Desember 2010

Berbagi Informasi, Merajut Komunikasi

Pangkas Birokrasi
Ringkas Pelayanan
 FOKUS Edisi Desember 2010

Penerbit
PT PLN (Persero)

03 Gardu
Memburu Efektivitas Susunan Redaksi
Pembina:

04
- Sekretaris Perusahaan
Teroka - Ario Subijoko
Birokrasi Dipangkas, Pelayanan Diringkas
Pemimpin Redaksi:

06 Prosedur Baru Sambungan Baru Bambang Dwiyanto

Redaktur Pelaksana:

08
G. Wisnu Yulianto
Helmy Faishal Zaini - Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal :
Bedah Desa Dorong Penyediaan Listrik Daerah Tertinggal Redaksi:
- Ida Wardani
- Ahmad Hidayat

10
- Anita Widyastuti
Garda - Tutang Wien
PLN Cabang Bau-Bau :
Baru Nyala Setelah Mati
Redaksi Foto:

12 Bidang Knowledge Management : - Agus Trimukti

“Re-inventing the Wheel”
20 Sengkang Ekspansi,
PLN Efisiensi
- Irwanto Sumadi

Sekretaris Redaksi:

14 Andalanku 345 :
“PDKB!!!...Safety...Safety...Safety...
21 “Yang Penting Isi,
Bukan Kulitnya ...!”
Novita Ida Yanti

Administrasi:

15 e-Proc LPSE : Luciana Nallley

PLN Tak Main-Main dengan GCG
22 Horison
Bebas Pemadaman Bergilir IBT,
Bukan Bebas Hambatan
Alamat Redaksi:
PT PLN (Persero) Gedung Utama Lt. 2
Jl. Trunojoyo Blok M I/135

16
Telp. (021) 7261122, 7251234
Gelar Pasukan Khusus PLN :

24
DIS Pegang Jaringan 20 Ribu Volt Sosok Ext. 4126, Faks. (021) 7227059
e-mail: novita@pln.co.id
Merajut “Benang Kusut”
Dampak Merapi Konsultan Media:
www.dinamikakomunika.com

17 Kabar
PLN Gelar
“English Olympiade” Ketujuh
26
Inovasi
Komunikasi Pol dengan
Ardneh’s Pole
Isi diluar tanggung jawab percetakan
ISSN: 1907-1469

18 Gratifikasi?
Laporkan Segera ke KPK! 27 Gaya
• Komunikasi Badminton Suryani
• Bowling dan Penaklukkan Diri Rosy

19 - Bantuan untuk Sajingan

- Sharing Experienced P2APST Mozaik
28 Waspadalah, Stroke Mulai
Menyerang Usia Muda

30 Lensa
• Alstom dan Produksi Trafo
• Direksi Baru PLN Batu Bara
• GITET Cibatu Tambah Trafo
• Passus PLN Masuk Candradimuka
• Penandatanganan Akta Perdamaian PLN-IPP
• Lampu Tenaga Surya untuk Pegunungan Bintang
Gardu
Makanan siap saji kini semakin
menjamur dan digemari masyarakat.
Jika ditelisik, ada beberapa kelebihan
yang membuat makanan jenis ini bisa
diterima lidah masyarakat kita. Sebut
saja, selain disajikan dalam tempo
cepat, konsumen bisa memilih dengan
tepat santapan yang diinginkannya,
lantaran informasi diberikan jelas dan
lugas. Intinya, penyajiannya efektif.
Masyarakat modern yang selalu
ketat memperhitungkan waktu me-
mang tak mau ribet dalam perkara apa
pun. Maunya jelas, ringkas, dan cepat.
Terlebih jika harus berhadapan de-
ngan birokrasi. Sehingga perlu terobo-
san solusi agar birokrasi tak bikin ribet.
Kondisi ini terbaca oleh Direksi
PLN yang menilai perusahaan kurang
cepat merespon setiap perubahan,
padahal dinamika perubahan di ling-
kungan eksternal perusahaan sema-
kin kencang. Tuntutan masyarakat ter-
hadap mutu dan kecepatan pelayanan
PLN kian meningkat.
Ya, PLN yang kini dihuni lebih dari
50 ribu karyawan ibarat kapal besar
yang bergerak lamban. Alhasil, debi-
rokratisasi atau menyusun kembali
struktur organisasi lebih sederhana
dan efektif menjadi pilihan demi ter-
capainya pelayanan pada pelanggan
secara cepat, tepat, efektif, dan efisien
di semua lini.
Untuk menjadikan PLN lebih kuat
dan lincah, manajemen bakal meng-
kaji bagian atau lembaga apa saja
yang penting dan mana saja yang
kurang atau tidak penting. Bagian
penting akan diperkuat SDM-nya. Se-
mentara bagian yang tidak penting
bisa dihilangkan atau dikurangi jumlah
3
SDM-nya, kemudian dipindahkan ke
tempat yang lebih penting.
Artinya, selain debirokratisasi, Di-
reksi juga mengharapkan apa yang
selama ini dikenal dengan istilah “man
behind the gun” atau “the right man in
the right place at the right time”, me-
nempatkan orang sesuai keahliannya.
Sehingga setiap lembaga, unit, serta
bagian di tubuh PLN bisa dijalankan
oleh petugas yang benar-benar me-
nguasai bidangnya agar pelayanan
pada pelanggan berjalan mulus.
Asumsinya, jika di dalam tubuh
organisasi sendiri tak terjadi perbai-
kan, mana mungkin bisa menciptakan
perbaikan bagi pelanggan maupun
pemangku kepentingan lain yang be-
rada di luar pagar. (*)
 teroka

Birokrasi Dipangkas, Pelayanan Diringkas

Organisasi PLN saat ini dinilai terlalu “gemuk” dan
“lamban”. Karenanya, Direksi dalam waktu dekat
akan melakukan debirokratisasi. Struktur organisasi
perusahaan akan ditata dan disederhanakan, jabatan
struktural dipangkas, serta memigrasi karyawan
dari tempat atau unit kerja yang kurang penting ke
tempat yang lebih penting. Selain mempercepat
pengambilan keputusan, debirokratisasi ini juga untuk
meringkas prosedur pelayanan.

Rencananya, debirokratisasi bakal karyawan saat ini sudah sangat mer-

dilakukan pada 2011. Maka, jangan
heran bila dalam waktu tidak lama lagi
ada beberapa lembaga atau unit PLN
yang dihapus. Dan jangan kaget pula
bila nanti ada beberapa pejabat struk-
tural yang harus meninggalkan po-
sisinya serta sejumlah karyawan harus
bermigrasi ke tempat lain.
Agenda pemangkasan birokrasi
menjadi salah satu topik bahasan
hangat dalam Rapat Direksi PLN di
Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi,
Sulawesi Tenggara. Rapat pada 13-14
November lalu itu diikuti beberapa Ke-
pala Divisi, General Manager, Manajer
Cabang, dan Kepala Rayon/Ranting.
Direksi memandang perlu langkah
debirokratisasi agar PLN bisa berger-
ak lebih lincah mengantipasi dinamika
perubahan, lebih cepat mengambil
keputusan, dan lebih sigap melayani
konsumen. Dalam beberapa kesem-
patan, Dirut PLN Dahlan Iskan sudah
mengisyaratkan perlunya debirokrati-
sasi di tubuh perusahaan setrum plat
merah ini. Terakhir, pada Rakernas
Serikat Pekerja PLN di PLN Kantor
Pusat (10/11).
Pada acara itu, pria yang akrab
dipanggil DIS ini mengungkapkan,
organisasi PLN yang dihuni 40 ribu
aksasa dan struktur organisasinya sa-
ngat gemuk. Selain lembaga atau unit,
banyak pula posisi jabatan struktural
yang tidak perlu. “Ibarat kapal besar,
struktur organisasi PLN yang terlalu
gemuk membuat gerakannya lamban,”
ujarnya.
Setahun terakhir menakhodai PLN,
Direksi merasakan perusahaan kurang
cepat merespon setiap perubahan, pa-
dahal dinamika perubahan di lingku-
ngan eksternal perusahaan semakin
kencang. Tuntutan masyarakat terha-
dap mutu dan kecepatan pelayanan
PLN juga kian meningkat.
Oleh karena itu, menurut Dah-
lan, organisasi PLN perlu penataan
dan penyederhanaan. Debirokratisasi
pada prinsipnya adalah “PLN harus
mementingkan yang penting, bukan
mementingkan yang tidak penting”.
“Di PLN Kantor Pusat misalnya.
Karena sudah ada GM di daerah, apa
pentingnya ada organisasi yang besar
di pusat seperti saat ini? Lalu di PLN
Cabang, apa perlu ada Bagian SDM
atau Bagian Keuangan yang karya-
wannya banyak?,” ungkap Dahlan.
Sebaliknya, saat ini masih ada bagian
atau unit kerja PLN yang sebenarnya
penting, tapi kurang mendapat perha-
tian.
PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan
Bertegangan) salah satu contoh ba-
gian sangat penting itu. Menurut Dah-
lan, Unit PDKB sangat diperlukan,
karena selain dapat menjaga mutu
pelayanan pasokan listrik, juga bisa
mengamankan potensi kehilangan
penjualan tenaga listrik. Karena itu,
SDM serta peralatannya perlu di-
perkuat. Pada 2011, pasukan khusus
PLN ini akan ditambah menjadi 5.000
orang di seluruh Indonesia.
Dahlan mengatakan, pengkajian
akan dilakukan untuk melihat bagian
atau lembaga apa saja yang penting
dan mana saja yang kurang atau ti-
dak penting. Bagian penting akan di-
perkuat SDM-nya. Sementara bagian
yang tidak penting bisa dihilangkan
atau dikurangi jumlah SDM-nya, ke-
mudian dipindahkan ke tempat yang

4
penting.
“Debirokratisasi atau penyederha-
naan organisasi didasarkan pada akal
sehat dan rasional, bukan ‘senang-tak
senang’. Dulu ada organsiasi KPUB.
Setelah dibubarkan, nyatanya unit-
unit bisnis PLN baik-baik saja tanpa
KPUB,” ujarnya lagi.
Banyaknya keluhan masyara-
kat tentang lambatnya PLN memberi
pelayanan, juga satu faktor yang men-
dorong Direksi melakukan debirokrati-
sasi. Dahlan mengungkapkan, melalui
Gerakan Sehari Sejuta Sambungan
pada Oktober lalu, berhasil dirumus-
kan prosedur baru untuk mempercepat
layanan sambungan baru.
Ada sejumlah prosedur lama yang
dihapus, terutama yang bukan meru-
pakan tanggung jawab PLN. “Prose-
dur sambungan baru akan sangat
sederhana, sehingga PLN bisa mela-
yani masyarakat lebih cepat,” tandas
Dahlan.
Pangkas Jabatan Struktural
Sementara menurut Direktur SDM
dan Umum PLN, Eddi D. Erningpraja,
gemuknya struktur organisasi dan
panjangnya birokrasi membuat proses
pengambilan keputusan menjadi lam-
ban. Maka, perampingan struktur or-
ganisasi dan pemangkasan birokrasi
perlu segera dilakukan.
Diakuinya, jabatan struktural di
PLN saat ini terlalu banyak. “Hampir
1/3 dari seluruh jabatan yang ada di
PLN merupakan jabatan struktural, se-
hingga akan pangkas menjadi sekitar
1/5-nya saja,” tuturnya.
Lantas, posisi mana saja yang
akan di-cut? Eddi mencontohkan di
tingkat cabang. Bila nanti pelanggan
listrik prabayar sudah cukup dominan,
maka posisi asisten manajer (asman)
terkait tugas pencatatan transaksi
tenaga listrik, komersial, dan niaga
akan dilebur menjadi satu asman.
Kantor Distribusi/Wilayah juga
akan disederhanakan, yang akan di-
pertahankan hanya posisi jabatan
yang mempunyai desentralisasi ke-
wenangan pada posisi jabatan itu.
“Misalnya, sekarang ada Deputi
Manajer Evaluasi Pembangkitan. Ka-
lau posisi DM itu ternyata tak punya
kekuasaan untuk melakukan eksekusi,
kenapa harus ada DM? Lebih baik di-
jadikan Fungsional Ahli Evaluasi Pem-
bangkitan saja,” ujar Eddi.
Sedangkan debirokratisasi di PLN
Kantor Pusat di antaranya mengha-
pus posisi jabatan yang memiliki dup-
likasi kewenangan dengan unit lain.
Contohnya, Divisi Engineering dan
Teknologi yang agak duplikasi dengan
pusat engineering dan pusat kajian
teknologi, sehingga divisi itu akan di-
likuidasi. Bidang Engineering dikem-
balikan ke PLN Pusat Engineering dan
teknologinya ke PLN Litbang.
Posisi Asman di Kantor Pusat pun
akan disederhanakan. “Jadi, pejabat
struktural dibentuk bila ada pengambi-
lan keputusan yang bisa didesentrali-
sasikan ke bawah. Dia harus bertang-
gung jawab atas putusannya Maka,
nanti tidak akan ada lagi pejabat struk-
tural yang kerjanya cuma paraf saja,”
tutur Eddi.
Jangan Bossy
Penataan organisasi mencakup
pula “otomatisasi” pada fungsi “back
office”. Eddi mengutarakan, SDM yang
sekarang banyak mengelola support-
ing sebagian akan dialihkan sebagai
supervisor tenaga outsourcing, karena
selama ini pelaksanaan outsourcing
terkesan kurang pengawasan.
Belakang beredar selentingan di
internal PLN tentang adanya ketidak-
adilan antara pejabat struktural dan
pejabat fungsional. Penghasilan peja-
bat struktural dinilai sangat tinggi hing-
ga selisihnya terlalu besar ketimbang
penghasilan pejabat fungsional, pada-
5
hal beban kerjanya tidak begitu jauh
berbeda.
Menanggapi hal itu, Eddi menjelas-
kan, sebenarnya KPI bagi pejabat
struktural sekarang sudah sangat ta-
jam. Beban dan tanggung jawabnya
jauh lebih besar dibanding pejabat
fungsional. “Mereka juga bekerja ti-
dak kenal waktu, sedangkan jam kerja
pejabat fungsional 8 jam sehari, se-
hingga wajar bila pendapatannya lebih
besar,” ujarnya.
Meski begitu, Direksi tidak akan
membiarkan jika ternyata masih ada
pejabat struktural yang kerjanya hanya
menyuruh-nyuruh pegawai fungsional
dan cuma tanda tangan. “Pejabat
struktural justru harus menjadi pe-
mimpin dalam usaha perbaikan PLN.
Bila masih ada yang berlagak bossy,
kami ‘sikat’ dia dan langsung diganti,”
tandas Eddi.
Seiring debirokratisasi organ-
isasi PLN, Direksi akan memperbaiki
model outsourcing. Tujuannya, se-
lain mengoptimalkan output peker-
jaan yang dilaksanakan perusahaan
outsourcing, juga untuk meningkatkan
penghasilan pegawai outsourcing dari
hasil optimalisasi itu.
Eddi menilai, pemborongan pe-
kerjaan PLN kepada perusahaan out-
sourcing masih kurang komprehensif,
sehingga standar dan output peker-
jaan yang dihasilkan kurang sesuai
dengan keinginkan PLN. Maka, salah
satu cara penanggulangannya den-
gan memperbaiki SLA (Service Level
Agreement) dengan perusahaan out-
sourcing.
Lalu, kapan debirokratisasi orga-
nisasi di tubuh BUMN ini akan dire-
alisasikan? Eddi mengatakan, se-
belum diterapkan, manajemen tentu
akan melakukan sosialisasi dulu untuk
mempersiapkan suasana kebatinan
pegawai. “Yang jelas, seluruh pena-
taan itu diharapkan sudah bisa direali-
sasikan pada tahun 2011,” tandasnya.
Demi efektivitas dan efisiensi di
berbagai lini, debirokratisasi agaknya
bisa menjadi obat cespleng untuk se-
jumlah masalah yang membelit PLN
selama ini. (*)
teroka

