didera
konflik bersenjata berkepanjangan
yang dibumbui ketakutan dan sa-
PLN Wilayah Aceh ling curiga, membuat PLN Aceh sulit
bekerja dalam suasana tidak kondusif
itu. Jangankan membangun, meme-

“Burung Phoenix”
lihara instalasi kelistrikan yang terpa-
sang pun hambatannya besar. Seperti
menegakkan benang basah, upaya
yang dilakukan PLN Aceh seperti sia

yang Bangkit
sia.
Penderitaan masyarakat Aceh
bertambah ketika 26 Desember 2004
gempa dan tsunami datang membawa

dari Keterpurukan
petaka. Ombak besar menerjang apa
saja yang dilewatinya. Sebagian besar
infrastruktur, tak terkecuali sarana ke-
listrikan hancur. Aceh padam! Kehidu-
pan lumpuh!
Ibarat phoenix, burung legenda yang menjelma indah Menyadari peran penting listrik
sebagai denyut kehidupan masyara-
dari puing-puing abu kehancurannya. Agaknya demikian kat, PLN Aceh yang sebagian ang-
gotanya juga menjadi korban bencana
deskripsi perjalanan PLN Wilayah Aceh selama ini. Tak bisa merupakan salah satu elemen yang
dipisahkan dari perkembangan kondisi masyarakat yang mengambil peran terdepan mengatasi
musibah terburuk dalam sejarah ben-
dilayaninya, kinerja PLN Aceh betul-betul dalam titik nadir cana alam di Indonesia itu. Beruntung,
unit-unit PLN se-Indonesia turut pedu-
ketika Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam berada dalam li. Tak sekadar mengucapkan simpati,
bayang-bayang petaka dan kembali menggeliat kala ne- mereka juga mengirimkan bantuan
dan sukarelawan, juga ikut membang-
geri Serambi Mekah itu mengecap kedamaian. kitkan semangat.
PLN Aceh bersama unit PLN lain
bekerja sama menolong korban ben-
cana dan memperbaiki sarana kelis-
trikan yang porak poranda. Setahap
demi setahap, Aceh kembali menyala.
Tak sekadar menerangi kegelapan,
tapi menyalakan semangat kehidupan
dan membangkitkan kembali harapan.
Dalam pemulihan pasca-tsunami
itu, bantuan mengalir dari dalam mau-
pun luar negeri. Kesedihan berangsur
berubah keceriaan. Tapi, pekerjaan
PLN Aceh justru kian berat. Reke-
ning listrik sulit ditagih. Pemasangan
listrik mengabaikan peraturan. PLN
dipandang pihak yang perlu memberi
bantuan, bukan malah membebani
masyarakat dengan tagihan. Alhasil,
“Waktu itu, PLN Aceh termasuk yang
paling besar losses-nya dibanding
PLN lain,” kata Zulkifli.
“Jika diamati, masyarakat Aceh merasa waswas dirundung kecurigaan Bahkan, kata Dirut PLN Dahlan Is-
mengalami empat fase perkembang- dan ketakutan selama bertahun-tahun kan di hadapan Presiden Susilo Bam-
an,” kata Zulkifli, GM PLN Aceh, di masa konflik bersenjata. Kedua, fase bang Yudhoyono saat pencanangan
rumah dinasnya di Banda Aceh. Per- kesedihan saat dihantam tsunami. Ke- “Gerakan Menuju Indonesia Bebas
tama, fase sewaktu masyarakat Aceh tiga, fase keceriaan pasca-tsunami. Pemadaman Bergilir” di Mataram,

10
NTB, Selasa (27/7), Aceh bukan saja
mengalami krisis listrik, tapi juga krisis
tegangan. Tegangan listrik yang diteri-
ma warga Aceh cuma 14 kV, sehing-
ga kadang-kadang televisi tidak bisa
hidup dan peralatan listrik lain sering
rusak. Untuk mengatasinya, PLN me-
masang kapasitor antara Medan dan
Aceh. Kini, masyarakat Aceh dapat
menerima listrik bertegangan 20 kV.
Dan, losses yang dulu menyentuh
angka 20 persen tinggal 12 persen.
Ihwal keberhasilan PLN Aceh
bangkit dari keterpurukan, Zulkif-
li mengakuinya sebagai buah kerja
keras dan pantang menyerah semua
pegawai, termasuk tenaga outsour-
cing. Bertekad menata diri, semua pi-
hak bersemangat mencari solusi dan
melahirkan inovasi.
“K-Stroom” yang Cepat dan
Hemat
Inovasi itu antara lain dihasilkan
PLN Cabang Lhokseumawe dengan
produk “K-Stroom”, cara baru mem-
bayar tagihan listrik melalui layanan
pesan singkat alias short message ser-
vice (sms). Cara ini tak hanya memu-
dahkan, tapi juga mempercepat dan
menghemat pembayaran. “Pelanggan
PLN yang rumahnya jauh di pedala-
man dan untuk datang ke loket pem-
bayaran mengeluarkan biaya lumayan
besar sekarang cukup melakukan
transaksi dari rumah saja. Kirim sms
ke HP Agen, listrik pun terbayar,” jelas
M. Riza Affiandi, Manajer PLN Cabang
Lhokseumawe.
Tak hanya menguntungkan PLN
dan pelanggan, K-Stroom juga ikut
mengubah perilaku masyarakat dari
tradisional ke teknologi. “Masyarakat
pedalaman yang sebelumnya hanya
percaya pada kertas sebagai bukti
pembayaran listrik, kini berangsur mu-
lai bisa menerima bukti berupa teks
sms,” jelas Wahyu Ahadi Rouzi, inova-
tor K-Stroom selain Ali Basyah, Rid-
wan Adam, dan Rusli.
K-Stroom sebagai program la-
yanan penjualan rekening listrik sama
fungsinya dengan payment point
konvensional. Perbedaannya, pem-
beritahuan dan pelunasan rekening
K-Stroom menggunakan sms, sedang-
kan cara konvensioanl berdasarkan
rekening dalam format fisik (kertas)
dan pembayarannya dilakukan di lo-
ket. Perubahan mendasar dari format
11
kertas ke digital inilah bagian tersulit
dalam sosialisasi ke pelanggan.
Didukung Tokoh dan Masyara-
kat
Untuk itu, saat peluncuran perdana
penerapan K-Stroom di PLN Cabang
Lhokseumawe, 12 April 2010 lalu, to-
koh-tokoh masyarakat Lhokseumawe
hadir mendukung. Mereka antara lain
Kasrem Letkol Inf. Setio Budi Raharjo;
Kapolres AKBP Zulkifli Sst MK, SH;
Wali Kota Munir Usman; dan Ketua
KPA (Komisi Peralihan Aceh) Muzakir
Manaf.
Empat bulan pasca-peluncuran, K-
Stroom semakin diapresiasi masyara-
kat, sehingga Dahlan Iskan menang-
gapi via sms yang ditujukan ke HP GM
PLN Aceh, Selasa pagi (24/8), ”Alham-
dulillah, saya sangat bangga dengan
penciptaan K-Stroom ini. Akan saya
bicarakan dengan Direksi lain. Terima
kasih. Tentu akan kita masyarakatkan
untuk wilayah yang sangat cocok.
Amin.”
Tak hanya pelanggan di pedalaman
yang disasar, pelangan di perkotaan
yang terkendala keterbatasan waktu
membayar rekening listrik pun dija-
dikan target K-Stroom. Ali Basyah,
Manajer PLN Rayon Lhokseumawe,
ke luar masuk pertokoan memperke-
nalkan cara baru pembayaran reke-
ning listrik ini. Hasilnya, dua ribu lebih
pelanggan memanfaatkan K-Stroom.
Cara rada beda dilakukan Manajer
PLN Ranting Gandapura, Cakra Ba-
gindo S., yang mengandalkan tena-
ga pencatat meter untuk sosialisasi
K-Stroom. Para cater itu merangkap
menjadi agen atau sub agen K-Stroom
selain bertugas mencatat meter. Alha-
sil, “Penghasilan mereka bertambah,”
ujar Bagindo.
PLN Ranting Gandapura, selain
yang pertama mengimplementasikan
K-Stroom ke masyarakat, ternyata
juga yang pertama melakukan pen-
catatan kWh meter pelanggan meng-
gunakan foto digital. Prestasi lainnya,
juara single digit dalam menekan loss-
es se-PLN Aceh tahun 2008 dan juara
kedua pada 2009-2010.
PLN Aceh memang tengah me-
napaki jalan kebangkitan dalam upaya
meningkatkan pelayanan pada pelang-
gan. Prinsipnya, jika unit PLN lain bisa,
PLN Aceh pun pasti dapat melakukan
hal serupa. (*)
garda

PLTD Kotololo - Ranting Sungai Penuh

“Pisah Rumah”
Upaya PLN membebaskan Indonesia dari pemadaman ketersediaan suplai listrik, sehingga
pemadaman bergilir bisa berkurang,”
bergilir terus bergulir. Termasuk di PLN Ranting Sungai terangnya.
Penuh-PLN Cabang Padang. Caranya, Unit PLTD Kotololo PLN Cabang Padang yang mem-
bawahi PLN Ranting Sungai Penuh
yang selama ini berada di bawah Ranting Sungai Penuh memang melakukan berbagai upaya
dimekarkan menjadi unit pelaksana tersendiri setingkat untuk menjaga suplai listrik dengan
menambah mesin sewa sebesar 4 MW
ranting. sebagai tambahan daya mampu me-
sin saat beban puncak sebesar 13,7
Sungai Penuh di Kabupaten Kerin- manajer yang levelnya sama dengan MW. Kondisi ini pun masih pas-pasan,
ci, Jambi, merupakan daerah yang ke- manajer Ranting dan membawahi tapi minimal bila terjadi padam listrik
listrikannya masih dipasok PLTD kare- beberapa supervisor. Dengan peme- akibat gangguan jaringan secepatnya
na belum terhubung dengan sistem karan ini, aset PLN Ranting Sungai bisa diatasi.
interkoneksi Sumatera. Akibatnya, Penuh yang pindah ke PLTD Kotololo Peran serta pelanggan menghe-
keandalan pasokan kurang, sehingga adalah 19 unit mesin berdaya mampu mat pemakaian listriknya juga sangat
harus memakai mesin sewa untuk 9 MW, 8 pegawai tetap, dan 32 tenaga diperlukan untuk menjaga keberlang-
menambah kemampuan mesin PLTD outsourcing. sungan pasokan listrik. Tengok saja,
Kotololo. Maka, agar PLN Ranting Dalam sambutannya, Krisna me- 40.031 pelanggan PLN Ranting Su-
Sungai Penuh fokus melayani pelang- nyampaikan terima kasih kepada ma- ngai yang bisa mengurangi pemakaian
gan dan PLTD Kotololo fokus menjaga syarakat Kabupaten Kerinci dan Kota 50 watt listriknya waktu beban puncak
performa mesin pembangkit sehingga Sungai Penuh atas dukungannya pada dapat menghemat sekitar 2 MW. Se-
mampu memberikan suplai optimal, PLN, karena tanpa dukungan dan pe- lain cukup besar untuk menghindari
pada Rabu (25/8), Sub Unit Pelaksana ran serta aktif mereka, PLN tidak dapat pemadaman, biaya operasional pun
PLTD Kotololo diresmikan GM PLN menjalankan perannya dengan baik. dapat dihemat mengingat mesin PLTD
Wilayah Sumatera Barat (WSB), Kris- “Berkaitan dengan layanan PLN, khu- Kotololo berbahan bakar solar yang
na Simbaputera, dengan disaksikan susnya di Sungai Penuh dan Kerinci, harganya sangat tinggi.
Bupati Kerinci, Murhasman. kami senantiasa berupaya memberi- Sebagai informasi, pendapatan
PLTD Kotololo dipimpin seorang kan yang terbaik, terutama pada sisi PLN Ranting Sungai Penuh rata-rata
Rp 2,3 M per bulan. Namun biaya ope-
rasional, khususnya BBM sebesar Rp
8,9 M tiap bulan, sehingga defisit Rp
6,7 M. Oleh karena itu, untuk jangka
panjang, PLN membangun Gardu In-
duk Sungai Penuh berikut transmisi-
nya, sehingga PLTD berbahan bakar
solar bisa diganti dengan suplai dari
Sistem Interkoneksi Sumatera.
Dalam sambutannya, Murhasman
menyampaikan, listrik sudah menjadi
kebutuhan primer masyarakat, sehing-
ga peran PLN dalam penyediaan listrik
sangat besar. “Karena PLTD high cost,
diperlukan alternatif energi lain seperti
tenaga air atau panas bumi,” katanya
seraya menyebutkan kesiapan men-
GM PLN WSB Krisna Simbaputera disaksikan Bupati Kerinci Murhasman menandatangani dukung rencana pembangunan trans-
prasasti peresmian Unit Pembangkit PLTD Koto Lolo. misi interkoneksi Sumatera. (*)

