Anda di halaman 1dari 9

UTS – UAS

PENGUKURAN KINERJA DAN EVALUASI SISTEM INFORMASI

DISUSUN OLEH :

ANGKI I BUMBULUTO (531419026)


PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
1. Pelaksanaan kuliah secara mandiri.
2. Penilaian UTS dan UAS.
a. Penilaian UTS  materi: Pengukuran Kinerja Sistem Informasi/Teknologi Informasi
Ketentuan:
 Setiap mahasiswa cari satu artikel jurnal (tahun terbit 2002-2022) yang membahas
mengenai: Pengukuran kinerja, Balance Scorecard (BSC), Information
Technology Balance Scorecard (IT BSC).
b. Penilaian UAS  materi: Evaluasi Sistem Informasi/Teknologi Informasi
Ketentuan:
Setiap mahasiswa cari satu artikel jurnal (tahun terbit 2002-2022) yang membahas
mengenai: model/metode evaluasi sistem informasi. Mahasiswa fokus di satu
model/metode, misalnya model Hot-Fit.
c. Setiap mahasiswa buat 2 resume sesuai artikel jurnal-nya dalam format tabel seperti
berikut:

Tabel 1. Pengukuran Kinerja

Komponen Uraian
Judul artikel Penerapan metode balanced scorecard sebagai
suatu sistem pengukuran kinerja pada pt dritama
brokerindo, jakarta timur
Penulis Haryadi sarjono1 ; arko pujadi2 ; henry wono
wong3
Tahun 2010
Link artikel https://media.neliti.com/media/publications/167938-ID-
penerapan-metode-balanced-scorecard-seba.pdf
Permasalahan Dewasa ini kita dihadapkan pada perkembangan
dunia yang bergerak cepat. Perkembangan
dibidang teknologi, terutama dalam hal informasi
dan komunikasi mengharuskan segala hal dapat
dilakukan secara cepat dan tepat, terutama dalam
hal perekonomian, segala sesuatunya harus
mengikuti perubahan yang terjadi. Perubahan
tersebut harus diantipasi untuk menghadapi
persaingan, di mana terjadinya suatu perdagangan
bebas, tidak ada lagi batas perdagangan antar
negara dan juga keberhasilan sutau perdagangan
tergantung oleh kekuatan pasar. Oleh karena itu,
banyak perusahaan di dunia ini sedang melakukan
adaptasi dalam struktur serta sistem organisasi
sesuai dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Selain itu, perubahan lingkungan usaha seperti
adanya deregulasi dan pencabutan proteksi oleh
pemerintah, menyebabkan perusahaan dalam
industry yang terkait harus benar-benar bersaing
dalam hal efisiensi, inovatif, penetapan harga,
pengambangan usaha dan sebagainya
(http://www.seputarindonesia.com/forum/manaj
emen). Dalam era informasi dan komunikasi ini,
perusahaan harus mengorientasikan misi
perusahaan ke arah kepuasan pelanggan yang
semakin well informed, penyerahan tepat waktu,
pelayanan purna jual yang sempurna serta
melontarkan produk baru, mendorong banyak
perusahaan untuk berusaha meningkatkan
keuanggulan daya saing mereka
(http://www.kompas.com/3). Baru-baru ini, Bank
Pembangunan Asia (ADB) mengeluarkan publikasi
yang berisi prediksi pertumbuhan ekonomi Asia
2008. Hampir semua negara diproyeksikan
mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi.
Republik Rakyat China, misalnya ekonominya
diperkirakan “hanya” tumbuh sekitar 10%, India
8%, Vietnam 7%, Philipina 6%, Malaysia 5,4%,
Singapura 5,2%, Thailand 5%, Hongkong 4,5%,
sedangkan Indonesia sendiri menurut ADB paling
tinggi pertumbuhan ekonominya mencapai 6%,
jauh lebih rendah dari perkiraan pemerintah
sebesar 6,4%. Dari data tersebut, terlihat bahwa
pertumbuhan ekonomi tiap Negara memang
mengalami penurunan dibandingkan tahun 2007.
(Surat kabar Seputar Indonesia, 7 April 2008,
rublik ekonomi bisnis, hal. 13). Walaupun
pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun
dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi
perkembangan dunia usaha ternyata tidak
mengalami penurunan, malah sebaliknya,
menunjukan kemajuan, walaupun kemajuannya
tidak seperti pada tahun 1990-an. Selama ini
sistem pengukuran kinerja perusahaan hanya
dilihat dari segi finansial saja yang menggunakan
indikator keuangan seperti Return Of Investment
(ROI), Net Profit Margin (NPM), dan beberapa
indikator lainnya. Pada saat ini, indikator tersebut
dipandang tidak memadai lagi sebagai ukuran