Prosedur Baru
Sambungan Baru
Banyaknya keluhan masyarakat tentang lambatnya
PLN melayani sambungan baru, mendorong Direksi yang menjadi beban pelanggan, tarif
melakukan pemangkasan prosedur layanan ini. listrik, rencana jadwal penyambungan
(pemasangan alat ukur, alat pem-
Dari Gerakan Sehari Sejuta Sambungan (Grasss) batas, kabel atau kawat penghubung
Oktober 2010, berhasil dirumuskan prosedur baru APP ke sistem ketenagalistrikan PLN),
guna mempermudah dan mempercepat layanan disertai dengan draft Perjanjian Jual-
Beli Tenaga Listrik.
sambungan baru. Persetujuan Pelanggan atas Per-
janjian Jual-Beli Tenaga Listrik.
Bagi pelanggan yang tidak dapat hadir
Direksi meminta kepada seluruh ja- keadilan, dan kepastian pelayanan.
langsung ke Kantor PLN, persetujuan
jaran PLN untuk terus melakukan per- Prosedur baru layanan sambu-
pelanggan atas isi Perjanjian Jual-
baikan prosedur pelayanan, sehingga ngan baru/ubah daya itu adalah :
Beli Tenaga Listrik dapat di-email atau
masyarakat benar-benar merasakan Permohonan Penyambungan
dikirim melalui pos.
kemudahan, kejelasan, keadilan, dan Baru/Ubah Daya
Pembayaran Biaya
kepastian memperoleh sambungan Permohonan disampaikan melalui
Biaya dibayar di loket pelayanan
baru maupun ubah daya. Untuk itu, Di- telepon, sms, faksimile, pos, mau-
PLN. Bila sudah tersedia, pelanggan
reksi PLN telah menetapkan prosedur pun datang langsung ke loket pelay-
dapat melunasi biaya-biaya melalui
penyambungan baru dan ubah daya anan. Data yang diperlukan untuk
ATM atau fasilitas perbankan lainnya.
untuk Tegangan Rendah (TR) dan Te- Penyambungan Baru : Nama pemo-
Pelaksanaan Penyambungan
gangan Menengah (TM). hon (disertakan copi KTP), alamat
Penarikan jaringan, pemasangan
Dibandingkan prosedur lama, lokasi yang akan disambung, daya
APP, pemeriksaan tegangan di APP,
prosedur anyar ini memang jauh lebih yang diinginkan, rencana penggu-
dan penandatanganan Berita Acara
sedehana. Tahapan pemasangan naan listrik (rumah tangga, bisnis, in-
Pemasangan APP oleh petugas dan
instalasi listrik oleh AKLI dan peme- dustri, dll), contact person. Data yang
pelanggan. Bila instalasi pelanggan
riksaan instalasi oleh Konsuil, tidak diperlukan untuk Ubah Daya : Nama
belum memiliki Sertifikat Laik Operasi,
dicantumkan lagi pada prosedur baru pemohon (disertakan copi KTP), Id
maka saklar alat pembatas (MCB atau
ini. Pelanggan,daya yang diinginkan, con-
sejenis) dikembalikan ke posisi OFF
Menurut Dirut PLN, Dahlan Is- tact person.
dan disegel dengan stiker segel. Stiker
kan, selain untuk mempermudah dan Jawaban Kesiapan PLN untuk
segel boleh dilepas dan MCB diubah
mempercepat pelayanan, prosedur Melayani Penyambungan Baru/
ke posisi ON hanya bila instalasi mi-
baru sambungan baru/ubah daya ini Ubah Daya
lik pelanggan memiliki Sertifikat Laik
diharapkan memberikan transparansi, Surat jawaban memuat : biaya
Operasi.

6

Dengan prosedur baru sambu-
ngan baru/ubah daya itu, maka seluruh
permohonan sambungan baru/ubah
daya pada dasarnya dilayani. Bila ma-
sih ada kendala operasional sehingga
pelanggan belum dapat segera dila-
yani, maka permohonan sambungan
baru/ubah daya dicatat dalam Daftar
Tunggu yang harus mencantumkan
jadwal rencana pelayanan sambungan
baru/ubah daya.
Ihwal Biaya Penyambungan, bila
jaringan listrik yang diperlukan untuk
melayani pelanggan adalah jaringan
standar, maka pelanggan hanya dike-
nakan Biaya Penyambungan sesuai
Peraturan Menteri ESDM No. 07 Ta-
hun 2010.
Layani Seluruhnya!
Sejalan komitmen PLN mening-
katkan pelayanan sambungan baru,
Direksi menginstruksikan seluruh GM
PLN Distribusi/Wilayah untuk melayani
semua permintaan sambungan baru
perumahan yang dibangun pengem-
bang maupun individu. Bila masih ada
kendala teknis, itu hanya menunda
penyalaan, dan calon pelanggan di-
masukkan dalam Daftar Tunggu yang
dilengkapi jadwal penyalaan untuk
memberikan kapastian waktu penya-
laan kepada calon pelanggan.
Direksi juga menegaskan, penye-
dian jaringan standar TM dan TR,
termasuk trafo distribusi, sambungan
rumah, dan alat pengukur dan pem-
bantas (APP) adalah tanggung jawab
PLN. PLN memang tidak memuliki
alasan untuk tak melayani seluruh per-
mintaan sambungan baru.
Pasalnya, Pemerintah telah meng-
akomodir model bisnis PLN, yakni
selisih Biaya Operasi dan pendapa-
tan ditutup subsidi Pemerintah, serta
diberikannya margin usaha untuk in-
vestasi perluasan pelayanan. Peme-
rintah juga telah menetapkan tarif baru
Biaya Penyambungan yang cukup un-
tuk membiayai sambungan rumah dan
APP. (*)
7
Pegawai PLN
Wajib Prabayar
Seluruh pegawai PLN wajib pakai
Listrik Prabayar (LPB)? Mestinya sih
begitu. Sebab, tidak mudah meyakinkan
pelanggan untuk menggunakan produk
baru yang katanya punya segudang
“keistimewaan”, kalau si penjualnya
sendiri masih asyik saja bertahan de-
ngan produk konvensional.
Sangat wajar bila belakangan ini
Direksi mendorong pegawai PLN un-
tuk bermigrasi dari penggunaan listrik
pascabayar ke LPB di rumahnya. Untuk
memasyarakatkan dan mempercepat
penerapan LPB, pegawai PLN harus
menjadi contoh dan mau mempelopori
pemakaiannya.
Sebagai langkah awal, Direksi
menginstruksikan kepada seluruh pe-
jabat di lingkungan PLN untuk menggu-
nakan LPB di rumah dinas dan rumah
pribadinya. Instruksi dikeluarkan medio
November dan harus sudah diterapkan
paling lambat akhir Desember 2010.
Penggunaan LPB diwajibkan pada
rumah di wilayah kerja PLN yang sudah
menerapkan LPB dengan standar STS,
yaitu Jawa-Bali, Sumut, Sumbar, Lam-
pung, Kalbar, Kalselteng, Kaltim, Sulsel-
rabar, dan NTT.
Pejabat PLN yang wajib menggu-
nakan LPB adalah Direksi Anak Perusa-
haan, Kepala Pusat, General Manager,
Manajer Bidang (setingkat), Deputi
Manajer, Manajer Cabang/Area/Sek-
tor/Region/Proyek (setingkat), Asisten
Manajer Cabang/Sektor/ Region/Area
(setingkat), dan Manajer Rayon/Rant-
ing/UPJ (setingkat). Instruksi serupa
ditujukan pada seluruh pejabat di PLN
Kantor Pusat, mulai Direksi, Kepala
Divisi (setingkat), Manajer Senior, dan
Asisten Manajer.
Guna mendorong pelanggan pas-
cabayar bermigrasi ke LPB, Direksi PLN
menetapkan ketentuan baru seperti
pelanggan tidak dikenakan biaya peng-
gantian meter, tidak dikenakan biaya
perubahan administrasi, dan diperke-
nankan mengisi stroom perdana mini-
mal Rp 5.000.
Lantas, kapan ketentuan serupa di-
wajibkan pada semua pegawai PLN? (*)
teroka
Helmy Faishal Zaini
Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal

Bedah Desa
Dorong Penyediaan Listrik
Daerah Tertinggal
Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) tengah gencar
menggalakkan program Bedah Desa. Melalui program ini diharapkan
pembangunan di sejumlah wilayah yang tergolong daerah tertinggal
dapat lebih maksimal. Maklum, sekarang saja teridentifikasi sekitar 183
kabupaten di Indonesia masuk kategori daerah tertinggal.

Salah satu program yang dilun- masa depan negara-bangsa

curkan adalah penyediaan sarana
ketenagalistrikan. Untuk mengetahui
lebih jauh program Bedah Desa, beri-
kut petikan wawancara dengan Men-
teri Negara Pembangunan Daerah
Tertinggal, Helmy Faishal Zaini, yang
ditemui usai membuka Launching dan
Lokakarya Bedah Desa di Jakarta,
Senin (22/11).
Apa latar belakang diluncurkan-
nya program Bedah Desa?
Selama ini, konsentrasi masalah
kemiskinan, kesenjangan dan ketidak-
adilan di daerah tertinggal terdapat di
perdesaan. Padahal, tak bisa dimung-
kiri, potensi sumber daya alam berlim-
pah di perdesaan. Di sisi lain, banyak
program kementerian/lembaga juga
dijalankan di perdesaan. Karena itu-
lah, Bedah Desa hadir untuk mengor-
ganisir berbagai input guna percepa-
tan pembangunan daerah tertinggal.
Ini merupakan titik awal. Peran dan
fungsi desa dalam desain Bedah Desa
akan mengalami revitalisasi dan kem-
bali menjadi subjek yang menentukan
Bagaimana peran Dana Alokasi
Khusus (DAK) untuk membantu ma-
salah daerah tertinggal?
Kami menilai, alokasi DAK saat ini
belum mencerminkan keberpihakan
pada daerah tertinggal. Bedah Desa
merupakan instrumen percepatan
pembangunan daerah tertinggal yang
akan dioperasikan mulai 2011. Instru-
men itu dijalankan dengan mendorong
kebijakan afirmatif pengembangan
desa tertinggal agar berubah menjadi
desa maju dan mandiri.
Selain itu, dilakukan pengembang-
an kapasitas produksi desa agar ter-
jadi penciptaan lapangan kerja di
desa. Dengan begitu, diharapkan
terjadi pusat-pusat pertumbuhan di
pedesaan guna mencegah terjadinya
deformasi struktural (perubahan struk-
tur masyarakat di wilayah perkotaan
karena urbanisasi prematur). Me-
lalui koordinasi, integrasi, dan sinergi
dalam penanggulangan kemiskinan
dan ketertinggalan daerah, Bedah
Desa dapat menjadi instrumen kon-
solidasi percepatan daerah tertinggal
untuk lepas dari ketertinggalan
Berapa idealnya dana DAK un-
tuk membantu pengembangan dae-
rah tertinggal?
Keberadaan DAK bertujuan men-
jaga keseimbangan fiskal. Tahun ini,
jumlahnya Rp 25 triliun. Jika masing-
masing daerah tertinggal mendapat
kucuran Rp 100 miliar saja, akan sa-
ngat bermanfaat untuk mengoptimal-
kan PAD daerah tertinggal agar tak
terjadi ketimpangan lagi.
Bagaimana gambaran daerah
tertinggal di Indonesia?
Berdasarkan data Rencana Pem-

8
bangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2010-2014, Provinsi Papua
memiliki daerah tertinggal terbanyak,
yakni 27 kabupaten. Terbanyak kedua
Provinsi Nusa Tenggara Timur seba-
nyak 20 kabupaten, disusul Nanggroe
Aceh Darussalam 12 kabupaten. Ka-
limantan Barat dan Sulawesi Tengah
masing-masing 10 kabupaten.
Dari 183 kabupaten tertinggal, se-
banyak 34 kabupaten adalah daerah
otonomi baru. Kabupaten tertinggal
mencakup 26.746 desa atau 35,47 %
dari total 75.410 desa di Indonesia
Dari mana ide munculnya pro-
gram ini, apakah ada benchmark?
Proses perkembangan kawasan
kumuh di Kota Senchen, Tiongkok,
menjadi sumber inspirasi Bedah Desa.
Dalam kurun waktu 10-15 tahun, kota
tersebut berubah menjadi penyangga
ekonomi kota besar lain, setelah ada
pengembangan perkotaan desa dari
pemerintah.
Anda yakin ini juga akan berha-
sil di Indonesia?
Kami yakin, dengan tata kelola
SDA kreatif, produk perdesaan akan
mempunyai daya saing. Berbagai dae-
rah punya karakteristik produk unggu-
lan kabupaten mandiri. Contohnya, 92
% wilayah Maluku merupakan perair-
an, sehingga didoronglah usaha rum-
put laut. Jika lahan digarap 20% saja
sudah mampu menggerakkan per-
ekonomian 46% penduduknya. Con-
toh lain di Lombok dengan sapi dan
jagung, atau Sumatera Barat dengan
kakaonya.
Bagaimana dengan penyediaan
sarana kelistrikan di daerah terting-
gal?
Masalah kelistrikan juga menjadi
perhatian kami, karena pasokan lis-
trik hal yang vital. Bagaimana mung-
kin suatu daerah bisa berkembang
perekonomiannya tanpa didukung
ketersediaan listrik memadai. Menu-
rut kajian kami, satu permasalahan
dan tantangan pembangunan di dae-
rah tertinggal yang telah dirumuskan
dalam RPJM 2009-2014 adalah sara-
na dan prasarana pendukung ekono-
mi lainnya masih terbatas. Ini meliputi
energi listrik, telekomunikasi, irigasi,
dan air bersih.
Karena itu, khusus masalah pe-
nyediaan listrik, kami mendorong me-
reka bisa mendapatkan pasokan listrik
dengan memanfaatkan potensi sum-
ber daya alam yang ada di wilayah
masing-masing. Biasanya, dengan
mengembangkan energi mikrohidro.
Apakah pendanaannya dari Ke-
9
menterian PDT juga?
Ya, tapi jumlahnya tidak besar.
Satu tahun mungkin hanya Rp 100
miliar. Kami berharap, pihak lain ikut
berpartisipasi dalam pendanaan.
Bagaimana teknis pelaksanaan
program Bedah Desa?
Program Bedah Desa bertumpu
pada tiga pilar pendekatan, yakni agri-
bisnis, mata pencaharian berkelan-
jutan, dan hak. Ketiganya bermuara
pada satu kerangka kerja yang ber-
tumpu pada tiga aspek dasar, yakni
partisipasi, penguatan akses dan re-
formasi agrarian, serta akuntabilitas.
Jadi, ini mirip wirausaha desa yang
disinergikan dengan program lain se-
perti PNPM, KUR, dan lainnya.
Operasionalisasi Bedah Desa di-
jalankan tahun 2011 melalui tiga taha-
pan, yakni tahap penguatan meliputi
fase identifikasi, pengembangan kapa-
sitas dan penguatan tata kelola, serta
perdesaan terpadu. Kedua, tahap kon-
solidasi, yakni fase pembentukan pas-
ar. Ketiga, tahap kemandirian, yakni
fase pencapaian dampak
Apa target program Bedah
Desa?
Setidaknya, setiap tahun ada 50
kabupaten keluar dari ketertinggalan,
sehingga  dalam empat tahun ke de-
pan jumlahnya mencapai 200 kabupa-
ten. Namun kami belum menentukan
daerahnya, karena masih perlu pen-
dalaman dan kesiapan masing-masing
daerah. Kami juga masih menunggu
pemetaan dari Bappenas.
Anda optimistis dengan keber-
hasilan program ini?
Harus diakui, pembangunan perde-
saan di daerah tertinggal bukan satu-
satunya cara bagi penanganan daerah
tertinggal. Namun melalui Bedah Desa
diharapkan pembangunan perdesaan
di daerah tertinggal mampu memper-
cepat upaya pembangunan daerah
tertinggal sejajar dengan daerah maju
lainnya. (*)
 garda
PLN Cabang Bau-Bau

Baru Nyala Setelah Mati

Kok bisa? Tak perlu lama-lama mengerutkan kening membaca judul
tulisan yang menggambarkan secuil kondisi kelistrikan di Kabupaten
Wakatobi (akronim dari Pulau Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomea,
Binongko), Sulawesi Tenggara itu.