12
 garda

P2APST:
Tingkatkan Pelayanan – Amankan Pendapatan
pelayanan pada pelanggan dan reve-
Pengelolaan dan Pengawasan Arus Pendapatan Secara
nue protection. Lebih jauh dijelaskan-
Terpusat (P2APST) adalah sistem pembayaran tagihan nya, tujuan Direksi PLN melaksanakan
listrik dan non-tagihan listrik melalui bank dan atau pihak P2APST untuk meningkatkan pelayan-
an pada pelanggan dan meningkatkan
selain bank secara online realtime per transaksi serta pe- citra PLN di masyarakat. Diharapkan
limpahan dana dilakukan dari account bank ke account perbankan memperluas sarana pem-
PLN untuk mempercepat arus dana dan meningkatkan bayaran di loket, ATM, dan sarana
perbankan lainnya. Adpun switching
revenue protection. diharapkan memenuhi janjinya mem-
Jumat (24/9), dilakukan sosialisasi nyosialisasikan kepada nasabah atau fasilitasi pembayaran sistem prepaid.
P2APST di aula PLN Wilayah Kali- pelanggan PLN di cabang masing-ma- Menurut Manajer Senior Pendapa-
mantan Timur (WKT) dalam rangka sing soal P2APST. Tjuju mengharap- tan, Iskandar, setelah bergabung de-
persiapan Go Live PLN WKT sebagai kan, pada 1 Oktober 2010 tak ada ma- ngan P2APST, maka proses rekonsi-
unit pertama di Indonesia Timur yang salah dalam pembayaran tagihan lis- liasi data pelunasan postpaid dan pre-
menerapkan P2APST. Acara diha- trik. Apabila mendapatkan hambatan paid dilaksanakan di PLN Pusat (Da-
diri Kadiv Distribusi dan Pelayanan yang tidak bisa diselesaikan, sebaik- cen). Setelah go live, semua transaksi
Pelanggan Indonesia Timur, Kadiv nya perhatikan lagi “rambu-rambu” (data dan dana) harus ada di PLN Pu-
Perbendaharaan, Kadiv Sistem Infor- perjanjian kerja sama yang disepakati. sat. Permasalahan menyangkut kele-
masi, mitra bank, PT Pos, dan switch- Sementara Kadiv Sistem Informasi, bihan maupun kekurangan dana dan
ing company. Rully Fasri, mengharapkan, P2APST sebagainya direkonsiliasi di PLN Pu-
Dibuka PH General Manager yang merupakan kerja tim PLN – per- sat. Dalam transaksi melalui P2APST,
PLN WKT, Djunaidi, diharapkan pem- bankan – switching siap dijalankan pelunasan di rekening receipt unit ti-
bayaran tagihan listrik melalui KUD dan 1 Oktober 2010 buat meningkatkan dak diterima/dilayani. (*)
PP di unit-unit terpencil dapat lebih
meningkatkan keamanan pendapatan
PLN (revenue protection). Karena PLN
WKT unit pertama di Indonesia Timur
yang menerapkan P2APST, maka
semua pihak yang terlibat diharapkan
memberikan kontribusi aktif agar ber-
jalan lancar.
Kadiv Distribusi dan Pelayanan
Pelanggan Indonesia Timur, Syarifud-
din Ibrahim, mengatakan, keberhasil-
an PLN WKT menerapkan P2APST
mulai SIP3 km 4 sampai penerapan
PPOB merupakan kerja keras PLN
dan mitra. Sedangkan Kadiv Perben-
daharaan, Tjuju Kurnia, mengingat-
kan kepada mitra bank dan switching
agar mempersiapkan langkah-langkah
pelaksanaan P2APST di Kaltim.
Mitra bank juga diharapkan me-

13

Pangkas
Pelayanan Berbelit
Sejarah Majapahit membuktikan, putusnya
komunikasi yang sengaja diciptakan untuk
kepentingan segelintir orang telah mengakibatkan
kemelut yang berkepanjangan, bahkan sepanjang
usia imperium itu sendiri.
Oleh: Agus Kuswardoyo – APJ Jember
Demikian juga di PLN. Tidak ada-
nya komunikasi langsung antara se-
bagian besar calon pelanggan dengan
PLN telah menimbulkan permasala-
han yang kronis dan terus menerus.
Misalnya, dalam urusan pelayanan
pasang baru dan tambah daya yang
hingga kini tak kunjung usai.
Bukan sekadar tak tuntasnya daf-
tar tunggu --yang bahkan antrean-
nya semakin panjang dan lama bak
menunggu kuota haji--, namun juga
dalam prosesnya kerap kali menimbul-
kan persoalan lain, seperti percaloan,
pungli, tidak ada transparansi, tanpa
kepastian, pelanggan terombang-
ambing, dan lain-lain.
Akibatnya, wajah PLN kian terlihat
buruk di mata pelanggan, lembaga-
lembaga pemantau, atau pun media
massa. Untuk menjawab permasala-
han itu, Sarling Rutenda alias pema-
saran keliling dengan rumah tenda ki-
ranya bisa menjadi solusi yang efektif.
Diakui, hingga saat ini calon
pelanggan yang akan meminta sam-
bungan baru maupun pelanggan lama
yang perlu tambah daya, lebih banyak
Sarling Rutenda
yang melalui pemasar/koordinator/
calo. Kendati ada yang datang lang-
sung ke kantor PLN, jumlahnya tidak-
lah sebanyak yang melalui calo.
Lantas, kenapa PLN tidak melaku-
kan akses ke calon pelanggan secara
langsung? Sudah tertanam dalam
benak, pelangganlah yang akan men-
cari PLN, atau toh sudah ada tenaga
pemasar yang menjadi subordinat
instalatir. Bahkan tak jarang bila ada
calon pelanggan yang datang lang-
sung ke PLN, disarankan oleh petugas
pelayanan untuk lewat orang ketiga.
Maka, access barrier ini terbentuk
karena sikap pasif PLN dalam hal
pemasaran. Penyebab access bar-
rier yang lain adalah diciptakan oleh
adanya kepentingan, baik oleh ke-
pentingan masing-masing komponen
(Pemasar atau Instalatir atau PLN)
maupun aliansi dari 2 atau 3 kompo-
nen.
Bukankah pelanggan harus datang
sendiri pada saat penandatanganan
SPJBTL? Ya. Tapi itu selalu diiringi oleh
pemasar dan sudah dibekali bagaima-
na harus menjawab dan menata sikap.
14
Begitu banyaknya instalatir dan tena-
ga pemasar yang menjadi subordinat
instalatir, terjadilah persaingan berupa
penguasaan daerah tertentu oleh in-
stalatir, daftar tunggu yang semu, dan
pemasar/calo menjadi pemeran utama
dalam proses bisnis PB/PD.
Titik krusial terjadinya permasala-
han adalah dengan adanya aliansi
antara instalatir yang menguasai dae-
rah tersebut (karena berperan sebagai
penggagas listrik desa), koordinator
yang merupakan orang yang ditunjuk
desa sekaligus sebagai kepanjangan
tangan instalatir, dan perangkat desa,
plus bisa terjadi di lini-lini pelayanan
proses bisnis PB di PLN.
Tujuan awal dari aliansi ini tentu
sangat bagus dalam usaha untuk
mengoordinir kegiatan, mulai pengu-
sulan, mengoordinir kegiatan penun-
jang konstruksi seperti pemotongan
pohon, pendataan calon pelanggan,
dan lain-lain.
Di satu sisi, keberadaan koordi-
nator ini juga menutup akses komu-
nikasi langsung antara PLN dengan
masyarakat calon pelanggan. Semua
urusan PB diserahkan pada koordina-
tor. Maka muncullah harga sedemikian
mahal untuk membiayai bermacam-
macam kegiatan.
Maka, konsep sarling bisa me-
nembus tiga aliansi tersebut, sehing-
ga calon pelanggan benar-benar bisa
bertemu dengan PLN tanpa sekat,
bisa memasang IML langsung kepada
instalatir yang konsisten menerapkan
harga sesuai ketentuan asosiasi, dan
ada jaminan waktu yang pasti kapan
listrik di rumahnya akan menyala.
Sarling tahap 1 – kawasan
lisdes dan lisda
Untuk mengatasi persoalan-per-
soalan di atas, dilakukanlah terobo-
san untuk meruntuhkan tembok tebal
dan tinggi dengan teknis pemasaran
keliling. Sasaran pertama adalah kan-
tong-kantong Lisdes dan Lisda yang
menyimpan banyak persoalan.
Sarling ini melibatkan PLN, aso-
siasi dengan para anggotanya, konsuil
dan perangkat desa yang bekerja ter-
padu dan terjun langsung ke lapangan.
Namun, perlu diketahui juga dalam be-
berapa kasus adanya blunder karena
perangkat desa juga berperan dalam
lingkaran koordinator desa yang
menetapkan biaya PB.
Sarling diawali dengan penjelasan
proses PB, hak dan kewajiban para
pihak, rincian biaya untuk masing-
masing permintaan daya, sosialisasi
tentang P2TL, penerangan jalan dan
kebersihan jaringan terhadap po-
hon, pembayaran rekening, informasi
pelayanan dan lain-lain.
Pada tahap awal, APJ Jember
melakukan sarling di daerah kawasan
listrik pedesaan, karena di kawasan
proyek Lisdes sudah tidak ada per-
soalan teknis. Jaringan ada dan sudah
beroperasi, kapasitas trafo cukup na-
mun banyak calon pelanggan yang tak
kunjung menyala.
Meskipun didiclare paling lama 48
jam menyala, namun dalam sarling ta-
hap pertama banyak pelanggan yang
bisa menyala dalam 5 jam setelah
membayar. Begitu calon pelanggan
membayar, maka IML langsung dipa-
sang, dicek oleh konsuil, menarik SR,
kWh meter dipasang dan menyala.
Sarling tahap 2 – lokasi
tersebar
Sasarannya adalah pelanggan
umum, serentak, dan menyeluruh di
seluruh wilayah APJ. Karakteristik
sasaran ini adalah, pertama, lokasi
tersebar (Belum semua calon pelang-
gan masuk daftar tunggu). Dengan
tersebarnya lokasi calon pelanggan,
maka daftar tunggu yang sudah ada
dipetakan per lokasi untuk dilayani
dengan Sarling.
Untuk menjaring lebih banyak
pelanggan, dilakukan juga sosiali-
sasi PB/PD melalui media radio dan
spanduk-spanduk serta bagi calon
pelanggan yang akan mendaftar bisa
dilakukan di lokasi sarling maupun di
kantor PLN. Yang terpenting adalah
pelanggan harus datang langsung ke
PLN untuk menghindari praktik-praktik
percaloan.
Kedua, karena lokasi menyebar,
harus ada solusi per lokasi bila ada
masalah teknis (trafo OB dan keten-
tuan standar teknis lainnya). Maka,
yang dibutuhkan adalah tersedianya
material PB/PD yang cukup dan trafo-
trafo untuk mengatasi trafo OB dan
kebutuhan investasi untuk perluasan
jaringan.
Ketiga, biaya mahal yang diakibat-
kan oleh praktik percaloan akan hilang
dengan sendirinya apabila akses calon
pelanggan ke PLN terjadi langsung tan-
pa hambatan. Sedangkan celah yang
garda
dimanfaatkan oleh instalatir pemegang
kontrak SR sebagaimana diuraikan di
atas dapat diatasi dengan langkah-lang-
kah, seperti material SR yang diadakan
harus disiapkan dalam satu paket kom-
plit per set dan mekanisme penyambu-
ngan SR dibuat sedemikian rupa de-
ngan menggunakan material tersebut
sehingga ada jaminan kualitas material.
Ibarat sebuah kapal yang berlayar,
maka lambung akan dihantam ombak.
Kita tidak bisa mengubah arah angin,
namun kita bisa memutar layar. Demiki-
an pula ketika Sarling Rutenda digelar,
maka tentangan dari pihak yang terusik
muncul.
Bila selama ini kita tidak mengetahui
secara pasti dan hanya menduga-duga
saja siapa gerangan yang menyebab-
kan harga PB mahal, maka dengan
sendirinya menampakkan diri tanpa di-
sadarinya.
Beberapa tantangan yang ditemui
misalnya datang dari oknum yang su-
dah melakukan penarikan biaya ke-
pada warga dengan harga yang
berbeda dengan harga Sarling
melakukan kegiatan mempe-
ngaruhi masyarakat untuk tidak
hadir di lokasi, atau SMS gelap
yang sifatnya bernada ancaman
dan keberatan karena merasa
terusik.
Kendati begitu, sarling se-
lama 5 hari pertama diikuti antu-
sias oleh masyarakat. Itu terlihat
dari total pelanggan yang mendaf-
tarkan PB di lokasi sarling sebanyak
307 pelanggan dan total pelanggan me-
nyelesaikan pembayaran sampai de-
ngan BP/UJL 268 pelanggan.
Selain itu, pelanggan yang ber-
sedia melakukan pemotongan
pohon sengon milik warga sebe-
lum mengajukan PB sebanyak
23 pelanggan dan segera akan
melakukan pembayaran BP/
UJL diawal September. Salah
satu cerita lucu adalah ma-
syarakat yang tetangganya
hari itu mendaftar dan lang-
sung menyala, lalu berbon-
dong-bondong menjual sapi
untuk bisa mendaftar hari itu.
(*)
15
kabar

