Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KALIMAT EFEKTIF

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia dengan
Dosen pengampu Nuri Novianti Afidah, S.s, M.Hum. dan Dra. Nurhasanah, M.Ed.

Disusun oleh Kelompok 5 :

Aceng Muhammad Sirojudin (2103071)


Tri Febiani (2103235)
Halimatusadiah (2103242)
Mita Nur Rizky Septiyani (2103252)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2022

I
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya. Sehingga makalah yang berjudul Kalimat Efektif ini dapat tersusun dengan
tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ibu Nuri Novianti Afidah, S.s, M.Hum.
dan Ibu Dra. Nurhasanah, M.Ed. pada Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai kalimat efektif bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nuri Novianti Afidah, S.s, M.Hum. dan
Ibu Dra. Nurhasanah, M.Ed. selaku Dosen pengampu Mata Kuliah Pendidikan Bahasa
Indonesia. Berkat tugas yang diberikannya ini, dapat menambah wawasan dan pengetahuan
sesuai dengan bidang studi yang sedang kami tekuni ini. Kami mengucapkan terima kasih
juga kepada semua pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan makalah ini.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan serta pengalaman. Oleh karena itu,
kami memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan. Kami
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandung, Maret 2022

Penyusun

II
DAFTAR ISI

MAKALAH 1
KALIMAT EFEKTIF 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
LATAR BELAKANG 1
RUMUSAN MASALAH 2
C. TUJUAN PEMBAHASAN 2
D. METODE PENULISAN 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Kalimat Efektif 3
B. Syarat-Syarat Kalimat Efektif 3
C. Ciri - Ciri Kalimat Efektif 5
D. Jenis - Jenis Kalimat Efektif 7
E. Pola Dasar Kalimat Efektif 9
F. Contoh Kalimat Efektif Secara Tulisan dan Lisan 10
BAB III 11
PENUTUP 11
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama
anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau
perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah
dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan
itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya
secara baik disebut dengan kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya
secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Jika gagasan yang
disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan
mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan
tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau
pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat
yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat yang
digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang
tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu
dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan
keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah (Mustakim, 1994:86).
Dalam karya ilmiah atau dalam kehidupan sehari-hari pun sering dijumpai
kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah atau tidak efektif. Hal ini
disebabkan oleh, antara lain, mungkin karena kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau,
tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca dan pendengar sulit
mengerti maksud kalimat yang disampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Oleh
karena itu, kami membuat makalah mengenai kalimat efektif ini untuk menambah
pengetahuan yang sebelumnya mungkin belum diketahui tentang kalimat efektif atau kalimat
yang seharusnya digunakan.

1
B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :


1. Apa itu kalimat efektif?
2. Apa saja syarat-syarat kalimat efektif?
3. Apa saja ciri-ciri kalimat efektif?
4. Apa saja jenis-jenis kalimat efektif?
5. Bagaimana pola kalimat dasar untuk kalimat efektif?
6. Apa saja contoh dari kalimat efektif secara lisan dan tulisan?

C. TUJUAN PEMBAHASAN

Adapun tujuan dari pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu kalimat efektif.
2. Untuk mengetahui apa saja syarat-syarat kalimat efektif.
3. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri kalimat efektif.
4. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis kalimat efektif.
5. Untuk mengetahui bagaimana pola kalimat dasar untuk kalimat efektif.
6. Untuk mengetahui apa saja contoh dari kalimat efektif secara lisan dan tulisan.

D. METODE PENULISAN

Makalah ini disusun dengan metode berupa penyusunan data-data sekunder yang
penyusun peroleh dari jurnal dan artikel yang berkaitan dengan Kalimat Efektif, serta
informasi dari media elektronik atau internet. Yang paling banyak digunakan dalam
pembuatan isi makalah ini adalah dari media elektronik yaitu situs internet. Ini dikarenakan
penyusun lebih banyak dan lebih mudah menemukan data-data atau sumber-sumber untuk
penyusunan makalah ini di internet.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat Efektif

Menurut Widjono (2012:205) berpendapat bahwa kalimat efektif adalah


kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara
tepat sehingga apa yang disampaikan dapat mudah dipahami oleh pembaca.