Simak saja penuturan seorang bulan lalu, dia meminta sambungan kan permohonan sambungan melalui
warga Wakatobi yang menceritakan listrik 900 VA untuk rumahnya yang calo, tidak daftar langsung ke PLN,”
aliran listrik di rumah tetangganya baru baru rampung dibangun dan diminta ujarnya.
menyala setelah si empunya rumah membayar Rp 8,5 juta. “Beruntung, Menurut Andoko, urusan pasang
meninggal. “Kami harus menunggu saya tak perlu menunggu lama, kare- baru memang menjadi sorotan utama
lama untuk mendapatkan listrik. Malah na sambungan menyala seminggu di Wakatobi. Yang dijual sedikit, se-
ada tetangga saya yang sambungan- kemudian. Tapi anehnya, ketika saya mentara permintaan banyak sekali.
nya baru bisa menyala setelah beber- meminta bukti pembayaran, yang ter- Akibatnya, harga dipermainkan para
apa tahun kemudian, padahal orang- catat hanya Rp 850 ribu,” ujarnya. calo. “Kami di internal PLN sudah pun-
nya sudah lama mati,” cerita Laaru, ya komitmen, jika ketahuan ada orang
warga Wanci. dalam yang terlibat pasti berat sank-
Menurutnya, calon pelanggan di
sini harus merogoh kocek minimal Rp
8 juta, bahkan ada yang mencapai Rp
15 juta untuk satu sambungan baru.
Itu pun belum tentu listriknya bisa
cepat menyala.
Rino, warga lain, mengaku sejak
tiga tahun lalu mengajukan sambu-
ngan listrik 900 VA, dan saat itu juga
sudah membayar Rp 8 juta. Tapi
sampai saat ini rumahnya belum juga
terang benderang.
Pengakuan juga datang dari
seorang camat di kabupaten itu. Tiga

Benarkah cerita mereka soal karut sinya,” tegasnya.

marut sambungan baru itu? Manajer
PLN Cabang Bau-Bau, Andoko, me-
ngaku tak menutup mata tentang
semua yang dikeluhkan calon pelang-
gan itu. “Betul, pasang baru bisa men-
capai Rp 10 juta. Kami tak menutup
mata. Tapi, pasti mereka mengaju-
Salah satu cara ampuh menumpas
percaloan dengan menuntaskan ma-
salah daftar tunggu. Gerakan Sehari
Sejuta Sambungan (Grasss) 2010 un-
tuk menekan daftar tunggu juga dige-
lar di Wakatobi Oktober lalu. Sayang,
karena keterbatasan daya, hanya 200

10

calon pelanggan yang bisa digaet me-
lalui program itu. Padahal jumlah daf-
tar tunggu mencapai 2.200.
Hanya Nyala 12 Jam
Kelistrikan di Kabupaten Wakatobi
terdiri atas 1 sistem 20 kV di Pulau
Wangi-Wangi, serta 4 sistem isolated
di Pulau Kaledupa, Tomia, Binongko,
dan Kapota. Menurut Manajer Ranting
Wangi-Wangi, Laode Salebaho Ambo,
selama ini beban puncak di sistem
Wangi-Wangi mencapai 1.570 kW se-
mentara daya mampu 1.670 kW.
Jadi, sistem Wangi-Wangi hanya
menyisakan cadangan 100 kW. “Kare-
na keterbatasan daya itulah, maka
perluasan sambungan baru sangat
terbatas, sehingga jumlah daftar tung-
gu terus bertambah. Kondisi serupa
juga terjadi di sistem isolated lain,” ujar
Salebaho.
Kini, harapan masyarakat Wangi-
Wangi untuk mendapatkan sambu-
ngan baru mulai terbuka. Pasalnya,
medio November lalu PLN menambah
kapasitas pembangkit di Wanggi-Wa-
ngi dengan menyewa PLTD (Pem-
bangkit Listrik Tenaga Diesel) 2 MW.
Menurut Andoko, dengan tamba-
han daya 2.000 kW itu masalah daftar
tunggu bisa segera diatasi. “Saya opti-
mis, pada triwulan I tahun 2011, daftar
tunggu di Wangi-Wangi dapat nihil, se-
hingga diharapkan tak ada lagi praktik
percaloan sambungan baru,” ujarnya.
Andoko membenarkan, sewa me-
sin PLTD hanya solusi darurat, karena
biayanya mahal. Untuk itu, PLN Pusat
mulai merencanakan pembangunan
PLTU di Wangi-Wangi berkapasitas 2
x 3 MW. Direktur Operasi Indonesia
Timur, Vickner Sinaga, bahkan sudah
menemukan lokasi yang cocok untuk
membangun PLTU yang ditargetkan
mulai beroperasi pada 2012.
Lantas, bagaimana solusi pada
sistem-sistem isolated di Wakatobi
yang saat ini baru bisa nyala 12 jam?
Salebaho mengungkapkan, penamba-
han daya di pulau-pulau isolated akan
dilakukan dengan membangun pem-
bangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Kini sedang dibangun PLTS berkapa-
sitas 75 kW di Pulau Tomia, dan di-
harapkan kelar akhir Desember 2010.
Rencananya, PLTS serupa segera
dibangun di Pulau Kaledupa, Binong-
ko, dan Katopa. “Pembangunan PLTS
bukan hanya untuk mengatasi daftar
tunggu, tapi juga secara bertahap buat
menambah jam nyala dari 12 jam men-
jadi 24 jam,” tutur Salebaho.
Apalagi meskipun belum pernah
terjadi pemadaman bergilir, masyara-
kat Wakatobi memang selalu men-
geluhkan pelayanan listrik PLN. Mati
lampu sering terjadi bukan karena
pemadaman bergilir, tapi akibat kerap
terjadinya gangguan pembangkit mau-
pun jaringan.
Tingkatkan Layanan
Selain Kabupaten Wakatobi,
wilayah kerja PLN Cabang Bau-Bau
meliputi Kabupaten Buton, Buton
Utara, Muna, dan Bombana, serta
Kota Bau-Bau. Seperti di Wakatobi,
sistem kelistrikan di kelima daerah itu
juga mengalami keterbatasan daya.
Di sistem Bau-Bau (Kota Bau-
Bau dan Kabupaten Buton), beban
puncaknya mencapai 11,10 MW, se-
mentara daya mampunya 12,46 MW,
hingga hanya menyisakan cadangan
1,36 MW. Di sistem Raha (Kabupaten
Muna), beban puncaknya 6,2 MW,
sementara daya mampu 7,19 MW
dan cadangan 0,99 MW. Sedangkan
di Sistem Ereke (Kabupaten Buton
Utara) beban puncak mencapai 0,66
MW, dengan daya mampu 0,84 MW
dan cadangan 0,18 MW. PLN Cabang
Bau-Bau juga memiliki 14 sistem iso-
lated yang kodisi dayanya terbatas.
Total daftar tunggu PLN Cabang
Bau-Bau mencapai 11 ribu calon
pelanggan. Karena keterbatasan
daya, PLN hanya bisa bisa menyam-
11
bung 2.500 pelanggan pada program
Grasss 2010 Oktober lalu. Yang me-
narik, tambahan pelanggan sebesar
itu tidak menambah beban puncak
secara signifikan. Pasalnya, menurut
Andoko, pelanggan yang disambung
itu ternyata kebanyakan selama ini su-
dah menyantol (numpang) ke instalasi
tetangganya.
Andoko berharap, rencana penam-
bahan kapasitas dapat terealisasi un-
tuk mengatasi daftar tunggu. Sejumlah
proyek pembangkit memang sudah
direncanakan di sistem Bau-Bau. Di
antaranya proyek PLTM 0,8 MW (PLN),
PLTU 2 x 7 MW (IPP), dan PLTU 2 x 10
MW (Perpres II). Semuanya direcana-
kan beroperasi tahun 2011, 2012, dan
2013. Sedangkan untuk sistem Raha,
selain tahun ini menyewa PLTD 3 MW,
PLN juga akan membangun PLTU 2 x
3 MW yang beroperasi pada 2013.
Meski kondisi neraca daya belum
menggembirakan, PLN Cabang Bau-
Bau tetap berupaya meningkatkan
pelayanan pada pelanggan, antara lain
menerapkan Web sms untuk pelang-
gan daya ≥ 23 kVA, SMS Pengaduan
Pelanggan 0811-408-123, One Stop
Service, PPOB, dan implementasi ISO
9001:2008 Fungsi 4,5,6.
Bahkan PLN Cabang Bau-Bau se-
jak pertengahan tahun ini mengimple-
mentasikan Listrik Pra Bayar (LPB).
Meski baru diterapkan di Ranting Bau-
Bau Kota dan Ranting Raha, Bau-Bau
merupakan kota pertama di Indonesia
Timur yang meluncurkan layanan LPB.
Di tengah kesulitan, memang selalu
ada saja terobosan yang bisa dilaku-
kan. (*)
garda

Bidang Knowledge Management

“Re-inventing the Wheel”

Dalam salah satu CEO Notes, Dirut PLN Dahlan Iskan menuliskan tentang
pengaduan seorang ibu yang listrik di rumahnya sudah mati lebih dari tujuh
jam. Sewaktu ditanyakan kenapa harus menghubungi Dirut, pelanggan tersebut
menjelaskan bahwa ia sudah menghubungi bagian pengaduan namun tidak ada
yang mengangkat atau menjawab.

Pada waktu yang tidak berselang
lama, ada pemberitaan di media mas-
sa bahwa salah satu Unit PLN meneri-
ma penghargaan karena pelayanan
Call Center-nya dinilai terbaik selama
lima tahun terakhir. Kenapa hal ini ter-
jadi? Kondisi ini terjadi karena tidak
adanya pertukaran pengetahuan an-
tarpersonel di kedua lokasi tersebut,
yang secara singkat diistilahkan seba-
gai re-inventing the wheel.
Istilah re-inventing the wheel di-
populerkan komunitas penggiat know-
ledge management untuk menggam-
barkan suatu kegiatan yang bersifat
ulangan. Maksudnya, ada satu perma-
salahan yang sudah berhasil dipecah-
kan pada suatu waktu dan tempat, na-
mun karena tidak dilakukan dokumen-
tasi dan sharing (komunikasi), maka
permasalahan serupa yang terjadi di
tempat dan waktu lain harus dicari-
kan pemecahannya dari awal dengan
mengerahkan semua sumber daya.
Padahal jika menerapkan cara
pemecahan di tempat sebelumnya,
mungkin dengan sedikit penyesuaian,
pemecahan dapat diselesaikan de-
ngan cepat. Apabila hal serupa terjadi
pada kegiatan atau proses bisnis lain,
maka secara agregat hal ini sangat
mengganggu perusahaan. Idealnya
hal ini boleh terjadi, paling tidak di-
upayakan seminimal mungkin.
Mari telaah data-data berikut. PLN,
dalam 12 tahun terakhir telah meng-
hasilkan lebih dari 1.200-an karya
inovasi yang lolos dalam lomba karya
inovasi tingkat pusat. Karya inovasi
tersebut terbagi dalam bidang pem-
bangkitan, transmisi, distribusi, dan
pendukung (supporting), baik techni-
cal support maupun non technical sup-
port.
Ini kondisi yang luar biasa. Betapa
tidak , dalam 300-an hari kerja per ta-
hun dihasilkan rata-rata 100-an karya
inovasi atau hampir tiap 3 hari sekali
lahir 1 karya inovasi. Tapi, peman-
tauan menunjukkan masih rendahnya
tingkat pemanfaatan hasil karya ino-
vasi tersebut.
Secara umum, karya inovasi itu
masih terbatas dimanfaatkan oleh
inovatornya di tempat kerjanya sen-
diri. Padahal kalau diperhatikan, karya
inovasi itu sudah mencakup semua
kegiatan atau proses bisnis di PLN,
sehingga besar kemungkinan perma-
salahan yang dihadapi ada kemiripan
dan dapat diatasi dengan menerapkan
karya inovasi yang sudah dihasilkan
itu. Tentu saja mungkin dengan sedikit
penyesuaian (modifikasi).
Berdasarkan pemantauan jenis
penghargaan yang pernah diterima,
ternyata hampir semua unit pernah