kinerja, mengingat kurang mewakili/kurang akurat
dalam memberikan suatu penilaian terhadap
perkembangan suatu perusahaan. Selain itu,
pengukuran kinerja perusahaan yang hanya
mengandalkan hanya pada faktor finansial saja
tidak akan memberikan gambaran yang jelas
tentang fokus dan tujuan perusahaan di masa
yang akan datang. Dalam hal ini, diperlukan suatu
paradigma dalam pengukuran kinerja perusahaan
di era informasi ini
(http://www.kompas/forum/accounting).
Tujuan penelitian/ Dalam penelitian ini, ruang lingkup penelitian
penulisan dibatasi hanya mengukur kinerja dengan
menggunakan metode Balanced scorecard karena
metode ini merupakan sistem pengukuran yang
tidak hanya melihat dari satu sisi saja atau satu
perspektif saja, tetapi lebih detail atau
menyeluruh karena idealnya suatu masalah yang
dipecahkan harus diselidiki dari berbagai macam
hal yang mempengaruhinya. Karena alasan
tersebut, penulis memilih menggunakan metode
Balanced scorecard.
Metode penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai
berikut: pengukuran kinerja hanya menggunakan
data primer dari kurun waktu 2004-2008, sebagai
data penelitian untuk menghitung 140 BINUS
BUSINESS REVIEW Vol.1 No.1 Mei 2010: 139-154
kinerja tradisional, pengukuran kinerjanya
menggunakan metode Balanced scorecard,
sebagai pengukuran kinerja alternative, dengan
waktu penelitian selama 5 bulan, mulai bulan
Januari sampai Mei 2009, lokasi penelitian adalah
PT Dritama Brokerindo, bergerak di bidang jasa
asuransi yang beralamat Kompleks Pertokoan
Pulomas Blok XI/2 jalan Perintis Kemerdekaan,
Jakarta Timur, telp. (021) 4701258, Fax (021)
4701262, email : dritama@cbn.net.id
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
dan pembahasan pengukuran kinerja dengan
metode Balanced scorecard terhadap PT Dritama
Brokerindo maka, dapat ditarik beberapa
kesimpulan antara lain sebagai berikut. Pertama,
pengukuran kinerja yang telah dilakukan selama
ini oleh PT Dritama Brokerindo, hanya
berdasarkan laporan keuangan yaitu laporan neraca
dan laporan laba – rugi dengan cara perhitungan
rasio keuangan dan menganalisis peningkatan atau
penurunan laba bersih yang diperoleh dikaitkan
dengan adanya perubahan pendapatan, biaya-biaya
dan transaksi lainnya yang mempengaruhi naik –
turunnya laba bersih yang diperoleh perusahaan.
Secara keseluruhan kinerja keuangan perusahaan
selama periode 2005 – 2007 menunjukkan hasil
yang kurang memuaskan karena walaupun terjadi
kenaikan yang signifikan dari tahun ke tahun
terutama pada tahun 2007 di mana laba bersih
yang diperoleh hanya sebesar Rp. 295.232.557
masih jauh dari target yang ditetapkan. Hal ini
dikarenakan kenaikan dari beban operasional
walaupun pendapatan usaha juga meningkat,
perusahaan harus mampu bangkit kembali dan
memperbaiki kinerja keuangannya agar dapat
mencapai tujuan strategisnya. Kedua, untuk
mengetahui kinerja PT Dritama Brokerindo secara
keseluruhan, maka digunakan metode Balanced
scorecard sebagai alternatif dalam mengukur
kinerja perusahaan yang dilihat dari empat
perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif
pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Pengukuran yang dilakukan bertujuan untuk
mengetahui sampai sejauh mana perusahaan dalam
menjalankan usahanya telah menghasilkan kinerja
yang baik bagi para pemegang saham (perspektif
keuangan), pelanggan (perspektif pelanggan),
keefektifan proses operasi (perspektif proses bisnis
internal), dan bagi karyawan (perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan).
Ulasan mahasiswa (ulasan berisi pendapat mahasiswa mengenai
Nama: Angki I. apa-mengapa-bagaimana Pengukuran Kinerja
Bumbuluto menggunakan BSC/IT BSC)
NIM: 531419026 Berdasarkan apa penilain pengukuran kinerja
menggunakan BSC/IT BCS maka penerpan
metode balanced scorecard sebagai tolak
ukur dalam pengukuran kinerja perusahaan
secara menyeluruh dan berkelanjut agar
dapat men-monitoring dengan baik keempat
perspektif yang ada.