Menurut Arifin, kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria dan
kaidah serta jelas dan enak dibaca. Sehingga kalimat disusun sesuai dengan aturan
yang berlaku sehingga enak dibaca dan maknanya jelas. Aturan ini di dalam bahasa
Indonesia bisa menggunakan rumus SPOK, sehingga dalam satu kalimat ada yang
berperan sebagai subjek, predikat, objek, dan keterangan. Selain itu, wajib
menggunakan kata baku sesuai EBI. Jadi dapat disimpulkan bahwa kalimat efektif
adalah kalimat yang susunannya mudah dipahami dan makna kalimat tersebut
tersampaikan dengan tepat kepada pembaca atau pendengar.

B. Syarat-Syarat Kalimat Efektif

Kalimat bisa disebut efektif ketika memenuhi sejumlah syarat. Dalam bahasa
Indonesia, kalimat efektif pada dasarnya memiliki empat syarat utama. Yaitu:

1. Sudah Sesuai dengan EBI

Syarat yang pertama adalah kata-kata dalam kalimat harus sesuai dengan
EBI, yang menjadi kaidah utama dalam penulisan kalimat bahasa Indonesia.
Sehingga penting untuk selalu menggunakan kata-kata baku. Selain itu, kalimat
efektif juga harus memiliki tanda baca yang tepat. Sehingga makna atau maksud
dari kalimat tersebut jelas. Kalimat perintah akan diakhiri dengan tanda seru,
kalimat tanya akan diakhiri dengan tanda tanya, dan kalimat penjelas atau standar
akan diakhiri tanda titik. Ketentuan ini menjadi ketentuan dasar yang wajib
dipahami dan diterapkan setiap kali menyusun karya tulis. Supaya kalimat di

3
dalam karya tersebut memang merupakan kalimat efektif, sejak lembar pertama
sampai lembar terakhir.

2. Susunannya Sistematis

Kalimat juga bisa dikatakan efektif ketika susunannya tepat atau sistematis
yang mengandung semua unsur kalimat yang baik dan benar. Sehingga suatu
kalimat belum bisa disebut efektif meskipun sudah memakai kata-kata baku jika
susunannya amburadul. Urutan kata dalam kalimat perlu dibuat sistematis,
sederhana, dan mudah dipahami agar tidak membuat pembacanya pusing. Jadi,
seorang penulis perlu mengecek kembali hasil tulisannya. Supaya bisa mengoreksi
kalimat yang belakangan baru diketahui tidak efektif. Kalimat yang efektif
memiliki susunan dimulai dari subjek, predikat, dan disusul dengan objek atau
pelengkap dan keterangan. Urutan ini penting untuk disesuaikan dengan standar
SPOK. Kecuali untuk kalimat tanya dan perintah, maka penempatan subjek dan
keterangan bisa dipindahkan sesuai kebutuhan.

3. Tidak Boros Kata

Royal terhadap penggunaan kata akan dianggap melanggar syarat kalimat


efektif sehingga tidak diperlukan. Artinya pada saat menyusun suatu kalimat
usahakan memakai kata yang hemat, hanya memakai kata yang diperlukan. Tidak
perlu menambahkan kata yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Hal ini akan membuat kalimat menjadi panjang namun maknanya bisa
ambigu atau bahkan kosong. Sehingga kalimat yang panjang namun tidak efektif
justru akan memusingkan pembacanya. Jauh lebih baik menyusun kalimat pendek
yang efektif agar pembaca paham. Selain itu, memilih menghemat pemakaian kata
akan membantu penulis lebih produktif. Sebab waktu yang diperlukan untuk
menyusun kalimat panjang dengan kalimat pendek tentu berbeda jauh. Lebih
hemat waktu menulis kalimat pendek namun efektif, dan hasilnya pun lebih
memuaskan karena mudah dipahami.