12
menerima salah satu penghargaan
bergengsi, seperti penghargaan Dhar-
ma Karya tentang Pelayanan Pelang-
gan dari Menteri ESDM, atau sertifikat
ISO 9000 dari lembaga sertifikasi inter-
nasional.
Apabila keberhasilan Unit atau
Sub-Unit yang memperoleh penghar-
gaan itu diikuti pendokumentasian
proses bisnis atau kegiatan dan shar-
ing, niscaya akan mempercepat alih
pengetahuan dan peningkatan nilai
tambah perusahaan.
Bagaimana ke depan? Divisi
Pengembangan SDM, khususnya Bi-
dang Knowledge Management (KM),
menyiapkan kebijakan maupun wa-
hana untuk memfasilitasi terjadinya
sharing pengetahuan dan kolaborasi
di antara pegawai untuk memecahkan
suatu permasalahan.
Mengadopsi Nonaka (Nonaka &
Takeuchi, 1995), pengelolaan KM di-
lakukan melalui proses SECI, yaitu
Socialization, Externalization, Combi-
nation, dan Internalization.
Sosialization merupakan proses
alih pengetahuan secara tacit to tacit,
melalui tatap muka secara langsung
antarpegawai. Misalnya dari pegawai
senior kepada pegawai yunior, atau
sistem mentoring bagi pegawai OJT.
Externalization merupakan proses
alih pengetahuan secara tacit to expli-
cit, melalui penulisan artikel, presen-
tasi, buku, dan sebagainya. Pengeta-
huan yang selama ini berada dalam
diri seseorang pegawai dialihkan men-
jadi bentuk tulisan, sehingga dapat di-
baca dan dipelajari oleh pegawai lain
maupun dimasukkan dalam sistem re-
pository pengetahuan sebagai bagian
dari aset pengetahuan perusahaan.
Combination merupakan proses
perbanyakan dan pendistribusian pe-
ngetahuan melalui perangkat berben-
tuk hardcopy seperti buku-buku, mau-
pun softcopy. Internalization merupak-
an proses pembelajaran oleh pegawai
melalui bacaan seperti buku-buku,
manual, SOP, dan lain-lain maupun
media lain seperti e-learning.
Sesuai butir SEN 4 KPI tahun 2010
tentang pelaksanaan program KM,
maka kegiatan difokuskan pada, per-
tama, di tingkat pusat yang meliputi
menyusun KM-Framework, KM-Gov-
ernance, KM-Audit, KM-Taxonomy,
KMS Portal, Expert system, dan me-
nyiapkan/melaksanakan K-Sharing,
KNIFE, perpustakaan, capturing tacit
to explicit.
Kedua, di tingkat Unit yang meliputi
membentuk CoP, mengimplementasi-
kan karya inovasi, program capturing
tacit to explicit, pusat data, dan K-
sharing.
Untuk mewadahi pelaksanaan
maupun hasil kegiatan yang berhubun-
gan dengan KM, telah dibangun KMS
Portal yang beralamat di http://kmdev.
Menu utama meliputi; pertama, knowl-
edge, berfungsi sebagai repository
pengetahuan yang merupakan media
penyimpanan pengetahuan yang di-
unggah para kontributor. Knowledge
diisi pegawai PLN yang memiliki pe-
ngetahuan yang perlu dibagikan ke
pegawai lain.
Kedua, communities, berfungsi
sebagai media untuk berkolaborasi
dalam diskusi CoP (Community of
Practice). Communities digunakan
komunitas praktisi, misalnya para ahli
di bidang pemeliharaan jaringan dis-
tribusi untuk membahas suatu topik
tertentu.
Ketiga, innovation, berisi semua
13
karya inovasi yang dihasilkan dan
telah dimasukkan dalam direktori hasil
karya inovasi. Pemutakhiran innova-
tion dilakukan PLN LITBANG.
Keempat, K-sharing, berisi do-
kumen pengetahuan hasil kegiatan
knowledge sharing. Administrator K-
sharing dipegang Bidang KM. Kelima,
Wiki & FAQ, merupakan kumpulan
daftar istilah maupun pertanyaan yang
sering diajukan.
Di samping itu, saat ini pun ten-
gah dipersiapkan perpustakaan yang
dibedakan menjadi dua kategori, yaitu
perpustakaan riset dan perpustakaan
umum. Perpustakaan riset ditangani
PLN LITBANG yang akan mengelola
buku/dokumen hasil riset dan sejenis-
nya. Sedangkan perpustakaan umum
mengelola buku/dokumen di luar hasil
riset, termasuk buku/tulisan hasil cap-
turing tacit to explicit serta buku-buku
lain yang diperlukan.
Diharapkan dengan tersedianya
wahana dan kegiatan itu, proses alih
pengetahuan, pembelajaran, dan
kolaborasi menjadi kian mudah dan
cepat, sehingga kejadian sebagaima-
na digambarkan di awal tulisan dapat
terhindarkan. (*)
 garda
Andalanku 345

PDKB!!!...Safety...Safety...Safety...
Teriakan itu menggema di setiap sudut auditorium PLN Pusat. guannya 37 kali/100 km/tahun. Ber-
beda dengan Jateng atau Jabar yang
Senin pagi (8/11), semangat tim Pekerjaan Dalam Keadaan
hanya 5-10 kali/100 km/tahun. Saking
Bertegangan (PDKB) alias Pasukan Khusus (Passus) PLN yang seringnya gangguan pembangkitan,
berseragam putih dan berambut cepak itu diperlihatkan pada transmisi, trafo, dan distribusi, warga
Direksi. Acara Lokakarya dan Audiensi PDKB ini disiapkan untuk Jakarta mengalami pemadaman listrik
memantapkan kemampuan seluruh Tim PDKB menjelang berkali-kali. Terlebih, banyak feeder
peluncuran hari jadi Passus PLN yang bertepatan dengan Hari distribusi PLN yang belum tahan angin
atau hujan,” katanya sembari menam-
Pahlawan, 10 November.
bahkan, gangguan eksternal karena
pohon dan lainnya banyak menimpa
Harry Jaya Pahlawan, Direktur Op-
erasi Indonesia Barat, yang didampingi Harry Jaya Pahlawan didampingi
Eddy D. Erningpraja dan pembicara
Direktur SDM Eddy D. Erningpraja,
lokakarya memberikan sambutan
mengharapkan, semangat kepahlawa-
nan terus melekat pada semua insan
PLN, termasuk Tim PDKB, untuk ber-
sama-sama memajukan PLN. “Saya
yakin, kompetensi teman-teman PDKB
luar biasa. Anda pasukan khusus ke-
banggaan PLN,” ujar Harry di hadapan
700-an peserta lokakarya.
Terlebih, tiga hari sebelumnya,
Tim PDKB digembleng satuan elit Ko- persentase gangguan JTM. “Sudah jaringan feeder SUTM.
mado Pasukan Khusus (Kopasus) TNI saatnya kita memahami apa yang di- “Ini pekerjaan rumah Tim PDKB,
AD agar mempunyai kedisiplinan dan rasakan masyarakat. Buat masyara- kegiatan pemeliharaan itu tidak boleh
tanggung jawab tinggi, sehingga di- kat, yang penting listrik di rumahnya padam karena apa pun,” ujar Haryan-
harapkan membuahkan karakter dan tidak mati. Waktu mati pun mereka to, “Jumlah padam di Jawa-Bali paling
perilaku lebih baik pada pelanggan. tidak mau tahu apakah listriknya mati banyak di atas 20 kali/tahun. Belum
Pembicara pertama, Haryanto, Ke- akibat gangguan, pemeliharaan, atau ada pelanggan yang merasakan pa-
pala Divisi Distribusi dan Pelayanan penyambungan baru,” tegasnya. dam di bawah 10 kali/ tahun.”
Pelanggan Operasi Jawa Bali meng- PLN sendiri tumbuh cukup signifi- Oleh karena itu, Direksi PLN men-
ingatkan, tahun 2012 adalah tahun kan. Setiap tahun, PLN menyambung canangkan mulai 30 November 2010,
emas (Golden Year) PLN. Setelah tidak kurang dari 1,2 juta pelanggan daerah operasi Jawa Bali harus men-
pendeklarasian Indonesia Menuju Be- baru. Untuk itu, menurut Haryanto, capai standar internasional, yaitu
bas Pemadaman Bergilir dan bebera- kegiatan jaringan lantaran penyam- padam yang dirasakan pelanggan ti-
pa pembangkit besar mulai beropera- bungan baru atau pemeliharaan juga dak lebih dari 9 kali per pelanggan per
si, maka kewajiban besar selanjutnya sangat tinggi, hingga listrik pelanggan tahun. Alhasil, Jawa-Bali mempunyai
adalah memenuhi listrik pelanggan bisa padam berkali-kali. istilah “Andalanku 345”.
PLN dengan sebaik-baiknya. Ke de- Angka-angka gangguan PLN ma- Artinya, kalau terjadi padam ti-
pan, PLN akan mendapat kekuatan sih tinggi. Di daerah operasi Jawa Bali, dak boleh lebih dari 3 jam serta jika
finansial lebih baik, karena membaik- misalnya, angka SAIDI/SAIFI-nya pelanggan mengadu harus dilayani
nya harga listrik. relatif kecil, namun masih lebih besar dengan limit waktu tak boleh lebih dari
Terkait kinerja pelayanan kepada ketimbang perusahaan kelistrikan di 45 menit. Bahkan dengan aktifnya Tim
pelanggan, Haryanto mengatakan, negara Asia Tenggara. PDKB, semua kegiatan pemeliharaan
kinerja keandalan mempunyai be- “Gangguan JTM rata-rata di Jawa tidak boleh memadamkan listrik ke
berapa ukuran, yaitu angka SAIDI/ Bali 17 kali/100 km/tahun. Di Jakarta pelanggan,” tegas Haryanto. (*)
SAIFI, termasuk gangguan trafo dan yang panjang feeder-nya 10 km, gang-

14
 Edhi Priyono

garda
e-Proc LPSE
PLN Tak Main-Main LPSE-PLN, Edhi Priyono, berbagai

dengan GCG
persiapan dan aktivitas untuk aplikasi
sistem tersebut telah dilakukan sejak
pertengahan tahun 2010, mulai pela-
tihan Tim LPSE-PLN, P2K, dan Pan-
tia APBN, serta pelaksanaan instalasi
PLN tidak main-main dalam mengimplementasikan dan konfigurasi lainnya.
Good Corporate Governance (GCG). Setelah Divisi Sistem Informasi PLN Kan-
menerapkan e-Proc PLN sejak 2005 untuk proses tor Pusat, imbuh Edhi, juga sudah
menyiapkan infrastruktur hardware,
pengadaan barang/jasa yang menggunakan dana software, dan jaringan internet. Tim
APLN, mulai 2011 PLN akan menerapkan pula E-proc LPSE PLN dan Tim LPSE LKPP telah
LPSE untuk proses pengadaan barang/jasa yang melakukan instal dan konfigurasi serta
testing aplikasi LPSE, dan berhasil
bersumber dari dana APBN. dengan baik.
“Jadi, melihat kesiapan infrastruk-
Oleh karena itu, Dirut PLN Dahlan triliun, sehingga bisa menghemat RAB tur TI dan Tim LPSE PLN, kami optimis
Iskan menginstruksikan seluruh unit rata-rata 11,2% atau senilai Rp 1,5 dapat menerapkan e-Proc LPSE de-
PLN untuk menggunakan aplikasi triliun. ngan baik,” ujar Edhi seraya menam-
e-Proc LPSE (Layanan Pengadaan Sedangkan pada pelaksanaan bahkan, sistem LPSE terpusat di PLN
barang/jasa secara elektronik). “Saya pengadaan barang/jasa dengan pola Kantor Pusat dan digunakan seluruh
juga meminta seluruh GM untuk me- Joint-Procurement yang dimulai tahun Satker Unit PLN.
mantau dan melaksanakan proses 2010, target RAB-nya ditetapkan Rp 2 Terkait Perpres No. 54/2010 yang
pengadaan secara terbuka, transpa- triliun, dan saat ini sudah mencapai 72 berlaku mulai Januari 2011 meng-
ran, dan adil dengan menggunakan %. “Selama lima tahun menggunakan gantikan Keppres 80/2003, menurut
e-Proc untuk APBN maupun e-Proc e-Proc, jumlah RAB terus meningkat. Edhi, saat ini LKPP tengah melakukan
untuk APLN,” ujarnya saat peluncuran Demikian juga harga perolehan dan penyesuaiaan aplikasi e-Proc LPSE.
e-Proc LPSE di PLN Kantor Pusat, penghematan yang berhasil diraih Akhir Desember 2010, aplikasi LPSE
Senin (22/11). PLN terus meningkat,” tutur Bagiyo. akan diganti baru, sehingga siap digu-
Penggunaan e-Proc LPSE meru- Apakah PLN siap menerapkan nakan Januari 2011. (*)
pakan langkah penting dari implemen- e-Proc LPSE? Menurut Ketua Tim
tasi MoU antara PLN dengan LKPP
(Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah) yang ditan-
datangani 4 Februari 2010.
Direktur Pengadaan Strategis ,
Bagiyo Riawan, mengatakan, aplikasi
pengadaan secara elektronik melalui
e-Proc LPSE diharapkan dapat mengi-
kuti jejak implementasi e-Proc PLN
yang berhasil meningkatkan jumlah
RAB (Rencana Anggaran Biaya) dan
jumlah penghematan dari tahun ke
tahun. Dengan implementasi e-Proc
PLN sejak 2005, pada tahun tersebut
PLN mencatat RAB sebesar Rp 13,3
Peresmian LPSE (e-proc)
triliun dengan nilai kontrak Rp 11,8

15
 Garda

Gelar Pasukan Khusus PLN

sehingga pelayanan kepada masyara-

DIS Pegang Jaringan kat menjadi lebih baik.

“Selama ini sering ada keluhan di
masyarakat bahwa listrik mati karena

20 Ribu Volt
sedang diadakan pemeliharaan. La-
ma-kelamaan, alasan seperti itu tidak
bisa diterima oleh dunia modern. Kare-
na itu, kami bertekad menyesuaikan
diri dengan tuntutan zaman,” ucapnya
Ada-ada saja tingkah unik Direktur Utama PLN, Dahlan di hadapan 691 peserta apel.
Iskan. Saat memberi sambutan dalam gelar Pasukan Untuk itu, kata Dahlan, Direksi PLN
bertekad terus mengembangkan Tim
Khusus PLN di Senayan, Rabu (10/11), Dahlan tampil PDKB. “Kami sudah membentuk komi-
dengan wajah baru. Rambut di kepalanya hampir si khusus yang akan terus memikir-
habis, cepak mirip seorang tentara. kan, mengevaluasi, dan memajukan
PDKB dengan segala konsekuensin-
ya. Termasuk, misalnya, mengevalu-
asi bagian- bagian mana di PLN yang
sebetulnya kurang penting dan tidak
harus ditambah orangnya, tidak harus
ditambah anggarannya, tidak terus
dikembangkan ke depannya. Tapi ba-
gian-bagian yang sangat penting, yang
berkaitan langsung dengan pelayanan
publik seperti PDKB tidak boleh di-
kurangi perhatian dan penganggaran-
nya. Bahkan peralatannya harus terus
ditambah dan dipermodern. Jumlah
Tim PDKB pun harus terus diperba-
nyak sesuai tuntutan zaman,” beber
Dirut PLN, Dahlan Iskan menjadi warga kehormatan Pasukan Khusus pria berpenampilan sederhana itu.
PLN dengan mendapatkan jaket tim Pasus. Banyaknya persepsi miring tentang
tim PDKB, misalnya harus menambah
Dahlan tidak sedang mengikuti wa- nakan mobil elevator berlengan isolasi peralatan yang semakin modern dan
jib militer. Kepalanya plontos, katanya, yang membawanya naik mendekati memikirkan asuransi sehingga berim-
merupakan wujud solidaritas setelah jaringan, Dahlan berani menerima bas pada penambahan biaya PLN,
ia menjadi anggota kehormatan Pasu- tantangan untuk memegang jaringan dibantah Dahlan. Menurutnya, banyak
kan Khusus PLN. transmisi 20 ribu volt dalam keadaan orang lupa bahwa PDKB tidak sekadar
“Ketika saudara-saudara menjalani tidak padam. meningkatkan pelayanan, tapi justru
pendidikan di Kopassus, rambut harus “Saya harus menjalani persyaratan bisa melakukan penghematan yang
sangat pendek setengah gundul. Ke- yang diperlukan. Kalau gagal me- mungkin jauh lebih besar dibanding
marin sore pun saya memotong ram- menuhi persyaratan, saya bersedia biaya yang dikeluarkan untuk PDKB.
but sama seperti Anda. Saya ingin tidak menjadi anggota kehormatan Bila listrik harus mati 6 atau 8 jam
solider dengan Anda semua yang di- PDKB. Saya akan menjalaninya sung- karena mesti ada pemeliharaan, maka,
wajibkan Kopassus untuk menggun- guh-sungguh, karena betul-betul ingin “Kita bisa menghitung, selama itu
duli rambut,” ujarnya. menjadi anggota kehormatan PDKB,” berapa listrik yang tidak sampai pada
Tak hanya itu. Di sela-sela gelar tegas Dahlan. pelanggan. Itu berarti kehilangan uang
pasukan tim Pekerjaan Dalam Ke- Dahlan yang menjadi pembina bagi PLN. Hitung-hitungan seperti ini
adaan Bertegangan (PDKB), Dahlan dalam gelar Pasukan Khusus PLN itu akan dipertajam. Dengan demikian,
pun berani melewati sebuah inisiasi mengatakan, PLN memasuki babak pengeluaran untuk PDKB tidak lagi di-
dari komisi PDKB yang notabene me- baru, yaitu pemeliharaan jaringan lis- anggap sebagai sumber pengeluaran
merlukan adrenalin ekstra. Menggu- trik tidak harus mematikan aliran listrik, belaka, tapi juga sumber penghasilan

