Anda di halaman 1dari 1

Lemak adalah kumpulan dari molekul- molekul alam yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan

oksigen. Lemak kasar dalam analisis proksimat terdiri dari asam lemak, pigmen, sterol, vitamin-
vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, fosfolemak,
glikolemak, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain sebagainya (Makmur
2006).

Ekstraksi lemak secara murni sangat susah untuk dilakukan. Proses ekstraksi lemak akan
menghasilkan ekstrak dari zat-zat yang larut dalam lemak seperti sterol, phospholemak, asam lemak
bebas, pigmen karotenoid, khlorofil, dan lain sebagainya. (Sofyan dkk, 2020).

Metode yang digunakan untuk menganalisis kadar lemak kasar bahan pangan adalah metode
soxhlet. Prinsip soxhlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru sehingga terjadi
ektraksi kontinu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Prinsip analisis
lemak kasar dengan metode Soxhlet adalah ekstraksi lemak dengan pelarut organik seperti
petroleum eter, petroleum benzena, dietil eter, aseton, methanol, n-Heksana dan lain sebagainya.
Lemak dipisahkan dengan bahan pelarutnya dengan cara menguapkan pelarut dengan cara
pemanasan (Nurcholis 2013).

penggunaan n-heksan sebagai pelarut dalam ekstraksi lemak dan minyak dianggap mempunyai sifat
yang stabil serta mudah menguap, sehingga pelarut tersebut sangat baik digunakan dalam proses
ekstraksi (Hadi, 2012). Heksana tidak berbahaya dibandingkan dengan pelarut-pelarut yang lain dan
tidak membentuk emulsi sebagai toluen serta tidak membentuk peroksida yang dapat menurunkan
kadar kolesterol dan tidak larut sempurna dalam air (Muharrami, 2011).

n-Heksana merupakan senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus kimia C6H14. Awalan heks-
merujuk pada enam karbon atom yang terdapat pada heksana dan akhirannya berasal dari alkana,
yang merujuk pada ikatan tunggal yang menghubungkan atom-atom karbon tersebut. Seluruh
isomer heksana amat tidak reaktif, dan sering digunakan sebagai pelarut organik yang inert. Heksana
juga umum terdapat pada bensin dan lem sepatu, kulit dan tekstil (Brucker, 2008).

Gas Chromatography Mass Spectrometry (GC-MS) merupakan teknik kromatografi gas yang
digunakan bersama dengan spektrometri massa. Penggunaan Kromatografi gas dilakukan untuk
mencari senyawa yang mudah menguap pada kondisi vakum tinggi dan tekanan rendah jika
dipanaskan. Sedangkan spektrometri massa untuk mentukan bobot molekul, rumus molekul, dan
menghasilkan molekul bermuatan (Darmapatni et al., 2016).

Gass Chromatography and Mass Spectroscopy (GC-MS) merupakan teknik analisis yang
menggunakan dua metode analisis yaitu kromatografi gas dan spektrometri massa. Paduan
keduanya dapat menghasilkan data yang lebih akurat dalam pengidentifikasian senyawa yang
dilengakapi dengan struktur molekulnya (Rubiyanto, 2017).

Analisa GC-MS

Anda mungkin juga menyukai