Tabel 2. Evaluasi Sistem Informasi

Komponen Uraian
Judul artikel Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Tahun
Ajaran 2005/2006 pada Kantor Dinas Pendidikan
Semarang)
Penulis Arief Jananto dan Edy Supriyanto
Tahun 2006
Link artikel https://media.neliti.com/media/publications/242247-evaluasi-
kinerja-sistem-informasi-0b5da4f5.pdf
Permasalahan 1. Banyaknya pendaftar pada suatu waktu di
sekolah tertentu, karena factor kualitas,
nama dan transportasi peserta didik dari
sekolah tersebut
2. Problema antrian dalam pendaftaran
peserta didik, yang sudah diketahui
bersama bahwa orang Indonesia agak
kesulitan dalam mengikuti prosedur antrian
3. Problema kecepatan pelayanan dalam
pendaftaran peserta didik pada setiap
sekolah yang dapat memuaskan orangtua
peserta didik dan petugas
4. Problema ketepatan dan ketelitian dalam
penghitungan nilai yang akan menjadi
dasar rangking seseorang dalam
pendaftaran peserta didik.
5. Pembuatan rangking peserta didik secara
langsung, cepat, tepat dan akurat sehingga
tidak terjadi kesalahan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Tujuan penelitian/ Setelah melalui berbagai diskusi dari seluruh
penulisan anggota tim penelitian, maka peneliti dapat
merumuskan hal-hal yang menjadi tujuan
penelitian
1. Mencatat dan menginventaris hal-hal yang
berkenaan dengan pemakaian komputer
pada kegiatan PPD di lingkungan Dinas
Pendidikan Kota Semarang
2. Membuat evaluasi tentang Sistem
Informasi kegiatan PPD di lingkungan Dinas
Pendidikan Kota Semarang
3. Merangkum pemenuhan kepuasan para
pengguna komputer dalam Sistem
Informasi kegiatan PPD di lingkungan Dinas
Pendidikan Kota Semarang
4. Membuat laporan tentang evaluasi
kegiatan Sistem Informasi PPD di
lingkungan Dinas Pendidikan Kota
Semarang
Metode penelitian Pada tahap awal ini, dicari permasalahan yang
sekiranya muncul sesuai dengan topik penelitian.
Juga dicari batasan dan perumusan masalah,
sehingga penelitian ini tidak melebar kemana-mana
dan topik penelitian dapat menuju satu arah. Objek
Penelitian adalah Kantor Dinas Pendidikan Kota
Semarang yang berada di Jl.Dr. Wahidin Semarang,
beserta jajarannya berupa sekolah SMP dan SMU
yang ada di Kotamadya Semarang. Jumlah sekolah
SMP Negeri di Kota Semarang adalah 40 buah dan
sekolah SMA Negeri di kota Semarang sebanyak 16
Semarang. Namun, sehubungan dengan
keterbatasan waktu dan biaya, maka banyaknya
responden yang menjadi obyek penelitian adalah
sebagai berikut
1. Proses Editing Tahap awal analisis data
adalah melakukan edit terhadap data yang
telah dikumpulkan. Pada pinsipnya, proses
editing data bertujuan agar data yang nanti
akan dianalisis telah akurat, lengkap dan
dapat dilakukan proses selanjutnya
(coding).
2. 2. Proses Coding Agar data penelitian dapat
diproses dengan bantuan komputer, maka
data tersebut harus berupa data numeric
(angka). Dengan demikian, data kualitatif
seperti jenis kelamin, maka ia harus dapat
dikuantifikasikan (dijadikan angka).
3. 3. Proses Analisis Data dan Interpretasi
Output Proses analisis serta interpretasi
output hasil analisis inilah yang
menggunakan metode statistik dan dapat
bersifat deskriptif. Deskripsi atau
penggambaran sekumpulan data secara
visual dapat dilakukan dalam dua bagian,
yaitu : Deskripsi dalam bentuk teks/tulisan,
dan Deskripsi dalam bentuk gambar/grafik.