16
cukup besar bagi PLN,” paparnya.
Terpisah, Manajer Komunikasi Kor-
porat PLN Pusat, Bambang Dwiyanto,
menjelaskan, dengan keberadaan pa-
sukan khusus PLN, pekerjaan yang
sangat berisiko sekalipun bisa dise-
lesaikan dengan selamat. “Ini pasu-
kan elitenya PLN. Anggotanya adalah
orang-orang pilihan dengan  men-
tal tangguh, fisik prima, kedisiplinan
tinggi, memiliki keberanian di atas ra-
ta-rata, serta sangat menguasai seluk
beluk teknik kelistrikan,” ujarnya.
Saat ini, PLN memiliki dua kelom-
pok pasukan khusus, yakni Pasukan
Khusus PLN Tegangan Menengah
(TM) yang bekerja dalam keadaan
tegangan 20 kilovolt atau 20.000 Volt
serta Pasukan Khusus PLN Saluran
Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SU-
TET) yang bekerja dalam keadaan
listrik masih bertegangan 500 kilovolt
atau 500.000 Volt.
Pasukan khusus yang dikenal den-
gan sebutan Tim Pekerjaan Dalam
Kabar
PLN Gelar “English Olympiade” Ketujuh
Menjadi World Class Corporate tak
semudah membalikkan telapak tan-
gan. Salah satu cara yang bisa ditem-
puh adalah menyiapkan sumber daya
yang dimiliki agar mahir berbahasa In-
ggris. Untuk itu, PLN kembali mengge-
lar olimpiade bahasa Inggris antarunit
atau anak perusahaan di auditorium
Kantor Pusat PLN, Kamis (21/10).
Direktur Energi Primer, Nur Pamud-
ji, saat membuka “PLN English Olym-
piade”, mengatakan, Direksi merasa
bangga karena sejak 2004 PLN tak
pernah putus menyelenggarakan olim-
piade bahasa Inggris ini. “Penyeleng-
garaan olimpiade yang ketujuh ini
patut disyukuri. Mudah-mudahan apa
pun hasilnya bisa membuat Anda lebih
percaya diri dalam berbahasa Inggris.
Hasil olimpiade ini akan dicatat Direk-
torat SDM. Juaranya akan diberi tugas
khusus yang memang memerlukan
keterampilan berbahasa inggris,” ucap
Keadaan Bertegangan (PDKB) itu
dibentuk pertama kali 10 November
1993. Awalnya, hanya Pasukan Khu-
sus pada Tegangan Menengah (TM)
20 KV. Kemudian pada 27 Oktober
2004, dibentuk Pasukan Khusus pada
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET) 500 kV.
Bagi PLN, keberadaan pasukan
khusus ini memberikan kontribusi san-
gat berarti, di antaranya bisa meng-
hindari  pemadaman listrik akibat ad-
anya pekerjaan pemeliharaan atau
perbaikan, sehingga listrik dapat terus
disalurkan ke pelanggan. Juga untuk
meningkatkan citra perusahaan dan
kesiapan instalasi listrik agar lebih
menjamin kualitas keandalan pasokan
listrik ke pelanggan. Pelanggan pun
diuntungkan, karena pasokan listrik
tidak akan terganggu meski tengah di-
lakukan perbaikan atau pemeliharaan
jaringan. (*)
Direksi PLN melepas balon menandakan
peresmian Pasukan khusus.
Nur.
Melihat sebagian besar peserta
lomba yang masih berusia muda, Nur
menilainya sebagai kesempatan ba-
gus untuk mengembangkan kemam-
puan bahasa Inggris. “Kalian berun-
tung, karena diberi kesempatan untuk
berekspresi dalam bahasa Inggris.
Jangan grogi, anggap saja ini sebuah
games,” ujarnya menyemangati.
Menurut Nur, bahasa Inggris akan
menjadi bekal bagi pengembangan
diri peserta dan bisa meningkatkan
kepercayaan diri. “Ke depan, tidak
menutup kemungkinan kemampuan
berbahasa Inggris menjadi kewajiban
Direktur Energi Primer,Nur Pamudji tengah
ketika bekerja di PLN,” katanya mene- memberikan sambutan
gaskan.
Panitia Pelaksana, Haryanto Can-
nyampaikan materi, relevansi presen-
dra, mengajak peserta lomba un-
tasi dengan materi, dan kesesuaian
tuk menikmati acara sampai tuntas.
teknik presentasi dengan kosa kata
“Semua peserta lomba dinilai ber-
yang dipilih,” katanya. (*)
dasarkan kategori kemampuan me-
17
 kabar

Jemput Bola Tekan Biaya

Sukses mencanangkan bebas pemadaman bergilir dan
Gerakan Sehari Sejuta Sambungan, PLN menggenjot
layanan penyambungan baru dan tambah daya bagi
kelompok pelanggan bisnis dan industri hingga total daya
1.000 MW. Program peningkatan pelayanan pelanggan ini
tak lepas dari mulai beroperasinya beberapa pembangkit
besar dalam proyek percepatan 10 ribu MW.

Sasarannya, pelaku usaha Tambah Trafo Raksasa

di Jabodetabek, Gunung Putri,
Karawang, dan Banten Utara. Dan,
semua permintaan sambungan listrik
kelompok bisnis dan industri yang
terdaftar dalam program 1.000 MW itu
dinyalakan pada 15 Desember 2010.
PLN memang berkomitmen melayani
setiap permintaan sambungan listrik
dengan prosedur yang lebih mudah,
transparan, cepat, dan pasti biayanya.
Direktur Utama PLN, Dahlan
Iskan, mengutarakan, program ini
bertujuan melenyapkan praktik
pungutan liar (pungli), percaloan,
dan kecurangan lain penyambungan
baru yang merugikan pelanggan.
“PLN kini menerapkan strategi
jemput bola dengan langsung
mencari pelanggan. Permohonan
penyambungan diproses transparan.
Calon pelanggan tidak akan dibebani
biaya tambahan seperti pembangunan
jaringan (jika memerlukan perluasan)
atau pembelian trafo distribusi.
Biaya penyambungan sesuai biaya
penyambungan standar TDL 2010,”
ucapnya.
Calon pelanggan yang mengalami
kesulitan dalam proses penyambungan
baru bisa mengadukannya melalui
email ke 1000MW@pln.co.id. Cukup
mencantumkan nama, daya yang
diminta, peruntukan listrik, status
pembayaran biaya penyambungan
serta kesulitan yang dialami, maka PLN
Pusat akan langsung memantau dan
memastikan proses penyambungan
berjalan lancar
Untuk mendukung program
itu sekaligus mengamankan
sistem kelistrikan Jawa Bali, PLN
mengoperasikan trafo interbus
(Interbus Transformer/IBT) 500/150
kV dengan kapasitas 500 Mega Volt
Ampere (MVA) di gardu induk tegangan
ekstra tinggi (GITET) Gandul-Cinere.
Meresmikan beroperasinya
trafo IBT ke-3 Gandul, I Ngurah
Adnyana, Direktur Operasi Jawa
Bali, mengatakan, trafo ini berpotensi
mengurangi penggunaan BBM di
PLTGU Muara Karang hingga 15
ribu kilo liter per bulan, dengan nilai
penghematan diperkirakan mencapai
Rp 50,4 miliar.
“Beroperasinya trafo IBT ini juga
akan lebih meningkatkan keamanan
pasokan listrik pada sistem Jawa-
Bali, khususnya Jakarta. Sekaligus
meningkatkan fleksibilitas manuver
beban dengan sub-sistem lain
pada sistem Jawa-Bali jika terjadi
gangguan,” ungkap Adnyana pada
Selasa (14/12).
Sistem kelistrikan Jawa-Bali yang
telah terinterkoneksi melalui saluran
udara tegangan ekstra tinggi (SUTET)
500 kV akan kian andal dengan
cadangan daya yang cukup dan
mampu memenuhi permintaan listrik
masyarakat. Adnyana menambahkan,
dengan masuknya PLTU Indramayu,
PLTU Labuan 2, dan repowering PLTU
Muara Karang hingga akhir tahun
2010, sistem kelistrikan Jawa Bali
mendapat tambahan pasokan daya
1.130 MW.
“Di sisi transmisi, penambahan trafo
Jajaran direksi meninjau Trafo Gitet Gandul
raksasa di GITET-Gandul merupakan
bagian dari lima trafo yang dibeli PLN
tahun 2010. Kelimanya dipasang di
lima GITET, yaitu Bekasi, Cibatu,
Gandul, Kembangan, dan Cilegon.
Trafo di GITET Bekasi beroperasi
16 November 2010, sementara trafo
GITET Cibatu dan Cilegon ditargetkan
sudah beroperasi sebelum Natal.
Adapun trafo GITET Kembangan
masih dalam proses pengiriman ke
Indonesia,” terangnya.
Selain penambahan lima unit trafo
IBT, ujar Adnyana, PLN juga mendapat
tambahan 44 unit trafo 150 kilo Volt
(kV) dan 70 kV, dengan total kapasitas
2.520 MVA. Di sisi distribusi, ada
tambahan 7.317 unit trafo distribusi
dengan total kapasitas 817,53 MVA.
Sedangkan saat ini beban puncak
sistem Jawa-Bali sekitar 18.100 MW,
dengan beban puncak Jakarta 5.500
MW.
Ditambahkannya, selama ini trafo-
trafo IBT yang menyuplai listrik ke
Jakarta beroperasi tanpa cadangan.
Alhasil, tambahan lima IBT baru akan
membuat cadangan mencukupi. Jika
terjadi gangguan di salah satu trafo,
pelanggan tidak perlu lagi mengalami
pemadaman lama, karena beban akan
langsung dialihkan ke saluran lain.
Sip-lah, kalau begitu! (*)

18
kabar
Tak kenal menyerah begitu kaki
melangkah. Begitu Tim PLN Peduli
Daerah Perbatasan yang langsung
dikomandoi Manajer PLN Cabang
Singkawang, Acmad Ismail, kala men-
gunjungi Kecamatan Sajingan, Kali-
mantan Barat, yang berbatasan lang-
sung dengan Malaysia. Perjalanan
jauh dan medan berat memang tak
membuat mereka mundur.
Perjalanan ke Sajingan dimulai
dari Singkawang menuju Kabupaten
Sambas sejauh 85 km dengan waktu
tempuh 1,5 jam. Dari Sambas, perjala-
nan dilanjutkan menuju Sajingan yang
berjarak 90 km dan harus ditempuh
3,5 jam akibat beratnya medan. Rute
ke Sajingan tak bisa dilalui dengan
kendaraan biasa. Mobil bergardan
ganda saja yang mampu melewatinya,
karena jalan belum selesai penger-
jaannya ditambah medan berbatu dan
bergunung-gunung yang memiliki tan-
Sharing Experienced P2APST
Setelah sukses melakukan launch-
ing P2APST Oktober lalu, PLN Wilayah
Kalimantan Timur sebagai unit per-
tama PLN di Indonesia Bagian Timur
(IBT) yang menggunakan P2APST
melakukan sharing experienced de-
ngan unit lain PLN IBT. Acara digelar
Kamis (11/11) dengan agenda pe-
nyampaian dashboard online P2APST
PLN Kaltim. Keesokan harinya sharing
dengan mitra bank dan PT POS ber-
sama PLN Wilayah Kalselteng, PLN
Wilayah Papua, PLN Wilayah Sulut-
Bantuan untuk Sajingan
jakan tinggi serta turunan terjal.
Apesnya, tim PLN Peduli Daerah
Perbatasan serta Tim Program Kese-
hatan dan Mualaf Pemkot Singkawang
harus menempuh perjalanan dalam
hadangan cuaca tak bersahabat. Hu-
jan deras membuat perjalanan sema-
kin sulit, sehingga ketika sampai di Sa-
jingan satu mobil rombongan terpaksa
diderek.
Masyarakat Sajingan menyambut
antusias rombongan, terutama ketika
menerima bantuan tas bersama alat
tulisnya untuk murid SD. Maklum, di
daerah perbatasan itu mendapatkan
tas beserta alat tulisnya tergolong sulit.
Sementara bantuan dari Pemkot Sing-
kawang lewat Program Kesehatan dan
Mualaf langsung diserahkan pada ma-
syarakat dan petugas berwenang.
tenggo, PLN Wilayah Sulselrabar,
PLN Wilayah Maluku Utara, dan Tim
P2APST PLN Kaltim.
General Manager PLN Wilayah
Kaltim, Dody Budiawan, menyatakan,
sesuai komitmen, PLN Kaltim melaku-
kan Go Live P2APST 1 Oktober si-
lam. Berjalannya P2APST merupakan
wujud nyata sumbangsih warga PLN
Kaltim terhadap komitmen korporasi
sebagaimana dituangkan dalam SK
Direksi No. 030.K/DIR/2010 yang ber-
tujuan mengelola seluruh pendapatan
PLN secara efisien, mempercepat arus
masuk, dan meminimumkan risiko pe-
nerimaan/penyimpanan dengan cara
membangun mekanisme penerimaan/
pengelolaan secara Online Realtime
Nasional.
Kepala Divisi Distribusi dan Pela-
yanan Pelanggan Indonesia Timur,
Syarifuddin Ibrahim, menjelaskan,
prestasi Go Live P2APST PLN Kaltim
merupakan prestasi bagi PLN IBT. Ti-
dak hanya karena PLN Kaltim meru-
19
Camat Sajingan sangat berterima
kasih atas bantuan PLN Cabang Sing-
kawang dan Pemkot Singkawang.
Diharapkan, PLN lebih peduli lagi de-
ngan masyarakat pedalaman, khusus-
nya yang berbatasan langsung den-
gan negara tetangga Malaysia. (*)
pakan unit pertama yang menerapkan
P2APST di IBT, melainkan juga unit
pertama yang leading menerapkan
P2APST di luar Jawa-Bali.
“Melalui acara ini, kita ingin berbagi
cerita bagaimana PLN Kaltim sukses
menjalankan P2APST,” tutur Syarifud-
din Ibrahim. Dia mengharapkan, akhir
tahun 2010 semua unit PLN IBT bisa
menyusul kesuksesan PLN Kaltim
dengan segera melakukan Go Live
P2ASPT.
Selanjutnya, Manajer Senior Niaga
dan Pelayanan Pelanggan, F. Bunta-
ran, menjelaskan awal mula dijalank-
annya P2APST. Dijelaskan pula road-
map ke AP2T, yaitu SIP3 mencapai
KM 4, penerapan PPOB di Wilayah,
P2APST, dan Listrik Prabayar.
Ketua Tim P2APST PLN Kaltim,
Sutono, menyampaikan dashboard
online P2APST Kaltim. Dijelaskan pula
beberapa kendala P2APST di PLN
Kaltim seperti dobel bayar, pelayanan
P2APST untuk daerah terpencil, data
rekon saldo belum ada, serta Help
Desk untuk prabayar belum ada di pu-
sat. (*)
 kabar
Sengkang Ekspansi
PLN Efisiensi
PLN dan PT Energi Sengkang menandatangani
nota amandemen peningkatan kapasitas
(ekspansi) PLTG/U Sengkang. Nota kesepakatan
ditandatangani Dirut PLN Dahlan Iskan dan
Presiden Komisaris PT Energi Sengkang Brian
Ellen, di Makasar, Jumat (12/11).
Direktur PLN, Dahlan Iskan bersama Gubernur Sulsel dan Presiden
Komisaris PT Energi Sengkang
PT Energi Sengkang mengem-
bangkan pembangkit listrik di Sulawe-
si Selatan sejak 1997. Pengembang
listrik swasta ini akan melakukan eks-
pansi kemampuan pembangkitnya
hingga berkapasitas 120 MW yang ter-
diri atas unit pembangkit 2 x 60 MW.
Total kapasitas PLTG/U Sengkang
kelak menjadi 315 MW.
Direktur Pengadaan Strategis
PLN, Bagiyo Riawan, mengatakan,
penandatanganan amandemen di-
laksanakan setelah seluruh proses
administrasi yang diberlakukan bagi
setiap pengembang IPP tuntas, mulai
proses negosiasi sampai pengajuan
permohonan persetujuan harga pem-
belian kepada Menteri ESDM.
rupiah per tahun yang bisa dihemat
PLN,” turur Dahlan.
Menanggapi harapan Dahlan, Bri-
an Ellen mengatakan, pembangunan
PLTG/U Sengkang ekspansi yang nilai
investasinya Rp 1,5 triliun akan segera
dimulai. “Tahap pertama, PLTG Seng-
kang bisa beroperasi pada Septem-
ber 2011. Menyusul September 2012
dengan beroperasinya PLTG/U Seng-
kang,” ujarnya.
Gubenur Sulsel, Syahrul Yasin
Limpo, yang menyaksikan penan-
datanganan amandemen menyambut
baik kerja sama PLN-PT Energi Sen-
gkang untuk mencukupi pasokan lis-
trik di wilayahnya. Menurut dia, Sulsel
sudah menjadi lokomotif pertumbuhan
ekonomi di Indonesia, dimana pertum-
buhannya mencapai 9,21% per tahun
sehingga perlu kecukupan pasokan
listrik.
Syahrul memberi apresiasi tinggi
kepada jajaran PLN yang telah berha-
sil menghentikan pemadaman bergilir
di wilayahnya. “Sekarang saya bisa
bernapas lega. Sebab, ketika listrik
sering mati, kegiatan ekomomi di sini
pun mati. Mati lampu beberapa kali
membuat inflasi melonjak. Setiap lam-
pu mati, kami kehilangan Rp 4 milyar
lebih dalam sehari,” tuturnya.
Bangun Terminal LNG
Pada kesempatan itu, Dahlan Is-
kan juga mengharapkan PT Energi
Sengkang dapat segera merealisa-
“Harga listrik PLTG/U Sengkang
sikan pembangunan terminal LNG.
ekspansi ini USD 6,14 sen/kWh. Harga
“Kami komit membeli LNG sesuai har-
itu sudah termasuk komponen biaya
ga keekonomiannya. Untuk itu, PLN
gas milik PLN,” ujar Bagiyo.
akan membangun Mini LNG Receiving
Dahlan Iskan berharap, PT Energi
untuk melistriki pulau-pulau sekitar Su-
Sengkang segera memulai pemban-
lawesi, seperti Ambon, Kendari, Ter-
gunan proyek ini. Sebab dengan ber-
nate, dan lainnya,” ujarnya.
operasinya pembangkit, akan semakin
Brian Ellen menyambut baik komit-
memperkuat pasokan listrik di Sulsel
men PLN itu. Menurut dia, pembangu-
dan sekitarnya yang terus berkem-
nan terminal LNG bisa dirampungkan
bang seiring pesatnya pertumbuhan
pada pertengahan 2012. Proyek yang
ekonomi di sejumlah daerah di sana.
memakan investasi Rp 4 triliun itu bisa
“Saya sudah tak sabar menunggu
direalisasikan, karena selain lahan su-
selesainya proyek ini. Sebab, selain
dah tersedia, peralatannya pun sudah
menambah pasokan listrik, berope-
disiapkan. “Kami tinggal menunggu
rasinya pembangkit ini pun bisa mem-
izin BP Migas untuk menggunakan gas
buat PLN menghemat Rp 120 juta se-
menjadi LNG,” tegasnya. (*)
tiap satu jam. Artinya, ratusan milyar
20