“Live Chat with” DIS

Meski berada nun jauh di wilayah timur Indonesia, di tengah
agenda kunjungan kerjanya yang begitu padat di beberapa
Hari pertama masuk kantor
selepas libur panjang Idul Fitri, Selasa
kota di Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah,
(14/9), dari Kantor PLN Cabang Palu, Direktur Utama PLN Dahlan Iskan (DIS) masih sempat
Dahlan Iskan dengan sigap menjawab menyediakan waktu untuk ber-chatting ria dengan ‘pasukannya’
pertanyaan-pertanyaan yang begitu yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Boleh jadi, ini kali
beragam dari anak buahnya.
Begitu percakapan online mulai di-
pertama dalam catatan sejarah PLN seorang Dirut bersedia
buka, respon para chatters langsung ngobrol bareng dengan pegawainya di dunia maya.
mengalir deras. Bincang-bincang on-
line pun berjalan cair dan menyenang-
kan. Diawal chatting, sederet kalimat
lucu yang dituliskan para karyawan
PLN mulai bermunculan di layar besar
yang diproyeksikan dari laptop yang
digunakan Dirut. Misalnya, di awal
percakapan ada yang menulis, “Duh,
Pak DIS online. Bravo.” Lalu, ada pula
yang menulis, “Kok, Pak Dirut ke kan-
tor pake sepatu kets?”
Sejumlah percakapan ringan tadi,
mengawali kegiatan online yang ber-
langsung sekitar dua jam itu. Dengan
gayanya yang khas, Dahlan tak kalah
kocak dalam menjawab setiap per-
tanyaan, sambil mengajak partisipan
chatting untuk lebih berani bertanya.
“Ayo, nanya. Ngga usah takut. Toh
kamu ngga gembrot,” tulisnya.   
Membaca kalimat-kalimat yang
ditulis para karyawannya itu, sesekali
Selesai mengetik, dia menoleh menikmati aktifitas dialog online itu.
Dahlan tertawa lepas. Namun, tak ja-
sesaat kepada Sekretaris Perusahan “Saya senang karena baru sekarang
rang ekspresinya berubah serius tat-
PLN Ida Bagus Mardawa yang berdiri ada dirut PLN yang mau buka-bukaan
kala membaca beragam ungkapan
di sampingnya. “Soalnya, di kantor lewat dialog chatting seperti ini. Sung-
hati yang dilontarkan para karyawan.
PLN Lubuk Pakam banyak sapinya,” guh saya senang dan kagum,” kata
Seorang karyawan dari Madiun
ujar Dahlan sambil tertawa lepas. Achmad Devi, staf TI PLN. Dialog on-
menyapa, “Halo, Pak DIS, saya anak
Pada bagian lain perbincangan on- line ini, bagi Dahlan Iskan merupakan
Madiun. Apa kabar?” Dahlan yang
line pagi hari itu, beberapa tema serius kali kedua. Sebelumnya, di bulan
saat itu mengenakan kemeja biru le-
juga dilontarkan. Misalnya, usulan Agustus lalu, dia sempat dialog online
ngan panjang dipadu celana panjang
agar PLN segera melakukan rekrut- dengan pembaca situs berita detik.
biru tua menjawab, “Pa kabar, Madi-
men tenaga kerja outsourcing hingga com.
un? Oh ya dimana ada pecel Madiun
dukungan penuh para karyawan atas Melihat begitu derasnya respon
di Jakarta?”
terobosan Dahlan dalam memajukan positif dari kegiatan Live Chat with
Begitu juga saat karyawan PLN Lu-
perusahan. “Ayo, Pak DIS terus laku- DIS ini, direncanakan kegiatan serupa
buk Pakam menyalami, “Lubuk Pakam
kan gebrakan, kami mendukung. Te- akan menjadi agenda rutin bulanan
senang ngomong dengan Pak DIS.”
rus majukan PLN,” tulis salah seorang dengan format dialog online yang lebih
Dahlan menjawab dengan berseloroh,
chatters dari Surabaya. disempurnakan. Lewat cara ini, komu-
“Apakah sapi-sapi di Lubuk Pakam su-
Meski sedikit terganggu oleh nikasi internal pun bisa mengalir cair.
dah disembelih? Soalnya baunya ter-
koneksi internet yang sempat be- (Sebagian sumber dari JPNN)
cium sampai di kantor.”
berapa kali terputus, Dahlan terlihat