Kesimpulan 1. Kinerja Sistem Informasi Penerimaan Peserta


Didik pada Kantor Dinas Pendidikan Semarang
Tahun Ajaran 2005/2006 tidak seperti yang
diharapkan, sehingga pada saat yang
dibutuhkan untuk memberi jurnal siswa yang
diterima di setiap sekolah SMP dan SMA di
Kota Semarang tidak dapat dihasilkan.
2. Banyak factor yang mempengaruhi dari
kinerja tersebut, misalnya : kesiapan provider
TI (PT SCGI) yang tidak mempunyai
perencanaan yang matang, dukungan
hardware, software, & brainware masing-
masing sekolah berbeda, tahapan rekayasa
software (sosialisasi, tahap testing, tahap
implementasi) tidak dijalankan secara benar.
3. Terjadi perbedaan yang mencolok
antarberbagai sekolah ditinjau dari sisi
hardware, s oftware dan brainware.
4. Usaha TI PPD di lingkungan Dinas Kota
Semarang perlu didukung untuk masa
mendatang, karena akan memberi manfaat
yang besar bagi masyarakat luas.
5. Dengan TI PPD diharapkan setiap siswa yang
berprestasi dapat melanjutkan di sekolah
negeri yang dipilihnya, karena ada 2 (dua)
buah pilihan.
6. Sekolah swasta akan memperoleh siswa yang
tidak diterima di sekolah negeri untuk rangking
nilai NEM yang jelek. Adapun saran yang dapat
disampaikan : 1. Perlu diupayakan suatu
langkah yang tepat dan terpadu agar proyek TI
PPD tersebut dapat tetap berlangsung di tahun
mendatang. 2. Perlu ditunjuk tim khusus sejak
awal (boleh dari dalam atau luar lingkungan
dinas pendidikan) untuk meneruskan upaya TI
PPD di tahun mendatang. 3. Tahapan dalam
rekayasa software harus dijalankan dengan
tepat dan benar, sehingga segala komponen
harus dilibatkan sejak awal. 4. Perlu diteruskan
usaha untuk komputerisasi hasil PPD di
lingkungan Dinas Pendidikan Kota Semarang,
dengan maksud untuk pelayanan yang prima
kepada masyarakat luas, secara adil dan
transparan. 5. Perlu diajak lembaga pendidikan
komputer di kota Semarang, agar dapat
menekan biaya 6. Perlu diupayakan agar
hardware, software, dan brainware pada
setipa sekolah di Kota Semarang tidak
mengalami perbedaan yang mencolok.
Ulasan (ulasan berisi pandangan mahasiswa mengenai
mahasiswa apa-mengapa-bagaimana Evaluasi Sistem
Nama:Angki I. Informasi)
Bumbuluto Salah satu model evaluasi sistem informasi
NIM:531419026 adalah dengan menggunakan Human
Organization Technology (HOT) Fit
Model. sistem komputer dapat dilihat
padapenjelasan berikut ini. Menurut
Doherty, W.J. (1970) dalam Schedulling
TSS/360 for Responsiveness, pada AFIP
Proceding FJCC, 1970 halaman 97 – 111
menulis tentang kinerja suatu sistem
komputer secara umum sebagai Is the
degree to which a computing system meets
the expectation of the person involved with
it. Sedangkan definisi sesuai dengan aspek
perekayasaan software adalah seperti yang
disampaikan oleh Graham, R. M. dalam
Performance Prediction, Advances Courses
on Software Engineering, Springer Verlag,
1974 halaman 395 – 463 sebagai Is the
effectiveness with which the resource of
the host compute
\

Anda mungkin juga menyukai