Anda di halaman 1dari 8

Lampiran

SK Direktur Rumah Sakit Permata Bekasi


Nomor : 035/SK–DIR/UMUM/RSPB/XII/2017
Tentang Pemberlakuan Program Proteksi Kebakaran 2018
Tanggal : 27 Desember 2017

PROGRAM PROTEKSI KEBAKARAN


RUMAH SAKIT PERMATA BEKASI
2018

RS PERMATA BEKASI

JL. LEGENDA RAYA NO.9 MUSTIKA JAYA - BEKASI

TAHUN 2018
Lampiran
SK Direktur Rumah Sakit Permata Bekasi
Nomor : 035/SK–DIR/UMUM/RSPB/XII/2017
Tentang Pemberlakuan Program Proteksi Kebakaran 2018
Tanggal : 27 Desember 2017

DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1
2. LATAR BELAKANG......................................................................................................................... 2
3. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS....................................................................................... 2
4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN................................................................................ 2
5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN............................................................................................... 3
6. SASARAN....................................................................................................................................... 3
7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN.............................................................................................. 3
8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN............................................................... 5
9. PENCATATAN, PELftPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN.............................................................. 5

i
Lampiran
SK Direktur Rumah Sakit Permata Bekasi
Nomor : 035/SK–DIR/UMUM/RSPB/XII/2017
Tentang Pemberlakuan Program Proteksi Kebakaran 2018
Tanggal : 27 Desember 2017

PROGRAM PROTEKSI KEBAKARAN


RUMAH SAKIT PERMATA BEKASI
TAHUN 2018

1. PENDAHULUAN
Kebakaran adalah api yang tidak terkendali, yang artinya kebakaran itu di luar
kemampuan dan keinginan manusia. Menurut teori segitiga api (fire triangel) kebakaran
terjadi karena adanya 3 faktor yang menjadi unsur api yaitu bahan bakar (fuel), sumber
panas (heat) dan oksigen (Ramli, 2010). Menurut Nationat Fire Protection Assoclation (NFPA)
kebakaran adalah suatu peristiwa oksidasi yang melibatkan tiga unsur yang harus ada, yaitu;
bahan bakar, oksigen, dan sumber panas yang berakibat menimbulkan kerugian harta benda,
cidera bahkan kematian. Bahaya kebakaran, adalah bahaya yang diakibatkan oleh adanya
ancaman potensia dan derajat terkena pancaran api sejak darl awal terjadi kebakaran hingga
penjalaran api, asap dan gas yang ditimbulkan.
Rumah sakit merupakan salah satu tempat yang memillki risiko kebakaran. Potensi
bahaya di RS, selain penyakit Infeksi juga potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi
situasi dan kondisi di RS, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan yang
berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber cidera lainnya), radiasi, bahan-
bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anastesi, gangguan psikososial dan ergonomi. Semua
potensi bahaya tersebut jelas mengancam jiwa dan kehidupan bagi karyawan di RS, para
pasien maupun para pengunjung yang ada di lingkungan RS.
Kebanyakan kebakaran di rumah sakit umumnya berasal dari tiga sumber yang
berbeda, yaitu: 1) cairan yang mudah terbakar, seperti benda padat yang mengandung
alkohol (misalnya, benda padat tertentu) dan bahan kimia yang mudah menguap lainnya,
seperti eter atau aseton digunakan di ruang operasi (OK), yang menjadi lebih rawan
kebakaran di hadapan oksigen (O2) dan nitrous oksida (N2O), 2) percikan kecil atau panas
yang berasal dari peralatan yang beroperasi dekat dengan zona penempatan O2 untuk
pasien, dan 3) dalam komponen garis gas O2, tangki cair O2, dan silinder yang membawa O2
murni (mendekatl 100%) (Chowdhury, 2014).
Sebuah bangunan tempat bekerja harus memperhatikan aspek Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dalam menjalankan kegiatan operasionalnya untuk mengurangi risiko
terjadinya bahaya dan meminimalkan dampak yang ditimbulkan apabila terjadi kecelakaan
atau bencana. Rumah sakit sebagai tempat bekerja sekaligus tempat memberikan pelayanan
kepada masyarakat di bidang kesehatan juga harus menerapkan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.

2. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan no mor 65 tahun 2016 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit pada pasal 11 poin e mengenai salah satu
standar keselamatan dan kesehatan kerja adalah pencegahan dan pengendalian
kebakaran ,hal tersebut bertujuan untuk memastikan SDM Rumah Sakit, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, dan asset Rumah Sakit aman dari bahaya api, asap, dan
bahaya lain. Selain itu, dalam UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Pasal 3, mengenai
pengaturan penyelenggaraan rumah sakit bertujuan memberikan pertindungan terhadap
keselamatan pasien setiap rumah masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya
manusia di rumah sakit dan pasal 11 tentang Prasarana rumah sakit pada ayat (1) harus
memenuhi standar pelayanan, keamanan, serta keselamatan dan kesehatan kerja
penyelenggaraan Rumah Sakit.