“Yang Penting Isi, Bukan Kulitnya ...!”
Dirut PLN Dahlan Iskan kaget.
Ketika berkunjung ke proyek pemban-
gunan PLTU Kendari (2 x 10 MW), ia
langsung diminta melakukan peresmi-
an First Firing. “Saya tak menyangka
datang ke sini melakukan first firing.
Sebab, saya pikir seperti proyek lain-
nya, pasti terlambat,” ujar Dahlan saat
melakukan kunjungan ke proyek PLTU
itu, Senin (15/11).
Dahlan sangat menghargai pe-
mikiran yang menginginkan meng-
hasilkan listrik dulu ketimbang menda-
hulukan pembangunan jalan dan kan-
tor proyek. Jalan di lokasi proyek me-
mang belum beraspal, sehingga jalan
tanah itu menjadi berlumpur karena
hampir setiap hari turun hujan. Kantor
administrasi proyek pun masih darurat.
“Bagi saya, kondisi jalan dan kan-
tor tak masalah. Buat apa mementing-
kan jalan, tapi listriknya belakangan.
Yang penting isinya, bukan kulitnya,”
tandasnya usai melakukan first firing
dengan kayu bakar, disaksikan GM
PLN Kit Sulmapa Andi Paherangi dan
Dirut PT Rekadaya Elektrika Juanda
Nugraha, serta anggota Direksi PLN
lain.
Menurut Dahlan, masyarakat
Kendari sudah lama menunggu tam-
bahan daya listrik. Dalam Gerakan
Sehari Sejuta Sambungan pada HLN
Oktober lalu, banyak daerah yang bisa
menyelesaikan daftar tunggu, tapi ada
pula daerah yang belum dapat me-
nyelesaikannya, termasuk Kendari
karena listriknya belum cukup.
“Oleh karena itu, cepatnya progres
pembangunan PLTU Kendari diharap-
kan dapat pula mempercepat penyele-
saian masalah daftar tunggu sambun-
gan baru di Kendari dan sekitarnya,”
tutur Dahlan.
First firing atau disebut juga drying
up bertujuan mengeringkan batu tahan
api yang selesai dipasang di sekeliling
ruang bakar. Proses dilakukan dengan
kayu bakar agar terjadi kenaikan tem-
peratur secara perlahan dan bertahap
dengan rata-rata kenaikan 200 C se-
tiap hari hingga mencapai temperatur
2200 C dalam waktu 15 hari. Setelah
itu, pembakaran dihentikan dulu untuk
diinspeksi hasil pengeringan batu tah-
an apinya. Jika hasilnya sudah baik,
selanjutnya dilakukan pembakaran
menggunakan batu bara.
21
kabar
“Setelah first firing dengan kayu
bakar, kegiatan secara berurutan dilan-
jutkan dengan pembakaran batu bara,
menghasilkan uap, penginjeksian ba-
han kimia ke jalur pipa untuk pember-
sihan, lalu uap dapat dimasukkan ke
turbin yang akan berputar menggerak-
kan generator dan menghasilkan listrik
yang akan dialirkan ke masyarakat,”
jelas Andi Paherangi, yang hari itu juga
memperoleh kenaikan peringkat yang
diserahkan langsung Direktur Operasi
Indonesia Timur.
PLTU 2 x 10 MW Kendari merupak-
an salah satu proyek PLTU luar Jawa-
Bali yang diharapkan dapat beroperasi
tahun ini. Apabila first firing dan proses
komisioning berlangsung lancar dan
baik, PLTU diharapkan dapat sinkron
pada akhir Desember 2010.
PLN KIT Sulmapa bersama  PT
Rekadaya Elektrika sebagai kontrak-
tor serta PLN JMK dan PLN Jaser
sebagai tim supervisi konstruksi dan
komisioning berupaya keras mewu-
judkan hal itu. “Progres yang dicapai
PLTU Kendari diharapkan dapat me-
macu proyek PLTU lain untuk dapat
selesai tepat waktu,” ujar Andi. (*)
horison

Bebas Pemadaman Bergilir IBT

Bukan Bebas Hambatan
oleh : Priyono HP (Staf DIV KIT IT)
Tanggal 30 Juni 2010, seluruh pelosok Indonesia
Bagian Timur (IBT) terbebas dari pemadaman bergilir
setelah program Bebas Pemadaman Bergilir IBT
dipercepat enam bulan oleh PLN dari rencana semula.
Ini jelas memerlukan usaha dan biaya besar, namun
hasilnya dapat meningkatkan kualitas hidup bangsa
Indonesia sekaligus memperbaiki kinerja dan citra
PLN di mata pelanggan.

Mempercepat realisasi bebas

pemadaman bergilir itu ditempuh
dengan beberapa skema penanggu-
langan, seperti sewa mesin, kontrak
operasi pemeliharaan jangka panjang,
pengadaan listrik swasta, revitalisasi
mesin rusak, relokasi unit pembangkit,
dan pengadaan mesin baru. Dengan
cara itu, pada 30 Juni 2010, 12 provinsi
di IBT bebas pemadaman bergilir. Arti-
nya, daya listrik PLN mencukupi kebu-
tuhan konsumen saat itu.
Setelah lima bulan bebas pema-
daman bergilir, masih ada dua dae-
rah yang mengalami gangguan listrik,
yaitu Ambon dan Bima, karena defisit
pasokan daya listrik. Tapi, usaha PLN
membangun unit pembangkit baru perawatan. membebani anggaran perusahaan,
diyakini dapat mempertahankan kon- Sudah menjadi rahasia umum bah- karena tingginya biaya operasi dan
disi bebas pemadaman bergilir dalam wa memperoleh SDM yang kompeten pemeliharaan.
jangka waktu lama. dan betah bertugas di wilayah ujung Pengetatan penggunaan mesin
Bebas pemadaman bergilir bukan timur Indonesia sangat sulit. Banyak sewa merupakan alternatif, karena
tanpa kendala, khususnya menyang- alasan dikemukakan pegawai agar kapasitas mesin sewa sekarang ini su-
kut SDM dan manajemen pemeli- bisa segera dipindah dari sana. dah menguasai lebih dari 80 % beban
haraan yang masih kurang memenuhi Dengan tambahan sewa mesin listrik di semua wilayah IBT, kecuali di
syarat. Derating mesin pembangkit pembangkit dan pembelian listrik dari Wilayah Kalselteng masih 60 %. Ironis,
di antaranya disebabkan sistem air pembangkit listrik swasta (IPP), perso- sebab di sisi lain, terdapat mesin pem-
pendingin mesin terganggu akibat unit alan defisit daya sesungguhnya dapat bangkit PLN yang menganggur.
pembangkit sudah tua, rusak dan tidak diatasi. Namun dalam jangka panjang, Contohnya, sewa plus IPP dan ex-
segera diperbaiki, serta kurangnya sewa mesin pembangkit yang keba- cess power di Makassar saja sudah
nyakan berbahan bakar solar itu akan mencapai kapasitas 621,6 MW. Ini

22
sudah melebihi angka beban puncak
sistem Makassar sebesar 573,79 MW,
padahal PLN memiliki PLTA Bakaru,
PLTD Tello, dan lain-lain yang belum
beroperasi optimal. Pada kondisi ini,
PLN seolah-olah hanya menyalurkan
daya listrik dari para pengembang dan
melayani penuh pada sistem-sistem
kecil di daerah terpencil.
Memikirkan cara mengoptimalkan
mesin-mesin pembangkit milik PLN
yang availability-nya rendah bukan be-
rarti menghilangkan sewa mesin, tapi
untuk meningkatkan efisiensi PLN se-
cara keseluruhan. Optimalisasi mesin
pembangkit akan meliputi jumlah aset
PLN yang banyak dengan kapasitas
besar, sehingga dapat dijadikan KPI
bagi wilayah.
Namun optimalisasi unit-unit yang
rusak melalui Revitalisasi atau Kontrak
Pemeliharaan (LTMC) perlu dukungan
supervisi hukum dari manajemen agar
kelemahan dalam eksekusi kontrak
yang sering terjadi selama ini dapat
dicegah. Setelah unit-unit pembangkit
bekerja optimal, baru dapat dilakukan
upaya perbaikan efisiensi dan kinerja
mesin pembangkit milik sendiri se-
cara komprehensif dengan penerapan
metode manajemen aset atau metode
operasi ekselen.
Menyinggung adanya indikasi
mundurnya penyelesaian proyek-
proyek PLTU batubara, maka apabila
hal ini betul-betul terjadi, kondisi bebas
pemadaman bergilir bakal terancam
serta biaya operasional PLN pasti me-
ningkat. Mitigasi terhadap kejadian ini
harus disiapkan, seperti sewa mesin
pembangkit, IPP, excess power, serta
penambahan BBM dan penyediaan
anggarannya.
Selain itu, beberapa infrastruktur
setelah dijalankannya program bebas
pemadaman bergilir perlu disesuaikan
dengan kondisi pemakaian beban lis-
trik terkini, misalnya ihwal tangki tim-
bun bahan bakar. Kriteria stok 7 hari
untuk daerah yang mudah dijangkau
dari Depot Pertamina dan 14 hari un-
tuk unit kecil yang lokasinya terpen-
cil, belum semuanya terpenuhi. Hal
penting lain adalah tambahan biaya
bahan bakar akibat tambahan sewa
pembangkit. Kenaikan volume bahan
bakar pada tahun 2010 untuk Indo-
nesia Timur diperkirakan 200.000 kilo
liter atau setara Rp 1.100 miliar (untuk
membangkitkan energi listrik 50.000
GwH).
Strategi Atasi
Bebas Pemadaman Bergilir
Kebutuhan tenaga listrik di IBT se-
lalu meningkat dari tahun ke tahun se-
cara kuantitas maupun kualitas. Listrik
yang tadinya dinyalakan malam hari
saja, dituntut bisa menyala 24 jam,
yang sudah menyala 24 jam sehari
minta agar dipertahankan terus dan
tidak boleh ada gangguan. Ada yang
beranggapan, bebas pemadaman ber-
gilir mirip istilah jalan toll, yaitu bebas
hambatan. Bebas pemadaman bergilir
berarti bebas pemadaman setiap hari
dan setiap saat. Padahal kondisi sejat-
inya tidak seperti itu.
Peningkatan pelayanan dengan
bebas pemadaman bergilir menjadi
harapan masyarakat IBT dan tan-
tangan bagi karyawan PLN di IBT.
Deklarasi bebas pemadaman ber-
gilir sudah direncanakan matang, dan
PLN berkomitmen untuk merawatnya
hingga tumbuh menjadi kepercayaan
masyarakat dan pelanggan terhadap
PLN. Jaminan pasokan listrik diperoleh
dari beroperasinya pembangkit baru di
wilayah ini (480 MW pada tahun 2011
atau 30% kebutuhan daya listrik seka-
rang), revitalisasi mesin pembangkit
sendiri, serta peningkatan kinerja dan
pelayanan PLN.
23
Mempertahankan bebas pemada-
man bergilir, jajaran PLN IBT menan-
capkan semboyan Direktur Operasio-
nal Indonesia Timur, yaitu CERDAS.
Care, bekerja peduli/tanggap ter-
hadap semua hal. Peduli terhadap
sesama karyawan, aset, produksi,
untung-rugi. Tanggap terhadap kelu-
han pelanggan, gangguan, dan lain-
lain. Dalam pedoman perilaku, peduli
menjadi budaya yang dikembangkan
perusahaan.
Efisien dan efektif, bekerja secara
efisien dan efektif, do the right things
and do the thing rights. Contohnya,
menjalankan operasi dan pemelihara-
an sesuai aturan, menekan biaya yang
tidak perlu atau berperilaku hemat,
memberikan pelayanan sesuai stan-
dar yang berlaku, dan lain-lain.
Redefinition, mengubah cara ber-
pikir dan perilaku pegawai untuk men-
dahulukan bisnis perusahaan di atas
kepentingan yang lain serta meng-
ubah cara business as usual menjadi
business is profit.
Deferentiate, punya cara unik/
khas dalam pendekatan bisnis. Kalau
Bank Mandiri “Melayani dengan hati”,
Telkom “Sahabat setia untuk kema-
juan”, maka slogan PLN “Listrik un-
tuk kehidupan yang lebih baik” harus
diimplementasikan dalam pelayanan
kepada pelanggan dengan antara lain
mengajak pelanggan menyalakan lis-
trik seperlunya dan mematikan selebi-
hnya.
Affordable, cara-cara pengambilan
keputusan bisa diterima atau diterap-
kan. Misalnya, melayani penyambung-
an baru dengan tarif sesuai ketetapan,
tidak melakukan pemadaman pada
hari-hari besar/keagamaan.
Smart, cerdas dalam setiap tinda-
kan. Misalnya, mengurangi pembang-
kit berbahan bakar BBM dengan pem-
bangkit non BBM.
Singkatnya, jajaran karyawan PLN
IBT siap mempertahankan bebas
pemadaman bergilir secara cerdas
untuk memuaskan pelanggan melalui
pendekatan khas PLN. Ke depan,
semua juga akan senantiasa mening-
katkan efisiensi perusahaan. (*)
Sosok
Irwan Handri Rahmadi

