NIM : 200101042
KELAS : A (SEMESTER 5)
JUDUL 1
PENDAHULUAN
Daging buah kopi robusta mengandung senyawa metabolit sekunder seperti kafein, flavonoid,
proantosianidin, kumarin, asam klorogenat, tokoferol dan polifenol yang memiliki aktivitas
antibakteri. Daging buah kopi robusta dapat dimanfaatkan sebagai obat, salah satunya yaitu
untuk mengobati berbagai penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui formulasi dan stabilitas fisik sediaan salep dan krim. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sediaan salep dan krimF1, F2, F3 memenuhi parameter stabilitas fisik yang
baik dimana hasil uji organoleptis diperoleh bentuk setengah padat, berwarna cokelat, dan berbau
khas kopi robusta, hasil uji homogenitas pada ketiga formula salep dan krim homogen, pH pada
ketiga formula salep dan krim diperoleh nilai pH 5, dan hasil uji iritasi pada 5 sukarelawan
diperoleh ketiga formula salep dan krim tidak mengiritasi. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak
daging buah kopi robusta dapat diformulasikan menjadi sediaan salep dan memiliki stabilitas
fisik yang baik sesuai dengan persyaratan Farmakope Indonesia dan SNI berdasarkan parameter
uji organoleptis, homogenitas, pH, dan iritasi.
METODE PENELITIAN
Alat yang digunakan untuk penelitian adalah beaker glass, stemper, mortar, sudip, cawan
penguap, batang pengaduk, gelas ukur, spatula, pipet tetes, pHmeter, timbangan, kertas
saring, blender, rotary evaporator, mikropipet, neraca analitik, vortex, spektrofotometer
UV-Vis.
Bahan penelitian yang digunakan ialah limbah kulit buah kopi robusta, pelarut etanol,
paraffin cair, asam stearat, akuades, adeps lanae, trietanolamin, nipagin, natrium klorida,
natrium hidroksida, amonium hidroksida, asam sulfat, asam klorida, asam asetat, besi (III).
Kulit buah kopi robusta di ekstraksi dengan metode maserasi dengan menggunakan
pelarut etanol 96% untuk menghilangkan pelarut etanol 96% yang digunakan selama
proses ekstraksi sehingga di dapatkan hasilnya yaitu larutan kental. Setelah di dapatkan
hasil ekstraknya, kemudian dilakukan identifikasi kandungan kimia ekstrak kulit buah kopi
robusta (Coffea canephora Pierre ex A. Foehner) untuk melihat ada atau tidaknya metabolit
sekunder yang tersari dalAm pelarut yang digunakan. Hasil uji organoleptis dilakukan untuk
melihat perubahan tersebut menyatakan bahwa krim FI, FII, dan FIII yang mengandung
ekstrak kulit buah kopi robusta, berwarna coklat dihasilkan dari warna ekstrak kulit buah
kopi robusta sedangkan formula krim yang tidak mengandung ekstrak kulit buah kopi
robusta terlihat berwarna putih. Keempatkrim yang dihasilkan memiliki bau khasstrawberry,
dan keempat krim yang dihasilkan memiliki bentuk semi lembut.
KESIMPULAN
Ekstrak kulit buah kopi robusta mengandung flavonoid, tanin, saponin, dan alkaloid
ekstrak kulit buah kopi robusta dapat diformulasikan menjadi sediaan krim dengan M/A
terhadap FI, FII, dan FIII yang telah memenuhi syaratuji organoleptis, pH, daya sebar,
homogenitas,tipe krim, daya tercuci. hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa Ekstrak etanol daging buah kopi robusta (Coffea canephora) dapat diformulasikan
menjadi sediaan salep dan krim. Salep dan krim ekstrak daging buah kopi robusta memiliki
stabilitas fisik yang baik sesuai dengan persyaratan Farmakope Indonesia dan SNI 16-4954-1998
berdasarkan parameter ujiorganoleptis,homogenitas, pH, daya sebar, dan uji iritasi.
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, M.R. 2018. Aktivitas Daya Hambat Limbah Daging Buah Kopi Robusta (Coffea
robusta L.)
Muzdalifa D., dan Jamal, S. 2019. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fraksi Kulit Biji Kopi
Robusta (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner) Terhadap Pereaksi DPPH (1,1- Difenil-
2-Pikrilhidrazil). Indonesia Natural Research Pharmaceutical. Vol 4, No.2 (2019) pp.41-50.