16

PLTU Unit #1 Indramayu
Penampilan jangan terlalu diper-
masalahkan, yang penting kinerja
diutamakan. Ungkapan itu mungkin
pantas disematkan kepada Direktur
Utama PLN Dahlan Iskan. Hingga saat
ini, meski sudah menjadi orang nomor
satu di PLN, penampilan Dahlan tetap
low profile. Ia, misalnya, dalam segala
aktivitasnya masih setia dengan sepa-
tu kets.
Pun saat bertandang ke PLN Pem-
bangkitan Indramayu (Kit Indramayu),
Kamis (2/9). Masih mengenakan pa-
kaian olahraga, Dahlan yang didam-
pingi Sekper PLN dan GM PLN Kit In-
dramayu meninjau kesiapan PLTU unit
#1 yang akan masuk sistem kelistrikan
Jawa dalam waktu dekat ini.
Mendengar penjelasan GM Kit
Indramayu, Ishvandoyo, bahwa mu-
lai 7 September 2010 PLTU unit #1
Indramayu siap melakukan comision-
ing (pengujian), Dahlan terlihat sum-
ringah. Pasalnya, dengan masuknya
PLTU Indramayu ini, sistem kelistrikan
Jawa akan sedikit lega dengan paso-
kan daya lebih dari cukup dan pem-
bangkit berbahan bakar minyak akan
segera tersisihkan. Sekarang, daya
mampu pembangkit di Sistem Jawa
Bali sekitar 19.000 MW dengan perki-
raan rata-rata beban puncak sekitar
Siap Sumbang
Pasokan Daya
17.800 MW
Comisioning merupakan pengujian
tiap individu unit mulai sistem dan sub-
sistem sampai unit tersebut running
normal bahkan sampai full load (beban
penuh). Pengujian tersebut dilakukan
untuk menguji realibility, performance,
dan protecsion, serta lainnya sehingga
unit pembangkit ini benar-benar siap
beroperasi di sistem kelistrikan jawa.
Menurut Ishvandoyo, PLTU Indra-
mayu unit #1 ini akan diupayakan ma-
suk pada akhir Oktober. “Sebenarnya,
jadwal unit #1 PLTU Indramayu masuk
Commercial Operation Death (COD)
ke sistem kelistrikan Jawa pada No-
vember tahun ini. Namun, akan kami
upayakan agar akhir Oktober bisa ma-
suk sistem dan itu tidak akan mengu-
rangi kualitas operasinya karena telah
mengalami pengujian-pengujian,”
urainya.
PLTU berkapasitas 3 x 330 MW ini,
terdiri atas tiga unit mesin pembang-
kit yang dibangun di atas lahan seluas
83 hektar di desa Sumur Adem, Keca-
matan Sukra, Kabupaten Indramayu.
Khusus untuk unit #1 akan dilakukan
plan comisioning mulai 7 September.
Hal ini dilakukan untuk menguji se-
berapa besar konsumsi dan produksi
yang dihasilkan unit #1. “Artinya, pe-
17
kabar
ngujian sekarang dalam rangka suk-
sesnya masuk COD akhir oktober.
Sebelumnya juga telah dilakukan pe-
ngujian sampai beban maksimum dan
hasilnya dapat beroperasi normal,”
ujar Ishvandoyo.
Secara bertahap, lanjutnya, comi-
sioning akan berjalan selang tiga bu-
lan sekali. Jika paling telat unit #1 ma-
suk pada November 2010, maka unit
#2 akan masuk sistem pada Februari
2011 dan unit #3 bulan Mei 2011.
Dengan daya 330 MW tersebut,
setiap unit pembangkit menghabiskan
4200 ton batubara per harinya. Hal itu
terlihat ketika comisioning yang sebe-
lumnya telah dilakukan dengan beban
maksimum. Nantinya listrik yang di-
hasilkan dari PLTU ini akan disalurkan
melalui transmisi 150 kV ke Gardu In-
duk (GI) Sukamandi
Proyek pembangkit listrik ini, diba-
ngun dengan kebutuhan biaya sebesar
USD 696,734 + Rp 1.497 miliar. Pen-
danaannya bersumber dari pinjaman
Bank of China, konsorsium beberapa
bank nasional dan APLN. Pelaksana
kontrak pekerjaan dilaksanakan oleh
SINOMACH – CNEEC – PT Penta Adi
Samudera Joint Operation. Sedang-
kan konsultan desain dikerjakan oleh
PT Prima Layanan Enjinering. (*)
PLTU Indramayu
 kabar

Duh…
kantor, lewat program Corporate So-
cial Responsibility (CSR), PLN untuk
kesekian kalinya menggelar mudik
bersama gratis. Acara balik ndeso ini,
diikuti tidak kurang dari 750-an orang.

Enaknya Mudik Gratis Peserta mudik gratis ini berasal

dari tenaga outsourcing yang bekerja
di lingkungan PLN, seperti petugas
cleaning service atau satpam. Selain
itu, ratusan pedagang “Sogo jongkok”
pun turut diajak mudik gratis. Sogo
Jongkok adalah sebutan untuk peda-
gang kaki lima yang biasa mangkal di
seputaran kantor PLN Pusat.
“Enak sekali bisa ikut mudik gra-
tis bareng PLN. Pulang kampung jadi
lebih nyaman, ngga perlu berjubel dan
berebut bus atau kereta api. Mudah-
mudahan lebaran tahun depan PLN
buat acara mudik gratis lagi,” ujar
salah seorang peserta mudik yang
membawa istri dan dua orang anaknya
itu.
Jalur keberangkatan mudik ber-
sama ini terbagai dalam dua lintasan
perjalanan, yaitu lintas Pantura (Pan-
tai Utara) dan Jalur Selatan. Adapun
kota-kota yang menjadi tujuan pemu-
dik tersebar di sepanjang jalur pantura
dan jalur selatan, mulai dari Indra-
Ratusan orang yang mengenakan kaos warna kuning menyala mayu, Tasikmalaya, Ciamis, Brebes,
menyemut di halaman kantor PLN Pusat, Rabu (8/9). Tak Tegal, Pekalongan, Semarang, Yog-
yakarta, Wonogiri, Solo, serta kota-
hanya orang dewasa, anak-anak pun tumplak di tempat itu. kota lainnya. Tujuan mudik paling akhir
Pemandangan kian terlihat penuh oleh deretan delapan bus besar adalah Surabaya.
yang terparkir berjajar. Mereka bukan hendak mendemo PLN, Selain memperoleh kemudahan
tapi mau mudik bareng gratis yang diselenggarakan perusahaan moda transportasi, peserta mudik
bareng juga dijamin saat buka puasa
setrum berpelat merah itu. Pagi itu, direksi PLN melepas sekitar dan sahur di perjalanan. Acara pulang
350 peserta “Mudik bersama PLN 2010.” kampung gratis ini memang dimaksud-
kan untuk memberikan kesempatan,
Sehari sebelumnya, Selasa (7/9) untuk berjubel, berjibaku, dan berebut kemudahan, dan kenyamanan bagi
sore, di kantor PLN Distribusi Jakarta moda transportasi. para tenaga outsuorcing dan masyara-
dan Tangerang, GM PLN Distribusi Mereka juga tak patah arang disaat kat sekitar kantor PLN Pusat.
Jakarta dan Tangerang Purnomo Willy harus berhadapan dengan kemacetan Dengan menyediakan moda trans-
melepas sekitar 400 pemudik yang di- luar biasa. Bahkan, mudik dengan portasi yang nyaman dan memadai,
angkut dengan delapan bus. sepeda motor yang berisiko tinggi pun mereka bisa berlebaran bersama
Bagi masyarakat Indonesia, leba- dilakoni. Intinya satu; yang penting sanak keluarga dan kerabat di kam-
ran memang selalu identik dengan bisa lebaran di kampung halaman. pung halaman. Semoga tahun depan
tradisi mudik alias pulang kampung. Prihatin dengan fenomena itu, tak hanya mudiknya yang gratis, ba-
Mereka yang dari barat pergi ke timur, PLN tak tinggal diam. Sebagai bentuk liknya lagi diharapkan bisa gratis juga.
ataupun sebaliknya. Kuatnya tradisi kepedulian perusahaan terhadap para Duh…enaknya mudik bareng. (*)
mudik ini membuat banyak orang rela mitra kerja dan masyarakat sekitar

18
 kabar
PLTMG Petung Mulai Beroperasi
Setelah uji coba dua unit mesin
berkapasitas 3,2 MW berjalan lan-
car, PLTMG Petung resmi berope-
rasi 3 Mei 2010. Selama proses uji
coba tidak ditemukan kendala teknis
dalam sistem jaringan PLTMG yang
menghubungkan pipa distribusi pusat
penampungan Gas Wailawi di areal
Perusda Benuo Taka. Dalam uji coba
itu, layanan listrik kepada masyara-
kat maupun fasilitas umum sebagian
sudah terpenuhi, terutama di Sepaku
dan Penajam.
PLTMG Sewa milik PT Benuo Taka
Energy di Nenang Penajam, Paser
Utara ini memiliki kapasitas 3,2 MW
dan kebutuhan gasnya disuplai dari
Gas Wailawi milik Perusda Benuo
Taka. Selesainya proyek ini menan-
dakan salah satu program Provinsi Beroperasinya PLTMG Petung dak ada lagi pemadaman bergilir di
Kalimantan Timur terbebas dari krisis dapat mengatasi krisis listrik yang daerah itu. (*)
listrik berhasil terwujud. sering terjadi di PPU. Terbukti, kini ti-

Listrik Prabayar Kian Bersinar

PLN terus mengampanyekan lis-
trik prabayar (LPB), termasuk di Kota
Tepian, Samarinda, Rabu (1/9). Di-
rektur PLN Operasi Indonesia Timur,
Vickner Sinaga meresmikan Kampung
Listrik Prabayar di Perumahan Pondok
Surya Indah (PSI). Sebanyak 320 unit
rumah di perumahan Jalan PM Noor
Sempaja, Samarinda, itu kini terang
benderang dengan LPB.
Vickner mengatakan, selain bisa
mengatur sendiri kebutuhan listrik,
keuntungan lain memakai LPB adalah
terhindarnya kesalahan hitung me-
teran listrik oleh petugas PLN. “Kalau
mau beli voucher listrik, sebut saja
mau beli stroom,” timpal Vickner.
Manajer PLN Cabang Samarinda,
Max Tahapary, menambahkan, di Kota
Tepian kini tersedia 45 payment point
yang menjual stroom. Dengan begitu,
pelanggan tidak akan kesulitan bila
hendak mengisi kembali listriknya.
Animo masyarakat di Kota Sa-
marinda terhadap program ini cukup
tinggi. “Sampai kini, jumlah pelanggan
listrik prabayar di Samarinda mencapai
2.234,” kata Max. Selain manajemen
pengembang PSI, launching Kampung
Listrik Prabayar juga dihadiri anggota
DPD REI Kaltim, perwakilan AKLI, ser-
ta warga PSI.
Mengomentari LPB, Ny. Ari, warga
PSI yang rumahnya dijadikan percon-
tohan mengatakan, “Dengan LPB,
saya bisa lebih peduli terhadap peng-
gunaan listrik. Saya bisa membeli lis-
trik sesuai kemampuan saya.” Semen-
tara penjual stroom setempat yang su-
dah dua bulan menjual stroom meng-
ungkapkan, LPB membuka peluang
usaha baru buat dirinya.
Dengan berbagai keuntungan itu,
tak heran bila pamor LPB tambah ber-
sinar. (*)

19
 kabar

Gaji Besar, Korupsi

Presiden Susilo Bambang Yu-
dhoyono (SBY) yang membuka acara
mengatakan, IBBEX bukan sekadar