Merajut “Benang Kusut”

Dampak Erupsi Merapi
Gunung Merapi yang termasuk gunung teraktif di dunia, pertengahan Oktober
hingga awal November 2010 memperlihatkan kekuatannya. Berkali-kali
semburan awan panas yang lebih familiar dengan sebutan “Wedhus Gembel”
meluluhlantakkan daerah di sekitarnya tanpa pandang bulu. Ratusan orang
meregang nyawa dan puluhan ribu warga terpaksa mengungsi meninggalkan
kampung halamannya.

Irwan dan rekan-rekannya sesung-

Irwan memberikan penjelasan
guhnya sudah memperkirakan akan
terjadi letusan besar, karena telah
diberitahu Tim Pemantau Gunung
Merapi Pemda. Mereka bahkan dalam
kondisi siap siaga tanggap Merapi.

Amukan Merapi kali ini memang

sangat dahsyat dan dampaknya tera-
sa hingga area 30 kilometer dari pun-
cak gunung. Sang Juru Kunci Merapi,
Mbah Maridjan, tak luput tewas dalam
posisi sujud di kediamannya. Erupsi
Merapi juga merusak banyak infra-
struktur. Salah satunya, jaringan PLN
UPJ Borobudur-APJ Magelang.
Irwan Handri Rahmadi, Manajer
UPJ Borobudur, menjadi saksi mata
merusaknya semburan debu Merapi
pada jaringan listrik. Wilayah kerja
UPJ Borobudur meliputi Kabupaten
Magelang dengan 8 kecamatan (Ke-
camatan Borobudur, Muntilan, Srum-
bung, Dukun, Ngluwar, Salam, Sawan-
gan, Mungkid) serta Kabupaten Boyo-
lali yang meliputi Kecamatan Selo dan
terdiri atas Desa Tlogolele, Klakah,
dan Jrakah. Total desa yang dilayani
UPJ Borobudur mencapai 124.
Jaringan JTM 20 kV 3 phasa, 1
phasa, trafo distribusi, JTR, dan SR
rusak. Pelanggan UPJ Borobudur se-
jumlah 86.556 yang didominasi daya
450 VA (R1) padam total, termasuk
Kantor UPJ. Kondisi mati listrik ber-
mula Jumat malam (5/11) saat terjadi
letusan terbesar Merapi. Semua sudut
wilayah UPJ padam.
“Saya beserta Tim Teknik dan
pegawai lain yang sedang mendapat
giliran jaga menjadi terbengong-be-
ngong, tidak tahu apa yang harus dik-
erjakan, karena kondisi begitu pekat
oleh debu. Udara cukup panas dan
gelap gulita,” papar Irwan.
Tapi kesiapan mereka belum seband-
ing dengan besarnya dampak letusan.
“Dalam kondisi gelap gulita, ber-
selimut debu vulkanik, dan dibayangi
semburan awan panas, kami beru-
saha menormalkan listrik. Kantor UPJ
diprioritaskan menyala dulu. Untuk itu,
mau tak mau kami harus turun ke la-
pangan mencari sumber gangguan,”
ujar suami Rita Missage Tariana ini.
Saat di lapangan, Irwan dan tim-
nya menyaksikan pemandangan me-
ngenaskan. Masyarakat berbondong-

24
bondong menyelamatkan diri dengan
membawa barang seadanya. Mereka
menggunakan motor, mobil, menump-
ang truk umum atau diangkut truk TNI.
Namun bagi Irwan dan rekannya,
yang paling menyayat hati adalah
pemandangan patahnya tiang listrik
serta berserakannya jaringan TM, TR,
dan SR di jalan raya dan gang-gang
permukiman penduduk. Terinjak-injak
kaki atau terlindas kendaraan peng-
ungsi, jaringan listrik tak ubahnya
benang kusut.
“Dengan tenaga seadanya, kami
berusaha keras mengamankan jarin-
gan dan tiang-tiang listrik yang patah
agar tidak menutup jalan atau terinjak
injak pengungsi. Kami pun memutus-
kan FCO dan ABSW untuk memas-
tikan jaringan masih utuh jika nanti
kembali diisi tegangan ketika kondisi
sudah aman,” kata bapak dari Azan
Rahmadian Putra, Rifky Rahmadian
Pangestu, Arivian Rahmadian Wimu-
lya, dan Elza Safira Permatasari ini.
Parahnya kerusakan disebabkan
abu vulkanik dan pasir panas Gunung
Merapi yang menyiram rata areal kerja
UPJ Borobudur. Pohon bertumbangan
dan layu mendadak, rumah roboh, ser-
ta tiang-tiang listrik patah. Jaringan TM
20 kV (main feeder) yang masih utuh
pun tidak dapat dialiri listrik, karena
abu vulkanik bercampur pasir mem-
bungkus isolator yang berada di atas
tiang, sehingga isolator seakan dise-
men dan berakibat flash over.
“Jumat malam itu dan malam-
malam selanjutnya merupakan malam
yang terasa amat panjang, karena
kami selalu ditemani hujan debu dan
pasir saat mengamankan jaringan
Pelayanan tetap jalan dalam kondisi apa pun
Jaringan hancur terkena
muntahan material Merapi
yang putus di jalan-jalan protokol dan
jalur pengungsi,” ujar Irwan.
Berhasil menyalakan kembali Kan-
tor UPJ Borobudur, pada hari ketiga
pukul 02.00 wib giliran RSUD Muntilan
menjelaskan tahap normalisasi jarin-
diterangkan. Penormalan main feeder
gan.
dengan membersihkan isolator yang
Irwan merasakan, proses penya-
terbungkus abu vulkanik menjadi pri-
laan bertahap ini berlangsung cukup
oritas berikutnya. Caranya, isolator
menggelikan. Nyaris setiap hari ma-
disemprot air dari mobil pemadam ke-
syarakat berbondong-bondong datang
bakaran (damkar) Pemkab Magelang.
ke Kantor UPJ Borobudur meminta
Satu tangki damkar bisa member-
daerahnya dinyalakan lebih dulu.
sihkan 10 titik tiang dengan lama pem-
“Mereka seperti mau berdemo. Ada
bersihan 5 menit per tiang. Ini lebih
yang datang pakai truk, bahkan ada
cepat ketimbang tenaga manusia yang
yang mengaku-aku wartawan segala.
waktu itu kondisinya sangat tidak me-
Tapi saya tahu wartawan asli yang
mungkinkan. Pembersihan bisa cepat
mencari informasi, sebab masalah
dilakukan setelah Dirop PLN, Ngurah
listrik padam di UPJ Borobudur kerap
Adnyana, turun ke lapangan dan me-
menghiasi media massa cetak mau-
minta tambahan damkar dari Sema-
pun elektronik,” papar Irwan sembari
rang dan Gresik.
tersenyum geli.
“Kami hanya bisa menyambut Pak
Tanggal 1 Desember 2010, penor-
Adnyana dengan pisang rebus dan teh
malan JTM, gardu, JTR, dan SR kelar.
beraroma debu Merapi,” kelakar Irwan
Namun bukan berarti pekerjaan dan
menggambarkan kondisi serba darurat
kondisi siaga usai. Irwan dan jajaran-
waktu itu.
nya tetap waspada, karena banjir lahar
Usia perbaikan JTR, penataan
dingin mulai mengalir menerjang fasili-
trafo dan SR ke pelanggan baru dimu-
tas apa saja. Pipa PDAM, tiang listrik,
lai. Namun main feeder TM 20 kV 3
pasar, rumah tinggal, hinggajembatan.
phasa kadang memerlukan pembersi-
Bencana alam erupsi Gunung
han manual dengan harus mengelap
Merapi menggambarkan betapa UPJ
isolator satu per satu, sehingga petu-
Borobudur tetap setia, tanggap, cepat,
gas pun terpaksa memanjat tiang.
dan sepenuh hati melayani para
“Pada tahap ini, kami menggu-
pelanggannya di tengah kondisi serba
nakan tenaga padat karya, yakni
darurat dan situasi berbahaya yang
melibatkan tenaga bantuan mitra kerja
mengancam nyawa. Pada Irwan Han-
(BTL) dan pasukan PDKB dalam jum-
dri Rahmadi dan rekan-rekannya, kita
lah besar yang didatangkan dari selu-
pantas berkaca. (*)
ruh APJ di PLN Distribusi Jateng dan
DIY. Setiap hari rata-rata 340 perso-
nel melakukan penyalaan,” kata Irwan
25
inovasi

Komunikasi Pol dengan Ardneh’s Pole

Kegagalan komunikasi yang banyak terjadi saat proses Antena dengan radiator vertikal
tunggal memiliki pola radiasi sama dan
remote data dari meter elektronik jelas tak bisa dipan- tidak ke segala arah (omnidirectional).
dang enteng. Maka, antena Ardneh’s Pole ciptaan Tim Berbeda dengan kebanyakan antena
horisontal yang secara natural akan
Inovasi PLN APJ Bogor yang digawangi Agus Susanto, lebih noisy (meng-introduce QRM
Marwan dan Ricky, bisa menjadi solusi. lebih tinggi), kecuali beberapa radia-
tor vertikal digunakan sehingga pola
Pasalnya, Juara 1 Lomba Karya 4. Perencanaan perhitungan teori, radiasinya tidak lagi dari berbagai arah
Inovasi PLN 2010 untuk bidang Tech- dengan memperhatikan faktor dan QRM dapat ditekan lebih rendah.
nical Supporting ini mampu mendapat- propagasi, posisi antena, kes- Inovasi ini dirancang menggunak-
kan komunikasi yang baik, stabil, an- empurnaan, lebar bandwith, dan an perhitungan antena 5/8 (λ). Man-
dal dan konsisten, serta tidak terpen- power. faat non finansialnya dapat mengeta-
garuh cuaca, trafik, dan lingkungan. 5. Merancang pembuatan dengan hui adanya tampering dengan cepat,
Dengan memasang antena Ardneh’s mengikuti kaidah teknologi komu- mengurangi pembacaan manual pada
Pole, diharapkan dapat tercapai Indek nikasi serta menguji beberapa kali meter yang memiliki sinyal blank spot,
Kinerja Performance AMR dengan ni- pada tempat atau lingkungan yang mempercepat proses billing, serta
lai progres minimum 95%. tidak dapat menerima sinyal, sam- dapat dipergunakan pada televisi radio
Tahapan inovasi sebagai berikut : pai dengan tingkat performance dan sistem GPRS.
1. Mengkaji semua sinyal provider. keberhasilan remote reading se- Antena Ardneh’s Pole telah diuji
2. Mengkaji beberapa referensi per- makin baik dan andal. coba di gardu yang berada di daerah
hitungan lamda untuk menentukan Salah satu antena paling terkenal yang sinyalnya lemah, yakni di pegu-
tipe dan jenis antena vertikal serta adalah vertikal, yang terdiri atas se- nungan yang jauh dari satelit provider
panjang radiator. buah radiator vertikal dengan radial serta panelnya berada di dalam gardu
3. Melakukan beberapa uji coba pada ground di bawahnya. Antena terbuat dan di tempat parkir basement plaza
semua wilayah yang blank spot ter- dari kawat konduktor dan tubing alu- dan pasar. Hasilnya, terdapat sinyal
hadap sinyal GSM. minium. yang cukup kuat pada 10 pelanggan
yang selama ini datanya tidak dapat
di remote reading. Keunggulan antena
Antena Ardneh’s Pole ini mempunyai kepekaan sinyal yang
kuat serta terbuat dari bahan yang
tahan terhadap cuaca dan konstruksi
outdoor.
Pembuatan antena Ardneh’s Pole
hanya Rp 225.000, tapi mampu men-
gamankan pendapatan jauh lebih be-
sar. Yakni, mengurangi biaya opera-
Pemasangan sional P2TL selama tiga hari sebanyak
Ardneh’s Pole
di basement
Rp 1,5 juta, mengamankan pendapa-
tan pemakaian kWh 10 pelanggan
yang selama ini gagal komunikasi
Pemanfaatan Ardneh’s Pole di gardu terpencil
sebesar 4.290.480 kWh, serta men-
gurangi biaya baca meter ke lapangan
selama dua hari sebesar Rp 1 juta.
Ardneh’s Pole sudah dimanfaat-
kans selain di APJ Bogor, juga APJ lain
di wilayah DJBB yang rata-rata berada
di daerah pegunungan atau daerah
yang sulit mendapatkan sinyal. Dan
terbukti performace Ardneh’s Pole bisa
membaca AMR mendekati sempurna
(100%). (*)