1
Lampiran
SK Direktur Rumah Sakit Permata Bekasi
Nomor : 035/SK–DIR/UMUM/RSPB/XII/2017
Tentang Pemberlakuan Program Proteksi Kebakaran 2018
Tanggal : 27 Desember 2017

Oleh karena itu, rumah sakit perlu merencanakan bagaimana agar penghuni rumah
sakit aman apablla terjadi kebakaran termasuk bahaya dari asap. Rumah sakit periu
melakukan asesmen terus menerus untuk memenuht regulasi keamanan kebakaran
sehingga secara efektif dapat mengidentifikasi risiko dan meminimalkan risiko.
Berdasarkan asesmen risiko yang telah dibuat maka rumah sakit perlu menyusun
program pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Diharapkan dengan adanya Program
Proteksi Kebakaran ini, dapat terwujud rasa aman, nyaman, selamat dan terjaminnya
pelaksanaan dan pengembangan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Pemata Bekasi.

3. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. TUJUAN UMUM
Menciptakan keselamatan dan keamanan bagi sumber daya manusia Rumah Sakit,
pasien, pendamping pasien, pengunjung, lingkungan Rumah Sakit serta asset/ properti
rumah sakit dari bahaya kebakaran.
b. TUJUAN KHUSUS
 Terselenggaranya upaya pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko seperti
penyimpanan dan penanganan bahan-bahan mudah terbakar secara aman,
termasuk gas-gas medis yang mudah terbakar seperti oksigen.
 Tercapainya penanganan bahaya yang terkait dengan konstruksi apapun di atau yang
berdekatan dengan bangunan yang ditempati pasien.
 Tercapainya penyediaan jalan keluar yang aman dan tidak terhalangi apabila terjadi
kebakaran.
 Tercapainya penyediaan sistem peringatan dini, deteksi dini sepertl detektor asap,
alarm kebakaran, dan patroli kebakaran (fire patrols).
 Tercapainya penyediaan mekanisme pemadaman api seperti selang air, bahan kimia
pemadam api (chemical suppressantd), atau sistem sprinkler.

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko seperti penyimpanan dan
penanganan bahan-bahan mudah terbakar secara aman, termasuk gas-gas medis yang
mudah terbakar seperti oksigen, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
 Melakukan asesmen risiko kebakaran
 Melakukan pemetaan area berisiko kebakaran
 Melakukan monitoring Inventarisasi dan pengecekan sarana proteksi kebakaran
pasif dan aktif
 Melakukan inspeksi fasilitas/area berislko kebakaran secara berkala
 Melakukan pemantauan, terutama yang terkait dengan penggunaan bahan-bahan
mudah terbakar, penggunaan sumber panas / api.
b. Penanganan bahaya yang terkait dengan konstruksi apapun di atau yang berdekatan
dengan bangunan yang ditempati pasien, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
Melakukan pemantauan, terutama yang terkait dengan penggunaan bahan-bahan
mudah terbakar, penggunaan sumber panas / api.
c. Penyediaan jalan keluar yang aman dan tidak terhalangi apabila terjadi kebakaran,
dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
 Mengidentifikasi ketersediaan rambu - rambu penunjuk arah evakuasi darurat sesuai
standar serta pintu darurat berfungsi dengan baik.
 Memantau jaiur/ tangga darurat terhalang oleh benda apapun atau yang dapat
menghalangi jalannya proses evakuasi.

2
Lampiran
SK Direktur Rumah Sakit Permata Bekasi
Nomor : 035/SK–DIR/UMUM/RSPB/XII/2017
Tentang Pemberlakuan Program Proteksi Kebakaran 2018
Tanggal : 27 Desember 2017

d. Penyediaan sistem peringatan dini, deteksi dini seperti detektor asap, alarm kebakaran,
dan patroli kebakaran (fire patrols), dengan rincian kegiatan sebagai berikut;
Melakukan inspeksi/ronde kebakaran setiap 1 bulan sekali.
e. Penyediaan mekanisme pemadaman api seperti selang air, bahan kimia pemadam api
(chemical suppressants), atau ststem sprinkler, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
 Mengidentifikasi kebutuhan sarana evakuasi kebakaran
 Memberi rekomendasi penyediaan sarana evakuasi kebakaran
 Melakukan Pemeriksaan dan pemeliharaan peralatan pemadaman api, seperti APAR
dan Hidran.
f. Penyediaan Fire Safety Management, dengan rincian kegiatan sbb.:
 Menyusun panduan pencegahan dan penanggulangan kebakaran
 Melaksanakan pelatihan pencegahan dan penanggulangan kebakaran bagi karyawan.
 Melaksanakan simulasi evakuasi kebakaran bagi karyawan.

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Rapat perencanaan dan pembuatan program pencegahan dan penanggulangan
kebakaran. Penyusunan jadwal kegiatan pelaksanaan program pencegahan dan
penanggulangan kebakaran.
b. Pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
c. Monitoring dengan melakukan ronde/ inspeksi kebakaran yang dilaksanakan setiap
bulan.
d. Melakukan evaluasi program manajemen pencegahan dan penanggulangan kebakaran
setiap 6 bulan, dan melakukan revisi apabila diperlukan.