(Harusnya) Bubar
menampilkan expo dan konferensi,
namun juga membuka peluang bagi
pertumbuhan dunia usaha, khusus-
nya BUMN. “Perusahaan yang cerdas
dan menang di era globalisasi adalah
perusahaan yang bisa mengatasi an- Untuk kali kedua setelah tahun 2007, Kementrian Negara
caman dan tantangan, serta mampu BUMN menggelar Indonesia Bussiness-BUMN Expo and
mendapatkan, menciptakan, dan me-
numbuhkan peluang,” ujarnya.
Conference 2010 (IBBEX 2010) di JCC-Senayan, Kamis-
Menurut presiden, ada pelajaran Minggu (23-26/9). Dalam gelaran itu, PLN menjadi peserta
berharga yang bisa dipetik dari krisis pameran yang atraktif dan terdepan.
global beberapa waktu lalu. Pertama,
dunia menyadari bahwa Indonesia
core bisnisnya, biasa dijadikan “sapi Menanggapi sentilan itu, Direktur
mampu meningkatkan kesejahteraan
perah” karena semua harus diker- Operasi Jawa Bali PLN, Ngurah Ad-
masyarakat dunia. Dalam pertemuan
jakan BUMN, serta selalu dijadikan nyana, sependapat dengan presiden.
G20 terungkap bahwa pertumbuhan
bancakan oleh orang-orang yang ingin “Kalau memang kinerjanya bagus, ti-
dunia di masa depan adalah pertum-
mendapatkan keuntungan pribadi. dak salah direksi BUMN bergaji besar.
buhan yang kuat, berimbang, dan
Dalam gelaran IBBEX yang me- Yang jadi masalah adalah gajinya be-
berkelanjutan. Kedua, telah muncul
ngusung tema “Spirit Inovasi dan sar, tapi kinerjanya biasa-biasa saja,”
kawasan baru pertumbuhan pereko-
Sinergi BUMN Menuju World Class tuturnya.
nomian seperti di timur tengah, Asia,
Company”, itu Presiden SBY sempat Soal tiga penyakit di tubuh BUMN
dan Amerika Latin yang dapat menjadi
menyentil besarnya gaji Direksi BUMN sebagaimana diungkapkan Presiden,
pilar dan motor penggerak pertum-
yang bahkan berada di atas gaji pre- Adnyana merasa PLN sejauh ini ma-
buhan ekonomi masa kini dan nanti.
siden. Dengan gaji sebesar itu, presi- sih menjalankan pekerjaan sesuai
“Bagi Indonesia yang berada di Asia,
den berharap kinerja BUMN membaik core bisnisnya. “Kami nggak meraup
terbuka peluang besar yang bisa diraih
dan tak ada korupsi lagi. “Sebagian Di- semua bisnis. Kalau PLN mengambil
dan digunakan untuk meningkatkan
rektur BUMN gajinya jauh di atas gaji sisi hulu sampai hilir, itu masih dalam
ekonomi dan bisnis,” katanya.
presiden. Tidak apa-apa, yang pen- satu keterkaitan. Misalnya ada pem-
Setidaknya ada lima peran, fungsi,
ting kinerjanya baik. Jangan sampai bangkit dan batu bara. Anak perusa-
dan tugas BUMN versi SBY, di an-
gajinya ada yang 10 kali lipat diban- haan PLN bidang batu bara ini bukan
taranya BUMN harus menjadi kon-
ding presiden, tapi ternyata tidak lebih sebagai bisnis, tapi demi menjaga
tributor pertumbuhan perekonomian,
cerdik dari presiden dan kinerjanya ketersediaan pasokan batu bara untuk
juga sebagai perusahaan harus terus
begitu-begitu saja,” tegas SBY disam- pembangkit,” papar Adnyana dengan
mendapatkan laba, profit, dan dividen
but tawa hadirin. senyum khasnya. (*)
yang makin baik. “Yang paling pen-
ting, fungsi sosial BUMN sangat di-
harapkan rakyat, yaitu perusahaan
yang memberikan pelayanan publik,
menjalankan keperintisan usaha, dan
diharapkan bisa membantu golongan
ekonomi lemah, termasuk usaha mik-
ro, usaha kecil dan koperasi,” tutur
SBY yang mengenakan batik biru.
Ditegaskannya, kelima peran,
tugas, dan fungsi BUMN itu harus
dijalankan berimbang dan proporsio-
nal. Karena ada tiga penyakit yang
membahayakan BUMN, yaitu biasa
mengambil dan merambah semua
bisnis padahal tidak sesuai dengan

20

PLN Bakal Unjuk Gigi di Senayan
Tak banyak orang yang tahu bah-
wa saat ini PLN memiliki layanan Call
Centre 123 atau i-SMS 8123 untuk
menyampaikan segala keluhan atau
meminta informasi tentang ke-PLN-an.
Juga, sedikit masyarakat yang kurang
ngeh kalau sekarang PLN menawar-
kan listrik prabayar yang bisa mendidik
pelanggan PLN berhemat listrik.
Untuk itu, bertepatan peringatan
Hari Listrik Nasional (HLN) yang jatuh
pada 27 Oktober, PLN akan mengge-
lar pameran kelistrikan nasional yang
rencananya akan dipusatkan di Parkir
Timur Senayan, Jakarta, Minggu-Rabu
(24-27/10).
Ketua I Peringatan HLN, Ario Subi-
joko, mengatakan, sudah saatnya
masyarakat mengetahui apa yang se-
dang dilakukan, yang diperlukan, dan
kendala-kendala yang ditemui PLN.
“Biasanya kami hanya mempublika-
sikan kegiatan PLN melalui media
cetak, elektronik, atau media online.
Nah, melalui pameran ini masyarakat
bisa menyentuh langsung segala hal
yang terkait dengan PLN,” katanya.
Menurutnya, banyak hal yang
bisa diketahui masyarakat dalam pa-
meran kelistrikan tersebut, seperti bisa
melihat program 10 ribu MW tahap II
dengan energi terbarukan. Melalui
pameran yang bertemakan “PLN dan
Perubahan” itu, Ario mengharapkan
semua informasi yang ada di PLN bisa
tersampaikan melalui gerai-gerai yang
tersedia.
Pameran kelistrikan yang pertama
kalinya diadakan PLN ini, tidak hanya
sekadar pameran. “Akan terjadi tran-
saksi di sana. Misalnya Pemda yang
mempunyai kekayaan alam seperti
batu bara yang sedang mencari pem-
beli, melalui pameran ini bisa disam-
paikan. Karena pameran ini tidak khu-
sus PLN yang meramaikan pameran
ini, ada investor, perbankan, instansi
pemerintah, juga pabrikan dalam dan
luar negeri,” ujarnya.
Ario menyebutkan, sebanyak 82
gerai telah disiapkan PLN. Namun, pe-
minat setiap instansi untuk berpartisi-
pasi dalam pameran ini cukup banyak.
“Yang telah mendaftar sudah 85, me-
lebihi kuota yang disiapkan. Sampai
hari ini, masih banyak permintaan dari
berbagai perusahaan untuk meramai-
kan hari listrik ini. Perlu diingat, HLN
ini bukan milik PLN, tapi milik negara.
Karena HLN bukan ulang tahun PLN,”
ucapnya menegaskan.
Pameran yang rencananya akan
dibuka langsung oleh Menteri ESDM
itu akan diramaikan dengan senam
massal 10 ribu peserta, seminar ke-
listrikan, dan presentasi dari bebera-
pa perusahaan untuk memamerkan
produknya masing-masing. Juga akan
21
kabar
digelar penghargaan kepada kantor
instansi yang terhemat menggunakan
listrik dan karya-karya jurnalistik.
Peserta yang akan meramaikan
pameran kelistrikan ini diantaranya
adalah PLN Wilayah Kalimantan Barat
yang akan menggiring mitra binaan
mereka untuk memasarkan produk
unggulannya, seperti songket khas
sambas dan makanan lidah buaya.
Juga PLN Distribusi Jawa Barat
dan Banten (DJBB) yang akan meng-
gaet mitra binaan dari program PKBL
(Program Kemitraan dan Bina Ling-
kungan). Deputi Manajer Komunikasi
PLN DJBB, Adang Djarkasih, men-
gatakan, pihaknya akan membantu
memasarkan produk-produk mitra bi-
naan PLN DJBB. “Selain itu, kami pun
akan mempublikasikan program Desa
Mandiri Energi yang telah berhasil
mendongkrak rasio elektrifikasi di dae-
rah kami. Pada 2010 saja, kami meng-
garap DME dengan biogas pada tiga
desa, yaitu Agrabinta, Cihurang, dan
Saguling-Cirata,” ujarnya. (*)
kabar
Akibat Tambang Tak Kunjung
Berkembang
Kian mendekatnya penyelesaian pembangunan proyek
pembangkit 10 ribu MW tahap I, mendorong PLN menjaga
ketersediaan pasokan batu bara untuk mengoperasikan PLTU
yang tersebar di Indonesia itu. Diungkapkan Nur Pamudji,
Direktur Energi Primer PLN, untuk menyuplai pembangkit
dalam proyek percepatan 10 ribu MW itu diperlukan 30 juta
ton batu bara per tahun dan ini mesti diawasi ketat. Guna memenuhi kebutuhan batu
bara PLTU Labuan, Indramayu, Sur-
yalaya, dan Rembang yang beropera-
Untuk itu, PLN rutin melakukan due Batu bara (PKP2B). si tahun ini, PLN membeli 700 ribu ton
diligence (uji tuntas) terhadap perkem- “Tujuh perusahaan PKP2B me- dari spot market. Sebanyak 900 ribu
bangan dan kesiapan tambang-tam- nyatakan sanggup memasok seluruh ton dipasok juga tahun ini oleh perusa-
bang pemasok batu bara. “Karena kekurangan batu bara PLN. Kami akan haan PKP2B.
jumlah batu bara yang dibutuhkan memproses kontrak pasokan dengan “Kami pun mendapat pasokan 50
sangat, tambang-tambang itu perlu PKP2B, karena masih berupa komit- ribu ton batu bara dari PT Bukit Asam
diawasi ketat. Jadi, bukan hanya pem- men. Tentunya pembagian pasokan untuk kebutuhan September-Desem-
bangunan PLTU-nya, tetapi penyiapan akan disesuaikan dengan kemampuan ber 2010. Sejak Mei 2010, kami meng-
tambang batu bara juga perlu diperha- produksi masing-masing perusahaan,” adakan lelang 6 juta ton batu bara
tikan,” ujarnya di hadapan wartawan jelas Nur Pamudji. untuk keperluan lima tahun ke depan.
dalam “Buka Bersama Direksi PLN “Insya Allah, ketujuh perusahaan Sampai saat ini, PLTU yang segera
Bersama Wartawan”, Kamis (2/9). itu akan memasok batu bara dengan beroperasi adalah PLTU Rembang,
Berdasarkan hasil uji tuntas nilai kalori 4.200 Kcal/kg dan 5.000 Suralaya, dan Indramayu. Sebelum-
di lapangan pada April 2010, PLN Kcal/kg awal tahun 2011. Kontraknya nya, telah beroperasi PLTU Labuan
mendapati beberapa tambang yang akan dibuat per 20 tahun sesuai umur yang masuk dalam proyek percepatan
tidak mampu memasok batu bara se- PLTU. Jadi, ketidaksiapan tambang 10 ribu MW tahap I,” tutur Nur Pamudji.
suai waktu yang disepakati. “Ada tu- sebelumnya teratasi dengan pasokan (*)
juh tambang yang tak kunjung dikem- dari perusahaan PKP2B,” tambahnya.
bangkan, kebanyakan berlokasi di
Sumatera Selatan dan Kalimantan
Selatan, padahal mereka harus bisa
memproduksi 16 juta ton batu bara,”
paparnya.
Mengatasi ketidaksiapan tujuh tam-
bang batu bara itu, PLN telah melaku-
kan pembicaraan dengan pemerintah
cq Direktorat Jenderal Mineral, Batu
bara, dan panas bumi Kementerian
ESDM dan diputuskan, kekurangan
pasokan batu bara 16 juta ton akan
dipenuhi tujuh perusahaan Perjanjian
Karya Pengusahaan Pertambangan