26
 GAYA
Komunikasi Badminton Suryani
Cinta Suryani (37) pada bulutang-
kis, boleh jadi, cinta mati. Menekuni
olah raga tepok bulu angsa sejak SD,
pegawai Bidang Produksi PLN Pem-
bangkitan Sumatera Bagian Selatan
(Kit SBS) ini tak pernah berpaling ke
lain hati.
Bahkan kala mulai berkarir di PLN
Pembangkitan Sektor Keramasan ta-
hun 1993, hobi Yani ber-badminton ria
kian tersalurkan. Maklum, di kantornya
tersedia lapangan bulutangkis, sehing-
ga kemampuannya menggebuk shutl-
lecock tambah terasah.
Apalagi waktu pindah ke Kantor
PLN Kit SBS tahun 2006. “Ketika au-
ditorium PLN Kit SBS disulap jadi la-
pangan badminton, rutinitas bermain
saya makin tinggi,” ujar juara badmin-
ton dalam HLN ke-65 di PLN Kit SBS
ini.
Menurut ibu tiga putra ini, bermain
badminton di auditorium PLN Kit SBS
berarti bisa menjalin komunikasi erat
dengan sesama pegawai penggemar
bulutangkis, mulai tingkat bawah sam-
pai level Manajer Bidang dan General
Manager. Yani pun tak segan memin-
jamkan enam raketnya pada rekan-
rekannya agar tambah banyak kar-
yawan PLN yang bermain badminton
dan menjalin silaturahmi di lapangan.
Dia berharap, PLN bisa rutin
menggelar turnamen bulutangkis se-
tiap tahun. “Agar para pegawai PLN
dari Sabang sampai Merauke bisa sa-
ling mengenal,” kilahnya. Boleh juga
idenya, Bu! (*)

Bowling
dan Penaklukkan Diri Rosy
Coba-coba, akhirnya terus
suka. Begitu Rosa Agustina (52)
mengerling bowling alias olah
raga bola gelinding. Pasalnya,
bermain bowling tak semudah
yang dilihat. Cara memegang
bola, melempar bola ke jalur,
dan merobohkan pin membu-
tuhkan teknik tertentu yang ber-
beda untuk tiap orang.
“Awalnya hanya coba-
coba, lama-kelamaan suka.
Setelah benar-benar mengeta-
hui tekniknya, saya merasakan
enaknya bermain bowling. Per-
mainan ini menarik,” ujar pegawai
PLN Kantor Pusat yang akrab disapa
Rosy ini. Kesukaan Rosy pada bowl-
ing dimulai tahun 1987 ketika seorang
pegawai PLN yang tergabung dalam
klub bowling profesional dan sering
mengikuti eksibishi bowling membawa
olah raga ini ke lingkungan PLN.
Bagi Rosy, bowling bukan sekadar
olah raga atau hiburan untuk meng-
hilangkan kepenatan semata. Bermain
bowling ibarat mengalahkan diri sen-
diri, sebab setiap pemain harus fokus
dan konsisten, terlebih ketika melem-
par bola. Jika emosi tidak bagus, bola
yang dilempar akan menggelinding
kemana-mana.
Rosy gembira, karena kini pehobi
bowling di PLN tambah banyak dan
tersebar di seluruh unit di Indonesia.
Jumlahnya lebih dari 200 pebowling.
Mereka tergabung dalam PB Bowling
PLN.
Ibu dua anak ini rutin latihan ber-
sama tim bowling PLN Pusat tiap
Rabu. Bila suntuk, dia biasa menga-
jak putrinya untuk menemani bermain
bowling, waktunya Sabtu atau Minggu.
“Anak saya sudah mahir melempar
bola,” tukas Rosy. Kompak dong… (*)

GAYA 27
Mozaik

Waspadalah,
Stroke Mulai Menyerang Usia Muda
Stroke atau dalam bahasa medis dikenal dengan nama cerebrovascular disease
hingga kini masih termasuk penyebab utama kematian di Indonesia, setelah
penyakit jantung dan kanker. Serangan penyakit ini seketika mengubah
kehidupan, tidak hanya bagi si penderita, namun juga keluarga dan orang-orang
di sekitarnya. Penderita stroke menanggung beban dari berbagai aspek sekaligus,
baik saat sakit maupun pasca-stroke. Selain penderitaan fisik, pasien juga terbebani
secara psikologis, mental/spiritual, sosial, dan ekonomi.

Jika dulu stroke umumnya diidap
oleh usia 50-an ke atas, sekarang juga
mulai mengancam kelompok usia de-
wasa, termasuk yang masih produk-
tif. Penelitian Organisasi Kesehatan
Dunia (World Health Organization/
WHO) menyimpulkan, kasus stroke
mencapai 48-240 per 100.000 orang
per tahun pada populasi usia 45-54
tahun. Hal itu dipaparkan dalam Multi-
national Monitoring of Trends and De-
terminants in Cardiovascular Disease
(Proyek Monica).
Sementara itu, penelitian di Ameri-
ka Serikat (AS) menunjukkan, kasus
stroke pada usia di bawah 55 tahun
mencapai 113,8 per 100.000 orang per
tahun. Beberapa penelitian sebelum-
nya menemukan, sekitar 10% stroke
terjadi pada usia kurang dari 55 tahun.
Kasus stroke pada perempuan
muda berkisar antara 4,3-8,9 per
100.000 per tahun di Amerika Serikat
(AS) dan Eropa. Kasus bakal mening-
kat seiring bertambahnya usia.
Kejadian stroke iskemik tanpa fak-
tor risiko yang bermakna pada perem-
puan usia 20-44 tahun sekitar 0,9 per
100.000 per tahun. Stroke non hemor-
agik ini terjadi akibat aliran darah ke
otak terhenti karena aterosklerosis
atau bekuan darah.
Faktor risiko stroke pada usia
muda adalah hipertensi, penyakit jan-
tung, dan kencing manis (diabetes
mellitus). Faktor lain yang mening-
katkan risiko stroke pada usia muda
– terutama pada perempuan – adalah
merokok, sakit kepala migren, antibodi
antiphospholipid, penggunaan kontra-
sepsi hormonal, dan konsumsi alkohol
yang berlebihan.
Tahun 2005, Nedeltchev dan tim
meneliti 203 pasien stroke usia muda
16-45 tahun. Penelitian itu mencatat,
24% kasus stroke terjadi pada pen-
derita penyakit kardioembolisme, 9%
penyakit pembuluh darah kecil, dan
4% penyakit atherosklerotik arteri be-
sar. Sedangkan 30% kasus dipicu pe-
nyebab lain dan 33% tidak diketahui
penyebabnya.
Sementara itu, penelitian Night-
ingale dan Farmer tahun 2004 me-
nyimpulkan, faktor yang terkait dengan
peningkatan risiko stroke pada usia

28
muda adalah penyakit jantung, kon-
sumsi alkohol yang berlebihan, riwayat
thromboembolisme vena, diabetes
mellitus, hipertensi, migren, dan peng-
gunaan kontrasepsi oral. Hasil mene-
litiannya mencatat, Prevalensi kasus
stroke pada perempuan usia muda
adalah 3,56 per 100.000 per tahun.
Penelitian You di 1997 pada 201
pasien stroke usia muda 15 sampai 55
tahun menunjukkan, faktor risiko yang
signifikan adalah diabetes, hipertensi,
penyakit jantung, merokok sigaret,
dan konsumsi alkohol dalam jumlah
banyak.
Perbaiki Pola Hidup
Menurut Emil Agustiono MKes,
Deputi III Menteri Koordinator Kes-
ejahteraan Rakyat Bidang Koordinasi
Kesehatan, Kependudukan, dan Kelu-
arga Berencana, peningkatan preva-
lensi stroke disebabkan perubahan
pola hidup yang belakangan menjadi
kurang sehat. Faktor lain adalah me-
ningkatnya usia harapan hidup yang
diikuti dengan peningkatan penyakit
neurodegenerative serta kardio-sere-
brovaskuler.
Pola hidup yang tidak sehat itu an-
tara lain berkurangnya aktivitas fisik,
merokok, konsumsi makanan yang ti-
dak seimbang gizinya, dan meningkat-
nya stres emosional. Tantangan yang
dihadapi saat ini, lanjut Emil, antara
lain adalah rendahnya pengetahuan
dan pemahaman masyarakat tentang
perlunya pangan beragam dan bergizi
seimbang.
Tindakan preventif dan deteksi dini
dapat mengurangi berbagai beban
fisik, psikologis, dan sosial penderita.
Perlu juga persiapan dari aspek eko-
nomi, misalnya dengan ikut asuransi
kesehatan untuk mengatasi masalah
finansial. Tindakan preventif dapat
mengurangi biaya pengobatan, karena
penyakit bisa diatasi tanpa melalui
pembedahan dan tidak perlu terus-
menerus menjalani rehabilitasi medik.
Pencegahan stroke dapat dilaku-
kan dengan mengatur dan merawat
diri dengan gaya hidup sehat. Gaya
hidup sehat itu antara lain makan
dengan menu yang seimbang gi-
zinya, menghindari makanan kaleng
dan makan instan yang mengandung
garam natrium, mengurangi makan
gorengan yang mengandung banyak
minyak dan lemak, tidak merokok. Se-
lain itu, istirahat yang cukup, berolah-
raga yang sesuai, serta mengurangi
kecemasan, mengurangi minum kopi
serta teh yang manis dan kental. Jika
dimungkinkan, minumlah jamu secara
teratur,
Yang tak kalah penting adalah
menghindari kegemukan dengan
mengatur asupan kalori dan gula.
Hindari pula konsumsi garam tinggi.
Upaya Pemulihan
Kalaupun stroke sudah terlanjur
diidap oleh anggota keluarga, menu-
rut Dr. Sumarjati Arjoso SKM, anggota
Komisi XI DPR RI, hal itu bukanlah
akhir dari segalanya. Dia menandas-
kan, penderita stroke bisa pulih.
“Yang diperlukan adalah moti-
vasi, kesabaran, dan upaya keras, ti-
dak hanya dari penderita namun juga
orang-orang terdekatnya,” paparnya
dalam seminar Yayasan Stroke Indo-
nesia (Yastroki) Divisi Neurovaskuler
Neurologi Fakultas Kedokteran Uni-
versitas Indonesia di Jakarta, bebera-
pa waktu lalu.
Menurut dia, peranan keluarga
sangat penting untuk pemulihan pen-
derita, termasuk dari aspek sosial dan
29
ekonominya. Dukungan keluarga dan
teman atau peer groups dapat mening-
katkan produktivitas dan kepercayaan
diri, serta mengembalikan status sosial
penderita. Diperlukan pula pendam-
pingan penderita stroke dalam berb-
agai kegiatan untuk mengembalikan
semangatnya. Beri pula kesempatan
untuk mengekspresikan perasaannya,
untuk ditanggapi dengan wajar dan
serius.
Pengobatan perlu dilakukan den-
gan memberikan pula motivasi untuk
membangun kembali sikap optimistis
penderita yang goyah. Jangan berpan-
dangan bahwa penderita stroke tidak
lagi berguna bagi masyarakat dan ke-
luarga.
Hal lain yang perlu diperhatikan
adalah pergaulan, untuk membangun
kembali kehidupan sosial penderita.
Misalnya berdialog dengan teman-
temannya. Hal ini berguna untuk
menumbuhkan sikap sependeritaan,
sekaligus menyadarkan bahwa keti-
dakberdayaan tidak hanya dialami si
penderita stroke.
Berilah kesempatan berkomu-
nikasi dan melakukan bisnis sesuai
kapasitas yang dapat dilakukan, un-
tuk merajut kembali kehidupan sosial
dan ekonomi. Jangan pula segan un-
tuk bergabung dengan yayasan yang
peduli mengenai stroke dan pemulihan
penderitanya. (*)
 Lensa

Alstom dan Produksi Trafo

Direktur Operasi Indonesia Timur PLN, Vick-
ner Sinaga  , bersama Direktur Perencanaan dan
Teknologi PLN, Nasri Sebayang, serta Direktur
Keuangan PLN, Setio Anggoro Dewo, menyerah-
kan cendera mata kepada CEO Alstom Grid, Henry
Poupart Lafarge, usai melakukan business review
portofolio porsi saham PLN di PT UNINDO di PLN
Pusat , Jumat (3/12). PLN menginginkan UNINDO
mengembangkan produksi trafo distribusi, trafo
tenaga (HV) 150/20kV serta trafo Extra High Volt-
age 275 kV maupun 500 kV. (*)

Direksi Baru PLN Batu Bara

Direktur SDM dan Umum PLN, Eddy D. Erningpraja, Senin (22/11), melantik tiga direksi baru PLN Batu Bara di gedung
utama Kantor PLN Pusat. Mereka adalah Khairil Wahyuni sebagai Direktur Utama, Puji Widodo menjadi Direktur Operasi,
serta Toharudin menempati posisi Direktur SDM dan Keuangan.
PLN Batu Bara (PLN-BB ) merupakan anak perusahaan PLN yang didirikan 3 September 2008 melalui Surat Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-58468.AH.01.01 tahun 2008. Tujuan utama pembentukan PLN-BB untuk mem-
berikan jaminan keamanan pasokan (security supply) batu bara bagi kepentingan PLN. (*)

GITET Cibatu Tambah Trafo

Untuk memperkuat pasokan listrik ke Jakarta, PLN memasang
trafo tambahan berupa Trafo Interbus Transformer (IBT) berkapa-
sitas 500 MVA di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Ci-
batu di Cikarang, Bekasi, Selasa (23/11). Dengan tambahan IBT,
kapasitas GITET Cibatu bertambah dari 3 x 500 MVA menjadi 4 x
500 MVA. GITET Cibatu adalah salah satu gardu yang memasok
listrik ke Jakarta, khususnya waktu beban puncak pukul 10.00-
15.00 wib. (*)

30
Lensa

Passus PLN Masuk Candradimuka

Sebanyak 661 Pasukan Khusus (Passus)
PLN se-Indonesia menjalani latihan fisik dan
mental selama tiga hari berturut-turut, Jumat-
Minggu (5-7/11) di Pusat Pendidikan Pasukan
Khusus (Pusdikpassus), Batujajar, Bandung.
Pasukan khusus PLN terlatih melakukan pe-
kerjaan pemeliharaan dan perbaikan jaringan
listrik dalam keadaan bertegangan. PLN men-
argetkan lama respon Passus PLN terhadap
keluhan pelanggan hanya 45 menit petugas
PLN sudah ada di tempat pelanggan, dan lama
padam bila terjadi gangguan maksimal 3 jam.
(*)

Penandatanganan
Akta Perdamaian PLN-IPP
Direktur Bisnis dan Manajemen Resiko PLN, Murtaqi Sy-
amsuddin, menandatangani akta perdamaian dengan enam
perusahaan pengembang listrik swasta atau IPP (Independent
Power Producer) di Kantor PLN Pusat, Senin (6/12). Dengan di-
tandatanganinya akta perdamaian itu, PLN maupun IPP menca-
pai kesepakatan dalam menyelesaikan masalah pembaharuan
dan penyelesaian harga jual tenaga listrik dari IPP pada PLN. (*)

Lampu Tenaga Surya

untuk Pegunungan Bintang
Direktur Operasi Indonesia Timur
(DIROP IT) PLN, Vickner Sinaga, didampingi
Kepala Divisi Transmisi Indonesia Timur
PLN, Susanto Wibowo , memperagakan
cara kerja lampu tenaga surya atau solarcell
kepada PLT (Pelaksana Tugas) Bupati Pe-
gunungan Bintang-Papua, John Z. Tujuwale,
saat berkunjung ke PLN Kantor Pusat, Ka-
mis (2/12). Kabupaten Pegunungan Bintang
akan mendapat bantuan pemasangan Solar
Home System (SHS) di rumah-rumah ibadah
dan Ketua Adat pada tahun 2011. (*)

31