4
4. Tidak Ambigu

Syarat kalimat efektif berikutnya adalah memiliki makna yang jelas dan
tidak ambigu. Penulis yang menyusun kalimat efektif akan mampu menjelaskan
suatu hal dengan baik dan mudah dipahami. Sehingga mencegah pembaca
melakukan multitafsir, sehingga pesan dalam tulisan tidak tersampaikan dengan
baik. Supaya makna dalam kalimat bebas dari resiko ambigu, maka susunannya
perlu dibuat ringkas dan sederhana. Selain itu penyusunan kata demi kata juga
harus sistematis dengan mengikuti panduan rumus SPOK. Pastikan pula penulis
memakai kata yang baku dan sesuai EBI. Sehingga semua syarat terpenuhi untuk
menjadikan suatu kalimat sebagai kalimat yang efektif. Kalimat seperti ini adalah
kalimat yang benar, enak dibaca, dan mudah dipahami oleh siapa saja.

C. Ciri - Ciri Kalimat Efektif

1. Memuat Unsur Kalimat Minimal Subjek dan Predikat


Struktur kalimat efektif harus mengandung unsur kalimat, minimal
subjek dan predikat. Contoh, Rangga belajar di kamar. Subjek kalimat tersebut
adalah ‘Rangga’ dan predikatnya yaitu ‘belajar.’.

2. Hemat Kata
Kalimat efektif harus hemat kata. Artinya, dalam penyusunan kalimat
efektif, penggunaan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak diperlukan harus
dihindari.
a. Hindari pengulangan subjek.
Jika subjek dalam sebuah kalimat hanya satu, penyebutannya tidak
perlu diulang.
Contoh kalimat tidak efektif (salah): Karena dia sakit, dia tidak masuk
sekolah.
Contoh kalimat efektif (benar): Karena sakit, dia tidak masuk sekolah.
b. Hindari sinonim kata.
Jika dalam sebuah kalimat terdapat dua kata yang memiliki arti sama,
gunakan salah satu saja.
Contoh kalimat tidak efektif (salah): Dia rajin berlatih agar supaya
menang.

5
Contoh kalimat efektif (benar): Dia rajin berlatih agar menang.

c. Perhatikan bentuk kata jamak.


Jika sebuah kata sudah memiliki makna jamak, tidak perlu
ditambahkan kata yang bermakna jamak lagi.
Contoh kalimat tidak efektif (salah): Para hadirin dimohon berdiri.
Contoh kalimat efektif (benar): Hadirin dimohon berdiri.

3. Makna yang Tepat


Kalimat efektif hanya memiliki satu makna, tidak ambigu ataupun
menyimpang. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan penggunaan kata atau
diksinya.
Contoh: Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah
Supaya efektif, kita bisa mengubahnya menjadi salah satu dari dua
bentuk berikut, sesuai dengan makna yang dituju:
Mahasiswa yang terkenal itu menerima hadiah.
Mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah

4. Kelogisan Bahasa
Kalimat efektif harus memiliki kelogisan bahasa. Artinya, ide pada
kalimat efektif tersebut dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai
dengan ejaan yang berlaku.
Contoh: Waktu dan tempat kami persilakan.
Kalimat di atas tidak efektif sebab makna yang terkandung tidak logis.
Coba deh Sobat pikirkan, apakah waktu dan tempat itu bisa dipersilakan?
Seharusnya, kalimat tersebut diubah menjadi “Untuk bapak/ibu A (nama) kami
persilakan.”

5. Menggunakan Ejaan dan Kaidah Kebahasaan yang Baku


Penulisan kalimat efektif bahasa Indonesia mengacu pada Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) atau Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI).
Contoh : Ibuku memperjuangkan karirnya dengan baik.

6
Jika mengacu pada PUEBI, kalimat tersebut termasuk kalimat tidak
efektif karena kata ‘karir’ tidak sesuai dengan ejaan yang benar. Seharusnya
ditulis dengan ‘karier.’.

D. Jenis - Jenis Kalimat Efektif

1. Kalimat Argumentasi
Sebuah kalimat argumentasi harus mudah dipahami atau mudah dimengerti oleh pembaca
atau pendengar. Kalimat ini tidak boleh bersifat ambigu dan tidak jelas.
Contoh:
● Besok saya tidak bisa mengikuti acara ini karena akan pergi ke Yogyakarta.
● Lahan gambut harus kita jaga kelestariannya karena disana sebagai tempat hidup
banyak macam organisme.