22

Agus Lukito
Menjaga Gardu
di Atas Awan
Mobil yang ditumpangi Agus dan
rekan kerjanya terseok-seok di jalan
sempit menanjak tak beraspal. Hujan
deras menutup pandangan. Beberapa
kali roda mobil terjerembab di kubang-
an air. Lampu depan hanya mampu
menembus sekitar 2 meter gelapnya
malam. Pada satu tikungan, mesin
mobil mendadak mati. “Waduh… As-
taghfirullah… Masya Allah,” penge-
mudi dan para penumpang serempak
berteriak.
Agus Lukito, Supervisor Gardu In-
duk (GI) Dieng, tak bisa melupakan
peristiwa itu. Gangguan penghantar
150 kV Wonosobo pada 29 Maret
2007 selepas Maghrib itu mengindi-
kasikan adanya gangguan permanen
pada jaringan SUTT (Saluran Udara
Tegangan Tinggi).
Ia bersama teman-temannya ha-
rus melacak gangguan tersebut mulai
dari titik 15,7 km ke arah GI Dieng. Se-
mentara tim lain memeriksa jaringan
ke arah Wonosobo. Walhasil, sumber
gangguan ditemukan pada Tower 6.
Ada sejumlah isolator tersambar petir.
Kejadian seperti itu tak membuat
Agus Lukito dan 3 asistennya: Basuki,
Maghfur, dan Sulistyo Frinanto, serta
1 petugas ophar Kasdi, 4 petugas sat-
pam, 1 petugas pengawas line, 2 petu-
gas cleaning service, dan 4 petugas
outsorching sisi 20 kV (Distribusi), pa-
tah semangat. Meski alam di dataran
tinggi Dieng sering tak ramah, Agus
mampu bertahan selama dua belas ta-
hun menjaga GI Dieng.
Dieng adalah dataran tinggi yang
masuk wilayah Kabupaten Banjarneg-
ara dan Kabupaten Wonosobo. Ke-
tinggian rata-rata adalah 2.000 dpl (di
atas permukaan laut) dengan suhu
dingin berkisar 150C-20ºC di siang hari
dan 10ºC di malam hari. Dieng adalah
daerah vulkanik aktif, sehingga di sana
dikembangkan pembangkit berbasis
panas bumi (PLTP) oleh PT Geo Dipa
Energy.
GI yang berada di bawah UPT Pur-
wokerto, Region Jawa Tengah & DIY,
P3B Jawa Bali, itu beroperasi sejak 1
April 1998 meliputi Penghantar 150kV
arah Wonosobo dan Garung. Terdapat
trafo distribusi 16 MVA yang memasok
2 feeder ke arah Kec. Batur Banjarneg-
ara dan kec Garung Wonosobo. Luas
tanah ±4ha, 1 ha digunakan bangu-
nan dan instalasi. Sedangkan sisanya
difungsikan untuk pertanian sistem
tumpang sari, yaitu tanaman inti/kayu
diselanya ditanami kentang kerja
sama dengan masyarakat sekitar.
Karena itu, jika sekali waktu ber-
wisata ke Dieng, bertandanglah ke GI
yang terletak di Desa Sikunang Kec.
Kejajar Kab. Wonosobo. Kalau pas
musim panen, kentang rebus panas
akan tersaji, seperti yang pernah di-
alami Mulyo Adji AG (kini Dirut ICON+)
pada 31 Desember 2005 dan Nur
Pramudji (kini Direktur Energi Primer)
pada 25 Desember 2008.
i kiri) berfoto bersama
Agus Lukito (Ketiga dar
23
Sosok
Untuk bisa sampai ke GI Dieng,
dari rumahnya di Wonosobo Agus
memerlukan waktu tempuh 1 jam
perjalanan. Jarak tempuh sekitar 30
km dengan kondisi jalan menanjak,
berkelok-kelok, yang di kanan-kirinya
dikelilingi jurang dan tebing, mesti
ia lalui. Jika kabut turun atau jalanan
longsor, ia sering menginap di GI. Al-
ternatif lainnya, memutar lewat Ban-
jarnegara yang memakan waktu 3 jam
perjalanan.
Jika di tempat lain perangkat AC
dan kulkas adalah kebutuhan, di GI
Dieng malah sebaliknya. Yang dibu-
tuhkan adalah pemanas ruangan dan
kompor. Selain itu, karena jauh dari
jangkauan fasilitas umum seperti wa-
rung makan, maka jangan berharap
ada pedagang bakso lewat depan GI.
Meski kondisinya seperti itu, kata
Agus, ia dan rekan-rekannya berse-
mangat untuk berkarya. “Kami juga
tersulut untuk mewujudkan Opera-
tion & Service Exellences 2012,” kata
suami Tina Yuni Astanti serta ayah
dari Nabila Alayya Salzabil Lukito dan
Rasydan Ghifari Lukito itu. (*)
- SUTT Dieng
kru Gardu Induk Dieng
 INOVASI

Dampak Besar
Aplikasi “Toolbar” PLN Nasional
Oleh: Henri Firdaus, Joni, Anes Oktarina

“World is Flat”, demikian kata Thomas L. Friedman tentang fenomena saat ini
ketika informasi serta media penyampai dan pencari informasi sudah tidak
memiliki batasan waktu dan tempat berkat internet. Pengguna internet
di Indonesia saja meningkat sangat signifikan sejak tahun 2005 dengan
peningkatan 5 juta pengguna per tahun (www.apjii.or.id) dan total pengguna
pada tahun 2009 sebanyak 30 juta (www.internetworldstats.com).

Pengguna aktif jaringan dunia
maya tentu mengenal “toolbar”, kare-
na setiap search engine pasti memiliki
toolbar. Toolbar adalah sebuah plugin
(tambahan) pada browser internet
yang  dapat dipasang pada brow-
ser, seperti Internet Explorer, Mozila
Firefox, dan Apple Safari untuk mem-
buka suatu alamat website tanpa ha-
rus menyimpan atau mencari alamat
yang dimaksud melalui search engine.
Menilik potensi pengguna inter-
net yang berkembang rata-rata 12,3
persen per tahun dan hampir setiap
pengguna internet di Indonesia pasti
pelanggan PLN, maka PLN WS2JB
melihat peluang penyampaian infor-
masi kepada pelanggan melalui ap-
likasi toolbar. Tujuan pengembangan
Toolbar PLN Nasional untuk menya-
jikan informasi pelayanan pelanggan
yang lebih efektif dan efisien melalui
media inovatif, menarik, sederhana,
tapi berdampak besar kepada pelang-
gan, masyarakat umum, investor, dan
pegawai PLN, sehingga memuaskan
mereka sekaligus meningkatkan citra
PLN.
Sederhana dan komplit
Untuk dapat menggunakan tool-
bar, pelanggan tidak harus mengerti
bahasa pemrograman, karena proses
instalasi dan penggunaan aplikasi
tersebut sangat user friendly serta
customer oriented sesuai kebutuhan
pelanggan PLN.
Proses instalasi aplikasi Toolbar
PLN Nasional dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu:
1. Menggunakan paket CD installer
(disediakan PLN WS2JB).
2. Mengunduh langsung melalui web-
site http://ptplnpersero.communi-
tytoolbars.com/, www.plnpalem-
bang.co.id, dan http://inovasi.pln-
palembang.co.id.
3. Pengguna Operating System OS-X
Mac dengan browser Apple Safari
dapat mengunduh melalui alamat
website http://ptplnpersero.ourtool-
bar.com/SF.
4. Bisa langsung saja membuka
search engine seperti Yahoo atau
Google, dan ketikkan kata pencari
“toolbar pln”, lalu klik alamat tera-
tas.
5. Buat penggemar Facebook, ketik-