6. SASARAN
Sasaran program pencegahan dan penanggulangan kebakaran sebagai berikut:
a. Seluruh karyawan, baik medis, perawat, penunjang medis, non medis dan pemberi
layanan lainnya, seluruh pasien, keluarga pasien, serta pengunjung terlibat datam
program pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
b. Tenant/ penyewa lahan yang berada di lingkungan Rumah Sakit terlibat dalam program
pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
c. Kegiatan program pencegahan dan penanggulangan kebakaran terlaksana di rumah
saklt.
7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No KEGIATAN BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rapat perencanaan dan V
pembuatan program proteksi
kebakaran 2018
2 Pencegahan kebakaran melalui
pengurangan risiko seperti
penyimpanan dan penanganan
bahan-bahan mudah terbakar
secara aman, termasuk gas-gas
medis yang mudah terbakar
seperti oksigen :
- Melakukan assement risiko V
kebakaran
- Melakukan pemetaan area V

3
Lampiran
SK Direktur Rumah Sakit Permata Bekasi
Nomor : 035/SK–DIR/UMUM/RSPB/XII/2017
Tentang Pemberlakuan Program Proteksi Kebakaran 2018
Tanggal : 27 Desember 2017

berisiko kebakaran
- Melakukan monitoring V V V V V V V V V
inventarisasi dan
pengecekan sarana
prokteksi kebakaran pasif
dan aktif
- Melalukan inspeksi V V V V V V V V V
fasilitas/area berisiko
kebakaran secara berkala
3 Penanganan bahaya yang
terkait dengan konstruksi
apapun di atau yang
berdekatan dengan bangunan
yang ditempati pasien :
- Melakukan pemantauan V V V V V V V V V
terutama yang terkait
dengan penggunaan
bahan-bahan mudah
terbakar, penggunaan
sumber panas / api
4 Penyedian jalan keluar yang
aman dan tidak terhalangi
apabila terjadi kebakaran :
- Mengidentifikasi V
ketersediaan rambu-
rambu penunjuk arah
evakuasi darurat sesuai
standar serta pintu darurat
berfungsi dengan baik
- Memantau jalur / tangga V
darurat terhalang oleh
benda apapun atau yang
dapat menghalangi jalanya
proses evakuasi
5 Penyediaan sistem peringatan
dini, deteksi dini seperti
detector asap, alarm
kebakaran, dan patroli
kebakaran (fire patrols) :
- Melakukan inspeksi / V V V V V V V V V V
ronde kebakaran setiap 1
bulan sekali
6 Penyediaan mekanisme
pemadaman api seperti selang
air, bahan kimia pemadam api
(chemical suppressants), atau
sistem sprinkler :
- Mengidentifikasi V
kebutuhan sarana evakuasi

4
Lampiran
SK Direktur Rumah Sakit Permata Bekasi
Nomor : 035/SK–DIR/UMUM/RSPB/XII/2017
Tentang Pemberlakuan Program Proteksi Kebakaran 2018
Tanggal : 27 Desember 2017

kebakaran
- Memberi rekomendasi V
penyediaan sarana
evakuasi kebakaran
- Melakukan pemeriksaan V V
dan pemeliharaan
peralatan pemadaman api,
seperti APAR dan hidran
7 Penyediaan Fire Safety
Mangement :
- Menyusun panduan V
pencegahan dan
penanggulangan
kebakaran
8 Monitoring dengan melakukan V V V V V V V V V V
ronde / inspeksi kebakaran
yang dilaksanakan setiap bulan
9 Melakukan evaluasi program V V V V
manajemen pencegahan dan
penanggulangan kebakaran
10 Pelatihan V V

8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi kegiatan program pencegahan dan penanggulangan kebakaran dilakukan 6
bulan sekali dan pelaporan kegiatan dilakukan setahun satu kali. Hasil evaluasi dan bila ada
kekurangan akan ditindaklanjuti dengan harapan masalah ataupun kendala yang ada
sebelumnya telah teretasi / ada perbaikan. Sekaligus rencana pembuatan program untuk
tahun berikutnya.
9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Agar seluruh kegiatan bisa tercatat dengan baik, maka Ketua Tim Penangguiangan
Kebakaran beserta Panitia Pembina K3RS mendokumentasikan seluruh kegiatan melalui
notulen rapat, dokumentasl foto, berita acara, laporan kegiatan, dan sebagainya.

Ditetapkan di : Bekasi
Tanggal : 27 Desember 2017
RUMAH SAKIT PERMATA BEKASI

Dr. Muji Hastuty, TR


Direktur

5
Lampiran
SK Direktur Rumah Sakit Permata Bekasi
Nomor : 035/SK–DIR/UMUM/RSPB/XII/2017
Tentang Pemberlakuan Program Proteksi Kebakaran 2018
Tanggal : 27 Desember 2017

Anda mungkin juga menyukai