2. Kalimat dalam Penyampaian Ide atau Gagasan


Saat kita menyampaikan sebuah ide harus menggunakan kalimat efektif agar mudah
dipahami dan tidak terkesan berbelit-belit apalagi jika sampai menimbulkan
kesalahpahaman.
Contoh:
● Menurutku, acaranya akan lebih tepat kita undur setelah sholat jum’at saja agar para
peserta laki-laki yang beragama Islam bisa ikut acara ini sampai selesai.
● Menurutku, acara kemah akan lebih seru jika diakhiri dengan pesta api unggun.

3. Kalimat Formal
Bisa bayangkan bila peraturan daerah atau undang-undang menggunakan bahasa gaul
atau kalimat yang tidak efektif, tentu akan menjadi tidak jelas dan multitafsir. Ini sangat
berbahaya sekali. Oleh karena itu dalam kalimat formal pasti menggunakan kalimat
efektif.
Contoh:
● Kami, PT Maju Mundur mengucapkan selamat atas kemenangan pasangan calon
presiden Jokowi dan KH. Ma’ruf Amin sebagai presiden RI tahun 2019-2014.
● Diharapkan kepada calon pegawai untuk mengikuti ujian seleksi tertulis yang akan
dilaksanakan tanggal 4 Maret 2020 pukul 7.30 wib di GOR Among Progo.

7
● Diumumkan kepada para siswa untuk membersihkan kelasnya masing-masing
sampai pukul 11.30 wib.

4. Kalimat Berita
Kalimat berita ialah kata kalimat yang dipakai guna memberikan informasi sesuatu.
Biasanya diakhiri dengan tanda titik.
Misalnya : Banteng menyerang dengan ganasnya.

5. Kalimat Tanya
Kalimat tanya mengharapkan jawaban sebagai respon ataupun reaksi pemberitahuan
informasi yang diharapkan, biasanya diakhiri dengan tanda tanya . Kata tanya yang akan
dipakai ialah mengapa, bagaimana, apa, dimana dsb.
Misalnya : Bagaimana proses motor itu?

6. Kalimat Perintah
Kalimat bermaksud untuk menginstruksikan seseorang untuk melakukan sesuatu.
Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda seru. Dengan begitu kalau dikatakan
langsung atau lisan biasanya akan ditandai dengan suara tinggi.
Misalnya : Ambilkan laptop saya di kamar !

7. Kalimat Ajakan
Kalimat Ajakan adalah kalimat yang mengajak minat lawan bicara. Kata yang sering
dipakai ialah Ayo, Mari dsb. Biasanya sering muncul pada iklan.
Misalnya : Ayo, beli buku ini !

8
E. Pola Dasar Kalimat Efektif

Pola dasar kalimat yang dimaksud yaitu model atau bentuk kalimat yang mendasari
pembentukan suatu kalimat menjadi lebih luas. Lebih jelasnya perhatikan contoh berikut :

(1) Pada kesempatan itu bapak direktur poltekkes makassar menyerahkan sejumlah
bantuan uang tunai kepada mahasiswa berprestasi di jurusannya.

(2) Menurut perencanaan, pelatihan yang diselenggarakan oleh depkes akan diperpanjang
waktunya hingga minggu depan.

Kalau diperhatikan kedua kalimat diatas, kelihatannya cukup panjang. Sungguh pun
demikian, pola dasar kalimat tersebut cukup singkat, seperti pada kalimat (1) bapak direktur
menyerahkan bantuan. Kalimat (2) pelatihan diperpanjang waktunya.

Kedua pola dasar diatas ternyata belum mampu mengungkapkan informasi yang
lengkap kepada pembaca. Oleh karena itu, pola dasar kalimat tersebut perlu diperluas
sehingga menjadi kalimat yang lengkap dan sempurna.

Menurut Mustakim (1994:76) mengungkapkan bahwa dalam bahasa indonesia paling


tidak mengenal empat pola dasar kalimat, yaitu :

1. Pola dasar S + P (subjek + predikat)

2. Pola dasar S + P + Pel (subjek + predikat + pelengkap)

3. Pola dasar S + P + O (subjek + predikat + objek)

4. Pola dasar S + P + O + Pel (subjek + predikat + objek + pelengkap)

Contoh pola-pola kalimat di atas, dapat dilihat berikut ini :

1. Ibu memasak

S P

2. Teman saya menyanyi riang gembira

S P Pel

3. Bapak membaca surat kabar

S P O

9
4. Kakak membelikan nenek sarung baru

S P O Pel

F. Contoh Kalimat Efektif Secara Tulisan dan Lisan

1. Contoh Kalimat Efektif Secara Tulisan:

Kebanyakan orang yang kecanduan internet ini dikarenakan mereka


menemukan kepuasan di internet yang tidak mereka mendapatkan di dunia nyata.