24
 kan “toolbar pln” di pencari user
Facebook, lalu klik alamat down-
load.
Setelah melakukan instalasi,
pelanggan dapat langsung meng-
gunakan toolbar yang dimaksud dan
memanfaatkan fitur yang ada. Hingga
saat ini, pemakai Toolbar PLN Nasio-
nal sudah mencapai 1.000 user yang
tersebar di Indonesia dan luar negeri.
Aplikasi Toolbar PLN Nasional
dibagi tiga fitur, yaitu Fitur Utama, Fitur
Personal Component, dan Fitur Useful
Component.
Fitur Utama meliputi:
1. Info Rekening yang menyajikan in-
formasi rekening tagihan listrik bu-
lan berjalan untuk pelanggan PLN
di seluruh Indonesia.
2. Message Ticker yang berisi pesan
berjalan tentang berita seputar
PLN, himbauan untuk berhemat
dan membayar rekening listrik te-
pat waktu, bahkan informasi rekrut-
men pegawai PLN.
3. Informasi Pelayanan Pelanggan
yang dibutuhkan calon pelanggan
baru maupun pelanggan eksisting
yang ingin mengetahui lebih lanjut
kondisi pelayanan kelistrikan yang
diberikan.
4. PLN Knowledge, berupa link ke
berbagai website PLN yang berisi
informasi berhemat listrik dan pe-
ngetahuan seputar PLN serta info
kelistrikan lainnya.
5. Situs PLN, berupa link ke seluruh
website resmi Unit PLN dan anak
perusahaan serta mitra pendukung
PLN.
6. Berita Seputar PLN dari sejumlah
website portal berita dalam bentuk
link menuju sindikasi website (Re-
ally Simple Syndication/RSS).
7. Tweets yang berupa link menuju
Aplikasi twitter untuk Seputar PLN
dan Tweet News pada sejumlah
account tweet website berita lain-
nya.
Adapun Fitur Personal terdiri atas:
1. Mesin pencari alamat website
(search engine) dengan dukungan
Google.
2. E-Mail Notifier, secara otomatis
memberitahu adanya e-Mail baru
masuk. e-Mail provider pendu-
kungnya Google, Yahoo, AOL,
Windows Live.
3. Pop Up Blocker, melakukan
blokade terhadap pop-ups yang
mengganggu, termasuk cookie
cleaner, history delete, dan cache
cleaner.
4. Weather Forcaster, menunjukkan
prakiraan cuaca di area lokal mau-
pun seluruh dunia.
5. Online Radio Player, mengajak
mendengarkan stasiun radio online
dan podcast.
25
Sementara Fitur Useful Component
adalah Menu Pintas Microsoft Office,
Kalkulator, Windows Media Player,
Windows Registry Editor.
Dengan banyaknya fitur yang disa-
jikan, Toolbar PLN Nasional tidak ha-
nya menjadi alat bagi pelanggan untuk
mencari informasi seputar PLN, namun
dapat pula digunakan PLN sebagai
media marketing. Manfaat lebih jauh
dari bertambah banyaknya pelanggan
pengguna aplikasi ini adalah:
1. Alat advertising atau promosi yang
efektif, karena promosi PLN akan
langsung dilihat pelanggan secara
realtime dalam hitungan detik, se-
perti undangan pribadi.
2. Membentuk brand awareness dan
customer loyalty, karena “PLN” akan
selalu tampil setiap kali pelanggan
mengaktifkan browser internet.
3. Adanya kontrak berkesinambungan
dengan pelanggan, karena PLN
dapat kontinyu mengirimkan pesan-
pesan serta Desktop Alerts untuk
hal yang bersifat urgen.
Lebih jauh ihwal Toolbar PLN Nasi-
onal, hubungi: henri@pln.co.id, joni2@
pln.co.id, anes.oktarina@pln.co.id. (*)
Penulis: Pegawai PLN Wilayah Su-
matera Selatan, Jambi, Bengkulu
Mozaik
Mendidik Tanpa Menghardik
Berulang kali Tami menjelaskan pada Rasya (3 th) untuk tidak mencoret-coret dinding
rumah. Namun, perintahnya hanya masuk kuping kanan dan keluar dari telinga kiri.
Saking kesal, Tami pun membentak sang anak. Menangis keras sebagai jawaban, Rasya
tak juga menyetop kegiatannya, ”menggambar” dinding dengan “lukisan abstrak”.
Menangani perilaku anak, khusus-
nya anak usia prasekolah, memang
susah-susah gampang. Usia golden
age 0-5 tahun itu merupakan masa
pertumbuhan anak dimana kepriba-
dian mereka masih berubah-ubah
dan belum mampu menggunakan
logika. Anak-anak biasanya mempu-
nyai gagasan, perasaan, harapan,
peraturan, keyakinan, dan nilai-nilai
yang berbeda tentang diri mereka dan
dunia pada umumnya. Ini sangat ber-
beda dengan orang dewasa yang su-
dah hidup lebih lama. Untuk itu, orang
dewasa harus memahami perbedaan
ini dan membangun komunikasi ber-
dasarkan empati, saling percaya, dan
saling menghargai.
Menjadi orang tua, pada dasarnya,
tidak mudah, karena seringkali kedi-
siplinan yang ingin diterapkan berten-
tangan dengan perilaku anak yang
belum mengerti apa-apa. Sekalipun
kesal, orang tua tidak diperkenankan
melakukan kekerasan apa pun pada
anak. Seringkali orang tua yang frus-
tasi menghadapi anaknya mulai ber-
teriak atau memukul, padahal semua
tindakan itu tidak ada gunanya. Huku-
man keras kerap menimbulkan lebih
banyak masalah ketimbang solusi.
Selain itu, orang tua tidak dapat
mengetahui efek dari tindakan keke-
rasan pada anak. Seringkali, hukuman
hanya menyembunyikan perilaku bu-
ruk, namun tidak menghentikannya.
Pasalnya, anak-anak melihat dunia
dalam bentuk nyata. Maka, anak kecil
yang melihat orang dewasa boleh me-
mukul anak kecil akan menganggap
bahwa anak kecil pun boleh memukul
orang dewasa atau anak kecil lainnya.
Pukulan membuahkan pukulan, kema-
rahan, balas dendam, atau putusnya
komunikasi orang tua dan anak-anak
mereka.
Jerry Wyckoff, Ph.D., ahli terapi ke-
luarga dan asisten profesor di Bagian
Pengembangan Manusia dan Kehi-
dupan Keluarga-Universitas Kansas,
Amerika, menyodorkan beberapa tips
untuk mendidik disiplin anak tanpa
perlu dibarengi bentakan atau pukulan
sebagaimana terangkum dalam buku
Disiplin Tanpa Teriakan atau Pukulan.
Tentukan perilaku spesifik yang
ingin diubah. Jangan hanya me-
ngatakan pada anak untuk merapikan
mainan, namun jelaskan dengan spe-
sifik pada anak untuk membereskan
atau menumpuk balok-balok mainan-
nya sebelum pergi bermain.
Katakan dengan tepat pada
anak apa yang Anda inginkan agar
ia lakukan dan tunjukkan padanya
cara melakukannya. Jika Anda ingin
anak tidak merengek saat meminta
sesuatu, tunjukkan padanya bagaima-
na cara ia meminta hal itu dari Anda.
Membimbing anak secara manual
dengan memperlihatkan tindakan
yang diinginkan, akan membantu anak
memahami dengan tepat apa yang
Anda inginkan dari mereka.
Pujilah anak jika telah melaku-
kan perintah Anda. Jangan memuji
26
anak, tapi pujilah apa yang dilakukan-
nya. Pusatkan perhatian atau celaan
Anda pada perilaku anak, karena
perilaku itulah yang membuat Anda
tertarik untuk mengendalikannya.
Tetaplah memuji selama perilaku
baru itu masih memerlukan dukung-
an. Pujian terus menerus terhadap
perilaku baik anak merupakan cara
efektif orang tua mengajari anak. Pu-
jian akan mengingatkan anak akan
harapan orang tua dan tetap memberi
contoh perilaku yang baik di depan
mereka.
Cobalah hindari adu kekuatan
dengan anak. Alihkan wewenang
anda pada benda mati untuk meng-
hindari pertentangan dengan Anda.
Misalnya, Anda ingin anak tidur cepat,
maka biarkan pengatur waktu yang
mengaturnya dan lakukan itu terus-
menerus.
Jangan lupa mengawasi anak.
Meski begitu, orang tua tidak harus se-
lalu ada di samping anak, yang penting
Anda memberi perhatian. Anda dapat
memantau saat anak bermain, mem-
bantu mereka mempelajari kebiasaan
bermain yang baik, dan lain-lain. Jika
orang tua tidak memberi perhatian pe-
nuh, ada banyak kesalahan perilaku
yang tidak dapat diperbaiki.
Jangan mengingatkan anak
Anda pada perbuatan buruknya da-
hulu. Mengungkit perilaku buruk anak
yang sudah berlalu akan menimbulkan
kemarahan dan meningkatkan ke-
mungkinan perilaku buruk selanjutnya.
Mengingatkan anak akan kesalahan
yang telah dilakukannya hanya men-
jadikan kesalahan mereka sebagai
contoh tentang apa yang tidak boleh
dilakukan, tapi tidak menunjukkan apa
yang harus dilakukan. Mengingatkan
anak-anak tentang kesalahan mereka
hanya merupakan latihan untuk mem-
buat kesalahan lain. (*)

Ariyanto
Menggowes
Ontel
Virus “Bike to work” rupanya telah
menyebar di kantor PLN Pusat. Salah
seorang pegawai PLN yang telah ter-
jangkit virus itu adalah Ariyanto (41).
Pria yang kesehariannya mengurus
masalah perpajakan di PLN itu me-
Saat berada di kantor, wanita
yang satu ini selalu terlihat feminim.
Rambutnya yang terurai panjang, me-
negaskan kalau dara kelahiran Ban-
dung 4 Juli 1985 ini adalah perempuan
yang tak banyak tingkah. Tapi, saat
berada di lapangan, ia berubah 180
derajat. Rambutnya yang terurai in-
dah itu diikat gaya ekor kuda. Pakaian
ngantornya pun ia ganti dengan kaos
dan celana pendek. Gayanya sontak
lebih energik.
Dialah Yulia Ismaganti. Perem-
puan yang sehari-harinya mengurusi
aset manajemen properti PLN kantor
pusat, ini juga tercatat sebagai pemain
voli di “PLN Elektrik”. Sebenarnya,
jauh hari sebelum bekerja di PLN, Yuli
telah bergabung dengan tim voli ke-
banggan PLN itu sejak 2002, saat ia
masih duduk di bangku kuliah.
Selepas kuliah, melalui open re-
cruitment pada 2004, Yuli berhasil lolos
menjadi siswa OJT dan ditempatkan di
pulau Bangka-Belitung. Sebelumnya,
ia sempat bekerja di salah satu bank
swasta ternama. “Alhamdulillah, saya
diterima bekerja di PLN,” katanya sum-
GAYA
ngaku telah kesengsem pada sepeda,
khususnya sepeda ontel. “Walau ben-
tuknya kuno, tapi ada kebanggaan
tersendiri saat mengendarainya,”
ujarnya.
Saking cintanya pada sepeda jadi-
Energik Bersama “PLN Elektrik”
ringah.
Kendati seabreg pekerjaan kantor
selalu membekapnya, Yuli tak pernah
lalai berlatih voli. Sepulang ngantor, ia
selalu meluangkan waktu untuk latih-
an. Kalau sedang ada kejuaraan, in-
tensitas latihannya ditingkatkan. “Yang
27
GAYA
tu, setiap Jumat ia menggowes ontel-
nya untuk berangkat kerja. Jarak 8 km
dari rumahnya ke kantor ia jajal penuh
riang. Waktu tempuh sekitar 30 menit
pun terasa sebentar.
Jika hari Minggu, ia sering ber-
kumpul dengan komunitas penyuka
sepeda. “Di sana (komunitas sepeda),
rasa kekeluargaannya sangat kental.
Tidak hanya ngobrol tentang teknis
sepedaa, tapi juga sering membahas
tentang pendidikan atau mengenai
kondisi kekinian,” katanya.
Ariyanto berharap, ke depan
banyak pegawai PLN yang mau ber-
sepeda ria berangkat ke kantor dan
terbentuk komunitas sepeda PLN. Jika
sudah ada komunitasnya, pria yang
sering disapa toge itu mempunyai ke-
inginan untuk mengenalkan PLN ke-
pada anak-anak Sekolah Dasar (SD).
“Saya ingin mengajak anak-anak SD
mengenal listrik lebih dalam, dengan
harapan mereka akan mengingatkan
orangtuanya untuk menghemat listrik,”
harapnya. (*)
Yulia Ismaganti
pasti saya tetap meluangkan waktu
untuk latihan,” ujarnya.
Yuli mengaku sangat mencintai
dua pekerjaannya. “Keduanya sama-
sama untuk mengharumkan nama
PLN,” katanya. (*)

Di Jawa,
PLN Perlu 5.000 Pasukan
Berani
Mati
Oleh: Dahlan Iskan
Ini tidak ada hubungannya dengan kenaikan
Tarif Dasar Listrik (TDL). Baik yang lalu maupun
yang konon akan naik lagi Januari tahun depan.
Ini soal kebiasaan di PLN yang sudah lebih 30 ta-
hun tidak kunjung berubah: listrik mati dengan
alasan sedang dilakukan pemeliharaan. Pemeli-
haraan trafo maupun jaringan. Jaringan tegang-
an menengah maupun tegangan rendah.
28
horison
Padahal, di Jakarta saja setiap hari
dilakukan 36 pemeliharaan jaringan di
36 lokasi. Ini berarti dalam sebulan ter-
jadi hampir 1.000 kali pemeliharaan.
Ini hanya di Jakarta. Artinya dalam se-
bulan hampir 1.000 kali pula listrik mati
secara “sah” di Jakarta.
Pelanggan tentu tidak lagi peduli
kematian itu sah atau tidak. Toh aki-
batnya sama: daging di kulkas busuk,
ikan koi di akuarium mati, dan apakah
rambut yang tengah disampo di kamar
mandi harus dibiarkan kering?
Zaman sudah berubah. Tinggal
PLN yang belum berubah di bidang
ini. Dulu, 30 tahun lalu, orang masih
bisa menerima listrik mati, asal jangan
malam hari. Maka pemeliharaan di-
lakukan siang hari. Antara pukul 08.00
sampai 16.00. Delapan jam. Dulu, be-
lum ada kulkas dan belum ada ikan
koi. Kalau listrik mati delapan jam bisa
ditinggal ke sawah atau ke pasar.
Dulu, ketika pelanggan masih se-
dikit, komunikasi masih mudah. Se-
tiap kali dilakukan pemeliharaan, PLN
masih sempat memberitahu semua
pelanggan lewat surat. Lalu diiklankan
di koran setempat. Tapi pengumuman
seperti itu kini tidak lagi bisa men-
jangkau seluruh pelanggan. Walha-
sil, pelanggan tidak tahu lagi apakah
lampu di rumahnya mati karena peme-
liharaan atau mati karena disantet.
Inilah yang membuat citra byar-pet
masih belum bisa hilang. Tidak bisa
segera berubah menjadi pet-byar.
Padahal pemadaman bergilir akibat
kekurangan daya listrik sudah tidak
terjadi lagi sejak 30 Juni 2010 lalu.
Yang membuat pelanggan juga
tidak bisa menerima lagi listrik mati
adalah ini: TV swasta. Dulu, 30 tahun
lalu hanya ada TVRI, itupun pagi hari
tidak siaran. Kini acara-acara TV bu-
kan main serunya. Kalau dulu boleh
mati lampu asal siang hari, kini tidak
mungkin lagi: Ibu-ibu sudah banyak
yang kecanduan sinetron atau Take
Me In.
Maka tidak ada jalan lain: PLN
yang harus berubah
Bisakah kebiasaan selama lebih
30 tahun berubah cepat? Seorang
anggota DPR asal Lombok bukan
main marahnya. Listrik di rumahnya
di Mataram, mati. Berkali-kali dia me-
ngirim SMS yang isinya menunjukkan
kemarahannya itu. Dia mengira masih
terjadi pemadaman bergilir seperti di
masa lalu. Padahal, ini keteledoran
yang memang tidak bisa diterima:
sekring trafo kecil di dekat rumahnya
putus. Tidak kunjung diperbaiki.
Begitu marahnya anggota DPR
tersebut sehingga saya tidak cukup
hanya minta maaf. Saya pun menulis
jawaban begini: Kalau Bapak meng-
izinkan, karyawan yang tidak segera
memperbaiki sekring itu akan saya
pecat!
PLN, mau tidak mau memang
harus berubah
Kebiasaan panjang melakukan
pemeliharaan sampai mematikan
lampu selama delapan jam itu harus
diakhiri. Inilah tekad baru seluruh jajar-
an PLN sekarang ini. Kini rapat-rapat
di PLN diisi dengan agenda bagaima-
na mengubah kebiasaan yang sudah
mendarah-mendaging ini. Ini tidak mu-
dah, tapi harus berhasil.
Di mana-mana saya mendiskusi-
kan soal ini sekarang. Saat di Riau,
misalnya, ada usul bagaimana kalau
pemeliharaan dilakukan di hari Ming-
gu. Usul ini kelihatannya masuk akal.
Tapi saya masih keberatan. Di hari
Minggu pun kini listrik tidak boleh mati.
Banyak orang nikah di hari Minggu.
Mereka akhirnya menyepakati
pemeliharaan dilakukan malam hari,
antara pukul 23.00 sampai 04.00.
Setelah para pengantin ditinggalkan
para tamunya pulang. Di saat pengan-
tin berangkat ke peraduan inilah petu-
gas PLN mulai berangkat ke lapangan
memanjat tiang-tiang listrik. Lalu me-
matikannya. Gelap.
Berarti mereka akan bekerja
malam. Tidak apa-apa. Toh masinis
kereta api, pilot jurusan antar benua,
pegawai percetakan koran, karyawan
pembangkit listrik sendiri, semuanya
kerja malam. Apa salahnya kalau
pegawai PLN bagian pemeliharaan
juga bekerja malam.
Tapi ide seperti di Riau itu tidak
akan bisa dijalankan di Jakata. Juga
di seluruh Jawa. Orang Jakarta sudah
terlalu biasa tidur dengan AC. Kalau
listrik mati, biar pun pukul 00.00 tidak
bisa diterima. Mereka bukan lagi pe-
ngantin baru. Mereka mengatakan
tidak bisa tidur. Ini akan menganggu
stabilitas ekonomi keesokan harinya.
Pokoknya lampu tidak boleh mati.
Hari apa pun, jam berapa pun. Inilah
tantangan yang benar-benar tidak mu-
dah. Tapi harus dilakukan. Kalau pun
tidak bisa berubah mendadak, harus
ada tahapan-tahapan yang jelas. Ha-
rus dicari sistem pemelihataan yang
cocok dengan zaman yang sudah
berubah ini. Sebagai langkah awal,
diputuskan pemeliharaan dilakukan
seperti biasa, tapi lampu hanya boleh
dimatikan maksimum tiga jam.
Dua hari setelah keputusan itu,
saya masih menerima laporan ini:
salah satu lokasi di Jakarta masih di-
lakukan pemeliharaan selama 6 jam!
Memang sudah tidak lagi 8 jam, tapi
masih belum bisa tiga jam. Inilah salah
satu contoh tidak mudahnya peruba-
han ini. Tapi tidak boleh menyerah.
Target harus dicapai. Sudah mulai
banyak lokasi yang dipelihara dalam
jangka waktu kurang dari tiga jam.
29
Tanggal 30 November 2010 nanti, Ja-
karta, dan seluruh Jawa harus bisa
melaksanakan keputusan ini. Dengan
segala konsekuensinya.
Bahkan akan ada target berikut-
nya: bagaimana PLN bisa melakukan
pemeliharaan jaringan tanpa memati-
kan setrumnya sama sekali. Namun,
target yang satu ini tidak bisa dilaku-
kan dalam hitungan minggu. Dengan
kerja yang luar biasa keras pun mung-
kin perlu waktu sampai satu tahun.
Konsepnya sudah ada: PDKB (Peme-
liharaan Dalam Keadaan Bertega-
ngan).
Untuk bisa melaksanakan konsep
ini memang harus disusun perenca-
naannya. Yang lebih sistematis dan
rapi. Bahkan harus disiapkan orang-
orang yang bukan hanya memiliki
keterampilan istimewa, namun juga
kejiwaan yang khusus. Inilah yang me-
nyebabkan target yang satu ini tidak
boleh dilakukan terburu-buru: harus
dicari dulu orang-orang yang memiliki
keterampilan dan kejiwaan tertentu
itu, harus dididik dan dilatih, dan harus
dilengkapi peralatan anti-setrumnya.
Akan ada rekruitmen, pendidikan,
latihan, dan menganggaran. Itulah
sebabnya dalam angaran tahun 2011
soal ini harus dimasukkan.
Di Jakarta saja mungkin diperlu-
kan 1.000 orang dengan kualifikasi
seperti ini. Mereka akan dibagi dalam
200 kelompok/regu, masing-masing
lima orang. Se-Jawa berarti perlu seki-
tar 5.000 orang. Alangkah rumitnya
rekrutmennya, pendidikannya, pelati-
hannya, dan penyiapan alat-alatnya.
Mereka inilah pasukan berani matinya
PLN ke depan. Berani melakukan pe-
kerjaan pemeliharaan jaringan ketika
jaringan itu dalam keadaan sedang
mengalir listriknya.
Zaman sudah berubah. PLN ja-
ngan ditinggal!
 Lensa

Dirut pun
Menyetir Sendiri
Tiga hari menjelang lebaran, Dirut PLN
Dahlan Iskan meluncur ke lokasi pemba-
ngunan PLTU 3 Banten di Teluk Naga. Bagi
seorang Dirut, kunjungan seperti itu tentu ja-
mak dilakukan. Tapi kalau yang satu ini pasti
jarang terjadi: dirut menyetir sendiri mobilnya
bergantian dengan Direktur Perencanaan &
Teknologi Nasri Sebayang. Tak hanya itu,
saat membahas kendala dan pemecahan
terkait percepatan pembangunan PLTU Te-
luk Naga Unit 1 yang akan beroperasi pada
April 2011, direksi duduk lesehan bersama
Sekper, GM Pembangkitan Lontar, dan para
kontraktor di dermaga PLTU 3 Banten-Teluk
Naga (3x315 MW). (*)

Seakan tak mau kalah dengan

Dirut PLN, dua hari jelang Idul Fitri
Giliran Menteri ESDM ke Banten
1413 H, Menteri ESDM Darwin Saleh
bersama pejabat Kementrian ESDM
meninjau PLTU 1 Banten - Suralaya
di Merak, Banten. Didampingi Dirut
PLN dan Dirut Indonesia Power, sang
menteri meninjau khusus pembangun-
an PLTU 1 Banten – Suralaya (1x625
MW) yang rencananya akan mulai
beroperasi pada Desember 2010. (*)

Dewan Komisaris Baru PLN Batam

Jumat (17/9), di PLN Kantor Pusat Direktur
SDM PLN Eddy Erningpraja menggelar serah
terima jabatan Dewan Komisaris PLN Batam.
Perombakan ini dilakukan menyusul penggan-
tian jajaran Direksi PLN Batam yang sudah di-
lantik sebelumnya. Jabatan Komisaris Utama
yang baru dipegang oleh Harry Jaya Pahlawan
(Direktur Operasi Indonesia Barat PLN) meng-
gantikan Djoko Suwono. Dalam melaksanakan
tugasnya, Harry dibantu empat komisaris, yaitu
Ullyses Simanjuntak, Erry Nirbaya, I Wayan
Subawa, Yopie Hidayat. (*)

30
Lensa

Rombongan Dahlan
Dicegat Masyarakat
Pertengahan September kemarin, Dirut PLN Dahlan Iskan bersama rombongan menyambangi daerah-daerah di Su-
lawesi, seperti Tanggari, Tonsea Lama, Lahendong, Amurang, Gorontalo, Palu, Mamuju, dan daerah lainnya. Dalam per-
jalanannya itu, rombongan PLN sempat dicegat masyarakat Buol yang meminta listrik di daerah mereka bisa menyala
24 jam. Hingga kini mereka baru bisa menikmati listrik selama 6 jam, mulai pukul 18.00 hingga 00.00. Untuk mengatasi
masalah itu, Dahlan memprogramkan tepat tanggal 1 Januari 2011 nanti, listrik di Paleleh harus menyala 24 jam. (*)

31