Perbaikan yang perlu dilakukan untuk kalimat tersebut agar menjadi kalimat
efektif adalah:

Kebanyakan orang kecanduan internet karena mereka menemukan kepuasan di


internet yang tidak mereka dapatkan di dunia nyata.

2. Contoh Kalimat Efektif Secara Lisan:

Bani menghampiri Rosi dan berkata, "Itu buku saya sudah baca tiga kali,"
ucapnya dengan bangga.

Perbaikan yang perlu dilakukan untuk kalimat tersebut agar menjadi kalimat
efektif adalah:

Bani menghampiri Rosi dan berkata, "Buku itu sudah saya baca tiga kali,"
ucapnya dengan bangga.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kalimat efektif adalah kalimat yang susunannya mudah dipahami dan makna
kalimat tersebut tersampaikan dengan tepat kepada pembaca atau pendengar. Kalimat
bisa disebut efektif ketika memenuhi sejumlah syarat, yaitu sudah sesuai dengan EBI,
susunannya sistematis, tidak boros kata, dan tidak ambigu. Selain itu ciri-ciri kalimat
efektif, yaitu memuat unsur kalimat minimal subjek dan predikat, kelogisan bahasa,
dan menggunakan variasi struktur kalimat. Jenis-jenis kalimat efektif diantaranya ada
kalimat argumentasi, kalimat penyampaian ide, kalimat formal, kalimat berita, kalimat
tanya, kalimat perintah dan kalimat ajakan.

B. Saran

Penulis mendapatkan banyak pengalaman baru dalam pembuatan makalah


mengenai penulisan kalimat efektif. Penulis menyarankan kepada semua pembaca
untuk mempelajari penulisan dan penggunaan kalimat efektif yang benar serta tidak
lupa untuk memperhatikan syarat dalam penulisannya.

Penulis pun menyadari bahwa makalah yang telah disusun ini belum bisa
dikatakan sempurna. Maka dari itu saran dan kritik membangun dari pembaca
diharapkan dapat membantu penulis untuk dapat memperbaiki susunan makalah di
atas agar menjadi makalah yang lebih baik lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Aninsi, N. (2021, Desember). Contoh, Syarat dan Ciri-Ciri Kalimat Efektif dalam Bahasa
Indonesia. Retrieved Maret 2022, from Katadata:
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61a88a78b8c8b/contoh-syarat-dan-ciri-ciri-kalimat-efektif
-dalam-bahasa-indonesia

Dewanty, F. (2021, Mei). Kalimat Efektif Bahasa Indonesia: Pengertian, Karakteristik, dan
Contohnya. Retrieved Maret 2022, from Pahamify:
https://pahamify.com/blog/pahami-materi/materi-bahasa/kalimat-efektif-bahasa-indonesia/am
p/

Duniapcoid. (2022, Februari). Pengertian Kalimat Efektif. Retrieved Maret 2022, from Dunia
Pendidikan: https://duniapendidikan.co.id/kalimat-efektif/

Khusnia. (2021, Oktober). Contoh Kalimat Efektif; Pengertian, Syarat, Hingga Ciri-Ciri.
Retrieved Maret 2022, from Aku Pintar:
https://akupintar.id/info-pintar/-blogs/contoh-kalimat-efektif-pengertian-syarat-hingga-ciri-cir
i

Salmaa. (2022, Februari). Syarat Kalimat Efektif Lengkap dengan Ciri-Ciri dan Contohnya.
Retrieved Maret 2022, from Dunia Dosen:
https://www.duniadosen.com/syarat-kalimat-efektif/amp

Siswapedia, T. (2019, Mei). Jenis, Fungsi dan Ciri-Ciri Kalimat Efektif. Retrieved Maret
2022, from Siswapedia:
https://www.siswapedia.com/jenis-fungsi-dan-ciri-ciri-kalimat-efektif/

12

Anda mungkin juga menyukai